You are on page 1of 40

B u le tin

t ri t oni s ,

ed is i

A p ril

2012

B a l a i B e s a r T a m a n N a s i o n a l T e l u k C e n d e r a w a s i h
S u r a t d a r i R e d a k s i D a f t a r I s i
Sebuah awal yang baik diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perjalanan selanjutnya. Dalam edisi perdananya di tahun 2012 ini, Tritonis mencoba menuangkan berbagai tulisan mengenai Global Warming yang sampai saat ini masih hangat diperbincangkan. Dalam edisi ini, berbagai artikel bertema Global Warming disajikan. Tak hanya dari segi akibat dan penyebab saja, melainkan dari segi langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah ataupun mengurangi dampak negatif global warming pun disampaikan di sini. Sebuah langkah awal optimalisasi pengelolaan TNTC pun dilaksanakan di awal tahun ini. Sebuah langkah awal yang ditandai dengan penandatanganan MoU antara pihak BBTNTC, WWF-Indonesia dan pihak pemerintah kabupaten Teluk Wondama pun diharapkan mampu menjadi awal yang baik bagi pengelolaan TNTC di masa mendatang. Pengangkatan sumpah Pegawai Negeri Sipil pun dilaksanakan pada Caturwulan pertama di tahun ini. Tak hanya pengangkatan sumpah PNS, pelantikan pejabat eselon III dan IV lingkup wilayah Papua dan Papua Barat yang dilaksanakan di Manokwari pun turut menyemarakan kegiatan di awal tahun ini. Semoga Buletin Tritonis edisi pertama tahun 2012 inidapat menambah pengetahuan dan informasi bagi pembaca. Segala kritik dan saran yang membangun demi kemajuan Buletin Tritonis sangat kami harapkan. Buletin Tritonis (Tanggap, Realistis, Informatif dan inspiratif)

Liputan
Hari Bakti Rimbawan Ke-29 di
Provinsi Papua Barat

Syukuran Peringatan Hari Bakti Rimbawan Ke-29 Oleh Balai Besar Taman nasional Teluk Cenderawasih Sosialisasi Revisi Peraturan jabatan Fungsional Polisi Kehutanan Pengambilan Sumpah/janji PNS dan Pelantikan Pejabat Eselon III, IV dan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Manokwari

16

Artikel
Pengalaman Pertamaku Menginjak
Kawasan TNTC

Dengan Kebiasaan Baik, Menjadikan Bumi Jauh Lebih baik

Dampak Pemanasan Global Perubahan Iklim Hutan-Tidak Berhutan Dalam isu


Global Warming

Merupakan media informasi dan komunikasi konservasi untuk menyebarluaskan informasi konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya secara umum, pengelolaan-pengelolaan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya serta pengembangan kawasan konservasi Taman Nasional Teluk Cenderawasih.

20 22 31 31 34 37

Berita Gambar Kabar Kawasan


Penandatanganan MoU Kerjasama
Optimalisasi Pengelolaan TNTC dan Peresmian Kapal Gurano Bintang Anggrek di Anggromeos

Penelitian
Evaluasi Lingkungan Zonasi Taman
nasional Teluk Cenderawasih Pada SPTN Wilayah V Rumberpon

S U S U N A N

R E D A K S I

Pembina & Penanggung Jawab: Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih Pengarah/Editor: Manerep Siregar, S.P., M.Si. Pimpinan Redaksi: Astriet Y. Manangkoda, S.IK Staff Redaksi: Lidia Tesa Vitasari Seputro, S.Si., Rini Purwanti, S.Si., Muhibuddin Danan Jaya, A.Md Layout : Lidia Tesa Vitasari Seputro, S.Si Desain Cover : Muhibbuddin Danan Jaya, A.Md Sumber Gambar : Dokumentasi TNTC

Kemitraan
Visi, Misi & Tujuan Sebagai Langkah
Awal Kemajuan Pendidikan

Biodiversity
Mengenal Kerapu Lebih Dekat

Serba-serbi
Bersepeda Untuk Kesehatan dan Lingkungan

Alamat Redaksi
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih Jln. Essau Sesa-Sowi Gunung Manokwari-Papua Barat Telp : (0986)212303 Fax : (0986)214719 E-mail : telukcenderawasih@gmail.com

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

LIPUTAN

H a r i B a k t i R i m b awa n K e - 2 9 d i P r o v i n s i Pa p u a B a r a t
Sebuah wujud kebersamaan para rimbawan yang patut ditingkatkan dan dipertahankan .

Lidia Tesa Vitasari S, S.Si*) turut menyaksikan jalannya pertandingan setiap sore. Keriuhan dalam setiap pertandingan tercipta tidak hanya berasal dari para pemain tetapi juga berasal dari supporter masing-masing tim. Kehebohan itu tampak dari yel-yel dan bunyi-bunyian alat yang dibawa para supporter. Pertandingan yang cukup menarik perhatian adalah futsal dan memasak, pada pertandingan futsal meskipun masing-masing UPT telah sering bertemu dalam latihan setiap minggu, namun pertandingan ini masih tetap menjadi primadona yang dihadiri oleh banyak penonton. Perlombaan memasak yang mengusung tema Masakan Nusantara merupakan lomba terakhir yang digelar. Mengambil tempat di kantor Bidang Wilayah II BBKSDA, perlombaan diikuti oleh 15 (lima belas) tim dari seluruh UPT lingkup Kehutanan. Masingmasing UPT bebas mengirimkan tim utusannya, dengan syarat masing-masing tim terdiri dari 2

pacara yang dilaksanakan di lapangan Balai Latihan Kehutanan Manokwari menjadi awal dilaksanakannya serangkaian kegiatan menyambut Hari Bakti Rimbawan. Upacara ini dihadiri oleh staf dari semua Unit Pelaksana Teknis Lingkup Kehutanan baik pusat maupun daerah. Mengawali seluruh rangkaian kegiatan, kegiatan penanaman pohon di sepanjang jalan Yos Sudarso dan Makalo dilakukan seusai upacara. Seluruh UPT mendapatkan bagian dalam penanaman pohon dan berkewajiban dalam pemeliharaan pohon yang telah ditanam. 1 Maret 2012 merupakan hari yang cerah, dan terik matahari tak menyurutkan semangat para rimbawan dalam menanam pohon di sepanjang jalan arteri di Kota Manokwari.

Berbagai kegiatan telah dipersiapkan oleh Balai Pemantauan dan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XVII Manokwari selaku panitia penyelenggara, diantaranya lomba futsal, tenis meja, tenis lapangan, bola voli, catur, gaplek, tarik tambang, memasak dan funbike. Selain itu, kegiatan amal seperti pembagian sembako dan donor darah juga dilaksanakan. Mengingat pertandingan itu diikuti oleh seluruh pegawai beserta ibu-ibu dharma wanita, maka pertandingan-pertandingan dilaksanakan di sore hari. Kegiatan yang dipusatkan di area kompleks Balai Latihan Kehutanan SMK Kehutanan menyebabkan kompleks tersebut ramai oleh para supporter dan masyarakat sekitar yang

Suasana Pertandingan

Pa ge

B u le tin

t ri t oni s

LIPUTAN.
(dua) orang yaitu seorang pegawai struktural dan didampingi oleh seorang staf. Yang menjadi sorotan sekaligus daya tarik dalam lomba ini adalah seluruh pesertanya adalah pria. Nasi goreng, sebuah makanan yang telah sangat popular, dipilih menjadi menu masakan yang dipertandingkan. Berbagai bahan dan peralatan telah dipersiapkan oleh panitia. Dalam waktu 1 (satu) jam, para peserta diminta menyajikan menu yang telah ditentukan. Selain rasa masakan, kebersihan, kecepatan, cara penyajian, kekompakan tim juga mendapatkan poin dalam penilaian. Lomba menggambar dan mewarnai yang dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2012. Banyak anak-anak yang ikut berpartisipasi dalam lomba ini. Lomba yang diikuti oleh anak-anak usia PAUD-TKSD-SMP ini diselenggarakan di ruang kelas SMK Kehutanan. Banyak kelucuan yang terjadi selama lomba. Ada anak yang tiba-tiba menangis dan tidak mau lagi melanjutkan mewarnai, dan ada juga yang menangis karena tidak dapat menyelesaikan gambar sesuai waktu yang diberikan. Rangkaian kegiatan memeriahkan Hari Bakti Rimbawan diakhiri dengan upacara pada tanggal 16 Maret 2012 di halaman SMK Kehutanan Manokwari. Upacara ini dihadiri oleh Ir. M. L. Rumadas, M.Si, Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat, sekaligus sebagai Pembina Upacara. Peringatan

Penyerahan Piala Juara Umum Kepada Perwakilan BBTNTC

Hari Bakti Rimbawan yang ke-29 ini mengusung tema Dengan Semangat Jiwa Korsa Rimbawan, Kita Sukseskan Gerakan Penanaman Pohon di Papua Barat. Dalam sambutan dan amanatnya, Ir. M. L. Rumadas, M.Si mengingatkan seluruh rimbawan baik yang berasal dari UPT pusat maupun daerah untuk tetap menjunjung tinggi semangat jiwa korsa yang dirasa semakin luntur. Dengan tetap berpegang pada semangat jiwa korsa serta 9 nilai dasar rimbawan, diharapkan pembangunan dan kemajuan sektor kehutanan akan meningkat. Selain itu pembentukan dan pembinaan Pramuka Sakawanabakti juga dinilai masih sangat tertinggal dibandingkan daerah lain. Peranan Pramuka Sakawanabakti sangatlah penting dalam rangka peningkatan SDM Kehutanan serta pemahaman masyarakat mengenai kehutanan sejak usia dini. Usai upacara, perolehan medali masing-masing UPT pun dibacakan. Pengumuman ini sekaligus menunjukkan posisi piala bergilir sebagai juara umum. Berdasarkan hasil perolehan medali, piala bergilir tetap berada di tangan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Nama-nama pemenang lomba pun secara berurutan diumumkan dan dilanjutkan dengan penyerahan hadiah. Usai pengumuman dan penyerahan hadiah, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan karaoke. Sebuah wujud kebersamaan para rimbawan dalam memeriahkan Hari Bakti Rimbawan ke-29, yang diharapkan semakin meningkat demi kema-

Suasana Lomba Mewarnai

*)Calon PEH pada BBTNTC

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

LIPUTAN

S y u k u r a n P e r i n g a t a n H a r i B a k t i R i m b a w a n K e - 2 9 O l e h B a l a i b e s a r T a m a n N a s i o n a l T e l u k c e n d e r a w a s i h

Makna kebersamaan dan ikatan jiwa korsa keluarga rimbawan pun bertumbuh

Imam Setyo Hartanto, S.Hut*) yang sangat besar dari seluruh pegawai dan keluarga. Acarapun dilanjutkan dengan pemberian sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Kepala Balai Besar TN. Teluk Cenderawasih (Bpk. Ir. Djati Witjaksono Hadi, M.Si). Dalam sambutannya, Bapak Kepala Balai Besar mengajak seluruh keluarga besar BBTNTC untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa karena barangsiapa yang bersyukur akan nikmat-Nya pasti Tuhan akan memberikan nikmat yang lebih besar namun apabila kita lalai kufur akan nikmat-Nya maka pasti Tuhan akan mencabut nikmat kita. Selain itu beliau berpesan agar seluruh pegawai BBTNTC tetap bersemangat guna menyemarakkan dan mempertahankan gelar Juara Umum dalam rangka Hari Bakti Rimbawan pada tahun 2013 mendatang. Sambutan berikutnya diberikan kepada Koordinator Lomba Hari Bakti Rimbawan BBTNTC yaitu Bpk. Cores Yakob Makamur, SH. Dalam penyampaiannya, Pak Cores mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh keluarga BBTNTC atas

ada tanggal 28 Maret 2012 yang lalu, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) mengadakan acara syukuran dalam rangka peringatan Hari Bakti Rimbawan yang ke-29. Acara ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan tim BBTNTC menjadi Juara Umum untuk kali yang kedua dalam rangkaian Lomba Hari Bakti Rimbawan ke-29 Se-Provinsi Papua Barat. Namun disamping itu, diadakannya acara ini merupakan upaya penguatan sense of belonging dan tali silaturahmi seluruh keluarga besar BBTNTC mulai dari unsure pimpinan hingga seluruh staf beserta para keluarganya. makna kebersamaan dan ikatan jiwa korsa keluarga rimbawan pun semakin tumbuh dan berkembang disini Acara yang dimulai pada siang hari ini diawali dengan pembagian kupon undian berhadiah yang akan diundi pada akhir acara. Tentu saja pembagian kupon ini mendapat apresiasi dan antusiasme

