You are on page 1of 23

Kelarutan Lemak dan Asam Lemak

Uji Liebermann Burchad

Uji Akrolein

Uji Ketidakjenuhan (Iod)

Uji Saponin

TABUNG

1 + alkohol dingin

2 +Kloroform

3 + Alkohol Panas

4 + Air Suling

Mentega cair (larut / tidak larut) Besar dan intensitas bercak TABUNG Minyak (larut / tidak larut) Besar dan intensitas bercak TABUNG Gliserol (larut / tidak larut) Besar dan intensitas bercak

Sedikit Larut

Larut

Sedikit Larut

Tidak Larut

1,5 cm 2
1

1,75 cm 1
2

1 cm 3
3

0,7 cm 4
4

Sedikit Larut

Larut

Larut

Tidak Larut

Sedikit Larut

Larut

Sedikit Larut

Tidak Larut

Pada percobaan kami, kelarutan untuk mentega, minyak, dan gliserol pada alkohol baik panas maupun dingin, dan kloroform (kami memilih kloroform) adalah larut sempurna. Sedangkan pada pelarut air, ketiga bahan uji tidak larut.

Untuk intensitas bercak, kami hanya dapat mengukur yang mentega, sebab kami tidak memiliki cukup waktu untuk menguapkan kaca arloji berisi tetesan minyak dan gliserol di atas penangas air. Karena itu, kelompok kami tidak memiliki hasil percobaan untuk besar dan intensitas bercak minyak dan gliserol. Mentega cair + kloroform : 1,75 cm Mentega cair + alkohol dingin : 1,5 cm Mentega cair + alkohol panas : 1 cm Mentega cair + air suling : 0,7 cm

Tujuan : Identifikasi gliserol

Perlakuan Minyak Gliserol Asam Palmitat

Hasil Bau Minyak Bau Tengik Tidak Berbau

Keterangan Tidak Berbentuk Akrolein Terbentuk Akrolein Tidak terbentuk Akrolein

Dari bahan yang diujikan di atas, yang menghasilkan akrolein adalah gliserol, dibuktikan dengan timbulnya bau tengik. Penambahan KHSO4 pada gliserol akan menghasilkan bau tengik, hal ini dikarenakan terbentuknya akrolein. Sedangkan minyak dan asam palmitat tidak berbau tengik, sebab tidak mengandung gliserol dan tidak

Reaksi Uji Uji Saponin

Hasil Pengamatan
Minyak : tidak berbuih Mentega cair: berbuih dan tidak hilang setelah ditetesi HCl 2N

Dari bahan yang diujikan di atas, yang terdapat saponin di dalamnya adalah minyak dan mentega (keduanya). Sebab keduanya merupakan minyak dan lemak (mentega) yang apabila dihidrolisis dengan penambahan basa kuat, seperti NaOH atau KOH, melalui pemanasan akan menghasilkan gliserol dan sabun. Namun, pada percobaan dengan minyak, tidak terjadi saponifikasi, padahal seharusnya terjadi.

Reaksi Uji

Hasil Pengamatan

Uji Iod

Minyak : warna pereaksi hilang dan menjadi pucat Mentega cair : warna pereaksi hilang Minyak ayam : warna pereaksi hilang

Dari bahan yang diujikan di atas, yang memiliki ikatan rangkap adalah minyak, dibuktikan dengan hilang dan memucatnya warna pereaksi iodium. Minyak merupakan asam lemak tidak jenuh dan memiliki satu atau lebih ikatan rangkap, sebab minyak berasal dari tanaman (lemak nabati). Sedangkan mentega dan minyak sapi / ayam yang hanya sedikit menghilangkan warna pereaksi merupakan asam lemak jenuh, yang tidak mempunyai ikatan rangkap.

Reaksi Uji

Hasil Pengamatan

Uji Liebermann Minyak Burchard tidak berubah Mentega cair menjadi hijau Minyak ayam menjadi hijau

:
:

Dari bahan yang diujikan di atas, yang mengandung kolesterol adalah mentega cair dan minyak sapi / ayam, dibuktikan dengan berubahnya warna mentega cair dan minyak sapi / ayam menjadi hijau setelah ditambahkan 10 tetes asam asetat anhidrat dan 3 tetes asam sulfat pekat. Sedangkan minyak tidak mengandung kolesterol, sebab tidak berubah warna menjadi hijau.

Umumnya lemak dan minyak tidak larut air, tapi sedikit larut alkohol dan larut sempurna dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, aseton, benzena, atau pelarut non polar lainnya. Sifat ini karena : trigliserida memiliki asam lemak yang larut dalam pelarut non polar.

Dalam

cairan yang mengandung asam lemak dikenal peristiwa tengik. Bau yang khas ini disebabkan karena adanya senyawa campuran asam keto dan asam hidroksiketo yang berasal dari dekomposisi asam lemak yang terdapat dalam cairan itu. Sampai sekarang reaksi menjadi tengik dikenal sebagai reaksi asam lemak tidak jenuh.

Lemak dan minyak dapat terhidrolisis, lalu menghasilkan asam lemak dan gliserol. Proses hidrolisis yang disengaja biasa dilakukan dengan penambahan basa kuat, seperti NaOH atau KOH, melalui pemanasan dan menghasilkan gliserol dan sabun.

Asam

lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak mempunyai ikatan rangkap, sedangkan asam lemak tidak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap. Asam lemak tidak jenuh dapat menghilangkan larutan iod, karena adisi iod pada ikatan rangkap

Steroida yang banyak terdapat dalam kehidupan adalah sterol, suatu alkohol yang berintikan perhidrosiklopentano fenantren. Contohnya adalah kolesterol (terdapat pada hewan) yang banyak terdapat dalam otak, sistem saraf, membran, dan lain-lain.

You might also like