You are on page 1of 27

1

SISTEM BILANGAN REAL A. MACAM-MACAM BILANGAN REAL Dari segi kegunaannya, bilangan adalah suatu ide yang digunakan untuk menggambarkan atau mengabstraksi banyaknya anggota suatu himpunan. Bilangan adalah suatu ukuran dari besaran dan dapat digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu : 1. Bilangan Asli Bilangan yang pertama kali dikenal orang adalah bilangan asli. Bilangan asli adalah bilangan yang anggotanya dimulai dari 1,2,3, dst, dilambangkan dengan huruf A dan ditulis A= {1,2,3, ...} dst. Bilangan asli menurut konsep terdiri atas : a. Bilangan genap b. Bilangan ganjil c. Bilangan prima 2. : 2,4,6, : 1,3,5, : 2,3,5,

d. Bilangan komposit : 4,6,8,10, Bilangan Cacah Bilangan cacah adalah suatu bilangan yang anggotanya terdiri dari semua bilangan asli dan bilangan nol, dilambangkan dengan huruf C dan ditulis C= {0,1,2,3, ...} 3. Bilangan Bulat Bilangan bulat anggotanya merupakan gabungan dari bilangan cacah dan bilangan asli negatif, dilambangkan dengan B dan ditulis B=

{... , 3, 2, 1, 0,1,
4.

2, 3, ...}

Bilangan Rasional Bilangan cacah merupakan gabungan dari himpunan bilangan bulat dan bilangan pecahan. Bilangan rasional adalah bilanagan yang dapat dinyatakan dalam bentuk
a , dimana a,b B dan b 0. Bilangan rasional b

dilambangkan dengan huruf Q dan ditulis Q = { a, b a, b B, b 0} Sistem Bilangan Real

Contoh: -5, 3, 7, 5.

2 3 9 , , , dst. 3 5 2

Bilangan Irasional Bilangan rasional adalah bilangan yang tidak dapat di nyatakan dalam bentuk
a , dimana a,b B , b 0, dilambangkan dengan huruf I. b
2, 3,

Contoh: log 2, log 3 6.

dsb .
a , b

Bilangan Pecahan Bilangan cacah adalah bilangan yang dinyatakan dalam bentuk

dengan a,b B dan b bukan faktor dari a. a disebut pembilang dan b disebut penyebut. Contoh
1 1 3 , , , ... dst 4 2 4

Bilangan pecahan ada dua macam . a. b. 7. Bilangan pecahan murni ( a < b ) , Contoh: Bilangan pecahan campuran (a>b), contoh: Bilangan Real (Nyata) Bilangan real anggotanya merupakan gabungan dari bilangan rasional dan bilangan irasional. Bilangan real dilambangkan dengan huruf R. 8. Bilangan Imajiner Didefinisikan sebagai i= dilambangkan dengan huruf I. Contoh : 9.
1, 2 ,....dst

1 1 3 , , , ... dst 4 2 4 8 5 11 , , , ... dst 3 4 5

1 atau

12 = -1. Bilangan imajiner

Bilangan Kompleks Adalah himpunan semua struktur bilangan, dilambangkan dengan huruf Ck. Ditulis a bi. Contoh: -1 + 4i, 5-4i, 2+5i, dst.

B.

SIFAT-SIFAT BILANGAN REAL Sistem Bilangan Real

1. bilangan real

Operasi penjumlahan a. Tertutup: hasil penjumlahan dari beberapa bilangan real hasilnya b. Komutatif: a + b = b + a, dimana a,b R c. Asosiatif: a + ( b + c) = ( a + c ) + c d. Elemen identitas/ netral terhadap operasi penjumlahan adalah 0 sehingga a + 0 = a, sedangkan elemen inversnya adalah lawan dari bilangan tersebut sehingga a + (-a) = 0

2. a. b. c. d.

