You are on page 1of 33

Bab 2

PENGENALAN SUMBER KEAJAIBAN


ZHINENG QIGONG

“IMAN DATANG DARI PENDENGARAN”

- Santo Paulus
(Tajuk Majalah HIDUP, 20 Juni 2004)

2.1. Pendengaran mengarahkan ke Pengenalan

Sejak medio tahun 2005 penulis baru mulai ikut berlatih, dan kemudian jatuh
cinta pada Zhineng Qigong (ZNQG). Jadi, sesungguhnya, penulis belum ada
apa-apanya soal ZNQG. Namun, mengapa koq berani-beraninya menulis
tentang ZNQG?. Justru disinilah letak persoalannya. Yakni, ingin dapat
segera berbagi dengan menularkan pengetahuan dan kemanfaatannya!.
Dalam konteks ini, tampaknya memang ada dua hal yang kontradiktif. Di satu
pihak, kecuali terkadang memang pernah merasakan adanya gangguan
kesehatan yang biasa, seperti yang lazim dialami oleh semua manusia pada
umumnya, misalnya batuk, pilek, demam, sakit perut, sakit kepala, dan
sebagainya. Namun, dilain pihak, syukur bahwa sejak saat itu, secara holistik,
kondisi lahir-batin penulis masih dikaruniai hidup sehat, menurut kriteria
WHO-PBB tahun 1980-an. Juga menurut arti UU Kesehatan RI no.23 tahun
1992. Jadi, sehat dalam arti tidak menderita suatu penyakit, dan juga dalam
arti sosial dan ekonomi.

Di pihak lain, ZNQG pada khususnya dan Qigong (QG) pada umumnya, di
kalangan masyarakat awam lazimnya memang dikenal sebagai suatu metode
atau teknik latihan untuk penyembuhan diri sendiri ataupun untuk orang lain.
Terutama untuk penyembuhan dari suatu penyakit yang kronis, yang sudah
mengancam jiwa seperti penyakit kanker, yang dokter spesialis medis

48
modern ala Barat sudah tidak sanggup mengobatinya lagi. Dan, bahkan sang
dokter sudah memvonis sang pasien untuk hanya menunggu datangnya
panggilan sang Maha Pencipta dalam waktu dekat. Lebih daripada itu, ZNQG
juga dapat berfungsi ganda, baik sebagai upaya komplementer untuk
mempercepat peyembuhan, maupun sebagai upaya alternatif ketika
pengobatan dengan cara medis Barat yang modern sudah mengalami jalan
buntu. Jadi, singkatnya, ZNQG dapat difungsikan dalam dua aspek, yang
pertama sebagai tindakan kuratif ketika mengalami masalah kesehatan, dan
yang kedua sebagai tindakan preventif dalam rangka meningkatkan sistem
kekebalan tubuh agar dapat tetap hidup sehat secara fisik, psikologis,
emosional, dan spiritual.

Oleh karena ZNQG hampir selalu dihubungkan dengan masalah kesehatan,


maka tidaklah mengherankan apabila ada sementara rekan yang meragukan
atau mempersoalkan tentang ketekunan dan kecintaan penulis – yang tidak
menderita suatu penyakit apapun -- pada ZNQG tersebut. Antara lain, ada
yang mempertanyakan tentang apa maksud dan tujuan penulis menekuni
hingga mencintai latihan ZNQG, dan mengapa memilih sampai mengakrabi
latihan ZNQG tersebut.

Sepasang pertanyaan tentang apa dan mengapa tersebut merupakan


masalah pokok, yang akan dijawab melalui tulisan -- yang bersifat kronologis-
historis, dan berbentuk bunga rampai -- dalam buku tentang pengenalan
ZNQG ini. Kedua pertanyaan ini menurut penulis cukup menarik dan rasional.
Dan, jawabannya pun tidak terlalu sulit. Karena, apabila pertanyaan tersebut
diubah menjadi pantun “dari mana datangnya lintah” maka jawabannya
bukan “dari mata turun ke kali” atau pun bukan “dari mata terus ke hati”,
melainkan datangnya cinta penulis pada ZNQG itu “melalui telinga terus ke
hati lalu mengendap di dalam benak”.

