You are on page 1of 22

Hukum Per s

dan I klan
(Per temuan II)
Amira Paripurna S.H.,LL.M.
FH-UMJ
2009
Pe ngertia n & Ru ang
Lin gkup
 Pers
a. Pengertian Pers jika dilihat dari segi bisnis adalah suatu
kelompok kerja yang terdiri
dari berbagai komponen (wartawan, redaktur, tata letak,
percetakan, sirkulasi, iklan,
tata usaha, dan sebagainya), yang menghasilkan produk berupa
media cetak.

b. Menurut leksikon komunikasi, pers berarti :


1. Usaha percetakan atau penerbitan
2. Usaha pengumpulan dan penyiaran berita
3. Penyiaran berita melalui surat kabar, majalah, radio dan televisi
4. Orang-orang yang bergerak dalam penyiaran berita
5. Medium penyiaran berita, yakni surat kabar, majalah, radio dan
televisi.
Pers merupakan lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang
melaksanakan kegiatan jurnalistik, meliputi mencari, memperoleh,
memiliki,menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik
berbentuk tulisan, gambar, suara dan gambar serta data grafik maupun
dalam bentuk lainnya, dengan menggunakan media. Baik media cetak,
elektronik, dan segala jenis media yang tersedia
(UU No.40 Tahun1999)

Pers adalah lembaga kemasyarakatan, alat perjuangan nasional yang


mempunyai karya sebagai salah satu media komunikasi massa, yang
bersifat umum berupa penerbitan yang teratur waktu terbitnya,
diperlengkapi atau tidak diperlengkapi dengan alat-alat milik sendiri
berupa percetakan, alat-alat foto, klise, mesin-mesin stensil atau alat-alat
teknik lainnya.
(UU No 11 Tahun 1966 tentang ketentuan Pokok Pers)
Jurnalistik :Proses atau teknik mencari, mengolah,
menulis dan menyebarluaskaninformasi berupa berita
(news) dan opini (views)kepada public melalui media
massa.
Jurnalistik berasal dari kata du jour yang berarti hari,
yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam
lembaran tercetak. Karena kemajuan teknologi dan
ditemukannya percetakan surat kabar dengan system
silinder (rotasi), istilah pers muncul sehingga orang
mengidentikkan istilah jurnalistik dengan pers
9 EL EM EN
JUR NAL ISM E
1. Kewajiban Pertama jurnalisme adalah kebenaran
2. Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada warga masyarakat
3. Inti jurnalisme adalah disiplin untuk melakukan verifikasi
4. Para wartawan harus memiliki kebebasan dari sumber yang
mereka liput
5. Wartawan harus mengemban tugas sebagai pemantau yang
bebas terhadap kekuasaan.
6. Jurnalisme harus menyediakanforum untuk kritik dan komentar
public
7. Jurnalisme harus berusaha membuat yang penting menjadi
menarik dan relevan
8. Wartawan harus menjaga agar berita itu proporsional dan
komprehensif
9. Wartawan itu memiliki kewajiban utama terhadap suara hatinya.
PER S DA N IK LAN
 Pengertian Iklan
Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih
adalah 'menggiring orang pada gagasan'. Adapun pengertian iklan secara
komprehensif adalah "semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan
mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh
sponsor tertentu..." Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal
tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dijalankan dengan
kompensasi biaya tertentu.
Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk
membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan
bagi pihak pembuat iklan.

 Pers sebagai media periklanan. Perusahaan pers dilarang memuat iklan: yang
berakibat merendahkan martabat suatu agama dan atau mengganggu kerukunan
hidup antarumat beragama, serta bertentangan dengan rasa kesusilaan
masyarakat;minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya sesui
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;peragaan wujud
rokok dan atau penggunaan rokok.

