You are on page 1of 34

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK GEDUNG MENARA

PALMA

Galeh A.Putro

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Tekik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma


Proyek Pembangunan Gedung Menara Palma terdiri dari 27 lantai dan 3 lantai
basemant. Pada perencanaan perhitungan pondasi proyek ini menggunakan pondasi
bore pile, dan dimensi yang digunakan pada perencanaan perhitungan ini menggunakan
dimensi 80 cm dan 100 cm pada kedalaman 14 m dan 16 m . Tujuan perencanaan ini
adalah untuk mendapatkan pondasi tiang bor yang memiliki daya dukung yang aman
dan mendapatkan penurunan pondasi yang masih ditoleransikan. Pada perhitungan
perencanaan pondasi tiang bor ini untuk perhitungan daya dukung ujung tiang dan
selimut tiang digunakan metode LCPC (Laboratoire Central des Ponts et Chaussees)
yang berdasarkan data lapangan yaitu sondir. Perhitungan penurunan tiang tunggal
digunakan metode semi empiris dan penurunan kelompok tiang menggunakan metode
Vesic dan NSPT. Dari hasil perhitungan perencanaan pondasi tiang bor ini dapat dipilih
tiang Bor dengan diameter 100 cm dan panjang pondasi 16 m. Hal ini dilihat
berdasarkan hasil perhitungan dengan cara manual yaitu penurunanya tanahnya sebesar
0.025 m untuk pondasi diameter 100 cm. sedangkan penurunan pondasi berdasarkan
analisis program FB-PIER didapat penurunan sebesar 0.001 m pada pondasi dengan
diameter 100 cm.

Kata kunci : Tiang bor, daya dukung, penurunan, FB-Pier


PENDAHULUAN
Proyek pembangunan Gedung Menara Palma terletak di J ln.HR.Rasuna Said, Kuningan,
Jakarta Selatan dan terdiri dari 27 lantai dan 3 lantai basemant. Dalam pembangunan
Gedung Perkantoran Menara Palma tersebut maka diperlukan perencanaan struktur atas
(up structure) dan struktur bawah (sub structure). Pada penulisan ini dibahas tentang
perencanaan struktur bawah (sub structure) dengan menggunakan pondasi tiang bor
dalam beberapa diameter dan panjang tiang yang berbeda.
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk merencanakan dan mendesain pondasi
pada proyek pembangunan gedung perkantoran Menara Palma.
Dalam penulisan ini, penulis membatasi masalah tentang menghitung Perhitungan daya
dukung ujung dan selimut tiang dengan metode LCPC (Laboratoire Central des Ponts
et Chaussees), perhitungan dan analisa daya dukung aksial (tunggal maupun kelompok)
dan lateral pondasi, perhitungan penurunan pondasi berdasarkan rumus Vesic dan N-
SPT, mendesain dan menentukan dimensi pondasi, menghitung penulangan pondasi
yang akan digunakan, Menghitung dan menentukan dimensi pile cap berdasarkan
SKSNI T15-1991-03.


LANDASAN TEORI

Dasar dasar Perencanaan
Secara umum, perencanaan pondasi tiang mencakup daya dukung sebagai end bearing
pile (daya dukung ujung) maupun friction pile (daya dukung gesek).
Sifat tanah yang variable yang dikombinasikan dengan beban-beban yang tak-
diperhitungkan sebelumnya atau gerakan tanah yang terjadi kemudian (umpamanya
oleh gempa) dapat menyebabkan penurunan-penurunan berlebihan.
Adapun perancangan yang baik itu memerlukan persyaratan-persyaratan, yaitu :
1. Penentuan maksud pembuatan bangunan, kemungkinan pemuatan umur-pemakaian,
profil tanah, cara kontruksi dan biaya kontruksi.
2. Penentuan kebutuhan-kebutuhan pemilik.
3. Pembuatan rancangan, tetapi sambil memastikan hal itu tidak menurunkan mutu
lingkungan yang menghasilkan tingkat resiko yang dapat ditanggung oleh semua
pihak : masyarakat, pemilik dan perekayasa.
Idealnya, bila akan dioptimasi semuanya, perlu dimasukkan peta lokasi sondir, boring,
dan hasil uji laboratorium untuk setiap sampel boring.
Satu hal penting yang harus diperhatikan dalam merancang struktur-bawah dalam
memenuhi stabilitas jangka panjang yaitu, perhatian harus diberikan pada peletakan
dasar pondasi. Pondasi harus diletakkan pada kedalaman yang cukup untuk
menanggulangi resiko erosi permukaan gerusan, kembang susut tanah, dan gangguan
tanah di sekitar pondasi lainnya. Adapun persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
dalam perancangan pondasi adalah:
1. Faktor aman terhadap keruntuhan akibat terlampauinya kapasitas dukung tanah
harus dipenuhi.
2. Penurunan pondasi harus masih dalam batas-batas nilai yang ditoleransikan.
Penurunan yang tak seragam harus tidak mengakibatkan kerusakan pada struktur.

Perencanaan Pembebanan Pondasi
Gaya luar yang bekerja pada kepala tiang seperti gaya longitudinal ( gaya tekan
pemancangan maupun gaya tarik) dan gaya orthogonal (gaya horizontal pada tiang
tegak) serta momen lentur yang bekerja pada ujung tiang harus direncanakan
sedemikian daya dukung tanah pondasi, tegangan pada tiang dan geseran pada kepala
tiang akan lebih kecil dari batas-batas yang diizinkan.

Sumber : Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, Dr Ir. Suyono Sosrodarsono
Gambar 1. Beban yang Bekerja pada Kepala Tiang
gaya pemancangan
Gaya tarik
gaya horizontal
Momen lentur
Penentuan beban sendiri dan komponen bangunan dapat dilihat dari peraturan SKBI
(standar Kontruksi Bangunan Gedung) tahun 1987.

Perencanaan Pondasi Tiang

Daya Dukung Aksial
Daya dukung aksial adalah daya dukung pondasi yang diakibatkan adanya gaya
longitudinal akibat pemancangan maupun gaya tarik ke atas pondasi.
Pada perencanaan pondasi untuk kepentingan penulisan ini penulis menggunakan
perhitungan berdasarkan data lapangan (In-situ Test) yaitu dengan metode berdasarkan
Uji sondir/CPT (Cone Penetration Test)
Kapasitas Aksial Tiang Tunggal

p s p u
W Q Q Q + =
Dimana :
u
Q =Daya dukung ultimit tiang (ton)
p
Q =Daya dukung ujung tiang (ton)
s
Q =Daya dukung selimut tiang (ton)
p
W =Berat tiang (ton), berat tiang umunnya sangat kecil dan dapat diabaikan
a) Daya Dukung Ujung Tiang
p p p
A q Q =
'

c ca p
k q q =
'

