Professional Documents
Culture Documents
- Santo Paulus
(Tajuk Majalah HIDUP, 20 Juni 2004)
Sejak medio tahun 2005 penulis baru mulai ikut berlatih, dan kemudian jatuh
cinta pada Zhineng Qigong (ZNQG). Jadi, sesungguhnya, penulis belum ada
apa-apanya soal ZNQG. Namun, mengapa koq berani-beraninya menulis
tentang ZNQG?. Justru disinilah letak persoalannya. Yakni, ingin dapat
segera berbagi dengan menularkan pengetahuan dan kemanfaatannya!.
Dalam konteks ini, tampaknya memang ada dua hal yang kontradiktif. Di satu
pihak, kecuali terkadang memang pernah merasakan adanya gangguan
kesehatan yang biasa, seperti yang lazim dialami oleh semua manusia pada
umumnya, misalnya batuk, pilek, demam, sakit perut, sakit kepala, dan
sebagainya. Namun, dilain pihak, syukur bahwa sejak saat itu, secara holistik,
kondisi lahir-batin penulis masih dikaruniai hidup sehat, menurut kriteria
WHO-PBB tahun 1980-an. Juga menurut arti UU Kesehatan RI no.23 tahun
1992. Jadi, sehat dalam arti tidak menderita suatu penyakit, dan juga dalam
arti sosial dan ekonomi.
Di pihak lain, ZNQG pada khususnya dan Qigong (QG) pada umumnya, di
kalangan masyarakat awam lazimnya memang dikenal sebagai suatu metode
atau teknik latihan untuk penyembuhan diri sendiri ataupun untuk orang lain.
Terutama untuk penyembuhan dari suatu penyakit yang kronis, yang sudah
mengancam jiwa seperti penyakit kanker, yang dokter spesialis medis
48
modern ala Barat sudah tidak sanggup mengobatinya lagi. Dan, bahkan sang
dokter sudah memvonis sang pasien untuk hanya menunggu datangnya
panggilan sang Maha Pencipta dalam waktu dekat. Lebih daripada itu, ZNQG
juga dapat berfungsi ganda, baik sebagai upaya komplementer untuk
mempercepat peyembuhan, maupun sebagai upaya alternatif ketika
pengobatan dengan cara medis Barat yang modern sudah mengalami jalan
buntu. Jadi, singkatnya, ZNQG dapat difungsikan dalam dua aspek, yang
pertama sebagai tindakan kuratif ketika mengalami masalah kesehatan, dan
yang kedua sebagai tindakan preventif dalam rangka meningkatkan sistem
kekebalan tubuh agar dapat tetap hidup sehat secara fisik, psikologis,
emosional, dan spiritual.
Ya, betul-betul tanpa biaya. Maklumlah, diri atau tubuh manusia sendiri pada
dasarnya telah didesain luar biasa sempurnanya oleh sang Maha Pencipta.
Dan, telah diberi dan memiliki potensi terpendam yang dapat melakukan
proses pengobatan atau penyembuhan secara otonom. Dengan kata lain,
sumbernya telah ada di dalam diri dan tubuh manusia itu sendiri. Jadi,
49
pengobatan atau penyembuhannya dapat dilakukan oleh diri atau tubuhnya
sendiri!
Informasi tersebut, tentu saja terekam dalam benak penulis. Sampai pada
suatu saat, penulis mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dengan
beberapa orang diantara mereka yang sudah divonis tidak aka ada harapan
hidup tersebut. Maka, penulis bertanya tentang bagaimana dan apa rahasia
mereka bisa hidup dengan sehat dan umur panjang. Pada umumnya, mereka
yang tidak ingin disebutkan identitasnya itu memberikan jawaban singkat,
yaitu karena latihan Qigong (QG). Yakni, sejenis latihan tradisional yang
prinsip metodenya adalah mengolah Qi atau energi kehidupan yang ada
pada segala sesuatu termasuk manusia. Jawaban singkat ini, justru semakin
membuat penulis merasa kagum bercampur penasaran. Keingintahuan
penulis tentang mengapanya pun timbul secara spontan. Mengapa keanehan
atau keajaiban itu bisa terjadi pada pada latihan QG?
50
penyembuhan diri atau tubuhnya sendiri secara alami itu dapat terjadi setelah
berlatih ZNQG? Atau, dengan perkataan lain, mengapa mukjizat yang
misterius itu dapat terjadi setelah mempraktekkan metode atau teknik latihan
ZNQG?.
Jadi, sejak itu segala upaya penulis tetap terfokus pada pertanyaan sekitar
mengapa, mengapa, dan mengapa. Terutama, mengapa ZNQG mempunyai
kemampuan dalam penyembuhan seorang penderita dari penyakit kronis --
atau yang bahkan dapat mengancam jiwanya – justru dari dalam diri atau
tubuhnya sendiri? Apakah kemujizatan atau keajaiban ini bukan merupakan
suatu kebetulan / nasib baik / keberuntungan seseorang?
Semua pertanyaan itu memang seakan tak terjelaskan oleh akal sehat, dan
karenanya masih harus dicari jawabannya yang rasional dan proporsional.
Dan, upaya pencarian ini tentu saja demi tujuan dan kemanfaatan yang
sebesar-besarnya bagi kemanusiaan!. Justru, hal inilah yang menginspirasi
dan memotivasi penulis untuk dapat segera mewujudkan buku pengantar
dasar pengenalan ZNQG ini.