Operasi Perkalian Tertutup Komutatif Asosiatif Distributif a,b,c :axb =bxa : a x (b x c ) = (a x b) x c : a ( b + c ) = (a x b) + ( a x c) R

a ( b c ) = (a x b ) ( a x c ) Elemen identitas terhadap operasi perkalian adalah 1, sehingga a x 1 = a, sedangkan elemen inversnya adalah kebalikan dari bilangan tersebut sehingga a x
1 =1 a

C. a. 1) 2) 3) 4) 5) 6)

OPERASI BILANGAN REAL Penjumlahan dan pengurangan Jika a,b,c dan d P, maka: a b = a (-b) a b = a + (-b) a + (-b) = - (a + b) a + b = b a
a c a+c + = b b b a c a c + = b d b

Sistem Bilangan Real

7) 8) b. 1) 2) 3) 4) 5) 6)

a c ad + cd + = b d b.d a c ad bc = b d b.d

Perkalian dan pembagian Jika a,b,c dan d R, maka: axb=b+b+b++b


a c a.c x = b d b.d a c a d : = x b d d c a: b c = ax c d

a a 1 :c = x b b c

a.(+) x b (+) = c (+) a (+) x b (-) = c (-) a (-) x b (+) = c (-) a (-) x b (-) = c (+)

7) a (-) : b (+) = c (+) a (+) : b (-) = c (-) a (-) : b (-) = c (+) catatan :

a (+) : b (+) = c (+)

Operasi (x) dan (:) kedudukannya sama kuat, sehingga dikerjakan suku yang lebih dahulu. Contoh: 6 x 5 : 3 = 30 : 3 = 10 30 : 5 x 4 = 6 x 4 = 24

Operasi (x) dan (:) lebih kuat kedudukannya daripada operasi (+) dan (-) Contoh: 15 + 3 x 6 = 15 + 18 = 33 13 15 : 5 = 13 3 = 10 Sistem Bilangan Real

Operasi perkalian dan perpangkatan, yang lebih kuat keududukannya perpangkatan. Contoh: 2 x 33 = 2 x 27 = 54

D.

KONVERSI PECAHAN Bilangan itu ditulis tergantung dari asal dan fungsinya. Apabila kita ingin merubah bentuk pecahan ini yang perlu diperhatikan adalah pembilang dan penyebut suatu pecahan dapat dikalikan atau dibagi oleh bilangan yang sama. a. Mengubah bentuk pecahan ke persen dan persen ke pecahan desimal Contoh : 1. 8 = 8 x12,5 = 100 = 87,5% = 0,875 2.
1 12,5 = = 12,5% = 0,125 8 100
7 7 x12,5 87,5

b. Mengubah bentuk pecahan ke desimal dan desimal ke persen Contoh : (1) (2)
4 4 x2 8 = = = 0,8 = 80% 5 5 x 2 10 1 1x 25 25 = = = 25% 8 4 x 25 100

E. a.

APLIKASI PERSENTASE Aplikasi Bidang Bisnis Persentase banyak digunakan dalam bidang bisnis perbankan untuk menghitung laba, rugi, bunga, bonus, rabat, diskon/ potongan harga, suku bunga dsb. Contoh : Harga 1 kodi baju batik Rp. 1.200.000 mendapat diskon 20% maka harga setiap baju batik adalah : Jawab : 1 kodi = 20 potong

Sistem Bilangan Real

Diskon 20 % =

20 x Rp.1.200.000 = Rp.240.000 100

Harga setelah didiskon Rp. 1.200.000 - Rp. 240.000 = Rp. 960.000 Harga 1 potong baju batik =
harga setelah didiskon = harga sebelum didiskon

960.000 = 48.000 1.200.000

Jadi, harga setiap baju batik adalah Rp. 48.000,b. Aplikasi Bidang Kesekretarisan Dalam hal ini banyak membantu diskon perhitungan gaji, kenaikan gaji, meningkatkan semangat kerja, antara lain dengan menerangkan komisi bonus dan tip. 1) a) K=JxR Dimana K = Komisi J = Penjualan R = suku komisi Contoh : Pak A menjual barang seharga Rp. 1000.000 atas dasar komisi 5% banyak komisi yang diterima ? Jawab : K = Jr = Rp. 1.000.000 x 5% = Rp 50.000 b) Contoh : Upah tetap ditambah komisi Upah = upah tetap + K Komisi Ada 3 macam komisi Komisi penuh

Sistem Bilangan Real

Seorang pegawai menerima upah Rp. 90.000,- perbulan ditambah 6% dari penjualan. Jika penjualan tiap bulan Rp. 1.500.000,- maka tentukan upah yang diterima. Jawab : Upah = upah tetap + K = Rp. 90.000 + 6% Rp. 1.500.000 = Rp. 90.000 + Rp 90.000 = Rp. 180.000 Jadi upah yang diterima Rp. 180.000,c) penjualan 2) Bonus Yaitu jumlah tambahan yang diterima pegawai Jaminan Komisi Yaitu presentase komisi yang diterima ditambah dengan pertambahan

