Professional Documents
Culture Documents
KETERLIBATAN MANUSIA DENGAN HEWAN Kemauan sendiri : Menyukai hewan apapun jenisnya sehingga semua dipelihara Menyukai hewan jenis tertentu saja dan menjadikannya hobby Memasuki sekolah yang disadari akan berurusan dengan hewan Usaha kehewanan semata-mata untuk kepentingan bisnis karena tergiur profit Memasuki / bekerja di tempat yang mengurus hewan Keterpaksaan : Karena diturunkan dari orang tua untuk mengurusnya Dari pada tidak sekolah (bukan pilihan utama) Karena perintah pimpinan di tempat kerja Dari pada menganggur / tidak ada pekerjaan
misalnya pada penanganan anjing atau kucing jalanan atau hewan lainnya bilamana populasinya sudah merupakan gangguan bagi kehidupan manusia.
Animal rights (hak hewan) adalah filosofi yang diyakini sebagian orang bahwa hewan juga mempunyai hak termasuk pula hak untuk hidup bebas dari gangguan manusia dan bebas dari keputusan mati yang ditetapkan oleh manusia. Para penganut keyakinan ini umumnya menentang penggunaan hewan oleh manusia apapun tujuannya walaupun sebagian masih menerima hubungan hewan-manusia sebagai hewan kesayangan/ pets/companion animals. Animal Use (Penggunaan hewan) adalah pemanfaatan atau penggunaan hewan oleh manusia yang dibenarkan menurut aturan hukum yang berlaku, misalnya penggunaan hewan sebagai hewan laboratorium untuk keperluan ilmiah dan kemanusiaan, hewan pangan untuk sumber protein hewani dan sebagainya. Animal Liberation (Penganut kemerdekaan/ kebebasan hewan) adalah keyakinan yang dianut sebagian orang yang pada dasarnya menentang segala kepemilikan dan penggunaan hewan oleh manusia dan melakukan kegiatan apapun termasuk yang illegal demi untuk membebaskan /melepaskan hewan dari tangan manusia karena mereka meyakini mempunyai hak moral dan menganggap segala hukum buatan manusia yang berlaku tentang hewan adalah tidak benar. Animal conservation adalah organisasi tingkat dunia yang mempelopori perjuangan agar manusia berperikemanusiaan dalam memperlakukan hewan hewan di lingkungannya dengan membuktikan bahwa ternyata kesengsaraan pada hewan adalah akibat dari berinteraksi dengan manusia.
BEBAS HAUS DAN LAPAR Dapat dilakukan oleh siapa saja dan tampak mudah dan sederhana. Kenyataannya ?
BEBAS DARI KETIDAKNYAMANAN Perlu mempelajari animal behavior (perilaku alami hewan) untuk memahami apa yang nyaman dan tidak nyaman bagi hewan / satwa karena ada yang sangat peka sehingga mudah mati akibat stress.
BEBAS DARI RASA SAKIT, CEDERA DAN PENYAKIT Dalam hal ini merupakan tanggung jawab khas dokter hewan dan merupakan kewenangan medis.
Kegiatan yang dapat menyakiti hewan dan memerlukan obat obatan (penenang, bius, dll) harus di bawah supervisi dokter hewan misalnya penandaan/tagging (berlaku di seluruh negara maju yang tegas penegakan hukumnya). Tenaga medis pendukung pun umumnya berizin khusus/bersertifikat dengan batasan kewenangan yang jelas.
