You are on page 1of 19

MAKALAH GIZI PADA BAYI

DISUSUN OLEH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. SUBHAN TRI WIBOWO NOVI TRIYANI RENI SUSANTI ZAKIYATUN NUFUS IFA MAHLIA SARI TRI RETNANI EVA KURNIA SARI

D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2011/2012

MAKALAH GIZI PADA BAYI A. PENGERTIAN Bayi adalah merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi adalah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.Pada masa ini manusia sangat lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian. Kematian bayi dibagi menjadi dua, kematian neonatal (kematian di 27 hari pertama hidup), dan post-neonatal (setelah 27 hari). Pemberian makanan dilakukan dengan penetekan atau dengan susu industri khusus. Bayi memiliki insting menyedot, yang membuat mereka dapat mengambil susu dari buah dada. Bila sang ibu tidak bisa menyusuinya, atau tidak mau, formula bayi biasa digunakan di negara-negara Barat. Di negara lain ada yang menyewa "perawat basah" (wet nurse) untuk menyusui bayi tersebut. Bayi tidak mampu mengatur pembuangan kotorannya, oleh karena itu digunakanlah popok. Popok yang digunakan bayi bisa berupa popok kain biasa atau popok sekali pakai (diapers). Dewasa ini, popok sekali pakai menjadi lebih populer penggunaannya dibandingkan popok kain biasa karena lebih praktis dan tidak terlalu merepotkan. Namun, masalah baru yang utamanya timbul akibat pemakaian popok sekali pakai adalah masalah ruam popok. Kulit bayi yang masih sensitif lebih sering tertutup dan menjadi sulit bernafas sehingga memungkinkan timbulnya masalah ruam dan iritasi pada kulit bayi. Meskipun masalah ruam popok merupakan masalah yang biasa terjadi, namun bila dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang tepat bisa timbul masalah yang cukup serius seperti peradangan dan infeksi kulit bayi.

B. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA BAYI BERAT LAHIR RENDAH 1. Faktor Ibu Gizi saat hamil yang kurang Kekurangan gizi selama hamil akan berakibat buruk terhadap janin. Penentuan status gizi yang baik yaitu dengan mengukur berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikkan berat badan selama hamil. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat memengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia. Intra partum (mati dalam kandungan) lahir dengan berat badan rendah (BBLR). Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/ minggu. Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat kenaikan berat badan yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion, atau anak besar.Indikator lain untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan mengukur LLA. LLA adalah Lingkar Lengan Atas. LLA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang kurang/ buruk. Ibu berisiko untuk melahirkan anak dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Dengan demikian, bila hal ini ditemukan sejak awal kehamilan,

petugas dapat memotivasi ibu agar ia lebih memperhatikan kesehatannya (Hidayati, 2009). Umur Berat badan lahir rendah juga berkolerasi dengan usia ibu. Persentase tertinggi bayi dengan berat badan lahir rendah terdapat pada kelompok remaja dan wanita berusia lebih dari 40 tahun. Ibu-ibu yang terlalu muda seringkali secara emosional dan fisik belum matang, selain pendidikan pada umumnya rendah, ibu yang masih muda masih tergantung pada orang lain. Kelahiran bayi BBLR lebih tinggi pada ibu-ibu muda berusia kurang dari 20 tahun. Remaja seringkali melahirkan bayi dengan berat lebih rendah. Hal ini terjadi karena mereka belum matur dan mereka belum memiliki sistem transfer plasenta seefisien wanita dewasa. Pada ibu yang tua meskipun mereka telah berpengalaman, tetapi kondisi badannya serta kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat memengaruhi janin intra uterin dan dapat menyebabkan kelahiran BBLR. Faktor usia ibu bukanlah faktor utama kelahiran BBLR, tetapi kelahiran BBLR tampak meningkat pada wanita yang berusia di luar usia 20 sampai 35 tahun. Jarak Hamil dan Bersalin Terlalu Dekat Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dapat menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim belum pulih dengan baik. Ibu yang melahirkan anak dengan jarak yang sangat berdekatan (di bawah dua tahun) akan mengalami peningkatan risiko terhadap terjadinya perdarahan pada trimester III, termasuk karena alasan plasenta previa, anemia dan ketuban pecah dini serta dapat melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Paritas Ibu Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin sehingga melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dan perdarahan saat persalinan karena keadaan rahim biasanya sudah lemah.

