Professional Documents
Culture Documents
Dr. Tatang A. Taufik Deputi Kepala BPPT Bidang PKT BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
FGD Meningkatkan Peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Menghadapi Integrasi Ekonomi ASEAN 2015 Semarang, 30 April 2013
OUTLINE
1 2
3
PENDAHULUAN
BEBERAPA TIPS
PENUTUP
OUTLINE
1 2
3
PENDAHULUAN
BEBERAPA TIPS
PENUTUP
DEFINISI SEDERHANA Rantai Nilai (Value Chain) : serangkaian aktivitas ekonomi dari hulu (bahan mentah) hingga hilir atau penyampaian produk jadi ke konsumen ~ rangkaian aktivitas pertambahan nilai. Inovasi : pembaruan yang menghasilkan kemanfaatan signifikan ~ kemanfaatan komersial/bisnis, ekonomi dan lainnya. Klaster Industri : kelompok industri spesifik di suatu wilayah geografis yang dihubungkan oleh jaringan mata rantai proses penciptaan (peningkatan) nilai tambah.
(Input)
Keluaran (Output)
Aktivitas Sekunder
Aktivitas Primer
Inbound Logistics
Operasi
Outbound Logistics
Pelayanan
Manajemen Pemasaran
Periklanan
Admin. Penjualan
Oper. Penjualan
Technical Literature
Promosi
SIMPLIFIKASI PENGERTIAN
Inovasi
Proses
Produk
Sistem
Teknologis
Organisasional
Barang (Goods)
Jasa (Services)
Pengertian Teknokratik
PEMBELAJARAN
DIFUSI
INOVASI
Proses.
3. Proses Inti (Core Process) Bagaimana memberikan nilai tambah terhadap yang ditawarkan 4. Enabling Process Bagaimana mendukung porses inti
Penawaran (Offering)
5. Kinerja Produk (Product Performance) Bagaimana merancang penawaran inti 6. Sistem Porduk (Product System) Bagaimana meningkatkan penawaran inti 7. Layanan (Service) Bagaimana tetap berhubungan dengan pelanggan setelah pemeblian
Delivery
8. Channel Bagaimana menyampaikan penawaran ke pasar 9. Brand Bagaimana mengkomunikasikan penawaran
Finance
Business model Networking
Process.
Enabling process Core process
Offering
Product performance Product system Service
Delivery
Channel Brand Customer experience
3. Enabling process assembled capabilities 4. Core process proprietary processes that add value
8. Channel how you connect your offerings to your customers 9. Brand how you express your offerings benefit to customers 10. Customer experience how you create an overall experience for customers
INOVASI PRODUK
INOVASI PROSES
Memperbaiki atau mengubah proses untuk menghasilkan atau menyampaikan produk (barang dan/atau jasa)
Merancang ulang produk (barang dan/atau jasa) secara radikal, tidak sekedar mengembangkan produk baru Meredefinisikan ulang pasar (market space) Menetapkan ulang batasan industri.
1971
1987 2002
Airbag (Mercedes)
MP3 (Fraunhofer) TWIN elevators (ThyssenKrupp)
The television
John Logie Baird (1888-1946)
The telephone
Alexander Graham Bell (1847-1922)
Mackintosh, Vacuum, Steam Hammer, Antiseptic, Penicillin , Colour Photo, Steam Engine..