Dimana :
=
p
Q Daya Dukung ujung tiang (ton)
=
p
A Luas ujung tiang (cm
2
)
p q
'
=Tahanan ujung tiang (kg/cm
2
)
ca
q =tahanan ujung konus pada ujung tiang (kg/cm
2
)

c
k =factor ujung konus
b) Daya Dukung Selimut Tiang
s s s
A f Q E =
Dimana :
=
s
Q Daya dukung (ton)
=
s
A Luas penampang tiang (m
2
)
s
f =Tahanan gesek selimut tiang (kg/m
2
)
c) Daya Dukung Ijin dan Faktor Keamanan
F
Q
Q
u
izin
=
Dimana :
izin
Q =Daya dukung izin tiang (ton)
u
Q =Daya dukung ultimit tiang (ton)
F =Faktor keamanan

Kapasitas Aksial Kelompok Tiang
Meskipun pada tiang yang berdiameter besar atau untuk beban yang ringan sering
digunakan pondasi tiang tunggal untuk memikul kolom atau beban struktur, namun pada
lazimnya beban kolom struktur atas dapat pula dipikul oleh suatu kelompok tiang.
a) J umlah Tiang Pondasi (n)
n =
Qijin
P

Dimana :
n =Jumlah tiang
P =Beban yang diberikan (kN)
Q
ijin
=Daya dukung ijin pondasi (kN)
b) Daya Dukung Aksial Kelompok Tiang
Daya dukung kelompok tiang
Q
u
=m.n(Q
p
+Q
s
)
Dimana :
Q
p
=Daya dukung ujung (kN)
Q
s
=Daya dukung selimut tiang (kN)
m =Jumlah tiang pada deretan baris
n =Jumlah tiang pada deretan kolom
Daya dukung blok tiang berukuran L x Bg x D
Q
u
=L
g
x B
g
x c

x N
c
+[ 2(L
g
+B
g
) x c x L]
Dimana :
Q
u
=Daya dukung tiang kelompok (kN)
L
g
=Panjang kelompok tiang (m)
B
g
=Lebar kelompok tiang (m)
N
c
=Koefisien daya dukung tanah
C =Nilai kohesi tanah (kN/m
2
)
L=Panjang tiang (m)
c) Efisiensi Kelompok Tiang (E
g
)
E
g
=
nxQu
Qu

Dimana :
Q
u
=Daya dukung tiang kelompok (kN)
E
g
=Efisiensi kelompok tiang
n =Jumlah tiang

Daya Dukung Tanah
f s s p u
s u u
D f A A q
P P P
. . .
'
+ =
+ =

Dimana :
'
u
P =beban ultimit total untuk pondasi dalam (ton).
u
P =beban ultimit total untuk pondasi dangkal (ton).
s
P =tahanan gesek pada dinding pondasi (ton).
p
A =luas dasar pondasi (m
2
).
s
f =faktor gesekan.
f
D =kedalaman pondasi (m).

u
q =Daya dukung ujung tiang (kN/m
2
)

Penurunan
Penurunan Pondasi Tiang Tunggal
karena penurunan dipengaruhi mekanisme pengalihan beban, maka penyelesaian untuk
perhitungan penurunan hanya bersifat pendekatan. Metode yang digunakan dalam
perhitungan penurunan tiang tunggal ini adalah dengan menngunakan metode semi-
empiris.
ps p s
S S S S + + =
Dimana :
S =penurunan total pondasi tiang tunggal (m)
Ss =penurunan akibat deformasi axial tiang tunggal (m)
Sp =penurunan dari ujung tiang (m)
Sps =penurunan tiang akibat beban yang dialihkan sepanjang tiang (m)
p p
s p
s
E A
L Q Q
S
) . ( +
=
p
p p
p
q D
Q C
S
.
+
=
ws s
ws
sp
I v
Es
D
L p
Q
S ) 1 (
.
2

=
Dimana :
Q
p
=beban yang didukung ujung tiang (kN)
Q
s
=beban yang didukung selimut tiang (kN)
L p
Q
ws
.
=gesekan rata-rata yang bekerja sepanjang tiang.
q
p
=daya dukung batas diujung tiang (kN/m
2
)
A
p
=luas penampang tiang (m)
L =panjang tiang (m)
D =diameter tiang (m)
P =keliling tiang (m)
=koefisien yang bergantung pada distribusi gesekan selimut sepanjang pondasi
E
s
=modulus elastisitas tanah (kN/m
2
)
v
s
=poissons ratio tanah
I
ws
=factor pengaruh
=
D
L
35 , 0 2+
Penurunan Pondasi Tiang Kelompok
Penurunan kelompok tiang umumnya lebih besar daripada pondasi tiang tunggal karena
pengaruh tegangan pada daerah yang lebih luas dan lebih dalam. Ada beberapa metode
yang dapat digunakan untuk menghitung penurunan kelompok tiang, diantarnya yaitu :



a) Metode Vesic (1977)
Beberapa penyelidikan tentang penurunan tiang kelompok yang telah dilaporkan dalam
literatur memiliki hasil yang sangat beragam. Hubungan yang paling sederhana untuk
menentukan penurunan tiang kelompok diberikan Vesic sebagai berikut :
D
B
S S
g
g
=
Dimana :
Sg =penurunan kelompok tiang (m)
S =penurunan pondasi tiang tunggal (m)
Bg =lebar kelompok tiang (m)
D =diameter tiang (m)
b) Metode Berdasarkan Hasil N SPT
Mayerhofs mengembang beberapa metode empiris untuk menentukan penurunan pada
kelompok tiang yaitu dengan berdasarkan nilai SPT dan CPT. Menurut Meyerhofs
hasil yang ditemukan berdasarkan observasi yang dilakukan dari kedua metode diatas
penurunan yang didapat tidak lebih dari 0,3 in (8 mm)
[2]
. Berikut adalah formula untuk
menentukan penurunan tiang kelompok dnerdasarkan nilai SPT :
N r
Br Bg I q Br
S
e
g
.
/ . . . 17 , 0

=
5 . 0
8
1 > =
Bg
zi
I
Dimana :
S
g
=penurunan kelompok tiang (m)
B
r
=lebar yang disyaratkan =1 ft =0,3 m
q
e
=tekanan pada dasar pondasi =P/Lg.Bg (kg/m
2
)
r
=tegangan tanah =2000lb/ft
2
=100 kPa =10000 kg/m
2
B
g
=lebar kelompok tiang (m)
N =N SPT pada kedalaman z
i
sampai z
i
+B
g
Zi =kedalaman 2/3 L dibawah pile

Daya Dukung Lateral
a) Daya Dukung Lateral Tiang Tunggal
Pada perhitungan daya dukung lateral menggunakan metode Poulus. Berdasarkan hasil
penelitian Poulus, defleksi maksimum terjadi pada permukaan tanah. Defleksi tersebut
diakibatkan adanya beban horisontal dan momen yang terjadi pada kepala tiang.
K
N
=
5
xL n
xI E
h
p p

