You are on page 1of 4

BErita terKINI

Edisi

BEASISWAKU KEMANA????

(Jumat 29/06/2012) Akhir semester genap akan segera menjelang, terbukti dari jadwal UAS yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Namun ada suatu hal yang masih membuat para mahasiswa bertanyatanya yaitu masalah beasiswa. Normalnya, pengumuman beasiswa untuk mahasiswa adalah beberapa hari setelah Ujian tengah semester, akan tetapi hingga detik tulisan ini diberitakan belum ada kepastian tentang pengumuman tersebut. Berbagai rumor pun mulai beredar di kalangan mahasiswa dan yang paling dikhawatirkan adalah rumor bahwa beasiswa tahun ini akan di hapus. Hal ini rupanya dibantah oleh pihak terkait, yaitu Kasub bagian akademik, Heru Bitono M.Hum. Menurutnya, beasiswa untuk tahun ini tetap ada, akan tetapi memang belum ada pengumumannya dikarenakan menunggu data dari prodi yang menjelaskan adanya anggaran beasiswa yang akan diumumkan kelak. STAIN Ponorogo mempunyai anggaran tersendiri untuk beasiswa bagi aktifis, prestasi dan kurang mampu (miskin). Akademik menjelaskan bahwa anggaran beasiswa yang menjadi rumah atau patokan adalah beasiswa miskin. Memang dari pusat memberikan anggaran beasiswa miskin. namun pada akhirnya beasiswa aktifis dan prestasi masih ada walaupun yang menjadi landasan beasiswa miskin. Tidak ada penghapusan beasiswa namun rumah beasiswa adalah beasiswa miskin. ujar Heru Bitono M.Hum sebagai kepala kasub bagian akademik (28/6). Beasiswa aktifis

dan prestasi tetap ada namun hanya menambah satu prosedur yaitu harus memenuhi surat keterangan tidak mampu. Adapun pengumuman beasiswa paling lambat hari senin (2/7) untuk beasiswa prestasi. Prosedur mendapatkan beasiswa tetap diseleksi bagian akademik dan dilihat dari nilai-nilai IPK. Anggaran beasiswa prestasi tahun 2012 yang sudah cair yaitu jurusan Ushuludin, karena jurusan Ushuludin setiap tahun diberikan beasiswa prestasi. Biaya anggaran beasiswa semuanya sebesar Rp 994.400.000. semua anggaran di gunakan untuk mahasiswa walaupun masuk dalam anggaran besiswa miskin. Mahasiswa dapat melengkapi prosedur setelah UAS bagi yang mendapatkan beasiswa prestasi. Mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa aktifis dan miskin harus segera mendaftarkan setelah UAS. Prinsip dari akademik hanya ingin membantu mahasiswa dalam biaya perkuliahan walaupun tetap masuk dalam anggaran beasiswa miskin. (crew)
Buletin Tempel/ Edisi 5/ 2012 

