You are on page 1of 4

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI Harga pokok produksi barang-barang yang dihasilkan dapat dihitung apabila telah diketahui

hal-hal sebagai berikut : 1. Volume produksi masing-masing barang ( dilihat di Anggaran Produksi ) 2. Biaya bahan mentah untuk masing-masing barang ( dilihat di Anggaran Bahan mentah ) 3. Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang ( dilihat di Anggaran Tenaga Kerja ) 4. Biaya overhead masing-masing bagian produksi dan bagian jasa / pembantu 5. Satuan kegiatan masing-masing bagian produksi dan bagian jasa/ pembantu 6. Angka-angka standar pada masing-masing bagian produksi dan bagian jasa/ pembantu Contoh: PT X memperoduksi 2 macam barang, yakni barang A dan B. dari budget produksi diperoleh data tentang rencana produksi sbb: Barang A B Unit Produksi 7.000 4.000

Terdapat 2 bagian produksi, yakni bagian produksi I, dan II, serta I bagian jasa, yakni bagian reparasi. Bagian produksi I hanya dilalui oleh barang A, sedangkan bagian produksi II dilalui oleh kedua macam barang. aStuan kegiatan msing-masing bagian adalah sbb: Bagian Produksi I Produksi II Reparasi Satuan Kegiatan Unit barang A Jam mesin langsung (DMH) Jam reparasi langsung (DRH)

Selanjutnya menjabarkan yang ditentukan dalam rencana produksi menjadi output atau kegiatan dalam setiap departemen. Dua masukan keputusan berikut telah dibuat untuk keperluan ini: 1. Standar jam mesin langsung per unit di departemen 2 untuk produk A = 4 dan produk B=3 2. Standar jam perbaikan : untuk departeman I 0,20 DRH,untuk setiap unit produk A, untuk departemen 2= 0,7 DRH setiap jam kerja mesin langsung. 3. Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing bagian diperkirakan: produksi I= Rp26.000, Produksi II = Rp16.000, reaprasi = Rp 6.000 4. Dari anggaran bahan mentah diperoleh data tentang rencana biaya bahan mentah untuk masing-masing jenis barang sbb: a Rp 70.000, B Rp 60.000,5. Sedangkan dari anggaran tenaga kerja diperoleh data tentang rencana biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis barang sbb: a Rp 35.000, B Rp 14.000 Dengan data-data yang tersedia diatas hitunglah harga pokok produksi masing-masing barang!

Penyelesaian : Terlebih dulu hitung output atau kegiatan yang direncanakan untuk setiap departemen, sbb: Satuan Bagian Perhitungan kegiatan Produksi I Produksi II (dari anggaran produksi) Barang A = 7.000 x 4 DM = 28.000 DMH Barang B = 4.000 x 3 DMH = 12.000 Bagian I Reparasi Bagian II = 7.000 x 0,2 =1.400 DRH = 40.000 x 0,07 = 2.800 4.200 40.000 Unit Produk A kegiatan 7.000 Tingkat

Setelah itu kemudian diadakan perhitungan tariff biaya overhead bagi masing-masing bagian produksi sbb: Bagian produksi Keterangan I Biaya overhead bagian produksi Pengalokasian biaya overhead bagian reparasi (dengan dasar DRH): Bagian produksi I = (1.400/4.200) x Rp6.000 Bagian Produksi II= (2.800/4.200) x Rp6.000 Jumlah biaya overhead yang akan dialokasikan ke barang A dan B Tingkat kegiatan: Bagian Produksi I: (dalam unitA) Bagian produksi II:(dalam DMH) 7.000 40.000 28.000 20.000 2.000 4.000 Rp 26.000 II Rp 16.000

Tarif biaya overhead Bagian produksi I : unit Produk A (28.000/7000) 4 Bagian produksi II: per DMH (20.000/40.000) 0,5

Setelah diketahui tarif biaya overhead bagi masing-masing bagian produksi, maka dapat dihitung harga pokok produksi barang A dan B sbb: Barang A (7.000 unit) Keterangan Total Biaya bahan langsung Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik : Barang A Bagian I = 7.000 x Rp4 = 28.000 BagianII=7000 x 4DMH x Rp0,50=14.000 Barang B Bagian II =4.000 x 3 DMH x Rp50 Rencana Biaya Barang yang diproduksi 147.000 21 6.000 80.000 1,50 20 42.000 6 Rp 70.000 35.000 Per unit Rp 10 5 Total Rp 60.000 14.000 Perunit Rp 15 3,50 Barang B (4.000 unit)

You might also like