You are on page 1of 180

Peran Guru pada Implementasi

KURIKULUM 2013
A
B
KURIKULUM 2013 KONDISI GURU PERAN GURU PADA IMPLEMENTASI KURKULUM

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013


1

Kurikulum 2013

Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS

Domain Topics
Number
1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. Computing, estimating, or approximating with whole numbers Concepts of fractions and computing with fractions Concepts of decimals and computing with decimals Representing, comparing, ordering, and computing with integers Problem solving involving percents and proportions Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences Simplifying and evaluating algebraic expressions Simple linear equations and inequalities Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Simultaneous (two variables equations) Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations

Algebra

Geometry

Geometric properties of angles and geometric shapes Congruent figures and similar triangles Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets 3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes

Data & Chances

Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS 3

Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Domain Topics
Biology
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. Major organs and organ systems in humans and other organisms Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process Reproduction and heredity Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem Reasons for increase in worlds human population and its effects on the environment Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom) Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility) Properties and uses of common acids and bases Chemical change (transformation, conservation, oxidation) Physical states and changes in matter Energy forms, transformations, heat, and temperature Basic properties/behaviors of light and sound Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure) Earths structure and physical features Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Earths processes, cycles, and history Earths resources, their use, and conservation Earth in the solar system and the universe

Chemistry

Physics

Earth Science

Ada beberapa topik yang sebenarnya diajarkan di kelas IX, sehingga belum semua diajarkan pada siswa SMP Kelas VIII yang mengikuti TIMSS 4

Tingkat Kesulitan Pelajaran


PPKN KTSP 2006 Kelas IV PPKN KTSP 2006 Kelas V

Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi


Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri

Memberikan contoh peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
Mendeskripsikan pengertian organisasi, contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama

Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional Mematuhi keputusan bersama Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di
lingkungannya

Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD


5

Tingkat Kesulitan Pelajaran IPA KELAS IV


Semester 1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya hubungan struktur dengan fungsi terlalu tinggi Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4) Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4) Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4) Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
6

Tingkat Kesulitan Pelajaran


IPA KELAS IV
Semester 1 Mengidentifikasi jenis makanan hewan (KD ini terlalu sempit, perlu digabung dengan KD di bawahnya) Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya (KD ini terlalu sempit perlu digabung dengan KD di atasnya) Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupukupu, kucing Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan makan dan dimakan antar makhluk hidup (rantai makanan) konsep simbiosis terlalu tinggi Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair->adat->cair; cair->gas->cair; padat->gas Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya

NO: 1. 2. 3.

DESKRIPSI Mengapa harus dikembangkan Kurikulum 2013 ? Apa sebenarnya yang berubah pada kurikulum 2013 ?? Sudahkah dilakukan kajian yang mendalam tentang implementasi KTSP 2006? Apakah tidak membatasi kreativitas guru?

4. 5. 6.
7.

Bukankah implementasi yang lemah ? Mengapa tidak dilakukan uji coba terlebih dahulu ? Bagaimana kesiapan implementasi 2013 ? Tidakkah terburuburu ? Bagaimana dengan guru dan persiapan buku? Bagaimana dengan konstruksi SKL, KI dan KD ? Apakah mungkin diwujudkan? Bagaimana mengukurnya ?
8

Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum


Terkesan mendadak, tanpa evaluasi kurikulum yang sedang berjalan Tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik Kurang sosialisasi Menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan global (Bahasa Inggris dan TIK) Mengabaikan kemampuan guru didalam membuat RPP dan silabus Tidak menjawab apa yang dibutuhkan peserta didik Berkembangnya stigma negatif terhadap guru Mestinya metodologi yang diperbaiki bukan kurikulum Anggaran sangat besar , khwatir seperti kasus hambalang Tarik-ulur anggaran antara Kemdikbud dengan DPR Implementasi bakal terhambat karena anggaran belum disetujui
9

Jadwal Pelatihan
N o
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan
Penyegaran Nara Sumber Pelatihan Instruktur Nasional Guru

April

Mei

Juni

Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pelatihan Instruktur Nas. Guru Agama


Pelatihan Instruktur Nasional KS dan PS Pelatihan Guru Inti

Pelatihan Guru Agama Inti


Pelatihan KS dan PS Inti Pelatihan Guru Dikdas Pelatihan Guru Agama Dikdas

10 Pelatihan KS Dikdas 11 Pelatihan PS Dikdas/ Dikmen 12 Pelatihan Guru Dikmen 13 Pelatihan Manaj. Inti Dikmen (KS dan BK) 10

14 Pelatihan Manaj. Dikmen (KS dan BK)

DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM


FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilainilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAAN Perrenialism Essentialism Progressivism RPJMN 2010-2014 Reconstructionism PENDIDIKAN EVALUASI KURIKULUM: Penetapan Konteks dan Tujuan Pemilihan Model Pelaksanaan Revisi Kurikulum

SEKTOR

Perubahan metodologi pembelajaran Penataan kurikulum INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010 Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa

TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas

Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya, pola, dan pengendalian mutu. Pasal 3 : fungsi (mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa) Teori berbasis Kecakapan pekerjaan organisasi isi dan kompetensi sebagai pribadi yang dewasa kepemilikan sikap, keterampilan, pengetahuan secara holistik, atau formal, valuasional dan praksiologi.

NO
1.

STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN

URAIAN
Dikembangkan sesuai tuntutan kekinian Indonesia dan masa depan sesuai kebutuhan. Diurai atas kecukupan dan kesesuaian dengan kompetensi. Dirancang berbasis kompetensi dengan pendekatan scientific Berbasis proses dan output dengan teknik tes dan non tes (portfolio).

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM DIKEMBANGKAN BERDASARKAN ASPEK RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas)

2. 3. 4.

ISI PROSES PENILAIAN

KURIKULUM 2013 (KBK): Penyempurnaan Standar : KOMPETENSI LULUSAN, ISI, PROSES, dan PENILAIAN 11

Perkembangan Kurikulum di Indonesia


1947 Rencana Pelajaran Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1968 Kurikulum Sekolah Dasar

1975 Kurikulum Sekolah Dasar


1994 Kurikulum 1994

2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

2013

Kurikulum 2013

1945 1955

1965

1975

1985

1995

2005

2015 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1984 Kurikulum 1984 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)

1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar

1997 Revisi Kurikulum 1994

12

1 Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka


Struktur Penduduk Indonesia Tahun 2010
90+ 80-89 70-79 60-69 50-59 40-49 30-39 20-29 10-19 0-9

Periode Bonus Demografi 2010-2035


Pendidikan Menengah Universal Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah

Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045)


Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Psl 3 UU 20)

Kelompok umur

0.28 1.58 5.43 10.75 20.01 30.57

38.34 41.20

43.55 45.93
10.00 20.00 30.00 40.00 50.00

45-54 tahun 35-44 tahun


Paudisasi Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah Generasi yang secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta dunia secara global.

0.00

Jumlah Penduduk (juta)


90+ 80-89 70-79 60-69 50-59 40-49 30-39 20-29 10-19 0-9

Perempuan

0.2 0.9 3.1 5.6 9.7

0.1 0.7 2.4 5.2 10.3

Laki-laki

15.2 19.0 20.7 21.3 22.3


30 20 10 0

15.4 19.3 20.5 22.3 23.6


10 20 30

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011

Sasaran Kelompok Strategis

Strategi Pembangunan Pendidikan

Generasi yang cerdas komprehensif: a.l produktif, inovatif, damai dlm interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul

13

12

Bonus Demografi Sebagai Modal


"Bonus Demografi"

100 tahun kemerdekaan

SDM Usia Produktif Melimpah

Kompeten

Modal Pembangunan Beban Pembangunan

Transformasi Melalui Pendidikan Tidak Kompeten

-Kurikulum - PTK -Sarpras -Pendanaan -Pengelolaan


14

....Indonesias economy has enormous promise... .... Indonesias recent impressive economic performance is not widely understood ....

Perlu dipersiapkan social engineering

Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan

Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesias Potential (McKinsey Global Institute, 2012)

15

Tren Permintaan terhadap Tenaga Terampil di Negara Maju


.... Permintaan terhadap tenaga terampil di negara maju terus meningkat ....
Demand for Skilled and Unskilled Workers, reflected in employment rates, 1980-2000

Sumber: Yidan Wang, 2012. Education in a Changing World: Flexibility, Skills, and Employability

16

Kerangka Kompetensi Abad 21


Pembelajaran dan Inovasi Kreatif dan inovasi Berfikir kritis menyelesaikan masalah Komunikasi dan kolaborasi Informasi, Media and Teknologi Melek informasi Melek Media Melek TIK

Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kehidupan dan Karir Fleksibel dan adaptif Berinisiatif dan mandiri Keterampilan sosial dan budaya Produktif dan akuntabel Kepemimpinan&tanggung jawab

Kerangka ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak cukup hanya untuk meningkatkan pengetahuan [melalui core subjects] saja, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...

17

Kerangka Kompetensi Abad 21


Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik Membolehkan pengembangan portofolio siswa

Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai

Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung

18

13

Tekanan Untuk Pengembangan Kurikulum


Tantangan Masa Depan
Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA Masalah lingkungan hidup Kemajuan teknologi informasi Konvergensi ilmu dan teknologi Ekonomi berbasis pengetahuan Kebangkitan industri kreatif dan budaya Pergeseran kekuatan ekonomi dunia Pengaruh dan imbas teknosains Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan Materi TIMSS dan PISA

Kompetensi Masa Depan


Kemampuan berkomunikasi Kemampuan berpikir jernih dan kritis Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal Memiliki minat luas dalam kehidupan Memiliki kesiapan untuk bekerja Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan

Persepsi Masyarakat

Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif Beban siswa terlalu berat Kurang bermuatan karakter

Fenomena Negatif yang Mengemuka


Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi


Neurologi Psikologi Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning

Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest)

19

PT SMA/K SMP SD
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
20

Tujuan Pendidikan Nasional


(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Sikap Spiritual Esa

berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis Sikap Sosial serta bertanggung jawab Pengetahuan berilmu Keterampilan cakap dan kreatif

21

Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan


Proses Perumusan

Kelas IIII Kelas IIII

KI KI KL

Kelas IV Kelas IV

KI KI KL

SMP/MTs

KI KL KI Kelas V Kelas V SMA/K/M A

Kelas VI Kelas VI

KI KI KL

PT/PTA

Tujuan Pendidikan Nasional

SD/MI
Proses Pembentukan

Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Himpunan Pelajaran Kompetensi Inti Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Dasar Himpunan Kompetensi Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata MataPelajaran Pelajaran

KL : Kompetensi Lulusan

22

Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan Matapelajaran untuk SD

Proses Perumusan

KI KI KI Kelas IKI Kelas I Kelas I

KI KI KI Kelas II KI Kelas II Kelas II

KI KI KI Kelas IIII KI Kelas IIII Kelas IIII

KI KI KI Kelas IV KI Kelas IV Kelas IV

KI KI KI Kelas V KI Kelas V Kelas V

KI KI KI Kelas VI KI Kelas VI Kelas VI

Kelas VI

Kelas V

Kompetensi Kompetensi Lulusan Lulusan Kompetensi Lulusan


Proses Pembentukan

Kelas IV

Kelas IIII

Kelas II

Kelas I

Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Dasar Himpunan Kompetensi Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata MataPelajaran Pelajaran

KI : Kompetensi Inti

23

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI


SKL
SIKAP DAN PERILAKU: Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
1.
2. 3.

KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 24

Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian

KETERAMPILAN: Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta


1. 2. Membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengarang Menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta

PENGETAHUAN: Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi


1. Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

2. Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

TINGKATAN KEMAMPUAN Ranah Psikomotor (HARROW)


NATURALIZATION

ARTICULATION
PRECISION MANIPULATION
IMITATION

Meniru Dengan Contoh

Tanpa Contoh Visual Dapat Meniru

Lancar Dan Tepat

Akurat Dan Cepat

Spontan dan otomatis

TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH AFEKTIF ( Sikap dan Nilai ) (KRATHWOHL)


CHARACTERIZATION Menjadikan Pola Hidup

ORGANIZATION VALUING RESPONDING Menghargai RECEIVING Menanggapi Menerima

Mengatur Diri

25

DEFINITIONS OF ANDERSON'S REVISED TAXONOMY

Definition
Remembering: can the student recall or remember the information? Understanding: can the student explain ideas or concepts? Applying: can the student use the information in a new way? Analysing: can the student distinguish between the different parts? Evaluating: can the student justify a stand or decision? Creating: can the student create new product or point of view?

Verbs
Define, duplicate, list, memorize, recall, repeat, reproduce, state Classify, describe, discuss, explain, identify, locate, recognize, report, select, translate, paraphrase Choose, demonstrate, dramatize, employ, illustrate, interpret, operate, schedule, sketch, solve, use, write Appraise, compare, contrast, criticize, differentiate, discriminate, distinguish, examine, experiment, question, test Appraise, argue, defend, judge, select, support, value, evaluate Assemble, construct, create, design, develop, formulate, write
26

Peta Kompleksitas Kurikulum :


Pendekatan yang digunakan : KBK versus Non KBK ,
Kompetensi tidak diturunkan dari Mapel tetapi sebaliknya Keutuhan Kompetensi : SKL dan Kompetensi Inti , seluruh Mapel harus tunduk pada kompetensi bukan sebaliknya Manajemen : tanggung jawab pemerintah pusat, daerah dan guru serta ketersediaan buku siswa dan guru, guru harus fokus pada kualitas proses dan substansi, bukan hal-hal yang administratif

DESAIN KURIKULUM

IMPLEMENTASI KURIKULUM

Kualitas Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian : RPP dan seluruh pendukungnya. Kesiapan Guru Kesesuaian antara perenvanaan dan pelaksanaan pembelajaran Pendekatan, metoda dan teknik Motivasi, ketercapaian kompetensi siswa dan kreativitas siswa Ketersediaan instrumen, borang dan pendukung lainnya Kualitas Pelaksanaan Supervisi, Observasi, Refleksi dan Tindak Lanjut
27

SISTEM PENJAMINAN MUTU

Sekilas Tentang TIMSS dan PIRLS


TIMSS [Trends in International Mathematics and Science Studies] dan PIRLS [Progress in International Reading and Literature Studies] diselenggarakan International Study Center, Lynch School of Education, Boston College, AS TIMSS diselenggarakan pada bulan April dan Oktober 2011. Indonesia hanya ikut untuk yang siswa SMP Kelas VIII saja pada April 2011. Diikuti oleh 600.000 siswa dari 63 negara termasuk 14 acuan [benchmark], walaupun yang di rangking hanya 42 Negara. Sebelumnya diselenggarakan pada Tahun 2007 PIRLS diselenggarakan pada saat yang sama. Indonesia mengikuti PIRLS untuk siswa SD Kelas IV saja. Sebelumnya diselenggarakan pada Tahun 2006
28

Refleksi dari Hasil PISA 2009


100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1

Matematika

IPA

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%

Level 6

Level 5
Level 4

Bahasa

Level 3 Level 2 Level 1b Level 1a

Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum
29

Results of Mathematics (8th Grade)


2007
Very Low 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Turkey Malaysia Thailand Low Intermediate High Advance Very Low 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Turkey Malaysia Low

2011
Intermediate High Advance

Morocco

Singapore

Singapore

Thailand

Japan

Japan

Iran

Iran

Indonesia

Morocco

Saudi Arabia

Korea, Rep. of

Chinese Taipei

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
30

Chinese Taipei

Korea, Rep. of

Saudi Arabia

Indonesia

Results of Science(8th Grade)


2007
Very Low 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Turkey Chinese Taipei Low Intermediate High Advance Very Low 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Chinese Taipei Low

2011
Intermediate High Advance

Morocco

Turkey

Iran

Japan

Singapore

Singapore

Japan

Iran

Korea, Rep. of

Korea, Rep. of

Malaysia

Malaysia

Indonesia

Thailand

Thailand

Saudi Arabia

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
31

Saudi Arabia

Indonesia

Morocco

Results of Reading (4th Grade)


2006
Very Low 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Chinese Taipei Singapore Iran Indonesia Morocco Low Intermediate High Advance Very Low 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Chinese Taipei Singapore Iran Saudi Arabia Indonesia Morocco Low

2011
Intermediate High Advance

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
32

PISA Released Test (Math Literacy)

Pendidikan Sains dan Matematika ~ @iwanpranoto

33

1.