Pa ge

B u le tin

t ri t oni s

LIPUTAN.
dukungan dan partisipasinya dalam rangkaian Lomba Hari Bakti Rimbawan ke-29 yang lalu sehingga Tim BBTNTC berhasil mempertahankan gelar Juara Umum untuk yang kedua kalinya. Selain itu beliau mengharapkan agar seluruh pegawai BBTNTC tetap mempertahankan kekompakan dan kerjasama sehingga pada periode berikutnya gelar Juara Umum dapat dipertahankan untuk yang ketiga kalinya dan piala bergilir Hari Bakti akhirnya secara resmi menjadi milik BBTNTC. Selesai sambutan, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa penutup. Setelah itu dilakukan pengambilan nomor untuk pengundian hadiah. Dalam pengundian nomor ini dibagikan hadiah kepada 14 pemegang lucky number. Sebagai hadiah utama adalah sebuah HP Nokia beserta kartu perdananya. Pengundian hadiah utama ini dilakukan oleh Kababes dan yang beruntung mendapatkan hadiah ini adalah Ibu Irianti, SE. Selain hadiah hiburan kepada para pegawai yang beruntung, dalam kesempatan yang sama Kababes TNTC juga memberikan bingkisan kepada seluruh putra-putri pegawai BBTNTC dan hadiah kepada adik-adik pemenang Lomba Menggambar dan Mewarnai yang telah berhasil menjadi juara 1 dan 2 pada Hari Bakti kemarin. Sebagai penutup, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama seluruh keluarga besar BBTNTC. Dengan menu sederhana yaitu ikan bakar lalapan, ungkapan ayam bakar madu serta es kopyor; rasa kekeluargaan disini terasa begitu hangat. Disertai iringan musik, karaoke dan canda tawa antar keluarga, makna kebersamaan dan ikatan jiwa korsa keluarga rimbawan pun semakin tumbuh dan berkembang disini. Semoga acara yang serupa bisa secara kontinu terus dilakukan guna memupuk semangat jiwa korsa rimbawan sekaligus rasa kekeluargaan di Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Dan semoga hal ini akan memicu semangat seluruh pegawai untuk bisa berkontribusi maksimal baik di dalam maupun di luar kantor.

*)Calon PEH pada BBTNTC

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

LIPUTAN

S o s i a l i s a s i R e v i s i P e r a t u r a n J a b a ta n F u n g s i o n a l P o l i s i K e h u ta n a n
Meningkatnya tuntutan pelaksanaan tugas perlindungan dan pengamanan serta peredaran hasil hutan diimbangi peningkatan profesionalisme dan pengembangan karier petugas .

Kurnianingsih, A.Md*)

egiatan sosialisasi revisi Peraturan Perundangundangan tentang Jabatan Fungsional Polisi Kehutanan dilaksanakan pada tanggal 30 bulan Maret tahun 2012 bertempat di Kantor Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih, tepatnya dimulai acara pada pukul 09.00 Waktu Indonesia Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat fungsional polisi kehutanan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih baik yang bertugas di kantor Balai maupun perwakilan dari Bidang maupun Seksi Wilayah Pengelolaan TN dan juga perwakilan dari kantor Dinas Kehutanan Propinsi Papua Barat. Nara sumber kegiatan ini berasal dari Kantor Bagian Administrasi Jabatan Fungsional Biro Kepegawaian Kementerian Kehutanan, staf Sekditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Dengan lebih meningkatnya

tuntutan dalam pelaksanaan tugas perlindungan dan pengamanan hutan serta peredaran hasil hutan, dimana peningkatan profesionalisme dan pengembangan karier petugas, yaitu polisi kehutanan juga harus diperhatikan dengan seksama, maka pemerintah memutuskan untuk melakukan revisi peraturan jabatan fungsional, khususnya polisi kehutanan. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan pejabat fungsional tersebut mengetahui secara garis besar perubahan yang terjadi dalam susunan peraturan khusus tentang jabatan fungsionalnya. Yang sebelumnya jenjang jabatan fungsional polisi kehutanan ahli hanya mencapai tingkat tertinggi yaitu golongan ruang III/d, namun sekarang dapat meningkat lagi hingga golongan ruang IV/c setara dengan Eselon II. Secara garis besar terdapat beberapa subjek target yang diharapkan dapat terjadi perubahan, diantaranya Keputusan M EN PA N N om or 55/ KEP/ M.PAN/7/2003 tentang Jabatan Fungsional Polisi Kehutanan dan Angka Kreditnya. Sekarang telah dilakukan revisi menjadi Pera-

turan MENPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Polisi Kehutanan dan Angka Kreditnya. Objek perubahan lainnya adalah Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 41 tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Polisi Kehutanan dan Angka Kreditnya. Sekarang setelah direvisi menjadi Peraturan Bersama Menteri Kehutanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor NK.14/MENHUT-II/20011 Nomor 31 Tahun 2011 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Polisi Kehutanan. Poin-poin yang menjadi substansi perubahan diantaranya adalah Definisi, Unsur dan Sub Unsur, Jenjang Jabatan/ Pangkat, Syarat Pengangkatan, Kualifikasi Pendidikan, Diklat dan Uji Kompetensi, Kewajiban Pengumpulan Angka Kredit, Waktu Pengumpulan DUPAK, Pejabat Penetap Angka Kredit, Tim Penilai dan Formasi Polisi Kehutanan. Definisi menurut Kep. Menpan

Pa ge

B u le tin

t ri t oni s

LIPUTAN.
fungsional polisi kehutanan menurut Kep. Menpan Nomor 55 Bab IV menerangkan bahwa jenjang jabatan polisi kehutanan dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi adalah : 1. Polisi kehutanan pelaksana pemula, golongan ruangnya II/a; 2. Polisi kehutanan pelaksana, terdiri dari golongan ruang II/b, II/c, dan II/d; 3. Polisi kehutanan pelaksana lanjutan, terdiri dari golongan ruang III/a dan III/b; dan
Suasana Sosialisasi RevisiPeraturan Jabatan Fungsional Polisi Kehutanan

4. Polisi kehutanan penyelia, yang terdiri dari golongan ruang III/c dan III/d. Sedangkan menurut Peraturan Menpan dan RB Nomor 17 tahun 2011, adalah : 1. Polisi Kehutanan Terampil : 2. Polisi Kehutanan Pelaksana Pemula (II/a); 3. Polisi Kehutanan Pelaksana (II/b - II/d); 4. Polisi Kehutanan Pelaksana Lanjutan (III/a, III/ b); dan 5. Polisi Kehutanan Penyelia (III/c III/d) 6. Polisi Kehutanan Ahli : 7. Polisi Kehutanan Pertama (III/a III/b); 8. Polisi Kehutanan Muda (III/c III/d); dan 9. Polisi Kehutanan Madya (IV/a IV/c). Kemudian mengenai syarat pengangkatan pertama, menurut Peraturan Menpan dan RB Nomor 17 tahun 2011 diwajibkan untuk mengikuti tes/ uji kompetensi dan harus lulus. Terdapat kebijakan atau jalan keluar yang disarankan kepada pejabat polisi kehutanan yang masih tergolong polisi kehutanan tingkat terampil yang akan alih jenjang ke tingkat ahli dan sudah memegang ijazah S1 atau S2, adalah melalui cara INPASSING. Masa inpassing ini hanya berlaku hingga bulan Agustus tahun 2012. Masa ini dimaksudkan untuk pejabat dengan kondisi seperti dimaksug diatas untuk dapat langsung disesuaikan jabatannya.
*)Calon Polisi Kehutanan Pada BBTNTC

Nomor 55 dalam Pasal 1 Bab I Ketentuan Umum angka 1 dinyatakan bahwa Polisi Kehutanan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan perlindungan dan pengamanan hutan serta peredaran hasil hutan. Sedangkan definisi menurut Peraturan Menpan dan RB Nomor 17 tahun 2011 dalam Pasal 1 Bab I Ketentuan Umum angka 2 dinyatakan bahwa Polisi Kehutanan adalah Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungan instansi Kehutanan Pusat dan Daerah yang sesuai dengan sifat pekerjaannya menyelenggarakan dan atau melaksanakan usaha perlindungan hutan yang oleh kuasa Undangundang diberikan wewenang kepolisian khusus dibidang kehutanan dan konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Selain itu, ada pemberitahuan tambahan dari nara sumber, bahwa pejabat fungsional polisi kehutanan diwajibkan mengusulkan secara hirarkhi Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) setiap tahun, dan untuk pengusulan kegiatan tahun 2010 paling lambat dapat dikumpulkan bulan Juni 2012. Selanjutnya akan mulai diberlakukan peraturan perundang-undangan yang terbaru. Selain definisi, unsur dan sub unsur, terjadi perubahan dalam jenjang jabatan fungsional polisi kehutanan dari peraturan kebijakan yang lama ke peraturan dan kebijakan yang baru. Jenjang Jabatan (Golongan/ Ruang) pejabat

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

LIPUTAN

Sebuah amanah dan janji sebagai abdi Negara . Pengambilan Sumpah PNS
Pengambilan sumpah dan janji Pegawai Negeri Sipil Lingkup Kementerian Kehutanan Unit Pelaksana Teknis Papua dan Papua Barat Tahun 2012, diselenggarakan pada hari selasa tanggal 10 April 2012 bertempat di kantor Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Manokwari, Papua Barat. Dari seluruh UPT yang berada di lingkup Papua dan Papua Barat, ada 59 orang Pegawai Negeri Sipil yang mengikuti kegiatan ini dengan rincian sebagai berikut : 1.UPT Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih 26 orang pegawai 2.UPT Balai Pengelolaan Daeral Aliran Sungai Remu Ransiki Manokwari 6 orang pegawai 3.UPT Balai Konservasi Sumber

Kurnianingsih, A.Md*)

Daya Alam Wilayah II Manokwari 1 orang Pegawai 4.UPT Balai Latihan Kehutanan Manokwari 2 orang pegawai 5.UPT Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XVII Manokwari 13 orang pegawai 6.UPT Balai Pemantauan dan Pemanfaatan Hutan Produksi 4 orang pegawai 7.UPT Balai Penelitian Kehutanan Manokwari 3 orang pegawai 8.UPT Balai Taman Nasional Lorentz, Puncak Jaya 3 orang pegawai 9.UPT Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua 1 orang pegawai Selain dihadiri oleh para rohaniawan (Islam, Kristen Protestan, dan Katolik), hadir juga Bapak Ir. Sukarya, M.Si dan Bapak Ir. ArPegawai Negeri Sipil yang Diangkat Sumpah/ Janji PNS

nold Manting selaku saksi. Pengambilan sumpah dilakukan oleh Ir. Djati Witjaksono Hadi, M.Si. Kegiatan pengambilan sumpah/ janji Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan sebagai tindak lanjut pelaksanaan UndangUndang No. 43 tahun 1999 tentang Kepegawaian dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/ Janji PNS dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Pen-

Pa ge

10

B u le tin

t ri t oni s

LIPUTAN .
gucapan sumpah/ janji Pegawai Negeri Sipil merupakan syarat mutlak seseorang menjadi Pegawai Negeri Sipil. Janji yang tidak diucapkan tidak hanya didengarkan oleh segenap peserta dan semua yang hadir dalam kegiatan ini saja. Janji yang diucapkan juga didengar oleh Tuhan. Sebagai starting point dalam melaksanakan tugas kedinasan dan tugas lain-lainnya selaku pelayan masyarakat, negara dan bangsa Indonesia, setiap Pegawai Negeri Sipil harus betul-betul mengupayakan pelaksanaan janji tersebut dalam tugas sehari-hari, begitulah penggalan sambutan Ir. Djati Witjaksono hadi, M.Si, selaku Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih. yaitu Ir. Sukarya, M.Si dan Ir. Arnold Manting. Pelantikan pejabat struktural ini dilaksanakan berdasarkan Sur at Kep utu san M enter i Kehutanan Nomor: SK. 620/ Menhut-II/ Peg/ 2012 tentang Mutasi Pejabat Struktural Eselon III dan IV Lingkup kementerian Kehutanan. Sedangkan Pel an t ik an Kep al a SM K K Manokwari berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 621/ Menhut-II/ Peg/ 2012 tentang Pengangkatan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Manokwari. Usai pembacaan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia, seluruh pejabat yang dilantik diambil sumpah/ janji jabatan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya manusia Kehutanan dan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pelantikan yang disaksikan oleh para saksi. Dalam sambutan Menteri Kehutanan yang dibacakan oleh

Pembacaan Sambutan Menteri Kehutanan

kepala BP2SDM, mengucapkan selamat dan terima kasih atas jasa-jasanya di tempat tugas yang lama. Mutasi pejabat Eselon III dan IV lingkup kementerian Kehutanan dimaskudkan untuk penyegaran dan menciptakan semangat baru dalam bekerja. Mutasi pejabat pada masamasa yang akan datang, ada kemungkinan rolling pejabat pusat ke daerah. Dalam sambutannya, Menteri Kehutanan juga menyampaikan bahwa tugas dan tanggung jawab pejabat baru mulai berlaku sejak dilantik. Setelah acara sambutan Menteri Kehutanan, acara pelatikan dilanjutkan dengan doa dan diakhiri dengan lagu Bagimu Negeri. Seluruh rangkaian acara pelantikan pejabat eselon III dan eselon IV lingkup Kementerian Kehutanan berakhir sekitar pukul 12.00 WIT.