3) a)
R= F , D

Diskon / potongan Ada 3 macam potongan Tunai Potongan Tunai

dimana R = suku potongan P = Potongan D = harga daftar b) Potongan Pembuatan Adalah Potongan yang diberikan pada pembeli apabila memesan barang pada pembuat barang tersebut dan c) c. Potongan berantai Aplikasi Bidang Koperasi Dalam bidang ini sering untuk menghitung bunga dan pembagian SHU.

Sistem Bilangan Real

F. 1.

PERBANDINGAN Pengertian perbandingan Perbandingan dua buah besaran yang sama/ sejenis a dan b dapat ditulis a : b dengan b 0 Dua buah besaran dapat dibandingkan apabila : ukuran sama) sederhana Contoh : Umur Ayah (A) 55 tahun sedangkan umur Banu (B) 20 tahun. Berapakah perbandingan umur Ayah dan Banu? Jawab : Ayah= 55 tahun, Banu= 20 tahun Ayah: Banu = 55 kg : 20 kg = 55 : 20 = 11 : 4 2. a. X Y X:Y=P:Q QX = PY Contoh : Harga 40 buah pensil Rp. 10.000,00. Berapa buah pensil yang didapat jika jumlah uang Rp 27.500 Jawab : Jumlah pensil 40 X Jumlah uang (Rp) 10.000 27.000 Sistem Bilangan Real Jenis-jenis perbandingan Perbandingan senilai P Q Perbandingan a : b, b Mempunyai besaran yang sejenis 9satuan

Bilangan yang dibandingkan dalam bentuk

40 : X = 10.000 : 27.000 10.000X = 40(27.000) X = 1.080.000 : 10.000 X = 108 Jadi uang Rp. 27.000. mendapat 108 pensil b. Perbandingan berbalik nilai X P Y Q X:Y=P:Q PX = QY Contoh : Dalam menyambut HUT RI diadakan kerja kerja bakti membuat gapura, jika pekerjaan yang dibutuhkan 12 orang dapat selesai dalam waktu 5 hari. Berapa hari waktu yang dibutuhkan jika pekerjaan ditambah sehingga berjumlah 20 orang? Jawab : 12 5 20 X 12 : 20 = 5 : X 20X =12(5) X = 60 : 20 X=3 Jadi waktu yang dibutuhkan 3 hari, jika jumlah pekerjaan 20 orang.

Sistem Bilangan Real

10

OPERASI PADA BILANGAN BERPANGKAT Dalam dunia perbankan, kita sering dihadapkan pada masalah menghitung suatu bilangan yang sangat besar seperti 9.000.000.000 dan bilangan yang sangat dan bilangan yang sangat kecil yaitu 0,0000007. kedua bilangan tersebut dapat dituliskan menjadi 9.000.000.000 = 9 x 109 dan 0,0000007 = 7 x 107 Bentuk-bentuk tersebut sering disebut dengan notasi ilmiah atau bentuk baku dengan rumus umum a x 10n, 1 a 10 n bilangan bulat. A. PANGKAT BULAT POSITIF Contoh:
25 = 2x2x2x2x2 ( 5) 2 =( 5) x ( 5)

Secara umum misalnya a suatu bilangan real dan n bilangan bulat an merupakan hasil perkalian dari a sebanyak n faktor. an = a x a x a x ... xa Keterangan an dibaca pangkat n a adalah bilangan pokok (basis) n adalah pangkat (eksponen) B. SIFAT-SIFAT BILANGAN BERPANGKAT 1. a m xa n = a m +n 2. a m : a n = a m n 3. (a m ) n = a mxn 4. (axb) m = a m xb m
5. = a b
m

am , untuk a,b R dan n bilangan bulat. bm

Contoh:
2 2 x23 = 25 35 : 3 2 = 33

Sistem Bilangan Real

11

(2 2 ) 3 = 2 6 ( 2 x5) 2 = 2 2 x5 2 64 6 = 34 3
4

C.