6 4 Keliling persegi panjang ini = ....

-Hanya ada satu jawaban -Hafalan rumus -Mekanistis -Tidak terlihat prosesnya -Kebenaran dilihat dari jawaban -Pemahaman hanya biner, bukan spektrum -Banyak cara menjawab -Algoritmis -Terlihat prosesnya - Kebenaran dilihat dari cara berfikirnya, bukan jawabannya -Dapat diukur spektrum pemahamannya

2.

6 4 Hitung keliling persegi panjang ini dengan jawaban terstruktur

1. Diketahui: -panjang = 6 -Lebar = 4 2. Ditanya: -Keliling 3. Rumus yang digunakan: - Keliling = (panjang + lebar) x 2

4. Penyelesaian: Keliling = (6 + 4 ) x 2 = 10 x 2 = 20 5. Jawab: 20


34

3.

20 a. Persegi panjang yang dapat dibentuk dari kawat ini adalah.... b. Bandingkan luas persegi panjang yang dibuat dan cari yang luasnya terbesar dan yang bentuknya beda tetapi luasnya sama -Banyak jawaban -Paham konsep persegi panjang -Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh -Banyak jawaban -Paham konsep luas -Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh -Mengamati perilaku observation based learning -Mencoba -Menyimpulkan discovery learning - Mengerjakan tanpa menghitung, dengan informasi kurang lengkap -Menalar / asosiasi -Menyimpulkan discovery learning - Mengerjakan tanpa menghitung, dengan informasi kurang lengkap -Menalar / asosiasi -Menyimpulkan
35

c. Apa bisa dipakai membuat ini 6 4


d. Apa bisa dipakai membuat ini 4 6

4. Paman memiliki kebun di belakang rumahnya. Denahnya memperlihatkan bahwa kebun tersebut melintang dari utara ke selatan sepanjang 6 meter dan membujur dari timur ke barat sepanjang 4 meter. Paman akan memasang tiga lapis kawat mengelilingi kebun tersebut untuk menjaga agar tanamannya tidak terinjak-injak. Cari panjang kawat yang harus disiapkan paman dengan jawaban terstruktur.

- Memahami banyak konsep: bahasa, geografi, matematika - Pembelajaran terintegrasi - Penerapan pada permasalahan faktual - Melatih berfikir jernih/clarity - Mampu merumuskan masalah - Mampu membayangkan, menggambarkan dan menyajikan

36

Model Soal TIMSS


TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori:
Low mengukur kemampuan sampai level knowing Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying High mengukur kemampuan sampai level reasoning Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information

37

Percentage of Eight Grade Students Taught The TIMSS Science Topics


All Science (20 Topics) 91 89 88 74 68 67 65 63 57 57 Biology (7 Topics) 82 93 86 69 92 73 63 61 56 35 Chemistry (4 Topics) 98 99 91 92 98 82 80 80 59 86 Physics (5 Topics) 98 97 85 67 59 79 83 72 55 76 Earth Science (4 Topics) 91 63 92 72 5 27 31 38 62 41

Iran Turkey Saudi Arabia Thailand Chinese Taipei Indonesia Singapore Malaysia Morocco Japan

Korea, Rep.Of

54

38

42

79

64

Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham
Source: TIMSS 2011 International Science Report.

38

Percentage Of Eight Grade StudentsTaught The TIMSS Mathematics Topics


All Mathematics (19 Topics) 94 92 92 91 88 84 80 Number (5 Topics) 100 100 99 99 99 98 100 Algebra (5 Topics) 92 91 85 92 94 73 74 Geometry (6 Topics) 89 92 93 93 75 93 81

Turkey Korea, Rep.Of Saudi Arabia Japan Singapore Malaysia Iran

Data and Chance (3 Topics) 98 81 88 75 83 63 58

Chinese Taipei Thailand


Indonesia Morocco

79 77
69 62

99 98
97 97

97 62
84 61

84 80
61 46

4 65
12 35

Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah
Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report.

39

Perbandingan Kurikulum IPA SD Kelas IV dan Materi TIMSS Domain Topics


Life Science
1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Major body structures and their functions in humans and other organisms Life cycles and reproduction in plants and animals Physical features, behavior, and survival of organisms living in different environments Relationships in a given community (simple food chains, predator-prey relationships) Changes in environments (effects of human activity, pollution and its prevention) Human health (transmission/prevention diseases, signs of health/illness, diet, exercise) States of matter, differences in their physical properties, including changes in state Classification of objects/materials based on physical properties Forming and separating mixtures Familiar changes in materials (e.g., decaying, burning, rusting, cooking) Common energy sources/forms and their practical uses (Sun, electricity, water, wind) Light (e.g., sources, behavior) Electrical circuits and properties of magnets Forces that cause objects to move (e.g., gravity, push/pull forces) Water on Earth (location, types, and movement) and air (composition, existence, uses) Common features of Earths landscape and relationship to human use Weather conditions from day to day or over the seasons Fossils of animals and plants (age, location, formation) Earths solar system (planets, Sun, moon) Day, night, and shadows due to Earths rotation and its relationship to the Sun

Physical Science

Earth Science

Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS

40

Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS Domain Topics


Number
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Concepts of whole numbers, including place value and ordering Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers Concepts of fractions Adding and subtracting with fractions Concepts of decimals, including place value and ordering Adding and subtracting with decimals Number sentences Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV Number patterns

Geometry Shapes and Measurement


Data Display

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines Comparing and drawing angles Using informal coordinate systems to locate points in a plane Elementary properties of common geometric shapes Reflections and rotations Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes Finding and estimating areas, perimeters, and volumes

1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts 2. Drawing conclusions from data displays 3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs

Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
41

Matematika
No
1

Kurikulum Lama
Langsung masuk ke materi abstrak
Banyak rumus yang harus dihafal untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan) Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan [direduksi menjadi] angka

Kurikulum Baru
Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan
Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya) Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb]

4 5

Tidak membiasakan siswa untuk Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk berfikir kritis [hanya mekanistis] menyelesaikan permasalahan yang diajukan Metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur Membiasakan siswa berfikir algoritmis

Data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja


Matematika adalah eksak

Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional
Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan

Ilmu Pengetahuan Alam


No
1

Kurikulum Lama
Materi disajikan terpisah antara Fisika, Kimia, dan Biologi
Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar

Kurikulum Baru
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi
Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil. Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya

Materi ilmu bumi dan antariksa masih belum memadai [sebagian dibahas di IPS] Materi kurang mendalam dan cenderung hafalan Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian

4 5

Bahasa Indonesia/Inggris
No
1

Kurikulum Lama
Materi yang diajarkan ditekankan pada tatabahasa/struktur bahasa
Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan Siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif Siswa tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan Kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa

Kurikulum Baru
Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan
Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana) Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan

Ilmu Pengetahuan Sosial


No
1

Kurikulum Lama
Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi
Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar

Kurikulum Baru
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh. Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya

Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran


No
1

Kurikulum Lama
Materi disajikan berdasarkan empat pilar dengan pembahasan yang terpisahpisah

Kurikulum Baru
Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa

Materi disajikan berdasarkan Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi pasokan yang ada pada warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, empat pilar kebangsaan dan aturan) Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik Pancasila dan Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian.

9
PPKN SD-MI
Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa Memberikan contoh dan menerapkan hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah dan di sekolah Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar dengan gembira dan didengar pendapatnya Melaksanakan hak anak di rumah dan di sekolah Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah

Tumpang Tindih KD antar Mapel :


Bahasa Indonesia SD-MI
Membedakan berbagai bunyi bahasa Melaksanakan sesuatu sesuai dengan perintah atau petunjuk sederhana Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita Memperkenalkan diri sendiri dengan kalimat sederhana dan bahasa yang santun Menyapa orang lain dengan menggunakan kalimat sapaan yang tepat dan bahasa yang santun Mendeskipsikan bendabenda di sekitar dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana Mendeklamasikan puisi anak dengan lafal dan intonasi yang sesuai Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat Menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf Menebalkan berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf

Matematika SD-MI
Membilang dan mengurutkan banyak benda penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20 Menentukan waktu (pagi, siang, malam), hari, dan jam ( bulat) Menentukan lama suatu kejadian berlangsung Mengenal panjang suatu benda melalui kalimat sehari-hari (pendek, panjang) dan membandingkannya Mengelompokkan berbagai bangun ruang sederhana Menentukan urutan bendabenda ruang yang sejenis menurut besarnya Membilang dan mengurutkan banyak benda Menentukan nilai tempat puluhan dan satuan Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka Menggunakan sifat operasi pertukaran dan pengelompokan Membandingkan berat benda (ringan, berat) Mengenal dan mengelompokkan bangun datar

IPA SD-MI
bagian tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat (makanan, air, pakaian, udara, lingkungan sehat) Membiasakan hidup sehat menjaga lingkungan agar tetap sehat lingkungan sehat dan tidak sehat merawat tanaman, hewan peliharaan dan lingkungan sekitar benda yang ada di lingkungan sekitar berdasarkan cirinya melalui pengamatan benda yang dapat diubah bentuknya kegunaan benda di lingkungan sekitar Membedakan gerak benda yang mudah dan sulit bergerak melalui percobaan Mengidentifikasi penyebab benda bergerak (batere, per/pegas, dorongan tangan, dan magnet) Mengenal berbagai benda langit melalui pengamatan Mengenal keadaan cuaca di sekitar kita Membedakan pengaruh musim kemarau dengan musim hujan terhadap kegiatan manusia (Berapa banyak yang dapat ditampung oleh kemampuan anak normal SD Kelas I?)

IPS SD-MI
identitas diri, keluarga, dan kerabat pengalaman diri kasih sayang antar anggota keluarga hidup rukun dalam kemajemukan keluarga peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga letak rumah lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah

Banyak yang mirip antar mapel

47

Diasumsikan anak sudah lancar membaca pada saat masuk Kelas I SD

Buku IPS Kelas I Halaman 1

49

Buku IPS Kelas I Halaman 3

Masuk SD harus sudah lancar menuli s

50

Buku IPA Kelas I Halaman 1

51

Buku IPA Kelas I Halaman 2

Materi ini juga muncul di Bahasa Indonesia Pada saat masuk SD Kleas I siswa sudah dianggap lancar membaca
52

Buku IPA Kelas I Halaman 3

53

Buku Bhs Indonesia Kelas I, Halaman 5

Sama Dengan IPS

54

Pada saat masuk Kelas I SD sudah harus Lancar menul

55

Buku Bhs Indonesia Kelas I, Halaman 7

Langsung dapat membaca teks terdiri dari 8 kalimat, puluhan kata

Buku PPKN Kelas I Halaman 2

Mirip dengan IPS dan Bhs Indonesia

Buku PPKN Kelas I Halaman 1


57

10 Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006

Mapel 1

Mapel 1

Mapel 1

SKL Mapel
SK-KD Mapel

SKL Mapel
SK-KD Mapel

SKL Mapel
SK-KD Mapel

.... .... ....

Mapel 1

SKL Mapel
SK-KD Mapel

Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan


SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi Dasar
58

11

http://www.scotland.gov.uk/Publications/2004/11/20178/45862

59

12

Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum


KTSP 2006 Kurikulum 2013
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan

No KBK 2004
1 2

4 5

Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, Semua mata pelajaran diikat seperti sekumpulan mata pelajaran oleh kompetensi inti (tiap kelas) 60 terpisah

13

Ketentuan Tentang Kurikulum


UU No. 20 Th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
(1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan Pemerintah. (2) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undangundang ini meliputi: ....., 2. pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi,.....;
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
61

Pasal 38 (KTSP)

Penjelasan Bagian Umum (KBK)


Penjelasan Pasal 35 (Lingkup Kompetensi)

14

Perbedaan Esensial Kurikulum 2013


KTSP 2006 Kurikulum 2013 Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan keterampilan berbahasa} Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum] Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya Ket Semua Jenjang Semua Jenjang SD Semua Jenjang SD

Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated curriculum]

SD

62

15

Perbedaan Esensial Kurikulum 2013


KTSP 2006 Kurikulum 2013
Tematik Integratif untuk Kelas I VI

Ket
SD

Tematik untuk kelas I III [belum integratif]


TIK adalah mata pelajaran sendiri

TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain

SMP

Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan


Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI
SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi Penjurusan di SMK sangat detil [sampai keahlian]

SMP/ Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan SMA/SMK carrier of knowledge

Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman

SMA/SMK

SMA/SMK

SMA/SMK

63

16 Peran Pemerintah Peran Pemerintah

Dilema Kurikulum
Kurikulum Yang Dirumuskan
Penyimpangan

Peran Pemerintah
Peran Guru/ Satdik

Kurikulum Yang Dituliskan (Global)


Penyimpangan

Peran Guru/Satdik

Kurikulum Yang Dituliskan (Rinci)


Penyimpangan

Peran Guru/Satdik

Kurikulum Yang Dibukukan


Penyimpangan

Kurikulum Yang Diajarkan


Penyimpangan

Kurikulum Yang Diserap


Catatan: Penyimpangan dapat bernilai positif atau negatif tergantung pelakunya
64

Kurikulum 2013

KTSP 2006

KBK 2004

17

Kerangka Kerja Penyusunan dan Peran Guru pada KBK 2004


TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual)


STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR ISI (SKL MAPEL SK - KD MAPEL)
STANDAR PROSES STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) STANDAR PENILAIAN

PEDOMAN SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh Satuan Pendidikan/Guru PEMBELAJARAN & PENILAIAN BUKU TEKS SISWA
65

18

Kerangka Kerja Penyusunan dan Peran Guru pada KTSP 2006


TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual)


STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR ISI (SKL MAPEL SK MAPEL KD MAPEL)
STANDAR PROSES STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR PENILAIAN

PEDOMAN SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh Satuan Pendidikan/Guru PEMBELAJARAN & PENILAIAN BUKU TEKS SISWA
66

19 Realisasi Penyusunan KTSP 2006 dan Peran Satuan Pendidikan Kurikulum ? Buku Teks ? Kurikulum 1994 Buku Teks 1994 Kurikulum 2004 Buku Teks 2004 Kurikulum 2006 Buku Teks 2006

Pemilihan Buku oleh Satuan Pendidikan/Guru


SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh Satuan Pendidikan/Guru PEMBELAJARAN & PENILAIAN
67

BUKU TEKS SISWA

Kurikulum ? : Kurikulum yang dikembangkan sendiri oleh sekolah, termasuk adopsi kurikulum luar negeri

Kerah

Saku

Lengan Kiri

Lengan Kanan

Muka Kiri
Belakang

Muka Kanan

68

Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)

38 cm

saku

92 cm 86 cm 83 cm

58 cm

kerah

Lengan Kiri

Muka Kiri

Belakang

Muka Kanan

Lengan Kanan

69

30

Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013


KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) STRUKTUR KURIKULUM


STANDAR PROSES
KI KELAS & KD MAPEL (STANDAR ISI)

STANDAR PENILAIAN

SILABUS
PANDUAN GURU Oleh Satuan Pendidikan /Guru BUKU TEKS SISWA

PEMBELAJARAN & PENILAIAN (KTSP)

70

20

Kerangka Kerja Penyusunan KBK 2004


TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006


TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual)

KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL) STANDAR PROSES STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR PENILAIAN STANDAR PROSES

STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL) STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR PENILAIAN

PEDOMAN SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh Satuan Pendidikan PEMBELAJARAN & PENILAIAN BUKU TEKS SISWA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh Satuan Pendidikan

PEDOMAN SILABUS
BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN & PENILAIAN

Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013


KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) STRUKTUR KURIKULUM


STANDAR PROSES

KI KELAS & KD MAPEL (STANDAR ISI)

STANDAR PENILAIAN

SILABUS
PANDUAN GURU BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN & PENILAIAN (KTSP)

Oleh Satuan Pendidikan

71

21

Pembagian peran Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru dalam Kurikulum dan Efektivitas Waktu Pembelajaran
Efektivitas waktu pembelajaran

KTSP 2006
Alokasi waktu persiapan silabus dan review buku

Peran Guru/Satdik

Efektivitas waktu pembelajaran

Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar

KBK 2004

Kurikulum 2013
Peran Pemerintah

... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran .....

