You are on page 1of 2

Assallamu alikum Wr. wb.

Sebelumnya saya ucapkan terimakasih, karena telah diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato dalam rangka memperingati hari batik Nasional. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kita semua bisa berkumpul dalam acara yang sangat berbahagia ini.

Saudaraku sekalian. Tiga tahun lalu, tepatnya pada 2 Oktober 2009, batik diresmikan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawimilik Indonesia.

Assalamualaikum wr.wb
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih, karena telah diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato dalam rangka memperingati hari batik Nasional.

Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kita dapat berkumpul bersama pada hari ini. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato yang berjudul Hari Batik Nasional Teman-teman yang berbahagia
Tiga tahun lalu, tepatnya pada 2 Oktober 2009, batik diresmikan oleh UNESCO dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia milik Indonesia. Pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan internasional terhadap mata budaya Indonesia. Penetapan Hari Batik Nasional tersebut sebagai usaha pemerintah untuk meningkatkan martabat bangsaIndonesia dan citra positif di forum internasional, serta keinginan pemerintah untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap kebudayaanIndonesia.

Teman-teman yang berbahagia Bicara tentang batik, pasti bicara juga tentang etimologinya. Batik, berasal dari kata ngembat (disingkat mbat) dan titik (tik). Kedua kata ini bermakna melontarkan titik. Artinya, kegiatan

membatik sama dengan melemparkan atau melontarkan titik demi titik pada sebuah kain yang berwarna putih.
Batik adalah ekspresi budaya yang memiliki makna simbolis yang unik dan nilai estetika yang tinggi bagi masyarakat Indonesia. Keunikan yang indah itu merupakan salah satu pembentuk karakter bangsa Indonesia yang membedakan kita dengan bangsa lain sehingga dapat menjadi identitas dan jati diri bangsa

Perkembangan batik dewasa ini pun sudah sangat pesat. Pada tahun 1960-an, penggunaan baju batik dilakukan sebagai pakaian resmi non-Barat khas Indonesia. Dan kini, ia tidak hanya dianggap sebagai pakaian resmi atau formal. Bukan hanya pakaian resmi di kantor setiap hari Jumat. Inovasi demi inovasi, membuat kalangan muda tidak malu dengan batik, tetapi bangga mengenakannya. dengan memakai batik, ada segenggam kebanggaan terhadap Indonesia di dalamnya. Nah, esok hari, ketika mengenakan batik untuk merayakan Hari Batik Nasional, layak jika secercah asa menyala. Jangan sampai kita hanya ikut-ikutan kebanyakan orang dan mengatasnamakan cinta tanah air kala memakai batik. Teman-teman yang berbahagia Identitas. Ya, batik sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Dan, para pemakainya juga hendaknya tak pernah melupakan akar budaya kita: kesantunan, keramahan, dan kegotongroyongan di negeri ini. Kerukunan di atas segala perbedaan, seperti halnya beragamnya corak batik. Memakai batik, adalah menjadi Indonesia yang sesungguh-sungguhnya Indonesia.

You might also like