***
Dalam ZNQG, justru unsur ZN itulah yang memegang peranan utama. Fungsi
ZN adalah dalam pengolahan Qi melalui pertukaran dengan teknik
mendorong keluar Qi di dalam tubuh (human Qi) dan sekaligus menarik Qi
alam semesta (cosmic Qi) kedalam tubuh. Cosmic Qi dapat meliputi
hawa/udara, pergerakan, uap (gas), cuaca, dan kekuatan misalnya kekuatan
angin. Sedangkan human Qi dapat mencakup nafas, perilaku, dan tenaga.
Dan, pertukaran yang identik dengan process dalam pengolahan itu disebut
Gong, sedangkan input atau objek pengolahan kedua jenis Qi yang diolah itu
oleh Prof. Pang Ming disebut sebagai Hunyuan Qi, yang merupakan output
atau hasil percampuran / pertukaran human Qi dan cosmic Qi tersebut.
51
baca kembali topik tentang Qi ini di Lampiran, yang penulis sebut sebagai
Pembibitan.
Ibarat kata pepatah “pucuk di cinta ulam tiba”, dan secara blessing in diguise,
tibalah saat untuk mendapatkan jawaban awal atas pertanyaan tentang
mengapa penulis koq sampai mencintai dan menekuni ZNQG tersebut.
Suatu hari, untuk pertama kali, penulis diperkenalkan dengan konsep dan
prinsip serta kemanfaatan Qigong (QG) atau Zhineng Qigong (ZNQG) itu oleh
Bp. Ir. L.N. Andoyo, MT. Ia di kalangan komunitas ZNQG di Indonesia beliau
dikenal sebagai Ando Lu, seorang co-founder dan dosen Sekolah Tinggi
Informatika dan Komputer Indonesia (STIKI) di Malang.
Dengan didasari komitmen untuk berlatih ZNQG dengan sabar, teratur, dan
tekun, kini penulis mulai merasakan bahwa kondisi diri dan tubuh penulis
secara holistik cenderung bertambah baik. Daya tahan atau kekebalan tubuh-
fisik bertambah baik, kemampuan pikiran-psikologis bertambah meningkat,
gejolak kata hati-perasaan lebih terkendali, dan ketenangan jiwa-spirit
bertambah mantap kearah kebajikan dan moralitas. Dan, sejak itu maka
penulis juga semakin intensif mempelajari prinsip, sistem, dan metode atau
teknik latihan QG dan ZNQG dari sudut teori-ilmiahnya.
ZNQG saat ini diformulasikan ke dalam tiga level pelatihan. Disini, secara
singkat dan konseptual, diperkenalkan adanya beberapa cara, teknik, atau
metode – dalam bahasa Inggris disebut dengan beberapa istilah dengan
52
pengertian yang sama, seperti method, technigue, form, dan sebagainya
Ketiga level (tingkatan) pelatihan ZNQG meliputi:
Tingkat 1 / Dasar :
Peng Qi Guan Ding Fa (Lift Qi Up and Pour Qi Down Method), yang
dilengkapi dengan beberapa sub metode lainnya, seperti:
- San Xing Ping Zhan Zhuang (Three Centres Merge Standing Meditation);
- Chen Qi (Stretching Qi);
- La Qi (Qi Pulling) & Guan Qi (Filling/Directing Qi);
- Zhi Tui Zuo (Straight Legs Sitting);
- Dun Qiang Fa (Wall Squatting); dan
- Xun Jing Dao Ying Fa (Meridian Tapping);
Tingkat 2 :
Xing Shen Zhuang (Body and Mind Method); dan
Tingkat 3 :
Wu Yuan Zhuang (Five One Form; Five Element Unified Form; Five Organ
Method).
Latihan berdasarkan metode Peng Qi Guan Ding (PQGD) atau disebut pula
sebagai Peng Qi Guan Ding Fa (BQGDF) ini merupakan bentuk dasar, dan
dikenal sebagai Tingkat (Level) 1 dalam metode pelatihan Zhineng Qigong
(ZNQG). Tingkat 1 ini terdiri dari serangkaian aktivitas yang berurutan
meliputi:
Sebagai catatan, PQGDF ini dalam bahasa Inggris disebut Lift Qi Up and
Pour Qi Down Method / Technique. Artinya, mengangkat Qi (peng qi, lift qi
53
up) dari alam semesta; dan menuangkan Qi (guan ding, pour qi down)
tersebut ke dalam tubuh manusia. Dan inilah prinsip latihan PQGDF, yang
pada umumnya memakan waktu sekitar 45 menit.
Catatan kaki :
Dalam konteks ini -- dengan sedikit menyimpang dari visi dan misi buku ini – hanya
khusus untuk metode latihan dasar ZNQG (yang disebut PQGDF) yang akan dijelaskan
agak rinci namun tetap dalam garis besarnya saja. Sedangkan untuk metode-metode
lainnya akan hanya ditunjukkan dalam beberapa bentuk pose tertentu (yang telah dikenal
dan dipraktekkan di Indonesia) disertai gambar-gambar ilustratifnya. Dan, untuk
memudahkan pemahamannya maka disini akan diberikan angka-angka sandi secara
berurutan dari 2.4.1. s/d 2.4.7.