72

B
Kondisi Guru

73

1 1
JENJANG TK SD SMP SLB SMA SMK JUMLAH

Jumlah Guru Per Jenjang


STATUS SEKOLAH NEGERI SWASTA 9,924 265,175 1,430,127 120,149 409,942 103,889 3,074 7,009 177,330 58,578 90,515 68,667 2,120,912 623,467 JUMLAH 275,099 1,550,276 513,831 10,083 235,908 159,182 2,744,379
SULBAR IRJABAR KEPRI GORONTALO BABEL BANTEN MALUT BENGKULU PAPUA NTT NTB BALI MALUKU SULTRA SULSEL SULTENG SULUT KALTIM KALSEL KALTENG KALBAR LAMPUNG SUMSEL JAMBI RIAU SUMBAR SUMUT NAD JATIM YOGYA JATENG JABAR DKI 0% TK 20% SD 40% SMP SLB 60% SMA 80% SMK 100%

SMK
SMA SLB SMP SD TK 3.61

56.86 75.17 30.49 79.78 92.25

Negeri

swasta

74

Jumlah Guru Per Kualifikasi


KUALIFIKASI <S1 >=S1 196,112 78,987 729,281 820,995 79,434 434,397 2,856 7,227 13,048 222,860 13,349 145,833 1,034,080 1,710,299 JUMLAH 275,099 1,550,276 513,831 10,083 235,908 159,182 2,744,379
NTT MALUKU MALUT KALBAR PAPUA JAMBI BABEL SULTENG SULTRA SULUT IRJABAR NAD LAMPUNG GORONTALO SUMSEL KALSEL KALTENG SULBAR KEPRI RIAU SUMUT KALTIM SUMBAR NTB BENGKULU JATENG SULSEL BANTEN JABAR YOGYA JATIM BALI DKI 0% 68.71 65.05 58.46 54.79 54.69 52.51 51.63 51.24 50.89 50.89 50.16 49.89 47.99 47.09 46.41 44.03 43.93 43.73 43.60 43.25 42.59 39.83 39.72 38.95 36.76 34.40 31.63 31.48 29.03 26.92 26.39 25.64 21.15 20% 40% 60% 80% 100%

JENJANG TK SD SMP SLB SMA SMK JUMLAH

SMK 4.18 SMA 2.80 SLB 13.26

SMP
SD TK

7.55
20.63 31.86

<S1

>=S1

<S1

S1

75

3
JAWA TIMUR JAWA BARAT JAWA TENGAH SUMATERA UTARA SULAWESI SELATAN BANTEN DKI JAKARTA NANGGROE ACEH DARUSSALAM SUMATERA SELATAN SUMATERA BARAT LAMPUNG RIAU BALI NUSA TENGGARA BARAT KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH JAMBI KALIMANTAN SELATAN DI YOGYAKARTA BENGKULU SULAWESI TENGAH SULAWESI UTARA NUSA TENGGARA TIMUR SULAWESI TENGGARA PAPUA KEPULAUAN RIAU MALUKU BANGKA BELITUNG MALUKU UTARA GORONTALO SULAWESI BARAT PAPUA BARAT 0

Distribusi Peserta UKA 2012


42,459 40,394 35,831 23,802 10,423 10,364 9,728 DISTRIBUSI PESERTA PROVINSI 8,661 PAPUA BARAT 8,019 8,009 KAB. TELUK 7,560 8 WONDAMA 7,155 KAB. TAMBRAUW 9 6,918 6,331 KAB. MAYBRAT 22 5,384 5,198 KAB. KAIMANA 25 4,437 3,806 KAB. TELUK BINTUNI 25 3,522 KAB. SORONG 3,352 37 SELATAN 3,273 KAB. RAJA AMPAT 50 2,832 2,675 KAB. FAK-FAK 72 2,619 2,325 KOTA SORONG 163 1,788 1,635 KAB. MANOKWARI 164 1,454 1,320 KAB. SORONG 194 1,288 1,267 1,226 757 10000 20000 30000 40000 50000

Peserta Menurut Provinsi

Peserta Menurut Kualifkasi Pendidikan

D1 2.697 1.0%

D2 34.614 12.5%

D3 3.906 1.4%

S1 211.858 76.8%

S3 SMP S2 9 195 SMA 3.453 0.1% 19.039 0.0% 1.3% 6.9%

Peserta Menurut Tempat Bertugas


SMP 51.238 18.6% TK PENGAWAS 23.753 606 8.6% 0.2%

SMK 15.105 5.5% SMA 18.125 6.6% SLB 2.446 0.9%

SD 164.539 59.7%

Jumlah Peserta

76

76

4
50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 0 0 25
Passing grade = 30,0

Hasil Uji Kompetensi Awal 2012


Distribusi Nilai Nasional
< 30,0
Mengikuti pembinaan
32.286 peserta (11,5%)

Distribusi Nilai Per Provinsi


30,0
Melanjutkan ke Pendidikan dan Latihan
248.733 peserta (88,5%)

Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata Standar Deviasi

97,0 1,0 42,25 12,72

50

75

100

Hasil Uji Kompetensi Berdasarkan Tempat Bertugas


100 90.0 80 60 40 20 11.0 0
TK Rata-rata Nasional = 42,25

87.5
80.0

90.0

97.0

95.0

72.0
58.9 46.1 36.9 13.0 4.0
SMA SMK SLB

51.3

50.0

49.1 32.6

1.0
SD

3.0
SMP

1.0

2.0
PENGAWAS

DI YOGYAKARTA DKI JAKARTA BALI JAWA TIMUR JAWA TENGAH JAWA BARAT KEPULAUAN RIAU SUMATERA BARAT PAPUA BANTEN KALIMANTAN TIMUR NUSA TENGGARA BARAT SULAWESI SELATAN KALIMANTAN SELATAN RIAU PAPUA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR BENGKULU GORONTALO SULAWESI TENGGARA SULAWESI UTARA SUMATERA SELATAN BANGKA BELITUNG SULAWESI TENGAH SUMATERA UTARA LAMPUNG SULAWESI BARAT ACEH JAMBI KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN BARAT MALUKU UTARA MALUKU
0 10

Rata-rata Nasional = 42,25

50.1 49.2 48.9 47.1 45.2 44.0 43.8 42.7 41.1 41.1 40.5 39.9 39.4 39.2 39.1 39.0 38.8 38.6 38.6 38.5 38.3 38.2 38.2 37.6 37.4 37.2 36.9 36.1 35.7 35.5 35.4 34.8 34.5
40

Standar Deviasi

11,82

9,27

11,36

12,86

12,07

16,71

8,83

20

30

77

50

77

5
60

Hasil UKA 2012 Berdasarkan Kab/Kota

Kab. Gresik
55

Rerata Nasional 42,25

Kota Blitar

Kab. Sukabumi

50

154 Kab/Kota
45

40

337 Kab/Kota
35

30

Kab. Barito Utara


25

Kab. Dogiyai

Kab. Mentawai

Standar Deviasi : 12,72

20 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 78

78

Hasil UKG: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional


35000 30000 25000 20000

Rata-rata = 45.82

UKG Maks Min Rata Stdev N 96.25 45.82 11.67 878,525

15000
10000 5000 0 100 0 5

100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30

96.25 86.25 81.00

93.00

94.00

Rata-rata Nasional =

45.82
51.23 45.84 42.05 49.75

47.70

TK

SD

SMP

SMA

SMK

YOGYA JATENG BABEL DKI JATIM SUMBAR JABAR KEPRI BALI BANTEN KALSEL PAPUA RIAU KALBAR NTB KALTIM BENGKULU PAPUA BARAT SUMSEL LAMPUNG JAMBI SUMUT SULTRA GORONTALO SULBAR SULUT SULTENG SULSEL KALTENG NTT MALUKU ACEH MALUT

Rata-rata Nasional :

45.82

53.60 50.41 48.25 47.93 47.89 47.21 46.81 45.68 45.50 44.96 44.37 44.24 43.86 43.72 43.69 43.65 43.28 42.52 42.30 42.27 42.10 42.06 41.86 41.79 41.59 41.53 41.45 41.18 41.14 41.05 40.00 38.88 38.02

70

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

65

75

80

85

90

95

79

Hasil UKG Jenjang Distribusi Nilai UKG per per Jenjang dan Kompetensi
Perbandingan Kompetensi Pedagogi & Profesional
52.93 44.95 48.89 45.06
60 50 40 30 20 10 0

46.19
42.35 41.91

47.05

48.64 50.27 43.31 44.14

TK

44,10

SD

41,43 SMP

Pedagogik

44,95SMA

SMK 45,53

SLB

Profesional

JENJANG Jml Peserta TK SD SMP SMA SMK SLB NASIONAL 26,664 436,760 215,861 131,118 62,753 5,369 878,525

Pedagogik 44.95 42.35 47.05 45.06 48.64 43.31 44.44

Rata-rata Profesional Peda + Prof 46.19 45.84 41.91 42.05 52.93 51.23 48.89 47.70 50.27 49.75 44.14 43.89 46.40 45.82
80

YOGYA

51.64 48.55 46.88 46.52 46.00 45.77 45.50 44.36 44.33 43.91 43.42 42.98 42.87 42.41

Hasil UKG: Kompetensi Pedagogi


UKG: Pedagogi Maks 100.00 Min 0 Rata 44.44 Stdev 13.51 N 878,525

JATENG BABEL JATIM DKI SUMBAR JABAR KEPRI BALI BANTEN KALSEL NTB PAPUA

RIAU
KALBAR KALTIM BENGKULU GORONTALO SUMSEL LAMPUNG 70000 60000 50000 JAMBI PAPUA BARAT SULUT SULBAR SULSEL SULTRA SULTENG SUMUT

42.37
42.24

Rata-rata Nasional = 44.44

42.15 41.72 41.15 40.88 40.76 40.60 40.59 40.58 40.52 40.49 40.28 40.25 40.16

Rata-rata = 44.44
80000

40000
30000 20000 10000 0 100 0 5

KALTENG
NTT MALUKU ACEH

39.95
39.27 37.70 37.47

75

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

65

70

80

85

90

95

MALUT

81

Hasil UKG: Kompetensi ProfesionalBABEL


JATENG DKI

YOGYA

54.41 51.19 48.83 48.73 48.45 47.80 47.35 46.25 45.98 45.39 44.82 44.76 44.47 44.29 44.24 Rata-rata Nasional = 46.40 44.00 43.75 43.35 42.87 42.81 42.79 42.68 42.45 42.02 41.96 41.93 41.76 41.57 41.49 41.46 40.35 39.40 38.29

UKG: Profesional Maks 100.00 Min 0 Rata 46.40 Stdev 12.74 N 878,525

JATIM SUMBAR JABAR KEPRI BALI BANTEN PAPUA

KALSEL
RIAU KALBAR KALTIM NTB

Rata-rata = 46.40
14000

BENGKULU PAPUA BARAT LAMPUNG SUMUT SUMSEL JAMBI

12000
10000 8000 6000 4000 2000 0 0 2 4 6 810 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98 100

SULTRA
SULBAR SULTENG SULUT GORONTALO KALTENG NTT SULSEL MALUKU ACEH MALUT

82

7
100th percentile

Student performance on Standardized Exam

After 3 years with high quality teachers

90th percentile

53 percentile point difference 50th percentile

After 3 years of low quality teachers

37th percentile

0th percentile Age 8

Age 11
Then 83 83 what?

Source: Tennessee Value-Added Assessment System (TVAAS) Study Results From Barber, M., and M. Mourshed. (2007) based on results from Sanders and Rivers (1999).

Fasli Jalal (Senior Policy Advisor, World Bank)

Why?

How?

KESEMPATAN UNTUK BICARA


Rata-rata kata Guru dan Siswa
(selama 50 menit pembelajaran)
7,000 6,000
5,902

Rasio Guru pada Kata-kata Siswa


Indonesia 25 16 13 10 9 9 8 0 5 10 15 20 25 30

Number of words Jumlah kata-kata

5,000 4,000

5,148

Hong Kong Netherlands

3,000
2,000 1,000 0

2,633

Switzerland Czech Republic


1,018 197 640

Australia United States

Ind

OCs

Ind

OCs

Jumlah kata-kata guru pada kata-kata seorang siswa

Rata-rata jumlah kata guru

Rata-rata jumlah Kata siswa

84 Guru melibatkan siswa Presentasi siswa


84

84

Pencanangan Guru sebagai Profesi 4 Desember 2004

1. Terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang Guru 2. Pembayaran Tunjangan Profesi Pendidik bagi guru-guru yang sudah disertifikasi.

1. Terbitnya Permendiknas nomor 27 tahun 2010 tentang program induksi bagi guru pemula 2. Terbitnya Permendiknas nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012??

1.Terbitnya UndangUndang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 2.Terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Pelaksanaan Sertifikasi Guru untuk Kuota Tahun 2006 dan 2007

1. Terbitnya PP no 41 th 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor 2. Terbitnya PerMenneg PAN dan RB nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya

Terbitnya Peraturan Bersama Mendiknas, Men PAN&RB, Mendagri, Menkeu, dan Menag tentang Penataan dan Pemerataan guru PNS

85

1
KUOTA NASIONAL, STANDAR DAN POLA REKRUTMEN MAHASISWA CALON GURU (DEMAND DRIVEN) INTELEKTUAL, MINAT, BAKAT, SIKAP, dan PHISIK STANDARISASI INPUT DAN KUOTA NASIONAL BELUM ADA ??

2
REKONSTRUKSI PENDIDIKAN AKADEMIK, PROFESI GURU dan PENATAAN LPTK

3
PERENCANAAN KEBUTUHAN, REKRUITMEN, DISTRIBUSI KUANTITAS DAN KUALITAS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

4
KUALIFIKASI KOMPETENSI KINERJA KENAIKAN PANGKAT KARIR PKBG HARLINDUNG TUNJANGAN

STANDARISASI LULUSAN LPTK MASIH TERKENDALA ?

