You are on page 1of 3

2.1 PERKENALAN Kita mengenal prinsip kekalan energi, yang mana merupakan hukum pertama termodinamika.

Dikatakan bahwa energi tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan pada suatu proses, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Jika diasumsikan seperti terdapat suatu ruangan dengan pintu dan jendela tertutup rapat, dan temboknya terisolasi dengan baik sehingga tidak ada panas yang hilang atau bertambah melewati tembok tersebut atau dapat diabaikan. Lalu diletakkan sebuah lemari pendingin di tengah ruangan tersebut dengan pintu terbuka lalu disambungkan ke stopkontak. Mungkin banyak yang mengira bahwa temperatur ruangan tersebut akan menjadi berkurang karena didinginkan oleh lemari pendingin tersebut. atau juga ada yang berpendapat bahwa panas yang dihasilkan oleh motor dari lemari pendingin lebih besar dari pendinginan yang dihasilkan, sehingga dapat menaikkan temperatur ruangan. Namun bagaimana jika motor tersebut terbuat dari bahan super konduktor yang sangat sulit menghasilkan panas. Perdebatan tersebut akan terus berlangsung hingga kita menyadari akan adanya hukum kekakalan energi, jika diasumsikan seluruh yang ada di dalam ruangan itu adalah sebuah sistem adiabatik tertutup mengingat ruangan tersebut terisolasi dengan baik dan tertutup rapat, maka satu satunya interaksi energi yang terlibat adalah energi listrik yang menembus batas sistem dan memasuki ruangan. Hukum kekalan energi mensyaratkan bahwa energi dalam dari ruangan tersebut meningkat yang jumlah peningkatannya sebanding dengan jumlah energi listrik yang dikonsumsi oleh lemari pendingin. Lemari pendingin dan motornya tidak ikut menyimpan energi tersebut, sehingga energi di dalam rungan tersebut akan kian terkumpul dan menyebabkan peningkatan temperatur. Besarnya kenaikan temperatur ruangan dapat dihitung dengan dasar hukum kekalan energi menggunakan karakteristik dari udara dan jumlah energi listrik yang digunakan. Perlu dicatat bahwa energi adalah tetap pada saat proses pengoperasian lemari pendingin yang diletakkan di dalam sebuah ruangan, energi listrik dikonversi menjadi sejumlah energi panas yang tersimpan di udara pada ruangan tersebut. sebenarnya pada hukum kekekalan energi yang dibicarakan bukanlah jumlah dari energinya melainkan kualitas dari energi tersebut, karena jumlah energi dalam sistem seharusnya tetap. Listrik merupakan salah satu energi dengan kualitas tinggi, yang berarti listrik dapat dikonversi ke panas dengan jumlah yang sama atau efisiensinya tinggi. Namun hanya sebagian kecil saja panas yang dapat dikonversi ke listrik sehingga kualitasnya rendah. Jika ditanyakan nama dari perubahan energi terkait dengan kasus di atas, maka kita masih kesulitan dalam menjawabnya karena secara keseluruhan yang kita lihat adalah energi listrik memasuki lemari pendingin dan disipasi panas dari lemari pendingin ke udara di ruangan tersebut. untuk itu masih diperlukan pendalaman terhadap ragam dari bentuk energi tersebut. 2.2 WUJUD ENERGI Energi dapat berupa beberapa macam bentuk seperti panas, mekanik, kinetik, potensial, listrik, magnet, kimia, dan nuklir, yang mana total energi nya disimbolkan dengan E. Sementara total energi sistem persatuan massa di simbolkan dengan e dan mengikuti persamaan

