You are on page 1of 27

Closed Fracture Metacarpal II,III,IV Manus Sinistra Pembimbing : dr Sigit Daru, SpOT

Presentan : Dhea Anyndita Riantra

Identitas Pasien
O Nama O O

O
O O

O
O

: Tn.S M Usia : 21 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Jl. Gunung sari no 18, RT 06/10, Pondok Kopi, Jakarta Timur Pekerjaan : Pegawai Swasta Agama : Islam Status Pernikahan : Belum Menikah Pendidikan Terakhir : SMA

Anamnesa
KU: Nyeri pada tangan kiri sejak 5 jam SMRS
RPS ONyeri dirasakan hilang timbul dan semakin lama semakin nyeri. Nyeri akan semakin terasa jika pasien berusaha untuk menggerakan tangannya. OPasien mengaku 5 jam SMRS menabrak pohon yang ada didepannya, dimana saat itu sedang menghindari lubang dijalan sehingga pasien kehilangan keseimbangan. Pasien mengaku jika tangan kirinya terhimpit dengan stang rem motor dan batang pohon yang ada di depannya kemudian pasien merasa tangan kirinya nyeri namun tidak ada luka pada tangannya itu.

RPS O Pasien menggunakan helm pada saat kejadian dan tidak pingsan, tidak muntah, tidak ada perdarahan dari telingan dan hidung setelah kejadian. Pasien sempat pergi ke tukang urut dan dipasangkan verban. Pasien masih merasa nyeri pada tangan kirinya. RPD O Keluhan seperti ini sebelumnya disangkal O Hipertensi , Diabetes Mellitus, Alergi disangkal oleh pasien
RPK O Keluarga yang memiliki keluhan seperti ini disangkal O Hipertensi, Diabetes Mellitus, Alergi disangkal

Pemeriksaan Fisik
Primary Survey OAirway : Bebas OBreathing : Spontan, RR : 16 kali/menit OCirculation : TD : 120/80 mmHg , N: 80 kali/menit, regular, isi cukup, CRT < 2 ODisability : GCS 15 (E4V5M6)
Secondary Survey OKepala : Normocephal OMata : Konjungtiva pucat -/-, sclera ikterik -/OTHT : Discharge (-) OLeher : KGB dan tiroid tidak teraba pembesaran. OThorax : Simetris saat statis maupun dinamis OCOR : BJ I-II regular, tidak ada murmur, tidak ada gallop OPulmo : Suara nafa vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-. OAbdomen : Datar, bising usus (+) normal, supel, timpani pada seluruh lapang abdomen OEkstremitas : akral hangat, CRT , 2.

Status Lokalis
O Look

: Edema (+), Hiperemis (+), deformitas (-), Vulnus ekskoriasi (+), Vulnus Laseratum (-), Perdarahan Aktif (-). O Feel : Nyeri tekan (+), CRT < 2 O Move : ROM terbatas karena nyeri.

Pemeriksaan Darah (13 Februari 2013)


O Hematokrit O Hemoglobin O Eritrosit

O Leukosit
O Trombosit O Natrium O Kalium O Ureum O Creatinin

: 40% : 14.5 g/dl : 5,10 juta/mm3 : 11.000 mg/dl : 299000 mg/dl : 139 mcq : 100 mcq : 29 : 0,9

Foto Rontgen

Diagnosis

Fraktur tertutup Metakarpal II, III, IV manus sinistra

Penatalaksanaan
O Foreslab O Rawat inap O Pro Orif Elektif O ATS/TT (im) O Ceftriaxone 2 x 1gr (iv) O Ketorolac 3 x 30mg (iv)

Prognosis

Anatomi

Fraktur Metakarpal

Epidemiologi

Etiologi

O Fraktur metacarpal

O Trauma langsung O Trauma tidak

dan falang mencakup sekitar 10% dari seluruh fraktur. O Fraktur metacarpal sebanyak 30-40% dari seluruh fraktur tangan.

langsung

Diagnosis

Foto xray posisi AP, lateral dan oblique angulasi dan gangguan sendi. CT Scan evaluasi sendi yang sulit dinilai.