BANYAK CARA PEMETAAN KLASTER INDUSTRI 1. Deskriptif (mis. rangkaian produsen utama; industri & jasa pendukung; lembaga pendukung; saluran distribusi) 2. Perspektif pengguna / penerima manfaat 3. Perspektif fungsional (peran & fungsi aktor yang terlibat) 4. Perspektif pertambahan nilai 5. Pendekatan analitis 6. Keragaman aspek rantai nilai
Boston Mutual Funds Medical Devices Mgmt. Consulting Biotechnology Software and Networking Venture Capital Hartford Insurance Providence Jewelry Marine Equipment
New York City Financial Services Advertising Publishing Multimedia Pennsylvania / New Jersey Pharmaceuticals
Pittsburgh Advanced Materials Energy North Carolina Household Furniture Synthetic Fibers Hosiery Wichita Light Aircraft Farm Equipment Cleveland / Louisville Paints & Coatings Dalton, Georgia Carpets
Dallas Real Estate Development Southeast Texas / Louisiana Colorado Chemicals Computer Integrated Systems / Programming Engineering Services Mining / Oil and Gas Exploration
Baton Rouge / New Orleans Specialty Foods Nashville / Louisville Hospital Management
Aluminum (Saguenay)
Ag-Biotech / Nutraceuticals (Saskatoon)
Medical Technologies (Winnipeg) e-Business (New Brunswick, Sydney) Life Sciences (Halifax) Biopharmaceuticals (Montreal)
Nanotechnology (Edmonton)
2003 -2006
1999 -2002
CoE for Western Finland Energytechnology Seinjoki Region CoE Foodindustry and Embedded Syst. Tampere Region CoE Engineering and automation, ICT, Media Services and Health Care Tech
Regional Network
1994 -1998
Satakunta CoE Materials and Distance Technology South-West Finland CoE Biomaterilas, Diagnostics, Pharmaceutical Development, Surface Tech. of Materials, ICT and Cultural Content Production
Helsinki Region CoE Active Materials and Microsystems, Gene Technology, Software Product Business, Digital Media, e-Learning and Cultural Industry, Health Care Technology and Logistics
OUTLINE
1 2
3
PENDAHULUAN
BEBERAPA TIPS
PENUTUP
Teori/ Konsep
Manfaat Bagi Pelaku Bisnis
PATH DEPENDENCE
LINGKUNGAN INOVASI
PERSAINGAN/ RIVALITAS
KOMPETISI KOOPERATIF
MANFAAT UMUM
Memungkinkan suatu kerangka bagi kolaborasi Membantu pengembangan agenda bersama Meningkatkan pertambahan nilai Menghimpun sumber daya kolektif
Memperoleh manfaat ekonomi dari skala Pemasaran bersama (Membantu pencapaian skala ekonomi / economies of scale) Memfasilitasi pengembangan tingkat kompetensi yang lebih tinggi Kerjasama bisnis untuk memperkuat industrinya Membantu mengurangi kekhawatiran persaingan antar-industri Mempengaruhi hubungan pemasok dan pembeli Berbagi informasi Aliansi strategis nasional maupun internasional
MENGAPA KLASTER INDUSTRI : CONTOH MANFAAT BAGI UKM Skala Ekonomi : Membuka peluang dan secara empiris sudah terbukti sebagai suatu alat (means) yang baik untuk mengatasi hambatan akibat ukuran (skala bisnis) UKM dan berhasil mengatasi persaingan dalam suatu lingkungan pasar yang semakin kompetitif. Pendekatan ini membantu upaya yang lebih fokus bagi terjalinnya jaringan bisnis, sehingga UKM individual dapat mengatasi masalah akibat ukuran (skala) dan memperbaiki posisi kompetitifnya; Akses terhadap Sumber Produktif dan Pasar : Melalui kerjasama horizontal (misalnya bersama UKM lainnya yang menempati posisi yang sama dalam mata-rantai nilai/value chain) secara kolektif perusahaan-perusahaan dapat mencapai skala ekonomis melampaui jangkauan perusahaan kecil individual dan dapat memperoleh pembelian input dalam skala yang ekonomis, mencapai skala optimal dalam penggunaan peralatan, dan menggabungkan kapasitas produksi untuk memenuhi order skala besar;
MANFAAT BAGI UKM (lanjutan) Spesialisasi / Kompetensi : Melalui kemitraan horizontal ataupun integrasi vertikal (dengan UKM lainnya maupun dengan perusahaan besar dalam mata-rantai nilai), perusahaan-perusahaan dapat memfokuskan ke bisnis intinya dan memberi peluang ekonomi eksternal atas ketersediaan tenaga kerja yang lebih terspesialisasi; Proses Pembelajaran : Kerjasama antar-perusahaan juga memberi kesempatan tumbuhnya ruang belajar secara kolektif dimana terjadi pengembangan saling-tukar pendapat dan saling-bagi pengetahuan dalam suatu usaha kolektif untuk meningkatkan kualitas produk dan pindah ke segmen pasar yang lebih menguntungkan; Efisiensi Kolektif (dari Ekonomi Eksternal dan Tindakan Kolektif) : Selain itu, jaringan bisnis di antara perusahaan, penyediaan jasa layanan usaha (misalnya institusi pelatihan, sentra teknologi, dan sebagainya) dan perumus kebijakan lokal, dapat mendukung pembentukan suatu visi pengembangan bersama di tingkat lokal dan memperkuat tindakan kolektif untuk meningkatkan daya saing UKM.
