You are on page 1of 10

BAGAIMN EKOLOGI FLORA NORMAL YANG MENDERITA BAU MULT KNPA SMKIN TUA PENGARUH MULUT KERING SMKIN

BANYAK BAGAIMN MEKANISME KERJA MO BSA MENYEBABKAN MULUT KERING

BAU MULUT

Bawang putih atau makanan dengan bau yang tajam bukan satu-satunya penyebab bau mulut. Ada 5 penyebab bau mulut lain yang wajib diketahui. 1. Bakteri Mulut merupakan salah satu tempat yang disukai bakteri. Mikroorganisme ini bersembunyi di antara gigi dan permukaan lidah. Saat bakteri-bakteri itu berkembang biak dan menumpuk mereka akan mengeluarkan racun dan bau yang kurang sedap. 2. Tonsil Lubang di bagian dalam tonsil (amandel) disebut crypts, merupakan salah satu biang keladi halitosis. Pada bulatan-bulatan jaringan limfe di tonsil yang membengkak sering terselip sisa makanan dan kuman sehingga menimbulkan bau tidak enak. 3. Makanan beraroma tajam Makanan seperti bawang putih, durian, atau ikan, juga menyebabkan bau mulut, bahkan meski kita sudah menyikat gigi. 4. Kebiasaan buruk Hindari kebiasaan buruk, seperti merokok atau minum kopi bila Anda ingin napas selalu segar. 5. Gangguan perut Kadang kala gangguan di perut atau usus bisa menyebabkan bau mulut, terutama saat bersendawa. Diet rendah karbohidrat juga menyebabkan ketosis, pembakar lemak di tubuh yang menyebabkan bau naga. 6. Penyakit Bau mulut juga bisa jadi pertanda adanya penyakit seperti infeksi saluran napas, infeksi sinus kronis, diabetes, gangguan ginjal, lever, dan asam refluks kronis. 7. Mulut kering Kurang minum air dan mulut yang kering juga merupakan kontributor penyebab masalah bau mulut. Karena itulah, ketika bangun tidur di pagi hari bau mulut kita kurang sedap. Bau ini biasanya hilang setelah kita sikat gigi dan minum air. sumber : kompas.com setiap manusia adalah penderita bau mulut. Rongga mulut berisikan jutaan bakteri anaerob seperti fusobakterium dan aktinomyces yang mengolah protein dari makanan dan menguraikannya. Proses ini menghasilkan bentukan gas yang berbau seperti hidrogen sulfida, metil mescaptan, kadaver, skatol, putrescine yang menyebabkan bau mulut. Jika kebersihan mulut (oral higiene) tidak dirawat dengan benar, semua orang akan menderita bau mulut. Kebanyakan dari kita mengontrol kebersihan ini dengan menyikat gigi secara rutin,

membersihkan lidah dan menggunakan obat kumur. Meskipun telah menjaga kebersihan mulut, seseorang masih mendapatkan bau mulut dikarenakan berbagai faktor yang memang sebaiknya perlu didiagnosa dan dirawat dengan benar.

Beberapa hal yang menyebabkan bau mulut

1) Kurangnya kebersihan mulut:


Jika kebersihan mulut tidak dipelihara dengan benar, rongga mulut akan menjadi tempat berkembangnya berjuta-juta bakteri yang memproduksi gas dengan bau menyengat hasil dari penguraian sisa makanan oleh bakteri. Bau mulut akan bertambah parah pada mereka yang tidak menyikat gigi secara rutin dan membersihkan ronga mulut setiap selesai makan. Memakan cemilan disela-sela waktu makan dapat juga memproduksi bau mulut karena menyebabkan proses pembersihan mulut yang kurang baik. Setiap orang akan memiliki bau mulut setiap pagi ketika bangun tidur. Selama tidur, produksi ludah berkurang. Ludah mengandung sifat antibakteri yang membantu menjaga kebersihan mulut. Ludah mengandung molekul oksigen yang menjaga rongga mulut tetap dalam keadaan aerob. Sehingga penurunan volume ludah saat tidur memberi kondisi yang baik bagi bakteri anaerob.

