You are on page 1of 6

1) Model Holtum Palm veitchia merrillii

Batang merupakan monopodial

Jika batang pokok selalu tampak jelas karena batang ini langsung dihasilkan oleh satu meristem apikal. Saat berbunga hanya satu kali, meristem berhenti tumbuh. Saat bunga layu, meristem tumbuh lagi. Batang tumbuh terbatas, ada perbungaan terminal. Tak ada cabang (kecuali perbungaan). Karena hanya ada satu sumbu, dinamakan monokaul

2) Model Corner Carica papaya L.

Batang merupakan monopodial

Saat batang tumbuh dan meristem apikal berhenti tumbuh, serta meristem tumbuh lagi. Batang monopodial dan tak terbatas, dengan perbungaan lateral. Tidak bercabang. Karena posisi perbungaannya lateral maka meristem apikal dapat tumbuh terus.

3) Model Tomlinson Musa acuminata

Batang merupakan plagiotrof

Batang berada di dalam tanah (plagiotrof) dan sumbu utamanya muncul di atas tanah yang di ikuti cabang-cabang. Sumbu baru itu ekivalen dengan sumbu induk dan membentuk perakaran sendiri. Pembentukan sumbu baru atau kaulomer itu bisa terjadi berulang kali.

4) Model Chamberlain Jatropha sp.

Batang merupakan simpodial

Pada satu kaulomer yang ujungnya (yakni kuncup terminalnya) telah berkembang menjadi perbungaan. Sebuah kuncup aksilar disisi lain mulai tumbuh, kemudian layu, dan kaulomer berikut yang terlihat kuncupnya telah berkembang. Sumbu vegetatif di atas tanah tegak dan lurus, terdiri dari sejumlah kaulomer yang bersinambungan menjadi sumbu semu yang lurus.

5) Model Leeuwenberg Jatropha podagrica

Batang merupakan simpodial

Karena tanaman yang berbunga akan bercabang membentuk tiga dimensi, bunga layu lalu cabang muncul dan terus terulang lagi.

6) Model Kwan Koriba Sapium discolor

Batang merupakan simpodial

Kuncup terminal , dan jaringan meristem apikal akan berdiferensiasi menjadi parenkim. Batang berupa simpodium, namun setiap kaulomer menghasilkan lebih dari satu kaulomer anak di ujungnya, yang menempati ruang yang ada. Struktur batang yang lurus, yang ada pada model Chamberlain kini diganti oleh struktur tiga dimensi. Perbungaan terminal dan kaulomer bersifat monokarp.

7) Model Aubreville

Terminalia catappa

Batang merupakan monopodial

Batang dihasilkan dari meristem apikal. Memiliki cabang yang plagiotrof. Batang merupakan monopodium yang tumbuh ritinis (berirama). Irama tumbuh itu mengakibatkan cabang plagiotrop tersusun dalam lapisan-lapisan yang terpisah. Cabang bersifat plagiotrop dengan aposisi dan terdiri dari sejumlah kaulomer yang masing-masing memiliki bagian horisontal dan bagian distal yang vertikal. Duduk daun spiral. Kaulomer yang membentuk cabang tumbuh tak terbatas namun amat lambat. Perbungaan selalu lateral. 8) Model Rauh Getah perca

Batang merupakan monopodium ortrotop

Karena cabangnya ortotrof dengan bunga lateral. Pertumbuhan ritmis dan menyebabkan cabang tersusun dalam karangan pula.

9) Model Massart Ceiba pentandra

Batang merupakan monopodial

Karena batang merupakan monopodium ortotrop, cabang plagiotrof dan bersifat distik, filotaksis daun spiral, daun ritmik dan berukuran kecil ditemukan langsung di atas lapisan cabang plagiotrop, setelah itu ukuran daun lebih besar dan paling besar terdapat pada lapisan berikut, yakni tempat cabang plagiotrop berikutnya tumbuh dan berkembang.

10) Model Roux Coffaea arabica Cananga odorata

Batang merupakan monopodial

Karena cabang plagiotrof filotaksis spiral (distik), pertumbuhannya kontinyu. Bunga terdapat pada cabang plagiotrop, atau pada batang. Pada model ini meristem apikal tumbuh kontinu, meskipun pada beberapa jenis, bentuk juvenil tumbuh ritmis sebelum beralih ke pertumbuhan kontinyu.

11) Model Champagnat Caesalpinia pulcherrima

Batang merupakan simpodial.

Karena batang dan cabang melengkung karena jaringan penyokong yang tidak kuat (distal kaulomer melengkung), filotaksis spiral terdapat pada sumbu yang tak banyak berbeda

morfologi ujung dan pangkalnya. Bagian distal dapat menghasilkan sumbu baru yang juga melengkung.

