You are on page 1of 45

RINGKASAN MATERI DIKLAT PIM III

KEPEMIMPINAN BERPRINSIP :
Prinsip adalah suatu paradigma yg terdiri dari beberapa pokok pikiran yg mendasari suatu sikap dan gerakan pribadi yg dianggap sangat berpengaruh dalam mendatangkan kemajuan bagi pembentukan pribadi maupn usaha membawa kemajuan suatu organisasi. Prinsip muncul dalam bentuk ide, norma dan ajaran ygn meninggikan, memuliakan inspirasi kepada manusia.Prinsip juga merupakan pusat atau sumber utama system penunjang hidup yg ditunjukkan oleh 4 dimensi dasar yaitu rasa aman, panduan , sikap bijak, dan kekuatan. Dengan demikian pemimpin yg berprinsip mempunyai ciri-ciri sbb : 1. selalu belajar terus menerus 2. berorientasi pada pelayanan 3. memancarkan energy positif 4. mempercayai orang lain 5. hidup seimbang 6. melihat hidup sebagai petualangan 7. Sinergistik, selalu memperbaiki kelemahan2 dirinya dengan kekuatan orang lain. Seorang pemimpin harus mampu melaksanakan sinergi dengan siapa saja, baik dengan atasan, teman sejawat, maupun bawahannya 8. selalu berlatih untuk memperbaharui diri agar mampu mencapai prestasi yg tinggi. Hambatannya : berupa kebiasaan2 buruk = selera dan nafsu, kesombongan & kepura-puraan, aspirasi dan ambisi Teori kepemimpinan yang berprinsip adalah : Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan berhasil dengan baik apabila seorang pemimpin mampu melaksanakan tugas dan peranannya secara baik. Di samping itu juga menerapkan kepemimpinan berprinsip. Kepemimpinan berprinsip adalah suatu gagasan alternatif yang ditawarkan kepada para pemimpin untuk mengatasi problem- problem manajerial.Dalam hal ini lebih menitikberatkan pada perbaikan perilaku manusia yang berada di belakang kemudi organisasi sebagai tumpuan harapan perbaikan kinerja organisasi. Kepemimpinan berprinsip mempunyai ciri-ciri yang berorientasi kepada pembangunan dan kebersamaan. Orientasi pembangunan diterapkan ke dalam pembangunan diri dan kelompok yang diwujudkan dalam bentuk selalu belajar, memperbaiki karakter dan mengarahkan visi ke depan. Sementara orientasi kebersamaan diwujudkan dalam sikap toleransi, sinergi dan pelibatan staf dan karyawan maupun mitra kerja di dalam pemecahan masalah-masalah yang ada. Orientasi pembangunan merupakan hal yang amat positif sebagai landasan perjuangan suatu organisasi.

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI


Pemimpin serta kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul definisi mengenai pemimpin dan kepemimpinan, antara lain : 1. Figur sentral yang mempersatukan kelompok 2. Keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial 3. Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideology kelompok, dan aktivitas kelompok. 4. Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan menghandel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat /moral yang kreatif dan terarah. 5. Individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti. Penerapan Teori Kepemimpinan dalam organisasi a. Pendekatan Teori sifat (Traits Theory) Pendekatan ini lebih menekankan pada atrubut-atribut/ciri-ciri pribadi yang dimiliki seorang pemimpin b. Pendekatan Perilaku (Behviour Theory) Pendekatan ini lebih menitik beratkan pada keberhasilan seorang pemimpin dipengaruhi oleh perilaku seorang pemimpin. c. Pendekatan Situasional d. Kepemimpinan visioner Penerapan teori kepemimpinan dalam organisasi
Dalam rangka memimpin suatu organisasi, seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi, gaya kepemimpinan disini dimaksudkan tidak lepas dari pendekatan teori kepemimpinan, pendekatan tersebut antara lain Traits Teory(Teori Sifat) yang lebih menekankan pada atribut-atribut atau ciriciri pribadi yang dimiliki seorang pemimpin Pendekatan Prilaku (Behaviour Theory) Keberhasilan seorang pemimpin sangat dipengaruhi oleh prilaku seorang pemimpin, karena pada dasrnya kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan, Menurut teori ini ada tiga pola dasar yang dipakai untuk menentukan prilaku kepemimpinan. 1) Prilaku yang berorientasi kpd tugas (Task Oriented/TO) yang ditandai dengan kode TO+,RO,E-, 2) Prilaku yang berorientasi kpd hubungan kerjasama/Hubungan kemanusiaan (Relationship Oriented/RO) yang ditandai dengan kode TO,RO+,E-, 3) Prilaku yang berorientasi kpd hasil (Efektivenes Oriented/E) yang ditandai dengan kode TO-,RO-,E+, Prilaku yang berorientasi kpd tugas (Task Oriented/TO) yang ditandai dengan kode TO+,RO-,E-,

Pendekatan Situasional, Pendekatan ini beranggapan bahwa keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dirinya, namun juga variabel-variabel lain diantaranya visi-misi organisasi, sifat pekerjaan, lingkungan organisasi, serta karakteristik individu yang terlibat dalam organisasi Kepemimpinan Visioner, Setiap pemimpin harus menampilkan pribadi yang memancarkan suatu visi atau pandangan ke depan tentang gambaran wujud masa depan dengan kuat, tugas pemimpin adalah menciptakan visi yang jelas demi peningkatan kehidupan masa depan organisasi dan manusia dalam organisasi

PENDEKATAN DALAM KEPEMIMPINAN


1. Kaum behavioral memandang kepemimpinan dapat dilatih, yang berarti kepemimpinan dapat diperoleh, dikembangkan atau ditambah derajatnya. 2. Pendekatan traits, kepemimpinan itu ada dalam diri individu sejak lahir, kalau individu tersebut tidak dapat memimpin berarti memang tidak terlahir sebagai pemimpin dan tidak bisa diubah atau tidak terbuka kemungkinan untuk memiliki kepemimpinan 3. Situasional memandang kepemimpinan berdasarkan dua aspek tersebut diatas. Sondang (1994) menyimpulkan bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila : a. seseorang secara genetika telah memiliki bakat kepemimpinan. b. bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya c. ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.

TIPE KEPEMIMPINAN
1. Tipe Otokratik Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif. Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan keakuannya, antara lain dalam bentuk : a. Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alatalat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka b. Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya. c. Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan. 3

2.

3.

4.

5.

Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain: a. menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya b. dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya c. bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi d. menggunakan pendekatan premitif dalam hal terjadinya penyimpangan oleh bawahan. Tipe Paternalistik Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya di masyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini mengembangkan sikap kebersamaan. Tipe Kharismatik Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi. Tipe Laissez Faire Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi. Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah : a. Pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif b. Pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang nyata-nyata menuntut keterlibatannya langsung. c. Status quo organisasional tidak terganggu d. Penumbuhan dan pengembangan kemampuan berpikir dan bertindah yang inovatif diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri. e. Sepanjang dan selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi kerja yang memadai, intervensi pimpinan dalam organisasi berada pada tingkat yang minimum. Tipe Demokratik Pemimpin yang demokratik biasanya memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.

CIRI-CIRI PEMIMPIN dan KEPEMIMPINAN


1. Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis. 2. Kemampuan bertumbuh dan berkembang 3. Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, untuk mencari dan menemukan hal-hal baru. 4. Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah. 5. Daya ingat yang kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat. 6. Kapasitas integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi. 7. Ketrampilan berkomunikasi secara efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan. 8. Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi. 9. Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar osrganisasi tersebut. 10. Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif. 11. Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan. 12. Kemampuan Menentukan Prioritas, biasanya yang menjadi titik tolak strategik organisasional adalah SWOT. 13. Kemampuan Membedakan hal yang Urgen dan yang Penting 14. Naluri yang Tepat, kemampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. 15. Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan, ketertarikan satu sama lain. 5

16. Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi. 17. Keteladanan, seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku. 18. Menjadi Pendengar yang Baik 19. Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisional, temporal dan spatial. 20. Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang. 21. Ketegasan 22. Keberanian 23. Orientasi Masa Depan 24. Sikap yang Antisipatif dan Proaktif

1. Jelaskan manfaat kegiatan kepemimpinan di alam terbuka dalam pengembangan potensi diri Jawab. a. Dapat mengenali diri sendiri maupun orang lain dan lingkungan, membawakan seseorang untuk tetap dapat menjaga dan mengendalikan perilaku dirinya dalam berinteraksi b. Banyak menimba ilmu dari keberadaan alam karena banyak unsur kepemimpinan yang didapat c. Melangkah untuk lebih terbuka, partisipatif, dan peran kepemimpinan dalam mengambil keputusan d. Pengalaman diperoleh dengan melakukan kegiatan (assigment) di alam terbuka maupun dalam ruangan, yang berorientasi kepada proses.

2. Teori sifat dalam kepemimpinan Jawab : Teori sifat dalam kepemimpinan adalah lebih menekankan pada atrubut-atribut/ciri-ciri pribadi yang dimiliki seorang pemimpin. Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat atau watak, kualitas pribadi yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Kualitas tersebut menyangkut asfek fisik dan psikis seperti kualitas pribadi tersebut diantaranya kondisi seorang dengan variabel sifat kepribadian seperti inisiatif, ketekunan, semangat, tanggung jawab, kewibawaan. Sedangkan asfek fisik diantaranya adalah tinggi badan, penampilan, tingkat energi dan lain sebagainya.

3. Sebutkan 8 ciri-ciri kepemimpinan yang efektif menurut stefen covery 1) Terus belajar (Selalu belajar) Pemimpin yang berprinsip menganggap hidupnya sebagai proses belajar yang tiada henti untuk mengembangkan lingkaran pengetahuan mereka. Di saat yang sama, mereka juga menyadari betapa lingkaran ketidaktahuan mereka juga membesar. Mereka terus belajar dari pengalaman. Mereka tidak segan mengikuti pelatihan, mendengarkan orang lain, bertanya, ingin tahu, meningkatkan ketrampilan dan minat baru. 2) Berorientasi pada pelayanan Pemimpin yang berprinsip melihat kehidupan ini sebagai misi, bukan karir. Ukuran keberhasilan mereka adalah bagaimana mereka bisa menolong dan melayani orang lain. Inti kepemimpinan yang berprinsip adalah kesediaan untuk memikul beban orang lain. Pemimpin yang tak mau memikul beban orang lain akan menemui kegagalan. Tak cukup hanya memiliki kemampuan intelektual, pemimpin harus mau menerima tanggung jawab moral, pelayanan, dan sumbangsih. 3) Memancarkan energi positif Secara fisik, pemimpin yang berprinsip memiliki air muka yang menyenangkan dan bahagia. Mereka optimis, positif, bergairah, antusias, penuh harap, dan mempercayai. Mereka memancarkan energi positif yang akan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya. Dengan energi itu mereka selalu tampil sebagai juru damai, penengah, untuk menghadapi dan membalikkan energi destruktif menjadi positif. 4) Mempercayai orang lain Pemimpin yang berprinsip mempercayai orang lain. Mereka yakin orang lain mempunyai potensi yang tak tampak. Namun tidak bereaksi secara berlebihan terhadap kelemahan-kelemahan manusiawi. Mereka tidak merasa hebat saat menemukan kelemahan orang lain. Ini membuat mereka tidak menjadi naif. 5) Hidup seimbang Pemimpin yang berprinsip bukan ekstrimis. Mereka tidak menerima atau menolak sama sekali. Meraka sadar dan penuh pertimbangan dalam tindakan. Ini membuat diri mereka seimbang, tidak berlebihan, mampu menguasai diri, dan bijak. Sebagai gambaran, mereka tidak gila kerja, tidak fanatik, tidak menjadi budak rencana-rencana. Dengan demikian mereka jujur pada diri sendiri, mau mengakui kesalahan dan melihat keberhasilan sebagai hal yang sejalan berdampingan dengan kegagalan. 6) Melihat hidup sebagai sebuah petualangan Pemimpin yang berprinsip menikmati hidup. Mereka melihat hidup ini selalu sebagai sesuatu yang baru. Mereka siap menghadapinya karena rasa aman mereka datang dari dalam diri, bukan luar. Mereka menjadi penuh kehendak, inisiatif, kreatif, berani, dinamis, dan cerdik. Karena berpegang pada prinsip, mereka tidak mudah dipengaruhi 7

