You are on page 1of 23

BAB 1 PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu dari 6 program pokok puskesmas yang merupakan pelayanan kesehatan terdepan. KIA melayani ibu hamil, ibu nifas, ibu bersalin, bayi, balita dan KB. Mengingat masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), maka diperlukan upaya keras dan intensif untuk menekan AKI dan AKB sehingga dapat mencapai target yang sudah ditetapkan pada program pemerintah. Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs,2000), pada tahun 2015 diharapkan angka kematian ibu menurun sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015 dan angka kematian bayi dan balita sebesar menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Dalam rangka mencapai MDGs 2015 ini, perlu ditingkatkan pembangunan kesehatan sebagai upaya penyelenggaraan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan dengan optimal. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan angka kematian ibu menjadi 102/100.000 KH. Angka kematian bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH dan angka kematian balita menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015. Untuk itu penting diadakan program KIA dan KB dalam pelayanan dasar di Puskesmas. Untuk di Puskesmas Ariodillah sendiri, pada tahun 2012 sudah tercapai target pencapaian dari sebagian besar indikator keberhasilan program KIA dan KB ini. Seperti misalnya indikator K1 dengan target pencapaian 98 dicapai melebihi target yaitu 106 untuk Puskesmas Ariodillah, begitu juga dengan indikatorindikator lainnya seperti K4, Persalinan yang dibantu tenaga kesehatan, KF1, KF2 dan KF3. Sementara untuk angka kunjungan bayi dan balita serta temuan kasus ibu hamil dengan resiko tinggi masih belum mencapai target.

1.2 Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan untuk : 1) Untuk mengetahui cakupan program KIA di puskesmas Ariodillah periode Januari-Desember 2012 2) Untuk mengetahui target dan pencapaian program KIA dan KB di puskesmas Ariodillah periode Januari-Desember 2012 3) Untuk mengetahui kendala dalam melaksanakan dan mencapai target pada program KIA di puskesmas Ariodillah periode januari-desember 2012 1.3 Batasan Masalah Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pelaksanaan dan tingkat keberhasiln program KIA di Puskesmas Ariodillah periode Januari-Desember 2012 1.4 Manfaat Bagi Peneliti: 1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat di bangku kuliah. 2. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program khususnya program kesehatan ibu dan anak. 3. Mengetahui banyaknya kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Bagi Perguruan Tinggi: 1. Mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi. 2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang kesehatan. Bagi Puskesmas yang dievaluasi: 1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam Program KIA di ruang lingkup kerja puskesmas lemahabang.

2. Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan, sebagai umpan balik agar keberhasilan program dimasa mendatang dapat tercapai secara optimal. Bagi Masyarakat: 1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di cakupan wilayah puskesmas Ariodillah. 2. Dengan tercapainya keberhasilan program, diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia. 1.5 Metode Penulisan Penulisan makalah ini menggunakan berbagai literatur sebagai sumber kepustakaan, analisis data Puskesmas Ariodillah, dan diskusi. Hasil evaluasi program ini disajikan dalam bentuk tekstural dan tabular.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Program Kesehatan Ibu dan Anak merupakan kegiatan yang terdiri dari pengumpulan, pengolahan, analisa dan interpretasi data serta penyebarluasan informasi ke penyelenggara program dan pihak / instansi terkait untuk tindak lanjut yang terdiri dari pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, balita dan keluarga berencana (KB). 2.2 Program Pokok pada Pelayanan KIA 2.2.1 Pelayanan Antenatal Merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya, yang disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal yang di tetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK), yang terdiri dari : a) Anamnesis b) Pemeriksaan Fisik c) Timbang BB dan ukur TB d) Nilai Status Gizi (LLA) e) Ukur Tinggi Fundus Uteri f) Tentukan Presentasi Janin dan BJJ g) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT (Tetanus Toxoid) bila diperlukan. h) Pemberian Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan. i) Test laboratorium (rutin dan khusus) j) Tatalaksana khusus k) Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan. Frekwensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan :

a) Minimal 1 kali pada triwulan pertama b) Minimal 1 kali pada triwulan kedua c) Minimal 2 kali pada triwulan ketiga