2. Penyakit Menahun Ibu Asma bronkiale Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari sering dan beratnya serangan, karena ibu dan janin akan kekurangan oksigen (O2) atau hipoksia. Keadaan hipoksia bila tidak segera diatasi tentu akan berpengaruh pada janin, dan sering terjadi keguguran, persalinan premature atau berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan (gangguan pertumbuhan janin). Infeksi Saluran Kemih dengan bakteriuria tanpa gejala (asimptomatik) Frekuensi bakteriuria tanpa gejala kira-kira 2 10%, dan dipengaruhi oleh paritas, ras, sosioekonomi wanita hamil tersebut. Beberapa peneliti mendapatkan adanya hubungan kejadian bakteriuria dengan peningkatan kejadian anemia dalam kehamilan, persalinan premature, gangguan pertumbuhan janin, dan preeclampsia. Hipertensi Penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada

permulaan persalinan, hipertensi dalam kehamilan menjadi penyebab penting dari kelahiran mati dan kematian neonatal. Ibu dengan hipertensi akan menyebabkan terjadinya insufisiensi plasenta, hipoksia sehingga pertumbuhan janin terhambat dan sering terjadi kelahiran prematur. Hipertensi pada ibu hamil merupakan gejala dini dari pre-eklamsi, eklampsi dan penyebab gangguan pertumbuhan janin sehingga menghasilkan berat badan lahir rendah. Gaya Hidup Konsumsi obat-obatan pada saat hamil: Peningkatan penggunaan obatobatan (antara 11% dan 27% wanita hamil, bergantung pada lokasi geografi) telah mengakibatkan makin tingginya insiden kelahiran premature, BBLR, defek kongenital, ketidakmampuan belajar, dan gejala putus obat pada janin (Bobak, 2004). Konsumsi alkohol pada saat hamil: Penggunaan alkohol selama masa hamil dikaitkan dengan keguguran (aborsi spontan), retardasi mental, BBLR dan sindrom alkohol janin.

3. Faktor Kehamilan Komplikasi Hamil ( Pre-eklampsia/ Eklampsia ) Pre-eklampsia/ Eklampsia dapat mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan janin dalam kandungan atau IUGR dan kelahiran mati. Hal ini disebabkan karena Pre-eklampsia/Eklampsia pada ibu akan menyebabkan perkapuran di daerah plasenta, sedangkan bayi memperoleh makanan dan oksigen dari plasenta, dengan adanya perkapuran di daerah plasenta, suplai makanan dan oksigen yang masuk ke janin berkurang. Ketuban Pecah Dini Ketuban dinyatakan pecah sebelum waktunya bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Ketuban Pecah Dini (KPD) disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran yang diakibatkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Pada persalinan normal selaput ketuban biasanya pecah atau dipecahkan setelah pembukaan lengkap, apabila ketuban pecah dini, merupakan masalah yang penting dalam obstetri yang berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi ibu. Hidramnion Hidramnion atau kadang-kadang disebut juga polihidramnion adalah keadaan di mana banyaknya air ketuban melebihi 2000 cc. Gejala hidramnion terjadi semata-mata karena faktor mekanik sebagai akibat penekanan uterus yang besar kepada organ-organ seputarnya. Hidramnion harus dianggap sebagai kehamilan dengan risiko tinggi karena dapat membahayakan ibu dan anak. Prognosis anak kurang baik karena adanya kelainan kongenital, prematuritas, prolaps funikuli dan lain-lain. Perdarahan Antepartum Perdarahan antepartum merupakan perdarahan pada kehamilan diatas 22 minggu hingga mejelang persalinan yaitu sebelum bayi dilahirkan (Saifuddin, 2002). Komplikasi utama dari perdarahan antepartum adalah perdarahan yang menyebabkan anemia dan syok yang menyebabkan keadaan ibu semakin jelek. Keadaan ini yang menyebabkan gangguan ke plasenta yang

mengakibatkan anemia pada janin bahkan terjadi syok intrauterin yang mengakibatkan kematian janin intrauterin (Wiknjosastro, 1999 : 365). Bila janin dapat diselamatkan, dapat terjadi berat badan lahir rendah, sindrom gagal napas dan komplikasi asfiksia. 4. Faktor Janin Cacat Bawaan (Kelainan Kongenital) Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan kongenital, umumnya akan dilahirkan sebagai Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi Berat Lahir Rendah dengan kelainan kongenital yang mempunyai berat kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Infeksi Dalam Rahim Infeksi hepatitis terhadap kehamilan bersumber dari gangguan fungsi hati dalam mengatur dan mempertahankan metabolisme tubuh, sehingga aliran nutrisi ke janin dapat terganggu atau berkurang. Oleh karena itu, pengaruh infeksi hepatitis menyebabkan abortus atau persalinan prematuritas dan kematian janin dalam rahim. Wanita hamil dengan infeksi rubella akan berakibat buruk terhadap janin. Infeksi ini dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah, cacat bawaan dan kematian janin.