namun fleksibel dalam menghadapi hampir semua hal. Mereka benarbenar menjalani kehidupan yang berkelimpahan. 7) Sinergistik Pemimpin yang berprinsip itu sinergistik. Mereka adalah katalis perubahan. Setiap situasi yang dimasukinya selalu diupayakan menjadi lebih baik. Karena itu, mereka selalu produktif dalam caracara baru dan kreatif. Dalam bekerja mereka menawarkan pemecahan sinergistik, pemecahan yang memperbaiki dan memperkaya hasil, bukan sekedar kompromi dimana masing-masing pihak hanya memberi dan menerima sedikit. 8) Berlatih untuk memperbarui diri Pemimpin yang berprinsip secara teratur melatih empat dimensi kepribadian manusia: fisik, mental, emosi, dan spiritual. Mereka selalu memperbarui diri secara bertahap. Dan ini membuat diri dan karakter mereka kuat, sehat dengan keinginan untuk melayani yang sangat kuat pula. 4. Jelaskan ciri-ciri staf yang baik 1) Memahami visi dan misi organisasi 2) Memiliki wawasan luas 3) Berfikir sistematik 4) Menguasai berbagai teknik pemecahan masalah 5) Memiliki human skill yang baik 6) Memiliki Kemampuan teknis dibidangnya 7) Memiliki etika kerja yang baik 8) Memiliki Intergritas. 5. Sudah adakah perpu yang menetapkan etika dalam keseluruhan aspeknya. Sudah ada perpu yang menetapkan etika dalam keseluruhan aspeknya, misalkan Peraturan Perundang-Udangan nomor 42 tahun 2004 tentang pembinaan jiwa korps dan kode etik Pegawai Negeri Sipil Presiden Republik Indonesia. Bahwa Peraturan tersebut telah menetapkan aspekaspek etika sebagai Pegawai Negeri Sipil. Antara lain: a. Etika dalam bernegara b. Etika dalam berorganisasi c. Etika dalam bermasyarakat d. Etika terhadap diri sendiri e. Etika terhadap sesama Pegawai Negeri Sipil. 6. Empati sebagai cermin kecerdasan emosional individu terhadap orang lain, apa yang saudara pahami tentang empathi? Empati adalah faktor esensial untuk membangun hubungan yang saling memercayai. Ia memandang empati sebagai usaha menyelam ke dalam perasaan orang lain untuk merasakan dan menangkap makna perasaan itu. Empati memberikan sumbangan guna terciptanya hubungan yang saling memercayai karena empati mengkomunikasikan sikap penerimaan dan pengertian terhadap perasaan orang lain secara tepat. 8

MANAJER MULTI BUDAYA :


1. Berpikir melampaui persepsi local & mengubah pandangan lazim menjadi positif 2. Siap berganti dengan pemikiran baru 3. Menciptakan kembali norma2 /praktek budaya yg didasrkan pd pengalaman baru 4. Memprogram kembali peta dan bangunan mental mereka 5. Siap menyesuaikan diri dgn lingkungan & gaya hidup baru 6. Menyambut baik seta memperlancar pengalaman2 lintas bangsa 7. Mendapatkan kemampuan dan kecakapan multi buday termasuk bhs asing 8. Bekerja efektif dl lingk multi nasional & multi budaya 9. Menciptakan sinergi budaya kapan saja & multi budaya 10. Memimpin kesempatan2 dan usaha trans nasional 11. Menciptakan scenario masa depan yg optimistic

MANAJEMEN KONFLIK
DEFINISI Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi. Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama. ASPEK POSITIF DALAM KONFLIK Konflik bisa jadi merupakan sumber energi dan kreativitas yang positif apabila dikelola dengan baik. Misalnya, konflik dapat menggerakan suatu perubahan : 1. Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab mereka. 2. Memberikan saluran baru untuk komunikasi. 3. Menumbuhkan semangat baru pada staf. 4. Memberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi. 5. Menghasilkan distribusi sumber tenaga yang lebih merata dalam organisasi. Apabila konflik mengarah pada kondisi destruktif, maka hal ini dapat berdampak pada penurunan efektivitas kerja dalam organisasi baik secara perorangan maupun kelompok, berupa penolakan, resistensi terhadap perubahan, apatis, acuh tak acuh, bahkan mungkin muncul luapan emosi destruktif, berupa demonstrasi. PENYEBAB KONFLIK Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab sebagai berikut: 1. Batasan pekerjaan yang tidak jelas 2. Hambatan komunikasi 3. Tekanan waktu 9

4. 5. 6. 7.

Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal Pertikaian antar pribadi Perbedaan status Harapan yang tidak terwujud

PENGELOLAAN KONFLIK Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan: 1. Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya. 2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan: Konflik dapat dikelola dengan dukungan untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; seorang junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. 3. Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup. 4. Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan. TEKNIK PENGELOLAAN KONFLIK Teknik 1: Ajak orang-orang yang sedang konflik pada tujuan yang lebih tinggi. Contoh, bagian anda terlibat konflik dalam menentukan kuota penjualan. Bagian keuangan menuntut penjualan setinggi-tingginya, sedangkan bagian anda menuntut dukungan biaya promosi besar-besaran. Begitu orang-orang itu kita ajak bicara pada tataran corporate, untuk tujuan yang lebih besar, mereka akan cenderung untuk berpikir lebih jernih. Teknik 2: Memperluas sumber daya yang ada. Konflik bisa terjadi karena sumber daya yang langka yang dibutuhkan banyak orang. Contoh, hanya ada satu saluran telpon untuk dua bagian. Ketika mereka akan menggunakannya, mereka saling berebut. Cara manajemen konfliknya? Ya, tambah saja pesawat telponnya. Ini adalah contoh yang sangat menggampangkan, namun saya harapkan anda menangkap gagasannya. Teknik 3: Penghindaran. Ini yang sering dilakukan oleh orang pada umumnya. Daripada ribut dan konflik terus dengan tetangganya, orang itu kemudian menghindar dan berusaha untuk tidak bertatapan dengan tetangganya itu. Ini memang bukan cara manajemen konflik yang efektif, namun kadang, dengan penghindaran ini, pihak yang ingin konflik akan berkurang semangat untuk konfliknya. 10

Teknik 4: Mencari titik temu. Ketika anda sebagai pemimpin dan menemui orang yang konflik, anda dapat memakai teknik ini. Teknik ini berusaha mencari persamaan yang ada antara pihak yang terlibat konflik, sekaligus juga diperkecil perbedaan yang ada. Contoh ada konflik antara bagian pemasaran dan produksi. Daripada berdebat perbedaan fungsi kedua bagian itu, manajemen konflik dapat mencari persamaan kedua bagian itu. Misalnya, mereka sama-sama fungsi yang sangat penting dalam perusahaan, karena tanpa keduanya, perusahaan tidak akan bisa hidup. Teknik 5: Kompromi. Ketika anda melakukan kompromi terhadap pihak yang terlibat konflik, mungkin masing-masing pihak tidak merasa puas terhadap keputusan itu. Namun manajemen konflik ini efektif jika topik/barang yang dikonflikkan bisa dibagi dua secara adil. Teknik 6: Pakai Power. Ini adalah cara paling kuno untuk manajemen konflik. Ketika orang yang konflik tidak mau menyudahi konfliknya, sebagai pemimpin anda gunakan kekuasaan anda untuk menyudahi konflik itu. Walau mereka tidak puas, namun karena mereka adalah bawahan anda, mau tidak mau mereka harus patuh kepada anda. Teknik 7: Mengubah sifat-sifat orang yang konflik. Mengubah sifat orang sangatlah sukar.Namun, ini adalah manajemen konflik yang efektif untuk jangka panjang. Contoh, di kantor anda dijumpai karyawan yang sering bertengkar dengan karyawan lainnya. Sebagai pemimpinnya, anda ajak pelan-pelan karyawan itu untuk mengubah perilakunya. Dengan sabar anda bimbing karyawan itu, dan akhirnya, ia mampu menjadi karyawan yang baik. Ketika karyawan itu sudah berubah sikapnya, konflik yang sering terjadi di bagian anda akan sangat berkurang. Teknik 8: Ubah strukturnya. Agar bagian promosi dan bagian produksi tidak saling menyalahkan, ubahlah strukturnya. Contoh, bagian pemasaran mengeluhkan betapa sulitnya mereka menjual karena produknya desainnya jelek, dan kualitasnya meragukan. Keluhan itu ditanggapi oleh bagian produksi dengan cara mereka membuat produk begitu karena memang tidak ada masukan dari bagian pemasaran. Sedang produk yang buruk, mereka mengeluh karena terjadi pemotongan anggaran produksi besar-besarandari bagian keuangan. Agar mereka tidak saling konflik, gabung saja dua bagian itu dibawah satu departemen. Sekali lagi contoh manajemen konflik yang saya tulis ini hanya untuk menggampangkan, dan bukannya resep yang harus diikuti secara membabi buta. Teknik 9: Ciptakan musuh bersama. Agar mereka tidak usreg saling konflik, ciptakan saja musuh bersama. Musuh ini dapat berupa pesaing agresif yang harus dihadapi dengan bersatu, dan bukannya terpecah belah seperti sekarang ini. Musuh ciptaan dapat pula berupa kunjungan pimpinan puncak ke bagian itu, yang terpaksa mereka harus bersatu padu untuk bersama-sama menyambut pimpinan itu.

11

STRATEGI MENGHADAPI KONFLIK 1. Menghindar Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi 2. Mengakomodasi Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama. 3. Kompetisi Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan. 4. Kompromi atau Negosiasi Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak. 5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya

MANAJEMEN WAKTU
Steve Pavlina memberi 15 tips manajemen waktu: Clarity is key : Langkah pertama yang penting adalah kita harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan yang hendak kita capai harus ditulis secara spesifik sehingga kita bisa mengetahui apakah kita sudah mencapainya atau belum. Langkah ini harus dilakukan lebih dulu sebelum langkah-langkah lainnya. Be flexible:Tujuan kita memang harus jelas dan pasti, tapi jalan menuju ke sana tidak harus jelas dari awal. Yang sering terjadi justru jalan tersebut harus mengalami penyesuaian di sana-sini. Begitu kita mengetahui sesuatu yang baru, kita harus siap untuk mengubah rencana kita. Use single handling :Sekali kita mengerjakan sesuatu, kerjakan semuanya sekaligus sampai tuntas 100%. Jangan dipecah-pecah. Tetap kerjakan tugas itu terus dan terus sampai benar-benar selesai. Ini memungkinkan kita untuk berkonsentrasi penuh pada tugas tersebut tanpa tercampur dengan hal-hal lain. 12

Failure is your friend :Jangan takut akan kegagalan. Orang yang banyak mengalami keberhasilan sebenarnya adalah juga orang yang banyak mengalami kegagalan. Mengapa ? Sebab mereka selalu mencoba dan mencoba. Penyesalan yang sesungguhnya adalah kalau kita tidak berani mencoba. Kita akan jauh lebih banyak belajar melalui berbuat daripada melalui berpikir. Do it now :Begitu kita mulai merasa malas melakukan sesuatu, katakan pada diri kita sendiri, Lakukan sekarang ! Lakukan sekarang ! Segera bertindak jauh lebih penting daripada terlalu lama berpikir. Lakukan saja seolah-olah kita tidak mungkin gagal. Triage ruthlessly :Singkirkan dengan tegas segala sesuatu yang menyita waktu kita. Misalnya saja, batalkan langganan majalah yang tidak berguna. Bahkan meskipun majalah itu gratis, namun kalau menyita waktu kita sebenarnya majalah itu mahal harganya. Begitu pula halnya dengan berbagai aktivitas yang tidak berguna. Identify and recover wasted time :Cari kebiasaan-kebiasaan yang membuang waktu kita dan singkirkan. Misalnya, jangan menulis email selama 30 menit kalau kita bisa menyelesaikan urusan itu dengan telepon 10 menit Aturan 80-20 (dikenal juga sebagai aturan Pareto) menyatakan bahwa 20% tugas memberikan 80% nilai. Kenali 20% tugas yang memberikan hasil optimal itu dan fokuskan waktu kita di sana. Jangan membuang waktu dengan 80% tugas yang hanya memberikan 20% nilai. Guard thy time :Kita memerlukan waktu yang khusus, tanpa interupsi, untuk bisa mengerjakan suatu tugas dengan efektif. Waktu khusus ini sangat penting. Sekali kita menemukan waktu seperti ini, jagalah dengan segala cara agar jangan sampai terganggu. Work all the time you work :Saat kita mengerjakan suatu tugas, fokuskan diri kita hanya pada tugas itu saja. Jangan mengerjakan sesuatu yang lain, seperti bercakap-cakap, membaca email atau browsing Internet. Kerjakan tugas itu dengan konsentrasi 100%. Di pihak lain, saat kita beristirahat, beristirahatlah sepenuhnya. Multitask :Karena perkembangan ilmu yang begitu cepat, satu-satunya cara untuk mengikutinya adalah kita juga harus menyerap ilmu baru secepat mungkin. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan multitask, yaitu melakukan beberapa hal secara bersamaan. Berbeda dengan poin 10 yang ditujukan untuk pekerjaan yang dengan intensitas tinggi (menuntut konsentrasi), poin 11 ini ditujukan untuk pekerjaan yang intensitasnya rendah. Misalnya, saat mengantri kita bisa membaca artikel, atau sambil menyetir mendengar program audio yang mendidik Experiment : Jangan takut bereksperimen dengan berbagai ide untuk meningkatkan produktivitas. Meskipun ide itu tidak lazim, jangan takut untuk mencoba. Cultivate your enthusiasm :Kita memerlukan antusiasme dalam melakukan segala sesuatu. Kalau kita antusias, bekerja akan terasa seperti bermain. Antusiasme ini perlu dipupuk terus-menerus dengan membaca bacaan atau dengarlah program audio yang bisa membangkitkan motivasi.

