You are on page 1of 40

PERKEMBANGAN PROFESI INTERNAL AUDIT ABAD 21

Compiled by :

Monang Nixon H Tampubolon, SEAk., MAk., CIA, CRMA


1

PERKEMBANGAN PROFESI INTERNAL AUDITING MENUJU PARADIGMA BARU


1. 2. 3. 4. 5. 6. Pendahuluan Paradigma Baru Internal Auditing Standar Kode Etik Ruang Lingkup Audit. Internal Audit VS Eksternal Audit a. Jenis-jenis Auditor Eksternal : Akuntan Publik , BPK & BPKP b. Perbedaan Internal Audit dengan Eksternal Audit Sertifikasi Internal Auditor a. Tingkat Nasional b. Tingkat Internasional Organisasi Profesi. a. Tingkat Nasional b. Tingkat Internasional Internal Audit di Perguruan Tinggi Kesimpulan

7.

8.

9. 10.

PENGERTIAN & PARADIGMA BARU INTERNAL AUDITING

Pengertian Internal Auditing : Menurut Sawyer : Audit internal adalah suatu fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam suatu organisasi untuk mengkaji dan mengevaluasi aktivitas organisasi sebagai bentuk jasa yang diberikan bagi organisasi . Menurut Institute of Internal Auditors (IIA) : Audit internal adalah suatu aktivitas independen, yang memberikan jaminan keyakinan serta konsultasi yang dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Internal auditing membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya dengan cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektivan manajemen resiko, pengendalian dan proses pengaturan dan pengelolaan organisasi

Paradigma Lama VS Paradigma Baru Paradigma baru : fokus sebagai konsultan intern (internal consultant) . Dan sebagai katalis (catalyst). Paradigma lama : fokus sebagai watchdog

PERKEMBANGAN PROFESI INTERNAL AUDITING

YEAR
1947 1957 1971 1990

DEFINITION
Deals primarily with accounting and finance but may also properly deals with matters of an operating nature. Internal auditing is an independent appraisal activity within organization for review of accounting, finance and other operations. Internal auditing is an independent appraisal activity within organization for review of operations as service to management. Internal auditing is an independent appraisal function establish within organization to examine and evaluate its activities as service to the organization. Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organizations operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance processes.

JUNE, 1999

MODEL INTERNAL AUDIT


H
1. Catalyst 2. Consultant 3. Watchdog E F F I EFFEC 1. Catalyst 2. Consultant 3. Watchdog (bila perlu) TIVENESS

L
1. Watchdog 2. Consultant 3. Catalyst C I E N C Y 1. Consultant 2. Watchdog 3. Catalyst

L
6

PARADIGMA LAMA VS PARADIGMA BARU

URAIAN

PARADIGMA LAMA

PARADIGMA BARU

FUNGSI

SIFAT AUDIT
SIKAP PENDEKATAN TIPE STAF ORGANISASI UKURAN SUKSES

Watchdog Mengungkap temuan Reaktif Post Audit Korektif Kaku Pasif Subyek - Obyek Menang - Kalah Setengah-setengah Pelengkap / memenuhi persyaratan Jumlah temuan

Watchdog, Konsultan, Katalisator Memecahkan masalah Proaktif Post , Pre- Audit & Current Audit. Korektif, Preventif & Prediktif Fleksibel & konstruktif Aktif & komunikatif Subyek - Subyek Menang - Menang (Win win) Tuntas / Paripurna Tools Management Pusat Keunggulan (Center Of Excelent) Jumlah bantuan / manfaat Pencapaian tingkat GCG (Good Corporate Governance)

OLD PARADIGM VS NEW PARADIGM INTERNAL AUDITOR


(David Mc Intosh, The Ernst & Young : IIA International Conference, New York, June 13, 2000)

CARACTERISTIC
FOCUS

OLD PARADIGM
Internal control Risk Factors

NEW PARADIGM
Business Risk Scenario Planning Important Risks

TESTING

Important Controls

METHOD
RECOMEND

Emphasis on the Completeness of Detail Control Testing


Internal Control : Strengtened Cost / benefit Efficient / Effective Addressing the Functional Controls Independent Appraisal Function