C. LANGKAH MENYUSUI BAYI Persiapan Cuci tangan anda untuk menghilangkan kuman. Jika mau anda juga boleh mencuci puting anda dengan air. Carilah posisi yang enak untuk duduk atau berbaring. Jika posisi duduk anda enak, anda akan menjadi rileks dan turunnya ASI (letdown reflex) lebih mudah terjadi. Berikut adalah posisi yang barangkali anda bisa coba: Duduk dengan sandaran yang enak untuk punggung, misalnya dengan banyak bantal, agar tidak sakit punggung. Dengan posisi ini, sebaiknya kaki anda berada dalam posisi yang agak tinggi, misalnya dengan menaruh dingklik sebagai alas kaki di kursi. Dengan ini, paha anda bertindak sebagai penyangga bayi dalam posisi yang tepat sehingga bayi tidak perlu menariknarik puting anda. Duduk dengan banyak bantal di tempat tidur. Duduk di kursi goyang. Berbaring di sisi badan anda di tempat tidur (bukan posisi rebah), dengan tangan menyangga kepala anda, sementara bayi dalam posisi tidur menghadap anda. Posisi ini nyaman untuk menyusui di malam hari, atau untuk ibu-ibu yang menjalani operasi sesar.

Rilekslah. Kalau perlu lakukan pernafasan relaksasi, mendengarkan musik, membaca, dsb. Apabila anda terlalu tegang, refleks turunnya susu bisa terhalangi. D. POSISI MENYUSUI BAYI Kepala bayi anda diletakkan pada lekukan dalam siku tangan anda. Kemudian, seluruh badan bayi menghadap dada anda, bukan hanya kepalanya saja. (Waktu pertamakali barangkali anda akan perlu bantuan orang/suster untuk meletakkan bayi anda dalam posisi ini, tetapi lama kelamaan anda bisa melakukannya sendiri. Prinsipnya, kepala bayi harus tersokong dengan baik). Ambil payudara dengan tangan anda yang bebas, jempol anda memegang bagian atas payudara, dan jari lainnya memegang bagian bawah. Saat didekankan ke puting, bayi anda biasanya akan refleks membuka mulut dan menyambut puting anda. Tetapi apabila tidak, colek coleklah bibir bayi anda dengan puting hingga ia membuka mulutnya.Pastikan kalau bayi anda membuka mulutnya selebar mungkin, dan letakkan bagian tengah puting anda pada bukaan mulut tersebut. Atau, apabila sulit masuknya puting ke mulut bayi, lakukan trik Sandwich, yaitu menekan puting anda dengan jempol dan telunjuk sehingga segepeng mungkin, paralel dengan alur bibir bayi, dan masukkan kedalam bukaan mulut bayi (Trik dari Ibu Doris Fok, konsultan laktasi singapura). Perlekatan (latch-on) yang baik adalah apabila sebagian besar aerola anda berada di dalam mulut bayi, dagu menempel ke payudara anda, dan kepalanya agak ke belakang sehingga hidungnya tidak ketutupan payudara. Sebenarnya tidak perlu menekan payudara untuk membuka jalan udara ke hidung bayi, selama posisi menyusui anda benar. E. PEMBERIAN MAKANAN SESUAI UMUR UMUR 0 - 6 BULAN Berikan ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan (kolostrum). Berikan hanya ASI (ASI eksklusif). Jangan beri makanan/minuman selain ASI. Susui bayi sesering mungkin. Susui setiap bayi menginginkan, paling sedikit 8 kali sehari. Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan, lalu susui. Susui dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi lainnya. UMUR 6 - 9 BULAN Terus berikan ASI Mulai berikan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Contohnya bubur susu dan bubur tim yang dilumat Berikan MP-ASI secara bertahap sesuai umur. Contoh MP-ASI 6 bulan Pagi: bubur susu 3 sendok makan Sore: bubur susu 3 sendok makan