2.2.2 Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Pada prinsipnya hal ini bertujuan untuk : Mencegah terjadinya infeksi Menerapkan metode persalinan yang sesuai dengan standar Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Memberikan injeksi vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir

2.2.3 Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Pelayanan kesehatan Ibu Nifas merupakan pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai dari 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan waktu: Kunjungan nifas pertama : 6 jam 3 hari pasca persalinan Kunjungan nifas kedua Kunjungan nifas ketiga : 4 28 hari pasca persalinan : 29 42 hari pasca persalinan

Pelayanan yang diberikan adalah : Pemeriksaan TD, nadi, respirasi dan suhu

Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uteri) Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran pervaginam lainnya Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekslusif Pemberian kapsul vit A sebanyak 2 kali (segera setelah melahirkan dan 24 jam setelah pemberian pertama)

Pelayanan KB pasca persalinan

2.2.4 Pelayanan Kesehatan Neonatus Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 28 hari setelah lahir. Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus : Kunjungan Neonatus ke-1 ( KN 1 ) : 6 - 48 setelah lahir Kunjungan Neonatus ke-2 ( KN 2 ) : hari ke 3 7 setelah lahir Kunjungan Neonatus ke-3 ( KN 3 ) : hari ke 8 28 setelah lahir

Pemeriksaan yang dilakukan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) : a) Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir Perawatan tali pusat Melaksanakan ASI ekslusif Memastikan bayi telah diberi injeksi vitamin K 1 Memastikan bayi telah diberi salep mata antibiotik

Memberikan imunisasi Hb 0

b) Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah dan masalah pemberian ASI Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI ekslusif, pencegahan hipotermi, dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah dengan menggunakan buku KIA. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan

2.2.5 Deteksi Dini Faktor Resiko dan Komplikasi Kebidanan Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan komplikasi kebidanan. Faktor resiko pada ibu hamil adalah : Primigravida < 20 tahun atau > 35 tahun Anak > 4 orang Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang < 2 tahun Kurang energi kronis (KEK) dengan LLA < 23,5 cm atau

penambahan berat badan > 9 kg selama masa kehamilan Anemia dengan Hb < 11 g/dl TB < 145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang belakang

Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau pada kehamilan sekarang.

Sedang menderita penyakit kronis antaranya : TBC, kelainan jantung, ginjal, hati, kelainan endokrin, tumor dan keganasan

Riwayat kehamilan buruk (abortus berulang, mola hidatidosa, KPD, kehamilan ektopik, bayi dengan cacat kongenital)

Riwayat persalinan dengan komplikasi (sectio caesaria, ekstraksi vakum / forcep)

Kelainan jumlah janin (kehamilan ganda) Kelainan besar janin Kelainan letak janin

2.2.6 Penanganan Komplikasi Kebidanan Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan yang kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Pelayanan obstetri : Penanganan pendarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas Pencegahan dan penanganan hipertensi dalam kehamilan Pencegahan dan penanganan infeksi Penanganan partus lama / macet Penanganan abortus Stabilisasi komplikasi obstetrik untuk dirujuk dan transportasi rujukan

Pelayanan neonatus : Pencegahan dan penanganan asfiksia Pencegahan dan penanganan hipotermi Penanganan BBLR Pencegahan dan penanganan infeksi neonatus, kejang neonatus, ikterus ringan sedang Pencegahan dan penangan gangguan minum Stabilisasi komplikasi neonatus untuk dirujuk dan transportasi rujukan