12) Model Troll Delonix regia

Batang merupakan simpodial

Batang berupa simpodium. Semua sumbu berarah plagiotrop sejak dini. Sebab itu semua sumbu menunjukkan sifat yang terdapat pada sumbu plagiotrop yakni pertumbuhan horisontal, sifat dorsiventral, filotaksis distik atau cenderung distik. Pohon berbunga setelah dewasa. Pembentukan batang yang tegak terjadi setelah daun gugur. sumbu-sumbu pertama ortotrop namun sumbu berikutnya akan berbeda clan setelah dewasa sumbu baru yang dihasilkan hanyalah plagiotrop.

Konstruksi percabangan Percabangan pada batang menghasilkan arsitektur batang serta menentukan bentuk dari tumbuhan secara keseluruhan. Klasifikasi percabangan 1. Pohon tak bercabang Contoh: kelapa (Cocos nucifera) 2. Pohon bercabang a) Sumbu vegetatif semua ekivalen dan ortotrop.Contoh: pada kamboja b) Sumbu vegetatif terdiferensiasi.Contoh: pohon coklat (Theobroma cacao) c) Sumbu vegetatif dengan struktur campur.Contoh:Flamboyan(Delonix regia) Pohon Tidak Bercabang Jenis-jenisnya yaitu: Model Holtum:pohon memiliki satu sumbu saja,tidak bercabang dan tunas terminal berkembang menjadi perbungaan.Contoh:Agave sp,Metroxylon sagu Model Corner:Pohon memiliki satu sumbu,tidak bercabang dan perbungaan

lateral,meristem apek tumbuh terus.Contoh: Carica papaya,Cocos nucifera.

Pohon bercabang A.Sumbu vegetatif semua ekivalen dan ortotrop Ada beberapa model dalam kelompok ini,yaitu: Model Tomlinson Dari tunas ketiak di bawah tanah tumbuh sumbu baru tegak ke atas

Tiap sumbu di atas tanah membentuk perakaran sendiri dan ekivalen dengan kaulomer lain

Contoh: pisang(Musa spp),jahe-jahean(Zingiberaceae)

Model Chamberlain Sumbu vegetatif di atas tanah lurus yang terdiri dari beberapa kaulomer yang bersinambungan (simpodial) Tiap kauloer tumbuh sampai menghasilkan perbungaan terminal dan setiap kaulomer hanya menghasilkan satu kaulomer anak di bawah perbungaan terminal. Contoh: Clerodendron paniculatum,Jatropha multifida

Model Leeuwenberg Sumbu batang di atas tanah beruas dalam tiga dimensi,karena kaulomer awal tumbuh sampai tunas terminal berkembang jadi perbungaan Tepat di bawah perbungaan berkembang 3 tunas ketiak yang masing-masing tumbuh menjadi kaulomer dan menempati ruang 3 dimensi. Contoh: Manihot esculenta(ubi gajah),Plumeria acuminate(kamboja)

B. Sumbu vegetatif terdiferensiasi Ada 15 model kelompok ini,diantaranya yaitu: Model Kwan Koriba Pohon memperlihatkan struktur beruas,dan beberapa kaulomer monocarp Percabangan batang simpodial,dari kaulomer induk perbungaan

terminal,kemudian dari tunas ketiak berkembang 3 kaulomer yang identik,salah satu kaulomer memperlihatkan pertumbuhan yang cepat denan arah vertical dan berdiferensiasi menjadi batang tengah sedangkan yang lain menjadi kaulomer cabang Contoh: Combreto dendron africanum

Model Aubreville Batang pokok monopodium yang ritmis Cabang beruas dan plagiotrop menurut aposisi caulomer secra tak terbatas Letak daun pada kaulomer spiral Perbungaan lateral baik pada batang pokok atau kaulomer cabang Kaulomer cabang tumbuh tak terbatas tetapi sangat lambat Contoh:Teminalia catappa(ketaping)

Model Roux

Batang pokok monopodium ortotrop dengan cabang kontiniu atau difus da duduk daun spiral

Cabang plagitrop dengan daun berhadapan Cabang sering monopodium dan dapat juga simpodium Contoh:Coffea Arabica(kopi)

C.Sumbu vegetatif dengan struktur campur Ada beberapa model dalam kelompok ini di antaranya adalah: Model champagnat - Batang pokok ortotrop simpodial,bagian distal dari setiap unit simpodial melengkung karena terlalu berat dan tidak di dukung oleh jaringan penyokong yang cukup - Filotaksis daun spiral - Contoh:Sambucus sp Model Troll - Bisa terjadi pada batang pkok monopodium atau simpodium - Pertumbuhan awal ortotrop kemudian berubah menjadi plagiotrop,daun cendrung berhadapan - Sumbu pertama bersifat ortotrop,sumbu berikutnya mulai berdiferensiasi ke arah horizontal secara bertahap dan pada pohon yang sudah dewasa cabang sama sekali plagiotrop - Contoh:pada flamboyant(Delonix regia)

You might also like