Professional Documents
Culture Documents
Compiled by :
7.
8.
9. 10.
Pengertian Internal Auditing : Menurut Sawyer : Audit internal adalah suatu fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam suatu organisasi untuk mengkaji dan mengevaluasi aktivitas organisasi sebagai bentuk jasa yang diberikan bagi organisasi . Menurut Institute of Internal Auditors (IIA) : Audit internal adalah suatu aktivitas independen, yang memberikan jaminan keyakinan serta konsultasi yang dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Internal auditing membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya dengan cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektivan manajemen resiko, pengendalian dan proses pengaturan dan pengelolaan organisasi
Paradigma Lama VS Paradigma Baru Paradigma baru : fokus sebagai konsultan intern (internal consultant) . Dan sebagai katalis (catalyst). Paradigma lama : fokus sebagai watchdog
YEAR
1947 1957 1971 1990
DEFINITION
Deals primarily with accounting and finance but may also properly deals with matters of an operating nature. Internal auditing is an independent appraisal activity within organization for review of accounting, finance and other operations. Internal auditing is an independent appraisal activity within organization for review of operations as service to management. Internal auditing is an independent appraisal function establish within organization to examine and evaluate its activities as service to the organization. Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organizations operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance processes.
JUNE, 1999
L
1. Watchdog 2. Consultant 3. Catalyst C I E N C Y 1. Consultant 2. Watchdog 3. Catalyst
L
6
URAIAN
PARADIGMA LAMA
PARADIGMA BARU
FUNGSI
SIFAT AUDIT
SIKAP PENDEKATAN TIPE STAF ORGANISASI UKURAN SUKSES
Watchdog Mengungkap temuan Reaktif Post Audit Korektif Kaku Pasif Subyek - Obyek Menang - Kalah Setengah-setengah Pelengkap / memenuhi persyaratan Jumlah temuan
Watchdog, Konsultan, Katalisator Memecahkan masalah Proaktif Post , Pre- Audit & Current Audit. Korektif, Preventif & Prediktif Fleksibel & konstruktif Aktif & komunikatif Subyek - Subyek Menang - Menang (Win win) Tuntas / Paripurna Tools Management Pusat Keunggulan (Center Of Excelent) Jumlah bantuan / manfaat Pencapaian tingkat GCG (Good Corporate Governance)
CARACTERISTIC
FOCUS
OLD PARADIGM
Internal control Risk Factors
NEW PARADIGM
Business Risk Scenario Planning Important Risks
TESTING
Important Controls
METHOD
RECOMEND
REPORTING FUNCTION
PERSAMAAN PERSEPSI :
Dari Paradigma Lama menuju Paradigma Baru
DARI MENJADI
1. Internal auditor beroposisi dengan Auditee menetapkan ligkungan pengendalian Auditee (Control Environment) , Internal auditor sebagai Mitra / Konsultan. 2. Ahli pengendalian, namun tidak ahli bisnis. 3. Mendapatkan dan melaporkan temuan audit. 4. Identifikasi terhadap efektivitas (compliance) 5. LHA dibuat setelah kejadian (post) 6. Frekuensi audit ditetapkan atas dasar program/tersedianya staf. Ahli pengendalian dan ahli bisnis.
Membantu manajemen dalam mengendalikan risiko (control of risk) yang mungkin timbul. Auditee disadarkan untuk melakukan pengendalian Control Self Assessment (CSA). LHA Pre atau Current Frekuensi audit diminta oleh auditee.
STANDARD
THE STANDARDS FOR THE PROFESSIONAL PRACTICE OF INTERNAL AUDITING (SPPIA) : The Standards for The Professional Practice of Internal Auditing (SPPIA) tahun 2002 yang ditetapkan oleh The Institute of Internal Auditors mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2002 merupakan revisi dari Standar Profesi Auditor Internal tahun 1999. Auditor internal merupakan suatu profesi yang memiliki peranan tertentu yang menjunjung tinggi standar terhadap mutu pekerjaannya. Kepatuhan terhadap SPPIA adalah sangat penting supaya terdapat kesamaan dalam wewenang, fungsi dan tanggungjawab para internal auditor
10
STANDARD
THE STANDARDS FOR THE PROFESSIONAL PRACTICE OF INTERNAL AUDITING (SPPIA) : ATTRIBUTE STANDARDS : 1000 1100 1200 1300 Purpose, Authority & responsibility. Independence & Objectivity. Professional Proficiency & Due Professional Care Quality Assurance & Improvement Program
PERFORMANCE STANDARDS : 2000 2100 2200 2300 2400 2500 2600 Managing the Internal Audit Activity Nature of Works Engagement Planning Performing the Engagement Communication Results Monitoring Progress Managements acceptance of Risks
11
KODE ETIK QIA : Kode etik QIA ditetapkan oleh Dewan Standar Qualified Internal Auditor (QIA) mengacu pada kode etik yang berlaku untuk Institute of Internal Auditors (IIA) terdiri 10 pasal. Ketaatan pada kode etik merupakan persyaratan untuk menjadi QIA. Kode etik mengatur kewajiban yang harus dipatuhi & larangan yang harus dihindari oleh QIA. Pelanggaran terhadap kode etik internal auditor dapat kehilangan gelar QIA-nya.
