You are on page 1of 11

Sakit Pinggang, Ginjal Atau Bukan?

HL | 06 March 2013 | 06:55 Dibaca: 7277 Komentar: 39 22 bermanfaat

Mayoritas masyarakat Indonesia sering dengan mudah menganggap sakit pinggang atau sakit punggung bawah disebabkan oleh sakit ginjal. Kesalahpahaman ini sudah terlanjur mendarah daging dan diwariskan turun-temurun hingga saat ini. Bahkan masih banyak orang yang pada saat sakit pinggang, langsung membeli dan meminum obat penghancur batu ginjal. Singkat kata, dari Sabang sampai Merauke, masih banyak di antara kita yang percaya/merasa bahwa sakit pinggang selalu disebabkan oleh batu ginjal.

Benarkah sakit pinggang disebabkan sakit ginjal ? Tidak selalu ; sakit pinggang tidak selalu disebabkan oleh penyakit (batu) ginjal. Justru sebaliknya, kebanyakan kasus/keluhan sakit pinggang atau sakit punggung bawah tidak disebabkan oleh sakit ginjal. Penyakit ginjal (misalnya batu ginjal, peradangan/infeksi ginjal) hanya salah satu penyebab di antara penyebabpenyebab lain. Kondisi/penyakit apa saja yang bisa menimbulkan sakit pinggang ? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus terlebih dahulu mengerti posisi atau letak ginjal serta struktur/susunan bagianbagian tubuh kita di daerah punggung, pinggang, pinggul, bokong, paha, betis, sampai ke ujung kaki.

Anatomi punggung dan jaringan saraf


Tulang belakang (vertebrae) manusia tersusun memanjang dari tengkuk sampai tulang ekor (os coccygeus). Di dalam barisan tulang belakang ini terdapat saluran/kanal berisi sumsum tulang belakang (spinal cord / medulla spinalis). Sumsum tulang belakang adalah kumparan serabutserabut saraf yang keluar dari tengkorak menuju ke arah tulang duduk. (Identik dengan kumparan benang-benang tembaga di dalam kabel listrik).

http://meddic.jp/ Sepanjang jalur sumsum tulang belakang, keluar cabang-cabang urat saraf yang berjalan ke arah samping kiri dan kanan ; di daerah tengkuk, membentuk kumpulan saraf yang menuju ke masing-masing lengan sampai ke ujung jari-jari tangan. Di daerah punggung atas, keluar cabangcabang urat saraf yang berjalan di dalam otot-otot punggung atas dan otot-otot antar-iga ; melingkar ke arah depan sampai ke tengah dada. Di daerah punggung bawah, keluar cabangcabang urat saraf yang berjalan di dalam otot-otot punggung bawah, melingkar ke depan sampai ke otot-otot perut.

http://meddic.jp Lebih ke bawah lagi, yaitu di dalam tulang duduk (os saccrum), kumparan saraf sumsum tulang belakang keluar sebagai saraf-saraf yang menuju ke panggul/pinggul, bokong, paha, berlanjut ke betis, kaki, sampai ke ujung jari-jari kaki. Serabut saraf yang terbesar di daerah ini disebut nervus sciaticus. ( Bagi para pembaca, semoga dua gambar di atas ini bisa membantu pemahaman tentang anatomi punggung/pinggang. Pengertian ini akan sangat berguna bagi kita untuk memahami keluhan sakit punggung/ pinggang. Gambar diambil dari www.3d4medical.com )

Ilustrasi posisi ginjal. Sumber : www.3d4medical.com Di daerah punggung bawah / pinggang, terdapat 5 ruas tulang belakang, disebut vertebrae lumbales. Kedua ginjal kita terletak di belakang rongga perut, tepatnya di sisi kiri-kanan ruas vertebrae lumbales ke-1 sampai ke-3. Umumnya posisi ginjal kanan sedikit lebih rendah daripada ginjal kiri. Jika dilihat dari arah punggung, ginjal kita terletak kira-kira di bawah perbatasan antara punggung atas dengan punggung bawah. Sakit pinggang karena (batu) ginjal Nyeri/sakit punggung yang disebabkan oleh (batu) ginjal mempunyai ciri-ciri:

Berlokasi di bagian atas punggung bawah, atau sedikit di bawah perbatasan antara punggung atas dengan punggung bawah. Menjalar ke daerah perut kiri tengah atau perut kanan tengah, sesuai dengan ginjal mana yang sakit. Pada laki-laki, jika batu turun mendekati kantong kencing, nyeri menjalar ke buah zakar (testis).