I
p

4
64
1
xD x =
=
F
h
xI
xL n
H

'
2

L H
M
f
.
=K
Dimana :
K
N
=Faktor fleksibilitas tiang
I
p
=Momen inersia tiang
n
h
=Modulus variasi (kN/m
3
)
=Faktor fleksibilitas tiang
H =Beban lateral pada kepala tiang (kN)
I
F
=Faktor pengaruuh elastis yang mempengaruhi defleksi akibat beban horisontal dan
momen
M
F
=Momen yang terjadi untuk kondisi kepala tiang terjepit (kNm)
K =Konstanta yang terdapat dari grafik
b) Daya Dukung Lateral Kelompok Tiang
H
G
=

=
n
j
j
H
1

Dimana : H
G
=Beban lateral kelompok tiang (kN)
H
j
=Beban lateral tiang tunggal (kN)
H
G
=Beban lateral pada kepala tiang (kN)
n =Jumlah tiang

Dimensi Dan Penulangan Pile Cap
Perencanaan jumlah tiang dalam kelompok sebaiknya disusun secara sistematis
atau bentuk geometrinya tertata baik. Hal ini ditujukan agar tegangan yang terjadi pada
pelat beton tidak terlalu besar. Perencanaan pile cap harus dibuat cukup besar dan aman.
Tebal pile cap harus ditentukan sedemikian rupa agar dapat memenuhi ketentuan
SKSNI T-15-1991-03, yaitu :
c u
V V . s
d b f V
o c
c
c
. . '
6
1 2
1
|
|
.
|

\
|
+ =

< d b f V
o c c
. . '
3
1
=
( ) ( ) ( ) xd h b x b
o
2 2 + + =


Memilih tegangan tanah terbesar yang terjadi akibat V
u
dan M
u
, yaitu :
w
M
A
V
u
p
u
grmaks
+ =
w
M
A
V
u
p
u
gr
=
min

Menentukan momen pondasi :
M
u
=
2
. .
2
1
l w
u

Menentukan rasio tulangan balance dan rasio tulangan maksimum sesuai dengan, yaitu :

b
=
|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|
y y
c
f f
f
600
600
.
'
. . 85 , 0
1

maks
=0,75.
b

Menentukan rasio tulangan minimum, yaitu

min
=
y
f
4 , 1

Menentukan luas tulangan :
As =.b.d
Dimana :
V
u
=Gaya geser terfaktor pada penampang (kN)
V
c
=Tegangan geser ijin beton (kN)

c
=Rasio sisi panjang terhadap sisi pendek penampang kolom
f
c
=Kuat tekan beton yang disyaratkan (Mpa)
b
o
=Perimeter, yaitu keliling penampang yang terdapat tegangan geser sedemikian
hingga penampang dianggap terletak pada jarak
2
d
terhadap sisi kolom.
d =Tebal efektif pile cap

PERENCANAAN DESAIN TULANGAN PONDASI BOREPILE
Tulangan merupakan suatu fungsi yang sangat penting untuk struktur beton karena daya
dukung struktur beton bertulang didapatkan dari hasil kerja sama antara beton dan
tulangannya. Perencanaan pemakaian tulangan mengikuti sesuai dengan peraturan
SKSNI T15-1991-03.
Menentukan tulangan tarik pondasi.
1. Menentukan eksentrisitas.
u
u
P
M
e=
2. Kemudian tranformasikan kolom bundar menjadi penampang persegi ekivalen
untuk menentukan eksentrisitas dalam keadaan balanced.
a) Tebal dalam arah lentur sebesar
0,8h
b) Lebar kolom segiempat ekivalen
h
A
b
g
8 , 0
=
c) Luas tulangan total A
st
didistribusikan pada dua lapis
( )
(

= =
2
4 2
1
' D
n
A A
s s


d) Jarak antar lapis tulangan
s
D
3
2

e) Jarak tulangan (tekan/tarik) terhadap tepi terluar beton
d =d
s
= ) 3 / 2 (
2
1
s s
D D
f) Jarak tulangan tarik terhadap tepi terluar daerah tekan
d =0,8h d
3. Cek apakah eksentrisitas rencana yang diberikan e lebih besar atau lebih kecil
daripada eksentrisitas balanced e
b
.
e
b
=
y
f
d
+ 600
600

|
|
.
|

\
|
=
b
b
s
e
d e
f 600 '
s s s s b c nb
f A f A ba f P + = ' ' ' 85 , 0
( )
(

|
.
|

\
|
+ + |
.
|

\
|
=
s y s s s
b
b c nb
D F A f A
a h
ba f M
3
2
2
1
. ' '.
2 2
85 , 0
' 85 , 0
e
b
<e , jika eksentrisitas (e) lebih besar dari eb maka keruntuhan yang terjadi
berupa keruntuhan tarik.
e
b
>e , jika eksentrisitas (e) kurang dari eb maka keruntuhan yang terjadi berupa
keruntuhan tekan.
4. Cek apakah kuat tekan rencana penampang (P
r
) lebih besar dari kuat tekan
rencana yang bekerja (P
u
).
Factor reduksi kekuatan =0,7
Ast =n. . (D)
2

Ag = . (D)
2

g
st
A
A
=
' . 85 , 0
c
y
f
f
m=
38 , 0
85 , 0

h
e

(
(

+ |
.
|

\
|
+ |
.
|

\
|
=
h
D m
h
e
h
e
h f P
s g
c n
5 , 2
38 , 0
85 , 0
38 , 0
85 , 0
' 85 , 0
2
2


n r
P P =
Syrat
u r
P P > .o.k
J ika Pr < Pu, maka ubahlah ukuran kolom dan (atau) tulangannya. Selanjutnya
ulangi langkah 3 dan 4.

ANALISIS PROGRAM FB PIER
Sejumlah besar masalah teknik pondasi dapat di analisis dan/atau dirancang
secara effisen dengan memakai komputer digital. keuntungan keuntungan khusus
dalam pemakaian komputer terhimpun karena :
1. Mampu mencoba sederet variable problem untuk memperoleh rasa/pengalaman
tentang efek pembuatan spesifikasi, atau memakai seperangkat parameter yang
khusus.
2. Menghindari keharusan data tabulasi atau kurva-kurva rajah yang biasanya
memerlukan interpolasi dan penyederhanaan berlebih dari model pondasi itu.
3. Membuat sedikit mungkin kesalahan perhitungan dari :
a. Pemasukan tombol yang salah pada waktu pemakaian kalkulator.
b. Meniadakan langkah-langkah perhitungan. Suatu program computer yang
berfungsi itu biasanya mencakup semua langkah perancangan. Seperangkat
penghitungan tagan itu mungkin tidak mencakup setiap langkah untuk setiap
jumlah alasan (lupa, tak sadar,kecerobohan dan sebagainya).
c. Chip kalkulator yang telah rusak sebagian dan tak mungkin terdeteksi kecuali
dengan memakai dua kalkulator. Chip-chip computer sering diperiksa secara
intern pada waktu mulai dihidupkan dayanya ( power-up), atau hasil
keluarannya sudah sedemikian memburuk sehingga kesalahan-kesalahan chip
dapat tereteksi secara visual.
4. Dengan adanya hasil keluaran dari mesin cetak computer, kita mempunyai
rekaman kertas dari permasalahan untuk arsip kantor, tanpa kebutuhan
mengalih-tuliskan data dari langkah-langkah lanjutan. Cara ini mencegah
terjadinya kesalahan-kesalahan pengutipan seperti 83 terhadap 38 yang sejenis.
Kerugian utama pada pemakaian program computer ialah bahwa sukar untuk menyusun
suatu program generasi pertama yang bebas kesalahan, nilai program cendrung
meningkat pada setiap tahapan revisi.
Adapun langkah-langkah dasar yang dilakukan jika akan menganalisa pondasi dengan
menggunakan program Florida Pier dapat ditunjukkan sebagai berikut :
1. Menentukan Model Type Rencana
2. Analysis
3. Menentukan Geometri dan Sifat Pondasi Tiang
4. Menentukan Karakteristik Tanah
5. Menentukan Beban - Beban Yang Bekerja
6. Analisis Data