NILAI TAMBAH
INOVASI
KEMANFAATAN LAIN
Horizontal
Contoh: Pola Subkontrak, Kemitraan dalam SCM (Supply Chain Management) dan CRM (Client Relationship Management)
vertikal
Penjualan (Sales)
Semakin Penting
1. Klaster mencerminkan pentingnya sifat kesalingbergantungan (interdependency) dan sistemik dari inovasi; 2. Klaster memungkinkan identifikasi dan penanggulangan ketidaksempurnaan sistemik serta pengembangan bentuk penadbiran/penatakelolaan yang baru (new forms of governance); 3. Pendekatan klaster merupakan suatu cara kastomisasi (penyesuaian) kebijakan inovasi dan kebijakan lainnya terhadap kebutuhan-kebutuhan klaster masing-masing; 4. Analisis klaster merupakan alat untuk berdialog dan pembelajaran.
KI & INOVASI Akses yang lebih efisien terhadap input khusus, tenaga kerja, informasi, kelembagaan, barang publik (mis. diklat) Kemudahan koordinasi antarperusahaan Difusi yang lebh cepat dari praktik-praktik terbaik Pembandingan kinerja & motivasi bersaing Melihat peluang inovasi Keragaman pemangku kepentingan untuk pengembangan pengetahuan Kemungkinan dukungan sumber daya untuk litbangyasa & ujicoba
KI & INOVASI Peluang bagi pengembangan bisnis pemula/baru (teknoprener pemula) dan peluang baru bagi bisnis yang sudah ada Membantu mengatasi hambatan memasuki pasar (barrier to entry) Kesempatan dari berkembangnya eksternalitas ekonomi, keterkaitan, dan hubungan antara pemangku kepentingan
OUTLINE
1 2
3
PENDAHULUAN
BEBERAPA TIPS
PENUTUP
TIPS SEDERHANA
1. Komunikasi/dialog pemahaman, pengetahuan & kesalingpengertian 2. Berpikir dan bertindak strategis sistem & sistemik 3. Prakarsa keberanian memulai bertindak nyata untuk perubahan/ perbaikan 4. Kemitraan saling percaya (trust) & sinergi 5. Pengorganisasian kelembagaan peran & kompetensi, pengelolaan 6. Tindakan terobosan signifikansi perbaikan
TIPS SEDERHANA
7. Bertindak positif lebih, tetapi bukan berlebihan sumbangan positif bagi orang lain, masyarakat & lingkungan tidak pernah sia-sia; bukan sekedar kontrak-transaksional bisnis ~ value & values 8. Konsensus kekuatan yang menyatukan & mengungkit 9. Proses pembelajaran perbaikan diri sebagai cara menjalani keniscayaan perubahan yang berlangsung 10.Keberlanjutan keberhasilan sebagai suatu proses perbaikan yang terus-menerus.
MATRIKS KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI DAN INISIATIF STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI
Visi & Misi Pembangunan
(termasuk Pembangunan Daerah)
SID
Kelembagaan, Daya Dukung, Kap. Absorpsi Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan Budaya Inovasi Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai Perkembangan Global
Flagship Programs
Sehimpunan investasi dan kebijakan terobosan yang mendukung inovasi dalam keseluruhan ekonomi.
KLASTER INDUSTRI SEBAGAI KETERKAITAN PROSES PENCIPTAAN NILAI TAMBAH DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Masukan (Input)
Keluaran (Output)
Kompetensi
Seberapa sering kita berpikir lebih komprehensif dalam menghadapi isu-isu seperti ini? Beranikah kita melakukan tindakan tidak biasa sebagai solusi? Coba gali 3 5 strategi dan tindakan kreatif/inovatif
Industri Terkait
Petani hortikultur
Pengolahan hortikultur
Pedagang hortikultur
Klaster Pariwisata
Klaster Pangan
APAKAH ADA MANFAAT YANG BISA DIPEROLEH DARI CARA BERDIALOG, BERPIKIR DAN BERTINDAK KOLABORATIF ?
OUTLINE
1 2
3
PENDAHULUAN
BEBERAPA TIPS
PENUTUP
CATATAN PENUTUP
1. Penguatan motivasi : berklaster bukan sekedar untuk mencari keuntungan sendiri, tetapi juga semangat untuk meningkatkan keuntungan pihak lain, keuntungan bersama dan kemanfaatan yang lebih luas 2. Peningkatan pengetahuan/keterampilan : Berklaster adalah untuk saling belajar Soft skill tidak kalah pentingnya dengan hard skill 3. Pengembangan ekonomi & sosio-kultural : Pengembangan KI sebagai cara membangun ketangguhan ekonomi; tetapi Berklaster bukan hanya tentang kontrak-transaksional bisnis semata, tetapi juga memperkuat kohesi sosial (kesetaraan & inklusivitas, trust/saling percaya, pengakuan & rasa memiliki, partisipasi & legitimasi).
