You are on page 1of 7

PENGELOLAAN KURIKULUM

PENGELOLAAN KURIKULUM
BAB I PENDAHULUAN Pengelolaan kurikulum merupakan suatu pola pemberdayaan tenaga pendidikan dan sumberdaya pendidikan lainnya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum itu sendiri hal yang sangat menetutukan kebehasilan kegiatan belajar mengajar secara maksimal, sehingga perlu adanya pengelolaan yang meliputi: 1. kegiatan perencaan; 2. kegiatan pelaksanaan dan; 3. kegiatan penilaian. Sesuai dengan kegiatan pengelolaan kurikulum tersebut, penyajiaanya akan diurutkan mulai dari perencaan. Namun terlebih dahulu akan dijelaskan dan dibatasi oleh pengertian kurikulum. Pengelolaan kurikulum berkaitan dengan pengelolaan pengalaman belajar yang membutuhkan stretegi tertentu sehingga menghasilkan produktifitas belajar bagi siswa. Dengan demikian, pengelolaan kurikulum adalah upaya mengoktimalkan pengalaman-pengalaman belajar siswa secara produktif. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kurikulum Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu jarak yang harus ditempuh. Secara sempit atau tradisional, kurikulum adalah sekedar memuat dan dibatasi pada sejumlah mata pelajaran yang diberikan guru pada siswa guna mendapatkan ijazah. Sedang secara modern, kurikulum adalah semua pengalaman yang diharapkan dimiliki peserta didik dibawah bimbingan guru. Administrasi kurikulum adalah administrasi yang ditunjukkan untuk keberhasilan kegiatan belajar mengajar secra maksimal, dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar-mengajar. Kegiatan yang dimaksud yaitu kegiatan intra kurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam jadwal bagi struktur program yang ditentukan secara nasional, dan kegiatan ekstra kukurikuler adalah kegiatan tambahan diluar struktur program yang merupakan kegiatan pilihan.atau bisa juga diartikan Kurikulum sebagai perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja< Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh B. Ruang lingkup Ruang lingkup administrasi pendidikan administrasi kurikulum adalah suatu proses pencapaian tujuan pendidikan supaya lembaga pendidikan bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Administrasi kurikulum ada yang menyebut administrasi akademik dan ada pula yang menyebut dengan administrasi pengajaran. Sebagai pelaksana dan penanggung jawab administrasi kurikulum merupakan tanggung jawab kepala sekolah dan anggota-anggota pimpinan serta para guru sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. B. Ruang lingkup administrasi kurikulum dan pembelajaran meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Standar Isi

Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri No.22 Tahun 2006, Standar isi meliputi: 1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan. 2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah. 3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan dan disusun oleh guru berdasarkan panduan penyususnan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi. 4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar isi dikembangkan oleh BSNP. b. Standar Kompetensi Lulusan Berdasarkan peraturan Menteri No. 23 Tahun 2006, Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Standar kompetensi lulusan ini meliputi seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan ini mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. c. Standar Penilaian Pendidikan Standar Penilaian adalah standar yang mengatur mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian prestasi belajar peserta didik. Penialaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, menurut PP 19 tahun 2005 terdiri dari: 1) penilaian hasil belajar oleh pendidik 2) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan 3) penilaian hasil belajar oleh pemerintah. d. Perangkat Pembelajaran Sesuai dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), berdasarkan Permen No. 22 tentang Standar Isi dan Permen No. 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan, maka perangkat pembelajaran yang harus disusun oleh sekolah sebagai berikut. 1. Pemetaan Kompetensi Dasar setiap Mata Pelajaran 2. Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM). SKBM adalah pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa per mata pelajaran. Penetapan SKBM ini dilakukan oleh forum guru yang berada di lingkungan sekolah yang bersangkutan maupun dengan sekolah yang terdekat (MGMP). 3. Perhitungan hari belajar efektif/ kalender pembelajaran 4. Program Tahunan, Program Semester 5. Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian 6. Program Satuan Pembelajaran (PSP) dan rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 7. Jadwal Pembelajaran 8. Tugas siswa 9. Pengembangan diri/ Ekstrakulikuler 10. Program Perbaikan dan Pengayaan D. Kegiatan Administrasi Kurikulum Menurut Ahmad Sabri dalam bukunya hal 54-55 tahun 2000 Administrasi Pendidikan Kegiatan administrasi kurikulum ada 3 bagian : 1. Kegiatan yang menyangkut proses belajar a) Penyusunan rencana kerja tahunan, semesteran, bulanan dan mingguan. b) Penyesuaian jadwal pelajaran. c) Penyusunan jadwal ulangan dan ujian. d) Penyusunan daftar buku dan alat-alat pelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan dan prestasi belajar siswa. e) Penyusunan norma penilaian

f) g) 2. a) b) c) d) e) 3. a) b) c) d)