7 bulan Pagi: bubur susu 3 sendok makan Sore: bubur susu 3 sendok makan 8 bulan Pagi: bubur tim lumat 2 sendok makan Siang: bubur tim lumat 3 sendok makan Malam: bubur tim lumat 3 sendok makan Berikan ASI dulu, kemudian MP-ASI. Berikan aneka makanan seperti telur, ayam, ikan, tempe, tahu, daging sapi, wortel, bayam, santan, kacang hijau, minyak dan buah-buahan seperti jeruk, pisang, dan pepaya. Jika menggunakan MP-ASI buatan pabrik, baca cara pakainya. Perhatikan tanggal kadaluarsa Beri makanan selingan 2 kali sehari. Contohnya bubur kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari, dan kue lain. Ajari anak makan sendiri dengan sendok. Ajari juga minum sendiri dengan gelas. Perhatikan kebersihan makanan UMUR 9 - 12 BULAN Terus berikan ASI Berikan MP-ASI yang lebih padat. Contohnya bubur nasi, nasi tim, dan nasi lembek. Contoh MP-ASI 9 bulan Pagi: bubur nasi 3 sendok makan Siang: bubur nasi 3 sendok makan Malam: bubur nasi 3 sendok makan 10 bulan Pagi: nasi tim 3 sendok makan Siang: nasi tim 3 sendok makan Malam: nasi tim 4 sendok makan 11 bulan Pagi: nasi lembek 3 sendok makan Siang: nasi lembek 4 sendok makan Malam: nasi lembek 4 sendok makan UMUR 1-2 TAHUN Terus berikan ASI. Mulai umur 1 tahun, berikan makanan orang dewasa. Isinya nasi, lauk pauk, dan sayur. Beri makan 3 kali sehari. Masing-masing 1/3 piring orang dewasa. Beri makanan selingan 2 kali sehari. Beri buah atau perasan buah.

Ajari makan sendiri.

UMUR 2-3 TAHUN Lanjutkan beri makan makanan orang dewasa. Tambahkan porsinya menjadi piring. Beri makanan selingan 2 kali sehari. Jangan berikan makanan manis sebelum waktu makan, sebab bisa mengurangi nafsu makan. Diperlukan pengetahuan mendasar dan menyeluruh untuk mengetahui cara memberikan makan kepada bayi yang benar. Walaupun tidak bisa dikatakan perlakuan khusus, setidak-tidaknya proses memberikan makan pada bayi memerlukan kesabaran dan ketelitian, terutama pada hal kebersihan.Bayi dengan kesensitifannya harus dijaga kebersihannya. Penting adanya untuk memerhatikan sterilisasi dari anggota tubuh ibu yang melakukan kontak langsung dengan makanan bayi hingga pada alat-alat yang digunakan.Untuk mencapai proses sterilisasi sempurna terdapat berbagai macam cara, ada yang hanya cukup perlu dicuci dengan sabun lalu dikeringkan dan ada beberapa yang memerlukan proses dipanaskan terlebih dahulu. Pun, penting diingat, paska prosesi makan alat-alat makan bayi harus langsung dibersihkan. Berikut ini adalah ha-hal yang perlu mendapatkan perhatian.

Cucilah dengan bersih semua buah ataupun sayur sebelum diolah dengan air yang mengalir. Bila mencicipi makanan selama menyiapkan makanan bayi, hendaknya menggunakan sendok yang bersih. Cucilah sendok setiap kali mencicipi. Gunakan semua peralatan makan dan minum yang sudah disterilkan. Sterilisasi bisa dilakukan dengan merendam peralatan makan dan minum dengan air panas, penting juga diperhatikan bahan dari peralatan makan dan minuman, karena biasanya justru peralatan yang berbahan plastik jika terkena air panas akan memuai, dimana elemen plastik yang kasat mata bisa membahayakan kesehatan bayi jika tercampur dengan makanan bayi. Selalu cuci tangan dengan air dan sabun sebelum memberi makan bayi. Jika melakukan membersihkan hidung atau menyentuh bagian-bagian tubuh atau benda-benda lain selama pemberian makan, maka cucilah tangan Anda kembali. Jika ada luka terbuka di tangan Anda, tutupi luka itu dengan plester pelindung sebelum memberi makan bayi. Basuh botol dan dot segera setelah digunakan agar pembersihan menjadi lebih mudah. Jika membersihkan peralatan dengan sabun, penting untuk membasuh sekali lagi dengan air mengalir guna membersihkan sisa sabun yang tersisa pada peralatan makan. Cuci bersih semua peralatan makan bayi di bawah aliran air setelah bayi selesai makan. Hindari menyimpan sisa makanan untuk dimakan di waktu selanjutnya, karena enzim dan bakteri yang berasal dari ludah bayi akan memulai proses "cerna" pada makanan tersebut hingga mengubahnya menjadi berair dan relatif lebih cepat menjadi busuk.

Buang sari buah atau buah-buahan yang tak digunakan dalam waktu 3 hari, dan makanan lain yang tak digunakan dalam waktu 2 hari. Semua perlengkapan makan dan minum susu yang baru harus direbus sebelum digunakan untuk pertama kalinya.

