You are on page 1of 5

OBJEK WIATA DI ROMA

Tidak terhitung lagi jumlah obyek wisata yang menawan di kota Roma, ibukota negara Italia. Bangunan-bangunan bersejarah peninggalan kerajaan Romawi hingga peninggalan abad modern yang indah dan terawat menjadi daya tarik tersendiri. Tim Liputan6 SCTV, Sabtu (6/4/2013) memberitakan objek-objek wisata mana saja di Roma yang direkomendasikan untuk dikunjungi. Pertama, Trevi Fountain. Air mancur bergaya barok ini tingginya 26 meter dan lebarnya 49 meter. Sekilas air mancur ini sama saja dengan air mancur pada umumnya, tapi yang unik, sumber mata airnya berasal dari mata air alami yang lokasinya 13 kilometer dari Roma. Tidak hanya itu, air mancur tersohor ini juga sering jadi lokasi shooting film Hollywood. Di antaranya film berjudul When in Rome. Film komedi romantis 2010 yang dibintangi Kristen Bell dan Josh Duhammel.

Tidak jauh dari Trevi Fountain, ada gelato yang enak. Walau udara dingin, tidak ada salahnya mencicipi nikmatnya es krim yang harganya sekitar Rp 30 ribu. Gelato di Roma jadi terkenal karena masuk dalam buku Eat-Pray-Love, yang difilmkan tahun 2010 oleh Julia Robert saat galau akan kehidupannya. Objek wisata ke dua adalah Pantheon. Bangunan Pantheon dibangun berdasarkan titah Kaisar Hadrianus yang selesai dibangun pada126 masehi. Bangunan tersebut digunakan sebagai kuil pemujaan dewa-dewi. Ciri khas dari Pantheon ini terletak dari gaya bangunan yang memiliki delapan tiang dengan gaya corinthian. Gaya tersebut diprakarsai oleh menantu Kaisar Agustus, Markus Agrippa. Selain itu, bila berkunjung ke Roma, jangan sampai tidak mencicipi kopi yang disajikan di Caffe Grecco. Cafe tersebut merupakan cafe tertua di Roma, yakni sejak tahun 1760. Minum kopi memang menjadi kebiasaan warga Italia maka tidak heran ada beragam pilihan kopi ala italia yang kini mendunia seperti cappucino, esspreso, machiato atau latte. (Alv)

Setahun, Empat Juta Wisatawan di Museum Vatikan


Hampir seluruh bangunan di Kota Roma, Italia, bernilai sejarah tinggi. Tak heran jika kota itu menjadi salah satu tujuan wisata paling diminati warga dunia. Berikut catatan wartawan Jawa Pos (induk Jambi Independent) Kurniawan Muhammad yang baru datang dari sana. Lelahnya tubuh selama menempuh perjalanan JakartaRoma seakan langsung hilang begitu menyaksikan betapa bagus dan gagahnya bangunan-bangunan yang tersebar di ibu kota Italia itu. Hampir semua berarsitektur kuno, tapi bernilai sangat tinggi. Maklum, jika membaca sejarah, kota Roma ada sejak 753 SM. Di kota itulah kekaisaran Romawi berdiri. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh daratan Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Sebagai bekas wilayah kekuasaan Romawi, Roma memiliki banyak bangunan sejarah dan situs arkeologi yang sangat

menarik bagi para wisatawan. Menurut Unesco, sekitar 60 persen peninggalan zaman dahulu terdapat di Italia. Dan di Italia, sebagian besar ada di Roma. Menyusuri sudut-sudut kota di Roma memang berbeda dari ketika berada di kotakota lain. Bangunan-bangunan bersejarah di sana dirawat dengan sangat baik. Beberapa ketentuan untuk melindungi bangunan bersejarah diberlakukan dengan sangat ketat, misalnya ada peraturan yang melarang mengecat sembarangan bangunan bersejarah. Kalau dicat, pihak yang mengecat harus punya sertifikat khusus. "Tidak boleh sembarang mengecat. Sanksinya bisa ribuan Euro," kata Paolo Larocci, salah seorang pegawai di kantor pemerintahan Roma. Aturan lain yang juga diberlakukan sangat ketat adalah adanya perlindungan terhadap sekecil apa pun benda bersejarah yang ditemukan. Misalnya, ada proyek pelebaran jalan. Untuk kepentingan itu, dilakukan penggalian. Dalam penggalian itu ditemukan benda-benda yang diyakini mengandung nilai sejarah tinggi. Proyek pelebaran jalan itu bisa dihentikan hanya gara-gara ditemukan beberapa cuil benda bersejarah. "Ini menunjukkan betapa pemerintah di sini sangat menghargai peninggalan bersejarah," kata Yeni, salah satu staf lokal di KBRI Italia, yang sudah 30 tahun tinggal di Roma. Itu berbeda dari Arab Saudi. Di sana satu per satu bangunan bersejarah dengan mudah dirobohkan serta dihilangkan, demi membangun hotel-hotel berbintang. Pemerintah Italia, terutama pemerintah Kota Roma, rupanya menyadari, betapa bangunan-bangunan bersejarah itu punya magnet besar untuk menarik wisatawan. Dengan kekuatan itu, Italia merupakan tujuan utama pariwisata nomor lima dan penghasil pendapatan di sektor pariwisata keempat tertinggi di dunia setelah Prancis, Spanyol, dan Amerika Serikat. Sebagai gambaran, pada 2008 jumlah wisatawan yang datang ke Italia 73,74 juta orang. Angka itu meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (70,5 juta orang). Dengan jumlah kunjungan itu, sektor pariwisata telah memberikan kontribusi USD 42,7 miliar (sekitar Rp 405,6 triliun) kepada produk nasional bruto (PNB) Italia. Sayang, akhir-akhir ini kenyamanan para turis yang berkunjung ke Roma agak terganggu dengan semakin seringnya terjadi tindak kriminal. Ketika bertemu beberapa staf di KBRI untuk Italia di Roma, saya dan beberapa wartawan lain