Pelantikan Pejabat Struktural


Pada hari selasa tanggal 10 April 2012 dipilih menjadi hari pelantikan pejabat struktural eselon III dan IV serta Kepala Sekolah menengah Kejuruan Kehutanan di Manokwari. Pelantikan dilakukan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Dr. Ir Tachrir Fathoni, M. Sc. Acara yang dimulai sekitar pukul 11.oo WIT ini dihadiri oleh 26 orang pegawai struktural lingkup Kementerian Kehutanan yang akan dilantik. Acara yang berlangsung khidmat ini juga dihadiri oleh para rohaniawan yang akan berperan dalam pengambilan sumpah/janji jabatan dan 2 (dua) orang saksi,

Penandatanganan Berita Acara Pelantikan

*)Calon Polisi Kehutanan Pada BBTNTC

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

11

ARTIKEL

Pengalaman Pertamaku Menginjak K awasan TNTC

Eratnya rasa kekeluargaan menyambut kedatanganku di kawasan .

Sanny Sutanto, S.Si*) mesin pendorongnya dan pengangkutan logistik ke dalam perahu. Perahu yang digunakan dalam kegiatan ini ada 3 buah yaitu 2 buah perahu kayu dan sebuah perahu fiber. Hembusan angin yang cukup kuat membuat laju perahu agak melambat. Dalam perahu fiber hantaman ombak di perairan pulau Rumberpon terasa sangatlah keras karena perahu ini tidak dilengkapi dengan semang. Setelah melakukan perjalanan selama kurang lebih satu setengah jam, sampailah rombongan ke kampung Iseren pulau Rumberpon.

ari sabtu pagi tanggal 27 Januari 2012, sekelompok mahasiswa UNIPA beserta satu orang dosen pendamping dan tiga staff Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) sedang sibuk mempersiapkan perbekalan yang akan dimasukkan kedalam bus untuk kemudian diangkut menuju ke lokasi keberangkatan yaitu di Gunung Botak, Ransiki. saya adalah salah seorang staff BBTNTC yang ikut dalam rombongan itu. Sebagai seorang staff BBTNTC yang baru bergabung dalam UPT BBTNTC, saya merasa sangat gembira dan bersemangat karena kegiatan ini merupakan kali pertama saya turun ke lapangan. Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 WIT dan rombongan telah siap melakukan perjalanan menuju Gunung Botak, Ransiki yang merupakan lokasi penyeberangan. Perjalanan darat ke lokasi penyeberangan ditempuh dalam waktu 4-5 jam menggunakan bus kampus UNIPA. Sesampainya dilokasi penyeberangan Gunung Botak, berbagai persiapan pun dilakukan sebelum penyeberangan, antara lain persiapan perahu long boat beserta

Pa ge

12

B u le tin

t ri t oni s

ARTIKEL.

Kegiatan eksplorasi di hutan dan pantai

Saat mendarat di pantai kampung, rombongan disambut hangat oleh penduduk kampung Iseren dan kami langsung dipersilahkan untuk beristirahat di ruangan sekolah yang baru saja selesai dibangun. Hari pertama di kampung dihabiskan untuk beristirahat setelah perjalanan panjang dari Manokwari ke kampung Iseren pulau Rumberpon. Hari berikutnya kegiatan PKL dimulai dengan penyusuran hutan untuk eksplorasi serangga, kadal, jenis-jenis lumut kerak, jamur, tanaman obat, paku-pakuan serta jenis kupu-kupu. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari secara berselingan dengan kegiatan identifikasi dan inventarisasi jenis-jenis ikan hasil tangkapan masyarakat dan eksplorasi lamun di pantai kampung Iseren. Kegiatan eksplorasi dilakukan pada pagi hingga sore hari, sedangkan saat malam hari diisi kegiatan ramah tamah dengan penduduk setempat serta pemutaran film untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat. Beberapa masyarakat diminta bantuannya dalam kegiatan eksplorasi. Mereka diminta menjadi pemandu serta sebagai narasumber. Suasana kekeluargaan yang sangat erat antara masyarakat dengan rombongan PKL sangat saya rasakan. Kedua belah pihak saling memberikan kesan mendalam selama kegiatan berlangsung. Kegiatan-kegiatan seperti ini sangat diharapkan oleh masyarakat yang berada di dalam kawasan TNTC, dan kegiatan ini juga akan sangat bermanfaat bagi masyarakat kampung apabila sering

dilakukan. Setelah semua kegiatan eksplorasi selesai dilakukan, maka tibalah saat persiapan untuk kembali ke Manokwari. Malam sebelum kepulangan rombongan PKL, diadakan kegiatan ramah tamah dengan seluruh warga kampung. Para mahasiswa memasak kebutuhan untuk acara perpisahan dan ada beberapa masyarakat yang menyumbang makanan untuk memeriahkan acara tersebut. Setelah sambutan dari perwakilan BBTNTC, UNIPA dan mahasiswa PKL maka acara di tutup dengan makan bersama. Kebersamaan seperti ini yang sangat ditunggu oleh masyarakat kampung dan memberikan kesan yang mendalam bagi mereka. Pagi hari nya rombongan PKL bersiap-siap untuk meninggalkan kampung. Semua perlengkapan yang akan dibawa segera dikemas untuk kemudian diangkut dalam long boat. Tepat pukul 10.00 WIT rombongan meninggalkan kampung menuju ke Gunung Botak, dan kembali ke Manokwari. Segala kegiatan dan aktivitas di kampung Iseren, Pulau Rumberpon sangatlah membekas dalam ingatan saya. Semoga kedepan makin banyak kegiatan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang berada dalam kawasan TNTC.

*)Calon PEH pada BBTNTC

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

13

ARTIKEL

D en ga n K eb i a sa a n Ba i k, Men j a d i k a n Bu mi Ja u h Leb i h Ba i k
Sekarang waktunya berubah tetapi bukan sebagai Satria Baja Hitam...
asalah Global warming atau pemanasan global memang sudah tidak asing lagi ditelinga kita, penyebabnya tidak lain berasal dari manusia itu sendiri. Global warming terjadi karena adanya EFEK RUMAH KACA dimana panas yang diterima bumi dari sinar matahari yang seharusnya di pantulkan kembali ke luar angkasa, itu malah dipantulkan kembali ke bumi oleh adanya awan polusi. Sebenarnya ada bermacam cara memperlambat dampak pemanasan global, cara-cara tersebut umumnya mudah dan sederhana. Tetapi kurang dilakukan secara serius oleh kebanyakan orang. Padahal pemanasan global adalah masalah yang serius. Suhu Bumi yang terus meningkat akan ber efek panjangnya musim kering atau kemarau. Mencairnya gunungan es di kutub. Naiknya permukaan air laut. Dan sulitnya mencari sumber mata air. Kalau sudah begitu siapa coba yang tanggung jawab? Berhubung Masih belum terlalu parah efeknya, mari kita lakukan 14 langkah perubahan menuju hidup yang lebih baik, berkualitas dan ramah lingkungan. 1. Batasi Penggunaan kertas Tanamkan di pikiran anda kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan selembar kertas maka anda telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif mungkin misalnya dengan mencetak print out bolak-balik pada setiap kertas. Bila anda nge-print sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong.

Moh. Tasdiq *)

2. Ganti bola lampu. Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon ini membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat setiap daya daya listrik yang anda pakai maka anda turut serta menghabiskan sumber daya energi listrik yang kebanyakan berbahan bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar tak terbarukan, dan dalam jangka sepuluh tahun ke depan mungkin bahan bakar jenis ini akan habis. 3. Hindari Screen Saver Shut down Komputer anda jika tidak akan digunakan dalam jangka lama, atau jika anda terpaksa meninggalkan komputer dalam keadaan menyala, matikan screen saver. Mengaktifkan screen saver akan memakan energi dan mengeluarkan emisi Co2. Jadi matikan screen saver anda sekarang! 4. Periksa tekanan ban Setiap anda ingin bepergian janagn lupa memeriksa tekanan ban kendaraan anda. ban yang kurang angin akan memperlambat laju kendaraan dan akhirnya akan membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak. 5. Buka jendela lebar-lebar Di Amerika , sebagian besar dari 22,7 ton emisi CO2 berasal dari rumah. Kebanyakan emisi atau gas buang tersebut berasal dari AC, kulkas, kompor gas atau refrigerator. Unutk meminimalkannya ketika dapat mengatur termostat AC dengan suhu udara di luar ruangan. Kemudian bukalah jendela lebar-lebar karena sirkulasi udara yang terjebak dapat mengkonsumsi energi. 6. Gunakan pupuk organik. Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen, yang kemudian

Pa ge

14

B u le tin

t ri t oni s

ARTIKEL .
berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun gunakanlah pupuk organik. Disamping aman, murah pula. 7. Tanamlah rumpun bambu Pepohonan memang terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata pohon atau rumpun bambu mampu menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari pohon-pohon lain. 8. Naik kendaraan umum Saat ini jumlah kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin sumpek. Sector transportasi menyumbang sampai 14 % emisi gas rumah kaca ke atmosfer, jika kita menggunakan kendaran umum maka kita mengurangi emisi gas rumah kaca, karena dalam satu kendaraan umum bisa mengangkut puluhan orang, dan itu sangat hemat energi. Dibandingkan dengan kendaraan pribadi sperti sedan yang hanya mengangkut maksimal empat orang. 9. Kurangi makan daging sapi Betul, kurangi dari sekarang memakan daging sapi. Selain megandung kalori y ang tinggi. Daging sapi juga menyumbang emisi gas rumah kaca yang cukup signifikan. Setiap kilogaram daging sapi yang kita makan, setara dengan menyalakan bola lampu 20 watt selama 20 hari. 10. Jangan pakai kantong plastik Di beberapa Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai dibuat undangundangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong pemerintah Negara setempat unutk melarang penggunaan kantong plastic sebagai kantong belanjaan. Plastik ini memang unsur yang sulit terurai, butuh 1000 tahun untuk mengurainya didalam tanah. Efek Gas rumah kaca yang ditimbulkannya juga cukup besar. Maka beralihlah ke kantong kain, misal dari kain serat alami. 11. Membeli produk lokal Produk lokal tentu tidak memerlukan jalur distribusi yang panjang dan membutuhkan banyak bahan bakar. Ini berarti mengurangi emisi CO2 yang dikeluarkan mobil-mobil pengangkutnya. Kemudian belilah produk sayuran atau buah-buahan sesuai musimnya. Ini akan menghemat biaya transportasi dan menghindari harga jual yang mahal. 12. Hidup efisien Apapun aktifitas manusia di bumi akan berdampak pada bumi yang kita diami ini. Pola komsumsi energi, pola lingkungan dan sebagainya. Hiduplah seefisien mungkin, gunakan sedikit energi, komsumsilah sedikit makanan, tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan, sedikit bicara lebih banyak berpikir, dan sebagainya. 13. Mengemudi cerdas Hindari perjalanan yang panjang dan menghabiskan waktu, bila mungkin memotong jalan lakukanlah. Kurangilah aktifitas yang menggunakan kendaraan pribadi. Jika terpaksa menggunakan kendaraan pribadi, pilihlah jalan-jalan alternative yang bebas macet dan tidak mengkonsumsi energi. Bila anda menunggu, matikan mesin sebab gas buangan tetap keluar sementara bahan bahan bakar terpakai. 14. Pakai baju bekas Sekarang bukan jamannya gengsi, toh kita mati tidak membawa gengsi. Tak perlu malu memakai baju bekas atau baju warisan orang tua. Dengan mengurangi membeli pakaian baru maka anda membantu mengurangi pemakaian listrik di pabrik pakaian.Apalagi banyak bahan kain sintetis yang mengandung minyak bumi. Bahkan katun yang berasal dari kapas ternyata mengandung pestisida. (Sumber: kabarinews.com) Jadi, sekarang waktunya berubah.... bukan jadi satri baja hitam.. tapi berubah sikap dan kebiasaan kearah yang lebih baik. So... Mulailah dari hal-hal kecil, Mulailah dari diri sendiri dan Mulailah sekarang juga.

