Professional Documents
Culture Documents
May 2, 2013
Tujuan
Simulasi ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan Lysozyme (putih telur) di dalam air. Simulasi ini hanya sampai pada pencarian kestabilan tersebut dan sudah biasa dilakukan sebelum melakukan simulasi lebih lanjut terhadap protein melibatkan sistem dan parameter yang lebih kompleks (misalnya protein folding pada Lysozyme ini).
Struktur Lysozyme di tampilkan menggunakan PyMOL (kiri) dan VMD (kanan) dari le 1AKI.pdb (masih terdapat kristal air).
Dasar Teori:
Molecular Dynamics
molecular dynamics.
GROMACS
tuk mempelajari dan mensimulasikan perilaku zat kimia dalam ranah atomistik.
Prinsip yang diterapkan adalah menyelesaikan persamaan gerak Newtonian yang diterapkan pada atom. Ikatan antar atom, antar molekul, dan interaksinya dapat dapat dimodelkan menggunakan potensial-potensial tertentu yang kemudian dapat diturunkan untuk diperoleh gaya dan percepatan masing-masing objek. Percepatan ini dapat digunakan untuk menentukan kecepatan dan posisi baru, yang pada akhirnya dapat kita peroleh dalam sistem.
trajectory
mi
persamaan gerak Newtonian tikel sejumlah
N,
V.
Fi =
Simulasi
gerakan planet, asteroid, gugus bintang, dan peluncuran wahana antariksa juga menggunakan prinsip yang sama namun dengan dimensi yang berbeda. Simulasi pada molekul melibatkan struktur atom yang dibangun sedemikian rupa sesuai hasil eksperimen. Struktur yang dibangun dari hasil eksperimen (misal difraksi Xray dan pengukuran kalorimeter) melibatkan posisi, sudut ikatan, jenis ikatan dan potensial yang digunakan pada simulasi nantinya. Simulasi pada kasus ini lebih rumit karena tidak hanya melibatkan translasi, tetapi juga rotasi dan/atau vibrasi.
Pair potential
yang digunakan bisa lebih dari satu tergantung pada interaksi anLennard-Jones, Morse, dan Coulomb's.
Selain dari eksperimen, parameter potensial ini juga dapat diperoleh dari simu-
ab initio ).
force eld.
Metode Simulasi
Simulasi menggunakan
Gromacs
Gromacs.
generate
le
topology
sebagai input
http://www.rcsb.org/pdb/home/home.do.
lasi data ini dibersihkan dahulu dari struktur kristal air (HOH) karena untuk simulasi ini kita tidak membutuhkannya.
Setelah struktur yang ada bersih (hanya protein saja) maka dapat dilakukan langkah selanjutnya menggunakan
tools
di
Gromacs
yaitu
pdb2gmx.
Tujuan-
le
topology
dibutuhkan di dalam simulasi (misal: jenis atom, muatan, ikatan, sudut ikatan, dan dihedral).
le posisi
le struktur baru yang sudah diproses (sesuai format penambahan atom H pada asam amino protein).
Eksekusinya:
pdb2gmx
1 AKI_processed . g r o
w a t e r
spce
force eld
nakan untuk menulis informasi potensial pada le topology. Untuk kasus ini digunakan force eld untuk semua atom OPLS. Keluaran dari eksekusi ini adalah tiga le di atas. 2.
Solvation
Karena kita akan mensimulasikan protein ini di dalam pelarut air maka langkah yang perlu dilakukan selanjutnya adalah menentukan dimensi wadah, dan pengisian air ke dalam wadah tersebut. tuk menggunakan
editconf
editconf:
1 AKI_processed . g r o
1AKI_newbox . g r o
c d
1.0
b t
dodecahedron
genbox:
p
topol .
c p
1AKI_newbox . g r o
c s
spc216 . gro
1 AKI_solv . g r o
model )
baru
three-point
genbox
air sebagai pelarut. 3. Menambahkan Ion Sistem larutan yang kita peroleh memiliki muatan total (dalam kondisi nyata selalu netral). keperluan ini yaitu
asam amino), untuk itu kita perlu menambah ion negatif agar menjadi netral
genion. Genion
Gromacs
air dengan sejumlah ion diinginkan oleh user. Sebelum itu kita perlu mengenerate le input untuk running (.tpr), yang berisi semua parameter setiap
atom. Hal yang dapat dilakukan dengan tools membutuhkan le parameter running
i o n s . mdp
1 AKI_solv . g r o
t o p o l . top
ions . tpr
lalu dapat kita jalankan genbox untuk menambahkan (-nn 8) ion negatif agar protein menjadi netral:
genion CL
s i o n s nn 8
. tpr
1 AKI_solv_ions . g r o
t o p o l . top
pname
NA
nname
.tpr menggunakan grompp dengan parameter untuk meminimisasi (minim.mdp). Metode yang digunakan untuk meminimisasi energi
steepest descent.
minim . mdp
1 AKI_solv_ions . g r o
t o p o l . top
em . t p r
v d e f f n m
em
karena waktu eksekusi tidak akan terlalu lama maka tidak perlu dilakukan paralelisasi. Proses minimisasi energi ini dapat kita analisa dengan melihat perubahan energi selama proses tersebut. Caranya dapat menggunakan perintah
g_energy yang dapat mengeluarkan parameter energi tersebut dari le kerluaran em.edr.
g_energy
em . e d r
p o t e n t i a l . xvg
kemudian ketik 10 0 pada prompt (potensial lalu exit). imisasinya (le potential.xvg).