Awalnya, telinga penulis pernah mendengar, bahwa latihan ZNQG untuk


memulihkan kesehatan melalui upaya penyembuhan (dari dalam) diri sendiri
itu prosesnya sangat sederhana, mudah dilakukan, dan bersifat alami
sehingga tanpa obat kimiawi dan efek samping. Lagi pula, hasilnya nyata,
cepat, dan holistik, serta tanpa biaya. Dan, seandainya diperlukan obat
berbahan alami pun, biayanya relatif tidak mahal. Lebih daripada itu,
kesembuhannya tanpa harus didahului dengan diagnosa medis oleh dokter
spesialis ala Barat yang modern, atau pemeriksaan oleh sinshe, dukun, dan
sebagainya, sehingga...tanpa biaya!

Ya, betul-betul tanpa biaya. Maklumlah, diri atau tubuh manusia sendiri pada
dasarnya telah didesain luar biasa sempurnanya oleh sang Maha Pencipta.
Dan, telah diberi dan memiliki potensi terpendam yang dapat melakukan
proses pengobatan atau penyembuhan secara otonom. Dengan kata lain,
sumbernya telah ada di dalam diri dan tubuh manusia itu sendiri. Jadi,

49
pengobatan atau penyembuhannya dapat dilakukan oleh diri atau tubuhnya
sendiri!

Cerita singkatnya, secara historis-kronologis dapat dijelaskan mulai awal


pengenalan ZNQG sebagai berikut…

2.2. Tertarik Keefektifan berupa Hidup Sehat Tanpa Obat

Ketika penulis berprofesi sebagai bankir di sebuah lembaga bisnis perbankan


di Surabaya pada tahun 1963, pernah beberapa kali mendengar – tentu saja
melalui telinga -- informasi yang sangat menyeramkan. Bahwa ada beberapa
nasabah yang menderita sejenis atau sekaligus beberapa jenis penyakit yang
kronis, misalnya penyakit kanker, diabetes, atau penyakit degeneratif lainnya,
yang kondisinya bahkan sudah mengancam jiwanya. Namun, ternyata, pada
akhirnya dapat sembuh total.

Padahal, para penderita penyakit tersebut oleh dokter spesialis medis


modern ala Barat telah divonis akan segera “out dari udara” alias meninggal
dunia, dalam jangka waktu yang relatif singkat. Karena, sudah tidak ada lagi
obat atau cara lain untuk dapat menyembuhkannya. Sehingga, mereka itu
sudah dianggap tidak akan sampai dapat merayakan hari ulang tahun
berikutnya. Namun, sekali lagi, faktanya mereka hingga kini masih tetap
survive alias tetap bertahan hidup. Dan, anehnya, mereka itu hidup sehat
dengan rentang usia yang cukup panjang menurut ukuran usia rata-rata
harapan hidup, tanpa obat!.

Informasi tersebut, tentu saja terekam dalam benak penulis. Sampai pada
suatu saat, penulis mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dengan
beberapa orang diantara mereka yang sudah divonis tidak aka ada harapan
hidup tersebut. Maka, penulis bertanya tentang bagaimana dan apa rahasia
mereka bisa hidup dengan sehat dan umur panjang. Pada umumnya, mereka
yang tidak ingin disebutkan identitasnya itu memberikan jawaban singkat,
yaitu karena latihan Qigong (QG). Yakni, sejenis latihan tradisional yang
prinsip metodenya adalah mengolah Qi atau energi kehidupan yang ada
pada segala sesuatu termasuk manusia. Jawaban singkat ini, justru semakin
membuat penulis merasa kagum bercampur penasaran. Keingintahuan
penulis tentang mengapanya pun timbul secara spontan. Mengapa keanehan
atau keajaiban itu bisa terjadi pada pada latihan QG?