*)PEH Pelaksana pada BPTN Wilayah I Nabire

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

15

ARTIKEL

Dampak Pemanasan Global


Kenaikan suhu pun mempengaruhi rasio pejantan dan betina .

Eric Rosady, A.Md*) merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, CO2, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkannya kembali ke permukaan bumi, sehingga panas dari gelombang radiasi tersebut tersimpan di permukaan bumi yang menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata tahunan bumi. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh seluruh penghuni bumi. Karena tanpa adanya efek rumah kaca, suhu permukaan bumi akan sangat dingin. Suhu rata-rata planet bumi sudah meningkat sekitar 33C menjadi 15C dari suhu awal yang -18C. Jika tidak ada efek rumah kaca ini maka permukaan bumi akan tertutup oleh lapisan es, namun jika berlebihan maka akan menyebabkan pemanasan global. Dibawah ini merupakan gambar dari radiasi matahari yang menyebabkan efek rumah kaca dan selanjutnya terjadi efek gas rumah kaca dan bila

P
industri,

emanasan global adalah keadaan alam sekitar yang mengalami peningkatan suhu yang tinggi berlaku oleh berbanding di seluruh aktivitas suhu normal. yang seperti hutan, dunia

Pemanasan diakibatkan

manusia

penebangan hutan, kegiatan perkilangan dan permotoran, penerokaan pembangunan hutan batu di dalam perut bumi. Kesan saintifik pemanasan global ialah tahap pencairan salju di Kutub Utara semakin tinggi, paras air laut meningkat dan luasan ukuran daratan semakin mengecil. Kesan material ialah kejadian bencana kebakaran Faktor alam seperti kemarau, kesan banjir dan manakala hutan kemanusiaan sebagian

termasuklah kehilangan nyawa dan kecederaan. kebakaran hanyalah penyumbang kepada pemanasan global. Banyak faktor lain yang mempengaruhi pemanasan alam sekitar ini. Ahli-ahli sains dan geografi sependapat mengatakan punca utama pemanasan global ialah nipisnya lapisan ozon yang diakibatkan oleh pelepasan gas khususnya klorofluorokarbon (CFC), adalah gas yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor, hairsprai peralatan rumah tangga yang menimbulkan gas dll. Seperti Gas-gas khusus klorofluorokarbon (CFC) yang bergerak bebas di bumi yang kemudian dihantarkan oleh energi matahari yang matahari dan memantulkan ada. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra

Pa ge

16

B u le tin

t ri t oni s

ARTIKEL .
gas berlebihan menyebabkan terjadinya dihadapi kelompok ikan. Penelitian terbaru yang dilakukan Natalia Ospina-Alvarez dan Fransesc Piferrer dari Marine Science Institute di Barcelona, Spanyol, menemukan bahwa 6 genus ikandari 20 yang terindikasinyata-nyata memiliki jenis kelamin yang ditentukan suhu pengeraman atau biasa disebut TSD (temperature-dependent sex determination). Antara lain, genus Menidia dan Apistogramma. kenaikan suhu air sebesar 4 derajat Celcius, yang diprediksi akan terjadi sepanjang abad ini akan menghasilkan rasio pejantan dan betina sebesar 3 berbanding 1. Rasio tersebut sangat berisiko untuk menjamin kelangsungan hidup ikan.

pemanasan global. Global warming tidak hanya menyebabkan perubahan iklim, tetapi juga mengganggu interaksi seksual di kehidupan liar. Salah satu dampak yang mengkhawatirkan suhu cenderung adalah terganggunya perkembangbiakan makhluk hidup karena kenaikan melahirkan banyak pejantan daripada betina. Pada kebanyakan hewan melata (reptil), jenis kelamin ditentukan seberapa suhu pengeraman telur setelah dibuahi hingga menetas. Jika suhunya di atas suhu rata-rata, biasa disebut pivotal temperature, hampir pasti akan tumbuh menjadi pejantan. Hal tersebut akan menimbulkan masalah jika tingkat kenaikan suhu melaju lebih cepat daripada kemampuan alam melakukan adaptasi. Jumlah betina akan jauh lebih kecil daripada pejantan. Ancaman yang sama juga

*)Calon Polisi Kehutanan pada BPTN Wil II Wasior

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

17

ARTIKEL

Perubahan Iklim

Di tangan kitalah, masa depan bumi berada...

Sanny Sutanto, S.Si*) dari para ahli di dunia karena berbagai alasan, antara lain : 1. Proses rekonstruksi iklim masa lalu menunjukkan bahwa iklim berubah seiring dengan bertambahnya waktu sehingga orang akan berkesimpulan bahwa iklim di waktu yang akan datang tidak akan sama dengan kondisi iklim saat ini; 2. Adanya indikasi bahwa kegiatan manusia ikut bertindak sebagai faktor pengubah iklim. Pada dasarnya perubahan iklim dapat terjadi karena adanya faktor alamiah dan campur tangan manusia serta dapat berlangsung dalam skala yang luas maupun skala sempit. Adapun beberapa teori tentang perubahan iklim antara lain : 1. Perubahan iklim alami yaitu, terjadinya perubahan iklim karena proses-proses alami tanpa

klim adalah suatu ciri atau sifat yang dimiliki oleh udara di suatu tempat atau wilayah berdasarkan nilai rata-rata unsur cuaca yang terjadi dalam kurun waktu yang panjang. Negara-negara dengan letak geografis yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan iklim. Iklim sangat dipengaruhi oleh perubahan cuaca, tetapi berlangsung dalam waktu yang lama. Fluktuasi cuaca mempengaruhi fluktuasi iklim, sehingga perubahan iklim dipengaruhi perubahan cuaca, namun karena terjadi dalam waktu yang lama, maka proses terjadinya perubahan iklim belum dapat dipastikan. Oleh karena itu, para ahli sepakat menyebut perubahan iklim sebagai kecenderungan iklim atau climate trend. Dewasa ini, kecenderungan iklim dipandang sebagai suatu bentuk perubahan. Kecenderungan iklim dewasa ini banyak mendapatkan perhatian

Pa ge

18

B u le tin

t ri t oni s

ARTIKEL
ada campur tangan manusia. 2. Perubahan iklim karena faktor manusia yaitu, terjadinya perubahan iklim karena adanya kegiatan serta campur tangan manusia yang dapat berakibat secara global maupun regional. Dewasa ini dengan semakin majunya teknologi sehingga manusia telah mampu terbang ke luar angkasa dan menempatkan berbagai macam satelit di dalamnya, tidak kecil kemungkinan bahwa akibat -akibat yang ditimbulkan ikut merubah struktur komposisi dan keseimbangan atmosfer yang selanjutnya merubah cuaca dan iklim secara luas. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada data yang cukup kuat untuk mendukung hal tersebut. Sebaliknya, dalam skala kecil akibat campur tangan manusia terhadap perubahan cuaca dan iklim mudah ditunjukkan dan dirasakan. Pada dasarnya cuaca dan iklim mikro dikendalikan oleh fluktuasi dan transformasi energi radiasi di atas permukaan bumi. Besarnya fluktuasi dan transformasi energi tersebut bergantung pada perubahan energi yang datang. Besarnya energi yang datang bergantung pada kejernihan udara di atas permukaan dan jenis permukaan serta faktorfaktor lain . Energi radiasi sinar matahari yang menuju permukaan bumi sebagian besar digunakan untuk penguapan, sedangkan sisanya untuk pergerakan udara, dipantulkan kembali, dan sebagian diserap oleh bumi dan udara untuk pemanasan bumi dan udara. Menurut hukum keseimbangan, seluruh jumlah energi tersebut haruslah tetap, perubahan dari masing-masing komponen penyumbang energi memberikan konsekuensi terjadinya perubahan komponen energi yang lainnya. Sebagai contoh perubahan permukaan dari permukaan hutan menjadi permukaan beraspal. Permukaan hutan mempunyai albedo yang besar sehingga suhu di permukaan hutan tidak terlalu tinggi. Akan tetapi hutan mampu menyimpan energi sehingga perbedaan suhu tidak terlalu besar. Bila permukaannya diganti beraspal yang memiliki sifat banyak menyerap energi radiasi

matahari yang jatuh diatasnya menimbulkan suhu yang tinggi pada siang hari; sebaliknya pada malam hari aspal tersebut memancarkan banyak energi hingga suhu pada permukaan aspal tersebut turun dengan cepat. Hal ini menimbulkan perbedaan suhu yang besar antara siang dan malam yang dapat menyebabkan perubahan unsur cuaca dan iklim, contohnya sering timbul hembusan angin yang kuat secara mendadak yang disebut qust, serta contoh lainnya. Perubahan lainnya adalah adanya asap dan debu yang melayang di udara, menyebabkan energi matahari diserap, dipantulkan dan atau dihamburkan. Asap dan debu juga dapat berfungsi menyerap dan memancarkan gelombang panjang yang keluar dari permukaan, demikian seterusnya sehingga keseimbangan energi akan terus berubah. Dari contoh diatas, aktivitas manusia dapat menyebabkan perubahan iklim meskipun dalam skala kecil dengan cara merubah permukaan bumi serta menyebabkan perubahan komposisi serta kualitas udara. Cuaca dan iklim berfluktuasi dan berubah karena alam, dan juga manusia. Perubahan karena manusia berpangkal dari pertambahan penduduk yang membawa konsekuensi bertambahnya jumlah energi secara langsung ke dalam udara. Pembukaan tanah menyebabkan terjadinya perubahan

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

19

ARTIKEL .

permukaan bumi. Pengotoran udara menyebabkan terjadinya perubahan energi yang menuju/keluar ke/dari permukaan bumi. Pertambahan jumlah manusia dan segala kegiatannya tidak mungkin dicegah; kegiatan pembangunan juga tidak mungkin dihentikan. Lebih dari itu perubahan alam juga tidak dapat dihindari. Perubahan cuaca dan iklim pasti terjadi, namun yang perlu dilakukan adalah upaya meminimalkan perubahan yang terjadi sehingga tidak menjadi sebuah bencana. Para pemangku kebijakan sektor lingkungan perlu memperhatikan aktivitas manusia berserta efek yang ditimbulkan terhadap perubahan cuaca dan iklim. Dengan demikian mereka dapat mengambil kebijakan yang tepat serta menyelesaikan masalah dalam penanganan peru-

bahan iklim yang berdampak pada pemanasan dunia. Peningkatan pemahaman masyarakat dalam hal menjaga lingkungan perlu dilakukan sehingga segala aktivitas yang merusak lingkungan dapat dikurangi. Di tangan kita bersama, masa depan bumi akan ditentukan.

