You are on page 1of 15

PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

PENELITIAN TUGAS AKHIR


MIKROBIOLOGI PANGAN

UJI KUALITAS AIR

Dosen Pembimbing:
Amalia Fitri Andrianni, M. Si

oleh:
Edi Suriaman : 05520040
Juwita : 05520041

JURUSAN BIOLOGI
FAKULATAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG
2008
BAB I
PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mengingat bahwa air minum yang digunakan kemungkinan mengandung
bakteri patogen maka sebelum digunakan harus diperiksa terlebih dahulu, sebab air
minum harus bebas dari bakteri-bakteri patogen tersebut. Untuk pemeriksaan tersebut
diperlukan pengujian bakteriologis air di laboratorium. Pengujian ini dapat
menentukan air yang diperiksa tersebut mengandung bakteri patogen atau tidak. Alam
prakteknya pengujian air secara bakteriologis untuk menentukan ada tidaknya bakteri
bentuk koli.
Air tawar bersih yang layak minum, semakin langka di perkotaan. Sungai-
sungai yang menjadi sumbernya sudah tercemar berbagai macam limbah, mulai dari
buangan sampah organik, rumah tangga hingga limbah beracun dari industri. Air
tanah sudah tidak aman dijadikan bahan air minum karena telah terkontaminasi
rembesan dari tangki septik maupun air permukaan. Itulah salah satu alasan mengapa
air minum dalam kemasan (AMDK) yang disebut-sebut menggunakan air pegunungan
banyak dikonsumsi. Namun, harga AMDK dari berbagai merek yang terus meningkat
membuat konsumen mencari alternatif baru yang murah, yaitu penggunaan Air minum
isi ulang.
Uji kualitas air Ke dalam parameter mikrobiologis hanya dicantumkan Coli
tinja dan total Coliforms. a. Coli tinja, air yang mengandung coli tinja berarti air
tersebut tercemar tinja. Tinja dari penderita sangat potensial menularkan penyakit
yang berhubungan dengan air. b. Total Coliforms, bila air yang tercemar coliform
dapat mengakibatkan penyakit-penyakit saluran pernafasan.
Standar Air Minum, menurut standar WHO semua sampel tidak boleh
mengandung E. coli dan sebaiknya juga bebas dari bakteri coliform. Standar WHO:
Dalam setiap tahun, 95% dari sampel-sampel tidak boleh mengandung coliform dalam
100 ml, Tidak ada sampel yang mengandung E. coli dalam 100 ml, Tidak ada sampel
yang mengandung coliform lebih dari 10 dalam 100 ml, Tidak boleh ada coliform
dalam 100 ml dan dua sampel yang berurutan (AOAC, 2000). Bakteri coliform adalah
golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri
coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya,
sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran
PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan


jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain
itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi
bakteri patogenik lain. Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan
Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit
kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik.
E. coli jika masuk ke dalam saluran pencernaan dalam jumlah banyak dapat
membahayakan kesehatan. Walaupun E. coli merupakan bagian dari mikroba normal
saluran pencernaan, tapi saat ini telah terbukti bahwa galur-galur tertentu mampu
menyebabkan gastroeritris taraf sedang hingga parah pada manusia dan hewan.
Sehingga, Air yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti
erbahaya yaitu dapat menimbulkan penyakit infeksius.
Menurut Soetarto (2008), semua organisme selalu membutuhkan air untuk
kelangsungan hidupnya. Hal ini disebabkan semua reaksi biologis yang berlangsung
di dalam tubuh makhluk hidup berlangsung dalam medium air. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa tidak mungkin ada kehidupan tanpa adanya air. Air memegang
peranan penting dalam kehidupan manusia. Tetapi sering sekali terjadi pengotoran dan
pencemaran air dengan kotoran-kotoran dan sampah. Oleh karena itu air dapat
menjadi sumber atau perantara berbagai penyakit seperti tipus, desentri, dan kolera.
Bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tersebut adalah Salmonella
typhosa, Shigella dysenteriae, dan Vibrio koma.
Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain.
Lebih tepatnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran
bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan
jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain
itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi
bakteri patogenik lain. Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan
Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit
kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik.
Terdapatnya bakteri coliform dalam air minum dapat menjadi indikasi
kemungkinan besar adanya organisme patogen lainnya. Bakteri coliform dibedakan
menjadi 2 tipe, yaitu faecal coliform dan non-faecal coliform. E. coli adalah bagian
dari faecal coliform. Keberadaan E. coli dalam air dapat menjadi indikator adanya
PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

