You are on page 1of 12

PERHITUNGAN DISPARITAS SPASIAL DENGAN INDEKS WILLIAMSON DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2006-2010

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Ekonomi Wilayah dan Kota (TKP 345)

Disusun oleh : Utari Ardiyanti 21040111130082

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang 2012

BAB I PENDAHULUAN
Suatu perencanaan yang terarah dan terpadu sangat dibutuhkan untuk mencapai sasaran program pembangunan dan tentunya dengan memperhatikan kondisi dan kebutuhan masyarakat di wilayah yang bersangkutan. Dalam perencanaan sangat dibutuhkan data yang akurat dan up to date sebagai landasan dalam penyusunan perencanaan tersebut. Sasaran dari program pembangunan ekonomi antara lain dapat meningkatkan pendapatan masyarakat atau mempertinggi taraf hidup masyarakat. Data pendapatan regional merupakan salah satu indikator ekonomi yang bermanfaat untuk mengevaluasi pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan. Dari statistik pendapatan regional akan dapat diketahui : tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat kemakmuran, struktur perekonomian atau potensi secara makro. Pendapatan suatu daerah dapat terjadi karena adanya peningkatan jumlah produk yang dihasilkan, maupun akibat adanya kenaikan harga, sehingga untuk analisa data statistik pendapatan regional disajikan berdasarkan harga berlaku dan harga konstan Salah Satu indikator penting untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi di suatu daerah atau wilayah atau Negara dalam satu periode tertentu adalah data produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pertumbuhan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya infrastruktur ekonomi. PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan seluruh unit usaha dalam wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga pada setiap tahun, sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Ribuan Rupiah) menunjukan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar penghitungannya. PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran struktur ekonomi, sedangkan harga konstan dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Dengan demikian, PDRB merupakan indikator untuk mengatur sampai sejauh mana keberhasilan pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, dan dapat digunakan sebagai perencanaan dan pengambilan keputusan.

1.1.

Pengertian Produk Domestik Regional Bruto

Beberapa konsep definisi mengenai PDRB : 1. Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar Harga Pasar

PDRB atas dasar harga pasar merupakan penjumlahan nilai tambah bruto dari seluruh sektor perekonomian didalam suatu wilayah dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, yang dimaksud dengan nilai tambah adalah selisih nilai produksi dengan biaya antara. 2. Produk Domestik Regional Neto atas Dasar harga Pasar PDRN atas dasar harga pasar merupakan PDRB yang dikurangi dengan penyusutan. Penyusutan dikeluarkan dari PDRB oleh karena susutnya barang modal selama berproduksi. 3. Produk Domestik Regional Neto atas Dasar Biaya Faktor PDRN atas dasar biaya faktor adalah PDRN atas dasar harga pas dikurangi pajak tak langsung ditambah dengan subsidi dari pemerintah. 4. Pendapatan Regional PDRN atas dasar biaya faktor merupakan jumlah balas jasa faktor-faktor produksi dalam proses produksi, dan tidak seluruhnya menjadi milik suatu daerah/wilayah karena termasuk pula didalamnya pendapatan penduduk wilayah lain. Demikian

sebaliknya,PDRN tersebut harus pula ditambah dengan pendapatan yang diperoleh daerah lain. Bila pendapatan penduduk yang masuk dan keluar dapat dicatat dengan pendapatan neto antar wilayah/daerah didapatkan pendapatan regional (Produk Regional Bruto). Karena sulitnya memperoleh data pendapatan masuk dan keluar suatu wilayah maka PDRN atas dasar biaya faktor diasumsikan sama dengan pendapatan regional atau pendapatan neto 5. Pendapatan Regional Perkapita Pendapatan perkapita merupakan pendapatan yang diterima oleh masing-masing perkepala penduduk. Pendapatan perkapita tersebut dihasilkan dengan membagi pendapatan regional/produk regional neto dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. 6. Produk Domestik dan Produk Regional Ada perbedaan pengertian dalam literatur ekonomi mengenai produk domestik dengan produk regional. Kenyataan menunjukan bahwa sebagian kegiatan produksi yang dilakukan disuatu daerah, beberapa faktor produksinya berasal dari wilayah/ daerah lain seperti tenaga kerja, mesin dan modal. Sehingga nilai produksi di wilayah atau domestik tidak sama dengan pendapatan yang diterima oleh penduduk tersebut, yang pada akhirnya menimbulkan perbedaan antara produk domestik dan produk regional. Produk regional merupakan produk domestik yang ditambahkan pendapatan yang mengalir kedalam wilayah tersebut, kemudian dikurangi pendapatan yang mengalir keluar wilayah. Sehingga dapat dikatakan produk regional pada dasarnya merupakan