Pencatatan dan laporan hasil-hasil kegiatan dan prestasi belajar siswa. Penyusunan jadwal dan rencana kegiatan belajar dalam kelas dan di luar kelas. Kegiatan yang menyangkut siswa Menentukan jumlah dan syarat siswa yang akan diterima. Perencanaan untuk pengarahan dan pelayanan siswa dalam menyelesaikan program ini. Merencanakan dan melaksanakan peraturan kenaikan kelas. Menentukan kelas bagi siswa yang diterima dan naik kelas. Pencatatan sesuatu mengenai kegiatan siswa dan hasilnya di sekolah. Kegiatan yang menyangkut guru Pengaturan tugas pengajar dan tugas piket. Pengaturan bimbingan guru terhadap siswa. Penyusunan satuan pelajaran. Penyusunan program kegiatan MGBS (majelis guru bidang studi) dan pelaksanaanya dalam rangka peningkatan kemampuan tugas profesianalnya. e) Pengaturan mengenai tugas belajar/pendataan guru. Prinsip-prinsip perencanaan kurikulum: a. Perencanaan krikulum berkenaan dengan pengalaman-pengalaman para siswa. b. Perencanaan kurikulum dibuat berdasarkan berbagai keputusan tentang konten dan proses. c. Perencanaan kurikulum mengandung keputusan-keputusan tentang berbagai isu yang aktual. d. Perencanaan kurikulum melibatkan banyak kelompok. e. Perencanaan kurikulum dilaksanakan pada berbagai tingkatan. f. Perencanaan kurikulum adalah sebuah proses yang berkelanjutan. Sifat perencanaan kurikulum Suatu perencanaan kurikulum memiliki sifat sifat sebagai berikut : - Bersifat strategis, karena merupakan instrumen yang sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan nasional - Bersifat komprehensif, yang mencakup keseluruhan aspek aspek kehidupan masyarakat - Bersifat intergratif, yang mengintergrasi rencana yang luas yang mencakup pengembangan dimensi kualitas dan kuantitas - Bersifat realistik, berdasarkan kebutuhan nyata peserta didik dalam kebutuhan masyarakat - Bersifat humanistik, menitik beratkan pada pengembangan sumber daya manusia, baik kuantitatif maupun kualitatif - Bersifat futuralistik, mengacu jauh kedepan falam merencanakan masyarakat yang maju - Merupakan bagian intergral yang mendukung menejemen pendidikan secara sistematik - Perencanaan kurikulum mengacu pada pengembangna kompetensi sesuia dengan standar nasional - Bededivikasi umtuk menlayani keragaman peserta didik - Bersifat desentralisasi, karena dikembangkan oleh daerah sesuai dengan kondisi dan potensi daerah 1. Isi kurikulum Kurikulum harus terdiri atas berbagai mata pelajaran yang urutannya harus disusun secara logis dan terperinci.

Kurikulum harus mencakup seperangkat masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah kehidupan yang selalu muncul. Kurikulum mencakup masalah-masalah kehidupan anak-anak sehai-hari yang berbeda-beda pada tiap kelompok umur. Kurikulum merupakan modifikasi atau variasi dari pendapat mengenai kurikulum1[2]. 2. Bahan pelajaran Urutan pelajaran ditentukan menurut jalan pikiran yang terkandung dalam mata pelajaran yang harus diberikan. Urutan pelajaran dimulai dari satuan mata pelajaran yang paling mudah dan berangsur-angsur menuju pelajaran yang sukar. Urutan pelajara dtentukan oleh cara-cara yang paling baik dalam mengajarkan tiap mata pelajaran yang dapat ditemukan dengan jalan melakukan metode ilmiah. Perencanaan kurikulum dilakukan ditingkat pusat, daerah, maupun sekolah. a. Perencanaan kurikulum ditingkat pusat meliputi. Tujuan pendidikan, bahan materi yang dikeluarkan dalam bentuk buku GBPP, pedoman-pedoman sebagai pelengkap buku GBPP, struktur program. b. Perencanaan kurikulum ditingkat propinsi meliputi kalender akademik, petunjuk pelaksanaan, bimbingan dan penyuluhan, dan petunjuk pelaksanaan penilaian. c. Perencanaan kurikulum di sekolah antara lain penyusunan kalender pendidikan, penyusunan jadwal pelajaran, pembagian tugas mengajar, penempatan murid di kelas. d. Hal-hal yang direncanakan guru sehubungan administrasi kurikulum adalah penyusunan program pengajaran, penyusunan satuan pelajaran, dan perencanaan penilaian hasil belajar2[3]. 2. Pelaksanaan Kurikulum Pelaksanaan kurikulum adalah penerapan program kurikulum yang telah dikembangkan yang kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan dengan menyesuaikan terhadap situasi dilapangan. Prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum: a. Perolehan kesempatan yang sama b. Berpusat pada anak c. Pendekatan dan kemitraan d. Kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum: a. Kararakteristik kurikulum, yang mencakup ruang lingkup bahan ajar, tujuan fungsi, sifat, dll. b. Strtegi pelaksanaan, strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kurikulum. Seperti diskusi profesi, seminar, penataran dan lain-lain. c. Karakteristik penggunaan yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, serta nilai dan sikap guru terhadap kurikulum dalam pembelajaran. Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi dua tingkatan yaitu: a. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah. Pelaksanaan kurikulum dalam tingkat sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab untuk melaksanakan kurikulum dilingkungan sekolah yang dipimpinnya. Kewajiban kepala sekolah antara lain menyusun rencana tahunan, menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan, memimpin rapat dan membawa notula rapat, membuat statistik dan menyusun laporan-laporan. b. Melaksanakan kurikulum tingkat kelas Pada pelaksanaan ini yang berperan besar adalah guru yang eliputi jenis kegiatan administrasi yaitu: 1. Kegiatan dalam bidang proses belajar mengajar, tugas guru terdiri dari 1[2] Yusak Burhanudin. Administrasi Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Sena. 1998. hlm 69 2[3] Oemar Hamalik. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: remaja Rosda Karya. Hlm 173.