PANGKAT BULAT NEGATIF DAN NOL


a 3 : a = a 31 = a 2 a 3 : a 2 = a 32 = a a 3 : a 3 = a 33 = a 0 atau a 3 : a 4 = a 34 a 3 : a 5 = a 35 a3 =1 a3 a3 1 = a 1atau 4 = a a 3 a 1 = a 2 atau 5 = 2 a a

Jadi dari uraian di atas untuk a R dan a 0 berlaku : a0 = 1 a-n =


1 an
a (ii ) b
n

Perhatikan:
(i ) 1 = 1 : a n a n 1 =1 : ... ... =1 x ... = =...
=1 : ( =1 : ... n ) ...

1 a n

... ... ... =1 x ... ... = n a a b


n

= ...

Latihan 1 A. Ubahlah menjadi pangkat positif kemudian hitunglah hasilnya. 1. 5-2 Sistem Bilangan Real

12

2. 4-2 3.
1 4 2
1 3
3

4. 5. (-5)-3 6. 7.
4 2 2 4
2

2 3

1 8. 12 1 x 3

9. 4 3 : 6 2
1 10. (0,2) 2 4
3

B. Ubahlah bentuk pecahan berikut ke bentuk pangkat negatif atau perkalian bilangan berpangkat. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1 25 1 94 1 a8
1 7 1 50

1 33
3 510

23 a6

Sistem Bilangan Real

13

9. 10.

3c 2 .d 2 b3 32 a 2 b 2 c4

C. Ubahlah menjadi bentuk 2n dengan n bilangan bulat. 1. 2.


1 16
1 8
5

1 2

3. 4. 23 2 5. 0,25 4 6. 0,5-10 7. 0,125-5 8.


3 48
8

9. (4 2 x 2 5 ) 3
10. : 2 7 1 8
4

Latihan 2 1. a. b. c. 2. a. b. c. a.
b13 b10 a7 a4
y5 : y4

710 x 7 3 a 4 xa 11 7 4 x7 5 x 7 x 7 3 C 3 xCxC 4 xC 7

a12 : a 6

Sistem Bilangan Real

14

3. a. b. c. 4. a. b. c. 5. a. b. c. 6. a. b. c. 7. a. b. 8. b. c. 9. a. b. c.

a. ( 2 5 )

(6 )

4 5

(x8 )2
(a 8 ) 8 X3 a. Y2
4

( ab) 4

(x 2 y3 )2
( 4abc 2 ) 5

a. (a 3 b 4 ) 3
( 2ab 2 ) 4

( 3a 4 b 4 ) 3
1 2 ( a n 2 b n )

a. (13 x 2 y ) : (13 xy 2 )
(27 x 3 y 6 ) : (3 xy 2 )

(10a 3 b 2 c 4 ) : (2a 2 b 2 c )

5a n b n : 5ab 3

Hitunglah
1 ( 2) 3 x x 64 2 1 ( 2 ) 2 x (0,4) 3 2

a. (a 3 b 3 ) x( ab 6 ) 4
(2a 2 b 3 c ) 2 x (a 3 b 3 ) 6

9 n 3 x 27 n +2

Hitunglah 5 x 7 x 103 5000 : 20 82.000.000 : 500 Sistem Bilangan Real

15

10. b. c. Latihan 3 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

a. (a 2 + ab)(a b)
(a 2 ab + b 2 )(a + b)

( a 2 n 7 a n + 10)(n n 1)

( a 2 b) 2 xab 5

1 2 2 3 a x 2 a x16a 1 = 1 4

a 4 b 4 xa3 b2a5 a 1 + b 2 a 2 + b 1 a 1 + a 0 + a 1 a 2 + a 1 + a 0
a +b (b a ) 3 x a b
2 3
2

6 (8a b ) : 1 2 a b

8.

