Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Telaah peranan tanah sebagai faktor tumbuh dimulai dengan mencari jawab
mengenai apa yang dibutuhkan tanaman dari tanah kemudian macam bahan yang
dibutuhkan, bentuk bahan, mekanisme pengambilan bahan dan tekanan bahan itu.
terpenting dan faktor pengendali anasir hara tersebut yang dianggap sebagai
penunjang.
tidak selalu alkalis maupun masam serta bebas dari unsur-unsur beracun boleh
medium tanaman terganggu tidak saja kesuburan kimianya. Disamping itu juga
terkait pada senyawa, keadaan air dan oksigen serta mekanika unsur tanahnya. Tanah
harus cukup lunak dan memungkinkan terjadinya perkecambahan akar yang baik
pupuk pada daerah larikan sehingga terjadi kontak langsung dengan tanah pada
daerah perakaran, serta pada saat pembibitan merupakan tindakan manajemen unsur
hara sebagai faktor pembatas dalam mendukung kesuburan tanah dalam upaya
meningkatkan hasil pertanian. Hal ini pula agar unsur hara yang diberikan tetap
terjadi kekurangan pada tanah tersebut akibat proses alamiah dan tindakan manusia.
Pada berbagai jenis tanah, pemberian pupuk dapat memperbaiki ketersediaan unsur
hara dalam tanah untuk kesuburan tanaman yang telah hilang akibat proses
pengaruh buruk terhadap pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat terjadi karena hara-
pertumbuhannya. Hal ini dapat terlihat seperti tanaman menjadi kerdil, menguning,
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk Urea dengan
cara aplikasi benih pupuk dicampur dengan tanah terhadap pertumbuhan tanaman
II.1.Tanah Alfisol
Tanah Alfisol adalah tanah dimana terdapat penimbunana liat dihorison bawah
(argilik) dan mempunyai kejenuhan basa (berdasarkan jumlah kation) yang tertinggi
yaitu lebih dari 35% pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah. Liat yang
tertimbun dari horison bawah ini berasal dari horison diatasnya dan tercuci kebawah
Tanah Alfisol terbentuk pada daerah beriklim hujan C, d dan E dengan curah
hujan antara 800 – 2500 mm/thn, berbahan induk batu kapur, endapan taff vulkan,
topografi berombak sampai berbukit. Jenis tanah ini tersebar pada ketinggian 0 – 400
Dua prasyarat yang harus dimiliki tanah alfisols adalah (1) mineral liat kristalin
sedang jumlahnya dan (2) terjadi akumulasi liat di horizon B yang jumlahnya
Menurut Syarief (1986), bahwa daya menahan air dan permeabilitas sedang,
kepekaan terhadap erosi sedang sampai besar, serta air pada keadaan ini merupakan
faktor pembatas secara umum sifat fisiknya sedang sampai baik, sifat kimianya baik,
Dalam arti luas, pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah
sifat fisik, kimis, stsu biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan
tanah yang masam, pemberian legin bersama benih bersama benih tanaman kacang-
kacangan dan pemberian pembenah tanah untuk memperbaiki sifat fisik tanah
Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih
unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Jadi, memupuk berarti
menambah unsur hara ke dalam tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun)
(Lingga, 2002).
dan sinambung untuk terus tumbuh dan berkembang, menyelesaikan daur hidupnya.
Anasir hara tanaman ini diambil dari atmosfir dan system tanah. Paling sedikit ada 16
macam unsur hara yang diperlukan secara teratur untuk pertumbuhan vascular
(hasil fiksasi N-biologis, bahan tanaman dan kotoran hewan) yang dibenamkan dalam
tanah merupakan N-organik yang tidak dapat diserap begitu saja oleh tanaman. Lebih
lanjut dikatakan, jumlah N dalam tanah dapat bertambah akibat dari pemupukan N,
fiksasi N-biologis, air hujan dan penambahan bahan organik, sedangkan N dapat
1986).