13

Eat and exercise for optimal energy :Satu hal yang perlu dijaga dengan baik adalah tubuh fisik kita dengan memakan makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur. Maintain balance :Jaga keseimbangan hidup kita. Jangan sampai kita terlalu sibuk bekerja sehingga kehidupan sosial kita terbengkalai. Semua aspek hidup kita harus dijaga tetap baik dan seimbang.

KOMUNIKASI ORGANISASI FUNGSI KOMUNIKASI ORGANISASI


a. Fungsi informatif Organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Maksudnya,seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan lebih tepat. b. Fungsi regulatif Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif Pertama, atasan atau orang yang berada dalam tataran managemen, yaitu mereka memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Kedua, berkaitan dengan pesan atau message,pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. c. Fungsi persuasif Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan lebih suka memersuasi bawahannya daripada memberi perintah d. Fungsi integratif Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan baik. JARINGAN KOMUNIKASI 1. Model Rantai Metode jaringan komunikasi di sini terdapat lima tingkatan dalam jenjang hirarkisnya dan hanya dikenal komunikasi sistem arus ke atas ( upward) dan ke bawah (downward), yang artinya menganut hubungan komunikasi garis langsung (komando) baik ke atas atau ke bawah tanpa terjadinya suatu penyimpangan. 2. Model Roda 14

Sistem jaringan komunikasi di sini, semua laporan, instruksi perintah kerja dan kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin empat bawahan atau lebih, dan antara bawahan tidak terjadi interaksi (komunikasi sesamanya). 3. Model Lingkaran Model jaringan komunikasi lingkaran ini, pada semua anggota/staff bisa terjadi interaksi pad a setiap tiga tingkatan hirarkinya tetapi tanpa ada kelanjutannya pada tingkat yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada setiap level. 4. Model Saluran Bebas/Semua Saluran Model jaringan komunikasi sistem ini, adalah pengembangan model lingkaran, di mana dari semua tiga level tersebut dapat melakukan interaksi secara timbal balik tanpa menganut siapa yang menjadi tokoh sentralnya. 5. Model Huruf Y Model jaringan komunikasi dalam organisasi di sini, tidak jauh berbeda dengan model rantai, yaitu terdapat empat level jenjang hirarkinya, satu supervisor mempunyai dua bawahan dan dua atasan mungkin yang berbeda divisi/departemen.

ARUS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


1. Komunikasi ke atas Merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Misal : dari ketua himpunan ke ketua bidang, atau dari ketua panitia ke para pelaksana. Komunikasi ini sangat penting untuk mempertahankan dan bagi pertumbuhan organisasi. Muncul manajemen umpan balik yang dapat menumbuhkan semangat kerja bagi anggota organisasi. Adanya perasaan memiliki dan merasa sebagai bagian dari organisasi dari bawahannya. Masalah yang timbul dalam komunikasi ke atas : 1) Karena pesan yang mengalir ke atas sering merupakan pesan yang harus didengar oleh hirarki yang lebih tinggi/atasan, para pekerja seringkali enggan menyampaikan pesan yang negatif. 2) Seringkali pesan yang disampaikan ke atas, terutama yang menyangkut ketidakpuasan bawahan, tidak didengar atau ditanggapi oleh manajemen. 3) Kadang-kadang pesan tidak sampai. Karena disaring oleh penjaga gerbang arus pesan. Atau bisa terjadi lebih baik bertanya pada rekan kerja atau sesama mahasiswa. 4) Arus ke bawah terlalu besar sehingga tidak ada celah untuk menerima pesan dari bawah. 5) Hambatan fisik. Biasanya secara fisik pimpinan dengan bawahan berjauhan. 2. Komunikasi ke bawah 15

Merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Contoh, pesan dari direktur pada sekretaris, dari ketua senat pada bawahannya, dll. Masalah yang timbul: Manajemen dan bawahan seringkali berbicara dengan bahasa yang berbeda. 3. Komunikasi Lateral Merupakan arus pesan antar sesama ketua bidang ke ketua bidang, anggota ke anggota. Pesan semacam ini bergerak di bagian bidang yang sama di dalam organisasi atau mengalir antar bagian. Masalah yang timbul 1) Bahasa yang khusus dikembangkan oleh divisi tertentu di dalam organisasi 2) Merasa bidangnya adalah yang paling penting dalam organisasi 4. Kabar Burung Jika tiga jenis komunikasi di atas mengikuti pola struktur formal di dalam organisasi, maka yang tergolong kabar burung tidak mengikuti garis formal semacam itu. Sulit melacak sumber asli penyampai pesan. Kabar burung seringkali dipergunakan apabila: 1) Ada perubahan besar dalam organisasi 2) Informasinya baru 3) Komunikasi tatap muka secara fisik mudah dilakukan 4) Anggotanya terkelompokan pada bidang-bidang tertentu.

MANAJEMEN WAKTU
Steve Pavlina memberi 15 tips manajemen waktu: Clarity is key : langkah pertama yang penting adalah kita harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan yang hendak kita capai harus ditulis secara spesifik sehingga kita bisa mengetahui apakah kita sudah mencapainya atau belum. Langkah ini harus dilakukan lebih dulu sebelum langkah-langkah lainnya. Be flexible :Tujuan kita memang harus jelas dan pasti, tapi jalan menuju ke sana tidak harus jelas dari awal. Yang sering terjadi justru jalan tersebut harus mengalami penyesuaian di sana-sini. Begitu kita mengetahui sesuatu yang baru, kita harus siap untuk mengubah rencana kita. 16

Use single handling :Sekali kita mengerjakan sesuatu, kerjakan semuanya sekaligus sampai tuntas 100%. Jangan dipecah-pecah.Tetap kerjakan tugas itu terus dan terus sampai benar-benar selesai. Ini memungkinkan kita untuk berkonsentrasi penuh pada tugas tersebut tanpa tercampur dengan hal-hal lain Failure is your friend :Jangan takut akan kegagalan. Orang yang banyak mengalami keberhasilan sebenarnya adalah juga orang yang banyak mengalami kegagalan. Mengapa ? Sebab mereka selalu mencoba dan mencoba. Penyesalan yang sesungguhnya adalah kalau kita tidak berani mencoba. Kita akan jauh lebih banyak belajar melalui berbuat daripada melalui berpikir. Do it now : Begitu kita mulai merasa malas melakukan sesuatu, katakan pada diri kita sendiri, Lakukan sekarang ! Lakukan sekarang ! Segera bertindak jauh lebih penting daripada terlalu lama berpikir. Lakukan saja seolah-olah kita tidak mungkin gagal. Triage ruthlessly : Singkirkan dengan tegas segala sesuatu yang menyita waktu kita. Misalnya saja, batalkan langganan majalah yang tidak berguna. Bahkan meskipun majalah itu gratis, namun kalau menyita waktu kita sebenarnya majalah itu mahal harganya. Begitu pula halnya dengan berbagai aktivitas yang tidak berguna. Identify and recover wasted time : Cari kebiasaan-kebiasaan yang membuang waktu kita dan singkirkan. Misalnya, jangan menulis email selama 30 menit kalau kita bisa menyelesaikan urusan itu dengan telepon 10 menit, Aturan 80-20 (dikenal juga sebagai aturan Pareto) menyatakan bahwa 20% tugas memberikan 80% nilai. Kenali 20% tugas yang memberikan hasil optimal itu dan fokuskan waktu kita di sana. Jangan membuang waktu dengan 80% tugas yang hanya memberikan 20% nilai. Guard thy time : Kita memerlukan waktu yang khusus, tanpa interupsi, untuk bisa mengerjakan suatu tugas dengan efektif. Waktu khusus ini sangat penting. Sekali kita menemukan waktu seperti ini, jagalah dengan segala cara agar jangan sampai terganggu. Work all the time you work : Saat kita mengerjakan suatu tugas, fokuskan diri kita hanya pada tugas itu saja. Jangan mengerjakan sesuatu yang lain, seperti bercakap-cakap, membaca email atau browsing Internet. Kerjakan tugas itu dengan konsentrasi 100%. Di pihak lain, saat kita beristirahat, beristirahatlah sepenuhnya. Multitask : Karena perkembangan ilmu yang begitu cepat, satu-satunya cara untuk mengikutinya adalah kita juga harus menyerap ilmu baru secepat mungkin. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan multitask, yaitu melakukan beberapa hal secara bersamaan. Berbeda dengan poin 10 yang ditujukan untuk pekerjaan yang dengan intensitas tinggi (menuntut konsentrasi), poin 11 ini ditujukan untuk pekerjaan yang intensitasnya rendah. Misalnya, saat mengantri kita bisa membaca artikel, atau sambil menyetir mendengar program audio yang mendidik. Experiment : Jangan takut bereksperimen dengan berbagai ide untuk meningkatkan produktivitas. Meskipun ide itu tidak lazim, jangan takut untuk mencoba. 17

Cultivate your enthusiasm : Kita memerlukan antusiasme dalam melakukan segala sesuatu. Kalau kita antusias, bekerja akan terasa seperti bermain. Antusiasme ini perlu dipupuk terus-menerus dengan membaca bacaan atau dengarlah program audio yang bisa membangkitkan motivasi. Eat and exercise for optimal energy : Satu hal yang perlu dijaga dengan baik adalah tubuh fisik kita dengan memakan makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur. Maintain balance : Jaga keseimbangan hidup kita. Jangan sampai kita terlalu sibuk bekerja sehingga kehidupan sosial kita terbengkalai. Semua aspek hidup kita harus dijaga tetap baik dan seimbang.

PEMBERDAYAAN SDM
Suatu aspek manajemen yang sangat kunci dan strategis, karena SDM menunjukkan daya yang bersumber dari manusia yang akan diberikan daya kepada sumber-sumber daya lainnya dalam suatu manajemen untuk mencapai tujuan SDM (Nawawi) : 1. Manusia yang bekerja di lingkungan organisasi (tenaga, karyawan) 2. Potensi manusiawi sbg penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya 3. Potensi yg merupakan asset dan berfungsi sbg model. TUJUAN PEMBERDAYAAN : Terwujudnya SDM yg memiliki kemampuan (kompetensi) yang kondusif, adanya wewenang (authority) yang jelas dan dipercaya serta adanya tanggungjawab (responsibility) yg akuntabel dlm rangka pelaksanaan misi organisasi. ASPEK2 YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN 1. Kemampuan/ kompetensi pegawai 2. Penempatan pegawai yang sesuai 3. Kewenangan yang jelas 4. Tanggungjawab yg jelas 5. Kepercayaan thd pegawai ybs 6. Dukungan thd pegawai ybs 7. Kepemimpinan 8. Motivasi

MANFAAT PEMBERDAYAAN SDM


Sebagai alat manajemen dal rangka memberdayakan PERENCANAAN PEMBERDAYAAN SDM Langkah-langkah tertentu yg diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bagi organisasi Tujuan Perencanaan SDM Perencanaan untuk kebutuhan masa depan Keseimbangan masa depan Pengadaan dan seleksai atau untuk pemberhentian sementara 18

perencanaanUntuk pengembangan PROSES PERNCANAAN SDM 1. Kegiatan analisis volume dan beban kerja yg terdiri dar 3 kegiatan : a. Melakukan usaha memastikan sebab2 Perencanan kebutuhan masa depan

7. Apa yang dimaksud perencanaan SDM


Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai tujuannya. Selain itu, pentingnya diadakan perencanaan sumber daya manusia ialah organisasi akan memiliki gambaran yang jelas akan masa depan, serta mampu mengantisipasi kekurangan kualitas tenaga kerja yang diperlukan.