produk yang betul-betul dihasilkan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki penduduk dalam wilayah yang bersangkutan. 7. Pendapatan Regional Atas Dasar Harga Barlaku dan Harga Konstan Pendapatan regional Atas Dasar Harga Konstan (Ribuan Rupiah).didapat melalui operasi pengurangan Pendapatan regional atas dasar harga berlaku dengan perkembangan inflasi.

1.2.

Cara Penyajian PDRB


Cara penyajian PDRB dibedakan dalam dua bentuk yaitu, penyajian atas dasar

harga berlaku, dan penyajian Atas Dasar Harga Konstan (Ribuan Rupiah) 2000. Nilai PDRB juga disajikan dalam bentuk angka indeks yaitu indeks perkembangan, indeks berantai, dan indeks harga implisit. Indeks perkembangan diperoleh dengan membagi nilai pada masing-masing tahun dengan nilai pada tahun dasar 2000, dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan agregat pendapatan dari tahun ke tahun terhadap tahun dasarnya. Indeks berantai diperoleh dengan membagi nilai pada masingmasing tahun dengan nilai pada tahun sebelumnya,dikalikan 100. Apabila indeks berantai dikurangi dengan 100, maka diperoleh angka laju pertumbuhan. Angka ini menunjukkan laju pertumbuhan agregat pendapatan untuk masing-masing tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Indeks harga implisit diperoleh dengan membagi nilai atas dasar harga berlaku dengan nilai Atas Dasar Harga Konstan (Ribuan Rupiah) 2000 untuk masing-masing tahun, dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat

perkembangan harga dari agregat pendapatan terhadap harga pada tahun dasar. Selanjutnya,bila dari indeks harga implisit ini dibuatkan indeks berantainya, akan terlihat tingkat perkembangan harga setiap tahun terhadap tahun sebelumnya.

1.3.

Indeks Williamson
Ukuran ketimpangan pendapatan yang lebih penting lagi untuk menganalisis

seberapa besarnya disparitas spasial antar ruang adalah dengan melalui perhitungan indeks Williamson. Dasar perhitungannya adalah dengan menggunakan PDRB per kapita dalam kaitannya dengan jumlah penduduk per daerah. Besaran Wi bergerak dari 0,00 1. Besaran Indeks Williamson : WI = 0,00 (No Spatial Disparity) WI = kecil (Spatial Disparity Kecil) WI = besar (Spatial Disparity Besar)

Rumus dari Indeks Williamson adalah sebagai berikut :

Keterangan : CVw = Indeks Williamson fi n yi y : Jumlah penduduk pada masing-masing region : Jumlah penduduk nation. : Pendapatan perkapita pada masing-masing region : Pendapatan perkapita nation.