*)Calon PEH pada BBTNTC

Pa ge

20

B u le tin

t ri t oni s

BERITA GAMBAR

Audiensi Direktur Utama Perhutani Dengan Gubernur Papua Barat

Peresmian Kapal Pendidikan Lingkungan, Gurano Bintang

Kemeriahan Peringatan Hari Bakti Rimbawan Ke-29 di Manokwari, Papua Barat

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

21

BERITA GAMBAR

Lomba Memasak Dalam Rangka Hari Bakti Rimbawan Ke-29 di Manokwari

Pengambilan Sumpah PNS UPT Kementerian Kehutanan Lingkup Papua-Papua Barat

Pelantikan Pejabat Eselon III , IV dan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Manokwari

Pa ge

22

B u le tin

t ri t oni s

ARTIKEL

H u ta n T i d a k

B e r h u ta n

D a l a m

I s u

G l o b a l
kawasan Hutan yang sudah tua (berumur) dinilai tidak mampu lagi menyimpan karbon..
Isu global warming menjadi hal yang sangat seksi dan sering menjadi bahan diskusi dalam satu dekade terakhir. Kekhawatiran masyarakat dunia akan semakin memanasnya suhu di permukaan bumi, naiknya muka air laut tiap tahun, melelehnya gletser, semakin kacaunya pola iklim dan musim serta mulai merebaknya berbagai penyakit menular sebagai salah satu efek global warming menjadi semakin beralasan. Berbagai penelitian dan upaya pencegahan mulai ramai dibicarakan guna mengatasi fenomena ini. Dunia kehutanan akhirnya menggeliat kembali berkat isu ini. Setelah terlelap dalam tidur, akhirnya masyarakat dunia mulai melihat kembali akan urgensi dan peran serta hutan dalam mengatasi efek global warming yang terus terjadi. Hutan sebagai penyerap dan penyimpan karbon (khususnya Gas Rumah Kaca GRK), penghasil O2 serta tempat tinggal berbagai biodiversitas dan keanekaragaman hayati yang ada. Hal tersebut memunculkan berbagai inisiatif pemberian kompensasi kepada negara-negara yang memiliki lahan hutan karena dengan keberadaan hutan di wilayahnya maka laju peningkatan GRK dapat ditahan bahkan dikurangi. Namun tentu saja hal ini sangat debatable, terutama negara-negara industri yang diyakini sebagai penghasil karbon terbesar. Banyak negara industri yang menentang mekanisme ini. Debat panjangpun mulai bermunculan. Bahkan yang cukup mencengangkan, beberapa tahun yang lalu muncul hasil penelitian dari Amerika Serikat yang menyatakan bahwa hutan merupakan salah satu penghasil karbon terbesar. Hal ini tentu saja mengagetkan banyak pihak. Hasil penelitian ini didasarkan bahwa kawasan hutan yang sudah tua (berumur) dinilai tidak mampu lagi menyimpan karbon, banyaknya kebakaran

Wa r m i n g

Imam Setyo Hartanto, S.Hut*) dan penebangan hutan menjadi beberapa alasan dimasukkannya hutan sebagai emiten karbon. Bahkan industri kelapa sawit yang notabene tidak mampu menjadi stock karbon apalagi penjaga biodiversitas ternyata dimasukkan dalam komoditas hutan. Tentu saja hasil ini tidak mengenakkan bagi negara-negara pemilik hutan termasuk Brazil dan Indonesia. Alih-alih berusaha mendapatkan kompensasi ternyata kita malah berkewajiban juga untuk menurunkan emisi karbon secara besarbesaran. Bagaimana tidak, berdasarkan hasil IWR tahun 2009, Brazil menduduki peringkat 15 dan Indonesia menduduki peringkat 19 sebagai negara penghasil karbon di dunia. Memang hal ini sangat debatable, tapi apalah kuasa kita dibandingkan negara-negara besar lainnya? Negara-negara berkembang seperti Brazil dan Indonesia selalu kalah suara, apalagi para peneliti kita juga tidak memiliki legitimasi yang kuat untuk ini. Sebagai salah satu stakeholder kehutanan tentunya kita pasti bertanya-tanya, benarkah itu? Memang banyak perspektif dalam melihat fenomena tersebut. Terkait hutan yang sudah berumur (tua), memang harus kita akui jika produktivitasnya semakin menurun apalagi di hutan alam. Namun tetap saja hutan tua dapat berfungsi sebagai penyerap karbon. Setiap pohon yang hidup pasti menyerap CO2 (karbondioksida) untuk melakukan proses fotosintesisnya sedangkan CO2 merupakan salah satu GRK. Jadi hutan alam yang sudah berumur tetap saja dapat menyerap karbon. Hanya saja yang perlu kita lihat adalah seberapa besar penurunan penyerapan karbon (khususnya CO2) tersebut. Disamping masih berfungsi sebagai penyerap karbon, hutan

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

23

ARTIKEL .
tua jelas masih berguna sebagai penghasil O 2 (oksigen). Dibandingkan dengan hutan muda, iklim mikro yang ada di hutan yang sudah berumur relatif lebih baik apalagi di hutan alam. Kelembaban yang tinggi, suhu yang relatif lebih rendah menjadi indikator penurunan GRK di sekitarnya. Luas hutan alam yang begitu besar tentunya tidak bisa kita abaikan begitu saja. Walaupun hasil serapannya tidak terlalu besar namun jika diakumulasi dengan luasannya maka produktivitas penurunan karbon juga tidak sedikit. Selain itu ada aspek lain sehingga hutan alam tetap dipertahankan. Biodiversitas yang ada didalamnya, kemampuan sebagai reservoir air dalam tanah serta kandungan berbagai tumbuhan penghasil obat bagi penyakit manusia adalah added value yang sangat tinggi. Masuknya industri kelapa sawit menjadi komoditas kehutanan sangat debatable. Bahkan beberapa stakeholder kehutanan Indonesia menyangka hal ini merupakan manufer bangsa barat khususnya Amerika Serikat guna menghindari proses kompensasi perdagangan karbon. Jika menilik peran dan fungsi hutan, kelapa sawit menjadi sangat berkebalikan dengan dunia kehutanan. Pohon hutan yang notabene berfungsi menyimpan air dan menyerap karbon, sangat berbeda sifatnya dengan kelapa sawit. Kelapa sawit mengambil air untuk memenuhi dirinya sendiri, bukan untuk disimpan dalam tanah sebagai cadangan. Selain itu serapan air kelapa sawit sangat tinggi, sehingga tidak jarang daerah yang dulunya subur dengan air yang berlimpah setelah ditanami kelapa sawit semakin lama produktifitasnya semakin berkurang dan cadangan airnya semakin sedikit. Selain itu kelapa sawit tidak mampu menyerap karbon karena tidak termasuk tanaman berkayu. Tanaman sawit membutuhkan wilayah yang terbuka dan pengolahan tanah yang intensif. Sehingga dapat kita hitung, dengan banyaknya tutupan lahan yang terbuka berapa banyak karbon yang terlepas dan tidak mampu kita serap. Hal inilah yang menyebabkan banyak negara berkembang (termasuk Indonesia) dari dulu tidak pernah memasukkan kelapa sawit menjadi tanaman kehutanan. Tapi mengapa bangsa barat (khususnya negara industri) menjadikan kelapa sawit termasuk tanaman kehutanan?

Kebakaran dan pembalakan hutan memang layak menjadi salah satu point (unsur) penyebab GRK. Dan hal ini memang tidak perlu diperdebatkan. Namun perlu diingat bahwa kebakaran dan perambahan hutan tidak terjadi secara terus menerus. Jika suatu negara dapat menangani kedua permasalahan ini dengan sigap maka luasan hutan tersebut bisa menjadi penyerap karbon yang efektif. Indonesia sebagai pemilik hutan terbesar ketiga di dunia telah berusaha keras menekan laju pengrusakan hutan selama 1 dekade terakhir. Hal ini nampak dari tingkat penurunan laju kerusakan hutan di Indonesia. Laju kerusakan hutan di Indonesia pada periode 1997-2000 mencapai 3,8 juta ha/th namun pada setengah dekade berikutnya (20002005) menurun drastis menjadi 1,871 juta ha/th (SKEPHI, 2007), sedangkan pada periode 20052010 laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1,17 juta ha/th. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang dilakukan oleh Kementerian Kehutanan adalah upaya lainnya dalam menghijaukan kembali lahan terbuka dan kritis kita. Walaupun harus diakui persen hidup dan tumbuhnya belum bisa 100%, minimal lahan terbuka dan kritis akan semakin berkurang dengan tutupan hijau. Sehingga permasalahan kebakaran dan pembalakan seharusnya menjadi variable tidak tetap meskipun tetap diperhitungkan. Hal-hal diatas inilah yang menjadi alasan bagi

Pa ge

24

B u le tin

t ri t oni s

ARTIKEL .
Global Warming tidak akan selesai jika kita sibuk mencari pembenaran ilmiah akan perhitungan emiten karbon. Namun aksi nyata yang perlu dilakukan oleh setiap individu. Jika setiap orang mampu menanam minimal satu pohon saja maka bisa dipastikan 3 milyar pohon akan tertanam. Dan bisa dibayangkan berapa banyak lahan yang akan tertutup oleh pohon tersebut. Belum lagi berapa banyak emisi yang bisa kita turunkan dari tumbuhnya 3 milyar pohon tersebut.

kita untuk bisa mempertanyakan metode dan mekanisme perhitungan emiten karbon yang ada di dunia. Jangan sampai negara berhutan malah menjadi korban konspirasi negara-negara barat atas mekanisme perdagangan karbon ini? Sekali lagi, bukan masalah dana kompensasi yang diberikan oleh negara industri. Bukan pula mencari-cari negara mana yang seharusnya bertanggung jawab dan memberikan kompensasi paling besar. Namun sisi keadilan yang dipertanyakan, sehingga negara-negara industri mampu secara sukarela membantu negara-negara berhutan atau bahkan negara yang terkena dampak langsung global warming (ex: negara-negara kecil kepulauan).

Daftar Acuan Tjahyono, S.I. 2007. Press Release Refleksi Akhir Tahun 2007 Perusakan Hutan Gagal Dicegah dan Dikurangi. SKEPHI. Jakarta.

*)Calon PEH pada BPTN Wilayah III Ransiki

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

25

KABAR KAWASAN

P e n a n d a ta n g a n a n M O U K e r j a s a m a O p t i m a l i s a s i P e n g e l o l a a n T N T C d a n P e r e s m i a n K a p a l G u r a n o B i n ta n g

Sebuah langkah awal kerjasama pengelolaan kawasan TNTC...

Rini Purwanti, S.Si*)

erjasama antara Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dan World Wildlife Fund (WWF) Indonesia dari tahun ke tahun terjalin semakin meningkat, hal ini dibuktikan dengan adanya penandatanganan kerjasama (MoU) baru antara Balai Besar TNTC, WWF-TNTC dan Pemda Kabupaten Teluk Wondama serta hadirnya kapal pendidikan lingkungan dan kesehatan yang digunakan untuk mendukung pengelolaan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Pada tanggal 17 Pebruari 2012 bertempat di Balai Pertemuan Kabupaten Teluk Wondama, diselenggarakan penandatangan kerjasama (MoU) antara ketiga pihak. Dalam penandatanganan kerjasama, pihak Balai Besar TNTC diwakili oleh Kepala Balai Besar TNTC (Ir. Djati Witjaksono Hadi, M.Si), pihak WWF TNTC diwakili oleh Project Leader WWF TNTC (Benja Mambai) dan Pemda Kabupaten Teluk Wondama diwakili Bupati TW (Drs. Alberth H. Torey, MM). Diharapkan dengan adanya penandatanganan

Penandatanganan MoU

kerjasama antara ketiga pihak bisa mendukung upaya pengelolaan kawasan TNTC yang lestari dan kesejahteraan masyarakat meningkat baik di dalam maupun di luar kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Penandatanganan kerjasama juga dihadiri oleh staf BBTTC, tokoh masyarakat Kabupaten Teluk Wondama dan SKPD yang ada di lingkup Kabupaten Teluk Wondama.