Terdapat beberapa syarat untuk membuat sebuah perencanaan SDM yang baik, yakni : 1) Harus mengetahui secara jelas masalah yang direncanakannya. 2) Harus mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM dalam organisasi tersebut secara lengkap. 3) Mempunyai pengalaman luas tentang analisis pekerjaan (job analysis), kondisi organisasi, dan persediaan SDM. 4) Harus mampu membaca situasi SDM saat ini dan masa mendatang. 5) Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan. 6) Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan pemerintah, khususnya yang menyangkut tenaga kerja. Untuk sebuah perecanaan SDM yang baik, diperlukan tahapan-tahapan atau langkah dasar yang harus ditempuh: 1) Mampu menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM. 2) Mengumpulkan data dan informasi yang lengkap mengenai SDM. 3) Mengelompokkan data dan informasi tersebut, kemudian menganalisisnya. 4) Menetapkan beberapa alternatif yang kira-kira sanggup ditempuh. 5) Memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. 6) Menginformasikan rencana terpilih kepada para karyawan agar direalisasikan.

8. Pengguna SDM perlu organisasi, mengapa? Sumber Daya Manusia dalam organisasi berperan sebagai: 1) Alat manajemen (tool of management) dalam rangka memberdayakan berbagai sumber-sumber (resources) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi 2) Sebagai pembaharu manajemen (changes management), dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi 3) Sebagai inisiator terhadap organisasi dalam rangka memanfaatkan peluang guna meningkatkan dan mengembangkan organisasi 19

4) Sebagai mediator terhadap pihak-pihak lain dalam rangka memanfaatkan peluang guna meningkatkan kinerja organisasi 5) Sebagai pemikir (think-thank) dalam rangka pengembangan organisasi (Organization Development) 9. Kegiatan pemberdayaan sumber daya manusia penting dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, jelaskan mengapa? Karena pemberdayaan dalam suatu organisasi adalah memberikan daya yang lebih daripada daya sebelumnya terhadap berbagai hal seperti : unsur-unsur dalam organisasi/manajemen, aspek-aspek/komponen, kompetensi, wewenang dan tanggungjawab dalam organisasi/manajemen tersebut. Pemberdayaan dimaksudkandalam hal ini adalah memberikan daya energi atau power yang lebih dari sebelumnya.

PENGEMBANGAN POTENS DIRI


1. POTENSI DIRI =Kekuatan atau kelebihan yang dimiliki seseorang berupa kecerdasan, kemampuan, daya tangkap, dan ketelitian dalam melaksanakan kegiatan. Adapun jenis2 potensi tsb : potensi fisik, potensi mentl intelektual, potensi social emosional dan potensi spiritual. a. Pengembangan potensi diri = suatu proses yang bertahap dan sistematis, yang dimulai dengan mengenal potensi diri sendiri, mengenal konsep diri, mengidentifikasikan hambatan2 dalam pengembangan potensi diri, dan merancang pengembangan potensi diri. b. Cara pengembangan potensi diri : Mengoptimalkan pengenalan diri sendiri Mengukur potensi diri dari jumlah dan kualitas perwujudan kekuatan diri Mengenal konsep diri danlam melaksanakan kegiatan Mengidentifikasi kekuatan2 yg dapat dikembangkan Mengaktualisasikan kekuatan yang ada dalam diri sendiri 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pengembangan Potensi Diri Pengembangan potensi diri adalah suatu proses yang bertahap dan sistematis, yang dimulai dengan mengenal potensi diri sendiri, mengenal konsep diri, mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam pengembangan potensi diri, merancang pengembangan potensi diri. 10. Ada tiga aspek dalam penilaian diri
Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, di mana subjek yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Tiga aspek dalam penilaian diri adalah sebagai berikut : 1) Aspek kognitif

20

Ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.
2) Aspek Efektif

Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
3) Aspek Psikomotorik

Ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. 3. Jelaskan bagaimana menilai potensi diri dalam staf keuangan Penilaian potensi diri dalam staf kekuangan sebaiknya ditijau dari segi penilaian potensi diri staf antara lain: Kemampuan, keterampilan, kejujuran, ketekunan, ketelitian, kesabaran, dan kesungguhan. 4. Jelaskan manfaat potensi diri. Manfaat potensi diri adalah usaha-uasaha untuk memperluas dan memperdalam kesadaran mengenai berbagai aspek kecenderungan dan kekhususan diri sendiri yang sudah teraktualisasi maupun masih merupakan potensi. 5. Pengembangan potensi diri. Potensi adl daya/kekuatan baik yg sdh teraktualisasi tetapi belum optimal maupun belum teraktualisasi. Daya dpt bersifat positif yaitu berupa kekuatan dan yg negatif berupa kelemahan. Dlm pengembangan potensi diri yg dpt dikembangkan adl yg positif, sedangkan yg negatif justru hrs dicegah dan dihambat agar tdk berkembang. Pengembangan potensi diri adl suatu usaha atau proses yg terus menerus menuju personal mastery sehingga dpt membentuk pribadi yg mantap dan sukses. Pribadi yg mantap dlm artian menuju kpd kedewasaan mental, sedangkan pribadi yg sukses dlm artian pribadi yg mampu tampil sbg pemenang dg mengalahkan semua unsur negatif dlm diri kita. Jenis-jenis potensi antara lain potensi fisik, potensi mental intelektual, potensi sosial emosional dan potensi spiritual. Manfaat pengembangan potensi diri adl mengembangkan nature dan nurture secara tepat, dg harapan dpt mengembangkan potensi2 yg positif serta meminimalisasi potensi2 yg negatif. Tujuan akhirnya adl mampu berperan sesuai dg perannya masing2, baik sbg mahkluk individu, mahkluk sosial maupun mahkluk Tuhan, disamping itu pengembangan potensi diri akan membentuk pribadi2 yg sukses.

21

LAKIP
1. LAKIP : dokumen yg berisi gambaran pewujudan AKIP yg disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. LAKIP berisi tentang kinerja instansi dan akuntabilitasnya yg menggambarkan mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan dlm mewujudkan visi,misi tujuan dan sasaran organisasi instansi pemerintah. LAKIP merupakan media akuntabilitas setiap instansi pemerintah, merupakan bentuk perwujudan kewajiban menjawab yg disampaikan kepada atasannya atau pemberi wewenang, yg akhirnya bermuara kepada presiden untuk selanjutnya menjadi pertanggungjawaban kpd masyarakat. 2. Manfaat dan ciri-ciri LAKIP : Manfaat LAKIP adalah sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka pencapaian visi dan misi serta penjabarannya mencakup perencanaan strategic dan pertanggungjawabannya. Ciri2nya : disusun secara jujur, obyektif dan transparan yg memberikan penjelasan pertanggungjawaban atas pberbagai pelaksanaan kegiatan, penting bagi pengambilan keputusan dan dapat dimanfaatkan secara optimal. 3. Pengukuran Kinerja = Proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yg telah ditetapkan dalam mewujudkan visi misi dan strategi pemerintah (Kep. Kepala LAN No.239/2003) Ada 4 tahap yg harus dipahami untuk melakukan pengukuran kinerja : 1) Perencanaan stratejik dan peencanaan kinerja 2) Penetapan indicator kierja 3) Pengembangan system pengukuran data 4) Penyempurnaan ukuran kinerja a. Tujuan pengukuran kinerja : Menilai pencapaian, secara kuantitatif, setiap indikator kinerja Memberikan pemahaman bhw pengukuran kinerja tidak hanya difokuskan kepada indicator input saja, tetapi yg lebih penting adalah indikator output, outcomes, manfaat dan dampak Memberikan dasar pengukuran dan evaluasi kinerja yg lebih sistematis, terukur dan dapat diterapkan. b. Manfaat pengukuran kinerja : Membantu pimpinan instansi pemerintah dalam penentuan tingkat pencapaian tujuan yg perlu dicapai Memberikan umpan balik dalam proses evaluasi dan perumusan tindak lanjut, dalm rangka peningkatan kierja yad Menjadi alat komunikasi pimpinan organisasi, pegawai dan para stakeholders eksternal Sistem pengukuran kinerja yg baik dapt menggerakkan instansi pemerintah kea rah yg positif Mengidentifikasikan kualitas pelayanan instansi pemerintah 22

11. Apa yang dimaksud perencanaan strtategis Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).

PERBEDAAN OTONOMI, SENTRALISASI DESENTRALISASI PEMERINTAHAN:

DAN

Perbedaannya terletak pada kewenganan pemerintah, yaitu hak dan kekuasaan pemerintah untuk menentukan atau mengambil kebijakan dalam rangka penyeleng araan pemerintahan 1. Otonomi daerah : pada dasarnya adalah desentralisasi kewenangan yg selama ini berada pada pemerintah pusat dan propinsi kepada pemerintah kabupaten/ kota. Pembagian kewenangan tersebut diatur dalam UU No. 22/1999 dan selanjutnya dijabarkan melalui PP No. 25/2000 dan diikuti PP yg lain. Pembagian kewengannya sbb : a. Pemerintah pusat : menetapkan criteria dan standar serta kewenangan pengendalian dan pengawasan seluruh kegiatan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan. b. Pemerintah propinsi : sebagai pemerintah otonom dan sekaligus wakil dari pemerintah pusat, lebih banyak mengatur pengelolaan sumber daya dan bidang kegiatan lintas kabupaten/kota c. Pemerintah kbaupaten/kota lebih pada pengaturan dan pengelolaan sumberdaya dan kegiatan bidang2 yag terbatas dalam wilayah kabupaten/kota. Program pemerintah pusat yg menjadi kewenangan pemerintah daerah : adalah pengaturan dan pengelolaan sumber daya dan kegiatan bidang2 yg terbatas dalam wilayah kabupaten/kota. Penjabaran teknis mengenai kewenangan pemerintah yg meliputi kebijakan termasuk mekanisme ketatalaksanaan, standard & kriteria dilakukan oleh pimpinan departemen yg bersangkutan setelah dikonsultasikan dengan menteri dalam negeri/ menteri koordinator bidang yg bersangkutan.

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK :


Penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadap, mengkaji berbagai alternative pemecahan masalah atau pencapaian tujuan, dan dilakukan secara multi disiplin. Kebijakan publik : 23

Hubungan antar unit-unit Pemerintah dengan lingkungannya (J. E. Anderson, 1979). Anderson memberi makna bahwa: (1) kebijakan publik selalu mempunyai tujuan tertentu atau suatu tindakan yang berorientasi pada tujuan; (2). kebijakan tersebut berisi tindakan-tindakan atau pola-pola tindakan pejabat pemerintah; Apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh Pemerintah (T. R. Dye, 1975) Sejumlah kegiatan yang saling terkait (R. Rose, 1969) Tindakan pemerintah pada suatu lingkungan politik tertentu untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang (C. J. Friedrich) Kebijakan publik dalam bentuknya dapat bersifat positif maupun negatif. Kebijakan publik bersifat positif dapat berbentuk undang-undang, perda dll., serta bersifat otoritatif. Sifat memaksa ini yg membedakan kebijakan publik dengan kebijakan lainnya. Sedang yg negatif berupa suatu keputusan pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu terhadap persoalan tertentu dlm masyarakat.(James Anderson. 1979: 3 4). 1. Agenda seting : suatu tahap sebelum perumusan kebijakan dilahirkan, yaitu bagaimana isu-isu itu muncul pada agenda pemerintah yg perlu ditindaklanjuti berupa tindakan2 pemerintah : Mengedepankan masalah untuk ditangani pemerintah (Charles O. Jones) Pencarian dan penyaringan issue (Hogwood & Gunn) Pengarah dan jendela kebijakan (Kingdon) Mengapa sejumlah isu diabaikan : Kerancuan/ketidakjelasan nilai Tidak dianggap sebagai urusan pemerintah Sudah menjadi rutinitas Ditimpa oleh issue lain 2. Implementasi merupakan aspek yg penting, bahkan lebih penting daripada pembuatan kebijakan. Kebijakan2 akan sekedar berupa impian atau rencana yg tersimpan dalam arsip apabila tidak diimplementasikan.Tugas implementasi adalah mengembangkan suatu struktur hubungan antara tujuan kebijakan dengan tindakan pemerintah untuk merealisasikan tujuan2 kebijakan. Kebijakan publik mengandung resiko untuk mengalami kegagalan. Kegagalan ini dikategorikan menjadi non implementation dan unsuccessful implementation 1. Monitoring Kebijakan : kegiatan pengawasan thd implementasi kebijakan. Ada 4 tujuan monitoring : compliance (kesesuaian/kepatuhan), auditing (pemeriksaan), accounting, dan explanation 2. Evaluasi kebijakan: suatu pengkajian secara sistematik dan empiris thd akibat2 dari suatu kebijakan dan program pemerintah yg sedang berjalan dan kesesuaiannya dengan kebijakan tesebut. Merupakan 24

proses politik yg melibatkan para birokrat, politisi dan fihak2 luar pemerintah.