BAB II ISI
II.1 Perhitungan Disparitas Spasial Kabupaten Boyolali Seluruh Sektor Kegiatan Ekonomi tahun 2006-2010
Data yang dibutuhkan antara lain : Tabel II.1
Data Jumlah Penduduk Kabupaten Boyolali Tahun 2006-2010 no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 kecamatan selo ampel cepogo musuk boyolali mojosongo teras sawit banyudono sambi ngemplak nogosari simo karanggede klego andong kemusu wonosegoro juwangi 2006 26,711 68,565 51,559 60,084 58,300 51,026 44,647 32,892 45,100 48,481 69,353 60,971 43,261 40,857 45,391 61,099 45,967 53,636 34,207 2007 26,813 68,472 51,806 60,189 58,623 51,070 44,949 33,010 45,277 48,617 70,064 60,839 43,371 40,692 45,500 61,315 46,076 54,070 34,800 2008 26,813 68,472 51,806 60,189 58,623 51,070 44,949 33,010 45,277 48,617 70,064 60,839 43,371 40,692 45,500 61,315 46,076 54,070 34,800 2009 26,830 68,851 52,627 60,290 59,359 51,230 45,505 32,972 45,280 48,496 70,644 60,734 43,581 40,719 45,566 61,858 46,358 54,541 35,102 2010 26,899 68,903 53,214 60,488 59,465 51,336 45,769 33,027 45,042 48,513 70,958 60,458 43,644 40,441 45,971 61,867 46,352 54,773 34,920

Sumber : Kabupaten Boyolali Dalam Angka Tahun 2010

Tabel II.2 Data PDRB Seluruh Sektor Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan (Ribuan Rupiah) per Kecamatan Tahun 2006-2010 no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 kecamatan selo ampel cepogo musuk boyolali mojosongo teras sawit banyudono sambi 2006 102,157,635 268,676,256 206,913,413 217,944,148 287,341,474 178,090,405 299,551,179 140,174,829 350,799,600 155,449,054 2007 105,001,591 278,779,746 213,806,628 224,895,142 304,806,002 184,893,007 313,025,795 146,397,895 367,216,497 162,032,119 2008 106,066,648 289,752,298 221,304,946 216,532,170 317,513,764 188,462,875 321,523,732 149,934,906 371,809,035 171,804,351 2009 110,760,041 303,984,239 231,915,327 227,050,530 338,633,869 198,010,763 337,159,795 158,002,828 390,908,707 181,116,117 2010 113,251,005 314,209,011 238,822,045 233,770,610 358,294,954 204,708,064 349,924,092 164,342,553 406,983,914 187,787,865

11 12 13 14 15 16 17 18 19

ngemplak nogosari simo karanggede klego andong kemusu wonosegoro juwangi

186,513,911 196,513,287 175,482,879 156,022,640 137,407,747 176,756,595 117,994,138 149,678,420 97,430,357

194,409,475 204,285,654 183,567,617 161,822,557 142,268,326 182,934,275 121,854,143 154,707,113 101,059,696

205,765,502 213,534,691 198,294,543 183,055,385 150,856,251 188,145,447 126,038,255 174,599,455 104,369,603

216,751,252 224,434,637 209,464,127 192,265,080 158,281,820 197,392,903 131,981,021 182,755,002 109,652,204

224,908,098 231,912,616 218,029,901 198,449,517 162,952,140 203,270,043 135,566,427 187,643,366 113,222,020

Sumber : Produk Domestik Regional Bruto Kab. Boyolali Tahun 2006-2010

Tabel II.3 Data PDRB Perkapita Seluruh Sektor Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan (Ribuan Rupiah) Tahun 2006-2010 no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 kecamatan selo ampel cepogo musuk boyolali mojosongo teras sawit banyudono sambi ngemplak nogosari simo karanggede klego andong kemusu wonosegoro juwangi 2006 3,824.55 3,918.56 4,013.14 3,627.32 4,928.67 3,490.19 6,709.32 4,261.67 7,778.26 3,206.39 2,689.34 3,223.06 4,056.38 3,818.75 3,027.20 2,892.95 2,566.93 2,790.63 2,848.26 2007 3,916.07 4,071.44 4,127.06 3,736.48 5,199.43 3,620.38 6,964.02 4,434.96 8,110.44 3,332.83 2,774.74 3,357.81 4,232.50 3,976.77 3,126.78 2,983.52 2,644.63 2,861.24 2,904.01 2008 3,955.79 4,231.69 4,271.80 3,597.54 5,416.20 3,690.29 7,153.08 4,542.11 8,211.87 3,533.83 2,936.82 3,509.83 4,572.05 4,498.56 3,315.52 3,068.51 2,735.44 3,229.14 2,999.13 2009 4,128.22 4,415.10 4,406.77 3,765.97 5,704.84 3,865.13 7,409.29 4,792.03 8,633.14 3,734.66 3,068.22 3,695.37 4,806.32 4,721.75 3,473.68 3,191.07 2,847.00 3,350.78 3,123.82 2010 4,210.23 4,560.16 4,487.96 3,864.74 6,025.31 3,987.61 7,645.44 4,976.01 9,035.65 3,870.88 3,169.59 3,835.93 4,995.64 4,907.14 3,544.67 3,285.60 2,924.72 3,425.84 3,242.33