2)Pola Makan:
Penyebab utama dari bau mulut adalah proses penguraian protein oleh bakteri, sehingga semua produk makanan yang kaya protein dapat menyebabkan bau mulut. Daging, ikan, produk-produk susu, telur, kue, kacang, dan buah pir dapat menyebabkan bau mulut. Beberapa jenis zat makanan dapat menyebabkan bau mulut yang tidak mengenakkan. Bawang mentah dapat memberikan bau yang khas. Ada pepatah mengatakan, mengkonsumsi buah apel setiap hari akan menjauhkan anda dari dokter, mengkonsumsi bawang mentah setiap hari akan menjauhkan anda dari setiap orang. Memakan kacang tanah juga dapat menyebabkan bau mulut. Namun demikian, setelah dilakukan pembersihan rongga mulut yang baik, bau mulut akan dapat dikurangi tanpa melihat jenis makanan yang kita konsumsi. Ketidakteraturan waktu dalam mengkonsumsi makanan dapat juga menghasilkan bau mulut. Cemilan yang kita makan sedikit-sedikit disela-sela waktu makan dapat juga menyebabkan bau mulut.

3) Biofilm (lapisan biologis)


Terdapat suatu struktur lapisan tipis yang lengket dinamakan sebagai biofilm (lapisan biologis) yang ada pada lidah dan mukosa rongga mulut (mukosa oral). Lapisan ini akan menebal di bagian belakang/posterior lidah dan mengandung jutaan bakteri gram negatif. Lapisan tebal pada lidah ini selalu berkaitan dengan bau mulut. Bahkan lapisan biofilm yang tipis dapat menciptakan kondisi anaerob yang menguntungkan bagi berkembangnya bakteri.

4) Karies gigi/Lubang gigi


Ini adalah proses perusakan yang disebabkan oleh dekalsifikasi atau hancurnya email dan dentin gigi sehingga menyebabkan gigi berlubang. Umumnya disebabkan oleh Laktobasilus. Zat makanan disimpan didalam lubang ini dan diuraikan oleh bakteri anaerob yang menghasilkan bau mulut. Menyikat gigi seperti biasa tidak akan menghilangkan sisa makanan dalam lubang ini dengan mudah. Karies umumnya terjadi pada anak-anak sekolah dan mereka yang tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik. Kekurangan kalsium dan vitamin dapat menjadi faktor pembentuk karies.

5)Radang Gusi (gingivitis)


Gusi adalah membran mukus yang mendukung jaringan ikat yang menutupi batas penyokong gigi di rahang. Fungsi utama gusi adalah sebagai pelindung. Gingivitis adalah peradangan (inflamasi) gusi. Karena berbagai sebab, jaringan gusi menjadi terinfeksi sehingga mengakibatkan pembengkakan, sakit, dan terlepasnya jaringan. Bila kondisi ini semakin memburuk, infeksi akan menyebar ke daerah periodontal (saku gusi) dan menyebabkan terbentuknya abses/nanah yang disebut penyakit pyorrhoea. Terkadang infeksi semakin dalam dan menyebabkan abses alveolar dengan munculnya nanah. Infeksi dapat juga mencapai tulang dan menyebabkan osteomielitis. Semua kondisi ini menyebabkan bau mulut.

6) Turunnya batas gusi (resesi gusi)


Ketika gusi turun dari leher gigi, akan terbentuk celah yang dapat menjadi tempat penumpukan sisa makanan dan menyebabkan bau mulut.

7) Plak gigi dan penumpukan karang gigi


Umumnya plak dan karang gigi menumpuk di celah antara gigi dan gusi. Ini akan memberikan perlindungan bagi sisa makanan dan bakteri yang menyebabkan bau mulut.

8) Lesi luka (lesi ulseratif) dan lapisan membran


Hampir semua lesi ulseratif di rongga mulut berkaitan dengan bau mulut. Lesi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, alergi makanan atau disebabkan oleh kelainan autoimun. Ulser aftosa (sariawan) adalah lesi ulseratif yang paling umum. Selain itu ada herpes, infeksi jamur/fungi, angina vincent, mononukleosis yang infeksius, demam berdarah (scarlet fever), difteria, reaksi obat dan ect. Ulser akibat kanker dapat menyebabkan bau mulut yang parah. Semua infeksi jamur membentuk lapisan putih (kandidiasis). Leukoplakia adalah suatu bercak putih tebal di membran mukus pada lidah dan rongga mulut. Tanda ini dianggap sebagai kondisi awal prekanker. Bau mulut terkadang berkaitan dengan kondisi-kondisi ini.