Dalam konteks ini, perlu diketahui mengapa QG disebut tradisional, adalah


karena jenis latihan QG tersebut secara turun menurun telah dipraktekkan
sejak masa budaya Tiongkok kuno lebih dari 5000 tahun yang lampau.
Namun, sejak awal tahun 1980-an QG tersebut oleh Prof. Pang Ming telah
dimodernisasikan dengan prinsip, sistem, metode, dan teknik ilmiah dengan
fokus pada konsep Zhineng (ZN). Dengan demikian, QG menjadi identik
dengan Zhineng Qigong (ZNQG), dan pertanyaannya menjadi mengapa koq

50
penyembuhan diri atau tubuhnya sendiri secara alami itu dapat terjadi setelah
berlatih ZNQG? Atau, dengan perkataan lain, mengapa mukjizat yang
misterius itu dapat terjadi setelah mempraktekkan metode atau teknik latihan
ZNQG?.

Jadi, sejak itu segala upaya penulis tetap terfokus pada pertanyaan sekitar
mengapa, mengapa, dan mengapa. Terutama, mengapa ZNQG mempunyai
kemampuan dalam penyembuhan seorang penderita dari penyakit kronis --
atau yang bahkan dapat mengancam jiwanya – justru dari dalam diri atau
tubuhnya sendiri? Apakah kemujizatan atau keajaiban ini bukan merupakan
suatu kebetulan / nasib baik / keberuntungan seseorang?

Semua pertanyaan itu memang seakan tak terjelaskan oleh akal sehat, dan
karenanya masih harus dicari jawabannya yang rasional dan proporsional.
Dan, upaya pencarian ini tentu saja demi tujuan dan kemanfaatan yang
sebesar-besarnya bagi kemanusiaan!. Justru, hal inilah yang menginspirasi
dan memotivasi penulis untuk dapat segera mewujudkan buku pengantar
dasar pengenalan ZNQG ini.

***

Zhineng Qigong (ZNQG) -- yang merupakan hasil perubahan Qigong (QG)


tradisional buah filosofi dan kearifan Tiongkok kuno -- yang sesuai dengan
perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
telah dimodernisasikan berdasarkan sistem dan metodologi ilmiah itu,
mempunyai ciri yang unik. Yakni, Qigong (QG) sebagai subjek oleh Prof.
Pang Ming telah diberi predikat Zhineng, sehingga menjadi Zhineng Qigong
(ZNQG) yang khas. Dan, jika ZNQG ini diurai menurut susunan kata-katanya,
pengertiannya akan menjadi lebih jelas. Yakni, kata Zhi artinya kecerdasan
atau kearifan, dan kata Neng artinya kemampuan / bakat atau kecakapan /
bobot kemampuan. Gabungan kedua kata tersebut menjadi Zhineng (ZN).

Dalam ZNQG, justru unsur ZN itulah yang memegang peranan utama. Fungsi
ZN adalah dalam pengolahan Qi melalui pertukaran dengan teknik
mendorong keluar Qi di dalam tubuh (human Qi) dan sekaligus menarik Qi
alam semesta (cosmic Qi) kedalam tubuh. Cosmic Qi dapat meliputi
hawa/udara, pergerakan, uap (gas), cuaca, dan kekuatan misalnya kekuatan
angin. Sedangkan human Qi dapat mencakup nafas, perilaku, dan tenaga.
Dan, pertukaran yang identik dengan process dalam pengolahan itu disebut
Gong, sedangkan input atau objek pengolahan kedua jenis Qi yang diolah itu
oleh Prof. Pang Ming disebut sebagai Hunyuan Qi, yang merupakan output
atau hasil percampuran / pertukaran human Qi dan cosmic Qi tersebut.

Bagi yang menginginkan paparan yang lebih komprehensif tentang


terminologi tersebut diatas, sebagai bahan untuk cross reference, silakan

51
baca kembali topik tentang Qi ini di Lampiran, yang penulis sebut sebagai
Pembibitan.