Sub-tahap Relaksasi
Disini dlakukan dengan fokus ke dalam (internal) posisi/sikap tubuh, dengan
antara lain:
a.1. kedua telapak kaki merapat dan betis saling menempel,
a.2. sorot mata melihat keluar jauh ke cakrawala, lalu ditarik dan dihubungkan
ke pusat di kepala, kemudian mata perlahan-lahan dipejamkan,
a.3. lidah ditempelkan pada langit-langit rongga mulut, lalu gigi dikatupkan,
dan mulut tampak senyum,
a.4. dari ubun-ubun kepala (bai hui) terus ke punggung sampai dengan
telapak harus tegak-lurus, sehingga tubuh merupakan satu poros,
a.5. dagu ditarik sedikit ke dalam,
a.6. rogga dada bernapas biasa, dan santai,
a.7. persendian bahu diangkat sedikit dan dikendurkan, lalu bahu dan lengan
dilepas kebawah secara alami, kemudian lengan di bagian atas
dipisahkan dari badan selebar 2-3 cm sehingga ketiak tidak menempel
tubuh,
a.8. siku tangan dikendurkan, dan menekuk sedikit secara alami,
a.9. pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari-jari tangan seakan
memegang bola Qi,
a.10. pinggang dan tulang belakang tegak secara alami,
a.11. sendi tulang pinggul dan sendii tulang paha dikendurkan,
54
a.12. perut dikempiskan atau ditarik sedikit, dengan punggung tetap lurus,
a.13. tulang ekor (hui yin) sedikit ditarik keatas, atau anus dikontraksikan
(ngempet) sedikit, dan
a.14. lutut ditekuk & dirilekskan sampai dengan telapak dan jari-jari kaki.
Sub-tahap Visualisasi
Disini dlakukan dengan fokus keluar (eksternal) dari posisi/sikap tubuh,
dengan antara lain:
Ketika seluruh tubuh (dari ubun-ubun kepala sampai dengan telapak kaki)
sudah dalam kondisi releks-longgar-tidak tegang, dan pikiran serta perasaan
sudah dalam kondisi bebas-tenang-bersih. Dalam kondisi demikian, secara
sadar dilakukanlah penggambaran mental dalam pikiran (visualisasi), sambil
dibacakan -- secara perlahan-lahan atau secara batin – atau bahkan lebih
baik apabila dilagukan/dinyanyikan sajak/syair bahasa Mandarin dalam
alunan suara yang harmonis sebagai berikut:
Ding Tian Li Di (顶 天 立 地)
- Head reaching the sky, feet plunge deep into the earth;
- Kepala menggapai ke langit, kaki menancap di bumi;
Xing Song Yi Chong (形 松 意 充)
- Relax and imagine body merging with the universe;
- Kendurkan syaraf dan bayangkan tubuh menyatu dengan alam
semesta;
Wai Jing Nei Jing (外 敬 内 静)
- Be respectful externally and quiet internally;
- Santun/hormatlah di luar dan tenanglah di dalam;
Xin Cheng Mao Gong (心 澄 貌 恭)
- Our heart is calm and our appearance reverent;
55
- Batin kita nyaman dan penampilan kita anggun;
Yi Nian Bu Qi (一 念 不 起)
- Clear mind of stray thoughts;
- Jernihkan pikiran yang kacau;
Shen Zhu Tai Kong (神 注 太 空)
- Focus on the vast emptiness of the universe;
- Pusatkan pikiran pada keheningan alam semesta yang luas;
Shen Yi Zhao Ti (神 意 照 体)
- Reflect back on body;
- Serap kembali pada tubuh;
Zhou Shen Rong Rong (周 身 融 融)
- Body is filled with the warm glow of universal qi;
- Tubuh terisi kehangatan cahaya qi alam semesta..
56
• Gerakan kedepan, dilakukan dengan mengangkat kedepan kedua
tangan sejajar setinggi bahu dan telapak tangan tegak. Qi alam ditarik
kedalam tubuh dan didorong kembali ke alam semesta berulang-ulang
dengan poros putaran di sendi bahu; dan
• Gerakan kesamping, dilakukan dengan mengangkat kesamping kedua
tangan segaris setinggi bahu dan telapak tangan tegak. Qi alam ditarik
kedalam tubuh dan didorong kembali ke alam semesta berulang-ulang
dengan membuka-tutup sela tulang belikat.
b.3. Gerakan tangan naik dan turun. Merupakan gerakan perantara dari
gerakan tangan menarik dan mendorong Qi kedepan dan kesamping
berganti ke gerakan membungkukkan badan menarik dan mendorong
Qi ke tanah. Saat naik, melepas Qi ke alam; dan saat turun, menarik Qi
ke tubuh.
57
(Earth, Bumi) melambangkan Lingkungan / Alam dan segenap
makhluk, warna merah kecokelatan, dan
- Ren / 人
(Human, Manusia) melambangkan Hati Nurani, warna kuning;
akhirnya
c.4. kedua mata, perlahan-lahan dibuka.
1 2 3
5 6 7
58
4= gerakan samping: menarik Qi alam ke tubuh + mendorong Qi tubuh ke
alam;
5= gerakan memancarkan / memasukkan Qi ke ulu hati (zhong tan dian)
6= gerakan naik-turun + gerakan buka-tutup, masing-masing menandakan
pikiran ke keluarnya Qi dari & masuknya Qi ke tubuh ; dan
7= gerakan memancarkan / memasukkan Qi ke pusar (xia tan dian).
XSZ sebagai metode latihan ZNQG level 2 ini terdiri dari 10 modul / langkah,
dan lebih difokuskan ke Qi di dalam tubuh (bersifat internal). XSZ
menyatukan tubuh dan pikiran, serta mengarahkan penetrasi Qi lebih dalam
ke otot-otot (muscles), urat daging (tendons), dan tulang-tulang (bones). Jadi,
XSZ ini ditujukan pada Qi internal tubuh untuk membuka semua tulang sendi
(joints) dan saluran Qi (meridians), dan mengumpulkan hunyuan Qi di dalam
tubuh, dari kulit ke tulang. Metode ini dirancang untuk menyatukan pikiran
dan tubuh, dan meningkatkan kemampuan pikiran untuk mengendalikan
tubuh. Metide ini juga dapat meningkatkan kemampuan mengumpulkan dan
mengarahkan Qi.