METODE PERENCANAAN
Tahapan perencanaan pondasi tiang pancang merupakan tahapan perhitungan secara
manual dengan menggunakan beberapa metode sesuai dengan peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan. Tahapan perhitungan dimulai dengan perhitungan pembebanan,
penentuan dimensi tiang, perhitungan daya dukung tiang, perhitungan jumlah tiang
pondasi, penentuan dimensi dan penulangan pile cap. Berikut ini diagram alir
perencanaan pondasi tiang pancang dan perencanaan pile cap :

Perencanaan Pondasi
Berikut ini adalah diagram alir dari perencanaan desain pondasi:






Mulai
Data :
1. Penyelidikan tanah
2. Pembebanan struktur
A






Gambar 2. Diagram Alir Perencanaan Pondasi



Perhitungan Daya Dukung Aksial Kelompok Tiang
1. Menentukan J umlah Tiang
2. Menentukan Daya Dukung Kelompok Tiang
3. Menentukan Efisiensi Kelompok Tiang
Perhitungan Penurunan
1. Penurunan tiang tunggal
2. Penurunan kelompok tiang
Perhitungan Daya Dukung Lateral
1. Tiang Tunggal
2. Kelompok Tiang
Desain pile cap
1. Tebal pile cap
2. Tulangan pile cap

Desain Tulangan Pondasi
1. Menentukan tulangan tarik pondasi
2. Menentukan tulangan geser pondasi
Selesai
A
Perhitungan Daya Dukung Aksial Tiang Tunggal
1. Kapasitas Ujung Tiang
2. Kapasitas Selimut Tiang
3. Daya Dukung Ultimit
Daya Dukung Aksial Tiang Tunggal
Berikut ini adalah diagram alir dari daya dukung aksial tiang tunggal :



Mulai
Data Struktur dan Data Tanah (sondir)

Tentukan J enis Tiang, Dimensi Pondasi (D)
dan Panjang Pondasi (L)

Hitung Luas Penampang Pondasi (
p
A )
2
4
1
. . D A
p
=
Hitung Daya Dukung Ujung Tiang (
p
Q )
Metode LCPC ( Laboratoire central des Ponts et Chaussees)
p p p
A q Q .' =

Hitung Luas Selimut Penampang Pondasi (
s
A )
L D A
s
A = ). (
Hitung Daya Dukung Selimut Tiang (
s
P )
Metode LCPC ( Laboratoire central des Ponts et Chaussees)
s s s
A f Q . E =

Hitung Daya Dukung Ultimit Tiang (
u
Q )
s p u
Q Q Q + =
A



Gambar 3. Diagram Alir Daya Dukung Aksial Tiang Tungga
Daya Dukung Aksial Kelompok Tiang
Berikut ini adalah diagram alir perhitungan daya dukung aksial kelompok tiang :

Gambar 4. Diagram Alir Daya Dukung Aksial Kelompok Tiang



Selesai
Mulai
Hitung J umlah Tiang
ijin
Q
P
Tiang J umlah =
Menentukan Daya Dukung Kelompok Tiang
) ( .
s p u
Q Q n m Q + = E dan
] . ) ( 2 [ . . . L c B L N c B L Q
u g g c u g g u
A + E + = E
Menentukan Efisiensi Kelompok Tiang
tunggal tiang dukung daya x tiang jumlah
tiang kelompok dukung daya
E
g
=

Selesai
A
Tentukan Faktor Keamanan Pondasi (Fk) Dan
Hitung Daya Dukung Izin Yang Merupakan
Daya Dukung Satu Pondasi Tiang
FK
Q
Q
u
ijin
=


Penurunan
Berikut ini adalah diagram alir dari penurunan :

Gambar 5. Diagram Alir Penurunan

Mulai
Tentukan penurunan akibat deformasi axial tiang tunggal
p p
s p
s
E A
L Q Q
S
) . ( +
=
Tentukan penurunan dari ujung tiang
p
p p
p
q D
Q C
S
.
+
=
Tentukan penurunan tiang akibat beban yang dialihkan sepanjang tiang
ws s
ws
sp
I v
Es
D
L p
Q
S ) 1 (
.
2

=
penurunan total tiang tunggal
ps p s
S S S S + + =
penurunan kelompok tiang
1. metode vesic
D
B
S S
g
g
=
2. metode N SPT

N r
Br Bg I q Br
S
e
g
.
/ . . . 17 , 0

=
Selesai
ai
Daya Dukung Lateral
Berikut ini adalah diagram alir dari daya dukung lateral :

Gambar 6. Diagram Alir Daya Dukung Lateral

Mulai
Hitung momen Inersia tiang (
p
I )
4
.
64
d I
p

=
Hitung factor kekakuan tiang (T)
5
Nh
EI
T=

Hitung
N
K
5
.
.
L Nh
I E
K
p p
N
=
Hitung kapasitas lateral ultimit tiang tunggal (H
u
)
F
I
L Nh
H
' .
.
2
=

Hitung momen Lateral Tiang Tunggal (
f
M )
L H
M
f
.

Hitung Daya Dukung Lateral Kelompok Tiang

=
=
n
i j
Hj Hg) (
Selesai
Desain Pile cap
Berikut ini adalah diagram alir dari desain tulangan pilecap :

Mulai
Tentukan Dimensi Kolomdan
Daya Dukung Ijin (
ijin
Q )
Hitung Keliling (Perimeter) Penampang Yang
Terdapat Tegangan Geser
( )d d b a b 2 2
0
+ + =
Hitung Perbandingan Antara Sisi
KolomTerpanjang dan Terpendek
h
b
c
=

Asumsi Tebal Pilecap ( h )
Hitung d =h d
Tentukan Beban Aksial Kolom(
u
V )
Hitung Kuat Geser Akibat Luas Geser Pons Kolom
d b c f V
c
c
. . '
6
1
2
1 6 , 0
0
|
|
.
|

\
|
+ =


d b c f V
c
. . ' .
3
1
. 6 , 0
0
=
Diambil Hitungan Yang Terkecil
Asumsi Tebal Pilecap ( h )
Hitung d =h d
B
tidak
ya
A
Periksa Tebal Akibat Luas Geser Pons
Pondasi
Vu <
c
V
Periksa Tebal Akibat Luas Geser Pons
Kolom