Sumber utama nitrogen (N) adalah dari bahan organic dan pengikatan oleh
tergantung dari jenis tanaman. Funsi nitrogen bagi tanamn adalah untuk memperbaiki
Nitrogen sangat jarang ditemui menjadi komponen pelican oleh karena wataknya
yang mudah larut air. Watak ini juga menjadikan endapan-endapan nitrogen yang
cukup banyak hanya ditemui di daerah beriklim kering dan itupun terbtas secara
dan NO3- (nitrat), senyawa ini diserap melalui akar ke daun selama proses asimilasi
yang kemudian ditransformasikan dalam bentuk asam amino dan protein (Indranada,
1994.
protein menyebabkan kenaika nisbah C/N, dan kelebihan karbohidrat ini akan
meningkatkan kandungan selulosa dan lignin. Ini menyebabkan tanaman jagung yang
kahat nitrogen tampak kecil, kering, tidak sukulen, dan sudut terhadap batang sangat
Paling sedikit ada empat sumber pokok fosfor untuk memenuhi kebutuhan
akan unsur ini, yaitu pupuk buatan, pupuk kandang, sisa-sisa tanaman termasuk
pupuk hijau dan senyawa asli unsur ini yang organic da anorganik yang terdapat
pembentukan dan pematangan buah, perkembangan akar, tahan terhadap penyakit dan
kerdil karena pembelahan sel terganggu, daun-daun tidak sempurna serta mudah
terserang penyakit. Kekurangan Pdalam tanah dapat disebakan oleh jumlah P yang
sedikit, sebagian besar terdapat dalam bentuk yang tidak dapat diamabil oleh
tanaman, dan terjadi pengikatan (fiksasai) oleh Al pada tanah masam atau oleh Ca
Bentuk P yang lain yang dapat diserap oleh tanaman adalah firofosfat dan
metafosfat. Kedua bentuk ini misalnya terdapat dalam bentuk P dan K metafosfat.
Tanaman juga menyerap P dalam bentuk fosfat organic, yaitu asam nukleat dan
phytin. Kedua bentuk senyawa ini terbentuk melalui proses degradasi da dekomposisi
paling penting adalah pH tanah. Pada tanah yang ber pH rendah (masam), fosfor akan
bereaksi dengan ion besi (Fe) dan aluminium (Al). reaksi ini akan membentuk besi
fosfat atau aluminium fosfat yang sukar larut di dalam air sehingga tidak dapat
digunakan oleh tanaman. Pada pH tanah yang tinggi (basa), fosfor akan bereaksi
dengan ion kalsium. Reaksi ini akan membentuk kalium fosfat yang sifatnya sukar
larut dan tidak dapat digunakan oleh tanaman. Dengan demikian tanpa
terhambat (kerdil), daun-daun/malai menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung daun,
dan juga pada jagung akan menyebabkan tongkol jagung menjadi tidak sempurna dan
(1) bentuk segera tersedia, (2) lambat tersedia, dan (3) relative tidak tersedia. Kalium
tersedia dijumpai segabai kalium dalam larutan tanah dan kalium yang dapat
dipertukarkan. Kalium dalam larutan tanah lebih muda diserap oleh tanaman dan juga
peka terhadap pencucian. Kalium dalam bentuk yang lambat tersedia biasanya
terdapat pada tanah-tanah mineral 2 : 1. Kalium yang berasal dari pupuk akan
difiksasi diantara kisi-kisi mineral tersebut sehingga menjadi kurang tersedia bagi
tanaman. Dalam kondisi demikian maka akan mengurangi kehilangan K melalui
pencucian. Selanjutnya K yang terjerap itu lambat laun akan diubah menjadi bentuk
tersedia dan ini merupakan cadangan kalium tanah. Bentuk kaliu yang relatif tidak
tersedia sebagian besar berasal dari kalium tanah mineral yang umumnya masih
berada dalam mineral tanah seperti feldspar dan mika (Hakim dkk, 1986).