2.2.7 Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi Pelayanan neonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecatatan dan kematian oleh tenaga kesehatan. Tanda- tanda neonatus dengan komplikasi : Tidak mau minum / menyusu atau memuntahkan semua yang masuk kemulutnya Riwayat kejang Bergerak jika hanya diransang Frewensi napas < 30 x / menit atau > 60 x / menit Suhu tubuh < 35,5 c atau > 37,5 c Tarikan dinding dada kedalam sangat kuat Merintih

Ada pustul di kulit Nanah banyak di mata Pusar kemerahan meluas ke dinding perut BBLR atau ada masalah menyusu Berat menurut umur rendah Adanya kelainan kongenital Prematuritas Asfiksia Infeksi bakteri Kejang Ikterus Diare Hipotermi Tetanus neonatorum Trauma lahir, sindrom gangguan pernapasan, dll.

2.2.8 Pelayanan Kesehatan Bayi Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai 11 bulan setelah lahir. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :

10

Pemberian imunisasi dasar lengkap ( BCG, polio 1- 4, DPT / Hb, campak ) sebelum usia 1 tahun

Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi ( SDIDTK ) Pemberian vit A (6 11 bulan) Konseling ASI ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku KIA.

Penanganan dan rujukan kasus jika perlu.

2.2.9 Pelayanan Kesehatan Anak Balita Masa balita merupaka masa keemasan atau golden period dimana terbentuk dasar dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral. Pelayanan sesuai standar yang diberikan meliputi : Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun Stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) Pemberian vitamin A dosis tinggi, 2 kali setahun. Kepemilikan dan pemamfaatan buku KIA oleh setiap anak balita Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menngunakan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Bayi Sakit)

11

2.2.10 Pelayanan KB Berkualitas Pelayananan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar dengan menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga diharapkan dapat berkonstribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan menurunkan tingkat fertilitas bagi pasangan yang telah cukup memiliki anak (2 anak lebih baik), serta meningkatkan fertililitas bagi pasangan yang ingin mempunyai anak. Metode kontrasepsi meliputi : KB alamiah (sistem kalender, LAM, coitus interuptus) Metode KB hormonal ( pil, suntik, susuk ) Metode KB non hormonal (kondom, AKDR / IUD, vasektomi, dan tubektomi)

2.3 Indikator Pemantauan Keberhasilan Program KIA Indikator pemantauan keberhasilan program KIA dan KB adalah sebagai berikut : Tabel 2.1. Indikator Pemantauan Keberhasilan Program KIA dan KB NO
1 2 3 4 5 6

PROGRAM KIA
ANTENATAL CARE PERTOLONGAN PERSALINAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS PELAYANAN KESEHATAN NEO NAFUS DETEKSI FAKTOR RESIKO DAN KOMPIKASI OLEH MASYARAKAT PELAYANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN

INDIKATOR PEMANTAUAN
K1, K4 Pn KF1, KF3 KN1 , KN3 - PEMERIKSAAN ANC - PEMERIKSAAN PADA SAAT 3 PEMERIKSAAN

1 7

2 PELAYANAN NEONATUS DENGAN

12

KOMPLIKASI 8 PELAYANAN KESEHATAN BAYI

WAKTU KUNJUNGAN NEONATUS - PEMBERIAN IMUNISASI LENGKAP (HB,BCCA) - PEMBERIAN VITAMIN A(6-11 BULAN) - ASI EKLUSIF PEMBERIAN VITAMIN A (1-5 TAHUN) 2 X SETAHUN KB AKTIF

PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA

10

PELAYANAN KB BERKUALITAS

Sumber : Laporan Tahunan KIA-KB Puskesmas Ariodillah 2011

Keterangan : K1 :Cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan pada trimester pertama K2 :Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar (paling sedikit 4 kali selama kehamilan) Pn :Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

KF 1 :Kunjungan nifas 6 jam 3 hari setelah persalinan KF 3 :Kunjungan nifas dari hari ke 29 42 hari pasca persalinan KN 1 :Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar setelah 6 48 jam pasca persalinan KN 3 :Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar setelah 8 28 hari pasca persalinan

13

2.4 Pengumpulan, Pencatatan dan Pengolahan Data KIA Pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data program KIA sama dengan program lainnya. Pengumpulan data dari desa, kelurahan dikumpulkan ke Puskesmas dilakukan pencatatan diolah dalam bentuk grafik atau tabel dilaporkan sesuai jenjang administrasi (DKK).