1 + 2a 1 a 2 2 1 a 1 x 2a 1

OPERASI PADA BILANGAN IRASIONAL A. KONSEP BILANGAN IRASIONAL Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk
a dengan a,b B , b 0 b

contoh : 5;11;

2 1 ; ; 0,33; 0,2; ... 3 2

Bilangan rasional dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan desimal terbatas atau desimal tidak terbatas (berulang)

Sistem Bilangan Real

16

1 = 0,5 2 1 = 0,2 5 13 100 0, 54 = 0,54545454 ... Misal x = 0,545454 ... 0,13 =0,13 = 100 x = 54,545454 ... x = 0,545454 ... 99 x = 54 54 5 x= = 99 11

Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam


a , a, b B, b 0 b Contoh =, 2 , 3 ,........

bentuk

Bentuk akar Apakah setiap bilangan dibawah tanda akar merupakan bentuk akar?.
2= 1,414213... 3 =1,735205080... 4 =2 9 =3

Dari uraian tersebut sedangkan Jadi


2 dan
3, 3,

4& 9

mempunyai pengganti yang rasional,

penggantinya bukan merupakan bilangan rasional.

2 dan

disebut bentuk akar.

Bentuk akar adalah bilangan rasional yang penggantinya bukan bilangan rasional. Bentuk umum akar:
n

a = b b n , a, b > 0

a = bilangan pokok / radikan n = eksponen akar n 2 bilangan asli

akar merupakan kebalikan dari pangkat .

Sistem Bilangan Real

17

B. OPERASI PADA BILANGAN BENTUK AKAR 1. Penjumlahan dan pengurangan Dua buah bentuk akar atau lebih dapat di jumlahkan dan di kurangkan jika bentuk akar tersebut sejenis dan bilangan di dalam tanda akar sama.
a& b

(tidak sejenis)

a & 3 a (tidak sejenis)


a& a

(sejenis)

a c +b c = ( a +b) c a c b c = ( a b) c
Contoh : 3 2 + 4 2 = (3 + 4) 2 = 7 2 3 2 + 4 2 = (3 + 4) 2 = 7 2 6 3 +2 12 3 48 + 75 = 6 3 +4 3 12 3 +5 3 =3 3

2. Hasil kali bentuk akar


ax c a =a b =ad ab a x b = axb a xd

Contoh : 3x 3x 18 x 3 =3 6 = 18 =3 2 54 = 9.2.9.2.3 =18 3

2 3 x 4 6 =8 18 =24 2

3. Sifat-sifat operasi aljabar bentuk akar a. Komutatif


a+ b= b+ a ax b = bx a

b.

Asosiatif
a +( b + c ) = ( a + b ) + c a x( b x c ) = ( a x b ) x c

c.

Distributif
a x ( b + c ) = ab + ac

Sistem Bilangan Real

18

C. MENYEDERHANAKAN BENTUK AKAR Akar senama ialah akar-akar yang mempunyai pangkat akar yang sama.
3
3

tidak senama dengan

5 a

a tidak senama dengan


a

senama dengan
a x n b = n ab

Sifat-sifat bentuk akar: 1.


n

2. (n a ) p = n a p 3. 4. 5.
n

a :n b =n

a b

n n

a = n.m a

am

np

a mp

D. MERASIONALKAN PENYEBUT Artinya: membuat penyebut menjadi bentuk rasional. Pahami sifat-sifat berikut :
a x a = ( a )2 = a ( a + b )(a b ) = a 2 b ( a + b )( a + b) = a b

a. Bentuk Caranya: b. Bentuk

a b
a x b b a b = b b

c a+ b

Caranya:
a + b sekawan dengan a b

c a+ b

a b a b c a+ b

c(a b ) a2 b

c. Bentuk

Sistem Bilangan Real

19

Caranya:
a + b sekawan dengan a b

c a+ b

a b a b

c( a b ) a b

Jika a dan b bilangan rasional positif dan a b maka berlaku


a + b = a b = a +b + 2 ab a +b 2 ab

E. Hubungan bentuk akar dan pangkat pecahan


1 n

a = an a
m

=a

m n

F. PERSAMAAN BILANGAN BERPANGKAT Persamaan bilangan berpangkat adalah suatu sistem persamaan yang melibatkan bilangan-bilangan berpangkat
am = an m = n ax = bx a = b

Contoh:
1. x 3 = 125 x 3 = 53 x =5
2. 9 x +1 = 27 3 x 4 (3 2 ) x +1 = (33 ) 3 x 4 3 2 x +2 = 39 x 12 2 x 9 x = 12 2 7 x = 14 x = 2

Latihan 4 1. Tulislah bentuk-bentuk akar berikut ini menjadi bentuk yang paling sederhana! 8 a. 80 b. 45 c. 147 d. 2000 e. 3 f. 81 Sistem Bilangan Real