Gerakan Membangun Sistem Inovasi, Daya Saing dan Kohesi Sosial di seluruh Wilayah Nusantara
Terima Kasih
DB PKT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Gedung II BPPT, Lt 13 Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340 Telp. (021)-316 9441 Fax. (021)-319 24127 Gedung Manajemen BPPT Kawasan PUSPIPTEK Tangerang Selatan 15314 Telp. (021)-7579 1349 Fax. (021)-7579 1348 http://www.bppt.go.id http://gin.web.id
Negara / Daerah
Mikro ~ Perusahaan
Kemampuan suatu perusahaan mengatasi perubahan dan persaingan pasar dalam memperbesar dan mempertahankan keuntungannya (profitabilitas), pangsa pasar, dan/atau ukuran bisnisnya (skala usahanya) Kemampuan suatu industri (agregasi perusahaan ~ sektoral klaster industri) menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dari industri pesaing asingnya Kemampuan/daya tarik (attractiveness); kemampuan membentuk/menawarkan lingkungan paling produktif bagi bisnis, menarik talented people, investasi, dan mobile factors lain, dsb.; dan Kinerja berkelanjutan.
Meso ~ Industri
Makro ~ Ekonomi
Kemampuan suatu perusahaan menguasai, meningkatkan dan mempertahankan suatu posisi pasar; Kemampuan suatu perusahaan mengatasi perubahan dan persaingan pasar dalam memperbesar dan mempertahankan keuntungannya (profitabilitas), pangsa pasar, dan/atau ukuran bisnisnya (skala usahanya); Kapasitas menjual produk secara menguntungkan (Cockburn, et al., 1998). DAYA SAING :
INDIKATOR : PROFITABILITAS, PANGSA PASAR (POSISI PASAR) PRODUKTIVITAS FAKTOR BERPENGARUH : Internal & Eksternal
Kecenderungan Global
Komunitas Konteks Lingkungan Bisnis Konteks Ekonomi Makro, Legal, Sosial, Politik, dan Keamanan
Catatan: Tidak dapat (sangat sulit) diubah ~ berdasarkan pengetahuan saat ini.
27-Apr-13
Tabel 2. Beberapa Kunci bagi Ekonomi Lama dan Baru ISU Karakteristik Ekonomi secara Umum:
Pasar Lingkup Persaingan (Scope of Competition) Bentuk Organisasi Potensi Mobilitas Geografis dari Bisnis Persaingan antar Daerah Stabil Nasional Hierarkis, Birokratis Rendah Rendah Dinamis Global Jaringan, Enterpreneurial Tinggi Tinggi
EKONOMI LAMA
EKONOMI BARU
Industri:
Organisasi Produksi Faktor Produksi yang Penting Pendorong Teknologi yang Penting Sumber Keunggulan Daya Saing Tingkat Kepentingan Penelitian/Inovasi Hubungan dengan Perusahaan Lain Produksi Masa Modal/Buruh Mekanisasi Penurunan Biaya melalui Economies of Scale Moderat Berjalan Sendiri-sendiri Flexible Production Inovasi/Pengetahuan Digitasi Inovasi, Kualitas, Waktu Penyampaian ke Pasar, dan Biaya Tinggi Aliansi dan Kolaborasi
Tabel 2. Beberapa Kunci bagi Ekonomi Lama dan Baru (lanjutan) ISU Tenaga Kerja: Sasaran Kebijakan Utama Penyerapan Tenaga Kerja Penuh (Full Employment) Upah dan Pendapatan yang Lebih Tinggi EKONOMI LAMA EKONOMI BARU
Keterampilan
Kebutuhan Pendidikan Hubungan Buruh-Manajemen Sifat dalam Bekerja Pemerintah: Hubungan Pemerintah-Bisnis
Menentukan Persyaratan
Regulasi
CONTOH KERANGKA ANALITIS: LIMA KEKUATAN PENENTU PERSAINGAN PORTER (Porters Five Forces)
Tekanan Harga
Pembeli 2
kapasitas inovatif; proses pembelajaran (learning process); kompetensi inti entitas bisnis masing-masing dan jaringan/ komunitas bisnis.
