You are on page 1of 31

Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR

Tugas Elemen Mesin


II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu mesin terdiri dari suatu komponen yang jumlahnya dapat
mencapai lebih dari seribu bagian. Semua bekerja saling mendukung dan
terpadu, sehingga dapat menghasilkan suatu gerakan. Banyak hal yang harus
diperhatikan oleh seorang perancang dalam perancangan suatu komponen
dari sebuah mesin antara lain yaitu menyesuaikan suatu komponen dengan
fungsi sebenarnya, faktor keamanan dari komponen yang direncanakan,
efisiensi serta faktor biaya.
Pada tugas mata elemen mesin II/tugas elemen mesin I ini akan
dihitung suatu alat yang berfungsi untuk menghentikan poros atau benda yang
mengalami gerakan yaitu rem. Rem adalah suatu alat yang berguna untuk
menghentikan atau memperlambat putaran dari suatu poros yang berputar
dengan perantara gesekan. Peranan rem sangat penting dalam sebuah
konstruksi kendaraan bermotor. Oleh karena itu, penulis mengambil
Perhitungan Rem Cakram Pada Yamaha F 1 ZR sebagai judul dari
tugas perencanaan elemen mesin ini.
1
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
A. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Sasaran yang hendak dicapai dengan diadakannya Tugas
Perencanaan Elemen Mesin ini adalah sebagai berikut :
2
2
1. Menerapakan kajian teoritis dalam bentuk rancang bangun elemen mesin
khususnya pada rem cakram.
2. Mampu merencanakan elemen-elemen mesin yang berdasarkan pada
perhitungan-perhitungan yang bersumber dari literatur sekaligus
mengaplikasikan teori yang dilihat langsung di lapangan.
B. Perbatasan Masalah
Berdasarkan pada pembagian rem yang terdiri dari beberapa jenis
maka permasalahan yang akan dibahas adalah :
1. Prinsip kerja cakram
2. Ukuran-ukuran rem cakram dari hasil perhitungan.
3. Gambar kerja dengan ukurannya berdasarkan hasil survey/pengukuran.
C. Metode Pembahasan
Pada perencanaan rem cakeram ini pembahasan akan dilakukan
dengan menggunakan literatur yang memuat data-data serta rumus-rumus
yang berkaitan dengan masalah yang diambil serta dilengkapi dengan studi
lapangan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan ini adalah
sebagai berikut :
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Manfaat Penulisan
C. Pembatasan Masalah
D. Metode Pembahasan
E. Sistematika Penulisan
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Rem
B. Macam macam rem
C. Elemen Rem Sepatu
BAB III : PERENCANAAN REM
A. Rem Sepatu
B. Pegas
C. Pena Pin
D. Poros
E. Bantalan
BAB IV KESIMPULAN
3
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Rem
Rem adalah suatu alat yang berguna untuk menghentikan atau
memperlambat putaran dari suatu poros yang berputar dengan perantara
gesekan Efek pengereman secara mekanis diperoleh dengan gesekan secara
listrik dengan serbuk magnet, arus putar, fasa yang dibalik, arus searah yang
dibalik atau penukaran katup dan lain-lain.
Karena itu dalam banyak hal rem tidak bertindak sebagai rem
penyetop, dalam hal instalasi dihentikan oleh gaya rem, melainkan
mempunyai tugas untuk mempertahankan pesawat dalam suatu kedudukan
tertentu (rem penahan).
Momen rem terkecil terjadi pada poros yang berputar paling cepat.
Karena itulah maka rem sedapat mungkin kebanyakan dipasang pada poros
yang digerakkan oleh motor.
Syarat paling utama yang harus dipenuhi oleh rem ialah
kelembutan artinya tidak ada tumbukan ketika menghubungkan dan