F. PENYEBAB UTAMA MASALAH GIZI PADA BAYI Terdapat dua faktor yang terkait langsung dengan masalah gizi khususnya gizi buruk atau kurang, yaitu intake zat gizi yang bersumber dari makanan dan infeksi penyakit. Kedua faktor yang saling mempengaruhi tersebut terkait dengan berbagai fakto penyebab tidak langsung yaitu ketahanan dan keamanan pangan, perilaku gizi, kesehatan badan dan sanitasi lingkungan.Ketahanan pangan merupakan salah satu isu utama upaya peningkatan status gizi masyarakat yang paling erat kaitannya dengan pembangunan pertanian. Situasi produksi pangan dalam negeri serta ekspor dan impor pangan akan menentukan ketersediaan pangan yang selanjutnya akan mempengaruhi kondisi ketahanan pangan di tingkat wilayah. Sementara ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga, akan ditentukan pula oleh daya daya beli masyarakat terhadap pangan Ketahanan pangan sebagai isu penting dalam pembangunan pertanian menuntut kemampuan masyarakat dalam menyediakan kebutuhan pangan yang diperlukan secara sustainable (ketersediaan pangan) dan juga menuntut kondisi yang memudahkan masyarakat memperolehnya dengan harga yang terjangkau khususnya bagi masyarakat lapisan bawah (sesuai daya beli masyarakat). Menyeimbangkan antara ketersediaan pangan dan sesuai dengan daya beli masyarakat dengan meminimalkan ketergantungan akan impor menjadi hal yang cukup sulit dilaksanakan saat ini. Pada kenyataannya, beberapa produk pangan penting seperti beras dan gula, produksi dalam negeri dirasa masih kalah dengan produk impor karena tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat kita.Kebijakan yang ada pun tidak memberi kondisi yang kondusif bagi petani sebagai produsen, untuk dapat meningkatkan produktivitasnya maupun mengembangkan diversifikasi pertanian guna mengembangkan keragaman pangan. G. FAKTOR PENYEBAB GIZI BURUK Penyebab Tak Langsung

Kurangnya jumlah dan kualitas makanan yang dikonsumsi, menderita penyakit infeksi, cacat bawaan, dan menderita penyakit kanker. Penyebab langsung Ketersediaan pangan rumah tangga, perilaku, pelayanan kesehatan. Sedangkan faktor-faktor lain selain faktor kesehatan, tetapi juga merupakan Masalah Utama Gizi buruk adalah Kemiskinan, Pendidikan rendah, Ketersediaan pangan dan kesempatan kerja. Oleh karena itu, untuk mengastasi gizi buruk dibutuhkan kerjasama lintas sektor. H. TANDA DAN GEJALA GIZI BURUK Ada 3 macam tipe Gizi buruk, yaitu : Tipe Kwashiorkor, dengan tanda-tanda dan gejala adalah sebagai berikut: Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh. Perubahan Status mental. Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok. Wajah membulat dan sembab Pandangan mata sayu Pembesaran hati Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas. Tipe Marasmus, dengan tanda-tanda dan gejala sebagai berikut: Tampak sangat kurus Wajah seperti orang tua Cengeng, rewel Kulit keriput Perut cekung

Tipe, Marasmik-Kwashiorkor Merupakan gabungan beberapa gejala klinik Kwashiorkor Marasmus Penyakit Penyerta / Penyulit pada Anak Gizi Buruk.Seperti yang sudah dijelaskan nak yang berada dalam status gizi buruk, umumnya sangat rentan

terhadap penyakit. Seperti lingkaran setan, penyakit-penyakit tersebut justru menambah rendahnya status gizi anak. Penyakit-penyakit tersebut adalah: ISPA Diare persisten Cacingan Tuberkulosis Malaria HIV / AIDS

I. FAKTOR YANG MENYEBABKAN BAYI TIDUR NYENYAK 1. Lingkungan kamar yang nyaman dan tenang. 2. Buat rutinitas jadwal kegiatan harian yang rutin termasuk jam tidur. 3. Udara yang sejuk dengan temperatur udara yang pas. 4. Gendong dan ayun-ayunkan si kecil jika sulit tidur sampai tidur. 5. Segera ganti popok jika basah perlahan atau gunakan popok lampin pakai buang. 6. Gunakan pakaian yang nyaman, hangat dan menyerap keringat. 7. Mandikan bayi di pagi dan sore hari agar selalu segar. 8. Buat pencahayaan kamar yang temaram tidak terang benderang. 9. Bisa dibiasakan memberikan nyanyian nina bobo sebelum tidur. 10. Temani si kecil sampai tidur dan segera datangi jika menangis atau terbangun. 11. Peluk dan ucapkan selamat tidur atau nina bobo jika tidak digendong. 12. Memberi asi sebelum tidur ampuh membuat bayi tidur sambil menyusu dekat sang ibu. 13. Musik lembut yang menenangkan boleh diputar semisal musik klasik. 14. Suara repetitif/berulang seperti suara ac, kipas angin, dan lain-lain membantu bayi tidur lebih dalam (white sound). 15. Bersihkan ruangan, ranjang dan perangkat tidur sebelum bayi ditidurkan. 16. Berikan asi atau susu formula ketika bayi terbangun agar dia tenang kembali dan tidak haus. 17. Jangan berisik atau banyak suara saat sang buah hati tidur. 18. Atasi gangguan kesehatan secepat dan setepat mungkin agar dapat tidur nyenyak. 19. Jika terbangun dan rewel beri asi, dipegang, atau digendong. 20. Awasi tidur bayi dengan tidur bersama bayi untuk menghindari serangan sids (sudden infant death syndrome) baik sang ayah maupun sang ibu.