GURU KURANG TETAPI LEBIH ??

KINERJA GURU PROFESONAL BELUM OPTIMAL

DOMAIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DOMAIN PEMKAB/PEMKO (Diperlukan Standar Minimal Yang Berlaku Untuk Semua Kab /Kota)

86

Pembinaan

N SM

UJI KOMPETENSI PKB


DIKLAT DASAR

N SM

karier dan kepangkatan Memastikan guru melaksanakan tugas profesional Menjamin bahwa guru memberi layanan pendidikan yang berkualitas
(KEPASTIAN, KEMANFAATAN dan KEADILAN)

INTERNALLY & EKSTERNALLY DRIVEN

DIKLAT LANJUTAN DIKLAT PENGEMBANGAN

N SM

PK

N SM

1.

GURU PROFESIONAL

KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN


PROMOSI TUNJANGAN PROFESI

INDIKATOR UTAMA
No. INDIKATOR

2. 3.

1. 2.

Disiplin Guru (waktu, nilai,


kehadiran, ethos kerja)

DAMPAK
No

INDIKATOR Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor, UN dan Hasil Tes Standar Lainnya) Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi Lokal, Nasional dan Internasional Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja melalui Penelusuran Alumni. Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa

1. 2.
SM : Standar Minimal PKB : Pembinaan Keprofesian Berkelanjutan PK : Penilaian Kinerja

Efisiensi dan Efektivitas pembelajaran (Kapasitas transformasi ilmu ke siswa)

3. 4.

Keteladanan Guru
(berbicara, bersikap dan berperilaku)

3. 4.

Motivasi Belajar Siswa


87

1 2 3

Penyiapan Guru Pergeseran Peran Guru Penguatan Peran Guru dibanding sebelumnya.

4
5

Penguatan Proses dan Penilaian


Pendampingan Saat Implementasi
88

89

55

Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum


Ditjen
BPSDMPK Balitbang

Melapor Kurikulum & Guru & Manaj. Buku Membina

PIU Pusat
Melapor

Sekolah LPTK Pembina

Melapor

PIU Provinsi di LPMP


Memantau

Dinas

Pendampingan

Sekolah+Guru
90

Melapor

Sekolah Inti Guru Inti

2
Jenis Sekolah

Kriteria Pemilihan Sekolah


Kriteria
Merata di kab/kota dengan

SD Sasaran (44.609 SD)

Memiliki guru tetap yang lengkap (Kelas I VI) Memiliki guru Agama Memiliki guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Terakreditasi Proporsional antara negeri dan swasta

91

2
N o
1

Kriteria Pemilihan Sekolah (lanjutan)


Jenis Sekolah
Sekolah Inti

Kriteria
Telah ditetapkan sebagai Sekolah Inti oleh Disdik setempat

Sekolah Pembina

Terakreditasi A Memiliki guru inti Sudah menerapkan discovery learning melalui pengamatan, pertanyaan, pengolahan, penyajian Untuk SD juga sudah menerapkan kurikulum berbasis tematik

92

59
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PENGADAAN BUKU
RENCANA AKSI PERBAIKAN IMPLEMENTASI
10

PENYIAPAN GURU, KS, dan PS


2 Data base PTK 5
Kriteria dan Penetapan 1. Asesor PLPG 2. Guru Berprestasi Nasional 3. Guru Bersertifikat 4. Skor UKG 5. Pelatih Nasional Binaan USAID, JICA, AUSAID 6. National Core team Bermutu

1 Data base sekolah (termasuk rombel) 3 Sasaran Sekolah 1. 30% SD 2. 100% SMP, SMA, SMK

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PELAKSANAAN pelatihan

Penyiapan Materi Pelatihan


7

4
Sasaran Guru 1. Kelas I SD 2. Kelas IV SD 3. Kelas VII SMP 4. Kelas X SMA 5. Kelas X SMK

Pendampingan dan Sistem Pengendalian

6 1. Instruktur Nasional 2. Guru Inti 3. Guru Sasaran

93

61

Skema Kerja Pelatihan


T 1 Memenuhi Y Syarat?

Calon Instruktur Nasional


Melatih

T
Lulus Pelatihan? Y

Instruktur Nasional

Data Pokok Pendidikan

Sistem Pelatihan Guru

(Peserta, Pelatih, Lokasi, Nilai)

(Guru, Mapel, Sekolah, Siswa)

Masukan

Dinas
Masukan 2 Memenuhi Y Syarat? T

Distribusi Ke Provinsi/LPMP
Lulus Pelatihan? T Y

Calon Guru,KS,PS Inti

Guru,KS,PS Inti
Memberi

Kesesuaian Lokasi
3

Guru, KS, PS

Mengikuti

Pelatihan
Supervisi
94

Model Pelatihan Guru


Nara Sumber

Instruktur Nasional SD

Guru Inti SD

Jakarta
IN Guru SD

LPMP
Guru SD

SD Inti

Guru Inti SD
IN Guru SD IN Guru SD Guru SD

Guru Inti SD

Guru SD

Pelatihan Instruktur Nasional Guru SD

Guru Inti SD

Pelatihan Guru Inti SD

Pelatihan Guru SD
Lokasi berdekatan (dalam satu klaster)

Catatan: 1. Guru mata pelajaran di SD bergabung dengan guru kelas, kecuali agama 2. Pola yang sama berlaku untuk guru Pendidikan Agama SD 3. Pola yang sama berlaku untuk SMP, SMA/K 4. Pengelompokkan berdasarkan kesamaan mapel yang diampu
95

Model Pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas


Nara Sumber Instruktur Nasional KS

KS Inti SD

Jakarta
IN KS SD KS Inti SD

LPMP
KS SD KS SD
KS Inti SD

SD Inti

IN KS SD

IN KS SD

KS Inti SD

KS SD

Pelatihan Instruktur Nasional (IN) KS SD

Pelatihan KS Inti SD

Pelatihan KS SD
Lokasi berdekatan (dalam satu klaster)

Catatan: 1. Pola yang sama berlaku untuk SMP, SMA/K 2. Pola yang sama berlaku untuk Pengawas Sekolah (PS)

96

NO 1 2 3

JENJANG SD SMP SMA/K JUMLAH

JUMLAH GURU 240.887 342.938 92.589 676.414 JUMLAH KS/PS 44.609 36.434 21.410 22.072 124.525

GURU INTI 10.598 19.880 3.668 34.146

INSTRUKTUR NASIONAL

666 1.350 648 2.664


INSTRUKTUR NASIONAL KS/PS

NO 1 2 3 4

JENJANG SD SMP SMA/K Pengawas JUMLAH

KEBUTUHAN KS/PS INTI 3.361 1.988 1.699 1.491 8.239

198 135 196 132 661


97

NO
1 2

KUALIFIKASI
USAID : PELATIH NASIONAL TEMATIK, PAKEM JICA: PELATIH NASIONAL LESSON STUDY: DOSEN + (KS, GURU SMP, DINAS PENDIDIKAN, WIDYAISWARA) ASESOR SERTIFIKASI GURU

JUMLAH (KETERANGAN)
DOSEN: 23 ORANG DOSEN: 38 + 67 (GURU, KS, PS, DINAS, WIDYAISWARA) DOSEN: 4.415

JUMLAH
23 105

4.415

GURU FINALIS OLIMPIADE SAINS, BERPRESTASI (2002-2010), FINALIS LOMBA KREATIFITAS GURU (2006-2012)
USAID: FASILITATOR

200 (GURU SMP, SMA) + 1.182 (SD, SMP, SMA) + 422 (SD, SMP, SMA/SMK)
GURU SMP/MTS : 99 (SUMUT) + 118 (JABAR) + 127 (JATIM) + 129 (JATENG) + 128 (SULSEL) 29 ORANG

1.804

601

GURU SD BERSERTIFIKAT, NILAI UKG 70-78

29

7
8

GURU SMP BERSERTIFIKAT, NILAI UKG 70-95


GURU SMA&SMK BERSERTIFIKAT, MATEMATIKA (UKG 70-86), BHS INDONESIA (UKG 70-80)

3.146 ORANG
92 ORG (92 SMA & 10 SMK, MAT) + 68 ORG (60 SMA & 8 SMK, BHS IND)

3.146
160

10.283

NO 1 2

KUALIFIKASI AUSAID: MASTER TRAINER KEPALA SEKOLAH (DOSEN, WIDYAISWARA, KS, PS) KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI FINALIS TINGKAT NASIONAL (2006-2008)

DESKRIPSI 597 ORANG 65 + 65 + 128 + 107 + 132 + 130

JUMLAH 597 627

1.224

Instruktur Nasional dan Guru Inti SD per Provinsi


JML NO PROPINISI Jumlah SD 30% SD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR NAD SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU JAMBI SUMATERA SELATAN LAMPUNG KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA MALUKU BALI NTB NTT PAPUA BENGKULU MALUKU UTARA BANTEN KEP. BABEL GORONTALO KEPULAUAN RIAU PAPUA BARAT SULAWESI BARAT TOTAL 3520 19730 19450 1863 19723 3393 9487 4097 3577 2417 4860 4633 4197 2520 2880 2250 2210 3027 6307 2207 1543 2420 3157 4840 2303 1337 1290 4613 740 920 850 1000 1337 148698 1056 5919 5835 559 5917 1018 2846 1229 1073 725 1458 1390 1259 756 864 675 663 908 1892 662 463 726 947 1452 691 401 387 1384 222 276 255 300 401 44609 Kelas 1 1442 6284 5889 562 6315 1103 3280 1229 1199 831 1506 1466 1540 781 977 754 695 935 2288 838 463 819 1040 1847 691 546 387 1606 258 331 409 300 430 49.041 Kelas IV 1534 6255 5888 561 6225 1094 3128 1206 1159 795 1472 1448 1485 764 950 722 688 899 2300 854 463 809 1045 1594 691 522 387 1539 247 320 321 300 436 48.101 Jumlah Rombel Jumlah Rombel
Jumlah Guru Inti (1 orang per Kecamatan untuk guru kelas, dan 4 orang per kabupaten untuk selain guru kelas)

Jumlah Instruktur Nasional (3 org/kls/mapel)

Kls 1+4 44 618 573 78 662 279 418 173 145 130 217 204 175 129 151 135 164 147 304 196 81 57 116 288 393 117 93 154 42 66 59 145 69 6.622

Agama 24 104 140 20 152 92 132 76 48 44 60 56 56 56 52 56 60 44 96 48 44 36 40 84 116 40 36 32 28 24 28 44 20 1.988

Penjas 24 104 140 20 152 92 132 76 48 44 60 56 56 56 52 56 60 44 96 48 44 36 40 84 116 40 36 32 28 24 28 44 20 1.988

Jumlah 92 826 853 118 966 463 682 325 241 218 337 316 287 241 255 247 284 235 496 292 169 129 196 456 625 197 165 218 98 114 115 233 109 10.598

Kls 1+4

Agama

Penjas

Jumlah

3 36 33 6 39 18 24 9 9 9 12 12 12 9 9 9 9 9 18 12 6 3 6 18 24 6 6 9 3 3 3 9 3 396

3 6 9 3 9 6 9 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 6 6 3 3 3 3 3 3 3 3 135

3 6 9 3 9 6 9 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 6 6 3 3 3 3 3 3 3 3 135

9 48 51 12 57 30 42 21 15 15 18 18 18 15 15 15 15 15 30 18 12 9 12 30 36 12 12 15 9 9 9 15 9 666

Instruktur Nasional dan Guru Inti SMP per Provinsi


NO PROPINISI Kab 6 26 35 5 38 23 33 19 12 11 15 14 14 14 13 14 15 11 24 12 11 9 10 21 29 10 9 8 7 6 7 11 5 Kec 44 618 573 78 662 279 418 173 145 130 217 204 175 129 151 135 164 147 304 196 81 57 116 288 393 117 93 154 42 66 59 145 69 Jumlah Jumlah Jumlah Guru Inti (4 org/kab) Sekolah Rombel SMP Kelas VII Agama PPKn B-Ind Mat IPA IPS B-Ingg Sen-Bud Or-kes 1157 4310 24 24 24 24 24 24 24 24 24 4467 14093 104 104 104 104 104 104 104 104 104 3323 10493 140 140 140 140 140 140 140 140 140 433 1386 20 20 20 20 20 20 20 20 20 4306 10406 152 152 152 152 152 152 152 152 152 986 1886 92 92 92 92 92 92 92 92 92 2425 4890 132 132 132 132 132 132 132 132 132 751 2037 76 76 76 76 76 76 76 76 76 1039 2046 48 48 48 48 48 48 48 48 48 632 1092 44 44 44 44 44 44 44 44 44 1267 2994 60 60 60 60 60 60 60 60 60 1282 2706 56 56 56 56 56 56 56 56 56 1129 1948 56 56 56 56 56 56 56 56 56 735 865 56 56 56 56 56 56 56 56 56 600 1002 52 52 52 52 52 52 52 52 52 703 1210 56 56 56 56 56 56 56 56 56 696 1065 60 60 60 60 60 60 60 60 60 842 958 44 44 44 44 44 44 44 44 44 1592 3362 96 96 96 96 96 96 96 96 96 663 1183 48 48 48 48 48 48 48 48 48 572 731 44 44 44 44 44 44 44 44 44 403 1593 36 36 36 36 36 36 36 36 36 859 1521 40 40 40 40 40 40 40 40 40 1396 2036 84 84 84 84 84 84 84 84 84 540 540 116 116 116 116 116 116 116 116 116 404 803 40 40 40 40 40 40 40 40 40 443 443 36 36 36 36 36 36 36 36 36 1324 2942 32 32 32 32 32 32 32 32 32 189 504 28 28 28 28 28 28 28 28 28 332 575 24 24 24 24 24 24 24 24 24 284 490 28 28 28 28 28 28 28 28 28 280 280 44 44 44 44 44 44 44 44 44 331 506 20 20 20 20 20 20 20 20 20 36.385 82.896 1.988 1.988 1.988 1.988 1.988 1.988 1.988 1.988 1.988 Jumlah Instruktur Nasional (maks 3 org/kls)
Prakarya

1 DKI JAKARTA 2 JAWA BARAT 3 JAWA TENGAH 4 DI YOGYAKARTA 5 JAWA TIMUR 6 NAD 7 SUMATERA UTARA 8 SUMATERA BARAT 9 RIAU 10 JAMBI 11 SUMATERA SELATAN 12 LAMPUNG 13 KALIMANTAN BARAT 14 KALIMANTAN TENGAH 15 KALIMANTAN SELATAN 16 KALIMANTAN TIMUR 17 SULAWESI UTARA 18 SULAWESI TENGAH 19 SULAWESI SELATAN 20 SULAWESI TENGGARA 21 MALUKU 22 BALI 23 N T B 24 N T T 25 PAPUA 26 BENGKULU 27 MALUKU UTARA 28 BANTEN 29 KEP. BABEL 30 GORONTALO 31 KEPULAUAN RIAU 32 PAPUA BARAT 33 SULAWESI BARAT TOTAL

24 104 140 20 152 92 132 76 48 44 60 56 56 56 52 56 60 44 96 48 44 36 40 84 116 40 36 32 28 24 28 44 20 1.988

