Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pemilihan material tanah baik material untuk pondasi maupun konstruksi perlu dilakukan agar : - Mendapatkan konstruksi yang ekonomis dan aman - Dapat terhindar dari segala permasalahan
Tanah dasar mempunyai sifat yang sangat penting, sehingga perlu diketahui akan sifat-sifatnya agar tidak menimbulkan permasalahan baik pada saat pelaksanaan maupun permasalahan setelah jalan tersebut terbentuk.
Volume (V)
Udara Vv Vt Va Air
Berat (W)
Wa Ws Wt
Vs
Butir
Simbol
w = wa/ws x100 % Sr = Va/Vv x100 %
Satuan
% %
Definisi
Perbandingan Berat Air dibagi dengan Berat Butir Tanah Perbandingan Volume Air dibagi dengan Volume Pori
e = Vv/Vs n = Vv/V
Perbandingan Isi Pori dengan Isi Butir Tanah Perbandingan antara isi pori dengan isi tanah seluruhnya gr/cm3 gr/cm3 Perbandingan antara berat total tanah dengan volume total tanah Perbandingan antara berat kering tanah dengan volume total tanah Perbandingan antara berat butir tanah tanah dengan volume butir tanah dan berat isi air
= W/V d= Ws/V d= / (1 + w )
Gs = Ws/Vs. w
Padat Berkurang SL
Vol. Konstan
Semi Padat
Plastis
Cair Bertambah
PL
Vol. Berkurang
LL
Vol. Bertambah
N1 N2 N3 N4 N25
W1 W1
W2
W3
W4
Tipe atau macam gradasi perlu diketahui karena berpengaruh terhadap pelaksanaan pemadatan dan kestabilan konstruksi. Tanah yang bergradasi baik akan lebih mudah untuk dipadatkan dan menghasilkan stabilitas konstruksi yang lebih baik dibandingkan dengan tipr atau macam gradasi yang lain.
Jenis percobaannya dapat dilakukan yaitu : 1. Pemadatan ringan (Standard Proctor) 2. Pemadatan berat (Modified).
Perbedaan kedua jenis pengujian terletak pada jumlah lapis dan besarnya energi (beban) pemadatan dan pemakaian kedua cara di atas pada umumnya ditentukan berdasarkan jenis tanahnya. Untuk tanah berbutir halus biasanya menggunakan Standar Proctor. Prinsip pengujian ini adalah contoh tanah yang sudah dipersiapkan baik dari ukuran maupun jumlahnya dicampur dengan air dengan variasi kadar air yang berbeda. Contoh tersebut dipadatkan di dalam cetakan berbentuk silinder dengan ukuran tertentu menggunakan alat penumbuk ( hammer ) dengan jumlah lapis dan besarnya energi pemadatan sesuai dengan standar yang digunakan. Hasil pengujian yang diperoleh merupakan hubungan antara berat isi kering maksimum ( dmax ) dengan kadar air optimum ( w opt ) yang merupakan petunjuk yang harus dipenuhi pada pelaksanaan pemadatan di lapangan.