You are on page 1of 15

Analisa Sistem Pembelian & Penjualan Barang Secara Kredit

By: Sri Febria 0907136109

Pembelian Secara Kredit

Pendahuluan. . .
Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.

Sistem Pembelian Kredit


Pembelian kredit adalah pembelian yang dilakukan oleh perusahaan yang dalam pembayarannya dilakukan secara bertahap atau secara angsuran kepada pemasok. Dalam pembelian kredit umumnya sebelum melakukan transaksi pembelian harus mendapat otorisasi terhadap pembelian yang dilakukan.

Prosedur Pembelian Kredit


Bagian administrasi menerima Order Pembelian rangkap ketiga dari bagian pembelian dan Bukti Pembelian Barang dari bagian gudang, serta Faktur pemasok kemudian menyesuaikannya. Bagian administrasi akan menyimpan data-data utang yang timbul akibat pembelian kredit ke dalam database Jika sudah waktu jatuh tempo, maka bagian administrasi akan menerima tagihan dari pemasok.

Berdasarkan tagihan dari pemasok dan datadata utang perusahaan, bagian administrasi melakukan pembayaran kepada pemasok dengan cara transfer, cek ataupun giro. Jika pembayaran sudah dilakukan, maka pemasok akan menyerahkan Kwitansi tanda pembayaran. Berdasarkan Kwitansi tersebut, bagian administrasi membuat dan mencetak dokumen Tanda Terima dua rangkap diserahkan kepada pemasok. Pemasok menandatangani kedua rangkap dokumen Tanda Terima tersebut.

Tanda Terima rangkap satu disimpan oleh pemasok dan Tanda Terima rangkap kedua disimpan untuk perusahaan. Data-data utang yang sudah dibayar disimpan dalam database oleh bagian administrasi. Setiap bulannya bagian administrasi mencetak Laporan Pembelian Tunai dan Kredit, dan Laporan Saldo Utang.

Manfaat Sistem Pembelian Secara Kredit. . . .


Mendapatkan barang yang ingin dibeli dengan tidak perlu menyiapkan uang sesuai dengan harga dari suatu barang. Cukup dengan sebagian uang untuk uang muka, mereka sudah dapat membeli barang tersebut Pembeli tetap dapat memenuhi kebutuhan hidupnya walaupun harga barang yang mereka beli lebih mahal.

Kerugian Pembelian secara kredit


Pembeli harus membayar bunga atas barang yang dibeli Harga barang menjadi lebih mahal dari harga tunai karena adanya bunga angsuran

Penjualan Secara Kredit

Penentuan Harga dapat dilakukan dengan dua opsi yaitu:

1. Dengan Sistem Bunga

2.Dengan Sistem Margin (persentase keuntungan)

Sistem Bunga
Harus diketahui terlebih dahulu berapa tingkat suku bunga yang berlaku ( untuk suku bunga hutang dengan tujuan konsumtif ) Misal kita bisa mengambil contoh bunga kartu kredit, leasing motor, bunga kredit barang elektronik dll.

Pada umumnya rata-rata tingkat suku bunga konsumtif saat ini 2008 berkisar 3% per bulan atau 36% per tahun. Berlaku di pasar Indonesia.

Hitung Opportunity Cost usaha Potensi keuntungan yang dikorbankan untuk menjalankan usaha ini jika dibandingkan bila modal diinvestasikan untuk menjalankan usaha lain. Di pasar Indonesia biasa digunakan asumsi 2 kali inflasi yaitu 6%.

Maka Opportunity Costnya sebesar @ 6% x 2 = 12%. Harga jual ini harus juga bisa mengCover balas jasa modal ( untuk industri rata2 sebesar 34% ). Jadi Total Persentasenya adalah 19%. (dibulatkan menjadi 20% ). Penentuan harga jual adalah 120% dari harga beli.

SISTEM MARGIN
Misal: Setelah diketahui Opportunity Costnya adalah Rp 120,000. (jika dibayar tunai) , maka tetapkanlah pengambilan keuntungan secara wajar yang berlaku pada umumnya yaitu margin 20% s/d 30% diatas harga jual.

You might also like