STRATEGI PENGEMBANGAN PELAYANAN PRIMA :

DAN

PELAKSANAAN

Tantangan yg sangat mendasar dalam mengimplementasikan manajemen pelayanan yg berbasis pelanggan adalah bahwa pelanggan yg dilayani oleh a[paratur sangat beraneka ragam atau mempunyai karekteristik yg berbeda2. Dengan demikian memerlukan penerapan system manajemen kelaitas yg berfokus pada pelanggan, dan dapat berhasil guna apabila lebih awal diketahui hambatan yg dihadapi. Oleh karena itu ada 2 hal pokok keberhasilan pengembangan manajemen kualitas suatu organisasi, yaitu keinginan besar manajemen puncak untuk menerapkan prinsip2 kualitas dalam organisasi dan prisip2 itu diakomodasikan ke dalam manajemen kaulitas. Jadi strategi pelaks pelay prima adalah mengembalikan citra aparatur untuk memberikan pelayanan terbaik dengan menyedeiakan nilai tambah bagi pelanggan , dekat dengan pelanggan, mengenali kemungk terjadinya masalah, dan bertindak cepat, tepat akurat dalam menyelesaikan keluhan pelanggan, serta menyediakan cara dan wewenang kepada staf digaris depan untuk bertindak cepat dalam memperbaiki kesalahan, dan mengenali apa yg diha rgai oleh pelanggan .

SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN :


suatu tata pola perencanaan, pelaksanaan, pengendalian pelaksanaan, evaluasi pasca kebijaksanaan dan program-program pembangunan secara jangka panjang, menengah, dan operasional tahunan Landasan SPP : Landasan Idiil : Pancasila Landasan Konstitusional : UUD 45 (ps.3, 23, 33) Landasan operasional (kaidah pelaksanaan): GBHN/PENGGANTI GBHN Arah Kebijakan Pembangunan Nasional : Menyeluruh, terarah dan terpadu, yang berlangsung secara terus menerus untuk mewujudkan tujuan nasional seperti yang dimaksudkan dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945 Ada butir arah kebijakan nasional yang dikelompokkan dalam sembilan bidang pembangunan,yaitu: hukum, ekonomi, politik, agama, pendidikan, sosial dan budaya, daerah, sumber daya alam dan lingkungan hidup, pembangunan pertahanan dan keamanan Metode : Dalam menyusun sistem pengelolaan pembangunan menerapkan fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penerapan, pemantapan, evaluasi dan pengawasan Visi Pembangunan Nasional : Gambaran masa depan bangsa Indonesia yang ingin kita ciptakan agar dapat menjadi bangsa yang maju & mandiri Visi tersebut merupakan gambaran yang menantang sehingga diperlukan langkah-langkah antisipatif & inovatif 25

MEMBANGUN KEPEMERINTAHAN YG BAIK


1. Yg melatarbelakangi Good Governance(GG) : penegakan supremasi hukum dan pemberantasan KKN, penghormatan hak azasi manusia dan masih banyak perubahan interaksi sosial, politik dan ekonomi antara pemerintah dan masyarakat Proses perubahan Era Globalisasi & Tek.Informasi Negara- negara di dunia menujukonsep kepemerintahan yang baik (Good Governance) Trend global perubahan paradigma belajar dari pengalaman kegagalan penyelenggaraan pemerintahan (Mis: Indonesia di era orde baru) 2. Pengertian GG : Good Governance adalah suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang : solid dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha. (world Bank) a. Mengapa perlu menuju GG : Sistem kepemerintahan yang lama, sudah tidak mampu lagi mengakomodasi dan mengatur interaksi kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat, yang cenderung semakin kompleks, semakin dinamis, dan semakin beragam Tekanan arus globalisasi (atas dorongan perkembangan iptek): Sistem pemerintahan lama, tidak mampu mengendalikan KKN Sistem pemerintahan lama, yang menempatkan pemerintah bertindak sebagai subyek dan masyarakat sebagai obyek pembangunan ( pemerintah menjadi pelaku utama pembangunan, dan masyarakat kurang diberdayakan),membuat warga bangsa (sdm) kurang produktif dan kurang berkembang 12. Sebutkan asas good governance? Good governance merupakan proses penyelenggaraan kekuasaan dalam menyediakan barang dan jasa publik (public goods dan services.). Prinsip-prinsip good governance antara lain adalah prinsip efektifitas (effectiveness), keadilan, (equity), Partisipasi (participation), Akuntabilitas (accountability) dan tranparansi (transparency). Asas reformasi birokrasi yang dikenal dengan istilah prinsip good governance, sebagai berikut: 1) Asas Kepastian Hukum, adalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan per-UU-an, kepatuhan dan keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara. 26

2) Asas Tertib Penyelenggaraan Negara, adalah asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian Penyelenggara Negara; 3) Asas Kepentingan Umum, adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum daripada kepentingan individu atau kelompok dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif. 4) Asas Keterbukaan, adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yg benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara. 5) Asas Proporsionalitas, adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara Negara. 6) Asas Profesionalitas, adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kompetensi, kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7) Asas Akuntabilitas, adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai ketentuan peraturan per-UU-an yang berlakut. 8) Asas Efektifitas, adalah asas yang berorientasi pada tujuan yang tepat guna dan berdaya guna 9) Asas Efisiensi, adalah asas yang berorientasi pada minimalisasi penggunaan sumber daya untuk mencapai hasil kerja yang terbaik

TEKNIK ANALISIS MANAJEMEN (TAM)


TAM = Cara menrapkan metode ilmiah dalam merinci dan menilai keadaan lingkungan secara komprehensif guna memperoleh informasi faktor kunci keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan & sasaran organisasi, shg menghasilkan strategi, program, kegiata yg tepat dialkukan Kerangka analisis : 1. Mengumpulkan fakta dan data atau identifkasi faktor2 2. Pengolahan fakta & data/ penilaian factor 3. Penyajian & interptretasi hasil pengolahan data atau penentuan FKK 4. Penyusunan dan pemilihan alternative 5. Pengambilan keputusan / pemilihan alternative (menent tujuan, sasaran, kinerja) 6. Perencanaan tindakan yg dilakukan (strategi/program/kegiatan)

TELAAHAN STAF PARIPURNA (TSP)


1 Pentingnya TSP : 27

Salah satu prinsip dalam manajemen modern adalah berorientasi pada pencapaian tujuan. Dalam pencapaian tujuan dan sasaran tsb seringkali dijumpai berbagai masalah yaitu adanya kesenjangan antara apa yg telah ditentukan dengan kenyataan. Dalam hal ini peranan staf sebagai pembantu pimpinan sangat diharapkan dalam memberikan telaahannya yg paripurna, artinya telaahan yg disampaikan telah disiapkan dengan matang, dengan data yg lengkap dan akurat sehingga telaahan staf tersebut akan mempermudah tugas pimpinan dalam mengambil keputusan atau kebijakan shg tujuan organisasi dapat dicapai dgn efektif dan efisien. Bantuan yg dpt diberikan a.l : Pengumpulan dan analisis data Pemberian rekomendasi/ alternative tindakan Sosialisasi kebijakan pimpinan Persiapan rencana dan pelaksanaannya Pemantauan dan evaluasi kegiatan operasional 2 Langkah2 Pemecahan masalahalam TSP : Penelaahan dan perumusan masalah Analisis data/fakta/keterangan Penarikan kesimpulan Perumusan saran, kegiatannya : pengembangan alternative, evaluasi masing2 alternatif; pembandingan antara konsekuensi altenatif; penentuan alternative terbaik 3 Teknik pemecahan masalah dan pengambilan keputusan : Brainstorming (curah pendapat) : terstuktur & tak terstruktur Teknik group nominal (teknik megambil keputusan dlm kelompok) Penggunaan criteria pembobotan (dalam mengevaluasi alternative) 4 Contoh Format TSP : Untuk : . Dari : . No : . Tgl : . Sifat : . Lamp : . Perihal : . 1. Masalah : .. 2. Pemecahan masalah : a. Pengembangan alternative pemecahan b. Evaluasi alternative c. Pemilihan alternative terbaik 3. Kemungkinan hambatan: 4. Rencana pelaksanaan : ..

13. Buat contoh staf paripurna Contoh staf paripurna antara lain: Staf yang mempunyai kosep-konsep yang diajukan kepada pmpinan diuraikan secara singkat, isinya padat focusnya jelas dan bahasa yang 28

digunakan mdah dipahami serta didukung oleh data/informasi yang lengkap dan akurat, dan konsep telah dipersiapkan sebaik-baiknya sehingga matang, tergambar dengan jelas, memudahkan pimpinan memertimbangkan untuk mengambil eputusan, serta mengandunng berbagai alternative pemecahan masalah, penjelasannya memberikan saran pemilihan alternative yang terbaik.

14. Apa yang dimaksud dengan telaahan staf paripurna Jawab : Yang dimaksud dengan telaahan staf paripurna adalah telaahan yang disampaikan telah disiapkan dengan matang, dengan data yang lengkap dan akurat sehingga telaahan staf tersebut akan mempermudah pelaksanaan tugas pimpinan dalam mengambil keputusan atau kebijakan, sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

15. Jelaskan Telaahan Staf Paripurna Telaah staf paripurna adalah staf yg disampaikan staf kpd pimp yang lengkap dan konprenhensip dan berupa pilihan alternatif dmn pim tinggal memilih ya atau tdk, dan dg telaahan tsb pimp terhindar dari ide yg setengah matang atau berlebihan Konsep penyusunan telaahan staf yaitu sebuah sarana komunikasi kedinasan, dengan sarana tersebut staf memberikan saran-saran cara bertindak kpd pimpinan. Untuk memecahkan suatu masalah tertentu, saran-saran cara bertindak itu dituangakn dlm bentuk tulisan staf resmi (staf paper atau kertas kerja. Yg berisi analisis singkat namun teliti serta saran-saran yang memecahkan terhadap suatu masalah tertentu. Telaah staf dibuat untuk membantu pimpnan dalam mengambil keputusan untuk memecahkan masalah tertentu. Telaah staf berlaku secara intern dalam suatu kesatuan organisasi dan merupakan hsl analisis yg dilakukan oleh seorang atau beberpa org staf. Sebagai suatu sarana penyampaian saran untuk memecahkan suatu maslah yg rumit , maka penyususnnan dan pengkajian telaah staf harus didasarkan pd azas pekerjaan staf paripurna (completed staf work) Bantuan yg dpt diberikan oleh staf antara lain : Pengumpulan dan analisis data Pemberian rekomendasi /alternatif tindakan Sosialiasi kebijakan pimpinan Persiapan rencana dan pelaksanaannya Pemantauan dan evaluasi kegiatan

TEORI DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN


Penggunaan indikator dan variabel pembangunan bisa berbeda untuk setiap Negara. Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan mungkin masih sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa, layanan kesehatan pedesaan, dan harga makanan pokok yang rendah. Sebaliknya, di Negara-negsara yang telah dapat memenuhi 29

kebutuhan tersebut, indikator pembangunan akan bergeser kepada factorfaktor sekunder dan tersier (Tikson, 2005). Sejumlah indikator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga internasional antara lain pendapatan perkapita (GNP atau PDB), struktur perekonomin, urbanisasi, dan jumlah tabungan. Disamping itu terdapat pula dua indikator lainnya yang menunjukkan kemajuan pembangunan sosial ekonomi suatu bangsa atau daerah yaitu Indeks Kualitas Hidup (IKH atau PQLI) dan Indeks Pembangunan Manusia (HDI).