BAB III ANALISIS SITUASI

3.1 Keadaan Geografis Puskesmas Ariodillah meliputi wilayah kerja di dua kelurahan Sungai Pangeran dan kelurahan DIII dengan luas km2 dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur 3.2 Keadaan Demografi Data kependudukan Kecamatan Padang Timur sebagai wilayah kerja Puskesmas Andalas adalah : Tabel 3.1. Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan Puskesmas Ariodillah Kelurahan Laki-laki Kel. Sungai 4.536 Perempuan 5.115 8.581 : : : :

Pangeran Kel. 20 ilir D III 7.609 Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2011 3.3 Sarana dan Prasarana Kesehatan

14

Wilayah Kerja Puskesmas Ariodillah sangat luas, oleh karena itu untuk melayani masyarakat, Puskesmas Andalas memiliki 1 buah Puskesmas induk, dan 8 buah Puskesmas pembantu dan 1 buah Poskeskel yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Andalas, yaitu : Puskesmas Pembantu Andalas Barat Puskesmas Pembantu Parak Karakah Puskesmas Pembantu Tarandam Puskesmas Pembantu Ganting Selatan Puskesmas Pembantu Jati Gaung

Untuk kelancaran tugas pelayanan terhadap masyarakat, Puskesmas Andalas mempunyai : 1 buah kendaraan roda empat ( Puskel ) 5 buah kendaraan roda dua

Sarana kesehatan lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah yaitu : Rumah Sakit Pemerintah Rumah Sakit Swasta Klinik Swasta Dokter Praktek Umum Dokter Praktek Spesialis Bidan Praktek Swasta Dukun Terlatih Kader aktif Pos KB Posyandu Balita Posyandu Lansia : 3 : 6 : 6 : 51 Orang : 15 Orang : 30 Orang : 2 Orang : 352 Orang : 12 Pos : 88 : 8

3.4 Sarana dan Prasarana Umum Taman Kanak-kanak SD Negeri : 34 : 35


15

SD Swasta SMP SMU/SMK Perguruan Tinggi Tempat Ibadah Salon/Pangkas Rambut Pasar 3.5 Tenaga Kesehatan

: 14 : 11 : 15 : 4 : 112 : 34 : 2

Puskesmas Ariodillah mempunyai tenaga kesehatan yang bertugas di dalam gedung induk dan Puskesmas Pembantu. dengan rincian : 51 orang PNS, 8 orang tenaga PTT, 6 orang tenaga volunteer/honor.

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Program KIA yang Ada di Puskesmas Ariodilla program KIA yang dilaksanakan di Puskesmas Aridolla dibagi menjadi 2, yaitu Program KIA Ibu dan Program KIA Anak. 4.1.1 Kegiatan Program KIA Ibu di Puskesmas Ariodilla Berikut adalah daftar program kegiatan KIA Ibu : Tabel 4.1 Kegiatan Program KIA Ibu
NO 1 2 3 Kegiatan Program Kesehatan Ibu PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) Kunjungan Bumil Kunjungan Nifas / Persalinan

16

Forum Komunikasi Bidan (Mengadakan arisan BPS Padang Timur 1x 2 bulan)

Kelas Ibu (Senam hamil dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil)

Audit kematian maternal (melakukan autopsi verbal jika ada kasus)