2.3. Memasuki Dunia Keefektifan

Ibarat kata pepatah “pucuk di cinta ulam tiba”, dan secara blessing in diguise,
tibalah saat untuk mendapatkan jawaban awal atas pertanyaan tentang
mengapa penulis koq sampai mencintai dan menekuni ZNQG tersebut.

Suatu hari, untuk pertama kali, penulis diperkenalkan dengan konsep dan
prinsip serta kemanfaatan Qigong (QG) atau Zhineng Qigong (ZNQG) itu oleh
Bp. Ir. L.N. Andoyo, MT. Ia di kalangan komunitas ZNQG di Indonesia beliau
dikenal sebagai Ando Lu, seorang co-founder dan dosen Sekolah Tinggi
Informatika dan Komputer Indonesia (STIKI) di Malang.

Ando Lu ternyata tidak ingin penulis hanya mengetahui aspek teoretisnya


saja, melainkan agar juga sekaligus mengalami aspek aplikatifnya. Ia bahkan
menekankan kiatnya tentang konsep experimental learning sambil
mengatakan bahwa seeing is believing. Tegasnya, Ando Lu menginginkan
agar penulis dapat berlatih secara rutin bersamanya, yang penulis setujui
sehingga ia menjadi guru (laoshi) yang dengan penuh dedikasi, dan tanpa
pamrih melatih penulis.

Dengan didasari komitmen untuk berlatih ZNQG dengan sabar, teratur, dan
tekun, kini penulis mulai merasakan bahwa kondisi diri dan tubuh penulis
secara holistik cenderung bertambah baik. Daya tahan atau kekebalan tubuh-
fisik bertambah baik, kemampuan pikiran-psikologis bertambah meningkat,
gejolak kata hati-perasaan lebih terkendali, dan ketenangan jiwa-spirit
bertambah mantap kearah kebajikan dan moralitas. Dan, sejak itu maka
penulis juga semakin intensif mempelajari prinsip, sistem, dan metode atau
teknik latihan QG dan ZNQG dari sudut teori-ilmiahnya.

2.4. Berlatih Tekniknya sambil Belajar Teorinya

Termotivasi oleh ajaran Confucius yang lebih menekankan pada


pembelajaran, dan ajaran Lao Zi pada pembelajaran sekaligus pelaksanaan,
serta teringat kata bijak seorang kolumnis terkenal bernama Mahbub Djunaidi
bahwa “sekali melihat lebih baik daripada seribu kali mendengar”, maka
penulis tergerak untuk sekaligus mendengar, melihat, belajar dan berlatih
secara langsung Zhineng Qigong (ZNQG) ketimbang hanya mendengar
tentang keefektivannya untuk kesehatan.

ZNQG saat ini diformulasikan ke dalam tiga level pelatihan. Disini, secara
singkat dan konseptual, diperkenalkan adanya beberapa cara, teknik, atau
metode – dalam bahasa Inggris disebut dengan beberapa istilah dengan

52
pengertian yang sama, seperti method, technigue, form, dan sebagainya
Ketiga level (tingkatan) pelatihan ZNQG meliputi:

Tingkat 1 / Dasar :
Peng Qi Guan Ding Fa (Lift Qi Up and Pour Qi Down Method), yang
dilengkapi dengan beberapa sub metode lainnya, seperti:
- San Xing Ping Zhan Zhuang (Three Centres Merge Standing Meditation);
- Chen Qi (Stretching Qi);
- La Qi (Qi Pulling) & Guan Qi (Filling/Directing Qi);
- Zhi Tui Zuo (Straight Legs Sitting);
- Dun Qiang Fa (Wall Squatting); dan
- Xun Jing Dao Ying Fa (Meridian Tapping);

Tingkat 2 :
Xing Shen Zhuang (Body and Mind Method); dan

Tingkat 3 :
Wu Yuan Zhuang (Five One Form; Five Element Unified Form; Five Organ
Method).