melepaskan rem, pelepasan kalor yang cukup ketika terjadi kemungkinan
penyetelan ulang setelah aus.
4
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
Pada mesin pengangkat, rem digunakan untuk mengatur kecepatan
penurunan muatan atau untuk menahan muatan agar diam dan untuk
menyerap inersia massa yang bergerak seperti truk, crane, muatan dan
sebagainya.
Berdasarkan fungsinya, rem dapat diklasifkasikan sebagai berikut :
1. Jenis penahan.
2. Jenis penurunan.
3. Jenis penahan dan penurunan, rem ini melayani kedua fungsi penghentian
muatan dan mengatur kecepatan penurunan.
B. Macam-macam Rem
Menurut efek pengereman secara mekanis rem terbagi beberapa
golongan. Masing-masing golongan terdiri dari beberapa jenis rem, seperti
terlihat pada Gambar. 1
Rem gesek berguna untuk menghentikan poros, mengatur putaran
poros, mencegah putaran yang tidak dikehendaki agar tidak terjadinya slip,
dimana poros tersebut terletak pada suatu garus lurus atau sedikit berbeda.
Macam-macam rem gesek :
1. Rem Blok
a. Rem Blok Tunggal
Rem ini merupakan rem yang paling sederhana yang terdiri
dari satu blok rem, pada permukaan geseknya dipasang lapisan rem atau
bahan gesek yang dapat diganti bila aus. Suatu hal yang kurang
menguntungkan pada rem blok tunggal adalah gaya tekan yang bekerja
5
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
dalam satu arah saja pada drum, sehingga pada poros timbul momen
lentur serta gaya tambahan pada bantalan yang tidak dikehendaki.
Demikian pula dengan pelayanan manual jika diperlukan gaya
pengereman yang besar, tuas perlu dibuat sangat panjang sehingga
kurang ringkas.
Gambar 1
Macam-macam rem
Pada dasarnya rem blok tunggal beroperasi karena aksi satu
arah blok tunggal sehingga menimbulkan lenturan pada poros rem. Rem
REM
GESEK
LISTRIK
ARUS PUTAR
PENUKARAN DL FASA BALIK
REM REM REM REM PITA
SEPATU DEPAN BELAKANG
DUA SEPATU DEPAN
DUO SERVO
REM TUNGGAL
REM GANDA
6
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
blok tunggal hanya dapat dipakai untuk menahan momen gaya yang
kecil pada penggerak tangan bila diameter poros tidak melebihi lima
puluh milimeter. Tekanan yang diberikan oleh blok besi cor pada rem
haruslah sedemikian rupa sehingga gaya gesek yang dihasilkan pada
permukaan roda mengimbangi gaya sekelilingnya.
b. Rem Blok Ganda
Kekurangan rem blok tunggal yang hanya mendapat gaya
tekan dalam arah saja hingga menimbulkan momen lentur yang besar
pada poros serta gaya tambahan pada bantalan, dapat diatasi jika
dipakai dua blok rem yang menekan drum dari dua arah yang
berlawanan baik dari sebelah dalam atau dari sebelah luar drum.
Rem blok ganda sering digunakan pada mekanisme
pengangkat, pemindahan dan pemutaran crane yang berbeda dengan
rem blok tunggal. Rem blok ganda tidak menimbulkan defleksi pada
poros rem. Penjepit dan crane yang digerakkan listrik hampir selalu
didesain dengan rem blok ganda. Rem digerakkan oleh pemberat dan
dilepaskan oleh elektromagnet, akibatnya pengereman permanen hanya
bekerja bila elektromagnet. Biasanya rangkaian listriknya dibuat saling
mengunci antara motor dan magnet sehingga secara otomatis
menghasilkan aksi pengereman walaupun motor berhenti secara
mendadak.
Pengoperasian rem dengan pemberat yang dipasang pada
tuas rem mempunyai kelemahan yaitu setelah arus diputuskan dan
7
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
pemberatnya jatuh, pemberat ini akan bergetar bersama dengan
