Professional Documents
Culture Documents
untuk meluapkannya, niscaya Allah 'Azza wa Jalla akan memanggilnya pada hari Kiamat di hadapan para makhluk sampai Allah memilihkan untuknya bidadari-bidadari yang dia suka." ... (HR. Tirmidzi, hasan) Pertanian
kantong), Urea (1 kg), Herbisida (R) 1 liter dan Air Hujan sampai dengan 5 liter. Semua bahan dicampur dan diaduk sampai merata kemudian diperam dalam wadah yang kedap sinar dan disimpan selama 1 minggu. Racun rumput ini agar mudah mengingat bahan pembuatnya maka disebut sebagai Heragur AH5, maksudnya Her (herbisida), Rag (Ragi Tape), Ur (Urea) dan AH (Air Hujan) serta 5 maksudnya menjadi 5 liter. Hikmah berkumpul dengan petani peserta Peda dan Rembug KTNA yang lain lagi adalah pengalaman petani dari Sebatik, yaitu Pak H. Alimuddin Ketua Kelompok Tani Sinar 2000. Ada resep racun rumput yang berbahan Air Fermentasi Kakao atau sering disebut Air Kakao, Sabun Colek, Urea dan Herbisida kontak (seperti G..). Cara dan resepnya yaitu, memasak air biasa yang dicampur sabun colek (setengah kg) sambil terus diaduk sampai rata atau larut dan mendidih. Setelah itu dicampurkan bahan-bahan lain seperi Urea ( 1 kg), Herbisida (5 liter) dan Air Kakao (15 liter) dan diaduk hingga merata. Penggunaan racun rumput oplosan ini adalah sebanyak 200 ml untuk satu tangki Sprayer 16 literan. Biasa digunakan sebagai racun rumput kontak untuk sawah. Kelemahan racun rumput ini adalah jika digunakan dengan Sprayer berbahan logam akan mudah korosi atau berkarat. Agar memudahkan mengingat maka penulis member nama resep ini dengan Arkosur H 515, maksudnya Arko (Air Kakao), S (Sabun Colek), Ur (Urea), H (Herbisida) dan 515 (5 liter herbisida dibandingkan 15 liter air kakao). Resep-resep ini adalah karya dari petani yang cukup kreatif untuk mengatasi keterbatasannya tetapi terus berusaha tani dengan biaya yang lebih hemat . Ini adalah bukti dari kearifan local para petani menghadapi keadaan semakin mahal dan langkanya racun rumput di pasaran. Harapannya agar resep-resep ini dapat menjadi referensi bagi petani yang lain. Meskipun ini bukan anjuran teknologi yang paten dan diakui oleh Pemerintah, tetapi silakan saja dicoba untuk kalangan petani sendiri dan kalau perlu dikembangkan dengan resep-resep yang lainnya. Memperbanyak herbisida sendiri Pada musim hujan para petani sering kewalahan mengatasi gulma(rumput liar), Karena gulma sangat menganggu tanaman pokok, sehinga petani mengunakan herbisida untuk mengatasi gulma. Tetapi sekarang harga herbisida yg melambung, membuat petani jadi tambah berat biaya tanamnya. Untuk petani harus bisa mengakalinya. Berikut ini akan saya uraikan memperbanyak herbisida sendiri, sehingga biaya produksi bisa di turunkan. Tetapi keampuahanya masih sama dengan herbisida asli. Bahan bahan: 1. 1 liter herbisida merk gramazon atau rundap 2. 2 liter air kelapa 3. 60 gram derterjen merk apa saja 4. 25 butir ragi tape 5. 