You are on page 1of 8

Perbandingan ASI, Susu Sapi, dan Pisang Oleh: Dyah Elisa, 1006672352 ASI Kandungan: - Protein (0,7g/dl) - Lebih

banyak mengandung whey, terutama laktalbumin. - Mengandung sistein (asam amino esensial), juga Taurin (sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neurotransmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak - Memberikan 20kkal/ons dg laktosa lebih tinggi - Mengandung lemak tak jenuh tunggal, terutama asam linoleat, juga Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) ; asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. - Rasio kalsium/fosfor (2:1) - Mengandung vitamin A dan B komplek yang memadai, vitamin C lebih tinggi, dan vitamin D rendah tetapi kebutuhannya sudah terpenuhi. Kelebihan: - Aspek gizi: terdapat kolostrum, komposisi ASI mudah dicerna, serta mengandung zat gizi yang sesuai, juga Terdapat modulator pertumbuhan untuk merangsang sintesis DNA dan maturasi sistem pencernaan - Aspek imunologik: ASI mengandung zat anti infeksi, bersih, bebas kontaminasi - Aspek psikologik: menumbuhkan kedekatan ibu Susu Sapi Kandungan: - Protein (3,5g/dl) - Memberikan 20 kkal/ons - Mengandung lemak tak jenuh ganda dg jumlah lemak yang sama dg ASI - Kandungan mineral lebih tinggi dari ASI (kecuali besi dan fluorida) - Mengandung vitamin A dan B komplek yang memadai, vitamin C rendah - Vitamin K 4x lebih banyak Pisang Kandungan Nilai gizi per 100 g (3.5 oz): Energi 371 kJ (89 kcal) Karbohidrat 22,84 g Gula 12,23 g Diet serat 2,6 g Lemak 0,33 g Protein 1,09 g Vitamin A 3 mg equiv. (0%) Thiamine 0,031 (Vit. B1) mg (2%) Kelebihan: Riboflavin 0,073 - Praktis, dapat diberikan (Vit. B2) mg kapan saja. (5%) Niacin 0,665 Kekurangan: (Vit. B3) mg - Tidak direkomendasikan (4%) pada bayi di bawah 12 Asam 0,334 tahun pantotenat mg - Aspek ekonomis: (B5) (7%) membutuhkan biaya lebih Vitamin B6 0,367 untuk susu formula dan mg perlatannya (28%) Folat (Vit. 20 mg Susu evaporasi dan susu B9) (5%) formula komersial Vitamin C 8,7 mg - Susu evaporasi: sudah (15%) tersedia dalam kaleng, tidak perlu pendingin jika Kalsium 5 mg belum dibuka, lebih murah, (1%) memiliki gumpalan keju Besi 0,26 yang lebih lunak dan lebih mg mudah dicerna, (2%) mengandung lebih banyak Magnesium 27 mg laktalbumin dan rasio (7%) kalsium/fosfor yang lebih Fosfor 22 mg tinggi (3%) - Kekurangan: konsentrasi

dan bayi (bayi didekat sangat dekat dengan kulit ibu, dapat merasakan kehangatan tubuhnya, mendengarkan irama denyut jantungnya, dan memiliki perasaan keamanan yg damai), menambah rasa percaya ibu untuk menyusui Aspek kecerdasan: Interaksi ibubayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi. Aspek neurologis: dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna Aspek ekonomis: menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya Aspek penundaan kehamilah: dapat menunda haid dan kehamilan alat kontrasepsi alamiah, (Metode Amenorea Laktasi /MAL) Efek laksatif dan tinjanya tidak mengiritasi kulit

besi dan vitamin C lebih rendah, kelebihan natrium dan fosfor, lemaknya sulit dicerna. Cara pemberian Susu botol - Seperti bayi yg mendapat ASI, bayi yg mendapat susu botol perlu digendong di kedua sisi secara bergantian. - Tidak boleh tergesa-gesa (sekitar 20 menit setiap kali pemberian susu untuk memberikan kepuasan oral) - Penggunaan botol bengkok karena lebih merupai posisi fisiologis bayi, meningkatkan kenyaman, mengurangi keinginan untuk sendawa. - Setelah pemberian susu, posisikan bayi ke kanan utnuk memungkinkan susu mengalir ke ujung bawah lambung dan memungkinkan setiap udara yang tertelan naik ke atas cairan dank e esophagus (mencegah regurgitasi dan distensi)

Kalium

Seng

Satu pisang

358 mg (8%) 0,15 mg (1%) 100150 g.