Sumber : Produk Domestik Regional Bruto Kab. Boyolali Tahun 2006-2010

II.2 Perhitungan Disparitas Spasial Kabupaten Boyolali Tanpa Sektor Pertanian Tahun 2006-2010
Data yang dibutuhkan adalah sama dengan Data Jumlah Penduduk Kabupaten Boyolali Tahun 2006-2010 (Tabel III.1), Data PDRB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan (Ribuan Rupiah) Tahun 2006-2010 (Tabel III.4), dan Data PDRB Perkapita Tanpa Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan (Ribuan Rupiah) Tahun 2006-2010 (Tabel III.5)

Tabel II.4 Data PDRB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan (Ribuan Rupiah) Tahun 2006-2010 no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 kecamatan selo ampel cepogo musuk boyolali mojosongo teras sawit banyudono sambi ngemplak nogosari simo karanggede klego andong kemusu wonosegoro juwangi 2006 56,144,240 94,219,069 93,057,464 118,354,639 49,561,812 72,664,844 44,915,392 44,270,056 61,435,996 68,534,693 64,017,340 86,216,901 63,372,004 55,240,769 66,856,819 85,055,297 56,918,643 70,857,903 38,978,300 2007 56,803,640 95,325,648 94,150,401 119,744,684 50,143,903 73,518,274 45,442,912 44,789,996 62,157,546 69,339,615 64,769,208 87,229,497 64,116,292 55,889,558 67,642,035 86,054,250 57,587,138 71,690,111 39,436,090 2008 54,476,004 95,930,914 94,070,758 103,637,276 46,769,643 71,350,278 55,538,950 42,119,252 62,713,839 73,077,566 67,895,703 90,084,709 70,685,937 64,839,732 70,021,595 83,707,031 57,000,502 84,637,109 40,126,227 2009 56,337,178 99,208,396 97,284,687 107,178,045 48,367,528 73,787,962 57,436,440 43,558,257 64,856,458 75,574,263 70,215,360 93,162,455 73,100,923 67,054,982 72,413,884 86,566,883 58,947,925 87,528,737 41,497,141 2010 56,280,937 99,109,358 97,187,570 107,071,051 48,319,244 73,714,301 57,379,102 43,514,773 64,791,713 75,498,818 70,145,266 93,069,452 73,027,948 66,988,042 72,341,595 86,480,464 58,889,078 87,441,359 41,455,715

Sumber : Produk Domestik Regional Bruto Kab. Boyolali Tahun 2006-2010

Tabel II.5 Data PDRB Perkapita Tanpa Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan (Ribuan Rupiah) Tahun 2006-2010 no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
2010

kecamatan selo ampel cepogo musuk boyolali mojosongo teras sawit banyudono sambi ngemplak nogosari simo karanggede klego andong kemusu wonosegoro juwangi

2006 1,722.64 2,544.41 2,208.27 1,657.50 4,078.55 2,066.11 5,703.31 2,915.75 6,416.04 1,792.75 1,766.28 1,809.00 2,591.50 2,466.70 1,554.29 1,500.86 1,328.68 1,469.55 1,708.77

2007 1,797.56 2,679.26 2,309.70 1,747.00 4,344.06 2,180.83 5,953.03 3,078.09 6,737.61 1,906.59 1,850.31 1,924.03 2,754.18 2,603.29 1,640.14 1,580.04 1,394.80 1,535.36 1,770.79