tangkainya, menurunkan dan menaikkan tekanan sepatu roda dan akan
mengubah besarnya momen gaya pengereman.
2. Rem Drum
Rem yang biasa digunakan untuk otomobil berbentuk rem drum
(macam ekspansi) dan rem cakera (disc). Rem drum mempunyai ciri
lapisan rem yang terlindungi, dapat menghasilkan gaya yang besar untuk
ukuran rem yang kecil, dan umur lapisan rem yang cukup panjang. Suatu
kelemahan rem ini ialah pemancar panasnya buruk. Blok rem dari rem ini
disebut sepatu rem dan silinder hidrolik serta arah putaran roda.
Biasanya rem ini banyak dipakai dengan sepatu depan dan sepatu
belakang. Pada rem sjenis ini, meskipun roda berputar pada arah yang
berlawanan, besar gaya rem tetap karena memakai dua sepatu depan,
dimana gaya rem dalam arah putaran jauh lebih besar daripada dalam arah
yang berlawanan. Ada juga rem yang disebut dengan duo servo.
Cara kerjanya :
Pada umumnya perencanaan rem drum menggunakan perhitungan
yang sederhana dan akan diperoleh ukuran bagian-bagian yang
bersangkutan serta gaya untuk menekan sepatu.
Tekanan minyak dalam silinder diperbesar atau diperkecil olek gaya
injakan pada pedal rem yang menggerakkan piston silinder master rem,
secara langsung atau penguat gaya. Untuk mencegah kenaikan gaya rem
yang terlalu melonjak pada saat pengereman darurat maka kenaikan
8
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
tekanan minyak yang ditimbulkan oleh injakan pedal akan lebih lunak
daripada injakan dibawah.
Perbandingan gaya rem tetap sama, namun demikian untuk
kontruksi, baru menjaga agar pada waktu pengereman tidak terjadi slip
antara telapak ban dan permukaan jalan, maka pengurangan kenaikan
tekanan minyak diatas pedal tertentu dikemukakan diatas.
3. Rem Cakram
Rem cakera terdiri atas sebuah cakera dari baja yang dijepit lapisan
rem kedua sisinya pada waktu pengereman. Rem ini mempunyai sifat-sifat
yang baik seperti mudah dikendaikan, pengereman yang stabil, radiasi
panas yang baik sehingga banyak dipakai untuk rem depan. Adapun
kelemahannya yaitu umur lapisan yang pendek serta ukuran silinder rem
yang besar pada roda.
Dibandingkan dengan macam rem yang lain, rem cakera
mempunyai harga FER terendah karena pemancaran panas yang baik.
4. Rem Pita
Rem pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang disebelah
dalamnya dilapisi dengan bahan gesek, drum rem dan tuas. Gaya rem akan
timbul bila pita dikaitkan pada drum dengan gaya tarik pada kedua ujung
pita tersebut. Salah satu atau kedua pita dikaitkan pada tuas.
Rem pita mempunyai beberapa keuntungan seperti luas lapisan
permukaan dapar dibuat besar, pembuatan mudah, pemasangan tidak
sukar, gaya rem besar dalam keadaan berhenti. Tetapi karena sukar
9
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
dikendalikan rem ini tidak cocok untuk putaran tinggi, karena pita dapat
mengalami putus. Rem semacam ini dipandang tidak cocok untuk alat-alat
pengangkut manusia, rem pita banyak dipakai untuk derek. Rem sebuah
derek dimaksudkan untuk menghentikan putaran drum penggulung kabel
dan mencegah beban turun sendiri.
C. Komponen Rem Cakram
Pada rem cakram terdapat bagian atau elemen yang sangat penting,
elemen tersebut terdiri dari :
1. Cakram Rem (Disc Brake)
Biasanya bagian rem ini berbentuk piringan sebagai tempat
pengereman. Roda yang dipakai tersebut dari baja cor dengan tingkat
diatas 55J I grup III, atau baja tempa dengan 45 sesuai dengan standar