3. Meningkatkan produktivitas (efektivitas dan efisiensi sistem produksi) QCD (Quality, Cost, and Delivery) 4. Posisi pasar, dengan lebih baiknya:
ekonomi jangkauan/cakupan (economies of scope) dan skala ekonomis usaha (economies of scale); akses terhadap pasar; strategi relung pasar (market niche) segmentasi dan positioning (keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus).
Lisensi
Outsourcing Kolaborasi Litbangyasa Produksi Bersama
Joint Venture
Merger/ Akuisisi
Aliansi Strategis
Kompetensi Inti
Kemitraan
Bukan Kompetensi Inti Bukan Kompetensi Inti
Kemitraan
Kompetensi Inti
MITRA
Kompetensi Inti
Inovasi adalah aplikasi komersial yang pertama kali dari suatu produk atau proses yang baru (lihat misalnya Clark dan Guy, 2001); Inovasi merupakan suatu proses kreatif dan interaktif yang melibatkan kelembagaan pasar dan non-pasar (OECD, 1999); Innovation is a locally driven process, succeeding where organizational conditions foster the transformation of knowledge into products, processes, systems, and services. (Malecki, 1997; Dikutip dari Jelinek dan Hurt, 2001). Inovasi adalah transformasi pengetahuan kepada produk, proses dan jasa baru; tindakan menggunakan sesuatu yang baru (Rosenfeld, 2002); Inovasi merupakan eksploitasi yang berhasil dari suatu gagasan baru (the successful exploitation of a new idea; (Mitra, 2001 dan the British Council, 2000), atau dengan kata lain Inovasi merupakan (proses atau hasil) mobilisasi pengetahuan, keterampilan teknologis dan pengalaman untuk menciptakan produk, proses dan jasa baru;
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi (UU No. 18 tahun 2002).
ESENSI INOVASI
Inovasi:
proses (dan/atau hasil) pengembangan dan/atau pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem atau hal yang baru. proses di mana gagasan, temuan tentang produk atau proses diciptakan, dikembangkan dan berhasil disampaikan kepada pasar ~ pengertian teknokratik.
Kata Kunci:
Kreativitas tentang perubahan (pembaruan perbaikan) (Potensi) nilai komersial, ekonomi, sosial (nilai kegunaan/ kemanfaatan nyata).
kelompok industri spesifik di suatu wilayah geografis yang dihubungkan oleh jaringan mata rantai proses penciptaan (peningkatan) nilai tambah.
Pendekatan Sektoral
Kelompok dengan posisi jaringan yang serupa Berfokus pada industri produk akhir (end product industries) Berfokus pada pesaing langsung dan tak langsung Sebagian besar partisipan adalah pesaing Dialog dengan pemerintah seringkali mempunyai kecenderungan kepada subsidi, proteksi, dan pembatasan persaingan
Sumber : Porter (1997), Dikutip dari Roelandt dan den Hertog (1998).
Sektor Terisolasi
Sektor Terisolasi
Sinergi
Sektor Terisolasi
Segi
Konsep Pendekatan
Sentra Industri
Dari konsep industrial district ~ industri tunggal (sektor) Aspek keserupaan (similarity) dari sehimpunan aktivitas bisnis
Klaster Industri
Dari konsep multi dan lintas sektor (multiand cross-sectoral) Pendekatan yang lebih menyoroti keterkaitan (interdependency) atau rantai nilai sehimpunan aktivitas bisnis. Sentra industri/ bisnis dan/atau industrial district pada dasarnya merupakan bagian integral dari jalinan rantai nilai sebagai suatu klaster industri.
Batasan Industri
Himpunan para pelaku (produsen) di bidang usaha industri tertentu yang serupa. Catatan: untuk beberapa sentra industri, telah terdapat UPT (Unit Pelayanan Teknis) LIK (Lingkungan Industri Kecil)
Himpunan sebagai jaringan rantai nilai para pelaku dalam konteks tertentu baik pelaku industri tertentu yang berperan sebagai industri inti (core industries), pemasok kepada pelaku industri inti, industri pendukung bagi industri inti, pihak/lembaga yang memberikan jasa layanan kepada pelaku industri inti.