Emphasis on the Significance of Broad Business Risk Covered


Risk Management : Avoid / Diversify Risk Share / Transfer Risk Control / Accept Risk Addressing the Process Risk Integrating Risk Management and Corporate Governance

REPORTING FUNCTION

PERSAMAAN PERSEPSI :
Dari Paradigma Lama menuju Paradigma Baru
DARI MENJADI
1. Internal auditor beroposisi dengan Auditee menetapkan ligkungan pengendalian Auditee (Control Environment) , Internal auditor sebagai Mitra / Konsultan. 2. Ahli pengendalian, namun tidak ahli bisnis. 3. Mendapatkan dan melaporkan temuan audit. 4. Identifikasi terhadap efektivitas (compliance) 5. LHA dibuat setelah kejadian (post) 6. Frekuensi audit ditetapkan atas dasar program/tersedianya staf. Ahli pengendalian dan ahli bisnis.

Membantu manajemen dalam mengendalikan risiko (control of risk) yang mungkin timbul. Auditee disadarkan untuk melakukan pengendalian Control Self Assessment (CSA). LHA Pre atau Current Frekuensi audit diminta oleh auditee.

STANDARD

THE STANDARDS FOR THE PROFESSIONAL PRACTICE OF INTERNAL AUDITING (SPPIA) : The Standards for The Professional Practice of Internal Auditing (SPPIA) tahun 2002 yang ditetapkan oleh The Institute of Internal Auditors mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2002 merupakan revisi dari Standar Profesi Auditor Internal tahun 1999. Auditor internal merupakan suatu profesi yang memiliki peranan tertentu yang menjunjung tinggi standar terhadap mutu pekerjaannya. Kepatuhan terhadap SPPIA adalah sangat penting supaya terdapat kesamaan dalam wewenang, fungsi dan tanggungjawab para internal auditor
10

STANDARD

THE STANDARDS FOR THE PROFESSIONAL PRACTICE OF INTERNAL AUDITING (SPPIA) : ATTRIBUTE STANDARDS : 1000 1100 1200 1300 Purpose, Authority & responsibility. Independence & Objectivity. Professional Proficiency & Due Professional Care Quality Assurance & Improvement Program

PERFORMANCE STANDARDS : 2000 2100 2200 2300 2400 2500 2600 Managing the Internal Audit Activity Nature of Works Engagement Planning Performing the Engagement Communication Results Monitoring Progress Managements acceptance of Risks

11

KODE ETIK QUALIFIED INTERNAL AUDITOR (Indonesia)

KODE ETIK QIA : Kode etik QIA ditetapkan oleh Dewan Standar Qualified Internal Auditor (QIA) mengacu pada kode etik yang berlaku untuk Institute of Internal Auditors (IIA) terdiri 10 pasal. Ketaatan pada kode etik merupakan persyaratan untuk menjadi QIA. Kode etik mengatur kewajiban yang harus dipatuhi & larangan yang harus dihindari oleh QIA. Pelanggaran terhadap kode etik internal auditor dapat kehilangan gelar QIA-nya.

12

KODE ETIK QUALIFIED INTERNAL AUDITOR (QIA) STANDAR PERILAKU QIA

PASAL I II

STANDAR PERILAKU QIA harus menunjukkan kejujuran, obyektivitas dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. QIA harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani. Namun demikian QIA tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum.

III

QIA tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi internal auditing atau mendiskreditkan organisasinya.
QIA harus menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasinya atau kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka, yang meragukan kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara obyektif. QIA tidak boleh menerima imbalan dalam bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok, ataupun mitra bisnis organisasinya, sehingga dapat mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.

