REFERAT

Keratitis Herpes Zoster

Forsalina Tamara 406118009 FK Untar

Pendahuluan
. Keratitis permasalahan mata yang cukup sering dijumpai, merupakan suatu peradangan pada kornea Herpes zoster penyakit infeksi virus yang ditandai adanya nyeri radicular unilateral dan erupsi vesicular dengan dasar yang eritematous pada dermatom yang diinervasi oleh ganglion sensori cranial maupun spinal Herpes zoster Insiden paling tinggi penyakit neurologi

Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006

Anatomi Kornea

Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006

Anatomi Kornea
Nutrisi : Aquous humor, pembuluh darah disekitar limbus , dan air mata

Saraf sensoris : n. ciliaris longus n. nasosiliaris n.oftalmikus n.trigeminus

Compendium on Preterm Birth Sources : STEPHEN A. WILSON, M.D,and ALLEN LAST, M.D, March of Dimes 2006 Epidemiology & Biology of Preterm Birth Journal of the American Academy of Family Physician. 2004 Jul 1;70(1):123-128.

Nervus Trigeminus

Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006

Cabang n. oftalmikus (V1) :

N. Lacrimalis, N. Nasociliaris, N. Frontalis
Konjungtiva Glandula lacrimalis Kornea Corpus ciliaris Iris Konjungtiva Bagian membran mukosa cavum nasal Kulit palpebra Alis Dahi Hidung Selaput otak Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth Sinus paranasalis

March of Dimes 2006

Keratitis Herpes Zoster

DEFINISI :

Peradangan akut pada kornea yang disebabkan karena infeksi virus varisela zoster
Etiologi : Virus Varisela-Zoster Subfamili alfa herpes viridae
Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth
March of Dimes 2006

Patofisiologi
Infeksi Primer (respiratori bagian atas) Replikasi di nasofaring Infiltrasi RES Aliran darah (viremia) / sistemik Varicella VZV melewati lesi pada permukaan kulit dan mukosa Saraf ending sensoris yang berdekatan dan pindah secara sentripetal ke atas serabut sensoris pada ganglion sensoris (ganglion dorsalis)
Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

Virus laten

March of Dimes 2006

Patofisiologi
kontak langsung atau tidak langsung dengan penderita herpes zoster

Reaktivasi virus laten

Ganglion sensoris trigeminal Cabang oftalmikus (n. V1) Herpes Zoster Oftalmikus Cabang nasosiliaris Cabang ciliaris longus

Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

Keratitis herpes zoster

March of Dimes 2006

Manifestasi Klinis
Herpes zoster oftalmika : Stadium prodromal (1 4 hari): nyeri lateral sampai mengenai mata, demam, malaise, dan sakit kepala Vesikel keruh krusta mengering jaringan parut (Erupsi herpetik unilateral) Nyeri pada mata Edema palpebra Lakrimasi Penurunan visus Compendium on Preterm Birth MataEpidemiology merah& unilateral Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006

Bagian - bagian pada mata yang terkena : 1. Kelopak mata : Blefaritis, Vesikel tersebar sesuai dengan dermatom yang dipersarafi saraf trigeminus yang dapat progresif dengan terbentuknya jaringan parut. Daerah yang terkena tidak melewati garis media. 2. Konjungtiva : konjungtivitis injeksi konjungtiva dan edema 3. Sklera : Skelritis atau episkleritis nodul yang biasa menetap selama beberapa bulan 4. Kornea : keratitis 5. Traktus uvea : uveitis 6. Retina : retinitis
Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006

Herpes Zoster keratitis bermanifestasi dalam bentuk klinis yaitu :

Keratitis epithelial akut Tes Flouresen lesi dendritik kecil dan halus (pseudodendrit)

Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006

Keratitis nummular
10 hari setelah onset kemerahan di kulit Multiple granular infiltrat bundar berkelompok, tepinya berbatas tegas halo of stromal haze bersifat sementara, tp bs juga meninggalkan jaringan parut yang samar

Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006

Keratitis Disciform

infiltrasi stroma 3-4 bulan setelah fase akut awal Didahului oleh keratitis stroma akut epitel atau anterior keratitis stroma Pemeriksaan : disk shaped well defined edema stromal difus tanpa disertai vaskularisasi Edema disciformik jaringan parut, neovaskularisai , deposisi lemak

Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006

Keratitis Neurotropik
Sensasi kornea (-) Perforasi kornea epitelisasi akan sulit mudah infeksi sekunder pada mata

Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006

Hutchinson Sign
n.Oftalmikus n.Nasosiliaris Hutchinson Sign Hutchinson sign merupakan indikasi untuk risiko lebih tinggi terkena gangguan penglihatan

Studi 76% pasien dengan tanda ini mempunyai gangguan penglihatan

Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006

Pemeriksaan Penunjang
1. Mikroskopik Percobaan Tzanck : Kerokan pada palpebral diwarnai dengan Giemsa Sel Dantia berinti banyak 2. Immunofloresensi direk 3. PCR ( Polymerase Chain Reaction ) Isolasi dan identifikasi virus

Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006

Diagnosis Banding
Keratitis Herpes
Simplex Usia Primary : 5 tahun Kekambuhan : usia Usia tua Immunosupresi

Keratitis Herpes
Zoster

pertengahan
Manifestasi pada mata Nyeri Dendritic keratitis Ringan Sentral Besar Lebih berat Disekitar lokasi Kecil

Well-defined dendrite
Ulkus sentral
Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

Berbentuk bintang
Plak yang meninggi
March of Dimes 2006

Spectrum

1. -

Blefarokonjungtivitis Folikular

Herpes Zoster Akut : 1. 2. 3. 4. 5. Skleritis Konjungtivitis Keratitis Pungtat epiteliat keratitis Mikrodendrit Keratitis nummular Keratitis disciform Uveitis anterior Akut etinal necrosis

Siktrik

2. Kelainan epitel Ulkus dendrit

Herpes Zoster Kronik : 1. 2. Konjungtivitis Keratitis Keratitis nummular Keratitis disciform Keratitis neurotropic Mukosa plak keratitis

3. Keratitis stroma
Keratitis nekrosis Keratitis non nekrosis Keratitis disiform Keratitis intersisial

4. Komplikasi pada kornea

Stromal vaskularisasi konjungtivitis, skar Keratitis trophic Keratopaty lipid

5. Uveitis akut Compendium on Preterm Birth 6. Skleritis Epidemiology & Biology of Preterm Birth 7. Acute retinal necrosis

March of Dimes 2006

Komplikasi
1. 2. 3. 4. 5. Uveitis Parase otot penggerak mata Glaukoma sekunder Neuritis optic Post herpetic neuralgia

Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006

Penatalaksanaan
1. Terapi sistemik : Obat antivirus oral
Acyclovir dosis 800 mg, 5 kali sehari selama10 hari Valasiklovir dengan dosis 1 g 3 kali sehari selama 10 hari famciclovir, 500 mg/ 8 jam selama 7-10 hari

Analgetik Steroid sistemik

Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006

Penatalaksanaan
2. Terapi lokal Keratitis zoster :
Tetes mata steroid 4 kali sehari. Cyclopegics (Cyclopentolate) Salep mata acyclovir 3% diberikan 5 kali sehari selama 2 minggu

Antibiotik topikal. Glaukoma sekunder

Timolol 0,5 % atau Betaxolol 0,5% Acetazolamide

Ulkus kornea Tarsorrhaphy lateral. Kerusakan epitel yang menetap digunakan :

Tetes air mata buatan Soft contact lens bandage

Keratoplasti
Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth
March of Dimes 2006

Prognosis
Prognosis baik : Tindakan perawatan asiklovir dapat mencegah komplikasi ke mata sampai ke arah penurunan visus dan pencegahan terjadinya paralisis motorik waktu pemberian antiviral yang sebaiknya diberikan 72 jam pertama setelah onset Kepatuhan pasien

Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006

TERIMA KASIH

Compendium on Preterm Birth Epidemiology & Biology of Preterm Birth

March of Dimes 2006