Pa ge

26

B u le tin

t ri t oni s

KABAR KAWASAN .
Kesehatan. Kapal Gurano Bintang sebelum hadir di kawasan TNTC, beroperaasi di sekitar perairan Pulau Alor. Di sekitar perairan Pulau Alor, gurano bintang juga digunakan untuk kapal pendidikan dan kesehatan sejak tahun 2007. Kapal Gurano Bintang didesain dengan warna-warna yang cerah, yaitu merah, kuning dan biru. Di bagian badan kapal terdapat gambar hiu paus yang sedang berenang di antara ikan-ikan yang lain serta biota laut lainnya.
Pengalungan Karangan Bunga Dalam Acara Penyambutan

Kapal Motor Gurano Bintang Kapal pendidikan lingkungan dan kesehatan milik WWF Indonesia hadir di kawasan Taman Nsional Teluk Cenderawasih pada bulan Nopember 2011. Kapal pendidikan lingkungan dan kesehatan ini diberi nama Gurano Bintang, nama Gurano Bintang adalah nama lokal dari Hiu Paus yang bisa dijumpai sepanjang tahun di kawasan perairan Kwatisore, Nabire. Gurano Bintang diambil sebagai nama kapal tersebut karena keberadaannya yang telah menjadi daya tarik wisata atau ikon kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Walaupun sudah ada di kawasan TNTC sejak bulan Nopember 2011, namun Kapal Gurano Bintang baru diresmikan pada tanggal 17 Pebruari 2012 dan dilaksanakan di perairan Wasior. Peresmian kapal g urano b intang dil aksan akan set el ah penandatanganan kerjasama antara BBTNTC, WWFTNTC dan Pemda Kabupatenn Teluk Wondama. Kapal ini diresmikan oleh Bupati Kabupaten Teluk Wondama dan pihak WWF Indonesia mengundang suporter kehormatan, yaitu Marcel Chandrawinata. Pada saat peresmian Kapal Gurano Bintang, rombongan Bupati, Kepala Balai Besar TNTC, Project Leader WWF-TNTC dan Marcel Candrawinata disambut dengan tarian tradisional Kabupaten Teluk Wondama dan pemberian piring besar. Dalam sambutannya Bapak Bupati Teluk Wondama berharap Kapal Gurano Bintang bisa digunakan untuk memajukan atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan TNTC, khususnya bidang Pendidikan Lingkungan dan

Kapal Gurano Bintang dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur, toilet, dapur, ruang pertemuan sekaligus tempat makan, ruang kemudi, ruang kapten, ruang mesin dan palka. Di dalam kapal juga disediakan tempat sampah untuk membuang sampah, jadi sampah-sampah anorganik tidak langsung dibuang ke laut. Pada waktu pendampingan sekolah, siswa Sekolah Dasar diajak untuk mengunjungi kapal gurano bintang dan diberi penyuluhan tentang konservasi. Selain mendengar dari Tim Pendampingan Sekolah, siswa juga diajak mempelajari konservasi dari tayangan film-film konservasi. Sebelum siswa mendapatkan materi tentang konservasi, siswa diajak berkeliling mengenal Kapal Gurano Bintang dan diajarkan untuk buang sampah pada tempatnya.

*)Calon PEH pada BBTNTC

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

27

KABAR KAWASAN

A n g g r e k

d i

A n g g r o m e o s

Untuk Pulau Papua dan Maluku diperkirakan terdapat sekitar 2.1003.000 jenis anggrek

Moh. Tasdiq *) Seksi Pengelolaan Taman Nasional II Yeretuar. Kegiatan invenatrisasi tubuhan anggrek ini dibatasi pada tipe vegetasi pantai dengan range pengamatan berkisar antara 0 s.d 50 meter dari bibir pantai. Pengamatan dilakukan di 4 (empat) sampling jalur pengamatan yang mengelilingi tepi pantai Pulau Anggromeos. Selama observasi di sepanjang pesisir, dilakukan pengamatan terhadap jenis-jenis anggrek yang dijumpai, serta dilakukan pencatatan jumlah individu yang dijumpai, frekuensi perjumpaan dan inang/ tempat tumbuhnya. Dari hasil kegiatan Inventarisasi jenis tumbuhan anggrek ini, dijumpai sebanyak 13 jenis anggrek yang tumbuh di Pulau ini. Diantaranya Bulbophyllum blumei, Bulbophyllum sp.A, Bulbophyllum sp.B, Bulbophyllum sp.C, Dendrobium antonetum, Dendrobium bifalse, Dendrobium bracteosum, Dendrobium litoreum, Dendrobium mirbelianum, Dendrobium sp, Eria sp , Gramathophyllum scriptum Blume, dan Grammatophyllum speciosum. Selanjutnya dari ke tiga belas jenis anggrek tadi terdapat 5 jenis yang mendominasi kekayaan jenis anggrek di Pulau tersebut. Hasil pengolahan data (gambar Tabel ) menunjukkan 5 jenis yang mendomiansi adalah

ika kita mendengar atau membaca kata anggrek akan terbayang dipikiran kita tentang keindahan tumbuhan berbunga ini. Mungkin sebagian dari kita juga sudah mengenal beberapa jenis anggrek yang ada di sekitar lingkungan kita. Beberapa jenis anggrek yang umum kita ketahui seperti anggrek bulan, dan anggrek macan. Namun sejak dahulu bagi sebagian orang bunga anggrek sering dijadikan simbol perasaan cinta, ketulusan hati dan kebahagiaan sejati. Memelihara dan membudidayakan tanaman anggrek sudah menjadi trend dikalangan masyarakat sebagai tanaman hias baik untuk kebutuhann pribadi maupun komersialisai. Di Indonesia terdapat 7.000 7.500 jenis anggrek, sedangkan untuk Papua dan Maluku diperkirakan terdapat sekitar 2.100 - 3.000 jenis anggrek (Comber, 2001). Dan beberapa jenis diantaranya terdapat dalam Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih, lebih khusus di Pulau Anggromeos. Data terbaru tentang jenis-jenis anggrek tersebut didapatkan dari hasil kegiatan inventarisasi tumbuhan anggrek pada bulan Juni tahun 2011 di Pulau yang memiliki luas 2.100 Ha tersebut. Pulau Anggromeos terletak di Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Nabire, pada Wilayah

Gambar 1. Diagram Kekayaan Jenis Anggrek

Pa ge

28

B u le tin

t ri t oni s

KABAR KAWASAN .
sekitar. Demikian hasil dari kegiatan inventarisasi tumbuhan anggrek di Pulau Anggromeos BPTN Wilayah I Nabire. Semoga dari hasil kegiatan ini dapat menjadi b erm a nfa at da n m enjad i tambahan data serta informasi keanekaragaman hayati didalam Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Dendrobium sp. (kiri), Dendrobium bifalse (tengah), Bulbophylum blumei (kanan) Bulbophyllum sp.C, Gramathophyllum scriptum Blume, Dendrobium sp, Dendrobium bifalse dan Bulbophyllum blumei. Dari hasil pengolahan data juga di dapatkan hasil frekuensi perjumpaani terhadap spesies anggrek di pulau ini ditempati oleh Bulbophyllum sp.C dan Gramathophyllum scripium Blume. Karena dari 4 (empat) jalur yang diamati, kemunculan kedua jenis anggrek ini selalu ada. Kemudian diketahui juga beberapa jenis pohon yang menjadi inang bagi beberapa jenis anggrek, diantaranya Baringtonia sp, Avicennia, Cocos sp, Terminalia catappa, Ficus benjamina, Avicennia sp, dan Sonneratia sp. Beberapa kelompok masyarakat didalam kawasan TNTC juga memanfaatkan tanaman ini sebagai tanaman hias. Mereka membuat tempat khusus di sekitar rumah mereka untuk memelihara tumbuhan ini, dan sebagian anggrek yang mereka pelihara ini berasal dari alam

*)PEH Pelaksana pada BPTN Wilayah I Nabire

Bulbophylum sp. C (kiri), Gramathophyllum scriptum (Kanan)

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

29

PENELITIAN

E v a l u a s i N a s i o n a l S P T N

L i n g k u n g a n Z o n a s i T a m a n T e l u k c e n d e r a w a s i h p a d a W i l a y a h V R u m b e r p o n

Sebuah awal yang masih perlu upaya penyempurnaan .

Astekita Ardiaristo,S.Hut.,M.Sc*) perencanaaan tata ruang laut diatur dalam Permenhut No 56 tahun 2006 tentang pedoman Zonasi Taman Nasional. Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah V Rumberpon merupakan salah satu wilayah dalam kawasan TNTC dengan perkembangan wilayah yang cukup pesat sebagai dampak dari pemekaran wilayah. Penyusunan zonasi kawasan TNTC di SPTN Wilayah V Rumberpon dilakukan dengan mempertimbangkan aspirasi dari masyarakat dan data serta informasi lingkungan di dalam kawasan. Namun data dan informasi mengenai parameter fisik kelautan masih sangat kurang. Aspirasi masyarakat mengenai penyusunan zonasi lebih banyak atas pertimbangan budaya seperti daerah yang dianggap daerah pamali atau terlarang dijadikan menjadi zona inti. Untuk itu perlu dinilai apakah zonasi yang telah ada telah sesuai dengan kriteria dalam pedoman zonasi taman nasional terutama mengenai aspek lingkungannya. Inilah yang menjadi latar belakang penelitian tentang evaluasi lingkungan zonasi TNTC pada SPTN Wilayah V Rumberpon ini dilakukan. Kajian penelitian ini adalah untuk menilai zonasi yang telah ada apakah sesuai dengan kriteria dalam pedoman zonasi taman nasional terutama mengenai aspek lingkungannya. Tujuan penelitian ini adalah 1) menginventarisasi kondisi lingkungan pada zonasi TNTC di SPTN Wilayah V Rumberpon, 2) mengetahui kesesuaian kondisi lingkungan zonasi

ata dan informasi mengenai kondisi lingkungan saat ini di dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) menjadi acuan yang penting dalam perencanaan dan pengelolaan tata ruang laut kawasan TNTC. Berbagai penelitian dan kegiatan untuk memperoleh data dan informasi di kawasan TNTC telah dilakukan baik itu yang dilakukan oleh Balai Besar TNTC sebagai pengelola kawasan maupun yang dilakukan oleh mitra lainnya seperti dari WWF-Indonesia dan Universitas Negeri Papua. Data dan informasi mengenai kawasan TNTC ini digunakan dalam proses penyusunan zonasi TNTC. Dalam penyusunan zonasi TNTC tersebut memerlukan proses dan waktu yang lama dimana sejak kawasan Teluk Cenderawasih masih menjadi cagar alam laut pada tahun 1990 hingga saat ini menjadi Taman Nasional Laut. Proses penyusunan zonasi ini juga mempertimbangkan berbagai masukan dan persetujuan dari masyarakat yang ada di dalam dan sekitar kawasan TNTC serta pemerintah daerah setempat. Zonasi TNTC sudah ditetapkan melalui SK Dirjen PHKA no. 121/KKIV/2009 tanggal 15 Juli 2009. Zonasi taman nasional merupakan proses untuk menyeimbangkan fungsi kawasan sebagai perlindungan konservasi sumberdaya alam dan fungsi pemanfaatan oleh masyarakat. Kriteria dalam merancang zonasi sebagai aplikasi dalam

Pa ge

30

B u le tin

t ri t oni s

PENELITIAN .
TNTC di SPTN Wilayah V Rumberpon dengan kriteria zonasi taman nasional, dan 3) membuat strategi pengelolaan lingkungan dari hasil analisis kesesuaian zonasi TNTC. Penelitian ini dilakukan di SPTN Wilayah V Rumberpon pada Januari-April 2011. Metode yang digunakan adalah metode survei berdasarkan unit zonasi untuk mengevaluasi kondisi lingkungan. Variabel kriteria zonasi yang dipergunakan adalah parameter kerentanan kawasan untuk daratan, parameter fisik kelautan meliputi suhu, pH, salinitas dan kecerahan, critical habitat, spesies penting (endemik), habitat hewan migran dan parameter sosial ekonomi, meliputi: potensi wisata, dan aktifitas pemanfaatan sumberdaya alam. Analisis kesesuaian dilakukan dengan mencocokan kriteria zonasi taman nasional dengan kondisi eksisting. Kriteria zonasi taman nasional ini menggunakan kriteria yang ada didalam Permenhut no 56 tahun 2006 dan KemenLH no 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Kondisi eksisting lingkungan zonasi dapat diuraikan sebagai berikut : parameter fisik kelautan (suhu,pH, kecerahan dan salinitas) menunjukkan kondisi normal sesuai dengan baku mutu air laut; kerentanan kawasan daratan termasuk dalam tingkat sedang hingga rendah; critical habitat meliputi mangrove, terumbu karang, lamun dan tempat peneluran penyu; spesies endemik antara lain rusa, ketam kenari, burung maleo; potensi wisata terutama adalah potensi bawah laut; aktifitas masyarakat sebagian besar adalah sebagai nelayan. Dari hasil analisis kesesuaian kondisi lingkungan eksisting dengan kriteria zonasi taman nasional diperoleh hasil bahwa zona yang termasuk sesuai adalah zona pemanfaatan umum, zona pemanfaatan tradisional dan zona pemanfaatan pariwisata. Sedangkan zona yang termasuk sesuai terbatas adalah zona inti, zona perlindungan bahari, zona rimba dan zona khusus. Pengembangan sistem informasi, peningkatan perlindungan kawasan, penyadartahuan zonasi dan pengelolaan kolaboratif merupakan strategi pengelolaan

lingkungan yang dapat dilakukan. Setelah mengkaji dengan evaluasi lingkungan zonasi yang telah dijelaskan di muka, maka ada beberapa saran yang dapat diberikan untuk menunjang pengelolaan lingkungan yang baik ke depannya, antara lain : Penelitian ini merupakan penelitian yang masih perlu disempurnakan dan dilanjutkan lagi, melalui pengukuran dan perolehan sumber data yang lebih rinci dan jelas untuk skala detail, khususnya untuk wilayah pengembangan pariwisata dan budidaya perikanan; Perlunya analisis kondisi dan kelayakan pariwisata berdasarkan kriteria sosial ekonomi, ekologis dan penunjang untuk tiap-tiap zona pariwisata sehingga dapat menggambarkan kelayakan pengembangan pariwisata di zona tersebut; Pengembangan dan diversifikasi usaha masyarakat harus didorong sehingga ketergantungan masyarakat terhadap alam dapat dikurangi dan menjamin kelestarian yang berkelanjutan; Perlu adanya evaluasi mengenai batas kawasan dimana sebaiknya kawasan dibatasi menurut ekosistem yang tidak terbagi sehingga mudah dalam pengelolaannya terutama terkait dalam pengelolaan ekosistem.

