Sistem Pelumasan Mesin Baik atau tidaknya pelumasan pada sebuah mesin sangat menentukan untuk mesin tersebut,

mesin sepeda motor yang masih barupun akan langsung hancur jika terganggu sistim pelumasannya. kwalitas baik atau tidaknya minyak pelumas sangat menentukan oleh kemampuan minyak pelumas tersebut pada saat digunakan minyak pelumas yang baik memiliki criteria sebagai berikut : a) Vlakocitasnya tetap, sewaktu pada kondisi udara yang dingin ataupun mesin yang sangat panas sekalipun. b) Mengandung deterjen yang mampu melarutkan kotoran-kotoran. c) Tidak terdapat zat yang dapat merusak mesin. Pada mesin-mesin sepeda motor, untuk melumasi mesinnya biasanya digunakan oli SAE 30. Kapasitas kekentalan minyak pelumas yang dijual dipasaran, ditentukan oleh nilai SAE-nya. Oli yang kental ditunjkan pada angka SAE-nya yang tinggi.

FUNGSI UTAMA PELUMASAN PADA MESIN ANTARA LAIN a) Mencegah gesekan secara langsung dua buah alat yang saling berputar ataupun saling berhubungan b) Sebagai pendingin c) Meredam suara pada alat-alat yang saling bergesekan d) Memperpanjang umur alat yang saling berhubungan e) Merapatkan hubungan kontak-kontak alat yang saling berhubungan METODE PERAWATAN MESIN PADA SISTIM PELUMAS Untuk agar mesin memiliki kemampuan yang tinggi, serta untuk menjaga umur dari sebuah mesin, sistim penggantian minyak pelumas secara berkala harus dijaga baik-baik. 1. Untuk mesin yang masih baru atau percobaan (Runing in) gantilah minyak pelumas setiap 500

Km. 2. Untuk mesin yang sudah lama, gantilah minyak pelumas setiap kendaraan sudah dioprasikan 1500-2500 Km. SISTIM PELUMAS MOTOR 4 TAKK Semua pelumas alat-alat yang ada pada motor 4 tak, pelumasnya dilakukan oleh oli dari carter kea lat-alat yang membutuhkan pelumas, hal ini dibedakan atas 2 cara, yaitu : 1. Sistim Recik 2. Sistim pompa oli roda gigi ataupun sistim pluyer SISTIM PELUMAS PADA MOTOR 2 TAK Pada motor 2 tak sistim pelumasnnya dibedakan menjadi 2: 1. Pelumasan pada bak vresneling dan pesawat kopling 2. Pelumasan pada motornya. Sistem Pelumasan Dibedakan Dalam 2 Cara,Yaitu : a) Sistim oli langsung dicampur dengan bensin. b) Menggunakan pompa oli, yang bertugas memompa oli untuk dihamburkan kejurusan ruang carter, sehingga bercampur dengan bahan bakar gas.