9) Penyakit kelenjar ludah

Ludah sangat berguna dalam mensuplai oksigen ke semua bagian rongga mulut. Bahkan selapis tipis biofilm dapat menyebabkan kondisi anaerob di rongga mulut. Ludah dapat membasahi lapisan ini dan membentuk kondisi aerob yang tidak menguntungkan bagi bakteri. Berbagai kondisi yang dapat menurunkan produksi ludah akan meningkatkan aktivitas bakteri. Terkadang saluran kelenjar ludah tersumbat oleh batu atau tumor. Kanker kelenjar ludah juga berkaitan dengan bau mulut. Pada parotitis supuratif akan keluar cairan purulen/nanah yang menyebabkan bau mulut.

10) TOnsilitis/Pembengkakan amandel


Tonsil/amandel adalah sepasang jaringan limfe terletak di pinggir dinding orofaring. inflamasi/pembengkakan tonsil disebut sebagai tonsilitis. Bau mulut akan muncul pada tonsilitis akut dan kronik. Abses peritonsilar atau quinsy dapat juga menyebabkan bau mulut.

11) Plak tonsilar & cairan tonsilar


Jika bau mulut menetap bahkan setelah memelihara kebersihan mulut dengan baik, maka kemungkinan terdapat kondisi ini. Cairan serous/serum yang disekresikan dari lipatan-lipatan tonsil sangat bau. Beberapa pasien mengeluh mengeluarkan cairan mirip keju ketika membersihkan tenggorokan mereka; yang secara alami sangat bau. Cairan ini dibentuk di dalam rongga dalam tonsilar (tonsilar crypt) yang berisikan ribuan bakteri. Pada kondisi ini, tonsilektomi dapat menjadi perawatan bagi kondisi ini.

12) Faringitis & abses faringeal


Faring adalah mirip pipa yang terbentuk dari jaringan fibromuskular yang merupakan penyusun saluran pernafasan dan digestif. Peradangan pada faring dinamakan faringitis, yang utamanya disebabkan oleh bakteri dan virus. Bau mulut akan muncul pada kondisi faringitis bersamaan dengan gejala lainnya, seperti batuk dan iritasi tenggorokan. Abses pada dinding faring dapat juga menyebabkan keluarnya nanah kedalam tenggorokan.

13) Gigi palsu


Pengguna gigi palsu sering mengeluh adanya bau mulut akibat penumpukan sisa-sisa makanan disela-selanya. Penyikatan yang baik terkadang tidak cukup untuk menghilangkannya terutama pada gigi palsu cekat/fixed.

14) Tembakau
Mengunyah tembakau memiliki kaitan dengan bau mulut. Bau tembakau itu sendiri sudah tidak mengenakkan bagi beberapa orang. Tembakau dapat mengiritasi membran mukosa dan menyebabkan luka/ulser dan lapisan penutup (coating). Gingivitis dan pyorrhoea umumnya ada pada pengunyah tembakau. Karang gigi akan menumpuk di gigi, terutama di dekat gusi.

Pengunyah tembakau akan memiliki asam lambung yang meningkatkan. ini semua menyebabkan bau mulut.

15) Merokok
Perokok selalu memiliki bau mulut. Dapat juga memiliki lesi di mulut dan paru-paru yang kemudian menyebabkan bau mulut. Merokok meningkatkan karbondioksida di rongga mulut dan menurunkan kadar oksigen, menyebabkan terbentuknya kondisi yang baik bagi bakteri. Merokok dapat menurunkan rasa lapar dan haus sehingga penyakit asam peptin menjadi lazim pada perokok berat.