1/2 kg pupuk za Cara membuatnya: 1. Ambil ember atau apa saja untuk wadah mencampur 2. Masukan air kelapa dalam ember 3. Masukan ragi & pupuk za trus aduk sampai tercampur rata 4. Masukan juga detergen sambil trus diaduk 5. Terakhir masukan herbisida sambil trus di aduk 6. Bila sudah tercampur rata trus langsung dimasukan dalam botol dan siap digunakan Dengan catatan: tidak boleh mencampur dua merk herbisida jadi satu Cara mengunakanya sama seperti pemakaian herbisida biasanya. Tips gratis membuat pestisida organik sendiri Ini pengalamanku dalam membuat pestisida organik sendiri. Berawal dari harga pupuk dan pestisida yang kian hari kian mahal, membuat kami sekelompok petani di desa Tlogopayung, kec. Plantungan, Kab. Kendal merasa berat dan penat mengadakan modal untuk berusaha tani. Bagaimana tidak ? Kami merupakan petani kecil dengan modal pas-pasan sehingga agak susah untuk menambah modal dalam bertani, mau makan aja susah sehari-harihehe Nah, akhirnya dengan kondisi yang kepepet itulah saya mencoba membuat pestisida organik
sendiri. Bahan-bahan untuk membuat pestisida ini kami cari dari bahan-bahan yang murah dan mudah kami temui di lingkungan desa kami. Bahan-bahan tersebut adalah : 1. kulit jengkol 2. umbi gadung 3. akar tuba, kalau di desa kami namanya akar jenu 4. daun pepaya 5. daun sengon 6. umbi temu ireng 7. daun mindri (nama tanaman di desa kami), atau mindi ? Langkah pembuatan : 1. semua bahan-bahan diatas masing-masing berjumlah 1-2 kg kemudian ditumbuk satu demi satu dan kemudian dicampur. 2. setelah ditumbuk hingga agak halus, kemudian dicampur dengan air bersih kira-kira 5 liter. Ada juga yang menyarankan agar campuran ini kemudian ditambahi 1 sdm rinso/sabun detergen lain (tapi saya tidak melakukan hal ini). 3. campuran diatas kemudian diperam dalam sebuah wadah tertutup kira-kira 2-3 hari sehingga proses fermentasi berlangsung sempurna. 4. setelah 2-3 hari, jadilah biang obat. Kemudian peras dan saring. Biang obat sudah jadi. 5. untuk aplikasi : campurkan 1 liter biang obat kedalam 4-5 liter air bersih, kemudian semprotkan ke tanaman yang terkena hama Pengalaman saya, pestisida organik ini efektif untuk mengusir belalang, semut, ulat dan serangga-serangga kecil lain. Untuk aplikasi yang efektif, penyemprotan bisa dilakukan 3 hari sekali. Pada musim hujan, sewaktu mencampur obat bisa ditambahkan sedikit perekat. Oya, pestisida organik ini menurut saya juga sekaligus sebagai pupuk organik cair. Mari majukan pertanian organik !!! Silakan bagi rekan dan teman yang ingin menambahi. Kita sharing ilmu yang bermanfaat
Pada musim hujan para petani sering kewalahan mengatasi gulma (rumput liar), karena gulma sangat menganggu tanaman pokok, sehinga petani mengunakan herbisida untuk mengatasi gulma. Tetapi sekarang harga herbisida yg melambung, membuat petani jadi tambah berat biaya tanamnya. Untuk petani harus bisa mengakalinya. Berikut ini akan saya uraikan memperbanyak herbisida sendiri, sehingga biaya produksi bisa di turunkan. Tetapi keampuahanya masih sama dengan herbisida asli. Bahan bahan: 1. 1 liter herbisida merk gramazon atau rundap 2. 2 liter air kelapa 3. 60 gram derterjen merk apa saja 4. 25 butir ragi tape 5. 1/2 kg pupuk za Cara membuatnya: 1. Ambil ember atau apa saja untuk wadah mencampur 2. Masukan air kelapa dalam ember 3. Masukan ragi & pupuk za trus aduk sampai tercampur rata 4. Masukan juga detergen sambil trus diaduk 5. Terakhir masukan herbisida sambil trus di aduk 6. Bila sudah tercampur rata trus langsung dimasukan dalam botol dan siap digunakan Dengan catatan: tidak boleh mencampur dua merk herbisida jadi satu Cara mengunakanya sama seperti pemakaian herbisida biasanya. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.....