12
PASAL I II
STANDAR PERILAKU QIA harus menunjukkan kejujuran, obyektivitas dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. QIA harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani. Namun demikian QIA tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum.
III
QIA tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi internal auditing atau mendiskreditkan organisasinya.
QIA harus menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasinya atau kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka, yang meragukan kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara obyektif. QIA tidak boleh menerima imbalan dalam bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok, ataupun mitra bisnis organisasinya, sehingga dapat mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.
IV
13
PASAL
STANDAR PERILAKU
VI VII VIII
QIA hanya melaksanakan jasa-jasa yang dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi profesional yang dimilikinya. QIA harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa memenuhi Standar Profesional Audit Internal. QIA harus bersikap hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. QIA tidak boleh menggunakan informasi rahasia (i) untuk kepentingan pribadi, (ii) secara melanggar hukum atau (iii) yang dapat menimbulkan kerugian terhadap orgnisasinya.
IX
Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, QIA harus mengungkapkan semua faktafakta penting yang diketahuinya, yaitu fakta-fakta yang jika tidak diungkap dapat (i) mendistorsi kinerja kegiatan yang direview, atau (ii) menutupi adanya praktek-praktek yang melanggar hukum.
QIA harus senantiasa meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugasnya. QIA wajib mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) sekurang-kurangnya 180 jam dalam waktu 3 tahun.
14
Objectivity
Confidentiality
Competency
15
1. Financial Audit Focus audit : pada masalah keuangan. Sasaran audit : kewajaran atas laporan keuangan. 2. Operational Audit / Performance Audit Fokus audit : kinerja Divisi / Unit organisasi atau aktivitas. Sasaran audit : penilaian masalah efisiensi, efektivitas dan ekonomis (3E). 3. Compliance Audit Tujuan untuk menguji apakah pelaksanaan / kegiatan telah sesuai dengan ketentuan / peraturan yang berlaku. 4. Fraud Audit Audit yang ditujukan untuk mengungkap adanya kasus yang berindikasi Korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang merugikan perusahaan / negara dan menguntungkan pribadi maupun kelompok (organisasi) atau pihak ketiga
16
17
LANDASAN HUKUM : Perubahan ketiga UUD 1945 Pasal 23E : (1) Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa keuangan yang bebas dan mandiri. (2) Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan rakyat (DPR), Dewan Perwakilan daerah, Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD), sesuai dengan kewenangannya. (3) Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan / atau badan sesuai dengan undang-undang.
18
Luas lingkup pemeriksaan meliputi tanggung jawab pelaksanaan : APBN, APBD DAN BUMD serta BUMN Ruang lingkup pemeriksaan meliputi : (1) Pemeriksaan atas penguasaan dan pengurusan keuangan serta ketaatan terhadap peraturan perundangan, bertujuan menilai : Ketepatan pelaksanaan operasi keuangan. Kelayakan laporan keuangan yang disajikan. Ketaatan pada peraturan perundangan yangberlaku. (2) Pemeriksaan atas daya guna (efisiensi) dan kehematan (ekonomi), bertujuan : Efisiensi dan kehematan dalam pengurusan dan penggunaan sarana yang tersedia ( tenaga kerja, dana, peralatan dll.). Sebab dari praktek-praktek yang tidak efisien dan tidak ekonomis termasuk kekurangan dalam sistem informasi, prosedur administrasi dan struktur organisasi. (3) Pemeriksaan atas hasil program (efektivitas), bertujuan untuk menilai : Pencapaian hasil atau manfaat yang diharapkan. Pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh undang-undang atau instansi yang berwenang. Ketepatan pemilian alternatif dalam pelaksanaan untuk mencapai hasil yang ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih rendah.
19
LANDASAN HUKUM :
Keppres No. 31 tahun 1983 telah diperbaharui dengan Keppres no. 103 tahun 2001. TUGAS BPKP : Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
FUNGSI BPKP :
1. 2. 3. 4. 5. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan . Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP. Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan pengawasan keuangan dan pembangunan . Penyelanggaraan, pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persediaan, perlengkapan dan rumah tangga.