IV

13

KODE ETIK QUALIFIED INTERNAL AUDITOR (QIA) STANDAR PERILAKU QIA

PASAL

STANDAR PERILAKU

VI VII VIII

QIA hanya melaksanakan jasa-jasa yang dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi profesional yang dimilikinya. QIA harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa memenuhi Standar Profesional Audit Internal. QIA harus bersikap hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. QIA tidak boleh menggunakan informasi rahasia (i) untuk kepentingan pribadi, (ii) secara melanggar hukum atau (iii) yang dapat menimbulkan kerugian terhadap orgnisasinya.

IX

Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, QIA harus mengungkapkan semua faktafakta penting yang diketahuinya, yaitu fakta-fakta yang jika tidak diungkap dapat (i) mendistorsi kinerja kegiatan yang direview, atau (ii) menutupi adanya praktek-praktek yang melanggar hukum.
QIA harus senantiasa meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugasnya. QIA wajib mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) sekurang-kurangnya 180 jam dalam waktu 3 tahun.

14

THE INSTITUTE OF INTERNAL AUDITORS


(Adopted by The IIA Board of Directors, June 17, 2000) NO 1 ROLE OF CONDUCT
Integrity

CODE OF ETHICS ROLE OF CONDUCT

INTERNAL AUDITOR SHALL :


perform their work with honesty, diligence, and responsibility. observe the law and make disclosures expected by the law and the profession. not knowingly be a party to any illegal activity, or engage in acts that are discreditable to the profession of internal auditing or to the organization. respect and contribute to the legitimate and ethical objectives of the organization. not participate in any activity or relationship that may impair or be presumed to impair their unbiased assessment. not accept anything that may impair or be presumed to impair their professional judgment. disclose all material facts known to them that, if not disclosed, may distort the reporting of activities under review. be prudent in the use and protection of information acquired in the course of their duties. not use information for any personal gain or in any manner that would be contrary to the law or detrimental to the legitimate and ethical objectives of the organization. engage only in those services for which they have the necessary knowledge, skills, and experience. perform internal auditing services in accordance with the International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing. continually improve their proficiency and the effectiveness and quality of their services.

Objectivity

Confidentiality

Competency

15

RUANG LINGKUP AUDIT

1. Financial Audit Focus audit : pada masalah keuangan. Sasaran audit : kewajaran atas laporan keuangan. 2. Operational Audit / Performance Audit Fokus audit : kinerja Divisi / Unit organisasi atau aktivitas. Sasaran audit : penilaian masalah efisiensi, efektivitas dan ekonomis (3E). 3. Compliance Audit Tujuan untuk menguji apakah pelaksanaan / kegiatan telah sesuai dengan ketentuan / peraturan yang berlaku. 4. Fraud Audit Audit yang ditujukan untuk mengungkap adanya kasus yang berindikasi Korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang merugikan perusahaan / negara dan menguntungkan pribadi maupun kelompok (organisasi) atau pihak ketiga

16

INTERNAL AUDIT VS EKSTERNAL AUDIT

Jenis-jenis Auditor Eksternal :


1. Akuntan Publik. Bekerja berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dibentuk berdasarkan UUD 1945 serta UU No. 5 tahun 1973. Merupakan eksternal auditor bagi Pemerintah. 3. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dibentuk dengan Keppres No. 31 tahun 1983 yang diperbaharui dengan Keprres No. 103 tahun 2001. Merupakan internal auditor bagi Pemerintah & eksternal auditor bagi Instansi Pemerintah (Departemen / Lembaga Non Departemen) & BUMN / BUMD.