Wacana Kita

BAHASA LOKAL BUKAN SEKEDAR BAHASA WARISAN

Bahasa merupakan sistem lambang bu- ing di Indonesia memakai bahasa Melayu nyi yang arbirer (berdasarkan kesepakatan), sebagai lingua franca yakni bahasa koyang digunakan oleh anggota masyarakat munikasi dalam perdagangan, pengajaran untuk berkomunikasi. Sebaliknya dari se- agama, serta hubungan antar negara dalam buah organisasi (org) sendiri, bahabidang ekonomi dan politik. UnPesa merupakan suatu sistem dari tuk menyempurnakan ejaan Van rubahan lambang bunyi arbitrer (tidak Ophuijsen terdengar dalam ejaan bahasa adanya hubungan antara lamkongres Bahasa Indonesia Indonesia ini berbang bunyi dan bendanya) I pada tahun 1938 di Solo laku sejak ditetapkan yang dihasilkan oleh alat yang sembilan tahun kepada tahun 1947. Waktu ucap manusia dan dipakai mudian terwujud dalam perubahaan ejaan itu oleh masyarakat. sebuah Putusan Menteri Bahasa dibagi men- ditetapkan rakyat Indonesia Pengadjaran Pendidikan jadi dua yaitu bahasa sedang berjuang menentang dan Kebudayaan. Pada primer dan sekunder. Ba- kembalinya penjajahan Be- tanggal 15 April 1947, hasa primer adalah bahasa landa. Penggunaan ejaan tentang perubahan ejaan lisan. Sedangkan bahasa 1947 ini lebih dikenal se- baru. Perubahan tersebut sekunder adalah bahasa tu- bagai ejaan Soewandi terlihat antara lain : lisan. Jika kita melihat dari Van Ophuijsen 1901 atau ejaan perkem bangan bahasa indone: boekoe, malum, adil, mulai, Republik, sia sejak dulu sampai sekarang, timasalah, tida, pende dak terlepas dari perkembangan ejaan. Soewandi 1947 : buku, maklum, Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa adil, mulai, masalah, tidak, pendek ratus tahun yang lalu bahasa indonesia bePerubahan ejaan bahasa Indonesia ini lum disebut dengan bahasa indonesia me- berlaku sejak ditetapkan pada tahun 1947. lainkan bahasa melayu. Waktu perubahaan ejaan itu ditetapkan Pada masa kerajaan Sriwijaya terdapat rakyat Indonesia sedang berjuang menenprasasti yang bertuliskan bahasa melayu tang kembalinya penjajahan Belanda. Pengkuno dengan memakai huruf pallawa (In- gunaan ejaan 1947 ini lebih dikenal sebdia) yang banyak dipengaruhi bahasa san- agai ejaan Soewandi atau ejaan Republik, sekerta, seperti juga halnya bahasa jawa sebenarnya memancing reaksi yang munyang berkembang pada berbagai tempat di cul setelah pemulihan kedaulatan (1949). Indonesia terutama pada masa Hindu dan Reaksi ini kemudian melahirkan ide untuk masa awal kedatangan Islam (abad ke-13). mengadakan perubahan ejaan lagi dengan Pedagang-pedagang Melayu yang berkelil- berbagai pertimbangan mengenai sejumlah
 Buletin Tempel/ Edisi 5/ 2012

kekurangan.Gagasan mengenai perubahaan ejaan itu muncul dengan nyata dalam kongres bahasa Indonesia II di Medan (1954). Waktu itu menteri pendidikan dan kebudayaan adalah Mr. Muh Yamin. Dalam kongres itu dihasilkan keputusan mengenai ejaan, sebagai berikut: 1. Ejaan sedapatdapatnya menggambarkan satu fonem dengan satu huruf 2. Penetapan ejaan hendaknya dilakukan oleh satu badan yang kompeten 3. Ejaan itu hendaknya praktis tetapi ilmiah Keputusan kongres ini kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah, yang menghasilkan konsep sistem ejaan yang disebut Ejaan Pembaharuan. Namun ejaan ini tidak dapat dilaksanakan karena adanya beberapa huruf baru yang tidak praktis, yang dapat mempengaruhi perkembangan ejaan bahasa Indonesia. Terilhami oleh kongres bahasa Indonesia II di Medan (1954), diadakan pula kongres bahasa Indonesia di Singapura (1956) yang menghasilkan suatu resolusi untuk menyatukan ejaan bahasa Melayu di Semenanjung Melayu dengan ejaan