(Sering) disertai rasa tegang pada perut ; rasa ingin buang angin tapi susah, rasa ingin buang air besar tapi susah. (Sering) disertai berkeringat dingin dan pucat jika nyeri hebat. Rasa nyeri menetap dan tidak dipengaruhi oleh postur/sikap tubuh; istirahat ataupun berbaring tidak meredakan rasa nyeri. Dengan/tanpa keluhan kencing, seperti :

1. Tidak bisa kencing, atau 2. Kencing menetes-netes/tersendat-sendat, atau 3. Sebentar-sebentar ingin kencing tapi tidak lancar, atau 4. Kencing berdarah atau berwarna kemerahan. Batu saluran kemih (urolithiasis) bisa terdapat di dalam ginjal (disebut nefrolithiasis), di dalam ureter atau saluran antara ginjal dan kantong kemih (disebut ureterolithiasis), dan di dalam kantong kemih (disebut vesicolithiasis). Penyakit batu saluran kemih cenderung terjadi pada orang yang :

jarang/kurang minum, kelebihan kadar asam urat (hiperurisemia) untuk jangka waktu yang lama, terlalu sering minum obat maag golongan antasid (seperti yang sering diiklankan di televisi).

Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) Berbeda dengan nyeri punggung akibat penyakit ginjal, nyeri punggung bawah yang dalam medis sering disebut Low Back Pain (LBP), bisa disebabkan oleh banyak kondisi/penyakit. Rasa sakit/nyeri di daerah punggung bawah umumnya terjadi karena adanya urat saraf yang terjepit/terhimpit/tertekan, atau karena adanya urat saraf yang teregang/tertarik. Tergantung pada urat saraf mana yang terlibat, daerah nyeri/sakit yang timbul sesuai dengan lokasi dan perjalanan urat sarafnya.

Jika saraf yang terlibat adalah cabang saraf yang keluar dari ruas-ruas tulang belakang punggung bawah, maka timbul rasa sakit/nyeri di punggung bawah dan melintang ke kiri/kanan ke arah pinggang atau panggul/ pinggul. Jika saraf yang terlibat adalah cabang saraf besar yang menuju bokong dan paha (nervus sciaticus), maka timbul rasa sakit/nyeri di punggung bawah, di dalam bokong

(disebut sciatica), di sepanjang paha (disebut ischialgia), atau terasa sakit/nyeri dari punggung bawah menjalar ke bokong, paha, betis, kaki, sampai ujung jari-jari kaki (disebut sindrom piriformis / piriformis syndrome).

Ilustrasi sindrom piriformis. Daerah nyeri ditandai dengan warna merah muda. Gambar diambil dari www.3d4medical.com Beberapa kondisi/penyakit yang paling sering menyebabkan keluhan nyeri punggung bawah, sciatica, ischialgia, dan sindrom piriformis, antara lain : 1. Kelebihan berat badan atau kegemukan ( obesitas ). 2. Kebiasaan duduk lama atau berdiri lama, disebut postural back pain. Kondisi ini sering dialami oleh supir, pilot, masinis kereta api, kapten/operator angkutan laut, penjaga toko, pekerja kantor/bank, dokter, dan lain-lain. 3. Kebiasaan mengangkat beban berat. Kondisi ini sering dialami oleh buruh angkut di bandara udara/ pelabuhan/ terminal, buruh bangunan, dan lain-lain.