Termodinamika tidak memberikan informasi tentang harga mutlak dari energi total suatu sistem, melainkan hanya mberurusan dengan perubahan dari energe total tersebut. sehingga energi total dari suatu sistem dapat dianggap nol pada beberapa acuan. Perubahan energi total dari suatu sistem tergantung pada acuan yang digunakan. Berkurangnya energi potensial dari sebuah batu yang jatuh misalnya, bergantung hanya pada perbedaaan ketinggian terhadap ketinggian yang digunakan sebagai acuan. Pada analisis termodinamika, akan lebih mudah jika energi yang menyususn energi total suatu sistem dibagi menjadi dua bentuk yaitu makroskopis dan mikroskopis. Bentuk makroskopis adalah energi pada sistem secara keseluruhan dengan memperhitungkan beberapa kerangka acuan luar seperti energi kinetik dan potensial. Sedangkan mikroskopis merupakan energi yang terkait dengan struktur molekul dari suatu sistem dan tingkat aktivitas molekulnya, dan hal tersebut tidak bergantung pada kerangka acuan dari luar. Jumlah dari seluruh bentuk energi mikroskopis disebut dengan energi dalam suatu sistem dan disimbolkan dengan U. Istilah bentuk energi pertama kali dikenalkan oleh Thomas Yaoung di tahun 1807, dan penerapannya di dalam termodinamika pertama kali dilakukan oleh Lord Kelvin di tahun 1852. Bentuk energi dalam dan simbol U pertama kali muncul dalam hasil kerja dari Rudolf Clausius dan William Rankie di awal abad ke-19 dan secara otomatis menggantikan bentuk inner work, internal work, dan intristic energy yang digunakan secara umum pada masanya. Energi makroskopis dari suatu sistem terkait dengan gerakan dan pengaruh dari beberapa efek luar seperti gravitasi, magnet, listrik, dan tegangan permukaan. Energi dari suatu sistem yang dapat menghasilkan suatu gerak disebut energi kinetik. Ketika semua bagian dari suatu sistem bergerak dengan kecepatan sama maka energi kinetiknya dapat dirumuskan sebagai.

Atau per satuan massanya

Dimana V merupakan kevepatan dari sistem relatif terhadap suatu titik acuan. Energi kinetik dari suatu benda padat yang berotasi dihasilkan dari

Dimana I adalah moment inersia benda dan adalah kecepatan sudut. Energi yang dimiliki oleh suatu sistem sebagai hasil terhadap ketinggian dalam medan gravitasi disebut sebagai energi potensial dan dapat dirumuskan sebagai

Sedangkan persatuan massa dinyatakan dalam

Dimana g adalah percepatan gravitasi dan z adalah ketinggian terhadap pusat gravitasi dari sistem relatif terhadap suatu titik acuan atau sering kali merupakan ketinggian acuan terhadap titik dengan tingkat energi potensial nol. Pengaruh Megnetik, listrik, dan tegangan permukaan hanya sangat berpengaruh pada beberapa kasus khusus sehingga sering kali diabaikan. Pada kondisi dimana efek tersebut diabaikan, energi total dari suatu sistem hanya terdiri atas energi kinetik, potensial, dan energi dalamnya saja dan dinyatakan dalam persamaan

Atau per satuan massanya

Kebanyakan sistem tertutup akan tetap stabil pada saat terjadi suatu proses sehingga tidak ada perubahan dalam energi potensial dan kinetik yang dimiliki. Sistem tertutup yang kevepatan dan ketinggian terhadap pusat gravitasinya konstan pada saat terjadi suatu proses disebut sebagai sistem yang stabil atau stasioner. Perubahan terhadap energi total E dari sistem yang stasioner secara identik merupakan perubahan terhadap energi dalamnya U. Pada kasus ini, sistem tertutup diasumsikan sebagai sistem yang stasioner kecuali jika memang telah dinyatakan bahwa sistem tersebut tertutup. Pengaturan volume secara khusus merupakan pengaturan aliran fluida pada periode waktu tertentu, dan akan lebih mudah jika dinyatakan sebagai aliran energi terkait dengan debit aliran fluida. Jumlah aliran massa yang melewati suatu penampang persatuan waktu disebut debit aliran massa dan hal tersebut terkait dengan debit aliran volume yang mana merupakan aliran volume fluida yang melewati suatu penampang per satuan waktu dan dirumuskan sebagai

Yang mana merupakan bentuk lain dari persamaan

Dalam hal ini merupakan kerapatan jenis fluida, dan Ac adalah luasan dari aliran fluida, dan Vavg merupakan rata rata kecepatan normal aliran dari Ac. Titk di atas merupakan indikasi bahwa satuan tersebut merupakan fungsinya terhadap waktu. Selanjutnya untuk debit aliran energi terkait dengan fluida yang mengalir pada debit dinyatakan dalam rumus Yang mana bentuk dasarnya adalah

You might also like