2.4.1. PENG QI GUAN DING FA (PQGDF)

Latihan berdasarkan metode Peng Qi Guan Ding (PQGD) atau disebut pula
sebagai Peng Qi Guan Ding Fa (BQGDF) ini merupakan bentuk dasar, dan
dikenal sebagai Tingkat (Level) 1 dalam metode pelatihan Zhineng Qigong
(ZNQG). Tingkat 1 ini terdiri dari serangkaian aktivitas yang berurutan
meliputi:

* gerakan tubuh yang dilakukan dengan halus, sambung menyambung tanpa


putus, dalam kondisi keseluruhan tubuh yang rileks, yang
* disinkronisasikan pemusatan pikiran yang disertai dengan visualisasi ke
organ-organ tubuh yang perlu dialiri Qi, yang
* tujuannya adalah untuk membuka setiap kebuntuan / sumbatan aliran Qi di
dalam aliran darah dalam segenap organ tubuh dan sekaligus
meningkatkan kuantitas dan kualitas Qi tersebut -- yang dalam ZNQG oleh
Prof. Pang Ming disebut ‘hunyuan Qi’, yang merupakan hasil dari
pertukaran antara ‘Qi tubuh’ (human Qi, internal Qi) manusia dan ‘Qi alam
semesta’ (cosmic Qi, external Qi).

Ketiga bentuk aktivitas berurutan dalam metode ZNQG ini dimaksudkan


untuk menghimpun hunyuan Qi ke dalam tiga ‘pusat energi’ yang disebut
‘dan tian’.

Sebagai catatan, PQGDF ini dalam bahasa Inggris disebut Lift Qi Up and
Pour Qi Down Method / Technique. Artinya, mengangkat Qi (peng qi, lift qi

53
up) dari alam semesta; dan menuangkan Qi (guan ding, pour qi down)
tersebut ke dalam tubuh manusia. Dan inilah prinsip latihan PQGDF, yang
pada umumnya memakan waktu sekitar 45 menit.

Catatan kaki :

Dalam konteks ini -- dengan sedikit menyimpang dari visi dan misi buku ini – hanya
khusus untuk metode latihan dasar ZNQG (yang disebut PQGDF) yang akan dijelaskan
agak rinci namun tetap dalam garis besarnya saja. Sedangkan untuk metode-metode
lainnya akan hanya ditunjukkan dalam beberapa bentuk pose tertentu (yang telah dikenal
dan dipraktekkan di Indonesia) disertai gambar-gambar ilustratifnya. Dan, untuk
memudahkan pemahamannya maka disini akan diberikan angka-angka sandi secara
berurutan dari 2.4.1. s/d 2.4.7.

Pada prinsipnya PQGDF dapat dibagi dalam tiga tahap, yakni:

(a) Tahap Persiapan


Tahap ini pada prinsipnya terdiri dari dua sub-tahap. Yakni sub-tahap
relaksasi, dan sub tahap visualisasi. Pada sub-tahap relaksasi, seluruh organ
tubuh dari ubun-ubun kepala (bai hui) sampai dengan telapak kaki (yong
quan), satu persatu harus diusahakan dalam kondisi rileks total. Sedangkan
pada sub-tahap visualisasi, pikiran sepenuhnya dipusatkan dengan
membayangkan (visualisasi) melalui imaginasi kreatif untuk terjadinya sinergi
antara Qi tubuh (human Qi) dan Qi alam semesta (cosmic Qi), sehingga
melahirkan Huanyan Qi. Kedua kegiatan ini secara berturut-turut dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Sub-tahap Relaksasi
Disini dlakukan dengan fokus ke dalam (internal) posisi/sikap tubuh, dengan
antara lain:
a.1. kedua telapak kaki merapat dan betis saling menempel,
a.2. sorot mata melihat keluar jauh ke cakrawala, lalu ditarik dan dihubungkan
ke pusat di kepala, kemudian mata perlahan-lahan dipejamkan,
a.3. lidah ditempelkan pada langit-langit rongga mulut, lalu gigi dikatupkan,
dan mulut tampak senyum,
a.4. dari ubun-ubun kepala (bai hui) terus ke punggung sampai dengan
telapak harus tegak-lurus, sehingga tubuh merupakan satu poros,
a.5. dagu ditarik sedikit ke dalam,
a.6. rogga dada bernapas biasa, dan santai,
a.7. persendian bahu diangkat sedikit dan dikendurkan, lalu bahu dan lengan
dilepas kebawah secara alami, kemudian lengan di bagian atas
dipisahkan dari badan selebar 2-3 cm sehingga ketiak tidak menempel
tubuh,
a.8. siku tangan dikendurkan, dan menekuk sedikit secara alami,
a.9. pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari-jari tangan seakan
memegang bola Qi,
a.10. pinggang dan tulang belakang tegak secara alami,
a.11. sendi tulang pinggul dan sendii tulang paha dikendurkan,