Soviet dengan kekerasan minimum permukaan gesek 280 BHN.
2. Sepatu Rem
Sepatu rem dibuat dari kayu mapel atau poplar yang dipasang pada
tuas dengan baut. Untuk mekanisme penggerak sepatu dibuat dari besi cor
(dengan cetakan permanen, tingkat CH 12-28) dan diberikan lapisan rem
khusus. Lapisan tersebut dapat diikat dengan paku keling ataupun dengan
sekrup yang terbenam.
3. Lapisan Rem
Lapisan rem harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Mempunyai koefisien gesek yang besar.
10
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
b. Mampu bekerja dengan baik sampai temperatur tiga ratus derajat
celcius
c. Dapat menahan keausan pada kecepatan, tekanan, satuan, dan
temperatur tinggi
d. Mudah dibuat dan murah. Saat ini bahan yang paling banyak dipakai
ialah pita canai. Pita canai dibuat dengan mesin canai dari asbes non
tekstil yang murah dengan karet dan ditambahkan belerang untuk
proses vulkanisir.
Percobaan-percobaan menyarankan nilai koefisisen gesek untuk
berbagai bahan tanpa pelumasan sebagai berikut :
1. Besi cor dengan besi cor 0,15
2. Baja dengan besi cor 0,15
3. Pita rem asbes tipe A dengan besi cor atau baja 0,37
4. Pita rema asbes tipe B dengan besi cor atau baja 0,37
5. Pita canai dengan besi cor atau baja 0,42
6. Kayu dengan besi cor 0,3
7. Kayu dengan baja 0,25
8. Kulit dengan besi cor 0,20
9. Kulit dan baja 0,20
10. Kuningan dan kuningan 0,17
11. Kuningan dan baja 0,16
12. Baja padat serat 0,17
Untuk mengetahui tekanan satuan maksimum yang dizinkan untuk
sepatu rem diberikan pada Tabel. 1:
11
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
Tabel. 1 : Tekanan maksimum yang diizinkan untuk sepatu rem
Material sebagai permukaan
pengereman
Tekanan per unit Kg/cm
2
Rem di
atas
Rem di
bawah
Besi dan baja
Baja dan besi
Baja dan baja
Pita rem asbes dan logam
Pita canai dan logam
20
20
4
6
6
15
15
2
3
4
4. Tuas rem dan batang tarik
Tuas rem dibuat dari baja tuang-tempa cetak. Tegangan lentur
aman tuas dengan memperhitungkan kejutan patahnya bernilai antara
empat ratus sampai delapan ratus kilogram per sentimeter bujur sangkar
tergantung ukuran rem tersebut. Tuas baja tuang lebih mahal tetapi
memiliki kekakuan yang lebih baik dan lebih sedikit gerakannya ketika
berputar.
Gambar. 2
Rem blok tunggal
12
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
Gambar. 3
Rem blok ganda
Gambar. 4
Rem cakera
(a)
(b) (c)
Gambar. 5
Macam macam rem drum
13
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
(a) sepatu depan belakang (b) dua sepatu depan (c) duo servo
Gambar. 6
Rem pita
14
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
BAB III
PERHITUNGAN REM
A. Rem Cakram
Dalam perencanaan rem ada beberapa macam persyaratan penting
yang harus dipenuhi yaitu besarnya momen pengereman, besarnya energi
yang diubah menjadi panas terutama bahan gesek yang dipakai. Pemanasan
yang berlebihan bukan hanya akan merusak bahan lapisan rem, tetapi juga
akan menurunkan koefisien gesekannya.
Bahan rem harus memenuhi syarat keamanan, ketahanan dan dapat
melakukan proses pengereman dengan halus. Disamping itu bahan rem juga
harus memiliki koefisien gesek yang tinggi, keausan kecil, kuat dan tidak
melukai permukaan drum dan dapat menyerap getaran yang timbul.
Pada perencanaan rem cakram dalam diketahui data-data sebagai
berikut :
r = 120 mm = 0,12 m
a = 42 mm = 0,042 m
f = 0,47 (Tabel. 2)
Pa = 690 Kpa (Tabel. 2)