Segi
Faktor penting yang menjadi pertimbangan
Sentra Industri
Hal positif yang umumnya diperoleh lebih karena aglomerasi secara fisik para pelaku usaha
Klaster Industri
Nilai tambah dan daya saing serta hal positif lain yang terbentuk atas rangkaian rantai nilai keseluruhan industri + faktor sinergis lain
Sentra industri dapat menjadi salah satu himpunan simpul (subgroup) dari suatu klaster industri, baik sebagai industri inti, pemasok, atau pendukung. Suatu sentra industri mungkin saja tidak/belum menjadi bagian dari klaster industri tertentu
Sentra industri tertentu hanya ada di suatu lokasi (desa/kelurahan) tertentu
Dalam suatu klaster industri, suatu sentra industri dapat ditempatkan sebagai salah satu subsistem dalam rangkaian rantai nilai sistem industri tertentu
Dimungkinkan terbentuknya klaster industri yang bersifat lintas batas (cross-border) dalam konteks batasan kewilayahan tertentu
Market-driven berfokus pada upaya mempertemukan sisi permintaan dan penawaran ekonomi secara bersama untuk bekerja secara lebih efektif. Inclusive mencakup perusahaan baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil, serta para pemasok dan lembagalembaga ekonomi pendukung. Collaborative sangat menekankan solusi kolaboratif pada isu-isu daerah oleh para partisipan yang termotivasi oleh interesnya masing-masing. Strategic membantu para stakeholder untuk menciptakan visi strategis daerahnya menyangkut ekonomi generasi berikutnya atas dasar kesepakatan bersama dari beragam pihak yang berbeda, dan mendorong motivasi serta komitmen untuk melakukan tindakan. Value-creating memperbaiki kedalaman (dengan pemasok yang lebih banyak) dan cakupan (dengan menarik lebih banyak industri) untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Keterlibatan dalam dialog konstruktif atau proses partisipatif antara pelaku bisnis, pemasok kunci, pembeli dan stakeholder kunci lain di daerah. Memperkuat keterkaitan yang saling menguntungkan antar stakeholder, seperti misalnya antara penyelenggara pendidikan dengan industri, penyedia teknologi dengan pengguna, investor dan lembaga keuangan/pembiayaan dengan perusahaan yang ada atau yang baru, dan lainnya. Penyediaan kerangka penyediaan infrastruktur yang lebih terarah sesuai dengan kebutuhan dunia usaha. Memungkinkan investasi infrastruktur informasi yang terakseskan dan mempunyai daya dongkrak (leverage impact) signifikan untuk meningkatkan kinerja klaster. Memfasilitasi penyesuaian sistem administratif layanan pemerintah daerah untuk mendorong peningkatan produktivitas klaster.
Sumber : Diadopsi dari Roelandt dan den Hertog (1998):
6. Menerapkan klaster sebagai suatu perspektif kebijakan dapat mengakibatkan bentuk baru pengelolaan (governance) yang sangat spesifik bagi klaster yang muncul. 7. Kemunculan bentuk baru pengelolaan akan membutuhkan keterampilan baru terutama dari para aparatur birokrasi dalam implementasinya. 8. Kebijakan klaster mencerminkan suatu cara kustomisasi kebijakan inovasi dan kebijakan lainnya sesuai kebutuhan spesifiknya. 9. Studi klaster merupakan salah satu cara di mana dialog antara para pelaku yang relevan dalam suatu proses inovasi dapat diprakarsai.
Keterlibatan dalam dialog konstruktif atau proses partisipatif antara pelaku bisnis, pemasok kunci, pembeli dan stakeholder kunci lain di daerah; Memperkuat keterkaitan yang saling menguntungkan antar stakeholder di daerah dan antara stakeholder suatu daerah dengan daerah lain, tingkat nasional dan internasional, seperti misalnya antara penyelenggara pendidikan dengan industri, penyedia teknologi dengan pengguna, investor dan lembaga keuangan/pembiayaan dengan perusahaan yang ada atau yang baru, dan lainnya;
Memberikan kerangka kerja yang lebih jelas dan terarah, termasuk penyediaan infrastruktur, yang lebih sesuai dengan kebutuhan dunia usaha di daerah; Memungkinkan investasi infrastruktur informasi yang terakseskan dan mempunyai daya dongkrak (leverage effect) signifikan untuk meningkatkan kinerja klaster industri daerah; Memfasilitasi penyesuaian sistem administratif untuk mendorong peningkatan produktivitas klaster industri spesifik daerah.