bahasa Indonesia di Indonesia. Perkembangan selanjutnya dihasilkan suatu konsep ejaan bersama yang diberi nama Ejaan Melindo (Ejaan Melayu-Indonesia). Namun, rencana untuk meresmikan ejaan ini pada tahun 1962 mengalami kegagalan karena adanya konfrontasi antara bahasa Indonesia dan Malaysia beberapa tahun kemudian. Pada tahun 1966 Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK) membentuk sebuah panitia yang dik etuai oleh Anton M. Moeliono dan mengusulkan konsep baru sebagai ganti konsep Melindo. Pada tahun 1972, setelah melalui beberapa kali seminar, akhirnya konsep LBK menjadi konsep bersama Indonesia-Malaysia yang seterusnya menjadi Sistem Ejaan Baru yang disebut Ejaan Yang Disempurnakan. Kalau kita beranologi dengan Ejaan Van Ophuijsen dan Ejaan Soewandi, EYD dapat disebut Ejaan Mashuri, karena pada waktu itu Mashuri sebagai Menteri Kebudayaan memperjuangkan EYD sampai diresmikan oleh Presiden. Bahasa Ponorogo Bahasa yang digunakan di kabupaten ponorogo adalah bahasa Indonesia se-

bagai bahasa resmi dan bahasa Jawa Madiun sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa Madiun dipergunakan di daerah Jawa Timur Mataraman (perbatasan Jawa Tengah bagian tengah dan selatan). Daerah kadipaten Mediyun atau yang sekarang eks Karesidenan Madiun yakni kota Madiun, kabupaten Madiun, kabupaten Ngawi, kabupaten Magetan, kabupaten Ponorogo, dan kabupaten Pacitan semuanya dalam wilayah propinsi Jawa Timur, namun sebelum proklamasi RI, termasuk kesultanan Mataram (Jogja/ Solo), maka dialek Madiun itu lebih dekat dengan dialek Jawa Tengah daripada dialek Jawa Timur Surabaya. Dibanding dialek Jawa Tengah, ciri utamanya adalah dalam intonasi. Orang Madi-

Wacana Kita

Buletin Tempel/ Edisi 5/ 2012

Wacana Kita

un sering memberi tekanan pada suku kata pertama, contohnya bocah kok kurang ajar banget diucapkan byuh, byuh... buocah kok kuorang ajar men. Namun ada katakata yang menjadi ciri dialek Madiun. Dari sekian banyak bahasa yang ada yang beragam pula pada dasarnya bahasa sebagai wujud persatuan dan kesepahaman antara masyarakat satu dengan yang lainya, Peranan Bahasa adalah sebagai alat interaksi sosial. Hampir tidak ada kegiatan manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa muncul dan diperlukan dalam segala kegiatan seperti pendidikan, perdagangan, keagamaan, politik dan militer dan sebagainya. Bahasa telah memudahkan dan

memperlancar semua aktifitas dengan baik. Kita tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan masyarakat jika tidak ada bahasa? Itu akan menjadi sepi, sunyi dan interaksi sosial akan banyak mengalami hambatan. Mengapa bahasa begitu besar peranannya dalam kehidupan manusia? Karena bahasa mampu mentransfer keinginan gagasan, kehendak, dan emosi dari seorang manusia kepada manusia lainnya. Bahasa yang wujudnya berupa bunyi-bunyi ujar dalam suatu pola bersistem tidak lain dari pada lambang-lambang konsep dan gagasan yang dipahami dan disepakati bersama. *Mochammad alwi F.

Kala mentari tlah meninggi Begitu juga sebuah upaya tercipta Mencoba bertahan dalam kerasnya hidup Hingga raga ini lunglai tak berdaya

HIDUP
Ku bersimpuh dalam buaian udara yang nestapa Terkatung-katung dalam rumitnya dunia yang fana Mengembara di tengah kepedihan roda kehidupan Yang hanya akan menentukan nasib setiap insan
Aku sadar jika diri ini tidaklah sempurna Berjuta dosa tlah tercipta Hingga tubuh ini tak lagi berharga
Kepiluan ini membuatku bangkit Setidaknya tidak hanya aku yang merasakan Sebisa mungkin aku harus bangun Kembali meniti langkah yang sedikit hilang
Tuhan... Berikanlah kesempatan untuk aku melakukan yang terbaik Bantulah aku untuk mendapatkan yang terbaik Dan jadikanlah aku yang terbaik

By. Dewi Setia Puspitasari

Buletin Tempel/ Edisi 5/ 2012

You might also like