Konvergen atau
tidaknya dapat kita lihat dari plot energi terhadap step atau waktu min-
5.
Equilibration
Minimisasi energi menghasilkan inisiasi awal yang baik berupa struktur dan geometrinya (misal orientasi pelarut). Sebelum melakukan simulasi MD yang sebenarnya terdapat langkah ekuilibrasi terlebih dahulu, antara ion pelarut dan protein. Kita akan membawa sistem kepada kestabilan pada temperatur dan tekanan yang kita inginkan. Ekuilibrasi dilakukan dalam dua tahap yakni NVT dan dan NPT. Tahap pertama kita lakukan ekuilibrasi NVT untuk menstabilkan sistem apda suhu kamar 300K, dengan parameter terlampir dalam
nvt.mdp.
c
n v t . mdp
em . g r o
t o p o l . top
nvt . t p r
mdrun
d e f f n m
nvt
nvt . edr
t e m p e r a t u r e . xvg
Proses ekuilibrasi selanjutnya untuk menstabilkan tekanan dengan menerapkan ensemble NPT pada sistem. Parameter yang digunakan terdapat pada
npt.mdp
n p t . mdp
nvt . gro
t o p o l . top
npt . t p r
mdrun
d e f f n m
npt
npt . e d r
p r e s s u r e . xvg
npt . e d r
d e n s i t y . xvg
Hasilnya dapat diplot untuk melihat kestabilan tekanan (pressure.xvg) dan kerapatan sistem (density.xvg) di bawah ini. Hasil yang sangat uktiatif memang terjadi selama perhitungan sehingga untuk mendapatkan nilai rerata dan konevrgensinya dapat dilakukan menggunakan sederhana untuk melakukan ini kami buat (rmean.py) dan terlampir.
running mean.
Script
Plot tekanan sistem selama ekuilibrasi (merah) dan running mean -nya (biru).
Plot kerapatan sistem selama ekuilibrasi (merah) dan running mean -nya (biru).
6. Simulasi MD Setelah melakukan ekuilibrasi maka sistem sudah berada pada temperatur dan tekanan yang kita inginkan. posisi Sehingga selanjutnya dapat kita lepas
restraint -nya
patkan data MD. Proses yang dilakukan selanjutnya untuk kasus ini adalah melakukan simulasi sepanjang waktu 1-ns dengan melanjutkan hasil simulasi NPT pada tahap sebelumnya, dan menggunakan metode integrasi yang sama yaitu leapfrog. Parameter MD lebih lengkapnya tertulis pada le
md.mdp.
md . mdp
npt . g r o
npt . c p t
t o p o l . top
md_0_1 . t p r
single processor
d e f f n m
md_0_1
namun karena waktu integrasi yang lama, maka sebaiknya kita gunakan paralelisasi untuk mempercepat perhitungan. (3:1), maka dapat kita gunakan misalnya 8
processor
np
mdrun_mpi
d e f f n m
md_0_1
Screenshot
proses
running :
Hasil dari simulasi dapat kita analisis lebih lanjut sesuai kebutuhan kita. Untuk
trjconv yang dapat mengekstrak data koordinat, mengoreksinya adanya periodisitas (akibat
trjconv
tools
dasar dari
Gromacs (post-processing ).
Pertama adalah
md_0_1 . t p r
md_0_1_noPBC . x t c
p b c
mol
u r
compact
Trajektori yang
sudah dikoreksi dapat dianalisa lebih lanjut, misalnya untuk melihat kestabilan strukturnya dapat kita olah RMSD (Root Mean Square Displacement) dari backbone protein. Perintah yang harus dijalankan:
g_rms
md_0_1 . t p r
md_0_1_noPBC . x t c
rmsd . x v g
t u
ns
least square
output menunjukkan RMSD relatif terhadap sistem saat itu yang telah termin-
Apabila kita menginginkan perhitungan RMSD relatif terhadap struktur kristal awal maka dapat kita jalankan perintah:
g_rms
em . t p r
md_0_1_noPBC . x t c
rmsd_xtal . xvg
t u
ns
Kedua plot menunjukkan bahwa RMSD berada pada bahwa struktur ini sangat stabil.
Analisa selanjutnya dapat dilakukan dengan melihat nilai struktur protein ini.
Rg
(radius gyration)
Rg
akan relatif tetap, sedangkan apabila protein membuka lipatannya maka nilainya (g_gyrate).
g_gyrate
Gromacs
md_0_1 . t p r
md_0_1_noPBC . x t c
g y r a t e . xvg
Rg
selama simulasi, berada pada fase pepat (folded) selama 1 ns pada suhu 300 K.
10
Kesimpulan
Hasilnya menunjukkan bahwa stuktur protein apabila diletakkan dalam air dengan suhu dan tekanan normal akan tetap stabil, setidaknya selama waktu integrasi. Analisa lain dapat dilakukan lebih mendalam dan suhu sistem dapat diubah untuk melihat bagaimana protein ini mengalami panaskan.
unfolding
11