17

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

LANDASAN HUKUM : Perubahan ketiga UUD 1945 Pasal 23E : (1) Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa keuangan yang bebas dan mandiri. (2) Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan rakyat (DPR), Dewan Perwakilan daerah, Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD), sesuai dengan kewenangannya. (3) Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan / atau badan sesuai dengan undang-undang.
18

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


LUAS LINGKUP & RUANG LINGKUP KEGIATAN

Luas lingkup pemeriksaan meliputi tanggung jawab pelaksanaan : APBN, APBD DAN BUMD serta BUMN Ruang lingkup pemeriksaan meliputi : (1) Pemeriksaan atas penguasaan dan pengurusan keuangan serta ketaatan terhadap peraturan perundangan, bertujuan menilai : Ketepatan pelaksanaan operasi keuangan. Kelayakan laporan keuangan yang disajikan. Ketaatan pada peraturan perundangan yangberlaku. (2) Pemeriksaan atas daya guna (efisiensi) dan kehematan (ekonomi), bertujuan : Efisiensi dan kehematan dalam pengurusan dan penggunaan sarana yang tersedia ( tenaga kerja, dana, peralatan dll.). Sebab dari praktek-praktek yang tidak efisien dan tidak ekonomis termasuk kekurangan dalam sistem informasi, prosedur administrasi dan struktur organisasi. (3) Pemeriksaan atas hasil program (efektivitas), bertujuan untuk menilai : Pencapaian hasil atau manfaat yang diharapkan. Pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh undang-undang atau instansi yang berwenang. Ketepatan pemilian alternatif dalam pelaksanaan untuk mencapai hasil yang ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih rendah.
19

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LANDASAN HUKUM :
Keppres No. 31 tahun 1983 telah diperbaharui dengan Keppres no. 103 tahun 2001. TUGAS BPKP : Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

FUNGSI BPKP :
1. 2. 3. 4. 5. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan . Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP. Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan pengawasan keuangan dan pembangunan . Penyelanggaraan, pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persediaan, perlengkapan dan rumah tangga.

20

INTERNAL AUDIT VS EKSTERNAL AUDIT (Barlow, 1995) ASPEK


Konsumen Fokus Orientasi Pengendalian Kecurangan Kebebasan Kegiatan

INTERNAL AUDIT
Manajer / Komite Audit Resiko Usaha Saat ini & Yang akan datang Langsung Langsung Obyektivitas Proses yang sedang berjalan

EKSTERNAL AUDIT
Pemegang saham Resiko Laporan Keuangan Yang lalu sampai saat ini Tidak langsung Tidak langsung Berdasar status Tiap periode akuntansi
21

INTERNAL AUDITOR VS EKSTERNAL AUDITOR

INTERNAL AUDITOR
An Organizationss Employee Serves needs of the organization Review all operations and controls in an organization for efficiency, economy and effectiveness Is direcly concerned with the prevention of fraud in any form or extent in any activity audited Is independent of activities audited, but is ready to respond to the needs and desires of all element of management Reviews activities continually

EKSTERNAL AUDITOR
An Independent Contractor Serves third parties who needs reliable financial information Reviews principal Balance Sheet and Income Statement account. Review operations and controls to Is incidentally concerned with the prevention and detection of fraud in general, but is direcly concerned when financial statement may be materially affected Is independent of managementt and the board of directors both in fact and in mental attitude Review records supporting financial statement periodically usually once a year.
22

SERTIFIKASI INTERNAL AUDITOR Tingkat Nasional


Tingkat Nasional :

Gelar QIA (Qualified Internal Auditor). Dikeluarkan oleh Dewan Standar Qualified Internal Auditor, setelah auditor lulus ujian sertifikasi Pelatihan Audit Internal yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) / Institut Pendidikan Audit & Manajemen yang terdiri dari 5 jenjang : - Tingkat Dasar I - Tingkat Dasar II - Tingkat Lanjutan I - Tingkat Lanjutan II - Tingkat Manajerial
(Untuk tingkat manajerial selain ujian komprehensif juga harus mempresentasikan makalah dihadapan Tim Penguji dari Dewan Standar QIA).