59
membersihkan dan memperkuat berfungsinya organ-organ tubuh bagian
dalam, dan mengendalikan keseimbangan emosi.
Adapun bentuk visual WYZ adalah seperti apa yang diperagakan pada
Gambar 9 dibawah ini:
SXPZZ ini merupakan metode dengan posisi atau sikap tubuh berdiri yang
bertujuan untuk mengumpulkan dan menyalurkan Qi ke dalam tiga pusat
energi tubuh. Metode ini menggunakan visualisasi pikiran bawah sadar yang
masuk ke gelombang alpha dan sikap tubuh yang berbeda-beda bergantung
pada peralihan diantara Tingkat 1, Tingkat 2, dan Tingkat 3.
Be n tu k vi su a ln ya ad a l ah se pe r ti te r l ih a t d i Gam ba r 1 0 d i ba wa h
i ni :
60
Gambar 10: SAN XIN PING ZHAN ZHUANG
LA QI , GUAN QI
Tentang salah satu metode ZNQG ini, dapat dijelaskan bahwa ia dilakukan
dalam bentuk duduk dengan gerakan tangan yang membuka (mejauh) dan
menutup (mendekat) secara berirama / bergantian (open/close rhythm).
Metode ini sangat berdaya dalam pengumpulan Qi, dan dapat digunakan
dengan aneka ragam visualisasi bergantung pada tujuannya.
Bentuk visualnya adalah seperti apa yang tampak pada Gambar 11 dibawah
ini:
Tentang salah satu metode ZNQG ini, dapat dijelaskan bahwa ia merupakan
gerakan naik dan turun yang dilakukan secara pelan (slow motion) dengan
wajah menghadap dinding agar gerakan berputarnya benar. Metode ini dapat
mengatur tubuh secara keseluruhan, dan membantu reaksi Qi penyembuhan.
61
Gambar 12: DUN QIANG FA
2.4.7. CHEN QI
1. Pada tahap pembukaan, kedua kaki dari pangkal paha sampai dengan
telapak kaki dirapatkan; Tubuh tegak; Kerdua lengan di sisi tubuh dalam
kondisi rileks tanpa menempel di bagian ketiak dan jari-jari menempel di
jahitan celana; Kedua mata melihat jauh ke depan, lalu sorot mata ditarik
dan perlahan-lahan dipejamkan; Rilekskan seluruh tubuh mulai dari ubun-
ubun kepala (bai hui) sampai dengan bawah telapak kaki (yong qian);
Tempelkan lidah ke langit-langit di rongga mulut, dan pertahankan kondisi
ini selama latihan;
62
4. Sambil melakukan gerakan-gerakan tersebut, pikiran tetap focus ke pusat
energi bawah (xia dan tian); dan selanjutnya…
Semua metode dan bentuk gerakan dalam pelatihan ZNQG dipimpin atau dikendalikan
oleh kekuatan pikiran yang penuh niat dan terfokus (visualization) terutama ke dalam diri
atau tubuh sendiri. Dalam hal ini, tubuh, pikiran, perasaan, dan jiwa harus dalam kondisi
rileks, tenang, gembira, dan bebas sepenuhnya. Dan, wajah hendaknya selalu dalam
kondisi senyum.
Metode pelatihan, bentuk gerakan, dan kondisi tubuh pada ZNQG tersebut, sangat
berbeda dengan apa yang dilakukan pada olah raga sepak bola, misalnya. Dimana hampir
segenap otot tubuh mengeras, pikiran penuh ketegangan, perasaan penuh kegelisahan,
dan jiwa penuh target. Dan, semuanya tidak terfokus ke dalam tubuh para pemain,
melainkan berorientasi ke luar, yakni ke bola dan sasaran di luar tubuhnya. Dalam kondisi
ini tidak mungkin bisa memperlihatkan wajah senyum.
Dalam kondisi tubuh rileks, pikiran tenang, hati senang, jiwa bebas, dan disertai kekuatan
visualisasi yang kreatif dan terkendali itu maka semua gerakan tubuh dalam latihan
ZNQG akan bekerja dengan sendirinya. Dengan demikian maka vital-energi atau Qi akan
mengalir dengan lancar. Dan dengan kelancaran ini akan terjadi perbaikan dan
peningkatan dalam sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh yang sehat
akan semakin sehat, dan sebaliknya tubuh yang sakit akan menjadi sembuh dan sehat
kembali. Selanjutnya, untuk melengkapi teknik PQGD silakan membaca Bab 4, butir 4.4.
Semua metode, teknik, dan gaya dalam latihan ZNQG tersebut tertuju ke
pencapaian kelancaran aliran energi kehidupan (vital-energy) atau Qi di
dalam tubuh. Dan, kelancaran aliran Qi ini terutama diarahkan ke tiga pusat
energi yang disebut ‘dan tian’, yang masing-masing letaknya di tubuh bagian :
• atas
63
(shang dan tian),
• tengah
(zhong dan tian), dan
• bawah
(xia dan tian).