20
INTERNAL AUDIT
Manajer / Komite Audit Resiko Usaha Saat ini & Yang akan datang Langsung Langsung Obyektivitas Proses yang sedang berjalan
EKSTERNAL AUDIT
Pemegang saham Resiko Laporan Keuangan Yang lalu sampai saat ini Tidak langsung Tidak langsung Berdasar status Tiap periode akuntansi
21
INTERNAL AUDITOR
An Organizationss Employee Serves needs of the organization Review all operations and controls in an organization for efficiency, economy and effectiveness Is direcly concerned with the prevention of fraud in any form or extent in any activity audited Is independent of activities audited, but is ready to respond to the needs and desires of all element of management Reviews activities continually
EKSTERNAL AUDITOR
An Independent Contractor Serves third parties who needs reliable financial information Reviews principal Balance Sheet and Income Statement account. Review operations and controls to Is incidentally concerned with the prevention and detection of fraud in general, but is direcly concerned when financial statement may be materially affected Is independent of managementt and the board of directors both in fact and in mental attitude Review records supporting financial statement periodically usually once a year.
22
Gelar QIA (Qualified Internal Auditor). Dikeluarkan oleh Dewan Standar Qualified Internal Auditor, setelah auditor lulus ujian sertifikasi Pelatihan Audit Internal yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) / Institut Pendidikan Audit & Manajemen yang terdiri dari 5 jenjang : - Tingkat Dasar I - Tingkat Dasar II - Tingkat Lanjutan I - Tingkat Lanjutan II - Tingkat Manajerial
(Untuk tingkat manajerial selain ujian komprehensif juga harus mempresentasikan makalah dihadapan Tim Penguji dari Dewan Standar QIA).
23
1 2 3
2. 1. 2. 1. 2. 3.
4 5
Lanjutan II Manajerial
Komunikasi & Psikologi Audit 4. Manajemen Strategik Manajemen Audit Internal 5. kebijakan Pengawasan Pemerintah Peran Internal Auditor Abad 21
24
25
JALUR
PENDIDIKAN
KREDIT PPL
1. Peserta seminar / pelatihan / workshop di Dalam Negeri. 2. Peserta seminar / pelatihan / workshop di Luar Negeri. 3. Moderator seminar. 4. Pembicara seminar. 5. Pengajar Pelatihan Bidang Auditing (Related to Auditing). 6. Kegiatan pembinaan & pengembangan auditor di Kantor Sendiri. 1. 2. 3. 4. 5. Penulisan artikel. Penulisan Diktat (Modul). Penterjemahan Buku Penulisan Buku. Editor / penyunting penulisan buku.
NILAI KREDIT
10 Jam / hari 20 Jam / hari 20 Jam 40 Jam sesuai jam efektif mengajar. Sesuai jam efektif. 20 jam / tiap artikel. 30 jam / tiap diktat (modul). 30 jam / tiap buku 60 jam / tiap buku 30 jam / tiap buku
PUBLIKASI
PRAKTISI
Diberi kredit sesuai dengan jam penugasan, dengan kedit max 30 jam per tahun
26
GELAR
CIA (Certified Internal Auditor) CCS (Certified in Control Self Assesment) CGAP (Certified Government Auditing Professional) CFSA (Certified Financial Service Auditor) CISA (Certified Information System Auditor) CBA (Certified Bank Auditor) RO (Register Operational Auditor)
DIKELUARKAN OLEH
The Institute of Internal Auditors (IIA)
KETERANGAN
IIA yang berpusat di Orlando, Florida USA
Information System Audit And Control Association Bank Administration Institute USA
27
PART I
Professionalism Fraud Detection Reporting Investigating Problem-solving Skills Behavioral Skills Statistics Matematical Skills Organization & Management Information Technology Managerial Accounting Quantitative Methods Financial Accounting &Finance Economics International Developments Government Taxes Marketing
85 % objective 15 % essay
PART II
50 % objective 50 % essay
PART III
100 % objective
PART IV
100 % objective
28
PART I
A. Comply with the IIAs Atribute Standard (15 25 %). B. Establish a Risk-based Plan to Determine the Priorities of the Internal Audit Activity (15 25 %). C. Understand the Internal Audit Activitys Role in Organizational Governance (1020%). D. Perform Other Internal Audit Roles andResponsibilities (0-10%). E. Governance, Risk and Control Knowledge Elements (15-25%). F. Plan Engagements (15-25%)
PART II
A. B. C. D. E. A. B. C. D. E. A. B. C. D. E.
Conduct Engagement (25-35%). Conduct Spesific Engagement (25-35%). Monitor Engagement Outcome (5-15%). Fraud Knowledge Elements (5-15%). Engagement Tools (15-25%). Business Processes (15-25%). Financial Accounting & Finance (15-25%). Managerial Accounting (10-20%). Regulatory, Legal & Economics (5-15%). Information Technology IT (30-40%). Strategic Management (20-30%). Global Business Environtments (15-25%). Organization Behavior (20-30%). Management Skills (20-30%). Negotiating (5-15%).
