You are on page 1of 5

PENDAHULUAN

Latar Belakang Wadah tanam memiliki dua fungsi umum, yaitu: (1) Untuk penanaman sampai tanaman dewasa dan berproduksi, (2) Untuk pembesaran bibit sebelum dipindahkan ke lapangan (kebun, taman, rumah kaca, bedengan). Bila ditinjau dari cara penanamannya wadah tanam dapat dibedakan menjadi: (1) Wadah untuk tanaman berkelompok dan (2) Wadah untuk penanaman individu. Wadah tanman dapat dibuat dari berbagai macam bahan seperti logam, kayu, gerabah, porselen maupun plastic. Wadah tanam dari bahan plastic dapat berupa pot atau cukup berupa kantung. Penanaman dalam wadah mengakibatkan sulit terjadi infiltrasi air tanah, sehingga air merupakan faktor utama yang harus dikelola. Dengan demikian air harus diberikan secara teratur sehingga tanman tidak mengalami kekurangan. Air yang diberikan dapat dicampur dengan zat hara dapat pula diberikan langsung dengan cara dicampurkan pada waktu pengisian media tanam maupun diberikan secara berkala ke dalam media. Tujuan 1. Mahasiswa dapat melakukan budidaya dalam wadah. 2. Mahasiswa dapat menentukan sarana produksi yang dibutuhkan: ukuran dan jenis wadah, kondisi bahan tanaman, jenis dan dosis serta konsentrasi pupuk.

METODE

Waktu dan Tempat Praktikum Budidaya dalam Wadah dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 12 Oktober 2012 di Kebun Percontohan Cikatas.

Alat dan Bahan a. Peralatan yang dipakai dalam praktikum ini adalah polybag 10 buah,

cangkul, penggaris, dan alat tulis. b. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah bibit kopi Arabika 10 batang dan tanah.

Diagram Alir Pelaksanaan


Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum budidaya dalam wadah

Melubangi polybag sebanyak 4 lubang pada sisinya sekitarf 5 cm dari dasar polybag.

Mengisi polybag dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk. Diusahakan polybag berdiri tegak dan dasarnya harus rata dengan memampatkan media yang diisi. Pengisian dilakukan hingga sekitar 3 cm di bawah ujung atas.

Melipat sisa sisi polybag sehingga permukaan media rata dengan tepi polybag.

Menguraikan bibit dari tanah dan diusahakan akarnya tidak ada yang patah.

Membuat lubang di tengah-tengah polybag sedalam panjang akar bibit yang akan ditanam.

Menanam bibit kopi ke dalam lubang di tengah polybag dan dimampatkan

Menghitung tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman kopi Arabika.

Meletakkan polybag di bawah naungan dan menyusunnya secara teratur.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Tabel 1. Tinggi Batang dan Jumlah Daun Kopi Arabika


No Tanaman 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tingggi (cm) 5 7 5 4 5,5 5 6 6,5 9,5 8 Jumlah Daun 2 2 2 2 4 2 2 3 4

Dari tabel tinggi batang dan jumlah daun kopi dapat dilihat bahwa bibit kopi yang ditanam dalam polybag memiliki tinggi tanaman rata-rata setinggi 5,7 cm dan memiliki jumlah daun sebanyak 2-4 batang daun.

Pembahasan Tanaman yang digunakan untuk praktikum budidaya dalam wadah, adalah tanaman kopi jenis Arabika. Pada praktikum ini, praktikan mempraktikan cara-

cara menanam tanaman kopi dalam polybag yang sebelumnya sudah dikecambahkan terlebih dahulu. Adapun klasifikasi dari tanaman kopi Arabika, yaitu: o Kingdom o Subkingdom o Super Divisi o Divisi o Kelas o Sub Kelas o Ordo o Famili o Genus o Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Asteridae : Rubiales : Rubiaceae (suku kopi-kopian) : Coffea : Coffea arabica L.

Cara perbanyakan kopi Arabika biasanya diperbanyak dengan benih sehingga bahan tanam anjurannya berupa varietas. Bahan tanam kopi Arabika yang telah dilepas Menteri Pertanian ada lima varitas, yaitu: AB 3, USDA 762, S 795, Kartika 1, dan Kartika 2. Iklim yang cocok untuk tanaman kopi Arabika yaitu: o Garis lintang 69o LU sampai 24o LS. o Tinggi tempat 1250 s/d 1.850 m dpl. o Curah hujan 1.500 s/d 2.500 mm/th. o Bulan kering (curah hujan < 60 mm/bulan) 13 bulan. o Suhu udara ratarata 1721o C. Pohon tanaman kopi tidak tahan terhadap goncangan angin kencang, lebih lebih dimusim kemarau. Karena angin itu mempertinggi penguapan air pada permukaan tanah perkebunan. Selain mempertinggi penguapan, angin dapat juga mematahkan dan merebahkan pohon pelindung yang tinggi, sehingga merusakkan tanaman di bawahnya. Oleh karena itu, diperlukan pohon naungan di sekitar tanaman kopi agar tanaman kopi terlindungi oleh goncangan angin. Praktikum dimulai dengan membagi tugas perkelompok terlebih dahulu. Dalam setiap kelompok, ada satu orang yang bertugas menyiapkan bedengan

untuk menyimpan polybag yang sudah ditanami tanaman kopi. Ada dua orang yang mengambil tanah, dua orang memasukkan tanah ke dalam polybag, satu orang menanam kopi, dan dua orang yang mengukur dan mencatat tinggi tanaman. Setelah pembagian tugas, masing-masing melakukan tugasnya. Sebelum polybag diisi dengan tanah, bagian sisi atas polybag dilipat dua selebar 3 cm, agar tepi tanah sejajar dengan tepi ujung polybag. Memindahkan tanaman kopi ke dalam polybag bukanlah hal yang mudah bagi mahasiswa yang baru belajar menanam, karena akar tanaman kopi tidak boleh patah dan bengkok saat ditanam. Selain itu, saat menanam tanah dimampatkan dengan cara menekannya agar tanaman kopi tidak roboh dan kokoh.

Daftar Pustaka [Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian].2008.Teknologi Budidaya Kopi Polikklonal.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

You might also like