Letak ketiga pusat energi tersebut dapat dilihat di Gambar 13 (1) dibawah ini:
Semula, penulis hanya percaya, rajin, dan patuh mengikuti semua aba-aba
yang diberikan, tanpa tahu maksud dan tujuannya. Baru setelah sekian lama
berlatih, dan sambil proses latihan terus berjalan, mulailah dijelaskan secara
bertahap inti sari ZNQG. Jadi, dengan berlalunya waktu maka mekanisme
64
kerja dan manfaat ZNQG (sebagaimana telah dikemukakan diatas) baru
penulis ketahui dan fahami, bahwa sistem dan metode ZNQG itu memang
terbukti sederhana, mudah diterapkan, dan efektif.
Prof. Pang Ming merupakan Guru dan Master dalam ilmu dan seni di banyak
cabang olah raga dan seni beladiri seperti Taijiguan, Wushu (kungfu),
Qigong, dan sebagainya. Unsur-unsur kebudayaan dan kebijaksanaan Timur
kuno, utamanya Tiongkok kuno seperti Daoisme (Taoisme) dan
Konfusianisme, disamping Buddhisme dan Hinduisme, pun dipelajarinya.
Bahkan ilmu-ilmu seperti I-Ching, Fengshui, dan sebagainya juga
dipelajarinya. Dan semuanya ini dijadikannya sebagai dasar ilmu
pengetahuan ZNQG.
Prof. Pang Ming disamping lulusan ilmu pengetahuan kedokteran ala Barat
modern, juga seorang pakar dalam seni pengobatan dan penyembuhan
Tiongkok kuno, yang dikenal sebagai Traditional Chinese Medicine (TCM).
Karenanya ilmu Akupunktur, dan ramu-ramuan herbal (yang telah ditekuninya
sejak usianya masih 6 tahun) juga dikuasainya.
Di Tiongkok, konon untuk dapat menguasai satu set metode latihan tertentu
tentang ZNQG dibutuhkan waktu sekitar 5 (lima) tahun, baru dianggap lulus
dan mahir. Maka dapat dibayangkan betapa sedikitnya ilmu pengetahuan
ZNQG yang penulis ketahui sejak tahun 2005. Sehingga apabila dalam hal isi
dan mutu bunga rampai tulisan ini dirasakan belum memenuhi harapan para
pembaca, sudi apalah kiranya untuk difahami dan dimaafkan adanya.
1. Shang DanTian,
2. Zu Qiao,
3. Zhong Dan Tian,
4. Xia Dan Tian, dan
5. Area Gunung Salju,
65
sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 13 DAN TIAN (1) di butir 2.5. diatas.
Namun, dalam Zhineng Qigong (ZNQG), diantara kelima pusat energi itu,
yang dianggap paling dominan terhadap kesehatan manusia adalah tiga
pusat energi sebagaomana dapat dilihat pada Gambar 14 DAN TIAN (2),
yakni :
Tiga pusat energi pilihan ZNQG versi TCM tersebut dijelaskan lebih rinci
sebagai berikut:
66
kepala, sedangan garis lainnya ditarik dari puncak salah satu telinga naik
ke atas melewati kepala ke puncak telinga yang lain. Dan, dalam ilmu
aura ia ditandai dengan warna ungu.
Pada kebanyakan orang, Mata Ketiga itu dalam kondisi tertutup, karena
selama pasca lahir kondisi kelenjar pineal mengalami penurunan fungsi
secara berangsur-angsur. Karenanya maka latihan ZNQG juga akan
memberikan rangsangan agar dapat meningkatkan kemampuan Shang
Dan Tian untuk dapat melihat bentuk-bentuk visual dunia spiritual. Justru
untuk alasan inilah maka Qigong ala Pang Ming itu dinamakan Zhineng
Qigong. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir
cerdas para praktisi ZNQG. Dan, dengan kecerdasan pikiran yang
terfokus melalui visualisasi itu menggerakkan / merangsang /
menggetarkan organ-organ utama tubuh bagian atas, yang meliputi Otak,
Jantung, Paru-paru, dan Saluran Pernapasan.
67
Pusat energi ini juga dipercaya sebagai sebagai daerah yang harus
ditingkatkan, apabila ingin berkomunikasi langsung dengan para
pembimbing spiritual di dunia arwah. Di Tibet, pusat energi tengah ini
dinamakan Pusat Pesan berdasarkan kepercayaan bahwa daerah
tersebut berfungsi sebagai pusat mengirim dan menerima pesan dari alam
semesta. Dan salah satu metode yang dianggap paling ampuh untuk
meningkatkan kemampuan Pusat Pesan ini oleh para pemeluk agama
Buddha Tibet adalah dengan mengucapkan mantra Ar Mi Tuo Fuo.
Tingkat energi yang rendah pada umumnya dapat dijumpai pada para
penderita kelelahan akut, tekanan darah, kanker, dan banyak penyakit
kronis, serta kondisi tidak sehat lainnya. Maka, bagi para penderita
penyakit yang ingin sehat kembali harus meningkatkan kemampuan Xia
Dan Tian. Karena, seperti telah disinggung sebelumnya, Xia Dan Tian
adalah dasar dari pusat energi.
Ada pula yang mengatakan bahwa Xia Dan Tian (Lower Dan Tian) ini ada
hubungannya dengan kekuatan tubuh (physical energy) dan kadang juga
perkelaminan (sexuality).