Membantu penyediaan kesempatan kerja di industri yang bersangkutan dan kemitraan antara industri dan lembaga pendidikan dan pelatihan di daerah; Membantu efektivitas dan efisiensi fokus layanan dari berbagai organisasi kepada industri tertentu daerah; Membantu dalam membangun modal sosial di daerah.
Institusionalisasi Skema
Pemkab
PENGERTIAN SINGKAT
Inovasi : proses atau hasil kreativitas pembaruan/perbaikan yang membawa (memberikan) kegunaan/kemanfaatan nyata (komersial/bisnis, ekonomi, sosial, dan/atau budaya); Difusi : suatu proses di mana inovasi dikomunikasikan melalui suatu saluran komunikasi tertentu dalam waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial atau masyarakat (Rogers, 1995, 1997); Difusi teknologi adalah kegiatan adopsi dan penerapan hasil inovasi secara lebih ekstensif oleh penemunya dan/atau pihak-pihak lain dengan tujuan untuk meningkatkan daya guna potensinya (UU No. 18 tahun 2002); Pembelajaran : suatu proses belajar (pendidikan-pengajaran, pelatihan, pengkajian, dan praktik serta evaluasi) yang membawa kepada pengembangan diri dan perbaikan sikap, perilaku dan tindakan.
Knowledge Economy
Knowledge Society
POTENSI EKONOMI
1. 2. 3. 4.
SDM yang terdidik, kreatif, dan terampil Infrastruktur komunikasi yang dinamis Sistem inovasi yang efektif Pemerintahan, insentif ekonomi dan rejim kelembagaan yang mendukung
KONEKTIVITAS NASIONAL
MP3EI
1. 2. 3. 4. 5.
Sistem informasi dan komunikasi Pembelajaran seumur hidup dan budaya inovasi Sistem inovasi yang efektif Modal sosial Kepemimpinan/kepeloporan dalam pemajuan sosial budaya masyarakat 6. Rejim kebijakan yang kondusif
Sistem Inovasi
Isu-isu Kontekstual
Ekonomi Pengetahuan Ekonomi Jaringan Faktor-faktor Lokalitas
SISTEM INOVASI
Sistem inovasi : suatu kesatuan yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi, difusi, dan proses pembelajaran :
a. Pengembangan, penguasaan, pemajuan dan penerapan/pemanfaatan iptek merupakan bagian integral dari sistem inovasi; b. Bagaimana sub-subsistem (elemen/faktor) berperan, kesalingterkaitannya (termasuk koherensi kebijakannya), dan dinamika interaksinya menentukan atau mempengaruhi kinerja dinamis sistem inovasi.
Sistem Politik
Pemerintahan Penadbiran (Governance) Kebijakan RPT
Sistem Industri
Perusahaan Besar
Brokers UKM Matang/ Mapan
PPBT
Framework Conditions
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Kebijakan Ekonomi Kebijakan ekonomi makro Kebijakan moneter Kebijakan fiskal Kebijakan pajak Kebijakan perdagangan Kebijakan persaingan
Budaya
Sikap dan nilai Keterbukaan terhadap pembelajaran dan perubahan Kecenderungan terhadap Inovasi dan kewirausahaan Mobilitas dan interaksi
Catatan : RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi (Research and Technology Development) PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi.
Permintaan (Demand)
Discovery
Discovery
invensi
Intermediaries
Lembaga Litbangyasa
Intermediasi
Supra- dan Infrastruktur Khusus
PPBT
PROSES PEMBELAJARAN
Framework Conditions
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Kebijakan Ekonomi Kebijakan ekonomi makro Kebijakan moneter Kebijakan fiskal Kebijakan pajak Kebijakan perdagangan Kebijakan persaingan
Budaya
Sikap dan nilai Keterbukaan terhadap pembelajaran dan perubahan Kecenderungan terhadap Inovasi dan kewirausahaan Mobilitas dan interaksi
Catatan : RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi (Research and Technology Development) PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi.
SID
SID
Sektor I
Daerah A
Daerah C
Sektor II
Sektor III
SID : Sistem Inovasi Daerah.
Akademia
Industri
Pemerintah mendominasi lingkaran/spiral lainnya Koordinasi birokratis top-down Mentalitas proyek besar Industri: national champion Perguruan tinggi: terutama berperan sebagai lembaga pengajaran
Pemerintah
Litbangyasa & PT
Akademia
Industri
Mentalitas individualistik Unit-unit antarmuka (interface) pada garis batas yang ketat.