 Kebijakan hukum dan Etika Periklanan


 Freedom of commercial speech ( pengawasan dan pencegahan terhadap libel,
slander, obscenity, seks, violence)
 Penipuan dan penyesatan konsumen
SI FAT PERS
 Pers sebagai lembaga, intensitasnya berdiri sendiri. Ia hidup di
tengah-tengah masyarakat, tetapi bukan bagian dari
masyarakat itu. Ia berada dalam satu Negara,tetapi bukan
bagian dari masyarakat itu.
b. Pers lebih dikenal sebagai “lembaga kemasyarakatan” (social
institution). Hubungan ketiganya saling mempengaruhi. Pers
mempengaruhi masyarakat, tetapi masyarakat juga
berpengaruh pada pers. Pers mempengaruhi pemerintah,
namun pemerintah juga berpengaruh terhadap pers.
c. Pers sebagai lembaga kemasyarakatan bisa mempengaruhi
masyarakat karena ia bertindak sebagai komunikator massa.
Agar dipercaya masyarakat, pers berusaha menyampaikan
informasi dengan sesuatu yang baru. Tetapi masyarakat
sebagai konsumen pers, sangat selektif memilih informasi.
Jika penyajian pers tidak sesuai dengan keinginannya,
jangankan dibeli, dibaca pun tidak. Minat baca masyarakat
sangat berpengaruh terhadap kehidupan pers itu sendiri.
SI FAT PERS
d. Pers sebagai lembaga control social dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan
pemerintahan. Apalagi bagi pemerintah yang banyak melakukan
kesalahan dan ketidakbenaran, control social pers terasa sangat
pedih dan seringkali menggoyahkan kelangsungan
pemerintahannya. Tetapipemerintah juga mampu mempengaruhi
pers dengan cara memasang rambu-rambuberupa peraturan dan
perundangan agar pers bisa ditundukkan
e. Karena hubungan yang demikian itulah maka falsafah pers selalu
identik dengankehidupan social, budaya, dan bahkan politik dari
suatu bangsa dan Negara. Sampai sekarang setidaknya ada 6
sifat pers yang penerapannya berbeda satu dengan lainnya
sesuai dengan sifat dan falsafah Negara dimana per situ berada.
 - Liberal Democration Press (Pers Liberal)Pers yang sifatnya liberal,
cocok untuk negara yang menganut falsafahdemokrasi liberal, yaitu
kebebasan yang sebebas-bebasnya. Kepentingan individu sangat
diutamakannya, kebebasan pers dipersepsikan sebagai kebebasan tanpa
batas.
 - Communist Press (Pers Komunis) Pers komunis terbentuk karena latar
belakang pemerintahan negaranya yang menitikberatkan kekuasaan
tunggal, yaitu partai komunis. Dengan demikian, suara pers harus sama
dengan suara komunis. Dengan demikian, suara pers harus sama
dengan suara komunis, sedangkan wartawannya adalah orang-orang
yang setia kepada partainya
 - Authoritarian Press (Pers Otoriter) Pers otoriter lahir dari Negara
penganut politik fasis yang menentukan pemerintah berkuasa secara
mutlak. Intensitas pers otoriter ini hanya untuk kepentingan penguasa.
Untuk itu segala cara dilakukan oleh pemerintah agar pers tidak
melakukan kritik atau control kepada pemerintahannya
 - Freedom and Responsibility Press. Istilah ini semula merupakan slogan
dari Negara Barat yang menginginkankebebasan pers harus
dipertanggungjawabkan kepada kehidupan masyarakat,tetapi karena
masing-masing Negara mempunyai pandangan yang berbeda terhadap
pengertian bebas maka kebebasan pers disetiap Negara menjadi
berbeda pula, bergantung pada bobot yang dianut oleh masing-masing
Negara.
 - Development Press Istilah pers pembangunan dimunculkan oleh para
jurnalis yang berdian diNegara-negara sedang berkembang. Alasannya,
Negara berkembang tentusedang diat-giatnya melakukan pembangunan.
Batasan pers pembangunanmenurut Wilbur Schramm :Pers harus
dapatkan menciptakan iklim pembangunan di negaranya; Pers harus
mampu memperluas pandangan (cakrawala) bagi masyarakatnya; Pers
harus mampu mengarahkan perhatian masyarakat dari kebiasaanlama
menjadi perilaku yang lebih maju lagi ;Pers harus dapat meningkatkan
aspirasi dan mendorong masyarakat berpola piker kea rah kehidupan
yang lebih baik lagi ; Pers harus bisa memperlebar tukar pikiran (dialog)
dan kebijakan(policy); Pers harus mampu menetapkan norma social ;
Pers harus mampu membantu secara substansial dari semua jenis
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 - Five Foundation Press (Press Pancasila) Pers