54
a.12. perut dikempiskan atau ditarik sedikit, dengan punggung tetap lurus,
a.13. tulang ekor (hui yin) sedikit ditarik keatas, atau anus dikontraksikan
(ngempet) sedikit, dan
a.14. lutut ditekuk & dirilekskan sampai dengan telapak dan jari-jari kaki.

Gambar 6: TITIK-TITIK AKUPUNKTUR

 Sub-tahap Visualisasi
Disini dlakukan dengan fokus keluar (eksternal) dari posisi/sikap tubuh,
dengan antara lain:
Ketika seluruh tubuh (dari ubun-ubun kepala sampai dengan telapak kaki)
sudah dalam kondisi releks-longgar-tidak tegang, dan pikiran serta perasaan
sudah dalam kondisi bebas-tenang-bersih. Dalam kondisi demikian, secara
sadar dilakukanlah penggambaran mental dalam pikiran (visualisasi), sambil
dibacakan -- secara perlahan-lahan atau secara batin – atau bahkan lebih
baik apabila dilagukan/dinyanyikan sajak/syair bahasa Mandarin dalam
alunan suara yang harmonis sebagai berikut:

Ding Tian Li Di (顶 天 立 地)
- Head reaching the sky, feet plunge deep into the earth;
- Kepala menggapai ke langit, kaki menancap di bumi;
Xing Song Yi Chong (形 松 意 充)
- Relax and imagine body merging with the universe;
- Kendurkan syaraf dan bayangkan tubuh menyatu dengan alam
semesta;
Wai Jing Nei Jing (外 敬 内 静)
- Be respectful externally and quiet internally;
- Santun/hormatlah di luar dan tenanglah di dalam;
Xin Cheng Mao Gong (心 澄 貌 恭)
- Our heart is calm and our appearance reverent;

55
- Batin kita nyaman dan penampilan kita anggun;
Yi Nian Bu Qi (一 念 不 起)
- Clear mind of stray thoughts;
- Jernihkan pikiran yang kacau;
Shen Zhu Tai Kong (神 注 太 空)
- Focus on the vast emptiness of the universe;
- Pusatkan pikiran pada keheningan alam semesta yang luas;
Shen Yi Zhao Ti (神 意 照 体)
- Reflect back on body;
- Serap kembali pada tubuh;
Zhou Shen Rong Rong (周 身 融 融)
- Body is filled with the warm glow of universal qi;
- Tubuh terisi kehangatan cahaya qi alam semesta..

Selanjutnya diteruskan dengan antara lain:

a.16. membayangkan seakan kepala meninggi ke langit, dan kaki menancap


di bumi, menjadi manusia dengan tubuh yang tinggi-besar seperti
pohon sung yang kokoh dan lentur, sehingga dapat membangkitkan
rasa percaya diri,
a.17. kemudian membayangkan seakan kepala dan kaki masuk kembali ke
dalam tubuh, dan menjadi manusia seperti semula,
a.18. dan kedua sorat mata juga ditarik kembali ke dalam, dan perlahan-
lahan dipejamkam; dan
a.19. latihan dimulai...