Jumlah 240 1040 1400 200 1520 920 1320 760 480 440 600 560 560 560 520 560 600 440 960 480 440 360 400 840 1160 400 360 320 280 240 280 440 200

Agama

PPKn B-Ind Mat IPA

IPS 3 6 9 3 9 6 9 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 6 6 3 3 3 3 3 3 3 3

B-Ingg

Sen-Bud

Or-kes

Prakarya

Jumlah

3 6 9 3 9 6 9 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 6 6 3 3 3 3 3 3 3 3

3 6 9 3 9 6 9 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 6 6 3 3 3 3 3 3 3 3

3 6 9 3 9 6 9 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 6 6 3 3 3 3 3 3 3 3

3 6 9 3 9 6 9 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 6 6 3 3 3 3 3 3 3 3

3 6 9 3 9 6 9 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 6 6 3 3 3 3 3 3 3 3

3 6 9 3 9 6 9 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 6 6 3 3 3 3 3 3 3 3

3 6 9 3 9 6 9 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 6 6 3 3 3 3 3 3 3 3

3 6 9 3 9 6 9 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 6 6 3 3 3 3 3 3 3 3

3 6 9 3 9 6 9 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 6 6 3 3 3 3 3 3 3 3

30 60 90 30 90 60 90 60 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 60 30 30 30 30 60 60 30 30 30 30 30 30 30 30 1.350

497 6.622

19.880 135 135 135 135 135 135 135 135 135 135

Instruktur Nasional dan Guru Inti SMA per Provinsi


NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 PROPINISI DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR NAD SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU JAMBI SUMATERA SELATAN LAMPUNG KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA MALUKU BALI NTB NTT PAPUA BENGKULU MALUKU UTARA BANTEN KEP. BABEL GORONTALO KEPULAUAN RIAU PAPUA BARAT SULAWESI BARAT TOTAL Kab 6 26 35 5 38 23 33 19 12 11 15 14 14 14 13 14 15 11 24 12 11 9 10 21 29 10 9 8 7 6 7 11 5 497 Kec 44 618 573 78 662 279 418 173 145 130 217 204 175 129 151 135 164 147 304 196 81 57 116 288 393 117 93 154 42 66 59 145 69 6.622 Jumlah Sekolah SMA 491 1321 869 166 1241 425 974 258 366 199 539 426 335 195 171 239 207 173 499 222 207 167 265 316 174 121 152 453 66 49 98 87 61 11.532 Jumlah Jumlah Instruktur Nasional (3 Jumlah Guru Inti (2 org/kab) Rombel org/kls) Sejarah Sejarah Jumlah Kelas X B-Ind Mat Jumlah B-Ind Mat 1865 12 12 12 36 3 3 3 9 5457 52 52 52 156 3 3 3 9 3753 70 70 70 210 6 6 6 18 553 10 10 10 30 3 3 3 9 4835 76 76 76 228 6 6 6 18 1540 46 46 46 138 3 3 3 9 3356 66 66 66 198 6 6 6 18 1279 38 38 38 114 3 3 3 9 1404 24 24 24 72 3 3 3 9 723 22 22 22 66 3 3 3 9 2026 30 30 30 90 3 3 3 9 1414 28 28 28 84 3 3 3 9 1059 28 28 28 84 3 3 3 9 551 28 28 28 84 3 3 3 9 565 26 26 26 78 3 3 3 9 750 28 28 28 84 3 3 3 9 573 30 30 30 90 3 3 3 9 629 22 22 22 66 3 3 3 9 2031 48 48 48 144 3 3 3 9 790 24 24 24 72 3 3 3 9 639 22 22 22 66 3 3 3 9 803 18 18 18 54 3 3 3 9 1010 20 20 20 60 3 3 3 9 1400 42 42 42 126 3 3 3 9 550 58 58 58 174 3 3 3 9 465 20 20 20 60 3 3 3 9 402 18 18 18 54 3 3 3 9 1559 16 16 16 48 3 3 3 9 220 14 14 14 42 3 3 3 9 210 12 12 12 36 3 3 3 9 333 14 14 14 42 3 3 3 9 237 22 22 22 66 3 3 3 9 233 10 10 10 30 3 3 3 9 43.214 994 994 994 2.982 108 108 108 324

Instruktur Nasional dan Guru Inti SMK per Provinsi


NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 PROPINISI DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR NAD SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU JAMBI SUMATERA SELATAN LAMPUNG KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA MALUKU BALI NTB NTT PAPUA BENGKULU MALUKU UTARA BANTEN KEP. BABEL GORONTALO KEPULAUAN RIAU PAPUA BARAT SULAWESI BARAT TOTAL Kab 6 26 35 5 38 23 33 19 12 11 15 14 14 14 13 14 15 11 24 12 11 9 10 21 29 10 9 8 7 6 7 11 5 497 SMK 562 1961 1327 211 1466 155 851 184 212 138 224 338 158 108 99 215 149 140 375 119 88 155 213 162 93 79 85 519 48 46 72 42 91 10.685 Jml Jumlah Guru Inti (2 org/kab) Rombel Sejarah B-Ind Juml ah Kelas X Mat 2450 12 12 12 36 8674 52 52 52 156 7635 70 70 70 210 1000 10 10 10 30 6945 76 76 76 228 584 40 40 40 120 3052 65 65 65 195 1009 36 36 36 108 938 24 24 24 72 494 22 22 22 66 942 30 30 30 90 1200 28 28 28 84 545 28 28 28 84 313 26 26 26 78 499 26 26 26 78 960 26 26 26 78 621 24 24 24 72 433 22 22 22 66 1608 45 45 45 135 427 11 11 11 33 271 9 9 9 27 851 9 9 9 27 696 9 9 9 27 664 20 20 20 60 351 15 15 15 45 316 10 10 10 30 169 8 8 8 24 2038 8 8 8 24 182 7 7 7 21 241 6 6 6 18 297 7 7 7 21 131 8 8 8 24 285 6 6 6 18 46.821 795 795 795 2.385 Jumlah Instruktur Nasional (3 org/kls)
Aga ma

PPKn

B-Ind

Jumla h

3 3 6 3 6 3 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108

3 3 6 3 6 3 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108

3 3 6 3 6 3 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108

9 9 18 9 18 9 18 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 324

Operasional Pelatihan
Keterangan:

SD SMP SMA/K
Memiliki

Instruktur Instruktur Instruktur Nasional Nasional Nasional


Melatih

Mengikuti

Sekolah Sekolah Sekolah


Memenuhi Syarat

Guru, Guru, KS, PS Guru,KS, KS,PS PS


Memenuhi Syarat

Sekolah Inti Sekolah Inti Sekolah Inti


Menyelenggarakan

GuruInti Inti Guru Inti Guru


Melatih

KS, PS Inti KS, PS Inti KS, PS Inti

Pelatihan Kurikulum Pelatihan Kurikulum Pelatihan Kurikulum untuk Guru untuk Guru untuk Guru
Fasilitator

Pelatihan Kurikulum dan Pelatihan Kurikulum dan Pelatihan Kurikulum dan Manajemen untuk KS/PS Manajemen untuk KS/PS Manajemen untuk KS/PS
Tempat, Fasilitator

LPTK dan Mahasiswa Pascanya

Sekolah Pembina/Contoh

104

Mengikuti

Operasional Pelatihan
Keterangan:

SD SMP SMA/K
Memiliki

Instruktur Instruktur Instruktur Nasional Nasional Nasional


Melatih

Mengikuti

Sekolah Sekolah Sekolah


Memenuhi Syarat

Guru, Guru, KS, PS Guru,KS, KS,PS PS


Memenuhi Syarat

Sekolah Inti Sekolah Inti Sekolah Inti


Menyelenggarakan

GuruInti Inti Guru Inti Guru


Melatih

KS, PS Inti KS, PS Inti KS, PS Inti

Pelatihan Kurikulum Pelatihan Kurikulum Pelatihan Kurikulum untuk Guru untuk Guru untuk Guru
Fasilitator

Pelatihan Kurikulum dan Pelatihan Kurikulum dan Pelatihan Kurikulum dan Manajemen untuk KS/PS Manajemen untuk KS/PS Manajemen untuk KS/PS
Tempat, Fasilitator

LPTK dan Mahasiswa Pascanya

Sekolah Pembina/Contoh

105

Mengikuti

62
Rekruitment (kriteria dan aspek keterwakilan) Distribusi Peserta (provinsi, kab/kota, kecamatan dan sekolah sasaran)

PENDEKATAN PELATIHAN :
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendekatan pembelajaran yang relevan Sistem Penilaian (authentic assesment) Monev Ukuran Keberhasilan
Standar Kelulusan (Rumus ??) Sistem Penjaminan Mutu : Monev Penilaian Peserta oleh fasilitator Penilaian fasilitator oleh Peserta Ukuran Keberhasilan Pendampingan saat Implementasi : Pola dan Mekanisme Pendampingan Ukuran Keberhasilan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Hasil Implementasi

INPUT
Instruktur Nasional Guru Inti Guru Kelas Guru Mapel Guru BK Kepala Sekolah Pengawas

PROCESS
Perancangan RPP Analisis buku guru Analisis buku siswa Simulasi discovery learning, project based learning, dll Efisiensi dan efektifitas paparan, diskusi, peer teaching, tugas mandiri, dan tugas kelompok

OUTPUT
Mampu menerapkan pembelajaran tematik terintegrasi dan kontekstual Memahami pendekatan scientific Mampu menerapkan kemampuan berfikir tingkat tinggi Membangun kultur pembelajaran yang aktif, menantang, dan menyenangkan Mampu menunjukkan keteladanan khususnya tentang kejujuran, disiplin, kebersihan, dan tanggung jawab

OUTCOMES
Pembelajaran yang menghasilkan siswa yang memiliki kompetensi sesuai tuntutan abad 21 dan kebutuhan masa depan (ASK secara berimbang) Hasil TIMSS dan PISA meningkat Lulusan yang memiliki Comparative and competitive advantage atau bahkan dynamic advantage Lulusan Memiliki kreativitas yang terus 106 berkembang.

106

62

SEGMENTASI KEGIATAN PELATIHAN :


.....menghindari ceramah, tetapi mengandalkan diskusi, bekerja, mengevaluasi dan simulasi ........

MENILAI ATAU MENGEVALUASI HASIL YANG PERNAH DILAKUKAN SEBELUMNYA (termasuk menganalisis tayangan video dan materi ajar)

BERDISKUSI ATAU MENGEMUKAKAN HASIL EVALUASI SERTA BEKERJA MENYUSUN YANG TERBAIK SESUAI HASIL DISKUSI

SIMULASI ATAU MENYAJIKAN HASIL SESUAI HASIL DISKUSI

Setiap peserta diklat wajib membawa : Guru membawa beberapa RPP yang pernah disusun dan digunakan di sekolah Pengawas dan Kepala sekolah membawa hasil supervisi akademik dan manajerial yang dilakukan selama ini

Pemaparan PP oleh Instruktur diintegrasikan pada saat diksui sesuai konteks dan kebutuhan.

Para Instruktur dan peserta secara voluntir dan atas penunjukan selalu berupaya melakukan simulasi (menunjukkan contoh dan bukan contoh)

107

SKEMA KEGIATAN PELATIHAN GURU


Tayangan Video Pembelajaran (contoh dan bukan contoh pembelajaran kreatif Menganalisis dan diskusi tayangan Tayangan Video: Perubahan Mind set tentang Kurikulum oleh Mendikbud Paparan Diskusi Kerja Kelompok Presentasi Hasil Paparan : 1. Pendekatan Scientific, Discovery Learning, Project Based Learning; 2. Evaluasi: tes dan portofolio; penilaian proses dan output Diskusi Kerja Kelompok menganalisis buku, menyusun tes dan portfolio Presentasi Hasil Simulasi: tematik terpadu, pendekatan scientific, Project Based Learning, dsb

Menilai RPP yang telah disusun guru sebelumnya


Analisis dan Diskusi RPP untuk menemukan RPP terbaik Kerja Kelompok menyusun RPP Presentasi Hasil

Analisis dan Diskusi hasil simulasi

Peer Teaching; membiasakan guru untuk bertanya dan membangkitkan kemampuan siswa untuk bertanya
Refleksi
Guru Inspiratif yang mampu melakukan pembelajaran kontekstual untuk Post mengembangka n siswa yang Test produktif, kreatif, inovatif, afektif (mampu menerapkan kurikulum 2013)

PreTest

Konsep Konsep Kurikulum Kurikulum


(4 (4 Jam Pel.) Jam Pel.)

Analisis Materi Ajar


(12 Jam Pel.)

Rancangan Pembelajaran
(8 Jam Pel.)

Praktik Terbimbing
(24 Jam Pel.)

Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Elemen Perubahan SKL, KI, dan KD Strategi Implementasi

SKL, KI, dan KD Buku Siswa Buku Guru Panduan Analisis Lembar Kerja Analisis Buku

Panduan telaah RPP Panduan Penyusunan RPP Konsep Scientific Aproach, Discovery Learning, Project Based Learning

RPP Instrumen Penilaian Kinerja Guru Panduan Peer Teaching

Skema Pelatihan, Monitoring, dan Evaluasi


MATERI
1. 2. 3. Standar Nasional Pendidikan Filosofi Kurikulum dan Kurikulum 2013 serta Esensi perbedaannya terhadap kurikulum sebelumnya Perubahan mendasar dalam metode pembelajaran dan penilaian disesuaikan dengan prinsip-prinsip kurikulum berbasis kompetensi Pelatihan materi ajar Kurikulum 2013 Semester I dan pelatihan penyusunan rencana pembelajarannya Perubahan esensial pada sikap dan perilaku guru dalam mengajar kurikulum berbasis kompetensi

MATERI
1. 2. 3. Pelatihan materi ajar Kurikulum 2013 Semester II dan pelatihan penyusunan rencana pembelajaran Evaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013 Semester I Evaluasi perubahan metode pembelajaran dan penilaian dalam implementasi Kurikulum 2013 Semester I Evaluasi perubahan sikap dan perilaku guru

4. 5.

4.