23

SERTIFIKASI QIA DARI DEWAN SERTIFIKASI QIA


Jenjang Pelatihan Audit Intern Tingkat Materi pelatihan
1. 2. 3. 1. 2. 1. Profesionalisme Standar & Kode Etik Dasar-dasar Auditing Internal Audit I (Control System) Manajemen Audit. Internal Audit II (Teknik Internal Audit) menengah Audit Sampling Fraud Auditing Internal Audit III (Teknik Pelaporan) 4. Pengantar Akuntansi 5. Manajemen Keuangan I 6. Kebijakan Pemerintah 3. Sistem Informasi Manajemen 4. Perpajakan 5. Manajemen Keuangan II 3. Audit Sistem Informasi 4. Akuntansi Keuangan 5. manajemen Pem,asaran 3. Akuntansi Manajemen 4. Audit Sistem Informasi II 5. Ekonomi Makro & Mikro

1 2 3

Dasar I Dasar II Lanjutan I

2. 1. 2. 1. 2. 3.

4 5

Lanjutan II Manajerial

Komunikasi & Psikologi Audit 4. Manajemen Strategik Manajemen Audit Internal 5. kebijakan Pengawasan Pemerintah Peran Internal Auditor Abad 21

24

SERTIFIKASI INTERNAL AUDITOR Tingkat Nasional


Sertifikat Professional Internal Auditor (PIA) Dikeluarkan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi & Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PPAK STAN). Sertifikat Professional Internal Auditor (PIA) diberikan kepada peserta Pendidikan & Pelatihan (diklat) auditor internal yang telah menyelesaikan 5 tahapan diklat auditor internal yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. Diklat Dasar-dasar Audit. Diklat Audit Operasional. Diklat Psikologi dan Komunikasi Audit. Diklat Audit Kecurangan. Diklat Pengelolaan Tugas-tugas Audit.

25

PENGEMBANGAN FROFESIONAL BERKELANJUTAN (PPL) QUALIFIED INTERNAL AUDITOR (QIA)


NO
1

JALUR
PENDIDIKAN

KREDIT PPL
1. Peserta seminar / pelatihan / workshop di Dalam Negeri. 2. Peserta seminar / pelatihan / workshop di Luar Negeri. 3. Moderator seminar. 4. Pembicara seminar. 5. Pengajar Pelatihan Bidang Auditing (Related to Auditing). 6. Kegiatan pembinaan & pengembangan auditor di Kantor Sendiri. 1. 2. 3. 4. 5. Penulisan artikel. Penulisan Diktat (Modul). Penterjemahan Buku Penulisan Buku. Editor / penyunting penulisan buku.

NILAI KREDIT
10 Jam / hari 20 Jam / hari 20 Jam 40 Jam sesuai jam efektif mengajar. Sesuai jam efektif. 20 jam / tiap artikel. 30 jam / tiap diktat (modul). 30 jam / tiap buku 60 jam / tiap buku 30 jam / tiap buku

PUBLIKASI

PRAKTISI

Praktek sebagai auditor dalam 1 tahun penuh .

Diberi kredit sesuai dengan jam penugasan, dengan kedit max 30 jam per tahun

26

SERTIFIKASI INTERNAL AUDITOR TINGKAT INTERNASIONAL


NO
1

GELAR
CIA (Certified Internal Auditor) CCS (Certified in Control Self Assesment) CGAP (Certified Government Auditing Professional) CFSA (Certified Financial Service Auditor) CISA (Certified Information System Auditor) CBA (Certified Bank Auditor) RO (Register Operational Auditor)

DIKELUARKAN OLEH
The Institute of Internal Auditors (IIA)

KETERANGAN
IIA yang berpusat di Orlando, Florida USA

Information System Audit And Control Association Bank Administration Institute USA

Nederlands Intituut van Register Operational Auditor.

27

THE CERTIFIED INTERNAL AUDITOR (CIA) - OLD EXAM -

PART I

Internal Audit Process


Internal Audit Skills Management Control & Information Technology The Audit Environtment

Professionalism Fraud Detection Reporting Investigating Problem-solving Skills Behavioral Skills Statistics Matematical Skills Organization & Management Information Technology Managerial Accounting Quantitative Methods Financial Accounting &Finance Economics International Developments Government Taxes Marketing

85 % objective 15 % essay

PART II

50 % objective 50 % essay

PART III

100 % objective

PART IV

100 % objective

28

NEW CIA EXAM


(Effective as of May 2004) Adopted from the Institute of Internal Auditors (IIA), Altamonte Springs, Florida USA

PART I

The Internal Audit Activitys Role in Governance, Risk and Control.