Gambar 7. Diagram Alir Desain Tulangan Pilecap

Hitung 1 =
c
dan ( ) d d D b .
0
+ =
Hitung Kuat Geser Akibat Luas Geser Pons Pondasi
d b c f V
c
c
. . '
6
1
2
1 6 , 0
0
|
|
.
|

\
|
+ =


d b c f V
c
. . ' .
3
1
. 6 , 0
0
=
Diambil Hitungan Yang Terkecil
Tentukan Dimensi Pilecap
Hitung Berat Sendiri Pilecap dan
Hitung Momen Pondasi
Hitung
( )
y y
c
f f
f
+

=
600
600 ' 85 , 0
75 , 0
1
max

dan
y
f
4 , 1
min
=

Hitung
|
|
.
|

\
|

=
y
n
f
R m
m
2
1 1
1


Hitung Tulangan
d b A
st
=
Selesai

c
V >V
u

min
s <
maks

A
tidak
ya
B
<
min

Gunakan nilai
min

Gunakan
nilai
maks
Tebal pilecap
diperbesar
Desain Tulangan Bore Pile
Berikut ini adalah diagram alir dari desain tulangan pondasi :

Mulai
Menentukan Tulangan Tarik Pondasi
Hitung e
u
u
P
M
e=
Asumsi tulangan
2
4
1
.D A
st
=
Hitung Tebal Segi Empat Ekivalen
0,8.h
Hitung Lebar Segi Empat Ekivalen
( )
h
D
L
8 , 0
.
2
4

=

Luas tulangan total A
st

(

= =
2
) (
4
2
1
' D
ngan jumlahtula
A A
s s



Hitung J arak Antar Lapisan Tulangan
' .
3
2
D J =
A
Hitung J arak Lapisan Dengan Tepi Terluar Beton
( ) J D d d
s s
= = . 5 , 0 ) ' (

Hitung J arak Tulangan Tekan Dengan Tepi Terluar Daerah Tekan
( ) ' . 8 , 0 d h d =

Hitung '
s
f
( )
b b s
e d e f ' . 600 ' =
Hitung Momen Balance (
ub
M ) dan
u
P Balance
s s s s b c nb
f A f A ba f P + = ' ' ' 85 , 0
( )
(

|
.
|

\
|
+ + |
.
|

\
|
=
s y s s s
b
b c nb
D F A f A
a h
ba f M
3
2
2
1
. ' '.
2 2
85 , 0
' 85 , 0

Hitung e balance
ub
ub
b
P
M
e =
Keruntuhan Tarik
Keruntuhan Tekan
Hitung Nilai ' .
s s
f A

Hitung Nilai ' d d

b
e e>
Hitung e Balance
( ) ( )
y b
f d e + = 600 . 600
Hitung a Balance
b b
e a . 85 , 0 =
tidak
ya
B A
A

Gambar 8. Diagram Alir Tulangan Tarik Pondasi

TAHAP ANALISA FB-PIER
Berikut ini adalah diagram alir perhitungan dengan program FB-Pier :


Mulai
Menentukan :
1. J umlah Pondasi Arah X dan Y
2. Jarak Antar Pondasi X dan Y
3. Panjang Pondasi
4. Penentuan Satuan Perhitungan

A
Hitung Nilai
n
P

Hitung Nilai
n
P

u n
P P )

Selesai
A
tidak
ya
Perbesar kolomdan
(atau) tulangan
B

Gambar 9. iagram Alir Perhitungan Dengan Program FB-Pier


Input Data Pondasi :
1. Memasukkan data struktur pondasi
2. Penentuan linier dan non linier
3. Penambahan dan pengurangan panjang pondasi
4. Memasukkan atau merubah data properti pondasi
5. Menentukan elevasi pondasi dari muka t anah

Input Data Pilecap :
1. Memasukkan data pilecap
2. Penentuan elevasi pilecap
3. Penentuan ketebalan pilecap
4. Penentuan nilai elastisitas pilecap
5. Penentuan poisson ratio
Input Data Tanah :
1. Memasukkan Data Tanah
2. Penentuan Multiplier / Mult 1
3. Penentuan muka air tanah
4. Penentuan J umlah lapisan tanah
5. Memasukkan atau merubah data karateristik tanah
Input Data Beban :
1. Memasukkan Data Pembebanan
2. Menambahkan / mengurangi beban
3. Menentukan arah beban
4. Menentukan besanya beban

Programdijalankan

Output Program:
1. Momen maksimumakibat beban aksial
2. Deformasi akibat beban horisontal
3. Penurunan Pondasi akibat beban aksial
Selesai
A
DATA PERENCANAAN
Pada perencanaan pondasi data-data yang diperlukan adalah data struktur atas bangunan
dan data hasil penyelidikan tanah. Data struktur atas bangunan yang digunakan adalah
denah dan detail struktur atas dan data pembebanan bangunan, sedangkan data hasil
penyelidikan tanah yang digunakan adalah pengujian tanah di lapangan dan pengujian
di laboratorium.
Data Struktur Atas Bangunan
Data-data struktur bangunan adalah sebagai berikut :
1. Fungsi bangunan =Gedung perkantoran
2. Luas tanah =4720 m
2

3. Luas bangunan =45.211,7 m
2

4. Jumlah lantai =27 lantai dan 3 basemant.
5. Lokasi =J l. Hr.Rasuna Said, kav 6. Kuningan
Jakarta- Selatan.
6. Data beban-beban tiap kolom
Tabel 1.Data beban per kolom
Pot. FRAME P (ton) Pot. FRAME P (ton)
As A 2763 69.90 As 5 2204 119.79
2759 134.30 2294 2088.98
2756 59.94 2352 2135.22
2753 57.59 2220 121.56
2750 122.01 As D 72 654.29
2747 66.88 1210 655.80
As 1 258 132.36 As E 6204 614.52
250 131.66 1393 624.40
As 1' 2775 111.12 As 6 280 110.33
2778 273.77 273 1943.25
2791 287.26 2376 2011.39
2805 293.10 2368 109.07
2814 273.59 As F 2599 180.26
2772 103.65 As 7 281 112.37
As 2 267 773.42 274 1516.11
245 824.68 265 2037.78
As 3 2835 107.89 256 2085.44
2847 1528.43 2617 1535.74
2856 2179.50 2606 107.01
2867 2278.36 As 7' 263 194.53
2876 1540.60 255 132.54
2832 105.16 As 8 268 794.00
As 4 1820 109.42 248 800.24
1816 1980.02 As G 2731 65.92
1810 299.52 2728 93.10
1785 312.60 2719 39.04
1742 2008.57 2716 52.56
1715 109.20 2705 91.76
As B 5883 610.15 2680 62.38
1868 797.74
As C 5932 579.38
1911 790.64
Data Penyelidikan Tanah
Data penyelidikan tanah berguna dalam menentukan karakteristik/jenis pondasi yang
akan digunakan. Berikut data tanah untuk bangunan ini :