*)Penyuluh Kehutanan pada BBTNTC

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

31

KEMITRAAN

V i s i , M i s i d a n T u j u a n S e b a g a i L a n g k a h A w a l K e m a j u a n P e n d i d i k a n
( K e r j a s a m a B B T N T C d e n g a n W W F - I n d o n e s i a )

Generasi yang peduli akan pendidikan, lingkungan dan kesehatan berawal dari sini .

Topo Budi Dhanarko,S.Pi*)

rogram pendidikan lingkungan dan kesehatan tingkat SD di kawasan TNTC merupakan program kerjasama antara WWFIndonesia dan Balai Besar TNTC untuk menanamkan dan menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan terutama pada anak-anak didik di sekolh dasar. Program ini dilaksanakan pada 7 kampung di kawasan TNTC yaitu Kwatisore, Goni, Yende, Syabes, Yomber, Isenebuai, dan Yomakan. Untuk penyusunan visi,misi,dan tujuan sekolah di kampung yende dan kampung Syabes di laksanakan pada tanggal 6 10 Februari 2012 di SD YPK Bink Yende. Peserta penyusunan terdiri dari para guru kelas,anggota komite sekolah, dan tokoh masyarakat yang terdapat di kedua kampung. Visi,misi,tujuan sekolah ini disusun bersama agar nantinya dapat dilaksanakan secara bersama-sama oleh warga sekolah di masing-masing kampung. Selama lima hari,para peserta mencurahkan ide-ide dan pemikirannya untuk menyusun visi,misi,dan

tujuan sekolah tersebut. Dengan didampingi fasilitator dari WWF-Indonesia dan BBTNTC, para peserta diarahkan untuk memulai penyusunan visi, misi dan tujuan sekolah. Adapun langkah-langkah penyusunan visi,misi,dan tujuan sekolah tersebut adalah : 1. Pengisian kaji diri tiap-tiap sekolah Pengisian form isian kaji diri sekolah bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kondisi sekolah untuk mau melaksanakan program pengembangan pendidikan berkelanjutan yang didalamnya terdapat program pendidikan lingkungan dan kesehatan. 2. Penyusunan harapan sekolah Harapan sekolah disusun untuk mengetahui keinginan warga tiap-tiap sekolah untuk mengembangkan sekolahnya kearah yang lebih baik terutama yang berfokus pada lingkungan dan kesehatan warga sekolah. 3. Penyusunan rencana kegiatan Penyusunan rencana kegiatan dimaksudkan

Pa ge

32

B u le tin

t ri t oni s

KEMITRAAN .

Dokumentasi: Topo Suasana Diskusi

untuk mengetahui kegiatan rinci serta strategi pendanaan yang dibutuhkan untuk menggapai harapan yang sudah ditetapkan bersama oleh warga sekolah. 4. Analisa SWOT sekolah Analisa SWOT Sekolah di lakukan untuk mengetahui sejauh mana keunggulan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang terdapat di masing-masng sekolah. Hal ini diperlukan untuk menyusun rencana dan strategi sekolah. 5. Penyususnan visi sekolah Visi sekolah disusun untuk mendapatkan arahan yang pasti mengenai program yang akan dilaksanakan oleh sekolah masing-masing, terutama yang yang berkaitan dengan lingkungan dan kesehatan. Setelah berhasil menyusun visi sekolah,maka para peserta juga harus menyertakan indikator visi sekolah agar lebih mudah dalam membuat misi sekolah. 6. Penyusunan misi sekolah Misi sekolah yang disusun nantinya merupakan upaya yang dilakukan oleh warga sekolah untuk mencapai visi yang sudah ditetapkan secara bersama-sama. 7. Penyusunan tujuan sekolah Tujuan sekolah yang disusun merupakan penjabaran dari misi sekolah yang telah dibuat secara bersama-sama oleh warga sekolah. Setelah melalui proses tersebut, akhirnya kedua

sekolah dasar di kedua kampung tersebut berhasil menyusun visi,misi dan tujuan sekolah. Berikut adalah Visi,misi,dan tujuan sekolah di SD YPK Bink Yende dan SD Inpres Syabes. DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TELUK WONDAMA SD YPK YENDE VISI MENJADIKAN SD YPK YENDE SEKOLAH YANG BERPRESTASI, BERAKHLAK DAN RASA MENCINTAI LINGKUNGAN MISI 1. Mewujudkan SD YPK Yende sebagai sekolah yang berprestasi dalam hal pegetahuan dan keterampilan 2. Mengimplementasikan metode PAKEM dengan menjadikan lingkungan sebagai sumber bahan atau alat pembelajaran 3. Menumbuhkan rasa cinta lingkungan sekolah yang aman, sejuk, damai dan menyenangkan 4. Membiasakan murid, guru, komite sekolah dan orang tua murid untuk aktif beribadah 5. Mewujudkan rasa toleransi terhadap guru, murid dan orang tua TUJUAN 1. Murid mampu bersaing dan berdaya guna bagi bangsa dan Negara

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

33

KEMITRAAN .
2. Menciptakan metode metode baru dalam memberikan pembelajaran bagi siswa dengan memanfaatkan lingkungan sebagai bahan ajar atau alat peraga 3. Terpenuhinya taraf pendidikan guru setingkat D-3 4. Tercapainya nilai rata rata UAS/ BN 8 (delapan) pada tahun 2017 5. Tersedianya bahan belajar DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TELUK WONDAMA SD NEGERI SYABES VISI MEWUJUDKAN SD NEGERI SYABES YANG ASRI, BERAKHLAK MULIA, CERDAS DAN BERKUALITAS PADA TAHUN 2017 MISI 1. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, ramah sejuk, damai indah serta menyenangkan 2. Menanamkan rasa saling mengasihi antar sesama 3. Mempraktekan metode PAKEM dalam proses pembelajaran 4. Mengembangkan bakat anak dalam bidang olahraga, kesenian, keterampilan dan ilmu pengetahuan lainnya TUJUAN 1. Terciptanya lingkungan yang ASRI di tahun 2013 2. Terwujudnya rasa saling mengasihi antar sesama 3. Tersedianya sumber belajar berupa buku pelajaran dan alat peraga 4. Terciptanya metode-metode pembelajaran baru yang menyenangkan dan membuat anak menerima dengan baik. 5. Menjadikan lingkungan sekitar sebagai laboratorium alam Pendampingan sekolah dasar di kawasan TNTC tahap I pada BPTN Wilayah II Wasior yang dilakukan telah menghasilkan visi, misi, dan tujuan sekolah. Diharapkan setelah menyusun visi,misi,dan tujuan sekolah tersebut akan membuat warga sekolah di
*)Calon PEH pada SPTN IV Roon

kedua kampung akan lebih peduli pada pendidikan terutama menitikberatkan pada lingkungan dan kesehatan. Karena berawal dari lingkungan yang sehat akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan lebih mencintai akan lingkungannya.

Pa ge

34

B u le tin

t ri t oni s

BIODIVERSITY

Mengenal Kerapu Lebih Dekat

Nilai ekonomi yang tinggi memicu eksploitasi besar-besaran .

Topo Budi Dhanarko, S.Pi*) kecil. Pada pinggiran operkulum (penutup insang) bergerigi dan terdapat duri pada operkulum tersebut. Dua sirip punggungnya (yang pertama, berbentuk duri-duri), jarang berpisah. Semua jenis kerapu memiliki 3 duri pada sirip dubur dan 3 duri pada pinggiran operkulum. Ikan kerapu termasuk dalam kategori ikan predator,yaitu pemangsa ikanikan kecil, plankton hewani (zooplankton), udangudangan , invertebrata, rebon, dan hewan-hewan kecil lainnya. Reproduksi Ikan kerapu memiliki sifat hermaphrodit protogyni, yang berarti setelah mencapai ukuran tertentu akan berganti kelamin dari betina dewasa menjadi jantan, contohnya adalah pada jenis ikan kerapu lumpur ( Epinephelus tauvina), perubahan dari betina ke jantan terjadi setelah ikan tersebut berukuran panjang badan 660 mm 7200mm. Distribusi Di dunia, Ikan kerapu dapat ditemukan baik di Afrika, Taiwan, Philipina, Malaysia, Australia, Indonesia, maupun Papua Nugini. Sedangkan di Indonesia sendiri, hampir di seluruh perairan nusantara

kan Kerapu atau yang mempunyai nama lain goropa, sunu,atau kasai memiliki jenis yang cukup banyak, yang diperkirakan mencapai lebih dari 46 spesies yang hidup di berbagai tipe habitat. Spesies tersebut berasal dari 7 genus yang berbeda, yaitu Aethaloperca, Anyperodon, Cephalopholis, Epinephelus, Plectropoma, Cromileptes, dan Variola. Ikan kerapu adalah jenis ikan asli air laut, yang hidup di berbagai habitat, tergantung dari jenisnya. Beberapa habitat ikan kerapu tersebut adalah daerah karang, daerah berlumpur, daerah berpasir, ataupun daerah campuran pecahan karang dan pasir. Ikan kerapu dapat hidup pada kisaran salinitas 15 ppt - 35 ppt, tergantung dari jenisnya, karena ada jenis yang menyukai salinitas tinggi dan ada yang menyukai perairan berkadar garam ( salinitas ) rendah karena ada yang mampu hidup di sekitar muara bahkan ada yang hidup di sungai. Ciri-ciri Ikan kerapu memiliki cirri-ciri sebagai berikut: berbadan kekar, berkepala besar, dan bermulut lebar. Seluruh tubuhnya ditutupi oleh sisik-sisik