1
= 0
0

2
= 145
0
15
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II

a
= 90
0
(karena
2
90
0
)
Dari data yang didapat kita dapat mengetahui persamaan gaya gerak
untuk dapat menggerakkan rem.
F =
C
M M
f n


M
f
= M
n
F
C
Moment M
f
dari gaya gesekan adalah :
M
f
=

) cos a r ( n . fd

M
f
=

2
1
d ) cos a r ( sin
sin
br Pa f
a
M
f
=
1
]
1


2
1
2
1
2
2
1
sin cos
sin

a r
br Pa f
a
M
f
=
( )
2
2
2
a
2
a
sin cos r r
sin
br Pa f

M
f
=

,
_


0 2 0
0
3
145 sin
2
042 , 0
145 cos 054 , 0 054 , 0
90 sin
054 , 0 . . 10 . 690 . 47 , 0 b
M
f
= 17512,2 . b (0,054 + 0,04423 - 0,00691)
M
f
= 17512,2 . b . (0,09132)
M
f
= 1599,214 . b
Momen dari gaya-gaya normal diberikan :
M
n
=
) sin (

a dN

16
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
=

2
1
2
sin
sin
. . .

d
a
a r b P
a
=
[ ]
2
1
2 sin
sin
. . .
4
1
2


a
a r b P
a
=
[ ]
2 4
1
2
2 sin
sin
. . .
2

a
a r b P
a
=
1
]
1

0
0
3
145 . 2 sin
4
1
180
145
2 90 sin
042 , 0 . 054 , 0 . . 10 . 690 b
= 1564,92 . b (1,265 + 0,235)
= 1564,92 . b (1,5)
M
n
= 2347,38b
Jadi :
M
f
+ F . c = M
n
1599,214 b + F . c = 2347,38 b
F . c = 748,166 b
F =
c
b 166 , 748
c = 2
,
_


2
180
cos
2

a
c = 2
,
_


2
145 180
cos 042 , 0
c = 2 (0,042 cos 17,5
o
)
c = 0,08011 m
A = b r. . 2
360
2


17
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
=
b ) 054 , 0 )( 14 , 3 ( 2
360
145

= 0,13659 b
F =
b
fa b A P
a
) ( .
c
b 166 , 748
=
b
x b b ) 042 , 0 47 , 0 ( ) 13659 , 0 ( 10 . 690
3

748,166 b = 690. 10
3
(0,13659)(b-0,01974)c
784,166 b = 690 . 10
3
(0,13659) (b- 0,01974) (0,08011)
748,166 b = 7550,135 b -149,04
6801,969 b = 149,04
b =
969 , 6801
04 , 149
b = 0,02191 m = 21,91 mm 22 mm
Jadi lebar muka dari kanvas rem yang diambil sebesar b = 22 mm.
M
n
= 2347,38 b
= 2347,38 . 22
= 51642,36 Nm
M
f
= 1599,214 b
= 1599,214 . 22
= 35182,708 Nm
C = 0,08011 m
B. Poros
18
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama putaran. Peranan
utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.
Panjang dari poros yang direncanakan adalah sepanjang 160 mm
dengan bahan poros berupa Baja AISI 1010 dengan tegangan sebesar 26 kPsi
atau setara dengan 179,14 N/mm
2
.
Maka didapat :
m =
2
penumpang 2 Berat motor sepeda kosong Berat +
=
2
140 9 , 98 kg kg +
=
2
9 , 238 kg
m = 119,45 kg
F = m . g = 119,45 . 9,8 = 1170,61 N
Reaksi pada batang poros :
F F
A C D B
L/4

3L/4

L


R
A
R
B
Fy = 0
R
A
F -
2
1
F + R
B
= 0
R
A
F + R
B
= 0

19
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
R
A
+ R
B
= F
R
A
+ R
B
= 1170,61 N
M
A
= 0
2
1
F .
4
L
+
2
1
F .
4
3L
- R
B
. L = 0
0 .
8
3
8
+ L R FL
FL
B
0 .
2
1
L R FL
B
FL L R
B
2
1
.
N F R
B
305 , 585 ) 61 , 1170 (
2
1
2
1


61 , 1170 +
B A
R R
61 , 1170 305 , 585 +
A
R
N R
A
305 , 585
Perhitungan gaya geser dan momen untuk daerah 0 x
4
L

X
V M
R
A
F
y
= 0
0 V R
A

N R V
A
305 , 585

M = 0


0 . M x R
A
20
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
x R M
A
.
Jika x = 0 mm, maka :
M
A
= 0 Nmm
Jika x =
4
L
= 40 mm, maka :

Nmm M
C
2 , 23412 ) 40 ( 305 , 585
Perhitungan gaya geser dan momen untuk daerah
4
L
x
4
3L

4 L

1/2F

x

V

M
R
A
F
y
= 0
0
2
1
V F R
A

N F R V
A
0 ) 61 , 1170 ( 305 , 585
2
1
2
1

M = 0

0 ) ( .
4 2
1
M x F x R
L
A
L F x F x R M
A
. . .
8
1
2
1
+
Jika x =
4
L
= 40 mm, maka :

) 160 )( 61 , 1170 ( ) 40 )( 61 , 1170 ( ) 40 ( 305 , 585
8
1
2
1
+
C
M

Nmm M
C
2 , 23412 2 , 23412 2 , 23412 2 , 23412 +

Jika x =
4
3L
= 120 mm, maka :
21
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
) 160 )( 61 , 1170 ( ) 120 )( 61 , 1170 ( ) 120 ( 305 , 585
8
1
2
1
+
D
M

Nmm M
D
2 , 23412 2 , 23412 6 , 70236 6 , 70236 +
Perhitungan gaya geser dan momen untuk daerah
4
3L
x L