Menyusun rencana pelaksanaan program Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelajaran Pengisian daftar penilaian kemajuan belajar dan perkembangan siswa. Pengisian buku laporan pribadi siswa. 2. Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar ketentuan kurikulum yang berlaku, besifat pedagogis dan menunjang pendidikan dalam rangka menunjang ketercapaian sekolah. 3. Pembimbing dalam kegiatan belajar, tujuan utama pembimbingan yang diberikan guru adalah untuk mengembangkan semua kemampuan siswa agar siswa berhasil mengembangkan hidupnya. Bimbingan seorang guru berupa bantuan untuk menyelesaikan masalah peserta didik sehingga peserta didik dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dan mampu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. 3. Penilaian kurikulum Penilaian kurikulum adalah proses pembuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan untuk membuat keputusan mengenai suatu kurikulum. Prinsip-prinsip penilaian kurikulum3[4]: a. Tujuan tertentu, artinya setiap program penilaian kurikulum terarah dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan secara jelas. b. Bersifat objektif, berpijak pada keadaan yang sebenarnya, bersuber dari data yang nyata dan akurat. c. Bersifat komprehensif, mencakup semua dimensi atau aspek yang terdapat dalam ruang lingkup kurikulum. d. Kooperatif, dan bertanggung jawab dalam perencanaan,. e. Efesien dalam penggunaaan waktu, biaya, tenaga dan peralatan yuang menjadi sarana penunjang. f. Berksinambungan. Penilaian kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut: a. Secara umum penilaian kurikulum bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat sebagai dasar pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah. b. Secara khusus penilaian kurikulum bertujuan untuk memperoleh jawaban dari kelengkapan komponen kurikulum di sekolah, efektivitas pelaksanaan kurikulum, efektivitas pelaksanaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil belajar ditinjau dari kesesuaian dengan tujuan, dan dampak pelaksanaan kurikulum baik positif atau negatif. Ruang lingkup yang dikaji dalam penilaian kurikulum adalah: a. Tersedianya dan kelengkapan komponen kurikulum. b. Pemahaman buku kurikulum. c. Pelaksanaan kurikulum sekolah. d. Pemanfaatan sarana penunjang. BAB III PENUTUP Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan kehidupan dalam masyarakat, kurikulum senantias berkembang dan menyelaras diri dengan kemajuan zaman. Begitu besar pentingnya pendidikan, untuk itu agar agar pendidikan itu terarah dan lebih memikirkan pada arah kemajuan maka diperlukannya suatu kurikulum. Kuriulum merupakan program yang terencan dan menyeluruh yang menggambarkan kualitas pendidikan suatu bangsa, sehingga kurikulum memegang peran strategis dalam kemajuan bangsa tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pengolaan kurikulum yang berupa dinamis dan intergratif, dengan melaui langkahlangkah yang sistematis profesional, dan melibatkan seluruh aspek yang terkait dalam tercapainya tujuan pendidikan nasional. 3

[4] Ibid. Oemar Hamalik. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007. hal256

Kurikulumpun bisa berjalan dengan baik perlu adanya pengelolaan agar pendidikan berjalan sesuai dengan tugas dan bidangnya masing-masing. Dalam pengelolaan kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan atau implementasi dan penilaian atau evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1990. Organisasi Administrasi. Jakarta: CV Rajawali. Burhanudin, Yusak. 1998. Administrasi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Hamalik Oemar.2006. Manejemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. , 2007. dasar-dasar pengembangan kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. vvvv

You might also like