Semester I April- Juli 2013


AKTIVITAS
1 Penyegaran Nara Sumber 2 Pelatihan Instruktur Nasional 3 Pelatihan Guru, KS, PS Inti Semester I 4 Pelatihan Guru, KS, PS Sasaran Semester I 5 Pelatihan Manaj. Inti Dikmen (KS dan BK)

Semester II Sep.- Nov. 2013


AKTIVITAS
1 Pelatihan Guru, KS, PS Inti Semester II dan evaluasi Semester I 2 Pelatihan Guru, KS, PS Semester II dan evaluasi Semester I 3 Monitoring dan Evaluasi 10

6 Pelatihan Manaj. Dikmen (KS dan BK)

65

Kriteria Calon Peserta dan Pelatih Pelatihan Guru


No Pelatihan
1 Instrukutur Nasional

Kriteria
Latar Belakang Pendidikan minimal S1 program studi yang relevan Untuk Dosen diutamakan memiliki NIA (Nomor Induk Asesor) sertifikasi guru pada bidang studi yang relevan Untuk Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru harus sudah memiliki sertifikat pendidik pada bidang studi yang relevan Untuk Widya Iswara harus memiliki pengalaman pelatihan penyusunan kurikulum Bersertifikat Pendidik Guru Berprestasi Skor UKG tinggi Pelatih Nasional Binaan USAID, JICA, AUSAID National Core team Bermutu

Guru Inti

Guru Kelas

Guru Kelas I dan IV (sebagian) Guru Mapel Kelas VII (semua) Guru Mapel Kelas X (semua)
110

66

KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN


Materi/Sub Materi Kompetensi Peserta pelatihan pelatihan KONSEP KURIKULUM 2013 Rasional Memahami secara utuh tentang konsep Kurikulum 2013 Elemen perubahan Kurikulum 2013 Indikator Kemampuan menjelaskan rasional Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan Kemampuan menjelaskan elemen perubahan Kurikulum serta hubungan antara elemen-elemen tersebut dengan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan Kemampuan menganalisis keterkaitan antara KD, KI, dan SKL serta tahapan dan aktifitas yang harus dilakui untuk memperoleh ketiga kompetensi tersebut Kemampuan menjelaskan elemenelemen penting dari implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari standar nasional pendidikan Kegiatan pelatihan Paparan Diskusi dan tanya jawab Kerja Kelompok dan individu Menilai hasil kerja peserta lain

No 1

SKL, KI dan KD

Strategi Implementasi Kurikulum 2013

111

KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN


No 2 Materi/Sub Materi Kompetensi Peserta pelatihan Indikator pelatihan ANALISIS MATERI AJAR Analisis Buku Guru 1. Memahami strategi 1. Kemampuan membuat (Kesesuaian, menggunakan buku guru untuk rancangan menggunakan buku Kecukupan, dan kegiatan belajar mengajar. sebagai sumber belajar Kedalaman 2. Menganalisis keterkaitan SKL, 2. Kemampuan menganalisis Materi) KI, dan KD dengan isi buku guru. kesesuaian buku guru dan buku 3. Menguasai secara utuh materi, siswa dengan kurikulum. struktur, dan pola pikir keilmuan 3. Kemampuan menganalisis materi pelajaran. kesesuaian proses, pendekatan 4. Menguasai penerapan materi belajar (tematik terintegrasi pelajaran pada bidang/ ilmu lain untuk SD) serta strategi serta kehidupan sehari-hari . evaluasi yang diintegrasikan dalam buku. 4. Menguasai secara utuh materi, Analisis Buku 1. Menganalisis kesesuaian buku struktur, dan pola pikir Siswa (Kesesuaian, siswa dengan kurikulum keilmuan materi pelajaran. Kecukupan, dan 2. Menguasai secara utuh materi, 5. Menguasai filosofi materi ajar Kedalaman struktur, dan pola pikir keilmuan serta penerapannya dalam ilmu Materi) materi pelajaran lain dan kehidupan sehari-hari 3. Menguasai filosofi materi ajar 6. Kemampuan menganalisis serta penerapannya dalam ilmu kesesuaian tema dengan lain dan kehidupan sehari-hari kompetensi yang diharapkan 4. Menganalisis kesesuaian tema dimiliki oleh siswa dengan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa Kegiatan pelatihan Diskusi dan tanya jawab Kerja mandiri dan kelompok Telaah hasil kerja mandiri dan kelompok Presentasi kelompok terbaik

112

KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN


No 3 Materi/Sub Materi Kompetensi Peserta pelatihan pelatihan PERANCANGAN MODEL BELAJAR Perancangan RPP Menyusun rancangan (aktivitas belajar pembelajaran yang dengan pendekatan berbasis pendekatan scientific) scientific, tematik dan terintegrasi sesuai model belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral,sosial, kultural, emosional, maupun intelektual Perancangan Penilaian (Tes, Non Tes, dan Portofolio serta rancangan penerapan Authentic Asessment) Indikator Kegiatan pelatihan

1. Kesesuaian RPP dengan SKL, KI, dan KD 2. Kesesuaian hasil RPP dengan kriteria RPP yang baik 3. Kesesuaian hasil RPP dengan pendekatan belajar scientific 4. Kesesuaian kompetensi dengan evaluasi yang digunakan

1. Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP mengacu pada pendekatan scientific 2. Identifikasi dan diskusi SKL, KI, dan KD yang dibuat dalam silabus dan RPP 3. Aktifitas menyusun RPP sesuai pendekatan scientific sesuai KD yang dipilih secara berkelompok. 4. Mendiskusikan instrumen penilaian RPP. 5. Menilai RPP buatan guru secara berkelompok.

Mengevaluasi dengan 1. Kualitas Tes, non tes, dan 1. Diskusi tentang kaidah pendekatan authentic penyusunan tes, non tes, dan Portofolio assessment dalam bentuk 2. Kualitas rancangan portofolio pada domain tes, non tes, dan penerapan Authentic proses dan hasil belajar portofolio pada domain 2. Pengembangan tes, non tes, Asessment dan portofolio secara proses dan hasil berkelompok 3. Menganalisis hasil penilaian secara berkelompok

113

KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN


No 4 Materi/Sub Materi Kompetensi Peserta pelatihan pelatihan PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING Simulasi (aktivitas Melaksanakan siswa belajar dan pembelajaran berbasis guru) pendekatan scientific (mengamati, menanya, Peer Teaching mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta), tematik dan terintegrasi dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral,sosial, kultural, emosional, maupun intelektual Indikator Kegiatan pelatihan

1. Kualitas simulasi yang 1. Menganalisis tayangan video tentang ditunjukkan oleh guru 2. Kualitas pelaksanaan peer pelaksanaan teaching oleh guru pembelajaran yang (menggunakan Alat Penilaian berorientasi pada Kegiatan Guru/APKG ) pendekatan scientific. 2. Membuat perencanaan pembelajaran secara bersama 3. Pelaksanaan simulasi dan peer teaching 4. Observasi menggunakan APKG 5. Melakukan refleksi secara berkelompok

EVALUASI Pre-test

Kemampuan guru dalam empat bidang

Hasil tes tertulis di empat bidang

Post-test

Hasil tes tertulis di empat bidang dengan melihat deltanya (kelayakan guru akan ditentukan kemudian)
114

67
No

STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN (GURU KELAS SD, GURU MAPEL TERPILIH SMP/SMA/SMK)
Mata pelatihan Alokasi Waktu Pelatih Master Guru Nasional Teacher 0,5 0,5 2 1 4 8 0,5 0,5 2 1 4 8 0,5 0,5 2 1 4 8 Narasumber Instruktur Nasional Guru Inti Guru

1 KONSEP KURIKULUM 2013 Rasional Elemen perubahan Kurikulum 2013 SKL, KI dan KD Strategi Implementasi Kurikulum 2013 2 ANALISIS MATERI AJAR Analisis Buku Guru (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) Analisis Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 3 PERANCANGAN MODEL BELAJAR Perancangan RPP (aktivitas belajar dengan pendekatan scientific), Analisis dan Pemilihan Model Pembelajaran Perancangan Penilaian (Tes, Portofolio serta rancangan penerapan Authentic Asessment) 4 PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING Simulasi (aktivitas siswa belajar dan guru)

TPK TPK TPK TPK


Penulis Buku dan Tim Ahli Penulis Buku dan Tim Ahli Penulis Buku dan Tim Ahli Ahli Penilaian Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru BPSDMPK PMP BPSDMPK PMP

IN IN IN IN
IN IN

GI GI GI GI
GI GI

5 3

5 3

5 3

IN IN IN

GI GI GI GI GI GI GI

*8

IN IN IN IN

Peer Teaching (Perencanaan Bersama, 16 16 *16 Observasi, dan Refleksi: Menggunakan APKG) 5 EVALUASI PESERTA Pre-test 2 2 2 Post-test 2 2 2 JUMLAH JAM 52 52 52 Keterangan : TPK = Tim Pengembang Kurikulum GI = Guru Inti IN = Instruktur Nasional *) Sebagian dilakukan secara mandiri oleh guru

115

STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN (GURU AGAMA, PENJAS, SENI BUDAYA/PRAKARYA JENJANG SD/SMP/SMA/SMK)
No Mata pelatihan Alokasi Waktu Pelatih Master Guru Nasional Teacher 0,5 0,5 2 1 3 5 0,5 0,5 2 1 3 5 0,5 0,5 2 1 3 5 Narasumber Instrutur Nasional Guru Inti Guru TPK TPK TPK TPK Penulis Buku dan Tim Ahli Penulis Buku dan Tim Ahli Penulis Buku dan Tim Ahli Ahli Penilaian IN IN IN IN IN IN GI GI GI GI GI GI

1 KONSEP KURIKULUM 2013 Rasional Elemen perubahan Kurikulum 2013 SKL, KI dan KD Strategi Implementasi Kurikulum 2013 2 ANALISIS MATERI AJAR Analisis Buku Guru (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) Analisis Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 3 PERANCANGAN MODEL BELAJAR Perancangan RPP (aktivitas belajar dengan pendekatan scientific) Perancangan Penilaian (Tes, Portofolio serta rancangan penerapan Authentic Asessment)

3 2

3 2

3 2

IN IN IN

GI GI GI GI GI GI GI

4 PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING Simulasi (aktivitas siswa belajar dan guru) Peer Teaching (Perencanaan Bersama, Observasi, dan Refleksi: Menggunakan APKG) 2 8 2 2 31 2 8 2 2 31 *2 *8 2 2 31 Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru BPSDMPK PMP BPSDMPK PMP

IN IN IN IN

5 EVALUASI Pre-test Post-test JUMLAH JAM Keterangan : TPK = Tim Pengembang Kurikulum IN = Instruktur Nasional

GI = Guru Inti *) Sebagian dilakukan secara mandiri oleh guru

116

STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN KEPALA SD, SMP, SMA, SMK


Alokasi Waktu No Mata pelatihan Instruktur Kepsek Inti Kepsek Nasional 1 1 4 2 1 1 4 2 1 1 4 2 Narasumber Instruktur Nasional Kepsek Inti IN IN IN IN IN IN Kepsek

1. KONSEP KURIKULUM 2013 (8 JP) Rasional ElemenperubahanKurikulum 2013 SKL, KI dan KD StrategiImplementasiKurikulum 2013 2. ANALISIS MATERI AJAR (12 JP) Analisis BukuGuru (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) Analisis BukuSiswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) Perancangan RPP (aktivitasbelajardenganpendekatan scientific), Analisis dan Pemilihan Model Pembelajaran Perancangan Penilaian (Tes, Portofolioserta rancangan penerapan Authentic Asessment)

TPK TPK TPK TPK Penulis Buku dan Tim Ahli Penulis Buku dan Tim Ahli

KSI+Imbas KSI+Imbas KSI+Imbas KSI+Imbas

4 8

4
8

4
8

KSI+Imbas
KSI+Imbas

3. PERANCANGAN MODEL BELAJAR (8 JP) 5 5 5 Penulis Buku dan Tim Ahli Ahli Penilaian IN KSI+Imbas IN IN 4 8 4 8 4 8 Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru IN IN

KSI+Imbas KSI+Imbas KSI+Imbas KSI+Imbas

4. PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING (12 JP) Simulasi (aktivitassiswabelajar dan guru)

Peer Teaching (Perencanaan Bersama, Observasi, dan Refleksi: Menggunakan APKG)

Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru

117

STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN KEPALA SD, SMP, SMA, SMK


Alokasi Waktu Instruktur Kepsek Inti Kepsek Nasional 8 8 Narasumber Instruktur Nasional Kepsek Inti IN IN Kepsek

No

Mata pelatihan

5. KEPEMIMPINAN, MANAJEMENPERUBAHAN DAN BUDAYA SEKOLAH (8 JP) 6. PENGELOLAAN PEMBELAJARAN (8 JP) 7. PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 8. EVALUASI PESERTA (4 JP) Pre-test Post-test JUMLAH JAM

8
8

8
8 On The Job Learning 2 2 60

TPM
TPM

KSI+Imbas
KSI+Imbas KSI+Imbas

2 2 60

2 2 60

BPSDMPK PMP BPSDMPK PMP

IN IN

KSI+Imbas KSI+Imbas

Keterangan : TPK : Tim Pengembang Kurikulum IN : Instruktur Nasional KSI : Kepala Sekolah Inti TPM : Tim PengembangMateri Imbas : Trainer hasil Pengimbasan di PPPPTK Contoh kasus dalam materi disesuaikan dengan jenis dan jenjang satuan tugas *) SD : Tematik Terintegrasi SMP : Kontekstual dan Terpadu SMA : Pembinaan Peminatan

118 118

STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN BAGI PENGAWAS SD, SMP, SMA, SMK


Alokasi Waktu No Mata pelatihan Narasumber Instruktur Pengawas Pengawas Pengawas Instruktur Nasional Pengawas Nasional Inti Inti 1 1 4 2 1 1 4 2 1 1 4 2 TPK TPK TPK TPK Penulis Buku dan Tim Ahli Penulis Buku dan Tim Ahli IN IN IN IN PI+Imbas PI+Imbas PI+Imbas PI+Imbas

1. KONSEP KURIKULUM 2013 (8 JP) Rasional ElemenperubahanKurikulum 2013 SKL, KI dan KD StrategiImplementasiKurikulum 2013 2. ANALISIS MATERI AJAR (12JP) Analisis BukuGuru (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) Analisis BukuSiswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 3. PERANCANGAN MODEL BELAJAR (8 JP) Perancangan RPP (aktivitasbelajardenganpendekatan scientific), Analisis dan Pemilihan Model Pembelajaran Perancangan Penilaian (Tes, Portofolioserta rancangan penerapan Authentic Asessment) 4. PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING (10 JP) Simulasi (aktivitassiswabelajar dan guru) Peer Teaching (Perencanaan Bersama, Observasi, dan Refleksi: Menggunakan APKG)

4 8

4 8

4 8

IN IN

PI+Imbas PI+Imbas

Penulis Buku dan Tim Ahli Ahli Penilaian

IN

PI+Imbas

IN IN

PI+Imbas PI+Imbas PI+Imbas PI+Imbas

4 6

4 6

4 6

Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru

IN IN

119

STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN BAGI PENGAWAS SD, SMP, SMA, SMK


No Mata pelatihan Alokasi Waktu Instruktur Pengawas Pengawas Nasional Inti Narasumber

Instruktur Nasional

Pengawas Inti Pengawas

5. SUPERVISI PEMBELAJARAN PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (10 JP) Model supervisipembelajaranpadakurikulum 2013 bagi guru dankepalasekolah Simulasi model supervisipembelajarandanpenilaianberbasiskreati vitas 6. MODEL PEMBELAJARAN (8 JP) * 7. PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 8. EVALUASI PESERTA (4 JP) Pre-test Post-test JUMLAH JAM Keterangan :

4 6 8

TPM

IN+TPM

PI+Imbas

6
8

6
8 On The Job Learning 2 2 60

TPM
TPM

IN+TPM
IN+TPM

PI+Imbas
PI+Imbas PI+Imbas

2 2 60

2 2 60

BPSDMPK PMP BPSDMPK PMP

IN IN

PI+Imbas PI+Imbas

TPK : Tim Pengembang Kurikulum IN : Instruktur Nasional KSI : Kepala Sekolah Inti TPM : Tim Pengembang Materi Imbas : Trainer hasil Pengimbasan di PPPPTK Contoh kasus dalam materi disesuaikan dengan jenis dan jenjang satuan tugas *) SD : Tematik Terintegrasi SMP : Kontekstual dan Terpadu SMA : Pembinaan Peminatan