Gambar 4.1 Penampang Tanah


1. Hasil perhitungan daya dukung ujung tiang dengan menggunakan metode LCPC
yaitu :
Tabel 2. Daya Dukung Ujung Tiang Dengan Metode LCPC
Dimeter (m) Panjang Pondasi (m) Daya Dukung Ujung Tiang (ton)
0.8
14 169,560
16 452,160
1
14 264,937
16 706,500
Tabel 3. Daya dukung selimut tiang untuk pondasi dengan diameter 0.8 m kedalaman
pondasi 14 m
Dept (m) Jenis Tanah q
c
(Kg/cm
2
) f
s
(kg/cm
2
) A
s
(cm
2
) Q
s
(kg)
(0-5) clay 30.4 23 1256 28888
(5-10) clay
26.83
21
1256 26376
(10-14) clay 82.25 37.5
1004.8 37680
92944
Lempung
Lempung
Lempung
cu =16 kpa
cu =18 kPa
cu =20 kPa



Lanau kepasiran
tanah keras

=1,50 t/m
3
=1,54 t/m
3
=1,46 t/m
3
=1,50 t/m
3

Tabel 4. Daya dukung selimut tiang untuk pondasi dengan diameter 1 m dan kedalaman
pondasi 16 m
Dept (m) Jenis Tanah q
c
(Kg/cm
2
) f
s
(kg/cm
2
) A
s
(cm
2
) Q
s
(kg)
(0-5) clay
30.4 23
1570
36110
(5-10) clay 26.83 21 1570 32970
(10-13) clay 82.25 38 942 35325
(13-16) clay 240 40
942
37680
142085

Tabel 5. Daya Dukung Selimut Tiang Dengan Metode LCPC
Dimeter (m) Panjang Pondasi (m) Daya Dukung Selimut Tiang (ton)
0.8
14 92,944
16 113,668
1
14 116,180
16 142,085

Tabel 6. Daya Dukung Ultimate Tiang Dengan Metode LCPC
Dimeter (m) Panjang Pondasi (m) Daya Dukung Ultimate Tiang (ton)
0.8
14 262,504
16 565,828
1
14 381,117
16 848,585

Tabel 7. Daya Dukung Izin Tiang
Dimeter (m) Panjang Pondasi (m) Daya Dukung izin Tiang (ton)
0.8
14 105,002
16 226,331
1
14 152,447
16 339,434

Tabel 8. Jumlah Tiang pondasi 0.8 m pada kedalaman 14 m
As FRAME P (ton) Qa (ton) n As FRAME P (ton) Qa (ton) n
As A 2763 69.90 1 As 5 2204 119.79 2
2759 134.30 2 2294 2088.98 20
2756 59.94 1 2352 2135.22 21
2753 57.59 1 2220 121.56 2
2750 122.01 2 As D 72 654.29 7
2747 66.88 1 1210 655.80 7
As 1 258 132.36 2 As E 6204 614.52 6
250 131.66 2 1393 624.40 6
As 1' 2775 111.12 1 As 6 280 110.33 1
2778 273.77 3 273 1943.25 19
2791 287.26 3 2376 2011.39 19
2805 293.10 3 2368 109.07 1
2814 273.59 3 As F 2599 180.26 2
2772 103.65 1 As 7 281 112.37 1
As 2 267 773.42 8 274 1516.11 105.00 15
245 824.68 105.00 8 265 2037.78 20
As 3 2835 107.89 1 256 2085.44 20
2847 1528.43 15 2617 1535.74 15
2856 2179.50 21 2606 107.01 1
2867 2278.36 22 As 7' 263 194.53 2
2876 1540.60 14 255 132.54 2
2832 105.16 1 As 8 268 794.00 8
As 4 1820 109.42 1 248 800.24 8
1816 1980.02 19 As G 2731 65.92 1
1810 299.52 3 2728 93.10 1
1785 312.60 3 2719 39.04 1
1742 2008.57 19 2716 52.56 1
1715 109.20 1 2705 91.76 1
As B 5883 610.15 6 2680 62.38 1
1868 797.74 8
As C 5932 579.38 6 jumlah total pondasi = 401
1911 790.64 8

Tabel 9. Jumlah Tiang pondasi 1 m pada kedalaman 14 m
As FRAME P (ton) Qa (ton) n As FRAME P (ton) Qa (ton) n
As A 2763 69.90
152.45
1 As 5 2204 119.79
152.45
1
2759 134.30 1 2294 2088.98 14
2756 59.94 1 2352 2135.22 14
2753 57.59 1 2220 121.56 1
2750 122.01 1 As D 72 654.29 5
2747 66.88 1 1210 655.80 5
As 1 258 132.36 1 As E 6204 614.52 5
250 131.66 1 1393 624.40 5
As 1' 2775 111.12 1 As 6 280 110.33 1
2778 273.77 2 273 1943.25 13
2791 287.26 2 2376 2011.39 13
2805 293.10 2 2368 109.07 1
2814 273.59 2 As F 2599 180.26 2
2772 103.65 1 As 7 281 112.37 1
As 2 267 773.42 5 274 1516.11 10
245 824.68 6 265 2037.78 14
As 3 2835 107.89 1 256 2085.44 14
2847 1528.43 10 2617 1535.74 10
2856 2179.50 15 2606 107.01 1
2867 2278.36 15 As 7' 263 194.53 2
2876 1540.60 11 255 132.54 1
2832 105.16 1 As 8 268 794.00 6
As 4 1820 109.42 1 248 800.24 6
1816 1980.02 13 As G 2731 65.92 1
1810 299.52 2 2728 93.10 1
1785 312.60 2 2719 39.04 1
1742 2008.57 13 2716 52.56 1
1715 109.20 1 2705 91.76 1
As B 5883 610.15 4 2680 62.38 1
1868 797.74 6
As C 5932 579.38 4 jumlah total pondasi = 285
1911 790.64 6
Tabel 10. Jumlah Tiang pondasi 0.8 m pada kedalaman 16 m
As FRAME P (ton) Qa (ton) n As FRAME P (ton) Qa (ton) n
As A 2763 69.90
226.31
1 As 5 2204 119.79
226.31
1
2759 134.30 1 2294 2088.98 10
2756 59.94 1 2352 2135.22
10
2753 57.59 1 2220 121.56 1
2750 122.01 1 As D 72 654.29 3
2747 66.88 1 1210 655.80 3
As 1 258 132.36 1 As E 6204 614.52 3
250 131.66 1 1393 624.40
3
As 1' 2775 111.12 1 As 6 280 110.33 1
2778 273.77 2 273 1943.25 9
2791 287.26 2 2376 2011.39 9
2805 293.10 2 2368 109.07 1
2814 273.59 2 As F 2599 180.26 1
2772 103.65 1 As 7 281 112.37 1
As 2 267 773.42 4 274 1516.11
7
245 824.68 4 265 2037.78 9
As 3 2835 107.89 1 256 2085.44 10
2847 1528.43 7 2617 1535.74 7
2856 2179.50 10 2606 107.01 1
2867 2278.36 10 As 7' 263 194.53
1
2876 1540.60 7 255 132.54 1
2832 105.16 1 As 8 268 794.00 4
As 4 1820 109.42 1 248 800.24 4
1816 1980.02 9 As G 2731 65.92 1
1810 299.52 2 2728 93.10 1
1785 312.60 2 2719 39.04 1
1742 2008.57 9 2716 52.56
1
1715 109.20 1 2705 91.76 1
As B 5883 610.15 3 2680 62.38 1
1868 797.74 4
As C 5932 579.38 3 jumlah total pondasi = 202
1911 790.64 4