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2012 4.1.2 Kegiatan Program KIA Anak di Puskesmas Ariodilla Berikut adalah daftar kegiatan program KIA Anak : Tabel 4.2 Kegiatan Program KIA Anak
NO 1 2 Kegiatan Program Kesehatan Anak Kunjungan Neonatus Kelas Ibu Balita (dilaksanakan 2x1 bulan di PAUD Bintang) 3 DDTK (dilakukan pada bayi dan balita bermasalah tentang tumbuh kembang) 4 MTBS/MTBM (dilakukan pada bayi dan balita pada waktu kunjungan berobat) 5 Audit kematian perinatal (autopsi verbal kerumah)

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2012

4.2 Sasaran Pelayanan Program KIA dan KB di Puskesmas Ariodilla Tabel 4.3. Data Sasaran Pelayanan di Puskesmas Ariodilla Tahun 2012
NO KELURAHAN BAYI BALITA BUMIL BULIN/ WUS PUS LANSIA

17

NIFAS 1 2 Sungai Pangeran 20 ilir DIII JUMLAH 99 269 364 588 592 1180 212 212 424 203 200 403 2262 2229 4491 1772 1746 3518 771 760 1630

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2012

4.3 Pencapaian Program KIA Di Puskesmas Ariodilla Sebagian besar target keberhasilan pencapaian program KIA-KB di Puskesmas Ariodilla telah tercapai. Seperti target K1, PN, komplikasi obstetri, KB aktif, KN 1, KN lengkap, PKn, cakupan pelayanan bayi, dan pelayanan balita seluruhnya sudah mencapai target yang ditetapkan. Sedangkan untuk deteksi ibu hamil resiko tinggi yang melahirkan dibantu tenaga kesehatan itu masih belum mencapai target yang ditentukan yaitu 67,5%, K4 93,2%, dan KF Nifas 82%. Untuk datanya bisa dilihat pada tabel 4.4. berikut : Tabel 4.4 Pencapaian K4, KF, Deteksi Resti Nakes Puskesmas Ariodillah Tahun 2012 masalah K4 Target (%) Target pencapaian 95 % dari sasaran 385 orang Pencapaian (%) Jumlah kunjungan K4 sebanyak 359 orang (93,2%) Masalah (+)

KF

Target pencapaian 90% dari sasaran 367 orang

Jumlah kunjungan ibu nifas lengkap (min 3x) sebanyak 302 orng (82%)

(+)

Deteksi Resti Nakes dan masyarakat

Target pencapaian 80% dari sasaran 52 orang

Jumlah penjaringan bumil, bulin, dan bufas dengan komplikasi oleh

(+)

18

masyarakat sebanyak 52 orang (67,5%) Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Ariodillah 2012 I. IDENTIFIKASI MASALAH Setelah meganalisis situasi dan berdasarkan data yang diperoleh, diharapkan beberapa permasalahan yang ada pada program kesehatan ibu dan anak pada Puskesmas Ariodillah : a. Pelayanan lengkap antenatal (K4)

b. Pelayanan lengkap nifas (KF) c. Resiko tinggi ibu hamil, bersalin, nifas, dengan komplikasi oleh masyarakat

II.

PRIORITAS MASALAH Berdasarkan pengidenfisikasi masalah yang dilakukan, masalah-masalah

tersebut akan diprioritaskan dengan menggunakan metode Pair Comparison dengan skala prioritas USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). 1. Urgency adalah beberapa lama waktu yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau besarnya dimana pilihan kita adalah masalah yang bisa diselesaikan dalam waktu yang relative singkat. 2. Seriousness adalah seberapa besar pengaruh negative sebuah masalah atau derajat kefatalan masalah, dimana pilihan kita adalah masalah yang di yakini berpengaruh negative. 3. Growth adalah kompleksitas sebuah masalah atau derajat pertumbuhan dimana pilihan kita adalah masalah yang di yakini paling kompleks.

