You are on page 1of 3

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah, salah satu sumber daya alam yang terbentuknya secara magmatic dan cadangannya dapat dijumpai di daerah kalimantan tengah khususnya kabupaten gungung mas adalah mineral Cu (tembaga) dan mineral pengikutnya. Tembaga adalah logam merah muda yang lunak, dapat ditempa, liat, dan melebur pada suhu 1038 fharenheit. logam tembaga digunakan secara luas dalam bidang industri peralatan listrik, kawat tembaga dan paduan tembaga digunakan dalam pembuatan motor listrik, genelator, kabel tranmisi, instalasi listrik rumah dan industri, kendaraan bermotor, konduktor listrik, kabel dan tabung coaxial, tabung microwave, sakelar, reaktifier transsistor, bidang telekomunikasi, dan bidangbidang yang membutuhkan sifat konduktivitas listrik dan panas yang tinggi seperti untuk pembuatan tabung-tabung klep di pabrik penyulingan. Industri pertambangan Mineral di Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah berkembang dengan pesat seiring dengan banyaknya permintaan pasar, baik untuk konsumsi domestik maupun untuk non domestik. PT. Kalimantan Surya Kencana (KSK) adalah perusahaan penanaman modal (PMA) dan bergerak dibidang penyelidikan mineral (eksplorasi) merupakan salah satu perusahaan pertambangan yang memanfaatkan sumber daya alam tersebut. Operasi Eksplorasi di PT. Kalimantan Surya Kencana (KSK) pada saat ini berada di Kecamatan Damang Batu dan Kahayan hulu utara dengan izin pada luasan Kontrak Karya 61.003 Ha . Kegiatan yang dilakukan baru sebatas kegiatan eksplorasi, meliputi mapping singkapan (outcrop dan) drilling, penentuan batas area Kontrak Karya (KK) agar dapat dikembangkan menjadi perusahan (eksploitasi) dan kegiatan pengeboran awal. Dalam perancanaan tambang kegiatan pemboran eksplorasi mempunyai peranan yang sangat penting dengan adanya pemboran maka dapat diketahui stratigrafi lapisan batuan, gejala-gejala geologi

yang terjadi, mineralisasi, dan indikasi endapan tambang yang lebih dalam. Dari data hasil pemboran kemudian diolah menjadi data log bor yang menggambarkan stratigrafi perlapisan dari batuan, dengan adanya data tersebut maka dapat diketahui jumlah cadangan mineral guna untuk menentukan umur sebuah tambang. Pemboran merupakan metode yang sangat praktis untuk membuktikan keberadaan batuan yang mengandung mineralisasi serta pengambilan contoh batuan secara aktual untuk analisa kualitas dan keperluan analisa geoteknik serta geohidrologi. Berdasarkan kegunaannya, pemboran dibagi menjadi 2 kategori yaitu pemboran dangkal dan pemboran dalam. Pemboran dangkal memiliki total kedalaman < 300 meter, sedangkan pemboran dalam > 300 meter dengan maksimun 2000 meter. Pengeboran dapat di bagi pula dalam beberapa tahapan, yaitu pengeboran uji yang di buat dalam jumlah terbatas dengan tujuan untuk mengklarifikasi beberapa dugaan dari sumberdaya yang ada dan selanjutnya pengeboran secara sistematik yang dirancang untuk menghasilkan model dari sumberdaya tersebut bagi perancangan penambangannya nanti.

I.2. Maksud dan Tujuan Maksud dari Kerja Praktek ini adalah sebagai salah satu syarat pada kurikulum pembelajaran pada program S1 Teknik Pertambangan, Universitas Palangka Raya (UNPAR), Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan tujuan kerja praktek ini sesuai dengan judul yang diambil yaitu Pengamatan Kegiatan Pemboran Eksplorasi Tembaga dan Mineral Pengikutnya dengan metode Full coring dan Analisa Core di Lokasi PT. Kalimantan Surya Kencana (KSK), Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah antara lain : a) Untuk mengetahui dan mengenal kegiatan pemboran eksplorasi baik dari tahap penentuan lubang bor, prosedur pemboran, peralatan yang digunakan, dan kegiatan pemboran. b) Dapat mengetahui mengenai proses Analisa Core yang SOP Standars Operating Procedure baik secara geologi dan geoteknik, serta peralatan yang digunakan. c) Menambah wawasan dan pengetahuan tentang kegiatan pemboran eksplorasi dan Analisa Core di PT. Kalimantan Surya Kencana (KSK). d) Dapat mengetahui arti penting kegiatan pemboran eksplorasi serta Analisa Core bagi kegiatan penambangan. e) Dapat menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja khususnya dalam hal pemboran eksplorasi dan analisa core sebagai langkah awal dalam kegiatan penambangan. f) Dapat meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas serta memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman praktek kerja lapangan sebagai proses pendidikan.

You might also like