16) Lesi di hidung dan telinga


Bau mulut terkadang ada pada keadaan sinusitis (infeksi di sinus paranasal/sekitar hidung). Pada kasus keluarnya cairan dari hidung akan menyebabkan bau mulut karena adanya protein pada cairan tersebut. Protein ini diuraikan oleh bakteri. Infeksi di saluran tengah telinga dengan disertai keluarnya nanah ke dalam tenggorokan melalui saluran eustasia (saluran dari telinga bagian tengah menuju tenggorokan) dapat juga menyebabkan bau mulut. Rinitis kronis (infeksi pada membran mukosa hidung) dan benda asing di dalam hidung dapat juga menyebabkan bau pada udara yang dikeluarkan.

17) Diabetes melitus (penyakit gula darah)


Hampir semua pasien diabetes menderita bau mulut. Lidah kotor, ulser dan lapisan kotor di dalam rongga mulut, kenaikan kadar gula di jaringan, semua ini bertanggung jawab terhadap bau mulut ini. Pertumbuhan bakteri di pasien diabetesDiabetes: Suatu penyakit yang diserta+G1:G29i dengan pembuangan urin yang berlebihan dan persisten. Seringkali urin tidak saja meningkat dalam kuantitasnya, tetapi sangat cepat sekali dibandingkan pada individu tanpa diabetes.

18) Demam
Bau mulut umum terjadi pada semua demam. Bahkan demam akut dapat menyebabkan bau mulut. Bau mulut yang parah akan muncul pada kasus tifoid. Penyakit infeksius lainnya seperti tuberculosis, AIDS, akan menyebabkan bau mulut.

19) Puasa dan dehidrasi


Mulut kering akan meningkatkan aktivitas bakteri. Jadi kondisi apapun yang menyebabkan mulut kering akan menyebabkan bau mulut. Meskipun diketahui bahwa sisa-sisa makanan dapat menyebabkan bau mulut, puasa juga dapat menyebabkan hal yang sama. Produksi ludah juga berkurang selama puasa. Mengunyah dan menelan juga membantu mempertahankan mulut tetap bersih.

20) Pasien rawat inap


Pasien yang terus berbaring di tempat tidur akan menderita bau mulut dikarenakan lapisan kotor yang tebal di lidah. Asupan air juga dibatasi pada pasien ini. Regurgitasi makan memperburuk keadaan ini. Karena mereka juga jarang bicara, maka udara yang masuk ke rongga mulut juga berkurang, ini menyebabkan kondisi yang baik bagi bakteri anaerob untuk aktif.

21) Penyakit perut dan esofagus


Keluarnya gas dan makan akan menyebabkan bau yang tidak mengenakkan. Abnormalitas fungsi dari sphincter (bagian lambung) bawah dapat menyebabkan makan memuntahkan makanan ke atas dan menyebabkan bau mulut. Bau mulut juga umum terjadi pada gastritis, ulser lambung, dan kanker lambung.

22) Penyakit usus


Bau mulut umum pada pasien yang menderita lesi ulseratif di usus seperti kolitis ulseratif. Penyakit lainnya adalah sindroma malabsorpsi, tuberculosis usus, dan peritonitis

23) Penyakit paru-paru


Penyakit paru-paru seperti pneumonia, abses paru, bronkitis kronis, bronkiektasis, tuberculosis, dan kanker paru dapat menyebabkan bau ketika bernafas.

24) Gangguan hati/liver


Penyakit hati seperti hepatitis, sirosis, dapat menyebabkan bau mulut. Penyakit Gall bladder dengan mual-mual juga menyebabkan bau yang tidak mengenakkan.

25) Pasien psikiatris


Bau mulut umumnya ada pada pasien psikiatris yang dikarenakan kebersihan yang rendah, kebiasaan makan yang tidak teratur, asupan air yang kurang, dll.