J. KEBUTUHAN NUTRISI PADA BAYI Karbohidrat Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan sekitar 15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan menurun.. apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan BB(obesitas). Jumlah

karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur-sayuran.Porsi terbesar dari energi tubuh ( 40- 50 %) kebutuhan kalori berasal dari KH ( sumber energi utama). Karbohidrat merupakan makanan utama yang terjangkau oleh masyarakat. KH disimpan terutama dalam bentuk glikogen dalam jaringan hati dan otot. Bila energi tdk terdapat dari KH, maka diambil dari protein dan lemak.

KH didapat dalam bentuk : a. Monosakarida ( glukosa, fruktosa, galaktosa) b. Disakarida ( laktosa, sukrosa, maltosa, isomaltosa) c. Polisakarida ( tepung, dektrin, glikogen, selulosa). LEMAK Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam dan asam arakidonat. Pada anak usia bayi sampai kurang lebih tiga bulan, lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K.Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi melalui kandungan kalori atau anergi yang dimiliki dan peranan asam-asam lemak tertentu yang terdapat di dalamnya. Bagi bayi, sumber lemak yang ideal dalam air susu ibu (ASI). Sekitar 50 60 Persen energi yang yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak susu, Selama masa penyapihan , konsumsi lemak harus dijaga jangn sampai terlalu rendah dari jumlah yang dibutuhkan. Penggunaan lemak, terutama minyak nabati dalam makanan sapihan atau makanan tambahan bagi bayi dn balita adalah cara efektif untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik bagi anak dan balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika konsumsi lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen atau kurang dari total energi yang dibutuhkan perhari. Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak disamping sebagai sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya. Lemak akan menghasilkan asam-asam lemak dan kolestrol yang ternyata dibutuhkan untuk membentuk sel-sel membram pada semua organ. Organ-organ penting seperti retina dan sisitim saraf pusat terutama disusun oleh lemak. Asam lemak yang dangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh tersebut terutama adalah asam lemak yang esensial.Asam lemah yang esensial adalah asam lemak yang tidak dapat dibuat didalam tubuh sehingga harus diperolaeh dari makanan, terdiri dari asam Linoleat, linulenat dan arakhidonat. ASI mempunyai komposisi asam lemak yang sangat tepat untuk keperluan bayi dan anak-anak sampai dua tahun tersebut. Juga mengandung faktor-faktor yang menyebabkan lemaknya mudah dicerna, juga komposisi kimianya membuat ASI mudah dicerna dan juga memberikan suplai yang seimbang antara asam lemak omega-6 dan omega-3.Bagi bayi dan balita, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut sedapat mungkin bayi diberikan ASI, komposisi asam lemak dalam formula makanan bayi harus disesuaikan dengan jumlah dan proporsi asam lemak yang terkandung dalam ASI, dan selama masa sapihan atau paling sampai bayi umur 2 tahun, kebutuhan energi yang berasal dari lemak harus

sebanyak 30-40 persen dari total energi yang dibutukan per hari, dengan komposisi asam lemak yang semirip mungkin dengan ASI. PROTEIN Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga keseimbangan osmoyik plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat asam amino, di antaranya sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal. Jika jumlahnya kurang, dapat menyebabkan kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk dapat menyebabkan kwshiorkor(kurang protein) dan marasmus (kurang protein dan kalori). Komponen zat ggizi protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang, buncis, dan padi-padian. Kebutuhan protein per hari (per kg BB) Usia Berat badan (kg) Tinggi badan (cm) 0-6 bulan 6 60 7-12 bulan 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun Laki-laki 10-12 tahun 13-15 tahun 16-18 tahun Perempuan 10-12 tahun 13-15 tahun 16-18 tahun CAIRAN 8,5 12 18 25 35 46 55 37 48 50 71 90 110 120 138 150 160 145 153 154 Protein (gr) 10 18 25 39 45 50 60 65 50 57 50