Kelompok Teori Pembangunan :


1. Kel. Teori yg menekankan perlunya perubahan struktural melalui intervensi pemerintah (Rostow, Rosenstein-Rodan, & Hirschman) WW.Rostow : proses pembangunan suatu Negara harus melalui tahapan tertentu scr berurutan : tahap masyarakat tradisional, prakondisi agar dapat tinggal landas, lepas landas, dorongan menuju kedewasaan & tahap konsumsi tinggi Rosenstein-Rodan : selain memberikan tekanan pada perubahan struktural, juga member tekanan pada pentingnya perubahan dilakukan scr besar-besaran & serentak Hirschman : Meski senada dgn R-R mengenai perlu adanya keterkaitan antar industry, dilain pihak mengemukakan strategi sbb : a) pembangunan social overhead capital tidak selalu harus mendahului pemb. kegiatan produktif langsung; b) jenis industry tidak perlu serentak dibangun 2. Teori yg menolak adanya intervensi pemerintah, dan hanya percaya pada keampuhan mekaisme pasar (Teori Solow). Aliran neoklasik ini mengatakan bahwa kurang berhasilnya pembangunan justru karena pemerintah terlalu banyak intervensi. Ciri-cirinya : Mekanisme pasar harus disebarluaskan Jalan keluar masalah pemb yg menyangkut upaya peningk efisiensi alokasi sumber ekoomi, dengan membiarkan price signals berfungsi scr bebas. 3. Kel. Teori Endogenous, yg mengambil jalan tengah dengan menganjurkan adanya keseimbangan antara intevensi pemberintah & mekanisme pasar (Harrod- Domar). Mengemukakan perlunya tingkat tabungan masyarakat yg cukup tingggi sbg syarat peningkatan pertumbuhan. Rumus : Pertumbuhan pendapatan Nasional = tingkat tabungan/ capital output ratio. Indikator Pembangunan : a. Indikator ekonomi makro : Pertumbuhan ekonomi, yag diukur oleh pertumbuhan Produk Domestik Bruto Struktur Ekonomi : distribusi PDB & % distribusi kesempatan kerja Stabilitas Ekonomi Defisit/ surplus APBN/PDB Kebutuhan investasi & sumber pembiayaan 30

b. Indikator Pemb. Non Ekonomi Sosbud, pol, hokum & pertahanan c. Indikator Pemb. Gabungan (HDI) Gabungan 3 unsur utama pembangunan : harapan hidup (longevity); knowledge, & kesejahteraan ekonomi

16. Apa yang dimaksud teori Harrod-Domar apakah dapat diterapkan di Indonesia Teori Harrod-Domar merupakan teori yang memberi rincian lebih lanjut atas pernyataan Rostow bahwa pertumbuhan dan pembangunan suatu negara mempersyaratkan adanya tingkat tabungan yang cukup besar. Harrod-Domar menspesifikasikan lebih lanjut hubungan besaran tingkat tabungan/investasi untuk menghasilkan tingkat pertumbuhan tertentu. Melalui suatu rumus hubungan ini ditunjukkan dengan memperkenalkan suatu konsep baru, yaitu rasio antara investasi (capital) dengan pendapatan nasional (output), yaitu konsep capita loutput ratio) yang dalam rumusnya diberi notasi k. Rumus pertumbuhan Harrod-Domar tersebut adalah sebagai Y/Y = s/k dimana : Y = pendapatan nasional Y/Y = pertumbuhan pendapatan nasional s = tingkat tabungan k = capital-output ratio Teori dan rumus Harrod-Domar ini menunjukkan bahwa dengan kapital tertentu, maka semakin tinggi tingkat tabungan akan semakin tinggi pertumbuhan ekonomi. Rumus ini juga memberi jalan pada upaya pemecahan masalah untuk meningkatkan pertumbuhan melalui penambahan dana dari luar negeri (bantuan, pinjaman ataupun investasi luar negeri) dalam hal tabungan dalam negeri tidak mencukupi (adanya savings-investment gap yaitu ketika jumlah investasi yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tertentu lebih besar daripada jumlah tabungan dalam negeri yang tersedia, suatu keadaan yang lazimnya dialami negaranegara yang sedang membangun).

Penilaian atas teori Harrod-Domar. Teori Harrod-Domar memberikan rumus sederhana yang dapat diterapkan negara-negara yang sedang membangun untuk menghitung besaran pembiayaan investasi untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tertentu. Dilain pihak, teori Harrod-Domar hanya membahas aspek ekonomi dan tidak mempersoalkan masalah non-ekonomi yang merupakan kendala yang nyata dihadapi dalam proses pembangunan. Selain itu, Harrod-Domar membahas aspek ekonomi ini hanya pada tingkat agregat dalam mana teori ini menjelaskan pentingnya keseimbangan antara permintaan agregat (aggregat demand) dengan penawaran agregat (aggregat supply). 31

17. Salah satu teori pembangunan ekonomi adalah teori Rostow. Apakah teori Rostow itu? Dapatkah diterapkan di Indonesia? Menurut Rostow, proses pertumbuhan ekonomi bisa dibedakan ke dlm 5 tahap : 1) Masyarakat tradisional (the traditional society), 2) Prasyarat untuk tinggal landas (the preconditions for take-off), 3) Tinggal landas (the take-off), 4) Menuju kekedewasaan (the drive to maturity), dan 5) Masa konsumsi tinggi (the age of high mass-consumption) Dasar pembedaan tahap pembangunan ekonomi menjadi 5 tahap tersebut adl: Karakteristik perubahan keadaan ekonomi, sosial, dan politik yg terjadi. Menurut Rostow, pembangunan ekonomi atau proses transformasi suatu masya-rakat tradisional menjadi masyarakat moderen meru-pakan suatu proses yg multidimensional. Pembangunan ekonomi bukan hanya berarti perubahan struktur ekonomi suatu negara yg ditunjukkan oleh menurunnya peranan sektor pertanian dan peningkatan peranan sektor industri saja.

PEMBANGUNAN DAERAH, SEKTOR & NASIONAL


1. PEMBANGUNAN DAERAH Tujun pembangunan daerah, baik yg dilaksanakan dlm rangka desentralisasi, dekonsentrasi, tugas perbantuan maupun atas kemauan sendiri, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan kemudahan sesuai dengan tujuan pembangunan mnasional dan pendirian NKRI Strategi pemb daerah : ketentuan mengenai garis besar rencana pembangunan daerah Rencana pemb daerah: ketentuan daerah yg memuat ketetapan mengenai pembangunan daerah yg akan dilaksanakan Tahapan : persiapan, pelaksanaan, menyusun laporan pelaks, & menyelsiakan pertangungjawaban

2. PEMBANGUNAN SEKTOR = usaha meningkatakan pengelolaan manfaat sumberdaya sektoral untuk mendukung pembangunan daerah & pemb nasional Tantangan : rendahnya produktifitas sector sehingga tidak mencukupi keperluan masyarakat luas, keterbatasan dana dan sarana & keterbatasan sumber daya sektoral 32

Contoh : pemb sector pertanian untuk meningkatakan hasil pertanian; pemb sector hankam untuk melindungi seluruh wil Negara RI; pemb sector industry untuk meningkatkan PRD & GNP; pem sector kesehatan untuk meningkatakan kesehatan seluruh masyarakat. 3. PEMBANGUNAN NASIONAL = merupakan penjabaran dari tujuan bangsa Ind yg tercantum dalam pemb UUD 45. Tantangan ; meliputi bid pol, sosbud, lingk, ekonomi DN, & kondisi perdagangan LN. Dana berasal dari produksi barang dan jasa, dana pinjaman dan hibah dr Negara lain & org internasional.

TEORI DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN


Penggunaan indikator dan variabel pembangunan bisa berbeda untuk setiap Negara. Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan mungkin masih sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa, layanan kesehatan pedesaan, dan harga makanan pokok yang rendah. Sebaliknya, di Negara-negsara yang telah dapat memenuhi kebutuhan tersebut, indicator pembangunan akan bergeser kepada factorfaktor sekunder dan tersier (Tikson, 2005). Sejumlah indicator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga internasional antara lain pendapatan perkapita (GNP atau PDB), struktur perekonomin, urbanisasi, dan jumlah tabungan. Disamping itu terdapat pula dua indicator lainnya yang menunjukkan kemajuan pembangunan sosial ekonomi suatu bangsa atau daerah yaitu Indeks Kualitas Hidup (IKH atau PQLI) dan Indeks Pembangunan Manusia (HDI). Berikut ini, akan disajikan ringkasan Deddy T. Tikson (2005) terhadap kelima indikator tersebut : 1. Pendapatan perkapita Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun PDB merupakan salah satu indikaor makro-ekonomi yang telah lama digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Dalam perspektif makroekonomi, indikator ini merupakan bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Tampaknya pendapatan per kapita telah menjadi indikator makroekonomi yang tidak bisa diabaikan, walaupun memiliki beberapa kelemahan. Sehingga pertumbuhan pendapatan nasional, selama ini, telah dijadikan tujuan pembangunan di negara-negara dunia ketiga. Seolah-olah ada asumsi bahwa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara otomatis ditunjukkan oleh adanya peningkatan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi). Walaupun demikian, beberapa ahli menganggap penggunaan indikator ini mengabaikan pola distribusi pendapatan nasional. Indikator ini tidak mengukur distribusi pendapatan dan pemerataan kesejahteraan, termasuk pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi. 2. Struktur ekonomi 33

Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan mencerminkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelaskelas sosial. Dengan adanya perkembangan ekonomi dan peningkatan per kapita, konstribusi sektor manupaktur/industri dan jasa terhadap pendapatan nasional akan meningkat terus. Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan atas barangbarang industri, yang akan diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja. Di lain pihak , kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional akan semakin menurun. 3. Urbanisasi Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk yang bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Urbanisasi dikatakan tidak terjadi apabila pertumbuhan penduduk di wilayah urban sama dengan nol. Sesuai dengan pengalaman industrialisasi di negara-negara eropa Barat dan Amerika Utara, proporsi penduduk di wilayah urban berbanding lurus dengn proporsi industrialisasi. Ini berarti bahwa kecepatan urbanisasi akan semakin tinggi sesuai dengan cepatnya proses industrialisasi. Di Negara-negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di wilayah perkotaan, sedangkan di Negara-negara yang sedang berkembang proporsi terbesar tinggal di wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena ini, urbanisasi digunakan sebagai salah satu indicator pembangunan. 4. Angka Tabungan Perkembangan sector manufaktur/industri selama tahap industrialisasi memerlukan investasi dan modal. Finansial capital merupakan factor utama dalam proses industrialisasi dalam sebuah masyarakat, sebagaimana terjadi di Inggeris pada umumnya Eropa pada awal pertumbuhan kapitalisme yang disusul oleh revolusi industri. Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun pemerintah. 5. Indeks Kualitas Hidup IKH atau Physical Qualty of life Index (PQLI) digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks ini dibuat indicator makroekonomi tidak dapat memberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan ekonomi. Misalnya, pendapatan nasional sebuah bangsa dapat tumbuh terus, tetapi tanpa diikuti oleh peningkatan kesejahteraan sosial. Indeks ini dihitung berdasarkan kepada (1) angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun, (2) angka kematian bayi, dan (3) angka melek huruf. Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian b yi akan dapat menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga yang langsung beasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf, dapat menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan. Variabel ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena tingginya status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para anggotanya. Oleh para pembuatnya, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik untuk 34

mengukur kualitas manusia sebagai hasil dari pembangunan, disamping pendapatan per kapita sebagai ukuran kuantitas manusia. 6. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) The United Nations Development Program (UNDP) telah membuat indicator pembangunan yang lain, sebagai tambahan untuk beberapa indicator yang telah ada. Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas sumber daya manusia. Menurut UNDP, pembangunan hendaknya ditujukan kepada pengembangan sumberdaya manusia. Dalam pemahaman ini, pembangunan dapat diartikan sebagai sebuah proses yang bertujuan m ngembangkan pilihan-pilihan yang dapat dilakukan oleh manusia. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa peningkatan kualitas sumberdaya manusia akan diikuti oleh terbukanya berbagai pilihan dan peluang menentukan jalan hidup manusia secara bebas. Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai factor penting dalam kehidupan manusia, tetapi tidak secara otomatis akan mempengaruhi peningkatan martabat dan harkat manusia. Dalam hubungan ini, ada tiga komponen yang dianggap paling menentukan dalam pembangunan, umur panjang dan sehat, perolehan dan pengembangan pengetahuan, dan peningkatan terhadap akses untuk kehidupan yang lebih baik. Indeks ini dibuat dengagn mengkombinasikan tiga komponen, 1) rata-rata harapan hidup pada saat lahir, 2) rata-rata pencapaian pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMU, 3) pendapatan per kapita yang dihitung berdasarkan Purchasing Power Parity. Pengembangan manusia berkaitan erat dengan peningkatan kapabilitas manusia yang dapat dirangkum dalam peningkatan knowledge, attitude dan skills, disamping derajat kesehatan seluruh anggota keluarga dan lingkungannya