Tabel 11. Jumlah Tiang pondasi 1 mpada kedalaman 16 m
As FRAME P (ton) Qa (ton) n As FRAME P (ton) Qa (ton) n
As A 2763 69.90
339.43
1 As 5 2204 119.79
339.43
1
2759 134.30 1 2294 2088.98 7
2756 59.94 1 2352 2135.22 7
2753 57.59 1 2220 121.56 1
2750 122.01 1 As D 72 654.29 2
2747 66.88 1 1210 655.80 2
As 1 258 132.36 1 As E 6204 614.52 2
250 131.66 1 1393 624.40 2
As 1' 2775 111.12 1 As 6 280 110.33 1
2778 273.77 1 273 1943.25 6
2791 287.26 1 2376 2011.39 6
2805 293.10 1 2368 109.07 1
2814 273.59 1 As F 2599 180.26 1
2772 103.65 1 As 7 281 112.37 1
As 2 267 773.42 3 274 1516.11 5
245 824.68 3 265 2037.78 6
As 3 2835 107.89 1 256 2085.44 6
2847 1528.43 5 2617 1535.74 5
2856 2179.50 7 2606 107.01 1
2867 2278.36 7 As 7' 263 194.53 1
2876 1540.60 5 255 132.54 1
2832 105.16 1 As 8 268 794.00 3
As 4 1820 109.42 1 248 800.24 3
1816 1980.02 6 As G 2731 65.92 1
1810 299.52 1 2728 93.10 1
1785 312.60 1 2719 39.04 1
1742 2008.57 6 2716 52.56 1
1715 109.20 1 2705 91.76 1
As B 5883 610.15 2 2680 62.38 1
1868 797.74 3
As C 5932 579.38 1 jumlah total pondasi = 148
1911 790.64 3

Tabel 12. Daya Dukung Kelompok Tiang
Diameter
Tiang (m)
Panjang
Pondasi (m)
J umlah
Tiang
Daya Dukung
Kelompok Tiang
(ton)
0,8 14
2 525.008
3 787.512
4 1050.016
5 1312.52
6 1575.024
1 14
2 757.21
3 1135.815
4 1514.42
5 1893.025
6 2271.63
0,8 16
2 1131.656
3 1697.484
4 2263.312
5 2829.14
6 3394.968
7 5092.452
1 16
2 1697.17
3 2545.755
4 3394.34
5 4242.925
6 5091.51
7 7637.265

Tabel 13. Effisiensi Kelompok Tiang
Diameter
Tiang (m)
Panjang
Pondasi (m)
J umlah
Tiang
Daya Dukung
Kelompok Tiang
(ton)
EFFISIENSI KELOMPOK
TIANG
0,8 14
2 525.008 1.00
3 787.512 1.00
4 1050.016 1.00
5 1312.52 1.00
6 1575.074 1.00
1 14
2 757.21 0.99
3 1135.815 0.99
4 1514.42 0.99
5 1893.025 0.99
6 2271.63 0.99
0,8 16
2 1136.68 1.00
3 1705.02 1.00
4 2273.36 1.00
5 2841.7 1.00
6 3410.04 1.00
7 5092.452 1.29
1 16
2 1679.17 0.99
3 2545.755 1.00
4 3394.34 1.00
5 4242.925 1.00
6 5091.51 1.00
7 7637.265 1.29

Tabel 14. Penurunan pondasi tiang tunggal
Diameter tiang (m) Panjang pondasi (m) Penurunan (m)
0.8 14 0.023
1 14 0.027
0.8 16 0.028
1 16 0.032
Out Put Hasil Analisa Dengan Program Fb-Pier]

Gambar 5.15. Penomeran kelompok tiang


Gambar 5.16. Momen Akibat Beban Beban Horizontal


Gambar 5.17. Gaya Geser Tiang Akibat Beban Horizontal

Gambar 5.18. Gaya Perlawanan Tanah

a. Jumlah tiang kelompok 2
Tabel 5.18 nilai gaya maksimum pada tiang
Maximum pile forces Value Pile
Max shear in 2 direction 0.6642E+02 KN 2
Max shear in 3 direction -0.1566E-07 KN 2
Max moment about 2 axis 0.1537E-07 kN-m 2
Max moment about 3 axis -0.3965E+03 kN-m 2
Max axial force -0.8488E+03 kN 2
Max torsional force 0.4875E-11 kN-m 1
Max demand/capacity ratio 0.7655E-03 2

Tabel 5.19 nilai gaya maksimum pada tanah tiang
Maximum pile forces Value Pile
Max axial soil force 0.2701E+02 kN 2
Max lateral in X direction 0.6955E+01 kN 2
Max lateral in Y direction 0.1140E-06 kN 2
Max torsional soil force 0.1140E-06 kN 2

Tabel 5.20 nilai gaya maksimum perpindahan tiang
Maximum pile head displacements Value Pile
Max displacement in axial 0.2472E-02 m 2
Max displacement in x 0.1326E-01 m 1
Max displacement in y -0.2310E-20 m 2

b. Jumlah tiang kelompok 3
Tabel 5.21 nilai gaya maksimum pada tiang
Maximum pile forces Value Pile
Max shear in 2 direction 0.7115E+02 kN 2
Max shear in 3 direction -0.2176E+02 kN 3
Max moment about 2 axis -0.1800E+03 kN-m 2
Max moment about 3 axis -0.4093E+03 kN-m 2
Max axial force -0.1274E+04 kN 3
Max torsional force 0.2142E+02 kN-m 1
Max demand/capacity ratio 0.1149E-02 3

Tabel 5.22 nilai gaya maksimum pada tanah tiang
Maximum pile forces Value Pile
Max axial soil force 0.3131E+02 kN 3
Max lateral in X direction 0.7928E+01 kN 2
Max lateral in Y direction 0.5618E+01 kN 3
Max torsional soil force 0.5186E+01 kN-m 1

Tabel 5.23 nilai gaya maksimum perpindahan tiang
Maximum pile head displacements Value Pile
Max displacement in axial 0.4529E-02 m 3
Max displacement in x 0.4529E-02 m 3
Max displacement in y -0.5929E-02 m 1

c. Jumlah tiang kelompok 5
Tabel 5.24 nilai gaya maksimum pada tiang
Maximum pile forces Value Pile
Max shear in 2 direction 0.7928E+02 kN 2
Max shear in 3 direction -0.2780E+02 kN 2
Max moment about 2 axis -0.2189E+03 kN-m 2
Max moment about 3 axis -0.2189E+03 kN-m 2
Max axial force -0.3123E+04 kN 5
Max torsional force 0.4505E+00 kN-m 4
Max demand/capacity ratio 0.2817E-02 5