L/4

F

F

3L/4
V M

x
R
A
F
y
= 0
0
2
1
2
1
V F F R
A
N F R V
A
305 , 585 61 , 1170 305 , 585
0 ) ( ) ( .
4
3
2
1
4 2
1
M x F x F x R
L L
A
L F x F L F x F x R M
A
. . . . .
8
3
2
1
8
1
2
1
+ +
L F x F x R M
A
. . .
2
1
+
Jika x =
4
3L
= 120 mm, maka :
) 160 )( 61 , 1170 ( ) 120 )( 61 , 1170 ( ) 120 ( 305 , 585
2
1
+
D
M
Nmm M
D
2 , 23412 8 , 93648 2 , 140473 6 , 70236 +
Jika x = L = 160 mm, maka :
) 160 )( 61 , 1170 ( ) 160 )( 61 , 1170 ( ) 160 ( 305 , 585
2
1
+
B
M

Nmm M
B
0 8 , 93648 6 , 187297 8 , 93648 +

22
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
Diagram gaya geser :
V (N)
585,305
-585,305
Diagram momen :
M (Nmm)

23412,2
=
3
d
M 32


179,14 =
3
) 2 , 23412 ( 32
d
562,4996 d
3
= 749190,4
d
3
=
4996 , 562
4 , 749190
d
3
= 1331,9
d = 11 mm 12 mm
Diameter poros yang digunakan adalah 12 mm
C. Bantalan
Pada perencanaan ini menggunakan bantalan luncur. Bantalan ialah
elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan
23
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
bolak-balik dapat berlangsung secara halus, aman dan panjang umur.
Bantalan harus kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin
lainnya bekerja dengan baik maka prestasi seluruh mesin lainnya bekerja
dengan baik.
Pada bantalan luncur ini terjadi gesekan luncur antara poros dan
bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan
perantara lapisan pelumas.
Pada perencanaan ini didapat data-data sebagai berikut :
m = 119,45 kg
N = 7500 rpm
(pv)
a
= 1,5 (Tabel. 4)

l
a
pv
mN
x ) ( 60 1000


l
5 , 1
) 7500 ( 45 , 119
60 1000
14 , 3
x
l
5 , 1
895875
60000
14 , 3
l
90000
5 , 2813047
l 31,26 mm 32 mm
Asumsikan harga l/d = 2,5
Maka :
5 , 2
31

d
24
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
mm d 8 , 12
5 , 2
32

13 mm
Diameter bantalan yang digunakan adalah 12,5 mm.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan perhitungan-perhitungan pada bab terdahulu didapat data
sebagai bahan untuk menghitung rem cakramyaitu :
1. Perencanaan Sepatu rem
Data yang diambil dari literature didapat sebagai berikut :
r = 120 mm
a = 42 mm
f = 0,47
Pa = 690 kPa
Dari data di atas didapat lebar muka sepatu rem (b) = 22 mm.
2. Perencanaan Poros
Bahan poros terbuat dari Baja AISI 1010
= 26 kPsi = 179,14 N/mm
2
L = 160 mm
m = 119,45 kg
Maka didapat diameter poros (d) = 12 mm
25
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
3. Perencanaan Bantalan
Bantalan terbuat dari besi cor.
= 0,3 - 0,6
m = 119,45 kg
N = 7500 rpm
(pv)
a
= 1,5
Dari hasil perhitungan didapat diameter dalam bantalan (d) = 13 mm.
Terlihat bahwa perhitungan poros dan bantalan sesuai, karena diameter poros
lebih kecil daripada diameter bantalan.
26
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
DAFTAR PUSTAKA
1. Khurmi, RS, Gupto JK, A Text Book Of Machine Design, Eurasia Publishing
House, New Delhi, 1982.
2. Shigley, Joseph, L.D Mitchell, Perencanaan Teknik Mesin, Jilid 2, Edisi 4,
Erlangga, Jakarta, 1994.
3. Sularso, Ir, MSME, Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin, PT
Pradya Paramitha, Jakarta, 1981.
4. PT Thamrin Brother, Panduan Penjualan Yamaha F 1 ZR, Jakarta, 2002.
27
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
Gambar Rem Cakram pada Motor
28
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
29
Perhitungan Rem Cakram Yamaha F 1 ZR
Tugas Elemen Mesin
II
Gambar Caliper Set
30

You might also like