NEGOSIASI, KOLABORASI DAN JEJARNG KERJA


Proses adanya 2/lebih pihak2 yg menggunakn tawar-menawar untuk menyatukan perbedaan masing2 pihak yg bernegosiasi. 1. Dua Paradigma bernegosiasi : Distributive bargaining : menggunakan pendekatan win and lose. Contoh penggajian Integrative bargaining : menggunakan pendekatan win and win, kedua pihak memperoleh keuntungan. Contoh : buruh dgn manajemen perusahaan, batas wilayah 2. Langkah2 negosiasi : Persiapan, dgn mencari tahu keadaan mitra & kehendak yg diinginkan Evaluasi alternative/ kemungkinan Identifikasi berbagai kepentingan Membuat pertukaran & menciptakan keuntungan bersama 3. 3 Strategi negosiasi : Competitive strategy I win,you lose Collaborative strategy Apa jalan terbaik untuk tujuan bersama 35

Subordinative You win, I lose 4. 3 Unsur penting : Negosiasi sbg tindakan bersama Negosiasi sbg suatu alat Negosiasi untuk mengajukan kepentingan 5. Beberapa guidelines : Menentukan tuntutan/permintaan akan tetapi tidak melampaui batas Mendorong kompromi tanpa mengalahkan Jangan tamak Jangan mempermalukan pihak lain

KOLABORASI =
Proses mendasar dari bentuk kerjasama yg menghasilkan kepercayaan, integritas, dan terobosan melalui pencapaia konsensu, kepemilikan dan keterpaduan pada setiap aspek organisasi 1. Ada 5 Komponen utama : collaborative structure, collaborative leadership, collaborative vision, collaborative team process & collaborative structure. 2. 7 Nilai dasar kolaborasi : Saling menghormati Penghargaan dan integritas Rasa memiliki dan bersekutu Consensus/kesepakatan Hubungan berdasarkan kepercayaan Tanggungjawab penuh dan accountability Pengakuan dan pertumbuhan 3. 3 tahap kolaborasi : Problem setting (menentukan permasalahan, identifikasi sumber2 Direction setting (menentukan aturan dasar, menyusun agenda & mengorganisasikan) Implementation 4. 10 langkah Kepemimpinan Kolaboratif : Analyse your core values Assess your skills Merumuskan visi & misi Menetapkan kembali filosofi dalam memimpin Menilai perilaku anda Analisa peran2 anda Menentukan pilihan Menetapkan tolok ukur & memperlajari kembali umpan balik Melaks rencana tindkan Evaluate & celebrate progress 18. Jelaskan tiga hal penting dalam kolaborasi 1) Problem Setting; menentukan permasalahan, mengidentifikasikan sumber-sumber, dan sepakat untuk kolaborasi dengan pengguna jasa. 36

2) Direction Setting: menentukan aturan dasar, menyusun agenda dan mengorganisasikan sub-sub kelompok. Menyatukan informasi yang ada, meneliti pilihan, dan memperbanyak persetujuan yang diinginkan. 3) Implementation: ketentuan yang telah disepakati dan didorong oleh pihak dari luar telah dibangun, pelaksanaan persetujuan harus selalu dimonitor.

JEJARING KERJA/ NETWORKING =


1. Rangkaian kegiatan yg berupa memelihara, nenumbuhkan dan mengintegrasikan 2. Mempunyai sasaran pd kemampuan, bakat, hub kerjasam dgn partmner 3. Rangkaian kegiatan yg dilaks & dibangunmelalui kemitraan scr keretif & strategis 4. Bertujuan menciprtakan satu kompetensi dal usaha meningkatkan kinerja organisasi 5. Menuju kea rah sasaran dlm mencapai tujuan yg dihadapkan pada hambatan sikap mental Lone ranger

19. Uraikan tahapan dlm pengembangan jejaring kerja 1. Pemetaan Lingkup Kerja Pem perlu melakukan pemetaan ttg lembaga organisasi yang akan diajak bermitra baik diwilayah sekitar maupun jangkauan yang lebih luas, pemetaan dilakukan thdp lembaga organisasi diantaranya Lembaga pemerintah Lembaga perbangkan Organisasi kemasyarakatan Badan Koordinasi dan sertifikasi profesi Lembaga sertifikat kompetensi Tokoh masyarakat, Agama, pemuda Dunia usaha Lembaga pendd Asososiasi profesi 2. Menggali dan mengumpulkasn informasi Setelah dialukan pemetaan dilakukan langkah menggali dan mengumpulkan informasi ttg tuj organiasasi, ruang lingkup pekerjaan, visi misi dsb 3. Menganalisis informasi Berdasarkan data dan informasi yg terkumpul sselanjutnya menganalisis dan menetapkan mana pihak-pihak yang perlu ditindak lanjuti untuk penjajagan kerjasasma yang relevan dg permasalahan dan kebutuhan yg diahadapi 4. Penjajagan kerjasama Menindak lanjuti hasil anaslisis data dan informasi perlu dilakukan 37

penjajagan lebih lanjut yg mendalam dan intens dg pihak-pihak yag memungkinkan diajak kerjasama, penjajagan dpt dilakukan dg cara melakikan audiensi atau presentasi ttg profil LKP dan penawaran program yg bisa dikerjasamakan baik secara formal maupun non formal 5. Penyususn rencana kerjasama Jika beberpa pihak sepakat untuk melakukan kerjasama maka langkah selanjutnya adalah penyususn rencana kerajasama. Dalam perencanaan hrs meilbatkan pihak-pihak yg akan bermiytra shg semua aspirasi dan kepentingan semua pihak dpt terwakili. 6. Membuat kesepakatan Pihak-pihak yg bermitra perlu untuk merumuskan peran dan tanggung jwb msg2 pihak pd keg yg akan dilakukan bersama yg dituangkan dlm nota kesepaman atau srg disebut MOU 7. Penandatangan akan kerjasama Nota kesepahaman yg sdh dirumuskan selanjutnya ditandatangani oleh pihak-pihak yang bermitra 8. Pelaksanaan kegiatan 9. Tahapan ini merupakan tahapan impelmentasi dr rencana kerjasama yg sdh disusun bersama dlm rgka mencapai tuj yg sdh dietetapkan, pelaksanaan kegiatan sesuai dg tg jwb dan peran msg-2 pihak yg bermitra 10. Monitoring dan evaluasi Selama pelaksnan perlu dilakukan monitoring dan eva, tuj monitoring adalah memantau perkembangan pelaksanaan kegiatanshg dpt dicegah penyimpangan, hsl monitoring dpt dijadikan dasar untuk melaukukan evaluasi , keg mana yg belumbisa berjalan sesuai rencana dan mana yg sdh, tuj mana yg sdh tercapai dan mana yg belum, kelemahan yg menghambat pencapaian tuj dan penyebabnya 11. Perbaikan Hsl eval oleh pihak yang bermitra akan dipakai sbg dasar dlm melakukan perbaikan dan pengambilan keputuasn selanjutnya apakah kerjasmas akan dilanjutkan pd thn berikutnya atau tdk

20. Jelaskan 3 masalah kebijakan publik


1) Masalah terstruktur dengan baik : Adalah masalah yang pemecahannya hanya melibatkan beberapa pembuat kebijakan dengan alternatif pemecahan terbatas, nilai pemecahan masalah disetujui dan hasilnya lebih dapat dipastikan dengan tingkat probabilitas dapat diperhitungkan. Contoh : Masalah pemberhentian pegawai/PHK sudah jelas pejabat yang berwenang memberhentikan, sudah ada aturan kapan dan kondisi apa seorang pegawai dapat di PHK. 2) Masalah agak terstruktur :adalah pemecahan masalah dengan melibatkan beberapa pembuat kebijakan, alternatif pemecahan terbatas, nilai nilai yang dikejar, disetujui tetapi hasilnya tidak pasti dengan tingkat probabilitas sulit dihitung.

38

Contoh : Masalah pembebasan tanah untuk pelebaran jalan yang perlu ganti rugi. Pemecahan masalah melibatkan banyak instansi, nilai yang dikejar adalah tercapainya konsensus harga antara pemilik tanah dan pemerintah. 3) Masalah tidak terstruktur : Adalah masalah yang pemecahannya melibatkan banyak pembuat kebijakan, alternatif pemecahan tidak terbatas, nilai yang dikejar masih menimbulkan konflik, dan hasilnya sulit diketahui dengan pasti karena tingkat probabilitasnya sangat sulit dihitung. Contoh : Masalah pengangguran dan kemiskinan orang cenderung setuju memecahkan masalah tersebut, tetapi banyak alternatif kebijakan untuk memecahkan masalahnya dan ketika memilih alternatif yang terbaik timbul konflik, karena setiap orang/ lembaga mengajukan alternatif terbaik.

21. Apa yang dapat saudara lakukan terkait RKP Rencana Kerja Pemerintah (RKP) merupakan acuan atau dasar dalam merancang kegiatan-kegiatan prioritas berikut indikator-indikator output dan pendanaan yang diperlukan, untuk itu RKP tersebut kemudian dituangkan ke dalam pagu masing-masing pada Kementerian/Lembaga. Dan kemudian RKP daijabarkan dalam Renstra-KL dan dilakukan review secara menyeluruh, bukan hanya menyangkut kegiatan, tetapi juga programnya. Dengan demikian, kita dapat betul-betul meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran. 22. Bagimana proses penyusunan anggaran pembangunan Penyusunan anggaran pembangunan merupakan hasil dari sebuah proses perencanaan yang bertahap dari penetapan kebijakan pemerintah yang diturunkan hingga teknis kegiatan di masing-masing unit-unit kerja di masing-masing kementerian/lembaga. Berikut ini merupakan gambaran proses dan tahapan penyusunan anggaran dari awal hingga akhir terbitnya dokumen daftar isian pelaksanaan anggaran atau DIPA. 23. Apa yang dimaksud dengan sistem pengelolaan pembangunan ? Jelaskan Sistem pengelolaan pembangunan adalah suatu tata pola perumusan rencana, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan (program dan kebijakan) untuk mencapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, lebih adil, lebih makmur dan lebih kuat ikatan kebangsaannya. 24. Jelaskan hubungan antara pembangunan sektor dengan pembangunan nasional dan daerah. Pokok-pokok pembangunan daerah. Dalam pembangunan pada sasaran yang menjadi kewenangan daerah, tugas pusat adalah bersifat koordinatif dan menentukan kriteria atau menetapkan ketentuan-ketentuan pokok serta melakukan pengendalian dan pengawasan agar pembangunan menghasilkan manfaat yang maksimal bagi bangsa. Pada sasaran yang menghasilkan komoditas sejenis perlu terhindar dari persaingan yang saling merugikan diantara daerah. 39

Dalam pembangunan pada sasaran yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, pemerintah daerah terbatas memberikan saran dan harapan serta membantu pelaksanaan pembangunan agar sesuai dengan keadaan daerah. Adapun pemerintah pusat berperanan sebagai penyelenggara dan penanggungjawab. Pembangunan sektoral dapat merupakan bagian dari pembangunan daerah dan juga dapat merupakan bagian dari pembangunan nasional, tergantung kepada sumber dana dan penanggungjawab. 25. Kebijakan publik dari dua dimensi? Jelaskan dari dua dimensi tersebut. Dua dimensi kebijakan publik, yaitu : 1) Proses kebijakan, mengkaji proses penyusunan kebijakan mulai dari identifikasi dan perumusan masalah, implementasi kebijakan, monitoring kebijakan serta evaluasi kebijakan. 2) Analisis kebijakan, meliputi penerapan metode dan teknik analisis yang bersifat multidisiplin dalam proses kebijakan. Analisis kebijakan, tidak hanya berkaitan dengan satu disiplin ilmu saja, akan tetapi terkait dengan berbagai disiplin ilmu. Oleh karena itu pendekatannya adalah multidisiplin, yaitu penerapan dari berbagai metode dan teknik analisis dari berbagai disiplin ilmu. 26. Jelaskan otonomi daerah, daerah otonom, desenntralisasi, dekonsentrasi dan tugas perbantuan.
Otonomi Daerah adalah kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundangundangan (pasal 1 huruf (h) UU NOMOR 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah). Daerah Otonom, selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (pasal 1 huruf (i) UU NOMOR 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah).