4. Riwayat cedera punggung/pinggang, misalnya pernah jatuh terduduk / terpeleset, pernah salah posisi punggung saat mengangkat beban, cedera saat berolahraga, dan lain-lain. 5. Kehamilan dengan kenaikan berat badan yang berlebihan. 6. Pasca persalinan, di mana sang ibu harus mengejan sangat kuat saat melahirkan. 7. Kadar asam urat yang terlalu tinggi. Perbedaannya, sakit punggung yang disebabkan oleh kadar asam urat yang terlalu tinggi tidak menjalar ke manapun. 8. Keropos (osteoporosis) dan pengapuran tulang belakang, dengan / tanpa skoliosis (scoliosis, artinya pembengkokan tulang belakang ke salah satu sisi). 9. Hernia Nucleus Pulposus (HNP), yaitu bergesernya inti cakram tulang rawan di antara ruas-ruas tulang belakang ke arah sumsum tulang. 10.Patah tulang belakang ( fractura vertebrae ). 11.Tumor / keganasan tulang belakang, sumsum tulang belakang, atau struktur-struktur di sekitarnya. Pada semua kondisi/penyakit di atas, sakit punggung/pinggang yang dialami tidak disebabkan oleh penyakit (batu) ginjal. Sakit/nyeri punggung bawah yang melibatkan saraf sumsum tulang belakang ini mempunyai ciriciri : 1. Menjalar sesuai dengan arah/perjalanan saraf yang keluar sari sumsum tulang; bisa melintang di bagian bawah punggung bawah, atau menjalar ke bokong (sciatica), ke paha (ischilagia) atau menjalar dari punggung bawah sampai ke ujung jari-jari kaki (sindrom piriformis). 2. Bertambah berat/hebat jika ada beban tekanan terhadap tulang belakang, misalnya saat bersin, batuk, mengejan, atau mengangkat beban seperti membawa barang belanjaan, mengangkat seember air, mengangkat dan membalikkan segalon air mineral, menggendong anak/cucu, mengangkat beban di saat fitness, atau saat melompat (senam aerobik dan olahraga lain yang ada unsur melompat). 3. Bertambah berat/hebat jika lama duduk, lama berdiri, berjalan jauh, membungkuk, bersujud/rukuk, saat akan berbaring atau saat akan bangun dari posisi berbaring, saat akan jongkok atau saat akan bangun dari posisi jongkok, saat berjalan mendaki atau menapaki anak tangga. 4. Bertambah atau berkurang pada posisi/postur tubuh tertentu, misalnya jika berbaring terlentang atau jika berdiam diri / istirahat. Umumnya nyeri berkurang jika beristirahat atau mengambil satu postur/sikap tubuh tertentu.

5. Sering disertai rasa kebas atau kesemutan atau rasa panas atau rasa dingin di daerah sakit/nyeri yang dikeluhkan, sesuai dengan perjalanan saraf atau cabang saraf yang terlibat.

Keropos dan pengapuran tulang : Salah satu sebab utama LBP


Seperti telah dijelaskan pada awal tulisan ini (tentang anatomi tulang belakang, sumsum belakang dan jaringan sarafnya), kita dapat mengerti bahwa kelainan atau penyakit pada belakang (vertebrae) secara otomatis mempengaruhi cabang-cabang saraf sumsum belakang sehingga menimbulkan keluhan sakit/nyeri punggung bawah dan menyebar dengan arah dan perjalanan sarafnya. tulang tulang tulang sesuai

Dari semua penyebab yang ada, keropos tulang (osteoporosis) dan pengapuran tulang merupakan salah satu penyebab tersering dari keluhan LBP, terutama pada orang berusia lanjut. Keropos tulang sendiri cukup untuk menimbulkan keluhan, karena berkurangnya kekuatan tulang dalam menopang beban berat badan, membuat beban berat badan harus terbagi ke struktur-struktur lain di sekitar tulang belakang, termasuk jaringan sarafnya. Dalam hal ini, tekanan terhadap urat saraf-lah yang menimbulkan rasa sakit/nyeri. Jika keropos tulang disertai pengapuran tulang ; pengapuran yang terjadi juga bisa menekan atau menjepit urat saraf yang ada di sekitarnya. Tekanan atau jepitan terhadap urat saraf inilah yang menimbulkan rasa sakit/nyeri. Keropos tulang tingkat lanjut juga bisa berakibat membengkok / melengkungnya barisan tulang belakang ke salah satu sisi (dalam medis disebut skoliosis/scoliosis), atau melengkung terlalu jauh ke arah depan tubuh (dalam medis disebut lordosis). Baik skoliosis maupun lordosis dapat menyebabkan tekanan ataupun tarikan/regangan terhadap sumsum tulang belakang dan cabangcabang sarafnya. Tekanan atau peregangan terhadap urat saraf inilah yang menimbulkan rasa sakit/nyeri.