pencemaran air oleh tinja. E. coli digunakan sebagai indikator pemeriksaan kualitas
bakteriologis secara universal dalam analisis dengan alasan; a) E. coli secara normal
hanya ditemukan di saluran pencernaan manusia (sebagai flora normal) atau hewan
mamalia, atau bahan yang telah terkontaminasi dengan tinja manusia atau hewan;
jarang sekali ditemukan dalam air dengan kualitas kebersihan yang tinggi, b) E. coli
mudah diperiksa di laboratorium dan sensitivitasnya tinggi jika pemeriksaan
dilakukan dengan benar, c) Bila dalam air tersebut ditemukan E. coli, maka air
tersebut dianggap berbahaya bagi penggunaan domestik, d) Ada kemungkinan bakteri
enterik patogen yang lain dapat ditemukan bersama-sama dengan E. coli dalam air
tersebut.
Maka, untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai kualitas air minum
khususnya kandungan bakteri total coli dan Escherichia coli (fecal coli) dalam air
minum dari depot air minum dan air minum yang telah tersedia, maka dilakukan
penelitian tentang kualitas air minum.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah:
Apakah terdapat cemaran bakteri koliform dalam sample air minum isi ulang
pada depot Kenzi Sunan Ample, Air Mineral Merek Club, dan Air PDAM ?

1.3. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahi adanya cemaran bakteri koliform dalam sample air minum
isi ulang pada depot Kenzi Sunan Ample, Air Mineral Merek Club, dan Air
PDAM.

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sistem 3-3-3 (3 tabung untuk 10


ml air sample, 3 tabung untuk 1,0 ml air sample, dan 3 tabung untuk 0,1 ml air
sample).

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksnakan di laboratorium Mikrobiologi Umum jurusan
BIOLOGI Fakultas Saintek UIN MALANG pada tanggal 28 Januari 2009.

3.3 Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1. Sampel air yang diteliti
a. Depot air minum KENZI, Jln. Sunan Ampel
b. Air mineral Club
c. Air PDAM, Jln. Kerto Sariro 4 B
2. Tabung Kultur 27 buah
3. Media Brilliant Green Lactase Bilebroth (BGBL)
4. Media Losin ethilen blue (EMB)
5. Pipet 10 ml dan 1 ml steril 3 buah
6. Rak Tabung 4 buah
7. Inkubator
8. Spirtus 1 buah
9. Cawan Petri 27

3.4 Pengamatan
1. Uji Pendugaan
Amati adanya gelembung udara dalam tabung durham
2. Uji Penegasan
Amati adanya gelembung udara dalam tabung durham.
3. Uji Penguat
Amati pertumbuhan koloni pada media EMB.
4. Tentukan Nilai MPN setelah a, b, dan c dilaksanakan.

3.5 Cara Kerja


PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

Prosedur kerja yang akan dilalui adalah:


a. Uji pendugaan
1. Menyiapkan 9 tabung kultur yang masing-masing berisi 10 ml media cair
kaldu laktose steril yang sudah dilengkapi dengan tabung Durham. Aturlah
letaknya pada rak tabung dengan memberi kode (A1, A2, A3, B1, B2, B3, C1,
C2, C3)
2. Menuangkan air sampel menggunakan pipet steril masing-masing sebanyak 10
ml ke dalam tabung kultur yang berkode A1, A2, A3.
3. Menuangkan air sampel menggunakan pipet steril masing-masing sebanyak 10
ml ke dalam tabung kultur yang berkode B1, B2, B3.
4. Menuangkan air sampel menggunakan pipet steril masing-masing sebanyak 10
ml ke dalam tabung kultur yang berkode C1, C2, C3.
5. meng-inkubasikasikan 9 tabung kultur yang sudah diperlakukan pada suhu
370o C selama 1 x 24 jam.
6. Kemudian mengamati adanya gelembung udara di dalam tabung Durham.
Mencatat kode tabung yang positif mengeluarkan gas. Mikroba pengahsil gas
yang tumbuh pada tabung adalah kelompok mikroba yang mampu
menfermentasikan laktosa.

