You are on page 1of 23

PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF

Deskripsi Data

Apa yang akan dipelajari ?

1. Deskripsi data melalui rata-rata, median, modus, SD & varians data tunggal

2.

Deskripsi data melalui rata-rata, median, modus, SD & varians data tunggal

Deskrisi Untuk Data Tunggal


Add Your Text

Rata-Rata

Median
Add Your Text Add Your Text

Varians Modus
Add Your Text Add Your Text

Standar Add Your Text Deviasi

Rata - Rata
Apa yang kita maksudkan dengan ratarata murid yang masuk sekolah (senin sabtu) dari kelas itu adalah 25 siswa ? Apakah selama enam hari di kelas itu hadir 25 murid setiap harinya?

Apa kesimpulan anda bila dikatakan kemampuan rata-rata murid SMA Y sedang ?

Rata - Rata
Kasus Hitunglah rata-rata kehadiran murid per hari yang masuk sekolah bila pada hari senin murid yang masuk sekolah 24 orang,

selasa 23 orang, rabu 22 orang, kamis 26 orang, jumat 28 orang,


dan sabtu 27 orang.

Jawab : + + + + + = = = = Berdasarkan hasil yang diperoleh dari rumus mencari rata-rata di atas, maka disimpulkan bahwa rata-rata kehadiran murid per hari yang masuk sekolah adalah 25 orang.

Rata - Rata
Dalam statistika sering suatu bilangan itu bertindak mewakili sekumpulan bilangan.

Seperti pada contoh sebelumnya Jika dikatakan rata-rata kehadiran murid di sekolah setiap hari adalah 25 orang, tidak berarti bahwa setiap hari murid yang datang Sebanyak 25 orang. Mungkin saja terjadi dari keenam hari, murid yang Hadir bervairasi jumlahnya. Misal senin = 24 orang, selasa = 23 orang, Rabu = 22 orang, kamis = 26 orang, jumat = 28 orang, & sabtu = 27 orang.

Demikian halnya jika dikatakan bahwa kemampuan rata-rata murid SMA Y sedang. Itu artinya pada umumnya kemampuan murid SMA Y ada diantara kemampuan murid-murid pandai & kemampuan murid-murid yang lemah.

Median
Bila seorang murid menempuh ujian Matematika misanya dan memperoleh skor nilai 7 (dalam sistem puluhan). Apakah kita dapat mengambil kesimpulan bahwa skor nilai yang diperoleh murid tersebut istimewa, baik, atau rat-rata dibandingkan temantemannya yang lain ?

Kasus

Telaah Kasus

Dari kasus di atas kita dapat menelaahnya sebagi berikut. Kita tidak dapat menyimpulkan nilai yang diperoleh murid tersebut tergolong istimewa, baik, ataupun ratarata dibandingkan teman-teman lainnya, kecuali bila kita memperoleh informasi lanjut. Informasi lanjut tersebut terkait dengan sebaran skor nilainya, nilai rata-rata & nilai tengahnya. Dengan informasi lanjut tersebut kita baru bisa melihat skor nilai murid tersebut tergolong istimewa, baik, atau rata-rata dibandingkan dengan skor nilai teman-teman lainnya

Median
Andaikan skor ujian matematika pada kasus sebelumnya adalah sebagai berikut. contoh

10 10 8 7 7 6 5 5 5 5 4

Dari informasi di atas bisa diperoleh nilai rata-ratanya adalah 72/11


dan nilai tengahnya (median) adalah 6.

Berdasarkan dua informasi mengenai nilai rata-rata dan mediannya tadi maka kita dapat menyimpulkan bahwa skor nilai murid pada kasus sebelumnya (yakni 7) baik, karena berada di atas nilai tengah dan dia atas nilai rata-rata pula, tetapi belum bisa dikatakan istimewa.

Median
Kasus 2 Dari kasus sebelumnya, jika informasi lanjut yang kita peroleh hanya diberikan nilai rata-ratany saja, yaitu 72/11, apakah informasi lanjut itu akan membantu?

Jawabannya tentu saja informasi lanjut yang diberikan berupa nilai ratarata saja dapat membantu, tetapi tanpa diketahui nilai tengahnya kita tidak dapat mengetahui apakah nilainya itu ada di dalam nilai-nilai 50% bagian atas atau 50% bagian bawah. Bila yang diketahui hanya reratanya sebesar 72/11, bisa saja skor-skor nilai berkisar antara: 8 8 8 8 8 8 7 5 5 4 3 bila demikian, skor murid itu (skor 7) ada di dalam kelompok nilai 50% bagian bawah. dengan demikian dapat dipastika informasi akan sebaran data, rat-rata dan nilai tengahnya sangat berpengaruh dalam menentukan kesimpulan kita. Nilai tengah (median) dapat memperjelas letak kedudukan sebuah data.