120

68
NO 1 MATA pelatihan Konsep Kurikulum 2013

MATERI DAN BAHAN PELATIHAN


BAHAN pelatihan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1. 2. 3. 4. Buku Rasionalisasi Kurikulum 2013 Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Buku Pedoman KTSP Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Buku Pedoman Pengelolaan Buku pedoman Evaluasi Kurikulum Standar Kompetensi Kelulusan Standar Isi Buku Guru Lembar Penilaian Buku Guru Buku Siswa Lembar Penilaian Buku Siswa Analisis Model Belajar Dokumen SKL, KI, dan KD Silabus Dokumen Standar Proses Dokumen Standar Penilaian Buku Pedoman Penilaian dan Rapor Bahan Ajar Instrumen penilaian RPP Buku Pedoman Bimbingan dan konseling Buku Pedoman Pembelajaran RPP APKG Video Pembelajaran TIM PENYUSUN STATUS Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap Siap Sedang Proses Sedang Proses Sedang Proses Sedang Proses Sedang Proses Siap Sedang Proses Siap Siap Siap Sedang Proses Sedang Proses Sedang Proses Sedang Proses Sedang Proses Siap Sedang Proses Sedang Proses

Puskurbuk & Tim Inti

Analisis Materi Ajar

Puskurbuk & Tim Inti

Perancangan Model Pembelajaran

BPSDMPK-PMP Puskurbuk & Tim Inti Puskurbuk & Tim Inti Puskurbuk & Tim Inti Puskurbuk & Tim Inti Puskurbuk & Tim Inti Puskurbuk & Tim Inti BPSDMPK-PMP Tim Ahli Puskurbuk & Tim Inti Tim Inti BPSDMPK-PMP BPSDMPK-PMP BPSDMPK-PMP

Praktek Pembelajaran Terbimbing

Instrumen Test (Pre dan Post Test)

Pedoman Pelaksanan Tes

121

69
No 1

SOP PENGGUNAAN BAHAN PELATIHAN


Bahan pelatihan Dokumen Konsep Kurikulum Rasional Elemen perubahan Kurikulum 2013 SKL, KI dan KD Strategi Implementasi Kurikulum 2013 SOP Strategi /Aktifitas Paparan Diskusi dan tanya jawab Kerja Kelompok dan individu Menilai hasil kerja peserta lain Diskusi dan tanya jawab Kerja mandiri dan kelompok Telaah hasil kerja mandiri dan kelompok Presentasi kelompok terbaik Buku Siswa Lembar Penilaian Diskusi dan tanya jawab Kerja mandiri dan kelompok Telaah hasil kerja mandiri dan kelompok Waktu 15 menit 90 menit 90 menit 45 menit 30 menit 120 menit 60 menit 30 menit 60 menit 240 menit 120 menit Notulen hasil diskusi Laporan kelompok Laporan hasil penilaian Notulen hasil diskusi Laporan kelompok dan hasil penilaian Laporan kelompok Bahan presentasi Notulen hasil diskusi Laporan kelompok dan hasil penilaian Laporan kelompok Output

2 Buku Babon Buku Guru Lembar Penilaian

Presentasi kelompok terbaik

60 menit

Bahan presentasi

122 122

SOP PENGGUNAAN BAHAN PELATIHAN


No 3 Bahan pelatihan Dokumen Analisis Model Belajar Dokumen SKL, KI, dan KD Silabus Dokumen Standar Proses Dokumen Standar Penilaian Bahan Ajar Instrumen penilaian RPP SOP Strategi /Aktifitas Paparan Waktu 30 menit Output

Diskusi dan tanya jawab


Identifikasi dan diskusi SKL, KI, dan KD Kerja Kelompok menyusun RPP Diskusi instrumen penlaian RPP Menilai RPP kelompok lain Diskusi tentang kaidah penyusunan tes, non tes, dan portofolio pada domain proses dan hasil belajar Pengembangan tes, non tes, dan portofolio secara berkelompok Menganalisis hasil penilaian secara berkelompok

60 menit
60 menit 140 menit 40 menit 60 menit 30 menit

Notulen hasil diskusi


Laporan kerja kelompok RPP dan Laporan Laporan hasil diskusi Laporan hasil penilaian Laporan hasil diskusi

60 menit*)

Instrumen penilaian

30 menit

Laporan hasil diskusi

123

SOP PENGGUNAAN BAHAN PELATIHAN


No 4 Bahan pelatihan RPP APKG Video Pembelajaran

SOP
Strategi /Aktifitas Tayangan video Menganalisis tayangan video tentang pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan scientific. Membuat perencanaan pembelajaran secara bersama Pelaksanaan simulasi dan peer teaching Observasi menggunakan APKG Refleksi individu Melakukan refleksi secara berkelompok 90 menit Laporan hasil refleksi Waktu 15 menit 45 menit Laporan hasil analisis Output

90 menit 30 org x 40 menit = 1.200 menit

RPP Laporan hasil observasi Laporan APKG Laporan refleksi

124

70
No.
1.

Indikator Keberhasilan Pelatihan


KOMPONEN
Peserta pelatihan 2. Instruktur

INDIKATOR Mampu menerapkan pembelajaran tematik terintegrasi dan kontekstual Memahami pendekatan scientific Mampu menerapkan kemampuan berfikir tingkat tinggi Membangun kultur pembelajaran yang aktif, menantang, dan menyenangkan Mampu menunjukkan keteladanan khususnya tentang kejujuran, disiplin, kebersihan, dan tanggung jawab Nilai yang diberikan oleh instruktur tentang sikap, keterampilan dan pengetahuan. (X2 X1)> 0, signifikan; X2 : Postest; X1 : Pretest

Integritas, kesiapan dan kesungguhan Instruktur Nilai atau indeks yang diberikan oleh peserta tentang : (1) kualitas penguasaan konsep, (2) kualitas pemaparan, (3) kualitas interaksi termasuk kemampuan membangkitkan suasana pelatihan yang kreatif. Rancangan persiapan instruktur Kesesuaian pendekatan, metode dan teknik dengan standar kompetensi Kesesuaian aktivitas dengan produk-produk kegiatan Ketaatan pelaksanaan penilaian dengan prinsip, azas dan prosedur. Kecukupan dan kesesuaian pendekatan penilaian Kualitas penerapan authentic assesment Pemanfaatan penilaian terhadap perbaikan (feed back) 125

3.

Proses

4.

Penilaian

Jadwal Pelatihan
N o
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan
Penyegaran Nara Sumber Pelatihan Instruktur Nasional Guru

April

Mei

Juni

Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pelatihan Instruktur Nas. Guru Agama


Pelatihan Instruktur Nasional KS dan PS Pelatihan Guru Inti

Pelatihan Guru Agama Inti


Pelatihan KS dan PS Inti Pelatihan Guru Dikdas Pelatihan Guru Agama Dikdas

10 Pelatihan KS Dikdas 11 Pelatihan PS Dikdas/ Dikmen 12 Pelatihan Guru Dikmen 13 Pelatihan Manaj. Inti Dikmen (KS dan BK) 126

14 Pelatihan Manaj. Dikmen (KS dan BK)

12

Tema Kurikulum 2013


Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:

Produktif Kreatif Inovatif Afektif

Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif


melalui penguatan

Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan


yang terintegrasi
12

KEBERHASILAN PENDIDIKAN
KOMITMEN SISTEM POLITIK REGULASI

KURIKULUM

GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SARANA PRASARANA

MINAT BAKAT MOTIVASI KESIAPAN

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH

12 9

20

Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar

Kurikulum 2013

Sedang Dikerjakan Telah dan terus Dikerjakan

-Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi -Pembayaran Tunjangan Sertifikasi -Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja

-Rehab Gedung Sekolah -Penyediaan Lab dan Perpustakaan -Penyediaan Buku

-BOS -Bantuan Siswa Miskin -BOPTN/Bidik Misi (di PT)

Manajemen Berbasis Sekolah

13

STANDAR LOKAL, NASIONAL DAN INTERNASIONAL SPESIFIKASI DAN KEUNGGULAN

KOMPETENSI UTUH LULUSAN ISI

LIFE SKILL : (ASK) SIKAP/PERILAKU KETERAMPILAN PENGETAHUAN

2
3

PROSES EVALUASI

5 GURU
7

8
PEMBIAYAAN
13

PENGELOLAAN

SARPRAS

Pergeseran Peran Guru


Instruktur
Sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, ahli materi, sumber segala jawaban

Fasilitator
Sebagai Fasilitator Pembelajaran, Pelatih, Kolaborator, Navigator Pengetahuan, Mitra belajar, Pembimbing/Konselor Memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran membelajarkan (learning how to learn)
13

menjadi

mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran

mengajar (teaching)

Tantangan

ORDINARY TEACHER

GOOD TEACHER

EXCELLENT TEACHER

GREAT TEACHER

ONLY CAN TELL

CAN EXPLAIN

CAN DEMONSTRATE

INSPIRES

13

Fakta Kualitatif Yang Mendorong Pergeseran Peran Guru:


TELL ME AND I WILL FORGET. SHOW ME AND I WILL REMEMBER. INVOLVE ME AND I WILL UNDERSTAND.

I HEAR, I FORGET I SEE, I REMEMBER I DO, I UNDERSTAND

Hasil penelitian*, rata-rata manusia mengingat :


20% dari apa yang kita dengar 30% dari apa yang kita baca 40% dari apa yang kita lihat prosesnya 50% dari apa yang kita katakan 60% dari apa yang kita kerjakan 90% dari apa yang kita lihat, dengar, katakan dan kerjakan

*Rose, Colin dan Malcolm J. Nicholl, Accelerated Learning for the 21st Century13

THE LEARNING PYRAMID:

Lecture
Reading Audio Visual Demonstration Discussion Group Practice by Doing Teach Others/Immediate Use
Adapted from The Learning Triangle: National Training Laboratories, Bethel Maine mindServegroup 2005

5% 10% 20% 30% 50%

75%
80%

13

Teachers 30% Student characteristics 49% Schools 7% Home 7%

Peers 7%
How?

Based on research by Professor John Hattie from the University of Auckland who used meta analysis to estimate the overall effect on student achievement to the above factors Why? Fasli Jalal (Senior Policy Advisor, World Bank)

Then what?

13

Proses yang Mendukung Kreativitas


PROSES PEMBELAJARAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN KONTEKSTUAL Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Observing [mengamati] Questioning [menanya] Associating [menalar] Experimenting [mencoba] Networking [Membentuk jejaring] penilaian berbasis portofolio pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll

PROSES PENILAIAN

PENILAIAN AUTENTIK

13

13

37

Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum


Ukuran Tata kelola Kewenangan Kompetensi KTSP 2006 Hampir mutlak Harus tinggi Kurikulum 2013 Terbatas Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku Ringan Tinggi Kecil

Elemen

Guru Beban Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran Peran penerbit Berat Rendah [banyak waktu untuk persiapan] Besar

Buku

Variasi materi dan proses


Variasi harga/beban siswa Hasil pembelajaran

Tinggi
Tinggi Tergantung sepenuhnya pada guru

Rendah
Rendah Tidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah

Siswa

Titik Penyimpangan Pemantauan


Besar Penyimpangan Pengawasan

Banyak
Tinggi Sulit, hampir tidak mungkin

Sedikit
Rendah Mudah 13

38

Proses

Peran
Guru

KTSP 2006

Kurikulum 2013
Pengembangan dari yang sudah disiapkan Mutlak Supervisi pelaksanaan Lemah

Penyusunan Silabus

Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD] Pemerintah Hanya sampai SKKD Pemerintah Supervisi Daerah penyusunan Penerbit Kuat

Guru
Penyediaan Buku

Hampir mutlak

Pemerintah Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah

Kecil, untuk buku pengayaan Mutlak untuk buku teks


14

38 Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum...2 Proses


Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Peran
Guru

KTSP 2006
Hampir mutlak

Kurikulum 2013
Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks Supervisi pelaksanaan dan pemantauan Hampir mutlak

Pemerintah Daerah Guru Pemerintah Daerah Pemerintah

Supervisi penyusunan dan pemantauan Mutlak

Pelaksanaan Pembelajaran

Pemantauan kesesuaian Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif] dengan buku teks [terkendali] Sulit, karena variasi terlalu besar Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama

Penjaminan Mutu

14

Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD


Pelaku Beban
Menyusun Silabus Mencari buku yang sesuai Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda

Penyelesaian
Disediakan buku pegangan guru

Guru

Mengajar banyak mata pelajaran Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selara Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan Mempelajari banyak mapel Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda Membeli buku Membeli lembar kerja siswa

Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge

Murid

Penyedian buku teks oleh pemerintah/daerah


14

14

PROSES PEMBELAJARAN

Pendekatan saintifik dan kontekstual


Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Observing [mengamati] Questioning [menanya] Associating [menalar] Experimenting [mencoba] Networking [Membentuk jejaring]

PROSES PENILAIAN

Penilaian Otentik
penilaian berbasis portofolio pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll

39

Langkah Penguatan Tata Kelola

Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari:


Buku pegangan siswa Buku pegangan guru

Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah pelaksanaan pembelajaran
14

42

Perbedaan Esensial Kurikulum SD...2


KTSP 2006 Kurikulum 2013 Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Status
Idealnya

Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated curriculum]

Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan Baiknya terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum] Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya
Baiknya

Tematik untuk kelas I Tematik Integratif untuk Kelas I VI III [belum integratif]

Baiknya

14

43

Perbedaan Esensial Kurikulum SMP


KTSP 2006 Kurikulum 2013 Status
Benarnya

Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu


Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda

Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]


Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....

Benarnya

Idealnya Idealnya

TIK adalah mata pelajaran sendiri

TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain

Baiknya

14

44

Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K


KTSP 2006 Kurikulum 2013
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Semua mata pelajaran diajarkan dengan pende-katan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman

Status
Benarnya

Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Mapel dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi Penjurusan di SMK sangat detil [sampai keahlian]

Benarnya

Idealnya Idealnya

Idealnya

Baiknya

Baiknya

14

45

Kunci Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013

Ketersediaan Buku Pegangan Pembelajaran:


Siswa Guru

Ketersediaan Buku Pedoman Penilaian Kesiapan Guru


Penyesuaian kompetensi guru (4+1)

Dukungan Manajemen
Kepala Sekolah Pengawas Sekolah Administrasi sekolah [khususnya untuk SMA dan SMK]

Dukungan Iklim/Budaya Akademik


Keterlibatan dan kesiapan semua pemangku kepentingan [siswa, guru, orang tua, kepala sekolah, pengawas sekolah]
14

Langkah Penguatan Implementasi Kurikulum


Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari: Buku pegangan siswa Buku pegangan guru Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah pelaksanaan pembelajaran

15

Langkah Penguatan Materi


Evaluasi ulang ruang lingkup materi:
Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi siswa Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa Menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional

Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning] Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan

15

14

Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas

Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Pembelajaran berbasis Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: intelejensia tidak akan
Observing [mengamati] Questioning [menanya] Personal Associating [menalar] Experimenting [mencoba] Networking [Membentuk jejaring]
memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)

Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja 152 15 dalam jejaringan melalui collaborative learning

15

Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas

Sharp, C. 2004. Developing young childrens creativity: what can we learn from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui: tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua jawaban benar], mentolerir jawaban yang nyeleneh, menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif

Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian yang menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan penilaian berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian 153 spontanitas/ekspresif, dll)

15

16

Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini

Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain ATC System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function.
Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringanjaringan neuron yang terkait satu sama lain Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang [low order of thinking skills untuk pekerjaan rutin sampai high order of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ] Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan

Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan 154 untuk pengambilan keputusan

15

17 Proses

Langkah Penguatan Proses


Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran

Pembelajaran

Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning] Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi

Penilaian

Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan] Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa Menggunakan portofolio pembelajaran siswa
15

46
Total number of intended instruction hours

Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun


Ages 12 to 14 Ages 9 to 11 Ages 7 to 8

10 000 9 000 8 000 7 000 6 000 5 000 4 000 3 000

= 15%

2 000
1 000 0 Chile Australia Israel Belgium (Fr.)3 Netherlands Italy Spain Mexico France Canada Ireland Luxembourg Portugal England Iceland Belgium (Fl.) Turkey OECD average Austria Denmark Japan Slovak Republic Germany Greece Norway Poland Hungary Indonesia Sweden2 Korea Czech Republic1 Slovenia Russian Federation Finland Estonia

1. Minimum number of hours per year. 2. Estimated because breakdown by age is not available. 3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only. Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours. Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012).