Catatan kaki:
1. Kata ‘Tan Dian’, merupakan sebuah ungkapan dengan pengertian yang sudah baku,
dan karenanya terkadang kata ini disatukan menjadi ‘dantian’;
2. Apabila kelancaran aliran Qi pada sistem dan metode ala TCM dan ZNQG diarahkan
ke tiga (atau ada pula yang diarahkan ke lima) pusat energi yang disebut Dan Tian,
maka pada sistem dan metode ala Yoga (ex India) kelancaran aliran Prana paling
68
sedikit diarahkam ke tujuh pusat energi yang disebut Cakra (Chakra). Vide gambar 14
dan gambar 15 dibawah ini.
Ke tujuh cakra utama pada posisi meditasi berdiri dan meditasi duduk, seperti terlihat
pada Gambar 15 (1) dan Gambar 16 (2) adalah :
69
seseorang, ditentukan oleh adanya faktor ke-2, dan pada gilirannya
ditentukan oleh adanya faktor ke-1. Jadi, jelaslah bahwa kondisi seluler
dengan alirannya yang lancar itulah yang mempengaruhi kondisi kesehatan
tubuh, pikiran, perasaan, dan jiwanya seseorang.
Pada ZNQG, kelancaran yang ditandai oleh perilaku dan interaksi Qi tersebut
dipengaruhi dan ditentukan oleh cara, teknik, atau metode memanfaatkan
kemampuan dan keterampilan (neng) yang melekat pada kecerdasan dan
kearifan (zhi). Dan, kemampuan kecerdasan pikiran (zhineng) berupa niat
yang terpusat atau visualisasi pada saat latihan itulah salah satu ciri khas
ZNQG.
Mengapa Prof. Pang Ming lebih fokus ke ZN ? Karena dimensi pikiran dalam
konsep ZN itu pada hakikatnya merupakan faktor dominan yang mempunyai
70
kemampuan mengatur dan memerintah yang luar biasa dalam mekanisme
karja semua organ dalam tubuh manusia termasuk sel-selnya. Dan cara atau
tekniknya agar faktor ZN itu dapat berfungsi aktif adalah melalui visualization
(pembentukan bayangan atau gambaran dalam benak) saat semua gerakan
dilakukan dalam latihan ZNQG. Jadi, konsep Pang Ming laoshi tentang
ZNQG memang sangat strategis, mendasar, holistik, dan alami!
Maka tidak seperti pada QG yang dalam pengolahan Qi tersebut lebih terarah
pada Qi didalam tubuh manusia, pada ZNQG justru pengolahan Qi tersebut
secara sadar diararahkan ke sekaligus ke Qi alam semesta diluar tubuh
manusia dan Qi manusia didalam tubuhnya. Kedua jenis Qi ini saling
dipertukarkan melalui teknik gerakan Peng Qi Guan Ding, yang juga
merupakan salah satu ciri khas dalam metode berlatih ZNQG.
Jadi, jelas bahwa proses pertukaran Qi tubuh dan Qi alam semesta melalui
sinergi dan sinkronisasi, sebagaimana telah disebutkan di butir 2.7. diatas,
harus dilakukan dengan cara meditatif. Yakni, gerakan-gerakan dari bagian-
bagian tubuh tertentu itu harus disertai visualisasi secara sadar untuk dapat
masuk ke alam bawah sadar dengan gelombang alpha-nya. Dengan
gerakan-gerakan meditatif ini maka akan terjadi keseimbangan otak kiri dan
otak kanan, yang selanjutnya akan melancarkan aliran Qi, dan lebih lanjut
akan menyebabkan timbulnya sistem kekebalan tubuh. Dengan demikian,
hasilnya bukan hanya pada kesembuhan penyakit yang berdampak pada
kesehatan tubuh saja, tapi yang justru diutamakan oleh Prof. Pang Ming dan
menjadi target ZNQG adalah pada pembentukan kecerdasan dalam
pengertian intelektual pada umumnya (intelligence) dan bahkan kecerdasan
supra natural (super-intelligence), yang dengan sendirinya akan sangat
berpengaruh pada kesembuhan dan kesehatan itu sendiri.
71
utama, yakni faktor kepekaan dan faktor pencetus, yaitu infeksi, obat-obatan,
paparan sinar matahari, pil KB, dan stress.
Hakikat penyakit Lupus itu akan lebih mudah dipahami, apabila dibandingkan
dengan penderita penyakit HIV/AIDS yang kehilangan atau kekurangan daya
imun tubuhnya (akibat serangan virus HIV), sebaliknya pada penderita Lupus
justru kelebihan daya imun tubuh. Seperti halnya dengan penyakit HIV/AIDS,
penyakit Lupus ini pun pada umumnya tergolong penyakit peradangan kronis.
Sebagai penyakit Autoimun, penyakit Lupus juga diibaratkan “Pengawal
makan Tuan”, karena jaringan organ tubuhnya sendiri dianggap benda asing.
72
belum diketahui, sehingga sulit mengenal penyakit lupus secara dini. Karena
tidak ada gejala khusus.
73
Kesembuhan total dari penyakit Lupus sampai sejauh ini boleh dikatakan sulit
sekali, kalau tidak boleh dikatakan tidak mungkin. Hasil pengobatan dokter
medis modern ala Barat hanya bersifat sementara. Sifatnya hanya preventif,
bukan kuratif. Karena semata untuk mencegah meluasnya penyakit, dan
terutama agar tidak menyerang organ vital tubuh. Maklumlah, sampai sejauh
ini sistem dan metode pengobatan medis Barat memang belum berhasil
menemukan obat khusus untuk Lupus yang mampu menyembuhkannya.
