You are on page 1of 7

I. PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Secara garis besar jenis analisis dikelompokan menjadi : analisis secara fisik, kimia, fisikokimia, mikrobiologis, organoleptik. Analisis berasal dari bahasa latin yaitu analusys yang berarti melepaskan. Secara umum analisis dapat diartikan usaha pemisahan satu-kesatuan materi bahan menjadi komponen-komponen penyusunnya sehingga dapat diketahui lebih lanjut. Analisis juga dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisa yang menyangkut identifikasi zat, yaitu unsur atau senyawa apa yang ada di dalam suatu contoh, sedangkan analisis kuantitatif adalah analisa mengenai penentuan berapa zat tertentu ada di dalam suatu contoh, zat yang ditentukan sering disebut sebagai zat yang diinginkan atau analit ( dapat terdiri dari sebagian kecil atau besar dari contoh yang dianalisa). Jika analit terdapat lebih dari 1% dianggap sebagai konstituen utama, apabila berjumlah sekitar 0,01 sampai 1% disebut konstituen kurang penting, sedangkan jumlahnya kurang dari 0,01% dianggap sebagai konstituen runut. Analisis Volumetri merupakan bagian dari analisis secara kuantitatif. Analisis Volumetri disebut juga Titrimetri karena proses analisanya berupa titrasi, dimana larutan standar (pereaksi) sebagai titran yang ditempatkan di dalam buret yang digunakan untuk mentitrasi larutan yang akan ditentukan jumlah analitnya. B. TUJUAN Setelah mengikuti pelatihan, peserta diklat Mengetahui jenis-jenis dan dapat melakukan analisis volumetri (Titrimetri)

Konsentrasi Larutan
Kata Kunci: Konsentrasi Larutan, Pembuatan Larutan Ditulis oleh Adam Wiryawan pada 16-01-2011 Ada beberapa cara dalam menyatakan konsentrasi suatu larutan, yaitu sebagai berikut : MOLARITAS (M) : adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan. NORMALITAS (N) : adalah banyaknya gram ekivalen zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan. MOLALITAS (m) : adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mg pelarut.

Normalitas (N) ditentukan oleh banyaknya gram ekivalen zat terlarut dalam 1000 ml larutan. Berat ekivalen (BE) dapat ditentukan berdasarkan jenis reaksi, sebagai berikut :

- Reaksi asam basa (netralisasi) - Reaksi pengendapan - Reaksi pembentukan senyawa komplek - Reaksi oksidasi reduksi Dalam reaksi netralisasi , setiap senyawa akan melepaskan atau menerima atom hidrogen. Jadi berat ekivalen (BE) berdasarkan reaksi netralisasi (asam basa) dapat ditentukan sebagai berikut :

Berat ekivalen suatu senyawa dalam reaksi pengendapan dan pengomplekan ditentukan oleh valensi dari senyawa tersebut.

Berat ekivalen (BE) dalam reaksi oksidasi reduksi didasarkan pada banyaknya elektron yang dilepaskan atau diikat dalam suatu reaksi oksidasi atau reduksi.

Contoh perhitungan Berat Ekivalen: 1. Reaksi asam basa : BE HCl = Mr HCl

BE H2SO4 = Mr H2SO4 BE NaOH = Mr NaOH 2. Reaksi pengendapan : BE AgNO3 = Mr AgNO3 BE NaCl = Mr NaCl 3. Reaksi oksidasi (dalam suasana asam) : BE KMnO4 = 1/5Mr KMnO4 BE K2Cr2O7 = 1/6 Mr K2Cr2O7 Contoh Perhitungan :

Berapa normalitas (N) dari HCl pekat yang mempunyai BJ = 1,1878 dan konsentrasinya 37% (Mr = 36,5) Jawab : - BJ = 1,1878 gram berarti di dalam 1 Liter larutan terdapat 1187,8 gram - Konsentrasi 37%

439,486 = _______ = 12,04 36,5 Secara langsung dapat dihitung sebagai berikut :

Berapa Normalitas (N) H2SO4 pekat dengan BJ= 1,19 dan konsentrasinya 98% (Mr=98). Jawab : - BJ H2SO4 = 1,19 Berarti dalam 1 Liter larutan terdapat 1190 gram -Konsentrasi 98 %

Secara langsung dapat dihitung sebagai berikut :

Jadi untuk membuat larutan HCl 0,1 N sebanyak 1000 mL yang dibuat dari HCl pekat dengan konsentrasi 37% dan BJ 1,1878 yang mempunyai normalitas 12,04 (hasil perhitungan nomor 1). Maka HCl pekat tersebut yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus :

Jadi HCl pekat yang dibutuhkan adalah 8,3 mL

Untuk membuat larutan dengan bahan yang digunakan dalam bentuk padatan, maka banyaknya bahan yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Contoh: Untuk membuat larutan AgNO3 0,1 N sebanyak 500 mL, maka AgNO3 padatan yang dibutuhkan dapat dihitung sebagai berikut :

mg AgNO3 = 500 x 0,1 x 180 = 9,000 mg = 9 gram

Untuk membuatlarutan NaCl 10% sebanyak 500 mL, maka bahan padatan NaCl yang dibutuhkan adalah 50 gram NaCl dilarutkan sampai dengan 500 mL. Jadi AgNO3 yang dibutuhkan sebanyak 9 gram Untuk membuat larutan NaCl 100 ppm maka dilarutkan sebanyak 100 mg kedalam 1 Liter larutan.