Kelebihan: - Aspek ekonomis: murah - Mudah didapat - Mudah penyajian, hanya diblender, jika pisang masak dapat langsung dihancurkan dengan garpu Kekurangan: - Tidak direkomendasikan untuk memberikan tambahan makanan padat sebelum bayi berusia 4-6 bulan Memperkenalkan makanan padat: - Gunakan sendok dg cekungan kecil, lurus, bertangkai panjang, mirip sendok kopi yang kecil, memungkinkan sejumlah kecil makanan diletakkan di bagian belakang lidah. - Makanan sebaiknya jangan dicampur dalam botol dan diberikan dengan dot yang berlubang

Kerugian pemberian ASI bagi sebagian ibu: - Anggapan bahwa ASI tidak Persiapan Pemberian Susu praktis dan menghilangkan Formula: kebebasan serta kemandirian ibu. - Metode panas terminal (semua peralatan dan susu formula didihkan bersama Kendala pemberian ASI: - produksi ASI kurang selama 25 menit) - ibu kurang memahami tata - Metode aseptic (peralatan laksana laktasi yang benar didihkan secara terpisah, - ibu ingin menyusui kembali kemudian susu formula setelah bayi diberi formula dituang ke dalam botol) (relaktasi) Pemberian: - bayi terlanjur mendapatkan - Cuci tangan serta semua prelakteal feeding (pemberian air peralatan sebelum sebelum

6-12 bulan (makanan padat) - Penambahan makanan padat mungkin dapat dimulai pada bayi berusia 5-6 bulan - Makanan pertama perlu dihaluskan, Cara menyusui yang benar dihancurkan, atau Posisi - Posisi madona atau ditumbuk halus. menggendong : bayi berbaring Pemberian Susu - Makanan yang menghadap ibu, leher dan Idealnya, pemberian susu dapat dipegang punggung atas bayi diletakan ditentukan oleh rasa lapar bayi. seperti kraker untuk pada lengan bawah lateral tumbuh gigi, buah Ada 2 cara pemberian : payudara. Ibu menggunakan - Pemberian susu sesuai segar, atau sayuran tangan lainnya untuk memegang permintaan adalah ketika dapat diperkenalkan payudara jika diperlukan sudah ada tanda kesiapan pada bayi 6-7 bulan - Posisi football atau mengepit : bayi. - Makanan seharibayi berbaring atau punggung Pemberian susu terjadwal : hari yang dicincang melingkar antara lengan dan diatur sesuai interval yang atau makanan junior samping dada ibu. Lengan bawah telah ditentukan. yang dipersiapkan dan tangan ibu menyangga bayi, secara komersial dan ia menggunakan tangan dapat mulai Pemanasan Susu Formula sebelahnya untuk memegang diperkenalkan pada Bayiyang telah payudara jika diperlukan bayi berusia 9 didinginkandengan - Posisi berbaring miring : ibu dan Microwave: sampai 12 bulan bayi berbaring miring saling - Kecuali sereal, Sebelum memanaskan: berhadapan. Posisi ini - Hanya boleh memanaskan urutan pengenalan merupakan posisi yang paling 4 ons atau lebih makanan bisa aman bagi ibu yang mengalami - Hanya boleh memanaskan bervariasi, urutan penyembuhan dari proses formula yg telah yang dianjurkan persalinan melalui pembedahan didinginkan (dalam lemari adalah es) diperkenalkannya Botol harus berdiri tegak makanan lain per Tahap tata laksana menyusui Posisi badan ibu dan badan bayi - Botol harus selalu terbuka minggu, dimulai - Ibu harus duduk atau berbaring untuk memungkinkan dengan buah, dengan santai panas keluar kemudian sayur, - Pegang bayi pada belakang dan kemudian bahunya, tidak pada dasar kepala Intruksi pemanasan daging. - Putar seluruh badan bayi - Ketika kuantitas (kekuatan penuh): sehingga menghadap ke ibu - Memanaskan botol yang makan padat

gula/dekstrosa, susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan ibu: puting ibu lecet, puting ibu luka, payudara bengkak, engorgement, mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui ibu bekerja kelainan bayi: bayi sakit, abnormalitas bayi.

