You are on page 1of 3

POLARIMETER

By : Biaunik Niski Kumila, Muhammad Taufiqi

I. Tujuan 1. Mempelajari prinsip polarimeter 2. Mengukur sudut putar jenis larutan gula sebagai fungsi konsentrasi 3. Menentukan konsentrasi larutan gula dengan polarimeter. II. Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Polarimeter Sumber cahaya Natrium Gelas ukur 10 ml Beaker glass 100 ml Pipet dan batang pengaduk Gula pasir III. TEORI Cahaya merupakan gelombang elektro magnet yang terdiri dari getaran medan listrik dan getaran medan magnet yang saling tegak lurus. Bidang getar kedua medan ini tegak lurus terhadap arah rambatnya. Gelombang ini bergetar ke segala arah sehingga disebut sinar tak terpolarisasi. Apabila sinar ini melalui suatu polarisator maka sinar yang diteruskan hanya yang memiliki arah rambat yang sama. Bila arah transmisi polarisator sejajar dengan arah transmisi analisator, maka sinar yang mempunyai arah getaran yang sama dengan arah akan diteruskan seluruhnya. Tettapi apabila arah transmisi polarisator tegak lurus terhadap arah analisator maka tak ada sinar yang diteruskan. Dan bila arahnya membentuk suatu sudut maka yang diteruskan hanya sebagian. Sinar terpolarisasi linear yang melalui suatu larutan optis aktif akan mengalami pemutaran bidang polarisasi. Pemutaran bidang putar dari zat optis aktif dapat diamati dengan menggunakan 2 polarisator silang. Sudut putar adalah sudut dimana ditunjukkan oleh analyser setelah sinar melewati larutan dan membentuk gelap maksimum. Akurasi pembentukan gelap total oleh analisator sangat terbatas, putaran kecil dari bidang polarisasi oleh larutan optis aktif lemah tidak dapat dideteksi secara tepat.

Gambar 1. Skema prinsip operasi polarimeter dan penampakan dari ketiga posisi pada analisator : P polarisator, P polarisator setengah gelap, A analisator, S sampel.

Apabila bidang polarisasi tersebut berputar ke arah kiri (levo) dilihat dari pihak pengamat, peristiwa ini kita sebut polarisasi putar kiri. Demikian juga untuk peristiwa sebaliknya (dextro). Besar sudut pemutaran bidang polarisasi ( ) dapat dinyatakan sebagai :

dengan C adalah konsentrasi larutan, L panjang kolom larutan, sudut putar jenis larutan optic aktif untuk sinar D Natrium pada temperature T. Untuk larutan gula, sudut putar jenis pada temperature 20oC adalah Sedangkan hubungan sudut putar jenis pada temperature t dengan sebagai: dapat dinyatakan

IV. Cara Kerja A. Mencari 1. Susun alat sesuai Gambar 1. 2. Isi tabung larutan dengan air kran sehingga terisi penuh dan tidak ada gelembung udara di dalamnya! Masukkan ke dalam Polarimeter! 3. Tentukan titik nol dengan memperhatikan teroong sambil mengatur alat putar! 4. Pada pemutaran itu akan terlihat seperti Gbr 1. 5. Lakukan pengamatan sebanyak 2 kali. 6. Ganti air tersebut dengan larutan gula 10 gram dalam 50 ml larutan. Catat posisi skala analisator pada saat keadaan 3 didapat. Selisih pembacaan skala pada 3 dan 4 menyatakan besar sudut putar bidang polarisasi ( ).

7. Ulangi percobaan dengan menggunakan larutan gula 20 gram dalam 50 ml larutan. 8. Catat temperature ruang dan panjang tabung larutan! B. Menetukan konsentrasi larutan gula 1. Mintalah larutan gula yang akan diukur konsentrasinya kepada asisten! 2. Lakukan langkah-langkah seperti di bagian A. 3. Gunakan yang didapat dari A untuk menghitung konsentrasi larutan gula.

V. Pertanyaan (sudah harus dikerjakan sebelum praktikum) 1. Apa yang dimaksud dengan zat optik aktif? Sebutkan contoh dan arah pemutaran bidang polarisasinya ! 2. Sebutkan jenis-jenis polarisasi! 3. Bagaimana polarisasi dapat terjadi? 4. Turunkan persamaan polarisasi lingkaran, dan elips, serta tunjukkan syarat2 yang harus dipenuhi! VI. Evaluasi Percobaan 1. 2. 3. 4. Hitung harga rata-rata percobaan! Hitung konsentrasi larutan yang diberikan oleh asisten! Bagaimanakah arah putar bidang polarisasi larutan gula? Buat kesimpulan Saudara!

You might also like