Desentralisasi yaitu melaksanakan semua urusan yang semula adalah kewewenang pemerintahan menjadi kewenangan pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dekonsentrasi yaitu menerima pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu untuk dilaksanakan; dan Tugas pembantuan yaitu melaksanakan semua penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. 27. Apa saja yang dihadapi dalam penyusunan proposal (TOR) Yang dihadapi dalam penyusunan TOR adalah bagai mana menentukan 40

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)

Latar Belakang Maksud dan tujuan Sasaran Kegiatan Indikator Keluaran Cara pelaksanaan Tempat pelaksanaan kegiatan Pelaksana dan Penangung kegiatan Jadwal Kegiatan Biaya

28. Apa yang dimaksud data dan informasi Data adalah fakta yang sedang tidak digunakan dalam proses pembuatan keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan dalam tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pembuatan keputusan. Informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah dan digunakan untuk memberi dukungan keterangan untuk pembuatan keputusan.Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bermakna dan bermanfaat untuk membuat keputusan. Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa pemakaian informasi itu penting, karena informasilah yang dipakai untuk menunjang pembuatan keputusan. 29. Desain Sistem Teknologi Informasi dalam pemerintahan, harus memperhatikan pengembangan sistem informasi Sampai saat ini berbagai instansi pemerintah (termasuk BUMN/ BUMD) telah mengembangkan sistem informasi dalam bidang yang menjadi tugas pokok masing-masing. Tetapi untuk keperluan pelaksanaan tugastugas pemerintah yang sifatnya menyeluruh, baik yang bersifat tugas umum pemerintah maupun tugas-tugas pembangunan secara terpadu, masih perlu ditetapkan dan dikembangkan suatu sistem informasi secara sektoral atau yang meliputi seluruh instansi pemerintah di mana sistem informasi yang ada di tiap-tiap instansi pemerintah merupakan bagian (sub sistem) dari sistem informasi. Misalnya sistem informasi manajemen kepegawaian RI (SIMKRI) yang dewasa ini sedang dikembangkan. Saat ini memang tengah dirintis untuk mengintegrasikan pengembangan teknologi informasi yang diwakili oleh badan telematika nasional. Pada perkembangan berikutnya dibentuk Kementerian Negara Informatika dan Telekomunikasi yang salah satu tugas pokoknya adalah mengembangkan dan mengintegrasikan pemanfaatan TI dalam pemerintahan. Teknologi Informasi Pada masalah ini secara garis besar meliputi perangkat keras (hard ware), perangkat lunak (software). Perangkat keras (hardware) yang meliputi perangkat komputer maupun teknologi komunikasinya. Sasaran yang perlu diperhatikan dalam hubungan ini adalah kemungkinan pengembangan jaringan fisik instalasi komputer berbagai instansi pemerintah, kemungkinan mengadakan pertukaran informasi antara instansi melalui media komputer yang didukung oleh konfigurasi hardware yang telah atau yang akan dipasang perangkat lunak (software) 41

yang meliputi software yang dikembangkan oleh penghasil komputer software houses ataupun yang dikembangkan sendiri oleh instansi yang sudah mempunyai instalasi computer Tenaga Kerja di Bidang Teknologi Informasi Masalah ini meliputi semua masalah ketenagakerjaan di bidang informatika, baik yang menyangkut pengadaan berdasar kualitas kemampuannya, jumlah dan keahliannya, pendidikan dan latihan, maupun pengembangannya. Dalam hubungan ini, juga dijumpai masalah kualitas lembaga-lembaga yang melaksanakan pendidikan dan latihan dibidang komputer, terutama lembaga- lembaga swasta, termasuk masalah sertifikasi dan akreditasi. Hal ini akan menjadi lebih penting lagi dengan dikembangkannya jabatan fungsional Pranata Komputer. Kebijakan Pimpinan 1) Ada hal khusus di dalam implementasi sistem aplikasi yang berbasis TI, adalah hingga seberapa jauh pimpinan puncak suatu organisasi hirau/perhatian terhadap sistem tersebut. Pada awal penerapan sistem harus mendapat dukungan penuh dari pimpinan puncak, sehingga pejabat yang lebih rendah tidak dapat lagi mengelak untuk tidak memakainya (top down). 2) Berbagai contoh aplikasi yang saat berjalan hampir keseluruhannya karena kemauan dari pimpinan. Sistem aplikasi di Kabupaten Takalar, dapat berjalan karena Bupati daerah tersebut menginginkan bahwa sistem tersebut dapat berjalan. Oleh karena itu sekiranya pimpinan tertinggi negara pimpinan puncak (Presiden, para menteri, pimpinan lembaga) bersepakat untuk menerapkan TI dalam mendukung tugastugas pemerintahan niscaya keinginan untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang baik, bersih, bertanggung-jawab, dan bertanggung gugat akan dapat segera terwujud. Demikian selanjutnya bahwa citacita founding fathers untuk mewujudkan suatu masyarakat yang sejahtera adil dan makmur segera dapat terwujud. 30. Apa yang dimaksud sasaran utama dan berikan contohnya Sasaran utama adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan. 31. Apa yang dimaksud dengan Hukum Administrasi Negara ? Bagaimana keterkaitannya dengan Hukum Tata Negara ? Hukum administrasi negara adalah keseluruhan aturan-aturan hukum yang harus diperhatikan oleh alat perlengkapan negara dan pemerintahan jika menjalankan kekuasaannya. Keterkaitannya dengan Hukum tata negara adalah : Obyek dari Hukum Tata Negara adalah keseluruhan aturan-aturan hukum yang mengatur struktur/ bangunan/susunan umum dari suatu negara, seperti yang diatur di dalam UUD 1945, UU tentang pemerintah daerah dan sebagainya sedangkan obyek dari Hukum Administrasi Negara adalah keseluruhan aturan-aturan hukum yang mengatur komposisi dan wewenang alat-alat 42

perlengkapan badan-badan hukum publik (negara dan atau daerahdaerah otonom (misalnya UU kepegawaian, UU perumahan dan sebagainya). Prajudi Atmosudirjo memandang HAN sebagai suatu pengkhususan atau spesialisasi belaka dari salah satu bagian dari hukum tata negara yakni hukum mengenai administrasi dari pada negara, oleh karena itu antara hukum tata negara dan hukum administrasi negara memiliki hubungan yang erat. Keterkaitan ini dapat dilihat apa yang diungkapkan oleh vollenhouven yaitu : badan pemerintah tanpa aturan hukum akan negara lumpuh, oleh karena badan ini tidak mempunyai wewenang apapun atau wewenangnya tanpa berketentuan , dan badan pemerintah tanpa hukum administrasi akan bebas sepenuhnya , oleh karena badan ini dapat menjalankan wewenangnya menurut kehendaknya sendiri. Ten Berg mengatakan bahwa hukum administrasi negara adalah sebagai perpanjangan dari hukum tata negara atau hukum sekunder dari hukum tata negara. Jadi dengan demikian terdapat hubungan erat antara hukum tata negara dengan hukum administrasi negara. Hukum tata negara adalah mengenai konstitusi daripada negara secara keseluruhan, sedangkan hukum administrasi negara adalah khusus hanya administrasinya saja. 32. Konsep pelayanan prima Katalik : mengarahkan untuk menumbuhkan pelayanan masyarakat yg mandiri Milik masyarakat : menjadikan pelayanan sebagai perangkat dinamika dlm mewujudkan kesejahteraan umum Kompetitif : Menyajikan pelayanan secara kompetetif dengan mutu terbaik Mengemban misi : memberikan pelayayan tidak hanya sebatas menyelesaikan tugas tetapi atas kesadaran tinggi dlm mengemban misi suci untuk memberdayakan masyarakat Mengutamakan hasil akhir : investasi selektif untuk memilih kegiatan yang memiliki daya ungkit yang tinggi untuk kemajuan masarakat Mengutamakan pelanggan : memenuhi kebutuhan/kepuadsan pelanggan Memperoleh keuntungan : pelayanan tdk hanya mengeluarkan biaya ttp juga memberi keuntungan Melihat kedepan : Bukan hanya mengatasi masalah yang muncul tetapi mengantisipasi Desentralisasi : Menghapus hierarki dan menggalang partisipasi masyarakat untuk semua kegiatan pelayanan umum Menciptakan pasar : menumbuhkan wirausaha dan wiraswasta anggota masyarakat 33. Sistem akuntabiltas dan kinerja instansi pemerintah : Bertanggung jwb atas seluruh akibat dari keputusan yg diambil kepada seluruh pihak yg berkepentingan bertanggung jwb atas`efisensi dan efektifitas penggunaan setiap sumber daya , terutama kpd pihak-pihak yg merupakan sumber dr sumber daya tsb. Tidak melempar tanggung jwb 43

kpd pihakl lain Kinerja Instasni pemerintah Proses sistematis dan berkesinambungan untuk emnilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan pembangunan apakah kegiatan sesuai dg program, kebijakan sasaran dan tujuan yg telah dietetapkan dalam mewujudkan visi misi dan strategi pemerintah

34. Karakteristik kepemerintahan yang baik Demokratis Pelayanan Prima Partisipasi dan pemberdayaan masyarakat Transparansi Tanggap Akuntabel Aturan hukum dan HAM Desentralisasi Kemitraan Mengakui dan menghargai perbedaan

35. Penentuan Isu Aktual Penentuan Isu Aktual


No. Isu Aktual Maraknya Penambangan emas secara liar oleh rakyat dilahan konsensi PT X di wilayah Palu, Sul-Sel. Penggunaan sianida menimbulkan pencemaran sungai yang menyebabkan ternak sapi mati Ada jaringan yang kuat saling mendukung dalam usaha penambangan liar U 5 Kriteria S 4 G 5 Skor Prioritas

1
2

14

10

III

11

II

3. Analisis masalah 4. Pemecahan masalah 5. Judul : Rencana Kerja Peningkatan Kinerja Dinas KLH Kab. Palu Sul-Sel dalam penertiban penambangan emas secara liar oleh rakyat dilahan konsensi PT X 36. Konsep pelayanan prima adalah layanan dan dukungan kepada customer (pelanggan) dapat bermakna sebagai suatu bentuk layanan yang memberikan kepuasan bagi pelanggannya, selalu dekat dengan pelanggannya, sehingga kesan yang menyenangkan senantiasa diingat 44

oleh para pelanggannya. Selain itu, membangun kesan yang dapat memberikan citra positif di mata pelanggan karena jasa pelayanan yang diberikan dengan biaya yang terkendali/terjangkau bagi pelanggan yang membuat pelanggan terdorong/termotivasi untuk bekerja sama/berperan aktif dalam pelaksanaan pelayanan yang prima. 37. Sistem akuntabilitas dan kinerja instansi pemerintah Setiap instansi pemerintah diwajibkan untuk menyampaikan informasi mengenai kinerja secara tertulis periodik dan melembaga sebagai perwujudan normatif pertanggungjawabannya. Penyampaian informasi kinerja ini dimaksudkan sebagai pengungkapan/komunikasi capaian kinerja instansi pemerintah dalam suatu tahun anggaran berdasarkan komitmen yang telah ditetapkan sebelumnya. Komitmen dimaksudkan merupakan fokus organisasi untuk mencapai tingkat kinerja yang tertuang dalam rumus tujuan dan saran. Instansi pemerintah harus mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Pelaporan kinerja instansi pemerintah dituangkan dalam laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP).

45

You might also like