mempersiapkan susu formula Susu formula dipersiapkan dan dimasukan ke dalam botol segera sblm diberikan kpd bayi Penghangatan sus formula tidak wajib Setiap sisa susu dalam botol setelah pemberian harus dibuang, (media pertumbuhan bakteri) Tutup kaleng dan simpan di lemari es.

besar, hal ini akan mengganggu kenikmatan bayi

Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu - Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu - Dengan posisi ini maka telinga bayi akan berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi - Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam Posisi mulut bayi dan puting susu ibu - Keluarkan ASI sedikit oleskan pada puting susu dan areola - Pegang payudara dengan pegangan seperti membentuk huruf C yaitu payudara dipegang dengan ibu jari dibagian atas dan jari yang lain menopang dibawah atau dengan pegangan seperti gunting (puting susu dan areola dijepit oleh jari telunjuk dan jari tengah seperti gunting) dibelakang areola - Sentuh pipi/bibir bayi untuk merangsang rooting refleks (refleks menghisap) - Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar, dan lidah menjulur kebawah - Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan menekan bahu belakang bayi bukan belakang kepala - Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadap-hadapan dengan hidung bayi - Kemudian arahkan puting susu keatas menyusuri langit-langit mulut bayi - Usahakan sebagian besar areola masuk ke mulut bayi, sehingga puting susu berada diantara
-

berisi 4 ons susu tidak boleh lebih dari 30 detik Memanaskan botol yang berisi 8 ons susu tidak boleh lebih dari 45 detik

meningkat sampai sekitar 900 ml/hari, dan jus buah sampai kurang sari 360 ml/hari Cara pemberian: - Berikan makanan padat bila bayi sedang lapar - Mulai makan menggunakan sendok dengan mendorong makanan ke belakang lidah karena adanya kecenderungan alamiah bayi untuk mendorong lidahnya ke depan. - Gunakan sendok kecil dengan pegangan lurus mulai dengan 1 atau 2 sendok teh makanan, tingkatkan secara bertahap menjadi 2 sampai 3 sendok teh/kali pemberian makan. - Perkenalkan satu makanan setiap kali pemberian, biasanya dengan interval 4-7 hari untuk mengidentifikasi adanya alergi makanan - Ketika jumlah makanan padat meningkat, kurangi konsumsi susu untuk menghindari

Intruksi Penyajian: - Dot harus selalu dipasang kembali, bolak-balikan 10 kali (tidak perlu mengocok dengan kuat) - Susu formula harus selalu terasa sejuk bila disentuh, susu formula yg terasa hangat mungkin terlalu panas untuk disajikan - Ujilah selalu susu formula, teteskan beberapa tetes susu formula di lidah atau punggung tangan Anda (bukan pada bag. dlm pergelangan tangan) Pemberian Susu Formula: - Susu formula komersia yang diperkaya dg zat besi merupakan makanan komplet pada paruh pertama dalam saru tahun. - Perlu suplemen fluorida (0,25 mg) jika konsentrasi fluoride dalam air minum di bawah 0,3 ppm setelah bayi berusia 6 bulan - Formula susu yang terevaporasi memerlukan suplemen vitamin C, zat besi, dan fluoride (sesuai dg kandungan fluoride dari pasokan air loka setelah bayi berusia 6 bulan)

pertemuan langit-langit yang keras (palatum durum) dan langit-langit yang lunak (palatum molle) Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerah sehingga ASI akan keluar Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi Beberapa ibu sering meletakan jarinya pada payudara dengan hidung bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal ini tidak perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu Dianjurkan tangan ibu yang bebas untuk mengelus-elus bayi

pemberian makan yang berlebihan Jangan member imakanan yang dicampur dengan susu formula dalam botol

Tingkah laku menyusu: - Tingkah laku prapenyusuan: seperti menangis, mengindikasikan derajat kelaparan bayi. - Tingkah laku pendekatan: pergerakan menghisap/ refleks rooting - Tingkah laku kelekatan: saat bayi mendapatkan putting dan sulan menghisap - Tingkah laku konsumatori: meliputi penghisapan dan penelanan yang terkoordinasi. - Tingkah laku kepuasan: bayi memperlihatkan rasa puasnya, biasanya dengan tertidur.