Namun, dengan latihan ZNQG secara rutin dan teratur dibawah bimbingan
Zhang laoshi bersama Ando Lu laoshi, terbukti bahwa ibu tersebut kini telah
sembuh dari penyakit Lupus yang dideritanya. Dan atas dasar kesadaranya
sendiri maka sang ibu sampai sekarang masih terus melanjutkan latihannya
secara mandiri.
Itulah salah satu bukti nyata tentang salah satu dari beberapa jenis
keunggulan ZNQG diatas kemampuan pengobatan dokter medis modern ala
Barat. Tentunya masih ada banyak contoh lainnya. Namun bukan maksud
dan tujuan buku ini untuk mengetengahkannya. Bagi yang berminat, nanti
dapat membacanya dalam buku khusus tentang testimoni yang bakal ditulis
dan akan diterbitkan oleh Ando Lu. Atau sebagai referensi dapat juga dibaca
buku karangan Luke Chan yang berjudul 101 Miracles of Natural Healing.
Dalam buku pengenalan ini dengan sadar penulis selalu berusaha untuk
tetap membedakan penggunaan konsep dan istilah ‘pengobatan’ dan
“penyembuhan”. Karena yang yang disebut pertama menggunakan ‘obat’
(medicine), sedangkan yang disebut kedua “tanpa” menggunakan obat
(medicineless).
Sebagaimana telah disinggung dalam Bab 1, butir 1.8. buku ini, kini telah lahir
“Iptek Kedokteran Generasi III”. Ya, ibarat perjaka ganteng melirik gadis
cantik, kini dunia pengobatan Barat sudah mulai tertarik dan (pada beberapa
kesempatan tertentu) malah telah bermesrahan dengan dunia pengobatan &
penyembuhan Timur. Entah, siapa yang memulai affair ini. Tidak jelas,
apakah hati nurani Timur yang memulai dengan main mata sipitnya ataukah
otak cerdas Barat yang mencari gara-gara dengan kerlingan mata lebarnya.
Memang, Barat dikenal dengan pendekatan intellectualitas-rationalitas-nya,
sebaliknya Timur lebih dikenal dengan pendekatan emotionalitas-spiritualitas-
nya, yakni kepercayaan dan keyakinannya akan adanya energi kehidupan
yang disebut Qi.
Namun, dalam bukunya (Bab 4) yang berjudul Power Healing, Dr. Xiu Zang
Sha menyatakan bahwa sejak awal tahun 1949, pemerintah Tiongkok telah
meluncurkan program untuk menggabungkan pengobatan Barat yang
74
modern dengan pengobatan Tiongkok yang kuno -- yang lazim dikenal
sebagai Traditional Chinese Medicine (TCM) – dan selama lebih dari 40
tahun tanpa hasil.
Karena, tampaknya, sistem Barat dan Timur itu benar-benar sangat berbeda.
Adalah satu fakta, yang (hingga detik ini) tidak dapat disangkal, bahwa dunia
kedokteran Barat belum berhasil membuktikan secara ilmiah tentang rahasia
adanya unsur yang disebut Qi, padahal sangat diyakini adanya oleh dunia
TCM. Unsur vital Qi di dunia TCM diyakini sebagai syarat utama untuk
adanya kehidupan segala sesuatu di alam semesta, dengan kemampuan
dahsyatnya untuk dapat menyembuhkan diri sendiri secara alami, tanpa
pengobatan medis Barat.
Tidak merasa puas dengan apa yang telah diperoleh dalam semua upayanya
sebagaimana tersebut diatas, penulis pun ingin memperoleh data yang lebih
akurat perihal perkembangan Zhineng Qigong (ZNQG) di Indonesia. Dengan
maksud ini maka penulis telah mengikuti beberapa acara pertemuan ZNQG,
yakni :
* di kota Batu (Jatim), sebagai peserta atas ajakan Ando Lu laoshi yang
mengajak penulis untuk mengikuti acara Pelatihan & Peningkatan
Instruktur ZNQG Tingkat Nasional ke-1, yang diselenggarakan pada
tanggal 11-14 Mei 2006;
* di kota Purwokerto (Jateng), sebagai utusan sasana “Wu He” pada acara
Program Pelatihan Instruktur ZNQG Tingkat Nasional ke-2, yang diadakan
pada tanggal 18-21 Januari 2007 ;
75
* di kota Mojokerto (Jatim), sebagai utusan sasana “Wu He” pada acara HUT
ZNQG Mojokerto ke-5 pada tanggal 1 Mei 2007; dan
Sampai sejauh ini, penulis telah melewati tiga langkah dalam rangka
pengenalan Zhineng Qigong (ZNQG), sambil tetap fokus pada masalah
pokok. Yakni, masalah yang terkait dengan penelusuran atau pelacakan
tentang aspek “apa” sebenarnya kemampuan ZNQG itu, dan masalah aspek
“mengapa” ZNQG mampu menghasilkan kesembuhan diri sendiri, yang
seakan merupakan suatu keajaiban itu. Namun demikian, fokus ini tentu saja
tidak berarti bahwa samasekali mengabaikan aspek “bagaimana” nya,
sepanjang ada relevansinya.
Tentang apa yang disebut sebagai tiga langkah tersebut tidak lain darpada
upaya penulis untuk menjelaskan dengan cara memberikan gambaran sesuai
dengan proses / tahapan pelacakan yang telah penulis lalui :
Tahap audio:
Ketika menerima informasi tentang suatu keajaiban QG, sehingga terjadi
komunikasi dengan “teliga” melalui pendengaran;
Tahap visual:
Ketika melangkah dan memasuki dunia keajaiban ZNQG, sehingga terjadi
komunikasi dengan “mata” melalui pengelihatan; dan
Tahap audio-visual:
Ketika terjadi komunikasi gabungan antara pendengan (telinga) dengan
penglihatan (mata).