A. Comply with the IIAs Atribute Standard (15 25 %). B. Establish a Risk-based Plan to Determine the Priorities of the Internal Audit Activity (15 25 %). C. Understand the Internal Audit Activitys Role in Organizational Governance (1020%). D. Perform Other Internal Audit Roles andResponsibilities (0-10%). E. Governance, Risk and Control Knowledge Elements (15-25%). F. Plan Engagements (15-25%)

125 multiple choice questions.

PART II

Conducting the Internal Audit Engagement

A. B. C. D. E. A. B. C. D. E. A. B. C. D. E.

Conduct Engagement (25-35%). Conduct Spesific Engagement (25-35%). Monitor Engagement Outcome (5-15%). Fraud Knowledge Elements (5-15%). Engagement Tools (15-25%). Business Processes (15-25%). Financial Accounting & Finance (15-25%). Managerial Accounting (10-20%). Regulatory, Legal & Economics (5-15%). Information Technology IT (30-40%). Strategic Management (20-30%). Global Business Environtments (15-25%). Organization Behavior (20-30%). Management Skills (20-30%). Negotiating (5-15%).

125 multiple choice questions.

PART III

Business Analysis & Information Technology

125 multiple choice questions.

PART IV

Business Management Skills

125 multiple choice questions.

29

ORGANISASI PROFESI

1.

Tingkat Nasional :
a. b. c. Forum Komunikasi Badan Usaha (FKSPI ). Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII).

IA Indonesian Chapter.

2. Tingkat Internasional : Institute of Internal Auditors (IIA).

30

ORGANISASI PROFESI Nasional


1. Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FK SPI) Awalnya bernama FKSPI BUMN/BUMD karena anggotanya para auditor internal yang bekerja pada Satuan Pengawasan Intern (SPI) di BUMN/BUMD. Saat ini keanggotaan terbuka bagi auditor intern yang bekerja di sektor perusahaan swasta, multi nasional maupun asing, sehingga berubah menjadi FK SPI.
Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII) Organisasi ini menghimpun para auditor internal yang telah memiliki gelar Qualified Internal Auditor (QIA). Asosiasi Auditor Internal (AAI) Anggota AAI tersebar di seluruh Indonesia baik yang berasal dari BUMN/BUMD/Swasta. AAI juga membuka keanggotaan dengan auditor internal dari perguruan tinggi berstatus Badan Hukum Milik Negara dan perusahaan baik BUMN/BUMD maupun privat.
31

2.

3.

ORGANISASI PROFESI Internasional

Satu-satunya organisasi profesi yang menghimpun para auditor internal se dunia adalah The Institute of Internal Auditor (IIA). Masing-masing Negara memiliki perwakilan IIA yang beranggotakan pemegang gelar Certified Internal Auditor (CIA), Indonesia juga memiliki yaitu IIA Indonesia Chapter.

Setiap tahun IIA mengadakan konferensi internasional yang dihadiri oleh para auditor internal se dunia.

32

PERAN INTERNAL AUDIT DI ERA GLOBAL

Tantangan yang dihadapi internal auditor :


Perkembangan teknologi informasi yang pesat. Lingkungan yang turbulensi. Persepsi negatif terhadap internal auditor :

Cost > Benefit Belum berperan sbg konsultan internal Rekomendasi sulit diimplementasikan.

Langkah yang perlu diambil internal auditor : Value Added Internal Auditing Risk Based Internal Auditing
33

VALUE ADDED INTERNAL AUDITING (VAIA)

Ruang lingkup meliputi : 1. Audit sistem informasi (Information System Audit). 2. Audit kepatuhan (Compliance audit). 3. Audit laporan keuangan & pengendalian (Financial reporting & control audit). 4. Audit program & kinerja (Program & performance audit).