Pemberian buah dan sayuran: - Minuman apel, pisang, dan pear biasanya ditoleransi baik - Hindari buah dan sayur yang dikemas dalam kaleng yang tidak dirancang khusu untuk bayi karena kadar timbal bervariasi, dan kadang-kadang tinggi serta adanya pertumbuhan garam, gula, dan/atau pengawet - Berikan jus buah hanya dengan cangkir, jangan dengan botol, untuk mengurangi terjadinya karies botol

Perbandingan antara Komposisi Nutrisi Susu Kambing, Susu Sapi dan ASI (untuk setiap 100 ml):

Komponen Protein (g) kasein (g) Laktalbumin (g) Lemak (g) Laktosa (g) Nilai-Kalori (Kcal) Mineral (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Mg (mg) K (mg) Na (mg) Fe (mg) Cu (mg) I (mg) Mn (mg) Zn (mg)

ASI 1.2 0.4 0.3 3.8 7.0 71 0.21 33 43 4 55 15 0.15 0.04 0.07 -

Sapi 3.3 2.8 0.4 3.7 4.8 69 0.72 125 103 12 138 58 0.10 0.03 0.007 2 0.53

Kambing 3.3 2.5 0.4 4.1 4.7 76 0.77 130 159 16 181 41 0.05 0.04 0.021 8 0.38

VITAMIN: Vitamin A (I.U.) Vitamin D (I.U.) Thiamine (mg) Riboflavin (mg) Nicotinic Acid (mg) Pantothenic Acid (mg) 160 1.4 0.017 0.04 0.17 158 2.0 0.04 0.18 0.08 0.20 120 2.3 0.05 0.12 0.20 0.35

Vitamin B6 (mg) Folic Acid (mcg) Biotin (mcg) Vitamin B12 (mcg) Vitamin C (mg)

0.2 0.4 0.03 4.0

0.001 2.0 2.0 0.50 2.0

0.035 0.2 1.5 0.02 2.0

Perbandingan Komposisi Asam Lemak ASI, Susu Sapi dan Susu Kambing Asam Lemak ASAM LEMAK JENUH Butyric Acid Caproic Acid Caprylic Acid Capric Acid Lauric Acid Myristic Acid Palmitic Acid Stearic Acid Arachidonic Acid ASAM LEMAK TIDAK JENUH Oleic Acid Linoleic Acid Linolenic Acid C22-20 Acids Arachidonic Acid 36.4 8.3 0.4 4.2 0.8 32.3 1.6 1.0 1.0 27.0 2.6 0.4 1.5 0.4 0.1 0.3 0.3 5.8 8.6 22.6 7.7 1.0 3.1 1.0 1.2 1.2 2.2 10.5 26.3 13.2 1.2 2.6 2.3 22.7.7 4.5 11.1 28.9 7.8 0.4 ASI Sapi Kambing

Kandungan Gizi Pisang, mentah, bagian yang dapat dimakan

Energi Karbohidrat Gula Diet serat Lemak Protein Vitamin A equiv. Thiamine (Vit. B1) Riboflavin (Vit. B2) Niacin (Vit. B3) Asam pantotenat (B5) Vitamin B6 Folat (Vit. B9) Vitamin C Kalsium Besi Magnesium Fosfor Kalium Seng Satu pisng

371 kJ (89 kcal) 22,84 g 12,23 g 2,6 g 0,33 g 1,09 g 3 mg (0%) 0,031 mg (2%) 0,073 mg (5%) 0,665 mg (4%) 0,334 mg (7%) 0,367 mg (28%) 20 mg (5%) 8,7 mg (15%) 5 mg (1%) 0,26 mg (2%) 27 mg (7%) 22 mg (3%) 358 mg (8%) 0,15 mg (1%) 100-150 g.

Referensi: Depkes RI. 2001. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan Dan Petugas Kesehatan Di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta http://lppm.ipb.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=208:perbandingankandungan-nutrisi-asi-susu-sapi-dan-susu-kambing-&catid=38:warta-iptek&Itemid=50 http://www.idai.or.id/asi/artikel.asp?q=201057102916

You might also like