Tata Laksana
Terapi fraktur dan dislokasi metakarpal secara umum adalah nonoperatif untuk mendapatkan kesejajaran dan stabilitas dan untuk memulai pergerakan jari dan lengan secepat mungkin.

Imobilisasi kebanyakan fraktur metakarpal mengikuti beberapa panduan sederhana: Pembebatan fraktur harus berdasarkan lengan bawah dan harus memungkinkan pergerakan sendi interfalangeal (IP). Pembebatan harus diperluas meliputi aspek dorsal dan palmar dari seluruh metakarpal juga mendapatkan terapi. Secara umum, pergelangan tangan harus ditempatkan pada ekstensi 20-30 derajat; sendi MCP harus diimobilisasi dengan fleksi 70-90 derajat, dengan aspek dorsal pembebatan melebihi sendi IP; dan aspek volar harus berakhir pada lipatan palmar distal. Pemberian perekat pada jari metakarpal yang terlibat dapat membantu mempertahankan kontrol rotasional. Setelah selang waktu imobilisasi, pasien dapat didorong untuk menggunakan jari yang terpengaruh untuk mempertahankan pergerakan.

O Fraktur Basis Metakarpal membutuhkan reduksi jika

O
O

terdapat > 2 mm pergeseran permukaan artikular atau terdapat kerusakan angular yang signifikan atau dislokasi sendi carpometakarpal. Fraktur Batang Metakarpal non-operatif. Fraktur Leher Metakarpal Angulasi fraktur atau pergeseran minimal dapat ditangani secara sederhana dengan imobilisasi selama 3-4 minggu Fraktur Kepala Metakarpal Fraktur yang tidak mengalami pergeseran dapat ditangani dengan pembebatan selama 3 minggu, diikuti dengan pergerakan yang lembut. Dislokasi Metakarpopalangeal

Terapi Pembedahan
O Cedera Carpometakarpal O Cedera Batang Metakarpal O Fraktur Leher Metakarpal O Fraktur Kepala Metakarpal O Dislokasi MCP

Komplikasi
O dislokasi berulang dan artritis dari

sendi yang terlibat O malunion dengan angulasi persisten apeks dorsal atau deformitas rotasional

Prognosis

Secara umum, hasil dari terapi fraktur batang dan leher metakarpal sangat baik

Pembahasan
Anamnesa pasien mengalami trauma pada tangan kiri akibat trauma langsung. Dimana trauma tangan mengakibatkan fraktur dan dislokasi metacarpal dan falang. Fraktur ataupun dislokasi metacarpal diakibatkan oleh baik trauma langsung ataupun beban aksial. Gaya torsional pada jari juga mengakibatkan cedera ini. Fraktur metacarpal paling sering, biasanya merupakan akibat benda solid pada kepalan tangan.

Pemeriksaan fisik pasien tidak mengalami trauma capitis yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kesadaran. Pasien mengalami trauma yang bersifat lokalis yaitu pada tangan kiri. Pasien mengalami bengkak, nyeri dan keterbatasan pada gerakan tangan kiri, hal ini disebabkan akibat dari fraktur metacarpal ataupun dislokasi dari sendisendi metacarpal.
O Pemeriksaan darah didapatkan dalam batas

normal. Tidak terjadi perdarahan hebat ataupun tnda-tanda infeksi. O Kesan pada foto rontgen terdapat fraktur oblique pada metacarpal II, III, IV manus sinistra, terdapat fraktur metacarpal pada jari II, III, IV tangan kiri pasien.

O Pasang foreslab, dilakukan untuk imobilisasi sementara


O

O O

bagian tangan yang mengalami fraktur. Pro ORIF elektif, pembedahan elektif untuk fiksasi tulang yang mengalami fraktur dan sendi yang mengalami dislokasi Ceftriaxone 2 x 1gr (iv), pemberian antibiotik spectrum luas, untuk mencegah infeksi sekunder. ATS / TT, dilakukan untuk mencegah tetanus pada kasus kecelakaan lalu lintas baik pada trauma terbuka ataupun trauma tertutup Ketorolac 3 x 30 mg (iv), merupakan obat golongan NSAID, pemberian dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri

TERIMA KASIH

You might also like