26) Kelainan somatis


ini adalah kelainan psikiatris yang memiliki karakter adanya gejala fisik yang memperlihatkan kesakitan. Pasien ini datang dengan keluhan fisik seperti sakit, kesulitan bernafas, bau mulut,dll. Kondisi ini akan terdiagnosa setelah melalui pemeriksaan terperinci dengan semua pemeriksaan penunjang. Dikarenakan ini kelainan psikiatris, maka harus ditangani melalui pendekatan psikologis

Produksi normal keluarnya air ludah pada saat istirahat adalah 0,3-0,4ml per menit, sedangkan produksi setelah dirangsang dengan pengunyahan adalah 1-2 ml per menit. 7 Kurangnya produksi air ludah menyebabkan mulut kering atau xerostomia yang salah satu akibatnya adalah bau mulut. Pada orang yang sehat, bau mulut umumnya berasal punggung lidah, karena bentuknya yang berupa papila (tonjolan-tonjolan kecil), memungkinkan sisa makanan tertinggal. Juga adanya plak (deposit lunak pada permukaan gigi yang mengandung berbagai koloni bakteri yang dapat menyebabkan peradangan gusi dan jaringan periodontal) yang tertinggal di gigi. Sisa makanan ini dipergunakan oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup tanpa membutuhkan udara) seperti Fusobacterium, Veillonella, T.denticola, P. gingivalis, Bacteroides and Peptostreptococcus untuk berkembang biak dan menghasilkan gas sulfur yang mudah menguap (VSCs=Volatile Sulfur Compounds). Gas ini antara lain Hidrogen Sulfid (H2S), Metil Merkaptan (CH3SH), Dimentil Sulfid [(CH3)2S], Sulfur Dioksid (SO2) bertanggung jawab dalam menyebabkan bau mulut, sedangkan zat bukan sulfur yang dapat menyebabkan bau adalah kadaverin, putresin, indol dan skatol. 3 Air ludah berfungsi sebagai antibakteri, antivirus, anti jamur, penetral keasaman dalam mulut, juga berfungsi sebagai cairan pembersih, sehingga berkurangnya air ludah harus ditingkatkan alirannya antara lain dengan cara banyak mengunyah makanan yang berserat atau permen karet tanpa gula sehingga terjadi pergerakan lidah dan gigitan yang keras memicu keluarnya air ludah keluar dari kelenjar ludah, atau dengan obat-obat perangsang air ludah yang diresepkan dokter gigi, atau pemakaian air ludah buatan yang pada akhirnya akan mengurangi bau mulut yang disebabkan oleh mulut kering.6 Pemeriksaan air ludah sekarang sudah dapat dilakukan oleh dokter gigi secara umum di tempat praktek sebagai tindakan pencegahan terhadap munculnya faktor-faktor resiko penyakit gigi dan mulut.

Gigi berlubang bisa menimbulkan bau mulut karena lubangnya secara tidak sengaja menampung sisa makanan. Kalau tidak segera dibersihkan, lama-kelamaan sisa makanan itu akhirnya membusuk. Kalau sudah begini, bukan Cuma gigi yang sakit. Tumpukan sampah di gigi berlubang tersebut juga akan mengeluarkan bau yang tak sedap. Begitu juga gusi yang sedang mengalami peradangan, darah yang membeku dalam mulut bisa menimbulkan bau yang membuat percaya diri kita jadi turun. Selain itu kondisi mulut yang kotor atau kering, membuat jumlah bakteri jahat dalam mulut meningkat, otomatis produksi sulfur meningkat. Inilah yang pada akhirnya menimbulkan bau mulut atau halitosis. Memang bau mulut tidak menular, tapi kalau gara-gara hal itu kita dijauhi teman, gangguan yang satu ini bisa jadi sumber penyakit juga. Proses terjadinya Bau Mulut Anda dan Penyebabnya serta Solusi lengkap Bau mulut, yang secara medis disebut halitosis, dapat muncul akibat tidak teraturnya kegiatan membersihkan gigi. Bisa juga merupakan pertanda adanya masalah kesehatan serius. Bau mulut juga bisa muncul gara-gara makanan yang Anda konsumsi dan kebiasaan tidak sehat lain. Bagaimana makanan dapat pengaruhi bau mulut? Pada dasarnya, semua makanan diolah pertama kali dalam mulut. Karena makanan juga