Modus

Seperti yang kita sama ketahui, modus adalah bilangan yang paling banyak muncul dari sekumpulan bilangan tertentu.

Sekumpulan bilangan mungkin tidak mempunyai modus, mungkin bermodus ganda (dua), & mungkin bermodus banyak (lebih dari dua)

Modus
Andaikan kita akan memesan sepatu bola untuk murid-murid kita yang berjumlah 30 orang. Untuk kepentingan itu, pertama-tama kita mendata nomor sepatu yang biasanya mereka pakai. Jika dicari rata-ratanya diperoleh 37.53. Jika dikarenakan satu alasan yang sangat penting kita hanya dapat membeli satu nomor sepatu, nomor mana yang akan dipilih ? Tentu saja kita tidak akan memilih berdasarkan rata-rata yang diperoleh (37.53) sebab tidak satupun yang cocok dengan nomor sepatu 37.53. yang akan kita pilih tentu saja nomor sepatu murid yang paling banyak. Nomor Sepatu 41 40 39 38 37 36 35 Jumlah Banyaknya 1 1 5 7 10 4 2 30

Dispersi

Standar Deviasi

Variansi

Standar Deviasi & Variansi

Hal yang penting dari kegunaan Standar Deviasi (SD) dan

variansi adalah dengan SD & variansi dapat ditentukan apakah


sejumlah data itu mendekati homogen atau mendekati heterogen. Hal ini sangatlh penting, karena meskipun sejumlah data itu rata-ratanya baik, belum tentu data-data itu semuanya baik.

Mengapa demikian ?

Untuk menjawab permasalahan di atas, kita tinjau contoh berikut.

Standar Deviasi & Variansi


Kasus Terdapat dua kelompok mahasiswa yang setara tingkatannya, yakni kelompok kelas A dan kelompok kelas B. misal kelas A pada nilai ujian mata kuliah Statistia memiliki rata-rata nilai yang baik, tetapi SD yang diperoleh besar nilainya. Sedangkan kelas B, nilai rata-rata yang diperoleh tidak lebih baik dari kelas A & memiliki SD yang kecil nilainya. Berdasarkan informasi tadi, tentukan kesimpulan apa yang bisa diambil ?

Telaah kasus :
Dari informasi di atas kelas B yang memiliki nilai SD kecil menandakan nilai-nilai ujian yang diperoleh lebih homogen dibandingkan kelas A yang memiliki nilai SD yang lebih besar. Nilai SD yang diperoleh kelas A besar menunjukkan nilai-nilai ujian yang diperoleh heterogen.

Standar Deviasi & Variansi


Melihat data seperti tadi, maka dapat disimpulkan bahwa :

kelas A memiliki kecakapan yang heterogen pada mata kuliah Statistika. Ini bisa terjadi misalnya diakibatkan oleh diskusi-diskusi ilmiah pada mata kuliah tersebut ataupun komunikasi di luar kelas mengenai mata kuliah Statstika tidaklah kompak. Sehingga kecakapan (kemampuan) mereka dalam mata kuliah Statistika heterogen.
kelas B memiliki kecakapan yang homogen pada mata kuliah Statistika. Ini bisa terjadi misalnya diakibatkan oleh diskusi-diskusi ilmiah pada mata kuliah tersebut ataupun komunikasi di luar kelas mengenai mata kuliah Statstika kompak. Sehingga kecakapan (kemampuan) mereka dalam mata kuliah Statistika homogen.

Pada kelas yang heterogen, untuk memberikan peningkatan nilai mata kuliah itu akan lebih sulit dibandingkan pada kelas B.