Tabel 5.25 nilai gaya maksimum pada tanah tiang
Maximum pile forces Value Pile
Max axial soil force 0.2879E+02 kN 1
Max lateral in X direction 0.1013E+02 kN 2
Max lateral in Y direction 0.3087E+01 kN 2
Max torsional soil force -0.1153E+00 kN-m 4

Tabel 5.26 nilai gaya maksimum perpindahan tiang
Maximum pile head displacements Value Pile
Max displacement in axial 0.3831E-01 m 5
Max displacement in x 0.3777E-01 m 1
Max displacement in y -0.1268E-02 m 4





d. Jumlah tiang kelompok 6
Tabel 5.27 nilai gaya maksimum pada tiang
Maximum pile forces Value Pile
Max shear in 2 direction 0.6810E+02 kN 3
Max shear in 3 direction -0.2874E+02 kN 2
Max moment about 2 axis -0.2751E+03 kN-m 2
Max moment about 3 axis -0.6427E+03 kN-m 3
Max axial force -0.2706E+04 kN 5
Max torsional force -0.2162E+00 kN-m 4
Max demand/capacity ratio 0.3539E-02 3

Tabel 5.28 nilai gaya maksimum pada tanah tiang
Maximum pile forces Value Pile
Max axial soil force 0.3237E+02 kN 4
Max lateral in X direction 0.3237E+02 kN 6
Max lateral in Y direction -0.3018E+01 kN 5
Max torsional soil force -0.5537E-01 kN-m 4

Tabel 5.29 nilai gaya maksimum perpindahan tiang
Maximum pile head displacements Value Pile
Max displacement in axial 0.1861E-01 m 5
Max displacement in x 0.1861E-01 m 1
Max displacement in y 0.1256E-05 m 1

e. Jumlah tiang kelompok 7
Tabel 5.30 nilai gaya maksimum pada tiang
Maximum pile forces Value Pile
Max shear in 2 direction 0.6905E+02 kN 5
Max shear in 3 direction 0.6905E+02 kN 6
Max moment about 2 axis 0.5159E+02 kN-m 6
Max moment about 3 axis -0.6393E+03 kN-m 5
Max axial force -0.3140E+04 kN 4
Max torsional force 0.1665E+00 kN-m 2
Max demand/capacity ratio 0.3832E-02 5

Tabel 5.31 nilai gaya maksimum pada tanah tiang
Maximum pile forces Value Pile
Max axial soil force 0.2998E+02 kN 3
Max lateral in X direction 0.6236E+01 kN 5
Max lateral in Y direction -0.6720E+00 kN 6
Max torsional soil force -0.4265E-01 kN-m 2

Tabel 5.32 nilai gaya maksimum perpindahan tiang
Maximum pile head displacements Value Pile
Max displacement in axial 0.4037E-01 m 4
Max displacement in x 0.5588E-01 m 3
Max displacement in y 0.5588E-01 m 1
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan perencanaan pondasi bore pile secara manual dengan
menggunakan diameter 80 dan 100 cm serta panjang pondasi 14 dan 16 m maka
direkomendasikan atau dipilih pondasi bore pile dengan diameter 100 cm dan panjang
pondasi 16 m. Hal ini dapat dilihat berdasarkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung izin tiang tunggal yang dihasilkan untuk
bore pile dengan diameter 100 cm dan kedalaman pondasi 16 m, tiang ini
menghasilkan daya dukung izin terbesar sehingga dapat mendukung beban yang
bekerja.
2. Hasil penurunan yang dihasilkan oleh pondasi tiang bor diameter 100 cm dan
kedalaman 16 m sebesar 2,5 cm.masih dalam batas toleransi.
3. Jumlah pondasi tiang bor yang dihasilkan lebih sedikit yaitu 148 buah. Hal ini
dipertimbangkan karena luas lahan yang tersedia pada proyek ini tidak terlalu luas
tetapi juga harus dapat menopang beban struktur atas yang besar.
4. Momen yang dihasilkan untuk pondasi tiang tunggal diameter 100 cm dan panjang
16 m lebih kecil dibandingkan dengan tiang bor diameter 80 cm yaitu sebesar 335
kNm. Hal ini mempengaruhi defleksi yang terjadi akibat beban yang bekerja masih
dalam batas-batas toleransi.
5. Perbandingan analisis secara manual dengan analisis menggunakan program FB-
Pier menghasilkan analisa perilaku dan defleksi yang berbeda hal ini dimungkinkan
karena perbedaan metode yang digunakan melalui perhitungan secara manual dan
perhitungan dengan menggunakan program.

SARAN
Perencanaan analysis pondasi disarankan tidak hanya menggunakan analysis
berdasarkan data lapangan saja namun juga perlu ditambahkan analysis berdasarkan
data laboratorium, hal ini diperlukan sebagai perbandingan untuk mendapatkan
keakuratan hasil analysis


















DAFTAR PUSTAKA

1. Civiltech software.,: All pile : User ManualBellevue, WA USA, 2007.
2. Coduto, Donald P., Foundation Design (principles and practices) prentice hall,
upper saddle river, new jersey, 2001.
3. Developed BY the Departement of Transportation and the Federal Highway
Administration.,FB-Pier User Guide and Manual,Januari, 2002.
4. Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Peraturan Pembebanan Indonesia
Untuk Gedung, Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung,
1983.
5. Djajaputra Aziz, Poulus, H.G., dan Rahardjo P. Paulus, Manual Pondasi Tiang,
Universitas Katholik Parahyangan, Bandung, 2000.
6. E.Bowles, Joseph., Analisis dan Desain Pondasi, Erlangga, Jakarta.
7. Frick, Heinz., Mekanika Teknik I, Kanisius Yogyakarta, 1979.
8. Hadihardaja, Joetata, Rekayasa Fundasi I I fundasi Dangkal dan Dalam,
Universitas Gunadarma, Jakarta, 1997.
9. Hardiyatmo, Hary Christady., Teknik Pondasi 1, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1996.
10. Hardiyatmo, Hary Christady., Teknik Pondasi 2, Edisi Kedua. UGM,
Yogyakarta, 2002.
11. M. Das Braja, Mekanika Tanah, J ilid 1. Erlangga, Jakarta, 1995.9[11]
12. Pusat pelatihan MBT bekerjasama dengan Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia
(HATTI)., Short Course Pile Pondation 2004, Jakarta, 2004.
13. Sosrodarsono, Suryono, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, PT. Pradnya
Paramita, Jakarta, 2000.
14. Sudarmoko, Perancangan dan Analisis Kolom Beton Bertulang (mengacu SK
SNI-T-15-1991-03"), Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1994.
15. Tomlinson, M.J.,Pile Design and Pondation Contruction - fourt edition, E&FN,
London, 1994.

You might also like