34

VALUE ADDED INTERNAL AUDITING (VAIA)

Tujuan VAIA agar internal auditor dapat : 1. Memberikan analisis operasional secara obyektif & independen. 2. Menguji berbagai fungsi, proses dan aktivitas suatu organisasi serta external value chain. 3. Membantu organisasi dalam merancang strategi bisnis yang obyektif. 4. Melakukan assesment secara sistematis dengan pendekatan multidisiplin. 5. Melakukan evaluasi & menilai efektivitas risk management, control & governance processes.
35

VALUE ADDED INTERNAL AUDITING (VAIA)

Agar menjadi VAIA , internal auditor harus melakukan assesment atas : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Operational & quality efectiveness. Business risk. Business & process control. Process & business efficiencies. Cost reduction opportunities. Waste elimination opportunities. Corporate governance efectiveness.

36

RISK BASED INTERNAL AUDITING (RBIA)

Manfaat : internal auditor akan lebih efisien & efektif dalam melakukan audit. meningkatkan kinerja Departemen Internal Audit.

Terdapat tiga aspek : 1. 2. 3. Penggunaan faktor risiko (risk factor) dalam audit planning. Identifikasi independent risk & assesment. Partisipasi dalm inisiatif risk management & processes.

37

RISK BASED INTERNAL AUDITING (RBIA)

RBIA fokus terhadap masalah parameter risk assesment yang diformulasikan pada risk based audit plan. Berdasarkan risk assesment tersebut dapat diketahui risk matrix, sehingga dapat membantu internal auditor untuk menyusun risk audit matrix.
38

MATA KULIAH INTERNAL AUDITING DI PERGURUAN TINGGI


NO PERIODE / TAHUN
1990-AN

KURIKULUM PROGRAM S1 AKUNTANSI


Masih sedikit PTN yang mengajarkan mata kuliah Internal Auditing.

PTN / PTS

UNPAD Bandung UI Jakarta

1995-AN

Mulai masuk dalam kurikulum S1 Akuntansi. Sebagian besar masih mata kuliah pilihan.

UGM Yogyakarta. Universitas Airlangga Surabaya Universitas Trisakti Jakarta

Awal abad 21

Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum S1 Akuntansi. Sudah dibuka Konsentrasi Internal Auditing pada Program S2.

sebagaian besar PTN / PTS

2004

Magister Akuntansi UI Jakarta

39

INTERNAL AUDIT DI PERGURUAN TINGGI

Sebelum tahun 1990, pengajaran auditing lebih fokus ke eksternal auditor (Akuntan Publik). Era tahun 1990-an : Baru beberapa perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan mata kuliah internal auditing pada kurikulum S1 Akuntansi (UNPAD, UI). Era tahun 2000-an/ awal abad 21: Internal auditing sudah masuk sebagai mata kuliah wajib pada kurikulum S1 Akuntansi . Kebutuhan tenaga internal auditor di dunia usaha (perusahaan) termasuk instansi Pemerintah cukup besar, oleh karena itu kalangan dunia perguruan tinggi perlu melakukan antisipasi, agar lulusannya siap terjun untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

40

KESIMPULAN

Perkembangan Profesi Internal Auditing di Indonesia cukup pesat. Telah terbentuk organisasi profesi : FKSPI BUMN/BUMD, PAII, IIA Indonesian Chapter.

Pengajaran mata kuliah internal auditing sudah dimasukkan pada kurikulum S1 Akuntansi mulai tahun 1990-an.
Para internal auditor yang bekerja di perusahaan (BUMN/BUMD, Swasta, Multi nasional) maupun di Pemerintahan diharapkan dapat meninggalkan paradigma lama menuju paradigma baru, sehingga keberadaannya mempunyai nilai tambah (value added) bagi organisasi. Kebutuhan tenaga internal auditor di dunia usaha / pemerintahan perlu diantisipasi oleh kalangan perguruan tinggi, sehingga terdapat link & match.

41

You might also like