20

2. Nyatakan pemjumlahan dan pengurangan ini dalam bentuk akar yang paling sederhana! a. 2 3 + 4 3 = b. 3 6 + 6 6 = c. 8 2 3 2 4 2 = d. 3 7 + 28 4 7 = 27 + 48 12 = e. 2 150 5 54 7 96 f. 3. Hitunglah tiap hasil kali bilangan-bilangan dibawah ini! a. 2x 2 = 3 (1 + 2 ) = b. 6 x ( 6 + 2) = c. d. ( 12 x 6 ) x 3 = 2 (5 +3 2 ) = e. f. ( 3 + 2 )( 3 2 ) = 4. Diketahui p = 4 5 dan q = 4- 5 , maka tentukanlah : a. p + q = b. 2p + 2q = c. 4pq = d. p 2 + q 2 = e. (p+q) 2 = 5. Rasionalkan penyebut tiap pecahan berikut : a. b. c. d. e. f. a. b. c. d.
8 = 2 9 = 3 6 = 2 2 12 = 6 9 = 3 3 5 = 50 6 1 2
2 2 3 3 2 3+ 2 5 3 5 +3

6. Rasionalkan penyebut tiap pecahan berikut :


=

= = =

Sistem Bilangan Real

21

e. f. g. h.

4+ 3

= 4 3 3 5 = 3+ 5 3 6 = 3 2 2 3 = 3+ 2

Latihan 5 1. a. 2 10 + 4 40 2 250 + b. c. 2. a. b. c. 3. a. 4. a. 5. a. 6. a. 7. a. b. c.
3

1 1000 10

5a ( a +1 3a ( 4a + 4) + 4 ( a 3 + a 2 )

1 2 1 3 p +p 2 P 8+ P 50 2 2 10
3 2 x4 2
a

3x

6 a x2
ac x c

ab x 3
bc x b

b
ab

1 12

b. b.
b.
4

2 50

c.
c.
p
4

3 75

125
27 x 6
5 3 6 + 12 3 2 3 +3 2 6 3 6+ 2 2
3 4 4 3

81
px

81 2 x 4 2 x8 8

c. c.

b.

9 10

5 5 2

8. a.

16

+8

2 .4

4 3

+ 8 1
Sistem Bilangan Real

22

b. 2 5 3 x 2 2 x(32) 3 c. 9. a.
(32)
4 2 x 6 = 2.8 x +1
1 2 1 1 1

x(16) 3 x8 2 x 4 3

b. 4 x +3 = 4 8 x +5
1 c. 32 x +3 = 27
x 2

10. a.

( x + 2) 2 , x = 6
3

b. a 2 + 4a 1 5a 0 , a = 4 c.
y + 3 y 1 2 y, y =
2 3

1 8

Sistem Bilangan Real

23

LOGARITMA A. Konsep logaritma Logaritma merupakan invers dari fungsi eksponen (perpangkatan) yaitu mencari pangkat dari suatu bilangan pokok jika hasil pengkatnya sudah diketahui 1. 23 = (Perpangkatan) 2. ...3 = 8 (Mencari akar)
3

8 = ...
...

=8

3.

log 8 = (Logaritma)

Secara umum: Logaritma x dengan bilangan pokok a ditulis alog x = n an = x a = bilangan pokok , a > 0 dan a 1 x = numerus n = hasil logaritma (dapat positif, negatif atau nol ) Catatan : 1. Untuk logaritma persepuluh / Briggs dengan bilangan pokok 10, maka bilangan 10 boleh tidak ditulis. 2. Untuk bilangan logaritma yang dikuadratkan (alog x)2 = alog2 x 3. Pahami sifat berikut:
a a

log a = 1 log a n = n

n m (a n ) a log x = ( a a log x) n = x n a m log a n = (a n ) a log x = ((a m ) m ) a log x = ((a m ) a log x) m


n
m m

= xm

B. Sifat-sifat logaritma

Sistem Bilangan Real

24

1.

log a.b =p log a + p log b a 2. p log =p log a p log b b 3. p log a n = n. p log a, a > 0
p

4.

log a.a log b =p log b


q q
n

5. p log a = 6. 7.
p

log a, q...sembarag , q 1 log p 1 log p

log a =p log a n log a =


a

Apa artinya 2log 16 ?


