Professional Documents
Culture Documents
Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) antara apa yang seharusnya (harapan) dengan apa yang ada dalam kenyataan sekarang. Kesenjangan tersebut dapat mengacu ke ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain sebagainya.
Titik awal suatu penelitian. Pertanyaan-pertanyaan penting yang ingin dijawab dalam penelitian. Dirumuskan dari masalah yang sudah diidentifikasi, dipilih dan atau dibatasi. Titik acuan untuk: penyusunan tujuan, pengajuan hipotesis, analisis data, dan kesimpulan.
Perumusan masalah
Topik
Masalah
Judul
Mencari sesuatu dalam kerangka pemuasan akademis seseorang Memuaskan perhatian serta keingintahuan seseorang akan hal-hal yg baru Meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya ataupun dasar untuk penelitian selanjutnya Memenuhi keinginan sosial Meyediakan sesuatu yang bermanfaat
Pertimbangan objektif
Peneliti mempertimbangkan: Apakah suatu masalah memiliki kualitas tertentu atau tidak untuk dapat diteliti Apakah masalah dapat dikonseptualisasikan atau tidak sehingga memudahkan mendesain instrumen penelitian
Masalah dapat dikonseptualisasikan jika dapat menjawab pertanyaan sbb: (khususnya pada penelitian kuantitatif)
Apakah memiliki batasan-batasan yang jelas Bagaimana bobot dimensi operasionalnya Apakah dapat dihipotesiskan Apakah memiliki sumber data yang jelas Apakah dapat diukur sehingga dapat didesain alat ukur yang jelas Analisis statistika apa yang dapat digunakan
Pertimbangan Subjektif
Tidak semua masalah di lapangan dapat diuji secara empiris Tidak ada pengetahuan atau tidak diketahui sumber atau tempat mencari masalah Kadang-kadang si peneliti dihadapkan kepada banyak masalah penelitian, dan dia tidak dapat memilih masalah mana yang lebih baik untuk dipecahkan Adakalanya suatu masalah cukup menarik, tetapi data yang diperlukan sulit diperoleh Peneliti tidak tahu kegunaan spesifik dari masalah tersebut
2.
3.
Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan penelitian yang jelas. Peneliti memperoleh sejumlah data dan berusaha untuk merumuskan masalah penelitian sesuai dengan data yang tersedia. Peneliti merumuskan masalah peneliti dalam bentuk terlalu umum dan ambiugitas sehingga menyulitkan interprestasi hasil dan pembuatan kesimpulan penelitian.
5.
Peneliti menemukan masalah tanpa terlebih dulu menelaah hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan topik sejenis, sehingga masalah penelitian tidak didukung oleh kerangka teoritis yang baik. Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah suatu pernyataan mengenai apa yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan. Masalah penelitian kalimat pertanyaan Tujuan penelitian kalimat pernyataan Biasanya dinyatakan dalam bentuk:
Deskripsikan dampaknya
Deskripsikan discrepancy-nya Pentingnya bagi perkembangan IPTEK, kesehatan dan kesejahteraan manusia, dll.
Teladan: COMMUNITY-WIDE EFFECTS OF PERMETHRINTREATED BED NETS ON CHILD MORTALITY AND MALARIA MORBIDITY IN WESTERN KENYA
Although widely viewed as devices for personal protection against malaria, insecticide (permethrin)-treatedbednets (ITNs) may have community-wideeffects as well. Such effects might be either beneficial or harmful for those living in houses without ITNs. Early fears that the repellant effect of the pyrethroid insecticides used to treat bed nets would divert mosquitoes to neighboring houses lacking nets have been largely allayed. No evidence exists that mosquitoes are diverted to houses without ITNs. Indeed, studies from various parts of Africa and Papua New Guinea indicate the presence of a beneficial community effect (we propose use of this term rather than the less descriptive mass effect) on malaria transmission, severe malaria, and mortality in children. One study, incontrast, yielded no evidence for either beneficial or harmful community-wideeffects.
If use of ITNs is beneficial to near neighbors lacking ITNs, newquestions arise. How strong is the community effect of ITNs relative to their individual protective effect?To what extent does the strength of the effect depend upon the pro-portion of homes having ITNs? Answers to these questions have important implications for policy makers trying to choose among various models for ITN distribution in African communities. In the context of a large-scale, group-randomized,controlled trial of ITNs in westernK enya, Gimnig and others have shown that mosquito abundance was reduced in com-pounds lacking ITNs but located close to compounds with ITNs. In the present analysis, we determine whether a beneficial community effect on the mosquito population extends to malaria-related morbidity and all-cause mortality iny oung children, who are profoundly affected by malaria in thisa rea. We show how the strength of the effect varies spatially, both within villages lacking nets and in villages with ITNs. We also describe how the strength of the community effect in individual houses lacking nets varies with the proportion of neighboring houses that have nets. We show that failing to control for the community effect in standard statistical analysis of ITN efficacy results in a systematic underestimate of the true efficacy of ITNs. Finally, we discuss implications of our results for mechanisms of ITN action. Hawley et al. 2003