You are on page 1of 2

Mekanisme Transfer Gen Pada Tumbuhan Menggunakan Agrobacterium tumifaciens dan Agrobacterium rhizogenes

Tugas Mata Kuliah Rekayasa Tumbuhan By : Tifa Rachmi Kusumastuti (21112026) Transfer gen pada tumbuhan menggunakan Agrobacterium tumifaciens memerlukan tiga komponen penting. Komponen pertama adalah T-DNA, yaitu fragmen yang mengandung Ti-plasmid (tumor inducing-plasmid). Komponen kedua adalah daerah virulence (vir), gen-gen vir yaitu virA, B, C, D, E, dan G. Gen-gen vir akan menginduksi terjadinya transfer dan integrasi T-DNA ke dalam tanaman. Untuk mengaktifkan kerja gengen vir ini diperlukan senyawa kimia yaitu monosiklik fenolik acetosyringe yang dihasilkan dari tanaman ketika terluka. Komponen ketiga adalah chromosomal virilence (chv) yang terdiri dari chvA, chvB, pscA dan att. Gen-gen ini akan membentuk senyawa protein -1-2glucan yang berfungsi untuk membantu pelekatan bakteri pada tanaman.

Proses infeksi Agrobacterium tumifaciens dimulai saat tanaman yang terluka menghasilkan senyawa acetosyringe, senyawa ini kemudian akan mengaktifkan gen virA dan virG yang akan mengaktifkan juga gen-gen vir lain. virD1 dan virD2 yang berfungsi memotong T-DNA di bagian left border dan right border, setelah terpotong virD2 akan tetap berada di ujung 5 dari T-DNA bersama virE2 untuk mencegah T-DNA terdegradasi (Tkompleks). T-DNA (T-kompleks) ini akan berpindah ke dalam tanaman melalui jembatan pilus yang dibentuk oleh virB1 dan virB11. Dalam komponen T-kompleks ini terdapat juga virF dan protein VIP 1 dan 2 yang membantu T-kompleks sampai ke dalam sitoplasma. Sebelum terintegrasi ke dalam kromosom sel tanaman T-kompleks akan masuk melalui pori nukleus (nuclear pore) dan virF akan melepas virD2 dan virE2.

Agrobacterium rhizogenes adalah bakteri gram negatif yang menginfeksi tanaman dan menyebakan terbentuknya akar adventif hairy root pada tanaman. Agrobacterium rhizogenes memiliki kemampuan untuk mentransfer daerah T-DNA dari Ri-plasmid ke genom tanaman. Saat T-DNA ini terintegrasi dengan genom tanaman dan mengekspresikan gene untuk sintesis opine dan oncogene yang mengkode hormon auxin dan sitokinin saat terekspresi maka yang terbentuk adalah rambut akar (hairy root) di medium tanpa penambahan hormon eksogen. Induksi hairy root dimulai saat tanaman yang terinfeksi Agrobacterium rhizogenes oleh TDNA dari Ri-plasmid, T-DNA pada Agrobacterium rhizogenes memiliki daerah TL- dan TRDNA. TL-DNA memiliki gen-gen rol (rolA, rolB, rolC dan rolD). rolA adalah gen yang memiliki peran dalam pertumbuhan akar sementara rolB memiliki peran membentuk formasi hairy root, rolD akan menginduksi sintesis enzim ornitin. Akumulasi rolB pada tanaman Glycyrrhiza diketahui tapat meningkatkan pembentukan akar dan efisiensi transformasi.

You might also like