19

Keterangan : A = Pelayanan lengkap antenatal (K4)

B = Pelayanan lengkap nifas (KF) C = Resiko tinggi ibu hamil, bersalin, nifas, dengan komplikasi oleh masyarakat 1 : Nilai rendah 2 : Nilai sedang 3 : Nilai tinggi Tabel 4.2 Metode Pair Comparison dengan Skala Prioritas USG Aspek Urgency Pelayanan KB : Pemeriksaan kehamilan = Pelayanan KB Pemeriksaan kehamilan : Resiko tinggi ibu hamil = Resiko tinggi ibu hamil Pemeriksaan kehamilan : Resiko tinggi ibu hamil= Resiko tinggi ibu Aspek Seriousness Pelayanan KB : Pemeriksaan kehamilan = Pelayanan KB Aspek Growth Pelayanan KB : Pemeriksaan

Pemeriksaan kehamilan : Resiko kehamilan = tinggi ibu hamil = Resiko tinggi Pelayanan KB ibu hamil Pemeriksaan

Pemeriksaan kehamilan : Resiko kehamilan : Resiko tinggi ibu hamil = Resiko tinggi tinggi ibu hamil= ibu hamil Resiko tinggi ibu hamil Pemeriksaan kehamilan : Resiko tinggi ibu hamil= Resiko tinggi ibu

20

hamil Pelayanan KB= 1 Pemeriksaan ibu hamil = 0 Resiko tinggi ibu hamil = 2

Pelayanan KB= 1 Pemeriksaan ibu hamil = 0 Resiko tingggi ibu hamil = 2

hamil Pelayanan KB= 1 Pemeriksaan ibu hamil=0 Resikotinggi ibu hamil= 2

Tabel 4.3 Rekap Metode Pair Comparison Masalah Resiko tinggi ibu hamil Pemeriksaan kehamilan Pelayanan KB 0 1 0 III 1 1 1 1 II 3 Urgency 2 Seriousness Growth 1 2 Total 1 Tingkat 5

Berdasarkan table metode pair comparison didapatkan proritas masalah yang dipilih yaitu masalah Resiko tinggi ibu hmil. Hasil tersebut sama dengan metode PAHO atau Scoring yang juga telah dilakukan. Jadi masalah yang menjadi prioritas adalah Resiko tinggi ibu hamil.

21

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh mengenai pelaksanaan program KIA di Puskesmas Ariodillah, dapat kita lihat bahwa tidak semua program bisa mencapai target. Seperti angka kunjungan bayi dan balita itu tidak mencapai target yang diharapkan. Hal ini bisa dikarenakan beratnya indikator untuk satu kali kunjungan. Seorang bayi itu dihitung satu kali kunjungan apabila ia memenuhi 4 syarat : 1. Mengikuti DDTK 4 kali setahun. 2. Imunisasi dasar lengkap. 3. Melakukan penimbangan minimal 8 kali menjelang usia 1 tahun. 4. Mendapat vit A satu kali. Apabila keempat syarat ini sudah terpenuhi, barulah dikatakan bayi itu sudah melakukan kunjungan ke Puskesmas. Mungkin hal inilah yang menyebabkan masih belum tercapainya target kunjungan bayi dan balita di Puskesmas Ariodillah ini. Sementara untuk program KB, di Puskesmas Ariodillah ini melayani 5 jenis kontrasepsi, yaitu : suntik, pil, IUD, kondom dan implant (susuk). Pelayanan diberikan kepada seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah yang datang meminta ber-KB dan tidak dipungut biaya.

22

5.2 Saran Untuk menekan AKI dan AKB maka perlu ditingkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya melakukan kunjungan ke Puskesmas secara rutin dan teratur khususnya bagi Ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita dan anak.

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes, 1991. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid III. Jakarta 2. Trihono, ARRIMES : Manajemen Puskesmas berbasis paradigma sehat, 2005, Sagung Seto. Jakarta 3. Laporan Tahunan Puskesmas Andalas Tahun 2012. 4. Laporan Tahunan KIA-KB Puskesmas Andalas Tahun 2012.

23

You might also like