Pancasila dilahirkan oleh bangsa Indonesia karena
faksafah negaranya adalah Pancasila. Sampai
sekarang belum ditemukan definisi yang tepat dari
sebutan Pers Pancasila ini. Tetapi pendapat dari
beberapa tokoh pers, member ancar-ancar sifat dari
Pers Pancasila itu adalah Pers yang melihat segala
sesuatunya secara proporsional. Pers pancasila
hendaknya mencari keseimbangan dalam berita atau
tulisannya demi kepentingan semua pihak sesuai
dengan consensus demokrasi Pancasila.
MI SI PERS
Pers sebagai lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang
pengumpulan dan penyebaran informasi mempunyai misi ikut
mencerdaskan masyarakat, menegakkan keadilan dan memberantas
kebatilan. Selama melaksanakan tugasnya, pers terkait erat dengan tata
nilai social yang berlaku dalam masyarakat. Dalam kehidupan social,
masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui segala hal yang berkaitan
dengan hajat hidup mereka. Untuk itulah, pers sebagai lembaga
kemasyarakatan dituntut untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi
masyarakatnya.
 Pers dituntut sebanyak mungkin mengenali dan memahami tata nilai
kemasyarakatan, pers harus mampu menjalin hubungan kerja yang baik
dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada di masyarakat, pers
dalam kapasitasnya sebagai motivator harus tetap mempunyai pola pikir
dan pola kerja yang bersandarkan pada nilai-nilai kekeluargaan,
kebersamaan dan kegotongroyongan antara sesame anggota
masyarakat. Dalam melaksanakan misinya, pers harus mempunyai jiwa
dan semangat untuk menjalin kesetiakawanan, bantu membantu, saling
melakukan control untuk kemajuan bersama. Dalam hal ini perbedaan-
perbedaan pendapat yang menimbulkan konflik antar sesamanya, pers
harus mampu memcari penyelesaian berdasarkan hokum, bukan
berdasarkan kemampuannya mempengaruhi masyarakat.
FUNGS I UT AMA PE RS
 To inform :
Menyampaikan informasi secepat-cepatnya kepada masyarakat seluas-luasnya.
Setiap informasi yang disampaikan harus memenuhi kriteria dasar actual, akurat,
factual, menarik atau penting, benar, lengkap, utuh, jelas-jernih, jujur adil,
berimbang.
 To educate
Segala informasi yg disebarluaskan dalam kerangka mendidik masyarakat.
 To influence
Pilar demokrasi setelah legislative,eksekutif&yudikatif. Kehadiran pers untuk
mengontrol ketiga pilar demokrasi agar tidak korup&absolut.
 To entertain
Pers berfungsi untuk menghibur. Sebagai wahana rekreasi yang
menyenangkan&menyehatkan bagi semua lapisan masyarakat.
 To mediate
Penghubung, mediator, fasilitator. Pers harus mampu menghubungkan tempat,
peristiwa, orang yg satu dgn yg lain pd saat yg sama.
Pers merupakan perpanjangan & perluasan manusia (the extended of man)
 Pers berfungsi sebagai lembaga ekonomi
PERA NAN PER S
 memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui,
menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong
terwujudnya supremasi hukum, dan Hak Asas
Manusia, serta menghormati kebhinekaan;
 mengembangkan pendapat umum berdasarkan
informasi yang tepat, akurat, dan benar;
 melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan
umum memperjuangkan keadilan dan kebenaran
Asa s-Asa s Pe rs

 Prinsip Keadilan
 Prinsip Demokrasi
 Prinsip Supremasi Hukum
Ha k dan Kewa jib an
Pe rs
KEWAJIBAN HAK
 Kemerdekaan pers dijamin  Pers nasional berkewajiban
sebagai hak asasi warga negara. memberitakan peristiwa dan opini
 Terhadap pers nasional tidak dengan menghormati norma-norma
dikenakan penyensoran, agama dan rasa kesusilaan
pembreidelan atau pelarangan masyarakat serta asas praduga tak
penyiaran bersalah.
 Untuk menjamin kemerdekaan  Pers wajib melayani hak Jawab
pers, pers nasional mempunyai  Pers wajib melayani Hak Koreksi
hak mencari, memperoleh, dan (Pasal 5 UU no.40/1999)
menyampaikan gagasan dan
informasi
 Dalam mempertanggung jawabkan
pemberitaan di depan hukum,
wartawan mempunyai Hak Tolak
(Pasal 4 UU No. 40/1999)
SEJARAH & PERK EM BAN GAN
KEBEBASAN PERS DI
INDO NESIA
 Masa Kolonial
 Orde Lama
 Orde Baru
 Orde Reformasi

You might also like