(b) Tahap Pelatihan


Semua gerakan dalam pelatihan, ditujukan untuk membuka /
merangsang / mengaktifkan tiga buah pusat energi yang disebut dan tian
untuk bergetar. Ketiga pusat energi ini meliputi:

1) pusat energi bawah = xia dan tian (tepatnya di bawah / di dalam


pusar),
2) pusat energi tengah = zhong dan tian (tepatnya pada titik diantara
kedua puting susu / di ulu hati, di dalam dada), dan
3) pusat energi atas = shang dan tian (tepatnya di ubun-ubun, di atas
kepala).

Dan, semua gerakan tersebut dilakukan dengan lancar, artinya tanpa


terputus-putus dalam bentuk melingkar (bulat). Selanjutnya latihan
dimulai dengan:

b.1.Gerakan tangan menarik dan mendorong Qi. Maksudnya untuk


pertukaran Qi antara manusia dan alam; dan gerakan tersebut
dilakukan dalam 2 arah:

56
• Gerakan kedepan, dilakukan dengan mengangkat kedepan kedua
tangan sejajar setinggi bahu dan telapak tangan tegak. Qi alam ditarik
kedalam tubuh dan didorong kembali ke alam semesta berulang-ulang
dengan poros putaran di sendi bahu; dan
• Gerakan kesamping, dilakukan dengan mengangkat kesamping kedua
tangan segaris setinggi bahu dan telapak tangan tegak. Qi alam ditarik
kedalam tubuh dan didorong kembali ke alam semesta berulang-ulang
dengan membuka-tutup sela tulang belikat.

b.2. Gerakan tangan membuka dan menutup Qi. Merupakan gerakan


perantara dari gerakan tangan menarik dan mendorong Qi kedepan
berganti ke gerakan tangan menarik dan mendorong Qi kesamping.
Saat membuka, Qi keluar dari tubuh dan saat menutup Qi masuk
kembali ke dalam tubuh.

b.3. Gerakan tangan naik dan turun. Merupakan gerakan perantara dari
gerakan tangan menarik dan mendorong Qi kedepan dan kesamping
berganti ke gerakan membungkukkan badan menarik dan mendorong
Qi ke tanah. Saat naik, melepas Qi ke alam; dan saat turun, menarik Qi
ke tubuh.

b.4. Gerakan membungkukkan badan, lalu menarik Qi dari tanah dan


mendorong Qi ke tanah. Gerakan ini dilakukan dengan menempelkan
kedua telapak tangan di punggung telapak kaki. Gerakan turun
melepas Qi ke tanah dan gerakan naik menarik kembali Qi ke tubuh.

(c) Tahap Penutup

Dilakukan dengan gerakan-gerakan menyimpan kembali Qi: ke pusat


energi atas (di atas kepala = di ubun-ubun), ke pusat energi tengah (di
dalam dada = di ulu hati) dan ke pusat energi bawah (di dalam perut = di
pusar).

Kemudian, kedua telapak tangan menutup pusar (laki-laki telapak tangan


kiri menutup pusar & tangan kanan menumpang diatasnya, dan
perempuan sebaliknya tangan kanan menutup pusar & tangan kiri
menempel diatasnya), sambil di dalam hati menghayati :

c.1. rasa tenang / damai,


c.2. rasa syukur / terimakasih,
c.3. rasa hormat / respek kepada tiga harmoni (san he) “Tian Di Ren”:
- Tian / 天
(Heaven, Langit) melambangkan Tuhan YME, warna biru,
- Di / 地

57
(Earth, Bumi) melambangkan Lingkungan / Alam dan segenap
makhluk, warna merah kecokelatan, dan
- Ren / 人
(Human, Manusia) melambangkan Hati Nurani, warna kuning;
akhirnya
c.4. kedua mata, perlahan-lahan dibuka.