Deskrisi Untuk Data Kelompok

Median Modus

Rata-Rata Simpangan Baku Varians

Deskrisi Untuk Data Kelompok


Berikut ini diberikan data berupa hasil belajar Matematika yang dijaring dari 60 orang siswa Sekolah Menengah Atas. Frekuensi Absolut 4 4 6 4 3 5 26 Kasus :

No 1 2 3 4 5 6

Kelas Interval 19 30 31 42 43 54 55 66 67 78 79 90 Jumlah

Frekuensi Relatif 15.38 15.38 23.08 15.38 11.54 19.23 100.00

Dari hasil tes yang dijaring pada 26 orang mahasiswa diperoleh skor : rerata (Mean) 54.5, median (Me) 52.46, dan modus (Mo) 48.5, Simpangan Baku (SD) 20.72, variansi 429.12

Rata - Rata
Dari hasil tes yang dijaring pada 26 orang mahasiswa diperoleh skor : rerata (Mean) 54.5. berdasarkan informasi nilai rata-rata dari data kelompok tersebut, kesimpulan apa yang bisa diberikan ? Telaah Kasus Berdasarkan data pada tabel distribusi frekuensi sebelumnya nampak kesimpulan yang dapat diberikan adalah terdapat 6 orang siswa atau 23.08% memperoleh skor hasil belajar matematika sekitar rata-rata, ada 12 orang siswa atau 46.15% yang memperoleh skor di atas rata-rata, dan 8 orang siswa atau 30.77% yang memperoleh skor di bawah rata-rata.

Median
Bila seorang murid memperoleh hasil ujian matematika dengan skor 68, apa yang akan simpulkan?

Telaah Kasus

Dari informasi pada tabel distribusi


frekuensi sebelumnya, bisa diperoleh nilai rerata (Mean) 54.5, dan median (Me) 52.46.

Berdasarkan dua informasi mengenai nilai rata-rata dan mediannya tadi maka kita dapat menyimpulkan bahwa skor nilai murid pada pada ujian matematika tergolong baik, karena berada di atas nilai tengah dan di

atas nilai rata-rata pula, tetapi belum bisa dikatakan istimewa.

Modus
No 1 2 3 4 5 6

Jika kita tinjau kembali data hasil belajar matematika pada tabel distribusi frekuensi berikut,maka Diperoleh :

rerata (Mean) 54.5 & modus (Mo) 48.5.

Kelas Interval 19 30 31 42 43 54 55 66 67 78 79 90 Jumlah

Frekuensi Absolut 4 4 6 4 3 5 26

Frekuensi Relatif 15.38 15.38 23.08 15.38 11.54 19.23 100.00

Berdasarkan nilai Mo di atas Dapat dikatakan bahwa dari 26 orang siswa, yang memiliki nilai antara 43 - 54 adalah sebanyak 6 orang. Jika dibuat simpulan berdasarkan dua nilai rata-rata & modus, maka jumlah siswa terbanyak mendapatkan nilai di sekitar nilai rata-rata kelas tersebut pada mata pelajaran matematika.

Standar Deviasi & Variansi


Kasus Jika Terdapat dua kelompok mahasiswa yang setara tingkatannya, yakni kelompok kelas A dan kelompok kelas B. misal kelas A pada nilai ujian mata kuliah Statistika memiliki rata-rata nilai yang baik, tetapi SD yang diperoleh besar nilainya. Sedangkan kelas B, nilai rata-rata yang diperoleh tidak lebih baik dari kelas A & memiliki SD yang kecil nilainya. Berdasarkan informasi tadi, tentukan kesimpulan apa yang bisa diambil ?

Telaah kasus :
Dari informasi di atas kelas B yang memiliki nilai SD kecil menandakan nilai-nilai ujian yang diperoleh lebih homogen dibandingkan kelas A yang memiliki nilai SD yang lebih besar. Nilai SD yang diperoleh kelas A besar menunjukkan nilai-nilai ujian yang diperoleh heterogen.

Standar Deviasi & Variansi


Melihat data seperti tadi, maka dapat disimpulkan bahwa :

kelas A memiliki kecakapan yang heterogen pada mata kuliah Statistika. Ini bisa terjadi misalnya diakibatkan oleh diskusi-diskusi ilmiah pada mata kuliah tersebut ataupun komunikasi di luar kelas mengenai mata kuliah Statstika tidaklah kompak. Sehingga kecakapan (kemampuan) mereka dalam mata kuliah Statistika heterogen.
kelas B memiliki kecakapan yang homogen pada mata kuliah Statistika. Ini bisa terjadi misalnya diakibatkan oleh diskusi-diskusi ilmiah pada mata kuliah tersebut ataupun komunikasi di luar kelas mengenai mata kuliah Statstika kompak. Sehingga kecakapan (kemampuan) mereka dalam mata kuliah Statistika homogen.

Pada kelas yang heterogen, untuk memberikan peningkatan nilai mata kuliah itu akan lebih sulit dibandingkan pada kelas B.

You might also like