Pemerintah
Bisnis
Industri Terkait
Industri Pemasok
Industri Inti
Pembeli
Industri Pendukung
Lembaga pendukung
1. Penguatan sistem inovasi : membenahi sistem (holistik, serentak, isu-isu sistemik) secara bersistem : a. Dari perspektif kebijakan, langkah perbaikan perlu diarahkan untuk membenahi isu-isu kegagalan sistemik (systemic failures); b. Strategi kebijakan perlu dikembangkan sebagai suatu kesatuan kerangka kebijakan inovasi/KKI (innovation policy framework).
Permintaan (Demand)
Konsumen (permintaan akhir) Produsen (permintaan antara)
Sistem Industri
Perusahaan Besar
Intermediaries
Lembaga Litbangyasa Brokers
Global
Framework Conditions Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Kebijakan Ekonomi Kebijakan ekonomi makro Kebijakan moneter Kebijakan fiskal Kebijakan pajak Kebijakan perdagangan Kebijakan persaingan Kebijakan Keuangan Kebijakan Promosi & Investasi Kebijakan Pendidikan Infrastruktur Umum/ Dasar SDA dan Lingkungan Budaya Sikap dan nilai Keterbukaan terhadap pembelajaran dan perubahan Kecenderungan terhadap Inovasi dan kewirausahaan Mobilitas dan interaksi
Isu Kebijakan
4 Budaya Inovasi
KATA KUNCI
1 6 2
1. IKLIM/LINGKUNGAN (bagi inovasi dan bisnis). 2. PENYEDIA (SUPPLY) & PENGGUNA (DEMAND). 3. KETERKAITAN/INTERAKSI, JARINGAN, PELAYANAN. 4. BUDAYA KREATIF-INOVATIF. 5. FOKUS - KETERPADUAN, KOORDINASI KOHERENSI. 6. DINAMIKA GLOBAL.
1. Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis. 2. Memperkuat kelembagaan dan daya dukung iptek/litbangyasa dan mengembangkan kemampuan absorpsi oleh industri, khususnya UKM. 3. Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praktik baik/terbaik dan/atau hasil litbangyasa serta meningkatkan pelayanan berbasis teknologi. 4. Mendorong budaya inovasi. 5. Menumbuhkembangkan dan memperkuat keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri nasional dan daerah. 6. Penyelarasan dengan perkembangan global.
2. KKI merupakan kerangka kerja kolaboratif sebagai pijakan bersama (common platform) para pihak bagi pengembangan sinergitas dan koherensi kebijakan dan tindakan implementasi operasionalnya;
a. Langkah-langkah diarahkan untuk memperkuat kolaborasi sinergis dan meningkatkan koherensi; b. Prakarsa/model : sebagai titik masuk, miniatur, ditempatkan dalam kerangka bersistem (tidak parsial);
3. Para pihak dituntut semakin mampu memperbaiki, menyesuaikan dan mengembangkan diri untuk berkontribusi dan berprestasi dalam penguatan sistem inovasi nasional, maupun pada tataran daerah.
Pro Poor ... Pro Job ... Pro Growth ... Pro Environment ...
1.
2. 3. 4. 5.
Penguatan Sistem Inovasi Daerah : sebagai wahana untuk memperkuat pilar-pilar bagi penumbuhkembangan kreativitas-keinovasian di tingkat daerah, di mana penguatan sistem inovasi daerah merupakan bagian integral dari penguatan sistem inovasi nasional. Pengembangan Klaster Industri : sebagai wahana untuk mengembangkan potensi kolektif terbaik kewilayahan dan meningkatkan daya saing industrial. Pengembangan Jaringan Inovasi : sebagai wahana membangun keterkaitan dan kemitraan antar aktor utama, serta mendinamisasikan aliran pengetahuan, inovasi, difusi, dan pembelajaran. Pengembangan Teknoprener : sebagai wahana modernisasi bisnis/ekonomi & sosial, serta mengembangkan budaya inovasi. Penguatan Pilai-pilar Tematik SI : sebagai wahana memperbaiki elemen-elemen penguatan sistem yang bersifat tematik dan kontekstual.
MATRIKS KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI DAN INISIATIF STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI
Visi & Misi Pembangunan
(termasuk Pembangunan Daerah)
SID
Kelembagaan, Daya Dukung, Kap. Absorpsi Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan Budaya Inovasi Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai Perkembangan Global
Flagship Programs
Fokus
IKU / KPI
Kontribusi pada pengembangan Percontohan sebagai Kisah Sukses (Success Story)
17