You are on page 1of 5

Permasalahan : 1. Hubungan scenario dengan istri yang tidak mempunyai anak ?

Jawab : Dalam scenario ini seorang pasien laki laki terjangkit infeksi akibat radang pada genetalianya. Radang atau inflamsi disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, parasite, jamur, virus dll yang menginfeksi bagian genetalia, oleh karena itu jika pasien berhubungan seksual dengan istri kmungkinan besar istri susah memiliki anak dan jika memiliki anak, anak teresebut akan mengalami kecacatan yang serius pada bagian daerah tertentu. 2. Kenapa nyeri pada saat Buang Air Kecil (BAK) ? Jawab : Karena terjadi radang pada saluran kencing, sehingga menimbulkan penebalan dinding pada saluran kencing atau uretra. Kemudian peningkatan tekanan pada uretra meningkat akibat dari air kencing. 3. Etiologi ekskoriasi lecet pada gland penis ? Jawab : Akibat infeksi Lecet akibat koitus / hubungan seks Lembab PH > 7

4. Apa ada hubunganya dengan pekerjaan scenario ? Jawab : Seorang pasien yang bekerja menjadi supir kemungkinan Jauh dari istri, akibatnya bisa jadi seorang suami jajan di luar Dari aktivitas pasien yang sering duduk lama. Bisa jadi dari aktivitas yang duduk terlalu lama kualitas dari sel spermatozoa tidak baik. Sehingga sel awalnya cepat untuk membuahi menjadi lambat pergerakannya.

5. Apakah hubungan dengan istri pasien, apakah menular atau tidak ? Jawab : Pasti menular, tapi di scenario ini belum diterangkan dan belum diketahui siapa yang menularkan terlebih dahulu antara sang suami dan istri.

HERPES SIMPLEKS
18 Desember 2008 oleh PRO-HEALTH

OLEH : ERFANDI 1. PENGERTIAN Herpes simpleks adalah suatu lesi akut berupa vesikel berkelompok, dapat satu atau beberapa kelompok (berada dekat mukokutan). 2. ETIOLOGI Secara umum, penyebab dari terjadinya herpes simpleks ini adalah sebagai berikut: a. Herpes Virus Hominis (HVH). b. Herpes Simplex Virus (HSV) c. Varicella Zoster Virus (VZV) d. Epstein Bar Virus (EBV) e. Citamoga lavirus (CMV) 3. FAKTOR PENCETUS YANG MENIMBULKAN REPLIKASI VIRUS a. Herpes oro-labial. o Suhu dingin. o Panas sinar matahari. o Penyakit infeksi (febris). o Kelelahan. o Menstruasi. b. Herpes Genetalis o Faktor pencetus pada herpes oro-labial.

o Hubungan seksual. o Makanan yang merangsang. o Alcohol. c. Keadaan yang menimbulkan penurunan daya tahan tubuh: o Penyakit DM berat. o Kanker. o HIV. o Obat-obatan (Imunosupresi, Kortikosteroid). o Radiasi. 4. MANIFESTASI KLINIS a. Herpes Gingivostematitis. o Penyebab HSV. o Pada usia muda (1-3 tahun). o Lesi vesikel ulseratif yang luas pada permukaan mukosa. - Gingiva. - Faring. - Lidah. o Disertai gangguan umum: - Nyeri. - Demam. - Malaise. o Sembuh dalam 2-3 minggu. b. Herpes Labialis o Sebagai infeksi dari herpes gingival. o Lesi fesikel pada darah mukosa (merupakan tanda khas). o Sebagian besar didahului gangguan prodormal. - Panas. - Nyeri. - Gatal pada daerah lesi. o Dapat juga menjalar ke hidung. o Sembuh dalam 6-10 minggu. c. Gejala Herpes simpleks pada mata: o Infeksi primer kebanyakan pada usia dewasa. o Lesi umunya keratojungtivitis (unilateral atau bilateral). o Disertai vesikula pada palpebrae dan sekitarnya. o Dapat terjadi keratitis (kebutaan). d. Gejala Herpes Genetalis: o Disebabkan oleh HSV. o Infeksi primer lebih berat dari pada infeksi sekunder. o Lesi pada daerah genetalia external pada hektero seksual dan anorektal pada mohoseks. o Gangguan berupa gerombolan vesikula, ulser disertai rasa: - Sakit. - Gatal. - Panas. o Pada imun menurun (HIV), sangat sukar untuk sembuh karena terdapat lesi yang luas. o Herpes anorektalis disertai gejala: - Demam. - Nyeri.

- Keluarnya secret lewat rectum. o Pada pria dapat menimbulkan servisitis (sering terjadi penularan pada janin). 5. PENATALAKSANAAN a. Obat spesifik yang efektif belum diketahui. b. Obat asiklovir: 5200 mg / hr selama 5 hari. o Mengganggu replikasi DNA virus. o Diberikan pada waktu stadium aktif. o Diberikan secara topical. c. Obat anti virus. d. Obat non spesifik. e. Mencegah infeksi: o Penyuluhan (hubungan seks dengan partner dan pemakaian kondom). o Vaksinasi. 6. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Tranck Test. Diperiksa adanya sel raksasa berinti banyak. b. Elisa. Pemeriksaan antigen HSV (sensitifitas 95%). c. Kultur. Paling sensitive dan spesifik. 7. PATOFISIOLOGI Infeksi herpes simpleks adalah infeksi virus yang paling umum. Kondisi yang muncul karena infeksi ini sangat bervariasi, meliputi infeksi tanpa gejala, pilek dan herpes pada genetalia. Herpes simpleks mengikuti pola yang biasa pada famili virus herpes; infeksi primer; inkubasi (masa laten); dan reaktivasi (infeksi sekunder). Kontak dengan penderita adalah rute penularan virus ini, biasanya dari membrane mukosa seseorang yang terinfeksi pada membrane mukosa orang lain. Infeksi herpes simpleks dapat ditularkan melalui petugas perawatan kesehatan pada saat bekerja. Herpes Whitlow adalah manifestasi kutaneus dari HSV yang paling sering terlihat pada perawat, dokter dan dokter gigi yang tangannya telah kontak dengan sekresi faring pasien. Whitlow, seperti bentuk infeksi HSV lainnya, menimbulkan nyeri dan dapat kambuh kembali. Petugas perawatan dengan whitlow herpatik pada tangan mereka tidak diizinkan berpartisipasi pada perawatan pasien saat lesi muncul. Dengan meningkatnya penggunaan sarung tangan sebagai kewaspadaan umum, menurut teori kejadian herpes whitlow mungkin menurun. Infeksi rekuren dari herpes ini biasanya rasa nyerinya ringan dan sering terdapat pada bibir atau alat kelamin. Kekambuhan infeksi dapat terangsang oleh demam, sinar matahari atau trauma. Kelomok beberapa vesikel akan menjadi pustule dalam waktu beberapa hari dan kemudian sembuh secara spontan dalam waktu 2 minggu. Jika vesikel mengalami erosi, maka akan membentuk tukak.

You might also like