2

log 16 artinya dua pangkat berapa yang hasilnya 16.

C. Menentukan logaritma dengan menggunakan tabel / daftar logaritma Untuk keperluan berbagai perhitungan telah dibuat suatu daftar atau tabel logaritma. Daftar atau tabel logaritma memuat hasil-hasil logaritma suatu bilangan dengan bilangan pokok 10. Log 1 = 0 Log 2,67 = 0,4265 Log 10 = 1 Log 12 = 1,0792 Log 33,33 = 1,5228 Log 100 = 2 Log 121 = 2,6210 Log 823,4 = 2,9056 Log 1000 = 3 Log 0,1 = -1 Log 0,9 = 0,9542-1 Log 0,205 = 0,3118-1 Log 0,000 = -2 Log 0,025 = 0,3979-2 Log0,001 = -3 Log 0,00128 = 0, 1072-3 Bilangan di depan koma disebut karakteristik (bagian bulat), sedangkan bilangan bagian belakang koma disebut mantise. Sistem Bilangan Real

25

Mencari kembali (Anti Logaritma) Log a = 0,0186 a = 1,044 Log b = 2,9542 b = 900 Log c = 0,0256-2 c = 0,01061 Log d = 4,7948 d = 62340 Log e = 0,7051-3 e = 0,005071 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan daftar logaritma antara lain : a. Daftar logaritma biasa menggunakan bilangan pokok 10, serta bilangan pokok tersebut tidak di tulis dalam daftar. b. Di dalam daftar memuat bilangan yang di tuliskan (radikan) dan bagian desimal (Mantisa) dari hasil penarikan logaritma. c. Untuk bagian bulat (karakteristik) dan hasil penarikan logaritma ditentukan dengan cara : 1) 2) logaritma bilangan yang lebih dari 1 karakteristiknya = banyaknya angka-angka didepan koma dikurangi 1 logaritma bilangan antara 0 dan 1 karakteristiknya = banyaknya nol di depan angka tidak nol yang pertama. Langkah-langkah untuk mencari logaritma dari satu bilangan dengan menggunakan daftar logaritma adalah sebagai berikut : a.Nyatakan numeris dalam 3 angka signifikan (tabel logaritma terletak antara 10-99, maka numeris di nyatakan sampai dua tempat desimal). b. Cari dua angka siginifikan yang pertama dari numeris pada kolom pertama pada tabel tersebut. c.Tarik garis horizontal dari 2 angka signifikan pertama dari garis vertikal dari angka ketiga numeris. Perpotongannya merupakan mantise dari logaritma bilangan tersebut. Ingat: Jika 0 < log x < 1 maka 1 < x < 10 Menggunakan logaritma untuk perhitungan Contoh : 1. Selesaikanlah persamaan berikut Sistem Bilangan Real

26

3a = 6, a R

Penyelesaiannya adalah
3a = 6 log 3 a = log 6 a log 3 = log 6 log 6 a = log 3 0,7782 a = 0,4771 log a = log 0,7782 log 0,4771 log 0,7782 = 0,8911 1 log 0,4771 = 0,6786 1 log x = 0,2125 x = 1,631

2. Penyelesaian: Misal x =
2,7 + 3,25 1,98

2,7 x 3,25 , hitunglah hasilnya! 1,98

log x = log 2,7 + log 3,25 log 1,98 log 2,7 = 0,4314 log 3,25 = 0,5119 + 0,9433 log 1,98 = 0,2967 0, 6466 log x = 0,6466 x = 44,3

Latihan 6 1. a. c. d.
6

log 9 + 6 log 8 6 log 2

log 3 +log 4 +log

1 1 +log 2 6

2.9 log 2 +3.9 log 3 9 log 36

Sistem Bilangan Real

27

2. a. b. a.

log 5 36 log 64 25 log 6 log 125 25 log 64


a

log 81 27 log a 2

3. a. Jika 2 log 7 = p, maka 8 log 49 = b. Jika 5 log 3 =m, maka 9 log 125 = a. 4. a. 27 b. c.
3
9

Jika
log 16

log 9 =a, maka

243

log 16 =

log 2

1 25

125

log 27

5. Hitunglah dengan daftar logaritma! a. b. c.


3
3

log 5
6

log 25

10

Sistem Bilangan Real

You might also like