diwanti-wanti untuk berhati-hati terhadap bentuk kejahatan jalanan seperti copet dan perampasan. "Kalau datang ke tempat wisata yang dipadati banyak orang, sebaiknya berhati-hatilah terhadap dompet atau tas yang berisi barang berharga," pesan Yoyok, salah seorang staf di KBRI Italia. Dia mengaku sudah terlalu sering menerima laporan atau mendengar cerita WNI yang menjadi korban kejahatan jalanan. "Di sini bahkan pencopetnya ada yang masih anak-anak. Yang lebih parah, ada pemeras yang menyamar sebagai polisi," paparnya. Kebanyakan pelaku kejahatan jalanan di Roma adalah imigran. Problem itu yang belakangan menjadi perhatian serius PM Silvio Berlusconi. Karena itu, dia mengambil kebijakan keras terhadap para imigran. Pemerintah menganggap, para imigran sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas berbagai tindak kejahatan dalam masyarakat. Karena itu, pergerakan para imigran (terutama dari Afrika dan Asia) perlu dibatasi. Kalau perlu, dihentikan. Itulah salah satu problem di Italia. Meski demikian, problem tersebut seperti tak berpengaruh sama sekali terhadap tingkat antusiasme para wisatawan untuk berkunjung ke negeri Pizza itu. Memang ada banyak lokasi yang sangat memikat untuk dikunjungi di Roma. Salah satu yang menjadi primadona adalah Basilica San Pietro (Basilika Santo Petrus). Bangunan itu berdiri di atas bukit Vatikan di seberang Sungai Tevere, dan dikelilingi Kota Roma. Jadi lokasinya di Vatikan. Jamak diketahui bahwa Vatikan adalah negara tersendiri dengan luas 44 hektar dan jumlah penduduk 800 orang. Karena itu, Vatikan disebut negara berdaulat terkecil di dunia. Indonesia juga punya duta besar di sini. Batas antara Vatikan dan Roma adalah rantai yang mengelilinginya. Basilika atau gereja besar itu dibangun Kaisar Roma Pertama, Constantine, di atas makam Saint Pietro (Santo Petrus), chief apostle (pemimpin 12 rasul Yesus) yang meninggal pada 64 Masehi. Setelah mengalami rekonstruksi dan perluasan pada abad ke-15, Basilika menjadi gereja Katolik terbesar dan termegah di dunia dan mampu menampung sedikitnya 60 ribu jamaah. Jika Anda pernah menyaksikan film Angels and Demons yang dibintangi Tom Hanks, salah satu lokasi syutingnya adalah Basilika. Sudah terlalu sering isi di dalam gedung Basilika dipublikasikan. Yang jelas, jika berada di sana, kita akan

menyaksikan karya arsitektur tertinggi pada zamannya, yang mungkin sulit ditandingi di era sekarang. Ada juga patung-patung mahakarya Michelangelo yang terkenal itu. Tempat yang paling banyak dipadati pengunjung dan serasa khidmat ketika berada di sana, adalah lokasi pemakaman beberapa rasul, termasuk makam Santo Petrus. Lokasinya di bagian bawah tanah. Di tempat itu yang juga tak kalah ramai dikunjungi adalah makam Paus Yohanes Paulus II yang wafat pada 2005. Di tempat itu banyak sekali pengunjung yang berdoa dengan khusyuk. Saya sebenarnya akan mengambil gambar di tempat itu. Tapi baru akan membidikkan kamera, saya didekati dua petugas. Ternyata di tempat itu pengunjung dilarang keras mengambil gambar. Selain Basilika, tempat wisata rohani lain di Roma yang menyedot perhatian pengunjung adalah museum Vatikan. Di sini dipamerkan beragam hasil karya berharga yang telah dikoleksi Gereja Katolik Romawi sejak berabad-abad lalu. Ada 53 galeri yang dipajang. Museum itu didirikan Paus Julius II pada abad ke-16. Dari data yang ada, museum itu pada 2007 dikunjungi 4.310.083 orang.(bersambung)

You might also like