Kalium dijumpai dalam tanah dengan jumlah yang sangat kecil. Berbeda dengan
unsur lainnya kalium tidak dijumpai dala bahan atau bagian tanaman seperti
dapat diketahui dari susunan mineral yang erdapat dalam tanah. Namun, umumnya
mineral leusit dan biotit yang merupakan sumber langsung dalam kalium
coklat yang dimulai dari daun tua, pada jagung ruasnya memendek dan tanaman tidak
umumnya bukan karena tanah kekurangan unsur Ca tetapi karena tanah terlalu
masam. Oleh karena itu, tanah-tanah masam perlu dinaikkan pHnya agar unsur hara
(Hardjowigeno, 2003).
tanah khususnya tanah-tanah yang berpH rendah (tanah masam). Guna pengapuran
adalah untuk meikan pH tanh, menambah unsur Ca dan Mg, menambah ketersedian P
dan Mo, mengurangi keracunan Fe, Mn, dan Al, memperbaiki kehidupan
Pemberian kapur di dalam tanah tidak hanya memperbaiki sifat kimia tanah,
tetapi juga mempengaruhi sifat fisik dan biologi tanah adalah berupa naiknya kadar
Ca dan pH tanah, sehingga reaksi tanah mengarah kea rah netral. Pengaruh langsung
terhadap biologi tanah, yaitu dengan naiknya pH tanah dan tersedianya beberapa hara
yang dibutuhkan biologi tanah menyebabkan jasad hidup ini lebih muda memperoleh
energi da materi dalam jumlah yang banyak, sejala dengan itu populasi dan aktivitas
sifat fisik tanah salah satunya adalah pengaruh terhadap struktur tanah (Hakim, dkk,
1986).
II.3.Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L)
II.3.1. Botani
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathopyta
Kelas : Dikotiledon
Ordo : Polipetales
Famili : Leguminose
Genus : Arachis
Akar
tunggang, namun akar primernya tidak tumbuh secara dominan, yang berkembang
adalah akar serabut, yang merupakan akar sekunder. Akar kacang tanah dapat tumbuh
Batang
Tipe pertumbuhan batang kacang tanah (Arachis Hypogaea) ada yang tegak,
ada yang menjalar. Dari batang utama timbul cabang primer yang masing-masing
cabang primer, yang diikuti oleh cabang sekunder, tersier, dan ranting.
Buah
Buah berbentuk polong terdapat dalam tanah, berisi 1-4 biji, umumnya 2-3
biji per polong. Bentuk polong ada yang berujung tumpul ada yang runcing. Polong
tua ditandai oleh lapisan warna hitam pada kulit polong bagian dalam ()
Iklim
dibandingkan tanaman kedelai atau jagung. Suhu harian antara 25 hingga 350C
tanaman kacang tanah tumbuh lambat, umurnya lebih lama, dan hasilnya kurang ( ).
Kelembaban udara yang tinggi (lebih dari 80%) kurang menguntungkan bagi
yang sangat baik bagi pertumbuhan penyakit bercak daun dan karat. Tanah yang
yakni tanaman yang memerlukan sinar matahari penuh (100 %). Adanya naungan
yang menghalangi sinar matahari lebih dari 30% akan menurunkan hasil. Tanaman
yang ternaungi tumbuh memanjang batangnya lemah, bunga dan polong yang
strukturnya ringan, berdrainase baik, dan cukup unsur hara NPK, Ca dan unsur mikro.
kacang tanah ( )
tanaman yang paling toleran terhadap tanah masam dibandingkan tanaman yang
Tanaman kacang tanah (Arachis Hypogaea) mampu hidup pada tanah yang
kurang subur, sedikit masam, dan juga agak kering. Oleh karena itu kacang tanah
polybag, pupuk urea, benih Kacang Tanah (Arachis Hypogaea) air dan label.
o 0 gr UREA/polybag
o 0,25 gr UREA/polybag
o 0,375 gr UREA/polybag
o 0,75 gr UREA/polybag
o 1,5 gr UREA/polybag
3. Fisiologi tanaman