b. Uji Penegasan
1. Menyiapkan tabung kultur yang masing-masing berisi 10 ml media cair BGLB
steril yang sudah dilengkapi dengan tabung Durham.
2. Mengatur letaknya pada rak dan masing-msaing dengan diberi kode yang sesuai
dengan kode tabung positif pada uji pendugaan misalnya: A1, A2, A3, B1, B2,
B3, C1, C2, C3, sehingga jumlahnya sama dengan jumlah tabung yang positif
saja.
3. Menuangkan air sampel yang sudah diinkubasikan dalam media kultur laktosa
dengan menggunakan pipet steril masing-masing sebanyak 1 ml ke dalam
tabung yang positif.
4. Menginkubasikan tabung kultur yang sudah diperlakukan pada suhu 450o C
selama 1x24 jam.
PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

5. Mengamati adanya gelembung udara di dalam tabung Durham. Mencatat kode


tabung yang positif mengeluarkan gas. Mikroba pengahsil gas yang tumbuh
pada tabung adalah kelompok mikroba yang mampu memfermentasikan laktosa
dan tahan terhadap suhu tinggi (450o C), bakteri ini disebut kelompok bakteri
coliform fekal.
c. Uji Penguat
Uji penguat dapat dilakukan dengan mendeteksi adanya bakteri E. coli,
caranya ialah:
1. Menginokulasikan sample perlakuan dari tabung positif pada uji penegasan
sebanyak satu ose kepermukaan media EMB secara zig zag. Menginkubasikan
pada suhu 3700 C selama 1x24 jam.
2. Mengamati pertumbuhan koloni pada media EMB. Koloni yang menampkkan
adanya kilau metalik adalah koloni bakteri E. coli.
3. Selanjutnya dapat dipastikan lagi dengan cara mengamati inokulum dari koloni
tersebut secara langsung dengan menggunakan mikroskop.
4. Membuat sediaan yang diwarnai secara gram, kemudian amati di bawah
mikroskop. Bakteri E. coli mewmperlihatkan sebagai bakteri berbentuk batang,
gram negatif.
5. Setelah pengujian selesai, menentukan nilai MPN coliform berdasarkan tabel
MPN pada lampiran. Nilai MPN ditentukan berdsaarkan jumlah tabung yang
positif dari perle\akuan dan dihitung = MPN tbel x 1/pengenceran tengah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


Dari hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut:
3.1.1 Hasil Uji Pendugaan bakteri Coliform
PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

Tabung
1 2 3
No. Sample
1. Air 1. 10 ml sample + (Positif) + (Positif) + (Positif)
2. 1 ml sample + (Positif) + (Positif) + (Positif)
PDAM
3. 0.1 ml sample + (Positif) + (Positif) + (Positif)

2. Depot 1. 10 ml sample - (Negatif) - (Negatif) - (Negatif)


2. 1 ml sample - (Negatif) - (Negatif) - (Negatif)
Kenzi
3. 0.1 ml sample - (Negatif) - (Negatif) - (Negatif)

3. Air 1. 10 ml sample - (Negatif) - (Negatif) - (Negatif)


2. 1 ml sample - (Negatif) - (Negatif) - (Negatif)
mineral
3. 0.1 ml sample - (Negatif) - (Negatif) - (Negatif)
(Club)
**Catatan:
1. Tanda positif menunjukkan adanya bakteri coliform dalam sample air
yang diuji. Indikator yang digunakan adalah dengan melihat
gelembung dalam tabung Durham dan gas pada tabung reaksi, karena
mikroba (bakteri Coliform) yang tumbuh mampu memfermentasikan
laktosa.
2. Tanda negatif (-), menunjukkan, tidak terdapatnya gelembung dalam
tabung Durham dan gas pada tabung reaksi, hal ini menunjukkan tidak
terdapat aktivitas mikroba (bakteri Coliform) dalam tabung kultur.
3. Hasil sample air pada tabung yang positif, kemudian dilakukan uji
lanjut. Yaitu uji penegasan.