15

47

Contoh Jaringan Tema SD Kelas I


PPKn:
Menunjukan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila (KI-2) Mengetahui tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah (KI-3, KD-2)

Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersih


Matematika: Menunjukan perilaku rapi dengan menata benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar dengan rapi (KI-2, KD-1) .. Seni, Budaya dan Desain: Menunjukan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di lingkungan sekitar sebagai ide untuk berkarya (KI-2, KD-2) Mengenal pola irama lagu bervariasi dengan alat musik ritmis (KI-3, KD-2) ..

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan: Mengetahui dan mampu memilih jajanan sehat (1) Mengetahui cara menjaga kebersihan diri yang meliputi kebersihan badan, kuku, kulit, gigi dan rambut dan pakaian (1) ..

Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersih

Bahasa Indonesia: Menunjukan perilaku baik dan sopan dalam mendengarkan dan berbicara pada saat memperkenalkan identitas diri, bercakap-cakap dengan keluarga, guru dan teman (KI-2, KD-1) Menerapkan cara menulis (permulaan) dengan benar (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak mata dan buku, dan memilih tempat dengan cahaya yang terang) (KI-4, KD-9) .. 15

48

Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time


for 12-14 year-olds (2010)
Reading, writing and literature Modern foreign languages Mathematics Other compulsory core curriculum Science Compulsory flexible curriculum

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Denmark Hungary Canada Estonia

Austria

France

Turkey

Russian Federation

Belgium (Fr.)1

Slovenia

Iceland

Poland

Norway

Mexico

Ireland

Luxembourg2

Argentina3

OECD average4

Slovak Republic

Indonesia

Germany

Greece

Finland

England

Belgium (Fl.)

Rata-rata OECD adalah Bahasa 16%, Matematika 13%, IPA 12%. Dengan 38 jam pelajaran perminggu menjadi: Bahasa 6 jam, Matematika 5 jam, IPA 4,6 Countries arejam ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Table D1.2c. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). See Annex 15 3
for notes (www.oecd.org/edu/eag2012).

Bahasa 13%=4 jam, Matematika 13%=4 jam IPA 12%=4 jam

Portugal

Japan

Israel

Spain

Italy1

Chile

Korea

Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time


for 7-8 year-olds (2010)

Rata-rata OECD dengan 30 jam pelajaran perminggu adalah: Bahasa 9 jam, Matematika 6 jam, IPA 2 jam
Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2a. See Annex 3 for 15 notes (www.oecd.org/edu/eag2012).

Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time


for 9-11 year-olds (2010)
Reading, writing and literature Modern foreign languages 100% Mathematics Other compulsory core curriculum Science Compulsory flexible curriculum

90%
80% 70% 60% 50% 40%

30%
20% 10% 0% France Hungary Austria Estonia Turkey Denmark Slovenia Canada Russian Federation Belgium (Fl.)3 Luxembourg2 OECD average3

Indonesia5

Norway

Mexico

Japan

Iceland

Spain

Ireland

Greece

Finland

Argentina4

Korea

Israel

Chile

Italy

Slovak Republic

Netherlands1

Rata-rata OECD dengan 36 jam pelajaran per minggu adalah: Bahasa 8 jam, Matematika 5 jam, IPA 3 jam

Bahasa. = 15% = 5 jam Matematika : 15% = 5 jam IPA : 12% = 4 jam

Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2b. See Annex 3 for 16 notes (www.oecd.org/edu/eag2012).

England1

Germany

Portugal

Poland5

49

Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD


Positif
Guru kelas lebih mudah mengajar

Alternatif
Tematik Terpadu Kelas I VI, Ilmu Pengetahuan diintegrasikan ke mata pelajaran

Negatif
Penyusunan buku membutuhkan koordinasi yang ketat

Bahasa dapat berperan maksimal sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge

II

Guru kelas lebih mudah Tematik Terpadu Kelas I-VI, mengajar Ilmu Pengetahuan muncul Ilmu pengetahuan memiliki di Kelas V-VI kompetensi dasar sendiri

Tidak konsisten dalam perumusan


Beban guru kelas lebih berat

Tematik Terpadu Kelas I-IV, Kelas 5 dan 6 seperti sekarang, III Mata Pelajaran Terpisah di sehingga penyiapan buku lebih Kelas V-VI mudah

Akan terjadi duplikasi karena bahasa Indonesia akan tetap menggunakan materi ilmu pengetahuan dalam pembelajaran
16

16

BUKU KELAS I
Kelas Judul Buku
1. Diriku 2. Kegemaranku 3. Kegiatanku 4. Keluargaku TEMATIK 5. Pengalamanku 6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri 7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku 8. Peristiwa Alam 9. Agama Islam dan Budi Pekerti 10. Agama Kristen dan Budi Pekerti 11. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 12. Agama Hindu dan Budi Pekerti 13. Agama Budha dan Budi Pekerti 14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua

SISWA

KELAS I

GURU

16

BUKU KELAS IV
Kelas Judul Buku 1. Indahnya Kebersamaan 2. Selalu Berhemat Energi 3. Peduli terhadap Makhluk Hidup 4. Berbagai Pekerjaan TEMATIK 5. Menghargai Jasa Pahlawan 6. Indahnya Negeriku 7. Cita-Citaku 8. Daerah Tempat Tinggalku 9. Makanan Sehat dan Bergizi 10. Agama Islam dan Budi Pekerti 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti 12. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 13. Agama Hindu dan Budi Pekerti 14. Agama Budha dan Budi Pekerti 15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua

SISWA

KELAS IV

GURU

16

BUKU KELAS VII


Kelas Judul Buku 1. PPKn 2. Bahasa Indonesia 3. Matematika 4. IPA MAPEL 5. IPS 6. Bahasa Inggris 7. Penjasorkes 8. Seni Budaya 9. Prakarya 10. Agama Islam dan Budi Pekerti 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti 12. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 13. Agama Hindu dan Budi Pekerti 14. Agama Budha dan Budi Pekerti 15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua

SISWA

KELAS VII

GURU

165

BUKU MAPEL WAJIB KELAS X


Kelas Judul Buku 1. PPKn 2. Bahasa Indonesia (Prioritas) 3. Matematika (Prioritas) 4. Sejarah Indonesia (Prioritas) MAPEL 5. Bahasa Inggris 6. Penjasorkes 7. Seni Budaya 8. Prakarya 9. Agama Islam dan Budi Pekerti 10. Agama Kristen dan Budi Pekerti 11. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 12. Agama Hindu dan Budi Pekerti 13. Agama Budha dan Budi Pekerti 14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
166

SISWA

KELAS X

GURU

Catatan : Buku yang disediakan pemerintah adalah buku mapel wajib. Khusus tahun 2013 buku yang disediakan hanya Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah Indonesia

50
No
1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah

STRUKTUR KURIKULUM SD
Komponen
Kelompok A Pendidikan Agama dan Budi Pekerti PPKN Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Kelompok B Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan lokal*) Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk muatan lokal). 4 4 30 4 4 32 4 4 34 5 4 36 5 4 36 5 4 36

I 4
5

II 4
6

III 4
6

IV 4
4

V 4
4

VI 4
4

8
5

8
6

10
6

7
6

7
6

7
6

3
3

3
3

3
3

Catatan: 1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah 2. IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya

16

51
No Komponen VII 3 3 6 5 5 4 VIII 3 3 6 5 5 4 IX 3 3 6 5 5 4

Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 Ilmu Pengetahuan Alam 6 Ilmu Pengetahuan Sosial

7 Bahasa Inggris

4
3 3 2 38

4
3 3 2 38

4
3 3 2 38
16

Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk mulok)* 9 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan (termasuk mulok)

10 Prakarya (termasuk mulok) Jumlah * Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah

52

Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah


Mata Plajaran

Kelas XI

XII

Kelompok Wajib
Kelompok A 1 2 3 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia 3 2 4 3 2 4 3 2 4

4
5 6 7 8 9

Matematika
Sejarah Indonesia Bahasa Inggris Kelompok B Seni Budaya (termasuk muatan lokal) Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal)

4
2 2 2 2 3 24 18 26

4
2 2 2 2 3 24 20 26

4
2 2 2 2 3 24 20
169

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib

Kelompok Peminatan
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK) 26 169

53

Struktur Kurikulum Peminatan SMA


MATA PELAJARAN X 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 60 42

Kelompok A dan B (Wajib) Peminatan Matematika dan IPA I 1 Matematika 2 Biologi 3 Fisika 4 Kimia Peminatan Sosial II 1 Geografi 2 Sejarah 3 Sosiologi & Antropologi 4 Ekonomi Peminatan Bahasa III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 4 Antropologi Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu

Kelas XI 24
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 44

XII 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 44

170

MATA PELAJARAN Kelompok A (Wajib)

X 3 2 4 4

KELAS XI 3 2 4 4

XII 3 2 4 4

1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Sejarah Indonesia Bahasa Inggris Seni Budaya Prakarya dan Kewirausahaan Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

2 2
2 2 3 24 24

2 2
2 2 3 24 24 48

2 2
2 2 3 24 24 48
171

Kelompok B (Wajib)

Jumlah kelompok A dan B Kelompok C (Peminatan) Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi

TOTAL

48

71
No
1 2 2 3 4 5

PENDAMPINGAN
Aktifitas
Tim yang akan melakukan pendampingan Penyiapan Tim Pendamping Wilayah Cakupan pendampingan Frekuensi Pendampingan Tugas pendamping

Keterangan
Pengawas (Inti) , Kepala Sekolah (Inti) dan Guru inti Dilakukan melalui ToT lanjutan selama 1 minggu di provinsi Dalam kab/kota dan dalam provinsi Setiap hari 1 guru pendamping mencakup 2 sekolah (tentatif) Dalam 1 minggu, 3 kali pendampingan (tentatif) Melakukan bimbingan langsung kepada guru ketika guru melakukan kegiatan di kelas dan di sekolah (observasi, supervisi, refleksi dan tindak lanjut) Berasal dari anggaran APBN Kemdikbud Mulai tahun pelajaran 2013.
172

6 7

Pembiayaan Waktu Pelaksanaan

Minggu ke 2 bulan Juli


Persiapan Kegiatan Pendampingan
1. Penetapan Tim Pendamping Pengawas Kepala Sekolah Guru Inti 2. Penyusunan Instrumen 3. Penyusunan Jadwal 4. Orientasi /Penyegaran Tim Pendamping 5. Pertemuan antara Tim Pendamping dan Guru

Agustus s.d Desember


Observasi/Supervisi
1. Guru Inti dengan menggunakan instrumen PK Guru 2. Kepala Sekolah melakukan supervisi sesuai dengan instrumen supervisi KS 3. Pengawas melakukan supervisi sesuai dengan instrumen PS

Refleksi
1. Dilaksanakan di sekolah atau di KKG MGMP. 2. Guru menceritakan kekuatan dan kelemahannya 3. Tim Pendamping memberikan umpan balik dan memberikan gagasan baru

Tindak Lanjut
Implementasi hasil refleksi: 1. Merencanakan program perbaikan berdasarkan penyebab kekurangberhasilan 2. Kegiatan perbaikan tindakan dilakukan pada siklus berikutnya

Disediakan dukungan layanan on-line untuk belajar mandiri, konsultasi, berbagi pengalaman sesama guru dan narasumber serta pelaporan
173

72

PERAN GURU PADA IMPLEMENTASI KURIKLUM 2013 :...1


PENGAWAS SENIOR

PENGAWAS INTI

KEPALA SEKOLAH INTI

GURU INTI

PENGAWAS

KEPALA SEKOLAH

GURU KELAS/ GURU MAPEL

174

72

PERAN GURU PADA IMPLEMENTASI KURIKLUM 2013 :...2


KOMPETENSI
SIKAP & PERILAKU KETERAMPILAN PENGETAHUAN
MENGAKOMODASI MATERI TIMSS, PISA, PIRLS MENAMBAH, MEMPERTAHANKAN, ATAU MENGURANGI NALAR HIGH ORDER THINKING CRITICAL THINKING CREATIVE Materi dan tes (benchmark dgn soal-soal TIMSS, PISA, PIRLS, EGRA, dsb)
Observing, questioning, associating, experimenting, presenting Receiving, Responding, Valuing, Organization, & Characterization

KARAKTERISTIK GENERASI EMAS 2045

AMANAT UUD, UU SISDIKNAS, PP 19 DAYA SAING, DAYA SANDING, DAN KAPASITAS ADAPTASI KOMPETENSI ABAD 21 BONUS DEMOGRAFI FILOSOFI PENDIDIKAN FILOSOFI KURIKULUM TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DATA-DATA EMPIRIK

MATERI

PROSES

SCIENTIFIC APROACH TEMATIK INETGRATIF BAHASA SEBAGAI CARRIER OF KNOWLEDGE DISCOVERY LEARNING PROJECT BASED LEARNING Instructional Effect dan Nurturant Effect

PENILAIAN
Generasi yang secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta dunia secara global.

TES TES DAN NON TES (PORTFOLIO) OUTPUT PROSES DAN OUTPUT PK Guru PKB Guru Isian monitoring dan keterlibatan orang tua

Instrumentasi Analisis dan Penafsiran Konsistensi penerapanya.

MANAGEMEN SEKOLAH : PEMINATAN Mekanisme dan Pola Supervisi Portfolio Guru dan Siswa Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler Rapor (transfer kegiatan ekstra dan portfolio ke dalam rapaor)

175

MATERI UTAMA DIKLAT :


NO PENDEKATAN/MODEL BELAJAR MODUL PELATIHAN

1. 2. 3. 4. 5.

Tematik Terpadu Pendekatan Scientific Discovery Learning Problem Based Learning Project Based Learning

Konsep Dasar Succes Story/Fakta Empirik Penerapannya Langkaah Operasional Penerapan Evaluasi Yang Digunakan Video Pembelajarannya

176

Bp Aldiarto SMA-4
Sejak KBK tahun 2004 program pelatihan guru semakin merosot (sudah tidak ada guru inti). 1. Mengapa jam mata pelajaran sains berkurang? 2. Bagaimana Transparansi pada sertifikasi? 3.Mengapa tunjangan sertifikasi guru di Kota Palangkaraya belum lancar?

SD IT sahabat Alam
Buku tematik banyak yang tidak kontekstual untuk siswa SD Kota Palangkaraya Bagaimana Tahapanperkembangan anak?

Analaila WI LPMP
Bagaimana penilaian di raport untuk tematik integratif? Apakah diberikan kebebasankepada peserta didik untuk peminatan?

You might also like