PART III
PART IV
29
ORGANISASI PROFESI
1.
Tingkat Nasional :
a. b. c. Forum Komunikasi Badan Usaha (FKSPI ). Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII).
IA Indonesian Chapter.
30
2.
3.
Satu-satunya organisasi profesi yang menghimpun para auditor internal se dunia adalah The Institute of Internal Auditor (IIA). Masing-masing Negara memiliki perwakilan IIA yang beranggotakan pemegang gelar Certified Internal Auditor (CIA), Indonesia juga memiliki yaitu IIA Indonesia Chapter.
Setiap tahun IIA mengadakan konferensi internasional yang dihadiri oleh para auditor internal se dunia.
32
Cost > Benefit Belum berperan sbg konsultan internal Rekomendasi sulit diimplementasikan.
Langkah yang perlu diambil internal auditor : Value Added Internal Auditing Risk Based Internal Auditing
33
Ruang lingkup meliputi : 1. Audit sistem informasi (Information System Audit). 2. Audit kepatuhan (Compliance audit). 3. Audit laporan keuangan & pengendalian (Financial reporting & control audit). 4. Audit program & kinerja (Program & performance audit).
34
Tujuan VAIA agar internal auditor dapat : 1. Memberikan analisis operasional secara obyektif & independen. 2. Menguji berbagai fungsi, proses dan aktivitas suatu organisasi serta external value chain. 3. Membantu organisasi dalam merancang strategi bisnis yang obyektif. 4. Melakukan assesment secara sistematis dengan pendekatan multidisiplin. 5. Melakukan evaluasi & menilai efektivitas risk management, control & governance processes.
35
Agar menjadi VAIA , internal auditor harus melakukan assesment atas : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Operational & quality efectiveness. Business risk. Business & process control. Process & business efficiencies. Cost reduction opportunities. Waste elimination opportunities. Corporate governance efectiveness.
36
Manfaat : internal auditor akan lebih efisien & efektif dalam melakukan audit. meningkatkan kinerja Departemen Internal Audit.
Terdapat tiga aspek : 1. 2. 3. Penggunaan faktor risiko (risk factor) dalam audit planning. Identifikasi independent risk & assesment. Partisipasi dalm inisiatif risk management & processes.
37
RBIA fokus terhadap masalah parameter risk assesment yang diformulasikan pada risk based audit plan. Berdasarkan risk assesment tersebut dapat diketahui risk matrix, sehingga dapat membantu internal auditor untuk menyusun risk audit matrix.
38
PTN / PTS
1995-AN
Mulai masuk dalam kurikulum S1 Akuntansi. Sebagian besar masih mata kuliah pilihan.
Awal abad 21
Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum S1 Akuntansi. Sudah dibuka Konsentrasi Internal Auditing pada Program S2.
2004
39
Sebelum tahun 1990, pengajaran auditing lebih fokus ke eksternal auditor (Akuntan Publik). Era tahun 1990-an : Baru beberapa perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan mata kuliah internal auditing pada kurikulum S1 Akuntansi (UNPAD, UI). Era tahun 2000-an/ awal abad 21: Internal auditing sudah masuk sebagai mata kuliah wajib pada kurikulum S1 Akuntansi . Kebutuhan tenaga internal auditor di dunia usaha (perusahaan) termasuk instansi Pemerintah cukup besar, oleh karena itu kalangan dunia perguruan tinggi perlu melakukan antisipasi, agar lulusannya siap terjun untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
40
KESIMPULAN
Perkembangan Profesi Internal Auditing di Indonesia cukup pesat. Telah terbentuk organisasi profesi : FKSPI BUMN/BUMD, PAII, IIA Indonesian Chapter.
Pengajaran mata kuliah internal auditing sudah dimasukkan pada kurikulum S1 Akuntansi mulai tahun 1990-an.
Para internal auditor yang bekerja di perusahaan (BUMN/BUMD, Swasta, Multi nasional) maupun di Pemerintahan diharapkan dapat meninggalkan paradigma lama menuju paradigma baru, sehingga keberadaannya mempunyai nilai tambah (value added) bagi organisasi. Kebutuhan tenaga internal auditor di dunia usaha / pemerintahan perlu diantisipasi oleh kalangan perguruan tinggi, sehingga terdapat link & match.
41