76
Berdasarkan hasil akhir proses tiga tahapan dalam rangka pelacakan
keajaiban Zhineng Qigong (ZNQG) berupa komunikasi audio-visual tersebut,
untuk sementara secara hakiki dan prosedural dapat disimpulkan:
(1) bahwa pada prinsipnya, setiap jenis penyakit itu dapat disembuhkan
secara alami dan holistik oleh kemampuan yang sudah tersedia di dalam
diri / tubuh sendiri;
(2) bahwa pada hakikatnya, Qigong (QG), yang merupakan cikal bakal
ZNQG, merupakan bentuk kombinasi meditasi gerak dan meditasi diam;
(3) bahwa melalui metode atau teknik latihan ZNQG dengan gerakan tubuh
dan / atau posisi tubuh tertentu yang sepenuhnya rileks, ditambah dengan
imaginasi terkendali disertai visualisasi kreatif dalam pikiran (zhineng)
yang terfokus (dari para penderita sendiri), maka akan terjadi (seauai
dengan konsep filosofis Oneness dan Yin-Yang) keseimbangan (balance)
dan keselarasan antara gelombang getaran otak kanan dan otak kiri
(konsep Psikologi), dan antara unsur di dalam sel dan energi diluar sel
organ tubuh (konsep TCM);
(4) bahwa dengan adanya keseimbangan dan keselarasan tersebut maka
akan terjadi kelancaran aliran energi (Qi);
(5) bahwa dengan adanya aliran energi yang lancar tersebut maka tumpukan
energi yang tersumbat akan terurai;
(6) bahwa dengan hilangnya sumbatan tersebut, maka akan terjadi perbaikan
sistem metabolisme tubuh dan peningkatan sistem kekebalan tubuh; dan
(7) bahwa dengan dengan demikian maka akan terjadi kesembuhan diri
sendiri secara alami dan holistik, sehingga tubuh yang sakit akan menjadi
sehat kembali, dan yang tidak sakit akan menjadi semakin sehat secara
fisikal, mental, emosional, dan spiritual.
Itulah hasil sementara perjalanan batin dan pengalaman singkat penulis yang
mendasari jawabannya tentang mengapa penulis sampai jatuh cinta dan
menaruh harapan besar pada ZNQG. Terutama karena ZNQG dapat
dimanfaatkan secara efektif sebagai sarana.
Baik sebagai sarana kuratif untuk penyembuhan diri sendiri pasien penyakit
yang kronis, atau bahkan yang dalam kondisi yang dapat mengakibatkan
kematian seperti Kanker, HIV/AIDS, atau Lupus, padahal cara pengobatan
medis modern ala Barat sudah menjatuhkan vonis tidak akan bisa hidup lebih
panjang lagi. Maupun sebagai sarana preventif untuk dapat mempertahankan
dan meningkatkan hidup sehat dalam semua dimensinya yang meliputi tubuh,
pikiran, perasaan, dan jiwanya.
77
Jadi, kesimpulannya, kalau keunggulan dan kemanfaatan ZNQG memang
sudah nyata dan tidak terbantah lagi. Maka, timbul pertanyaan mengapa kita
tidak memilih, mencoba, dan membuktikan sendiri tentang apa, bagaimana,
dan untuk apa/siapa ZNQG itu? Bukankah metode penyembuhan ZNQG itu
utamanya bersifat efektif-alami-holistik, dan tanpa obat kimiawi, sehingga
tanpa efek samping, dan last but not least...tanpa biaya.
Apalagi setelah penulis -- dengan mata kepala sendiri – berhasil melihat dan
menyaksikan manfaat dan efektivitas ZNQG. Beberapa testimoni yang
diberikan langsung oleh para aktivis ZNQG di beberapa cabang perkumpulan
ZNQG di seluruh Indonesia telah cukup dijadikan dasar pembuktian akan
kebenarannya.
78
Dengan demikian maka kemampuan dan kemanfaatan ZNQG dapat pula
dinikmati oleh masyarakat banyak di Indonesia sebagai suatu negeri yang
saat ini masih tergolong sebagai negara berpenghasilan rendah dengan
tingkat kemiskinan yang tinggi. Apalagi, setelah penulis mengetahui, bahwa
apa yang terpikirkan itu telah terealisasikan di beberapa negara. Yakni, di
negara-negara yang justru tergolong berpenghasilan tinggi dengan tingkat
kemiskinan yang rendah seperti Hongkong, Taiwan, Jepang, Singapura,
Malaysia, Thailand, Selandia Baru, Perancis, Swis, Inggris, Rusia, Spanyol,
Belanda, Norwegia, Amerika Serikat, dan lain-lain.
79
Meskipun demikian -- sesuai dengan predikat ZN – justru di bidang terakhir,
yakni dalam pembentukan kecerdasan luar biasa itulah tujuan paling utama
ZNQG. Dan, untuk tujuan inilah maka metode ZNQG justru lebih banyak
diajarkan pada anak-anak sebagai tunas-tunas bangsa yang diharapkan akan
bertumbuh dan berkembang sehat menjadi bunga-bunga harapan bangsa!.
Bukankah saat ini rakyat Indonesia pada umumnya masih hidup dalam
suasana prihatin karena dilanda kemiskinan dengan income per capita yang
tidak sebanding dengan biaya-biaya pengobatan dan perawatan penyakit ala
kedokteran Barat ?
80