BEBAS DARI KETAKUTAN DAN TERTEKAN Menyangkut tanggung jawab dalam penempatan hewan : di lingkungan yang tidak sesuai dikonfrontir dengan musuh alaminya. tidak tersedia tempat yang sesuai untuk reproduksi alami. BEBAS MENGEKSPRESIKAN PERILAKU ALAMI/HIDUP ALAMI Hewan yang memerlukan ruang gerak yang luas kemudian sangat dibatasi sama dengan memenjarakan manusia. Memerlukan sarana (enrichment) sesuai dengan karakter alaminya, misalnya orang utan memerlukan tali ayunan, tempat memanjat yang tinggi, dll
KESEJAHTERAAN HEWAN DAN KONSERVASI Banyak orang berfikir bahwa melakukan kegiatan konservasi adalah termasuk pula kegiatan mulia mensejahterakan hewan. Pada kenyataannya kegiatan konservasi mempunyai resiko menyengsarakan hewan karena banyak mengadakan interaksi antara manusia dengan hewan tanpa aturan kesrawan yang jelas dan legal. KEGIATAN KONSERVASI Atas nama konservasi manusia banyak melakukan kegiatan terhadap hewan/satwa antara lain : Penyitaan satwa Pengangkutan satwa Penangkaran/breeding satwa Penandaan satwa Pengurusan satwa (memberi makan, minum, membersihkan kandang dll) Penanganan Medis
Dalam Konservasi memungkinkan diadakan penanganan populasi agar DAPAT BERMANFAAT bagi manusia, dalam batasan ini interprestasinya belum menjamin mencegah : Harvesting : memburu untuk mengambil sesuatu sesuai manfaat dari hewan misal bulunya. Exploitation : mengexploitasi untuk keuntungan manusia (zoo, bear farms) Killing : Membunuh untuk kesenangan manusia (berburu) Culling : mematikan dengan sengaja guna mempertahankan jumlah.
Langkah melegalkan Nilai Kesrawan oleh pemerintah Indonesia (Dep.Tan) dapat dilihat dari diterbitkannya : -RPP Kesrawan tahun 2002 -RUU Peternakan dan Kesehatan Hewan (Pengganti UU No. 6 Th. 1967) Bab IV, Bagian Ketujuh Pasal 68, 69, 70 & 71 ISI PASAL 68 Kesejahteraan hewan meliputi upaya upaya untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan dasar hewan agar bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa sakit, bebas dari penganiayaan dan penyalahgunaan, bebas dari rasa takut dan tertekan, serta bebas untuk mengekspresikan perilaku alaminya. Upaya upaya perlindungan dan pemenuhan kebutuhan dasar hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada pemeliharaan, pemanfaatan, pengangkutan, perdagangan, penyembelihan serta etanasi dan eliminasi. Disamping kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kesejahteraan hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan pula pada kegiatan penangkaran satwa liar, kebun binatang, taman margasatwa, rumah sakit hewan, klinik hewan, penitipan hewan, pengayoman binatang, penyelamatan satwa, rehabilitasi dan pengembalian satwa liar ke habitatnya. Kesejahteraan hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberlakukan untuk semua jenis hewan yang bertulang belakang dan sebagian dari hewan yang tidak bertulang belakang yang bisa merasakan sakit.
ISI PASAL 69
Pemerintah bersama-sama masyarakat melakukan perlindungan hewan dan upaya-upaya mencegah perbuatan yang melanggar hukum berdasarkan ketentuan dalam undangundang ini, untuk tidak : Menelantarkan hewan Membunuh hewan untuk kesenangan dan atau tanpa tujuan tertentu; Memanfaatkan organ atau bagian organ hewan untuk tujuan pengobatan yang belum didasari kajian ilmiah; Melakukan mutilasi kecuali untuk kepentingan kesehatan hewannya sendiri Memberi bahan-bahan yang memacu fungsi normal fisiologis di luar kemampuan hewan; Melakukan tindakan transgenik yang di luar kodrat; Menelantarkan satwa liar yang dilindungi dan disita dalam rangka penyelamatan dan pengembangan ke habitat aslinya. ISI PASAL 70 1)Perorangan atau badan hukum dilarang mempekerjakan atau mendayagunakan hewan muda sehingga merusak dan atau mempengaruhi kesehatan dan keselamatannya atau mengakibatkan kematiannya. 2)Perorangan atau badan hukum dilarang menganiaya dan atau menyakiti hewan sedemikian rupa sehingga mengakibatkan gangguan fisik dan atau psikologis dan atau kematian hewan. 3)Perorangan atau badan hukum dilarang memberi bahan-bahan yang memacu fungsi normal fisiologis di luar kemampuan hewan. 4)Perorangan atau badan hukum dilarang memanfaatkan organ dan atau bagian organ hewan hidup untuk tujuan yang tidak didasarkan kajian ilmiah. 5)Perorangan atau badan hukum dilarang membunuh hewan untuk kesenangan. ISI PASAL 71 1.Dalam rangka pembuktian terhadap tindak pidana pelanggaran kesejahteraan hewan dilakukan uji forensik oleh dokter hewan yang kompeten. 2.Ketentuan lebih lanjut mengenai kesejahteraan hewan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
----------------------------------------------