Foto rontgen yang menunjukkan gambaran keropos tulang, pengapuran tulang, dan skoliosis (tulang punggung melengkung/bengkok) ke sisi kiri pasien. Dokumentasi pribadi, atas ijin pasien.

Sakit punggung bawah/pinggang : Jangan langsung vonis ginjal


Dari semua penjelasan di atas, kita dapat mengerti bahwa terdapat perbedaan gejala dan tanda yang jelas antara sakit punggung yang disebabkan oleh ginjal dengan sakit punggung yang bukan disebabkan oleh masalah ginjal. Perbedaan ini menyangkut tempat/lokasi nyeri, penjalaran nyeri, dan sifat-sifat nyeri serta hal-hal yang mempengaruhi nyerinya.

Foto ilustrasi nyeri punggung karena penyakit (batu) ginjal. Dokumentasi pribadi.

Foto ilustrasi nyeri punggung bawah (Low Back Pain). Dokumentasi pribadi.

Jika kita coba mengingat-ingat, sangat mungkin banyak di antara kita yang pernah mengalami sakit/nyeri punggung bawah atau pinggang, baik ringan ataupun berat. Jika kita perhatikan anggota keluarga besar kita, orang-orang di sekitar kita, tetangga kita, rekan kerja kita, teman kuliah kita, teman bermain kita, keluhan seperti ini cukup sering ditemukan. Jika selama ini hampir semua keluhan punggung/pinggang sering kita anggap sebagai sakit (batu) ginjal, mulai sekarang kita harus lebih hati-hati dan teliti dalam memandang dan menangani keluhan ini. Di negara kita, kasus sakit pinggang yang tidak disebabkan oleh (batu) ginjal jauh lebih banyak daripada yang disebabkan oleh (batu) ginjal. Tapi sebagian besar penderita keluhan ini telah mendapat pengobatan untuk ginjal, akibat dari kesalahpahaman yang terlanjur menjadi mitos dalam masyarakat kita. Harus kita akui, karena distribusi tenaga dokter di Indonesia sangat tidak merata, masyarakat kita yang tinggal di kota-kota kecil atau di desa-desa atau di daerah-daerah terpencil lebih memilih berobat pada tenaga paramedis (bidan, perawat) atau mencari pengobatan alternatif dari orang-orang yang tidak berkompeten. Tentu saja sangat diperlukan pengetahuan anatomis yang cukup untuk dapat mengerti dan membedakan apa yang menjadi penyebab sakit punggung/pinggang seseorang. Jika penyebab sakit punggung/pinggang kita saja tidak bisa dipastikan, bagaimana kita bisa mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat? Semoga tulisan ini bisa membantu kita memahami dengan benar penyebab-penyebab sakit punggung atau pinggang. Jika anda kebetulan (pernah) mengalami keluhan ini, atau orangtua anda, atau anggota keluarga besar anda kebetulan mengalami keluhan ini, berkonsultasilah dengan dokter terdekat/langganan anda masing-masing untuk memastikan penyebabnya. Sampaikanlah secara detail ciri-ciri keluhan punggung / pinggang yang anda alami. Semua detail uraian di atas telah diajarkan di sekolah kedokteran di seluruh dunia; jadi semua dokter di Indonesia - di manapun anda berada, (kita harapkan) bisa membantu menemukan penyebab keluhan anda. Salam kompasiana. Rengat, Maret 2013.

You might also like