2008 1,924.09 2,830.67 2,455.97 1,875.67 4,618.39 2,293.18 5,917.48 3,266.15 6,826.76 2,030.71 1,967.77 2,029.13 2,942.26 2,905.13 1,776.59 1,703.31 1,498.35 1,663.81 1,846.07

2009 2,028.43 2,974.19 2,558.20 1,988.26 4,890.01 2,424.81 6,147.09 3,470.96 7,200.80 2,176.30 2,074.29 2,161.43 3,128.96 3,074.98 1,884.47 1,791.62 1,575.42 1,745.96 1,941.63

2010 2,117.93 3,121.77 2,661.60 2,094.62 5,212.74 2,551.69 6,391.77 3,658.45 7,597.18 2,314.62 2,181.05 2,296.52 3,322.38 3,250.70 1,971.04 1,887.75 1,654.24 1,829.41 2,055.16

Sumber : Analisis Pribadi Berdasarkan Data PDRB seluruh sektor dan PDRB sektor pertanian Tahun 2006-

BAB III Hasil Perhitungan dan Kesimpulan


Hasil perhitungan Indeks Williamson seluruh sektor kegiatan ekonomi dan Indeks Williamson tanpa sektor pertanian di Kabupaten Boyolali tahun 2006 2010 Atas Dasar Harga Konstan (Ribuan Rupiah) :
Tabel III.1 Perbandingan Indeks Williamson Dengan dan Tanpa Sektor Pertanian no tahun Indeks Williamson Dengan Pertanian 1 2 3 4 5 2006 2007 2008 2009 2010 0.33463187 0.33939229 0.327981443 0.32862360 0.33441775 Tanpa Pertanian perbedaan

0.548701135 0.547497365 0.517653884 0.514513204 0.51399345

0.21407 0.20811 0.18967 0.18589 0.17958

Sumber ; Analisis Pribadi

Analisis dari Data Indeks ketimpangan Williamson yang diperoleh terletak antara 0 (nol) sampai 1 (satu). Jika ketimpangan Williamson mendekati 0 maka ketimpangan distribusi pendapatan di Kabupaten Boyolali rendah atau pertumbuhan ekonomi antar daerah merata. Jika ketimpangan Williamson mendekati 1 maka ketimpangan distribusi pendapatan di Kabupaten Boyolali tinggi atau pertumbuhan ekonomi antar daerah tidak merata.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Indek Williamson pada seluruh sektor dan tanpa sektor pertanian terdapat perbedaan yang cukup besar (dapat dilihat dari tabel). Berdasarkan analisis tersebut sektor pertanian mempunyai nilai yang cukup besar. Karena apabila tidak ada sektor pertanian maka ketimpangan distribusi pendapatan di Kabupaten Boyolali tinggi. Selain itu semakin bertambahnya tahun spatial

disparity sektor pertanian semakin kecil, hal tersebut dipengaruhi oleh wilayah pertanian yang luas dan subur, keadaan geografis serta kebijakan pemerintah yang mendukung sektor pertanian. Sehingga sektor pertanian dinilai cukup mempunyai peranan besar dalam perkembangan ekonomi di Kabupaten Boyolali. Karena dengan adanya sektor pertanian spatial disparitynya makin kecil sehingga pertumbuhan ekonomi antar daerah merata.

Daftar Pustaka
http://id.scribd.com. 2010. Definisi PDRB. Diunduh Selasa, 6 November 2012 Kabupaten Boyolali Dalam Angka Tahun 2010 PDRB Kabupaten Boyolali Tahun 2006 PDRB Kabupaten Boyolali Tahun 2007 PDRB Kabupaten Boyolali Tahun 2008 PDRB Kabupaten Boyolali Tahun 2009 PDRB Kabupaten Boyolali Tahun 2010

LAMPIRAN PERHITUNGAN INDEKS WILLIAMSON

You might also like