3.1.2 Hasil Uji Penegasan bakteri Coliform


Hasil yang diperoleh dari uji penegasan adalah:
Tabung
1 2 3
Sample
Air 1. 10 ml sample + (Positif) + (Positif) + (Positif)
2. 1 ml sample - (Negatif) - (Negatif) - (Negatif)
PDAM
3. 0.1 ml sample - (Negatif) - (Negatif) - (Negatif)
**Catatan:
PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

Tanda negatif menunjukkan tidak terdapatnya bakteri coliform yang


terdapat dalam sample air yang diuji.
Dari data diatas: maka nilai MPN air PDAM adalah:

Jumlah yang positif pada MPN

Air 1. 10 ml sample + (Positif) + (Positif) + (Positif)


2. 1 ml sample - (Negatif) - (Negatif) - (Negatif)
PDAM
3. 0.1 ml sample - (Negatif) - (Negatif) - (Negatif)
Didapatkan kombinasi jumlah tabung positif : 3-0-0 maka jumlah bakteri
coliform adalah 23 sel/100 ml.

3.2 Pembahasan
3.2.1 Hasil Uji Penduga (Presumptive test)
Uji kualitas air ini menggunakan sampel air PDAM Kerto Sariro, Air mineral
merek Club dan Air mineral Depot air Minum Kenzi Sunan Ampel. Masing-masing
sampel air ini dibuat 3 seri larutan perlakuan. Untuk larutan seri pertama, sampel air
dipipet sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi berisi medium LBG
10 mL yang telah berisi tabung durham. Sedangkan larutan seri kedua berupa 1 mL
sampel air yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi medium LBT 10 mL yang
didalamnya juga mengandung tabung durham. Larutan yang terakhir adalah larutan
seri ketiga yang dibuat dengan mencampur 0,1 mL sampel air dalam 10 mL LBT di
PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

dalam tabung reaksi berisi tabung durham. Ketiga seri larutan uji ini kemudian
diinkubasi pada suhu 35-370C selama 24 jam.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ditemukan gelembung gas
pada tabung kultur air sample merek ”Club” dan air sampel Depot kenzi, sehingga ini
menunjukkan bahwa dalam air sampel merek Club dan Depot Air minum tidak
mengandung bakteri koliform, karena setelah masa inkubasi pada kaldu laktosa tidak
terbentuk gas dalam tabung Durham. Ini membuktikan tidak terjadi fermentasi laktosa
oleh bakteri yang tergolong ke dalam kelompok koliform.
Sedangkan pada air sample PDAM, ditemukan gelembung udara atau gas.
Gelembung udara atau gas ini diduga merupakan hasil aktivitas dari Bakteri Koliform
yang melakukan fermentasi terhadap laktosa. Maka adanya gelembung ini
menunjukkan hasil reaksi positif sehingga dapat diperlakukan untuk uji selanjutnya.
Hal tersebut sebagaimana dinyatakan oleh Widiyanti (2004) bahwa, koliform
merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi
kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan produkproduk
susu. Koliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang,
gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik fakultatif yang
memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 24 jam pada
suhu 35oC. Adanya bakteri koliform di dalam makanan/minuman menunjukkan
kemungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik dan atau toksigenik yang
berbahaya bagi kesehatan.

3.2.2 Uji Penegasan


Uji ini dilakukan dengan menggunakan media BGLB, dan dilakukan dengan
mengambil 1 ml sample air yang porisit dari hasil uji pendugaan. Seperti pada uji
pendugaan, dalam tabung reaksi dimasukkan juga tabung durham secara terbalik.
Hasil pengamatan diperoleh, bahwa hasil uji terhadap sample AIR PDAM pada
tabung A1, A2, dan A3 terdapat perubahan warna media, yaitu diperoleh bakteri
koliform dalam tabung reaksi.
Pemakaian BGLB berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan flora mikroba
yang tidak diharapkan. Media BGLB merupakan media yang akan berwarna hijau
metalik jika terdapat reaksi fermen dengan media. Warna ini berasal dari adanya
PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