dicerna dan diserap ke aliran darah dan dibawa ke paru-paru, akhirnya napas pun bakal kena imbasnya. Bila Anda mengonsumsi bahan makan yang kuat sekali baunya seperti bawang atau bawang bombai, sikat gigi, flosing juga kumur dapat mengurangi bau untuk sementara waktu. Bau ini tidak akan hilang sepenuhnya sampai makanan melewati tubuh. Mengapa kebiasaan buruk pengaruhi bau mulut? Jika Anda tidak menyikat dan flos gigi Anda setiap hari dengan rutin, partikel makanan akan tinggal dalam mulut, membuat bakteri akan tumbuh dengan mudah dalam mulut, di sekitar gusi dan lidah. Inilah yang menyebabkan bau mulut. Bakteri yang tinggal dan partikel makanan yang tinggal dapat menyebabkan bau mulut bila tak dibersihkan. Merokok, kunyah tembakau juga dapat sebabkan bau mulut, membuat gigi tak putih lagi, mengurangi kemampuan mencecap makanan dan mengiritasi jaringan gusi. Masalah kesehatan apa yang terkait dengan bau mulut? Bau mulut yang terus menerus terjadi bisa jadi merupakan tanda adanya penyakit gusi. Ini akibat adanya plak pada gigi. Bakteri adlam gigi dapat mengeluarkan toksin atau racun yang mengiritasi gusi. Jika penyakit ini tidak diselesaikan akan merusak gusi dan rahang Anda. Tidak pasnya kawat penyangga gigi, infeksi jamur dan karies juga sebabkan bau mulut. Mulut kering atau xerostomia juga dapat menyebabkan bau mulut. Ludah diperlukan untuk melembabkan dan menetralkan asam yang diproduksi plak, juga mencuci sel-sel yang mati yang terkumpul di lidah, gusi, dan dagu. Jika tidak dikeluarkan, sel-sel ini akan menyebabkan bau mulut. Mulut kering bisa jadi disebabkan oleh pengobatan tertentu, masalah pada kelenjar ludah atau pengobatan saluran napas yang dilakukan lewat mulut.
Rongga mulut tidak bersih menyebabkan bau mulut Bau mulut dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu bau mulut biasa dan bau mulut akut. Bau mulut biasa umumnya disebabkan karena rongga mulut kurang bersih atau disebabkan oleh kebiasaan hidup yang kurang baik. Sebagai contoh, jika dalam jangka waktu lama tidak memperhatikan pemeliharaan dan kebersihan rongga mulut, akan menyebabkan timbulnya karang gigi, penumpukan kotoran pada permukaan gigi, yang kemudian komplikasinya akan menyebabkan terjadinya peradangan pada gusi sehingga gusi berdarah sewaktu makan. Hal ini juga dapat menyebabkan masalah bau mulut. Para penderita radang periodontitis umumnya memiliki kantong periodontitis yang agak dalam dan di dalam kantong periodontitis terdapat bakteri dalam jumlah besar yang dapat menyebabkan berulang kali terjadi pembengkakan gusi, peradangan, timbulnya nanah, lalu muncullah bau mulut tersebut. Banyaknya terselip sisa-sisa makanan di celah-celah gigi akan menjadi busuk akibat pengaruh dari bakteri-bakteri tersebut. Hal ini juga dapat menimbulkan bau mulut. Yang umumnya terjadi pada para manula (lanjut usia) adalah kelenjar air liur mulai berkurang, sehingga reaksi pembersihan alami dari rongga mulut sendiri juga menurun drastis, oleh karena itu masalah bau mulut ini akan lebih mudah timbul pada para orang tua dan lansia. Rongga hidung terinfeksi juga merupakan penyebab bau mulut Umumnya anak kecil memiliki rasa ingin tahu yang amat besar sehingga mereka sering memasukkan mainan kecil, kacang atau biji kedelai ke dalam rongga hidungnya, yang akhirnya memicu timbulnya pembusukan dan infeksi. Anak yang menderita sakit ini acap kali rongga mulut atau rongga hidungnya berbau busuk. Orang tua yang mengalami bau busuk pada hidung dan mulutnya umumnya juga disebabkan oleh atrofi radang hidung, yang kemudian memicu rasa kering pada hidung dan saluran nafas hidung, hidung

