You are on page 1of 4

versi Indonesianya : Allohumma sholli ala syaiyida muhammad waala ali syaiyidina muhammad sholatan tunjina iha min

n jamiil ahwali wal afat wataqdilana biha jamiil hajat watutohhiruna biha min jamiis syai yiat watarfauna biha alad darojat watuballi ghuna biha aqshol ghoyat min jamiil khoiroti fil hayati wabadal mamat artinya : Wahai Tuhanku, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw dan keluarganya. Semoga dengan itu Engkau selamatkan kami dari segala macam bencana dan musibah, Engkau tunaikan segala hajat kami, Engkau hindarkan kami dari segala kejahatan, Engkau tingkatkan derajat kami, dan engkau sampaikan tujuan kami baik dalam hidup kami atau sesudah mati kami. Nampak tidak ada sedikitpun dari doa ini yang aneh. Tapi bagi golongan faham tertentu, doa ini sdh

dianggap pintu murtad. Alasannya Aneh bin ajaib, yakni dianggap bahwa Nabi Muhammad dianggap sebagai Tuhan yang melepaskan orang dari marabahaya. Bagi yang tidak pernah belajar nahwu (grammar) tentu akan ketakutan dituduh syirik begitu. Apalagi yang menuduh berpenampilan sangat Islami dengan jenggot beberapa lembar dan dahi yang hitam. Tidak heran bagi awam akan langsung ketakutan.

Shalawat Munjiyat

Menurut imam Dainuri, sholawatmunjiyatini sangat baik bila diamalkan secara sungguh-sungguh apabila seseorang sedang mengalami kesulitan. Seperti terancam bahaya alam berupa kekeringan, kelaparan, penyakit menular, serta apabila mempunyai keinginan atau cita-cita yang hendak dicapai...... hendaklah membaca Sholawat Munjiyat ini sebanyak mungkin pada setiap selesai mengerjakan sholat fardlu 5 waktu. Sedangkan menurut Imam jazuli dan Syeikh Al-Buni mengatakan, apabila seseorang membiasakan diri membaca shalawat ini sebanyak 1000 kali pada waktu tengah malam, Insya Allah segala macam hajatnya akan terpenuhi, baik hajat di dunia maupun hajat diakherat kelak. Berikut adalah bacaan sholawat munjiyat


versi Indonesianya : Allohumma sholli ala syaiyida muhammad

waala ali syaiyidina muhammad sholatan tunjina biha min jamiil ahwali wal afat wataqdilana biha jamiil hajat watutohhiruna biha min jamiis syai yiat watarfauna biha alad darojat watuballi ghuna biha aqshol ghoyat min jamiil khoiroti fil hayati wabadal mamat artinya : Wahai Tuhanku, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw dan keluarganya. Semoga dengan itu Engkau selamatkan kami dari segala macam bencana dan musibah, Engkau tunaikan segala hajat kami, Engkau hindarkan kami dari segala kejahatan, Engkau tingkatkan derajat kami, dan engkau sampaikan tujuan kami baik dalam hidup kami atau sesudah mati kami. Nampak tidak ada sedikitpun dari doa ini yang aneh. Tapi bagi golongan faham tertentu, doa ini sdh dianggap pintu murtad. Alasannya Aneh bin ajaib, yakni dianggap bahwa Nabi Muhammad dianggap sebagai Tuhan yang melepaskan orang dari marabahaya. Bagi yang tidak pernah belajar nahwu (grammar) tentu akan ketakutan dituduh syirik begitu. Apalagi yang menuduh berpenampilan sangat Islami dengan jenggot beberapa lembar dan dahi yang hitam. Tidak heran bagi awam akan langsung ketakutan. Padahal telah jelas di kalimat tersebut, bahwa kata tunjiina biha min jamiil ahwal itu memiliki fiil tunjiina dan jar-majrur biha. Tunjina itu dari kata kerja yunjii (menyelamatkan) yang ber-fail (subject) Anta (Engkau), yg tak lain adalah Allah (yg disebut di Allahumma tadi). Sedangkan biha adalah kata depan bi (dengan) ditambah ha (kata ganti muannats untuk kata shalawat yang sudah jelas muannats). Jadi maknanya adalah dengan berkah dari membaca shalawat itu, semoga Engkau, Ya Allah, menyelamatkan kami dari marabahaya. Nah, dari analisa grammar ini, jelaslah bahwa pelaku (subject) dari menyelamatkan itu jelaslah kata Engkau (Allah SWT). Untuk itu tidak ada sedikitpun kemurtadan di sana. Justru dengan memohonnya langsung kepada Allah SWT dg diiringi bacaan shalawat itu, akan membuat doa jadi di-ijabahi oleh Allah SWT. Insya Allah dengan analisa ini, seorang muslim tidak akan mudah lagi dipermainkan oleh sekte radikal tersebut. Sarana dan tujuan atau wasilah dan ghayah, seringkali tidak bisa dipahami dengan mudah oleh sekte radikal. Entah virus apa yang bercokol di hatinya hingga sedemikian kerasnya tidak mau menerima nasihat. Padahal telah mafhum, bahwa bila orang sakit pergi ke dokter itu, maka yang menyembuhkan adalah Allah SWT dan bukan dokter. Di sana dokter hanya sbg wasilah dan bukan ghoyah. Orang minum mixagrip kemudian flunya sembuh, maka bukanlah mixagrip yang menyembuhkannya, melainkan Allah SWT, dengan memakai perantara (wasilah) mixagrip. Demikian pula dengan shalawat yang menjadi wasilah atas terkabulnya doa oleh Dzat yang kita tuju yakni Allah SWT. Untuk itu, mari kesampingkan segala ocehan sekte radikal tersebut, tidak usah dibuka websitenya yang

penuh racun itu, agar kita semua, ummat Islam selamat di dunia hingga akhirat kelak. Amin ya rabbal aalamiin. Mari perbanyak membaca shalawat dan salam kepada Baginda Rasulullah SAW.

You might also like