AIR Air merupakan kebutuhan nutris yang sangat penting,mengingat kebutuhan air pada bayi mencapai 75-80% dari berat badan.air bagi tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran selluler, medium. MINERAL Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yaitu: Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung dan produksi susu. Kalsium akan dieksresikN 70% dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-25% bertahan dan tergantung dalam keceptan pertumbuhan. Kloridasangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotic serta keseimbangan asam dan basa. Klorida dapat diperolehdari garam, daging, susus dan telur. Kromium berguna untuk metabolism glukosa dan metabolism dalam insulin. Kromium dapat diperoleh dari ragi. Tembaga berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin, penyerapan besi, dll. Tembaga dapat diperoleh dari hati, daging, ikan, padi, dan kacang-kacangan. Flour mnerupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur gii dan tulang, sehingga jika kekurangan dapat menyebabkan karies gigi. Sumber flour terdapat dsalam air, makanan laut, dan tumbuh-tumbuhan. Iodium harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium dapat diperoleh dari garam.. Zat besi merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur hemoglobin untuk pengangkutanCO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia dan osteoporosis. Sedangkan kelebihan dapat mengakibatkan sirosis, gastritis, dan hemolisis. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning telur, sayuran hijau, padi, dan tumbuhan. Maknesium berguna dalam aktifitas enzim pada metabolisme karbohidrat dan sangat penting dalam proses metabolisme.kekurangan mangnesium menyebabkan hipokalsemia atau hipokalemia,maknesium dapat diperoleh dari biji-bijian, kavang-kacangan,daging dan susu. Mangan berfungsi dalam aktifitas enzim.mangan dapat diperoleh kacangkacanagn padi , biji-bijian, dan sayur-sayuran hijau. Fosfor merupakan unsure pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi.kekurangan fosfor dapat menyebabkan kelemahan otot.fosfor dapat diperoleh dari susu,kuning telur,kacang-kacangan,padi-padian dan lainlain. Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran implus saraf,keseimbangan cairan,dan pengaturan irama jantung,kalium dapat diperoleh dari semua makanan. Natrium berguna dalam pengaturan tekanan osmotic serta pengaturan keseimbangan asam dan basa,dan cairan.kekurangan cairan dapat mengakibatkan kram otot,nausea,dehidrasi dan hipotensi.natrium dapat diperoleh dari garam,susu,telur,tepung dan lain-lain.

Sulfur merupakan unsure pokok protein seluler yang membantu proses metabolism jarinagn saraf.sulfur dapat di peroleh dari makanan protein. Seng merupakan unsure pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase yang penting dalam pertukaran CO2.seng dapat diperoleh dari daging ,padi-padian,kacang-kacangan,dan keju.

VITAMIN Untuk memelihara kesehatan, rekuiremen bayi dan anak menurut recommended Dietary Allowance for Use in Indonesia yang dikeluarkan oleh departemen Kesehatan RI pada tahun 1968.

Gol Umur

Ca (g) 0,6

Bayi 6-12 bln Anak 1-3 thn 4-6 thn 7-9 thh Remaja Pria 10-12 thn 13-15 thn 16-19 thn Remaja wanita 10-12 thn 13-15 thn 16-19 thn

Fe Vit.A sebagai Tiamin Riboflavin Niasin Vit.C Karotin (mcg) (g) (mg) (mg) (mg) (mg) 8 1200 0,4 0,5 6 25

Vit D U,I (400)

0,5 0,5 0,5

8 10 10

1500 1800 2400

0,5 0,6 0,8

0,7 0,9 1,0

8 9 13

30 40 50

0,7 0,7 0,6

12 12 12

3450 4000 4000

0,9 1,1 1,2

1,3 1,6 1,7

13 19 20

60 60 60

0,7 0,7 0,6

12 12 12

3450 4000 4000

0,9 1,0 1,1

1,3 1,3 1,1

18 16 14

60 60 60

Merencanakan pengaturan makan untuk seorang bayi atau anak. Jika kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang bayi atau anak, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrient dengan menggunakan data tentang kebutuhan nutrient.

2. Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk menterjemahkan nutrient dari berbagai macam bahan makanan 3. Menentukan jenis makanan akan diolah sesuai dengan hidangan (menu) yang dikehendaki 4. Menentukan jadwal waktu dan menentukan hidangan .Perlu pula ditentukan cara pemberian makan, misalnya dengan cara makan biasa, dengan pipa penduga (sonde) dan lain lain 5. Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut.Perlu dipertimbangkan kemungkinan factor kesukaan dan ketidaksukaan terhadap suatu makanan, Faktor-faktor yang perlu diperlukan untuk pengaturan makan yang tepat adalah : 1. 2. 3. 4. 5. Umur Berat Badan Diagnosis dari penyakit, tahap serta keadaaan penyakit Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan Kebiasaan makan, kesukaan dan ketidaksukaan, akseptabilitas dari makanan dan toleransi anak terhadap makanan yang diberikan.