buntu, hidung mengeluarkan darah, di dalam hidung terdapat banyak lendir kental, gangguan penciuman, mengeluarkan nafas yang berbau busuk dan lain-lain. Di samping itu, pembengkakan pada hidung, tenggorokan dan mulut yang meradang menjadi nanah juga dapat menimbulkan bau mulut yang dapat tercium oleh kita sendiri maupun oleh orang-orang di sekitar kita. Gangguan lambung dan usus juga merupakan penyebab utama Penyebab bau mulut akut sangat rumit, penyakit saluran pencernaan adalah faktor utama terjadinya bau mulut, juga segala penyakit yang dapat menyebabkan retensi muatan di dalam saluran usus dapat menimbulkan bau mulut yang terjadi akibat adanya aliran balik dari hawa daba. Penyakit saluran pencernaan yang sempit, seperti penyempitan kerongkongan bawaan, gejala kerongkongan kehilangan elastisitas, mual pada lambung, usus dua belas jari tersumbat, usus tersumbat dan lain-lain, adanya makanan dan sekresi yang tertahan, lalu meragi, ditambah lagi reaksi dari kuman pembusuk juga dapat menimbulkan bau mulut. Radang pada saluran pencernaan, misalnya radang kerongkongan, radang lambung kronis, radang usus kronis, radang usus yang diakibatkan oleh tukak dan lainlain, gangguan pada saluran pencernaan, retensi muatan yang berada dalam saluran usus, mengalir balik hingga mudah sekali menimbulkan bau mulut. Orang yang sakit sembelit, karena di dalam kotoran manusia mengandung zat berbau busuk, amino, H2S dan zat-zat lain juga dapat mengalir balik, yang juga akan menyebabkan bau mulut. Selain itu, tumor saluran pencernaan seperti kanker kerongkongan, kanker lambung, kanker usus dan lain-lain yang dapat menyebabkan komplikasi yang mempengaruhi pembuangan hawa, sehingga terjadi retensi hawa di dalam tubuh, juga dapat menyebabkan terjadinya bau mulut tidak sedap. Tanda bahaya yang disampaikan oleh bau mulut Bau mulut kadang kala juga merupakan suatu bentuk manifestasi dari beberapa penyakit dalam yang sangat serius sehingga tidak boleh diremehkan. Misalkan seperti ketika fungsi ginjal mengalami gangguan, racun di dalam tubuh akan menumpuk, sehingga penderita akan menghembuskan semacam hawa yang berbau seperti apel masam, ini merupakan suatu sinyal bahaya. Penderita abses paru-paru sering disertai dengan mulut yang berbau asam busuk, penderita seperti ini acapkali disertai demam, riak kental kekuningan dan biasanya harus difoto sinar X di bagian dadanya untuk memastikan penyakitnya. Di samping itu muntah darah karena TBC, muntah darah yang disebabkan akibat pelebaran cabang tenggorokan juga sering menyebabkan bau seperti darah busuk pada mulut penderitanya, penderita kanker paru-paru stadium akhir sering kali mengalami bau busuk pada mulut dan nafasnya. Untuk mencegah bau mulut hendaknya kita harus memperhatikan kebersihan rongga mulut setiap harinya dan membersihkan gigi secara rutin. Dan untuk mengatasi masalah bau mulut yang rumit, setelah melakukan diagnosa harus dilakukan pengobatan yang terarah.

FLORA NORMAL PADA MULUT DAN SALURAN NAFAS BAGIAN ATAS Pada hidung terdapat flora normal utama yaitu dari Corinebacteria, stafilococcus (S. epidermidids, S. aureus) dan streptococcus.

Saat lahir, selaput lendir(mukosa) pada mulut dan faring akan terkontaminasi oleh flora. Kemudian setelah 4 12 jam setelah lahir flora seperti Streptococcus viridians menjadi flora tetap yang utama sepanjang hidup. Ketika gigi mulai tumbuh, akan muncul spirochaeta anaerob, spesies prevotella (terutama P. melaninogenica), spesies fusobakterium, spesies rothia dan spesies capnocytophaga muncul secara bersamaan dengan vibrio anaerob dan lactobasili. Spesies Actinomyces secara normal terdapat pada jaringan tonsil dan pada gingival orang dewasa, begitu pula dengan beberapa protozoa. Begitu pula dengan ragi (spesies Candida) terdapat pada

You might also like