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

35

BIODIVERSITY.
dapat dijumpai jenis ikan ini. Dari beberapa jenis ikan kerapu yang telah disebutkan diatas, terdapat beberapa jenis ikan kerapu yang bernilai ekonomis tinggi,yaitu 1. Kerapu Tikus/ ( Cromileptes altivelis ) Bebek tertentu sering tidak nampak. Ikan ini hidup diperairan karang. Dengan melihat beberapa hal di atas, mulai dari kebiasaan, habitat,maupun penyebarannya, 3. Kerapu lumpur ikan kerapu kemungkinan besar Ikan kerapu lumpur umumnya juga terdapat di dalam kawasan memiliki bentuk badan memankonservasi taman nasional laut. jang silindris. Warna dasar sehingga dalam pemanfaatannya tubuhnya adalah abu-abu muda diperlukan beberapa hal agar berbintik-bintik. Ikan kerapu ini kelestarian populasi maupun habmemiliki habitat di perairan beritatnya dapat terjaga. beberapa lumpur sehingga sering disebut upaya yang dapat dilakukan agar kerapu lumpur. Di dalam eksploitasi ikan kerapu di kawaperdagangan internasionsan taman nasional laut yang al,kerapu lumpur sering disebut dilakukan tidak membahayakan sebagai estuary grouper. lingkungan sekitar, diantaranya 4. Kerapu macan adalah: Ikan kerapu macan ( Epineph1. Adanya peraturan mengenai elus fuscoguttatus ) hidup di daepenangkapan ikan rah karang sehingga dikenal Dengan menggunakan metode dengan kerapu karang. Ikan penangkapan ikan yang illegal, kerapu ini memiliki bentuk tubuh misalnya dengan menggunakan menyerupai kerapu lumbom ikan, racun ikan, ataupun pur,namun agak lebih tinggi. Kulit alat tangkap ikan lain yang tidak tubuhnya dipenuhi dengan bintikramah lingkungan, dapat bintik gelap yang rapat. Sirip damengakibatkan bukan hanya ikan danya berwarna kemerahan, sekerapu saja yang mati namun dangkan sirip-sirip lain memiliki dapat juga mengancam kelestaritepi coklat kemerahan. Pada garis an habitat ikan kerapu itu sendiri rusuknya terdapat 110-114 buah yang terdiri dari terumbu karang sisik. Dalam perdagangan interdan biota asosiasi lainnya.Oleh nasional,ikan ini sering disebut karenanya diperlukan aturan dengan nama flower atau carpet main dalam menangkap ikan cod. kerapu di kawasan taman nasion5. Kerapu kembang/batu al agar kelestarian populasi dan Ikan kerapu kembang lingkungannya dapat terjaga. (Cephalopholis boenack) memiliki 2. Adanya pemanfaatan sesuai ciri khusus yaitu, memiliki beberazona taman nasional pa garis tebal biru melintang pada Dalam Permenhut Nomor badannya,memiliki 3 buah duri P.56/Menhut-II/2006 tentang pada operkulum, dan memiliki Pedoman Zonasi Taman Nasional, sepasang gigi taring pada mulutdisebutkan bahwa zona taman nya. Ikan ini memiliki habitat di nasional adalah wilayah di dalam perairan karang. kawasan taman nasional yang

Dalam perdagangan internasional,ikan ini dikenal dengan nama polka dot grouper atau hump-backed rocked,memiliki tulang agak pipih dengan warna dasar abu-abu berbintik-bintik hitam. Sirip-sirip ikan kerapu tikus membulat. Sirip punggung tersusun dari 10 jari-jari keras dan 17 -19 jari-jari lemah, sedangkan sirip dubur tersusun dari 3 jari-jari keras dan 10 jari-jari lemah. Ikan kerapu tikus bisa mencapai panjang 70 cm atau lebih, namun kerapu tikus konsumsi pada umumnya berukuran 30 cm50cm. Ikan kerapu tergolong ikan buas yang memangsa ikan dan hewan-hewan kecil lainnya. 2. Kerapu Sunu/Lodi Ikan kerapu sunu memiliki tubuh memanjang silindris. Pada sirip punggungnya terdapat 6-8 jari-jari keras. Warna tubuh kerapu ini sering berubah, dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan ketenangan ikan ( tingkat stress). Ikan ini sering berwarna merah sehingga dikenal juga sebagai kerapu merah dan kadang berwarna kecoklatan. Pada tubuhnya berbintik-bintik warna biru dengan tepi gelap. Ikan ini juga memiliki 6 buah pita berwarna gelap, dalam kondisi

Pa ge

36

B u le tin

t ri t oni s

BIODIVERSITY.
Plectropomus oligocanthus

dibedakan menurut fungsi, dan kondisi ekologis, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Ini juga yang di jadikan dasar dalam memanfaatkan potensi sumberdaya di dalam kawasan taman nasional. Ada beberapa zona dalam kawasan taman nasional yang dapat diperuntukkan sebagai wilayah untuk mengeksploitasi sumberdaya ikan kerapu, diantaranya adalah di zona tradisional, dan zona pemanfaatan. Hal ini dikarenakan bahwa taman nasional ditetapkan bukan saja untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam di dalamnya namun juga sebagai penunjang bagi kesejahteraan masyarakat kawasan konservasi. 3. Adanya penerapan musim penangkapan ikan Dalam masyarakat kita, terutama yang berada di kawasan konservasi laut,sesuai dengan kearifan lokal, sudah biasa menerapkan menutup dan membuka musim tangkap ikan pada saat-saat tertentu, hal ini akan sangat membantu dalam upaya konservasi sumberdaya. Pada saat musim pemijahan bagi ikan kerapu,para penangkap ikan dilarang untuk melaksanakan usaha penangkapan,hal ini untuk memberikan kesempatan bagi ikan kerapu dewasa yang sudah matang gonad untuk melangsungkan proses pemijahan agar jumlah populasi ikan kerapu dapat terjaga. Mengingat beberapa ikan kerapu memiliki nilai ekonomis yang tinggi,kemungkinan usaha eksploitasi dilakukan secara besar-besaran baik oleh masyarakat kawasan maupun luar kawasan, namun dengan diterapkannya beberapa aturan dan

kesadaran dalam pemanfaatannya oleh semua pihak,maka ikan kerapu beserta habitatnya dapat di manfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat kita. Pustaka Balai Besar TNTC,WWF-Indonesia. 2009. Zonasi Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Penerbit Andi. Yogyakarta M.Gufran H.Kordi K. 2001. Usaha Pembesaran Ikan Kerapu di Tambak. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

*)Calon PEH pada SPTN Wilayah IV Roon

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

37

SERBA-SERBI

B e r s e p e d a

U n t u k K e s e h a ta n L i n g k u n g a n

d a n

Sebuah trend memerangi global warming .

Lidia Tesa V.S., S.Si*) yang positif pada perasaan dan suasana hati kita. Bersepeda dapat mengurangi depresi, strees, meningkatkan mood dan memotivasi diri kita. 4. Bersepeda dapat meningkatkan aktivitas otot-otot tubuh sehingga tubuh akan merasa lebih segar. Dalam bersepeda, banyak otot -otot yang bekerja. Otot-otot tersebut diantaranya adalah otot pinggul, lutut, pergelangan kaki, punggung bagian bawah, trisep dan bisep. Selain banyaknya keuntungan yang diperoleh dari aktivitas ber-

egiatan bersepeda merupakan kegiatan yang marak diminati masyarakat akhir-akhir ini. Beberapa orang menyebutkan alas an mereka bersepeda adalah demi kesehatan dan sebagian lagi menyatakan bahwa mereka bersepeda sebagai salah satu upaya mengurangi efek pemanasan global. Pemanasan tetap menjadi topik utama dalam berbagai aktivitas. Berbagai upaya pencegahan atau pengurangan dampak global warming mulai banyak dilakukan oleh masyarakat. Salah satunya adalah dengan mengurangi emisi karbon melalui

kegiatan bersepeda. Selain berdampak positif bagi lingkungan, aktivitas yang satu ini juga memberikan manfaat bagi kesehatan. Beberapa manfaat tersebut antara lain: 1. Bersepeda dapat mengurangi resiko serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes, untuk itulah kenapa bersepeda merupakan salah satu sarana untuk hidup sehat. 2. Bersepeda dapat memperlancar proses sirkulasi darah kaya oksigen serta nutrisi ke seluruh bagian tubuh. 3. Bersepeda memberikan efek

Pa ge

38

B u le tin

t ri t oni s

SERBA-SERBI.
sepeda, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bersepeda. Hal-hal tersebut antara lain: 1. Bersepeda di luar ruangan tidak boleh dilakukan oleh sembarangan orang, apalagi yang memiliki penyakit tertentu seperti masalah pada leher atau tulang belakang. Sepeda aerodinamis membantu Anda bergerak dengan cepat tetapi risikonya adalah stres pada leher dan punggung bawah. 2. Pemilihan jalur/rute bersepeda dengan hambatan dan rintangan yang berbahaya (jalur lurak, berbatu dan berliku) dapat menimbulkan dampak negatif. 3. Pastikan posisi stang sepeda berada pada posisi ketinggian yang ideal. Jika terlalu rendah, secara perlahan akan menimbulkan gangguan jangka panjang pada leher dan punggung yang berbahaya bagi tulang belakang. Cara untuk melihat apakah stang Anda berada pada ketinggian yang tepat atau tidak adalah dengan mengukur perbandingan antara sadel sepeda Anda dan stang. Ukurannya harus setara. Jika posisi stang lebih rendah maka Anda harus membuatnya setara dengan tinggi sadel. 4. Pilihlah sepeda yang cocok dengan Anda. Pastikan posisi stang Anda tinggi sehingga Anda tidak membungkuk saat bersepeda. Suspensi sepeda juga sangat berpengaruh. Suspensi ini akan membantu Anda menjaga kestabilan posisi tubuh saat melewati jalur yang berbatu, serta mengurangi risiko cidera tulang belakang. 5. Cobalah beberapa alternatif ukuran tinggi tempat duduk Anda. Ukuran posisi tempat duduk sepeda pada orang yang berbadan tinggi dan berbadan lebih pendek akan berbeda. Jangan sampai lutut Anda tersangkut pada stang. 6. Memilih ukuran sadel yang tepat juga sangat penting. Wanita membutuhkan sadel yang lebih luas untuk pinggul yang lebar. 7. Lowridder. Adalah salah satu jenis sepeda yang sedang popular di beberapa kota. Posisi duduk di sepeda ini mirip dengan duduk di kursi. Sandarannya membuat para penggunanya menjadi lebih nyaman bersepeda. Butuh latihan untuk dapat mengendalikan jenis sepeda ini karena titik keseimbangannya berbeda dengan jenis lainnya. Jika Anda terjatuh, kaki adalah bagian tubuh yang paling merasakan dampaknya. 8. Kemudian, pilihlah helm yang memiliki sudut pandang luas agar Anda tidak perlu mengangkat kepala Anda untuk memandang ke depan. Helm yang tidak tepat bisa menimbulkan gangguan pada leher Anda. 9. Berhati-hatilah selalu saat bersepeda di jalan raya! Jaga jarak bersepeda dari kendaraan lain. Selalu gunakan helm. Dan yang terpenting adalah memilih sepeda yang tepat. Sumber: http://www.kesehatan123.com/2463/manfaatolahraga-bersepeda/ (diakses: 20 Maret 2012) http://thingsbike.com/health-and-fitness/bagianotot- tubuh-yang-bekerja- ketika- kitabersepeda.html (diakses: 20 Maret 2012) http://www.zonasepeda.com/artikel/manfaatbersepeda-untuk-kesehatan.html (diakses: 20 Maret 2012) http://duniafitnes.com/fitness-2/bersepeda-di-luarruangan-dengan-aman.html (diakses: 20 Maret 2012)

*)Calon PEH pada BBTNTC

E d is i

Ap ri l

2012

Pa ge

39

UCAPAN

P i m p i n a n r e d a k s i B a l a i B e s T e l u k m e

d a n s e g e n a p s ta f f B u l e t i n T r i t o n i s a r Ta m a n N a s i o n a l C e n d e r awa s i h n g u c a p k a n :

....Selamat Jalan....
Teriring doa kami semua, Staff BBTNTC, untuk Bapak Yohanes Cahyo Dwi Hartono, S.Hut.. Selamat jalan kepada bapak Yohanes Cahyo D. H, S.Hut dari Balai Besar TNTC ke Balai Besar Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur.. Semoga dapat mengabdikan diri dengan baik di tempat kerja baru.

....Selamat Datang....
Selamat datang kami ucapkan kepada Bapak Ir. Suprihatna dari Balai Besar KSDA NTT ke Balai Besar TNTC sebagai Kepala Bidang Teknis Konservasi Taman Nasional dan saudara Febriana Wahyu Handayani, S.Si dari Balai Taman Nasional Bukit Duabelas selaku Calon Pengendali Ekosistem Hutan di BBTNTC. Smoga kehadirannya mampu memberikan warna dan semangat baru dalam kantor BBTNTC dan mampu meningkatkan kinerja dan prestasi BBTNTC dalam bidang konservasi serta mampu meningkatkan kualitas pribadi semua pihak. Selamat datang dan selamat bekerja sama dalam keluarga besar Balai Besar TNTC.

....Selamat Menempuh Hidup Baru....


Segenap pimpinan dan staff Balai Besar TNTC mengucapkan selamat atas pernikahan Saudara Chairil Fahmi, A.Md dengan Rahmawati , S.Pi pada tanggal 5 Februari 2012 di Martapura. Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrohmah. Amien.

You might also like