Dengan memperhatikan dan memperhitungkan factor factor tersebut fi atas, umumnya tidak akan banyak terjadi kekeliruan dalam mengatur makan untuk seorang bayi atau anak. Total Energi dan Parenteral nutrisi Komisi ahli FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukan bahwa rekruitmen dari kalori harus disesuiakan dengan berat badan selama masa pertumbuhan. Kebutuhan energi rata-rata dari bayi. Umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari) Nelson (1969)

FAO (1971) 120 3 bulan 115 3-5 bulan 110 6-8 bulan 105 9-11 bulan Rata-rata selama masa bayi 112

110(100-120)

Nelson tidak membedakan jenis kelamin dalam masa remaja. Perbedaan tersebut sebenarnya diperlukan, mengingat dalam masa remaja terjadi perbedaan dari permulaan pubertas dan juga perbedaan rekruitmen dari nutrient lain.

Kebutuhan energy anak diatas 1 tahun Umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari) FAO (1971) Anak 1 1-3 4-6 7-9 Remaja pria 10-12 13-15 16-19 Remaja wanita 10-12 13-15 16-19 112 101 91 78 71 57 49 62 50 43 Nelson (1969) 110 100 90 80 70 60 50 70 60 50

Kalori yang diberikan akan digunakan untuk :

Metabolism basal : bayi membutuhkan 55 kal/kgBB/hari, kemudian pada usia selnjutnya berkurang dan setelah dewasa menjadi 25-30 kal/kgBB/hari. Metabolism basal meningkat 10% untuk tiap kenaikan suhu 10C. Specific dynamic Action (SDA) ialah kenaikan kalori yang diperlukan diatas keperluan metabolism basal, yang disebabkan oleh peristiwa makan dan mencerna makanan. Pada masa bayi rata-rata 7-8% dari seluruh masukan kalori, sedangkan pada anak kira-kira 5% bila diberikan makanan biasa. Pembuangan ekskreta (sisa yang tidak terpakai): biasanya tidak lebih dari 10%. Aktifitas jasmani : 15-25 kal/kgBB/hari. Pada saat sangat aktif dapat mencapai 50-80 kal/kgBB untuk waktu yang singkat, misalnya saat berolahraga (atletik, berenang, dan sebaginya). Pertumbuhan merupakan jumlah kalori yang tidak digunakan untuk keperluan tersebut diatas dan merupakan kalori yang disimpan.

Bergantung pada fase pertumbuhan, pad hari-hari permulaan kira-kira 20-40 kal/kgBB/hari, kemudian berkurang sehingga pada akhir masa bayi menjadi 15-25 kal/kgBB/hari. Pada masa remaja kenutuhan kalori untuk pertumbuhan akan menigkat lagi. Kalori dalam makanan berasal dari nutrient protein, lemak, dan karbohidrat. Setiap gram protein menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori dan karbohidrat 4 kalori. Distribusi kalori dalam makanan anak yang dalam keseimbangan diet (balnced diet) ialah 15% berasal dari protein, 35% dari lemak, dan 50% dari karbohidrat. Menurut Platt (1961),

bila makanan tersebut diukur nilai gizinya dengan Net Dietary protein calories % atau NDpCals %, maka sesuatu makanan bernilai cukup (adekuat) sebagai berikut :

Masa bayi Anak 1-3 tahu Anak 4-9 tahun Masa remaja

: 8,0 : 7,8 : 5,9 : 8,0

Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500 kalori, dapat menyebabkan kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu

DAFTAR PUSTAKA Bates, Barbara. Buku Saku Pemeriksaan fisik dan Riwayat Kesehatan. Edisi 2. Jakarta: EGC 1997 Hidayat, Aiziz Alimul. Pengantar Ilmu keperawatan Anak. Buku 1. jakarta: Salemba Medika. 2006 Nurcahyo. Bayi Baru Lahir Dan Bayi Normal. Apotik online dan media informasi obat_penyakit : m ed icastore . com. (diakses 7 Februari 2010) Nurlaila. 2008. Pengkajian Keperawatan pada Anak. www.google- file:///anak.html (diakses 7 Februari 2010) Sacharin, Rosa M. Prinsip Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta: EGC. 1996 Wong, Donna L. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. jakarta: EGC. 2003

You might also like