Cara menghitung : 100 ppm= 100 gram/106 gram = 100 gram/103 kg = 100.000 mg /103 kg = 100 mg/ 1 kg 100 mg/ 1 Liter

Konsentrasi Larutan
Kata Kunci: Konsentrasi Larutan, Pembuatan Larutan Ditulis oleh Adam Wiryawan pada 16-01-2011 Titrimetri atau volumetri merupakan suatu cara analisis jumlah yang berdasarkan pengukuran volume larutan yang diketahui kepekatan (konsentrasi) secara teliti yang direaksikan dengan larutan contoh yang akan ditetapkan kadarnya. Dalam hal ini terdapat dua jenis bahan baku, yakni:

1. Bahan baku primer, digunakan untuk menetapkan standarisasi bahan baku sekunder. Ditempatkan sebagai titrat. 2. Bahan baku sekunder, yang ditetapkan normalitasnya dengan bahan baku primer. Ditempatkan sebagai titran. Terdapat beberapa jenis metode titrasi, diantaranya titrasi metatetik dan titrasi redoks. Dikhromatometri termasuk ke dalam titrasi redoks, karena dalam reaksinya terjadi perpindahan elektron atau perubahan bilangan oksidasi. Seperti yang diketahui bahwa kemungkinan terjadinya reaksi redoks dapat dilihat dari 2 hal berikut: 1. Terjadi perubahan bilok (bilangan oksidasi).

2. Bila ada zat reduktor maupun oksidator (dalam hal ini, kalium dikhromat selain berfungsi sebagai bahan baku juga sebagai oksidator). Kalium dikhromat dalam keadaan asam mengalami reduksi menjadi Cr3+. Reaksi: Cr2O72- + 14 H+ + 6 e 2 Cr3+ + 7 H2O E0=1,33 V

Karena daya oksidasinya lebih sedikit dibanding dengan KMnO4 dan Ce (IV). Maka hal ini menyebabkan reaksi sangat lambat. Akan tetapi, dari sifat K2Cr2O7 larutannya sangat stabil, tidak bereaksi dengan (inert terhadap) Cl-, dengan kemurnian tinggi, mudah diperoleh dan murah. Penggunaan Terutama untuk penentuan Fe2+, ion klorida dalam jumlah besar tidak mempengaruhi titar ini. Suatu cara tidak langsung untuk menentukan, oksidasi yang diberi larutan Fe2+ berlebihan kemudian kelebihan dititar dengan Standar Dikhromat. Maka cara ini dipakai untuk penentuan NO3-, ClO3-, H2O2, MnO4- dan Cr2O72-.

Analisis kuantitatif secara volumetri


Kata Kunci: analisis kuantitatif, volumetri Ditulis oleh Riana Septyaningrum pada 14-03-2009 Pada zaman yang serba modern ini banyak alat dan cara analisis yang dapat mengetahui kadar suatu analat dengan cepat , tepat, dan mudah. Tetapi analisis kuantitatif secara volumetri masih tetap digunakan. Dalam titrimetri, analat direaksikan dengan suatu bahan lain yang

diketahui/dapat diketahui jumlah molnya dengan tepat. Bila bahan tersebut berupa larutan ,maka konsentrasinya harus diketahui dengan teliti dan larutan tersebut dinamakan larutan baku. Tidak semua pereaksi dapat digunakan sebagai titran. Untuk itu pereaksi harus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut :

Berlangsung sempurna, tunggal, dan menurut persamaan yang jelas (dasar teoritis). Cepat dan irreversible . Ada petunjuk akhir titrasi ( indicator). Larutan baku yang direaksikan dengan analat harus mudah didapat dan sederhana menggunakannya, juga harus stabil sehingga konsentrasinya tidak mudah berubah bila disimpan.

Berdasarkan reaksinya suatu titrasi digolongkan menjadi 2 yaitu : 1) Meliputi : 1. Netralisasi (asidimetri dan alkalimetri). 2. Presipitimetri ( berdasarkan terbentuknya endapan). 3. Kompleksometri (berdasarkan pembentukan persenyawaan kompleks atau garam yang sukar mengion). 2) Meliputi : 1. Permangganatometri, Dikhromatometri , Seriometri (berdasarkan penggunaan oksidator kuat). 2. Iodometri dan Iodimetri (Titrasi yang menyangkut reaksi) I2 + 2e- 2IKarena metoda iodimetri masih jarang digunakan dalam analisis di laboratorium maka kami dari kelompok IV mencoba untuk memberikan penjelasan tentang metoda tersebut. Reaksi Redoks (titrasi berdasarkan perpindahan electron) kompleks yaitu ion Reaksi Metatetik (titrasi berdasarkan pertukaran ion).

You might also like