koloni koliform yang bereaksi dengan BGLB. E. Coli merupakan bakteri fermentasi,
seringkali menghasilkan warna hijau metalik mengkilap. Bakteri yang menfermentasi
dengan lambat akan menghasilkan koloni berwarna merah muda.
Fungsi tabung Durham yang dipasang terbalik adalah sebagai tempat
berkumpulnya gelembung udara yang merupakan hasil metabolisme bakteri. E. coli
merupakan bioindikator terhadap perairan yang tercemar oleh kotoran atau feses
manusia. Selain itu, pada suatu perairan jika ditemukan adanya E. coli maka
kemungkinan besar akan terdapat juga bakteri-bakteri lain seperti Shigella sp. Dan
Vibrio sp.
Bakteri golongan koliform memang selalu terdapat pada kotoran manusia dan
hewan dan ditemukan dalam jumlah yang banyak. Bakteri koliform (Total Koliform)
juga tersebar luas di alam terbuka dan bisa ditemukan di hampir semua tempat. Istilah
“bakteri golongan koliform” mengacu pada bakteri golongan tertentu yang termasuk
dalam keluarga Enterobacteriaceae, yaitu dikenal sebagai bakteri yang mampu
memfermentasi laktose. Beberapa bakteri tinja yang bersifat patogen juga termasuk
golongan ini. Seluruh golongan dalam keluarga ini menunjukkan kemampuan
“sedang” dalam bertahan hidup di air buangan/limbah dan dalam air, dan ditempat-
tempat lainnya. Sedangkan organisme tinja lainnya menunjukkan kemampuan
bertahan hidup “lebih rendah” atau lebih “tinggi”. Bakteri golongan koliform kurang
mampu bertahan hidup terhadap khlorin (Sunarno, 2002).

Hasil penghitungan melalui metode MPN dari ke tiga sample air tesebut
menunjukkan bahwa jumlah bakteri coli yang terdapat dalam air tersebut tidak ada.
Nilai ini diperoleh dari kombinasi tiga angka ( 3-0-0). Ini mengindasikan bahwa air
tersebut sangat tidak layak minum. Tingkat kotoran dan pencemaran pada air yang
diteliti tergolong juga tinggi.
Air minum yang aman dikonsumsi dan bebas dari kuman/patogen adalah air
yang tidak ada bakteri atau hanya mengandung 2 – 4 sel bakteri saja. Air yang
mengandung kurang dari coliform per 100 ml merupakan golongan kelas I yang
berarti air tersebut sangat baik untuk dikonsumsi. Nilai coliform 1-2 per 100 ml
digolongkan pada kelas II yang berarti air tersebut baik dikonsumsi. Air dengan
jumlah coliform 3-10 merupakan golongan air yang termasuk kelas III dan tidak baik
PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

dikonsumsi. Sedangkan jika nilai coliform lebih dari 10 per 100 ml, maka air tersebut
sudah tidak boleh dikonsumsi lagi.

KESIMPULAN

Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa:


1. Air mineral “Club” memenuhi syarat sebagai air minum yang bersih dan
terbebas dari kontaminasi bakteri koliform.
2. Proses sterilisasi dan penyaringan pada Depot Air “KENZI” memenuhi syarat
sebagai air bersih dan terbebas dari kontaminasi mikroba (bakteri koliform).
3. Pada Air PDAM tidak memenuhi syarat terbebas dari bakteri koliform,
sehingga dalam penggunaannya harus dimasak agar terbebas dari bakteri-
bakteri coliform.
Saran:
Perlu dilakukan uji lanjut, yaitu Uji penguat dengan tujuan mendeteksi adanya
bakteri E. coli, karena pada penelitian ini belum melakukan uji penguat untuk
mengetahui lebih lanjut keberadaan bakteri E. coli.

Lampiran:
HASIL UJI PENDUGAAN
PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

Terdapat gelembung Udara dalam Tabung Durham.

Tidak Terdapat gelembung Udara dalam Tabung Durham.


PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

Tidak Terdapat gelembung Udara dalam Tabung Durham.

HASIL UJI PENEGASAN

Tidak ada perubahan warna. Hal ini berarti tidak terdapat proses fermentasi yang
dilakukan oleh bakteri coliform (tidak terdapat bakteri coliform dalam medium yang
diuji)
PENELITIAN MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI KUALITAS AIR”
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
OLEH: Edi Suriaman dan Juwita

Terdapat perubahan warna menjadi Hijau metalik, Hal ini menunjukkan adanya proses
fermentasi yang dilakukan oleh Bakteri Coliform.

You might also like