Demikian penjelasan tentang PQGDF (yang merupakan metode pelatihan


ZNQG tingkat dasar). Bentuk-bentuk dasar pelatihannya, secara visual
ditunjukkan oleh gerakan-gerakan pokok 1 s/d 7 pada Gambar 5 dibawah
ini:

1 2 3

5 6 7

Gambar 7: PENG QI GUAN DING FA

1= gerakan depan: menarik Qi alam ke tubuh + mendorong Qi tubuh ke


alam;
2= gerakan memancarkan Qi ke ubun-ubun (shang tan dian);
3= gerakan menarik Qi tanah ke tubuh + mendorong Qi tubuh ke tanah;

58
4= gerakan samping: menarik Qi alam ke tubuh + mendorong Qi tubuh ke
alam;
5= gerakan memancarkan / memasukkan Qi ke ulu hati (zhong tan dian)
6= gerakan naik-turun + gerakan buka-tutup, masing-masing menandakan
pikiran ke keluarnya Qi dari & masuknya Qi ke tubuh ; dan
7= gerakan memancarkan / memasukkan Qi ke pusar (xia tan dian).

Gambar-gambar peragaan selengkapnya dapat dilihat di Bab 9.

2.4.2. XING SHEN ZHUANG (XSZ)

XSZ sebagai metode latihan ZNQG level 2 ini terdiri dari 10 modul / langkah,
dan lebih difokuskan ke Qi di dalam tubuh (bersifat internal). XSZ
menyatukan tubuh dan pikiran, serta mengarahkan penetrasi Qi lebih dalam
ke otot-otot (muscles), urat daging (tendons), dan tulang-tulang (bones). Jadi,
XSZ ini ditujukan pada Qi internal tubuh untuk membuka semua tulang sendi
(joints) dan saluran Qi (meridians), dan mengumpulkan hunyuan Qi di dalam
tubuh, dari kulit ke tulang. Metode ini dirancang untuk menyatukan pikiran
dan tubuh, dan meningkatkan kemampuan pikiran untuk mengendalikan
tubuh. Metide ini juga dapat meningkatkan kemampuan mengumpulkan dan
mengarahkan Qi.

Sedangan bentuk-bentuk gerakannya adalah seperti tampak pada Gambar 6


dibawah ini:

Gambar 8: XING SHEN ZHUANG

2.4.3. WU YUAN ZHUANG (WYZ)

WYZ sebagai metode ZNQG level 3 ini menggunakan getaran suara


semacam mantra atau nyanyian pendek (chanting of sound), gerakan, dan
teknik pernapasan. Metode ini mengaktifkan dan menyeimbangkan aliran Qi
di lima organ dalam. Dengan demikian menyatukan Qi organ-organ tersebut
ke dalam pusat energi tengah (zhong dandian). Metode ini membantu

59
membersihkan dan memperkuat berfungsinya organ-organ tubuh bagian
dalam, dan mengendalikan keseimbangan emosi.

Adapun bentuk visual WYZ adalah seperti apa yang diperagakan pada
Gambar 9 dibawah ini:

Gambar 9: WU YUAN ZHUAN

2.4.4. SAN XIN PING ZHAN ZHUANG (SXPZZ)

SXPZZ ini merupakan metode dengan posisi atau sikap tubuh berdiri yang
bertujuan untuk mengumpulkan dan menyalurkan Qi ke dalam tiga pusat
energi tubuh. Metode ini menggunakan visualisasi pikiran bawah sadar yang
masuk ke gelombang alpha dan sikap tubuh yang berbeda-beda bergantung
pada peralihan diantara Tingkat 1, Tingkat 2, dan Tingkat 3.

Be n tu k vi su a ln ya ad a l ah se pe r ti te r l ih a t d i Gam ba r 1 0 d i ba wa h
i ni :

60
Gambar 10: SAN XIN PING ZHAN ZHUANG

LA QI , GUAN QI

Tentang salah satu metode ZNQG ini, dapat dijelaskan bahwa ia dilakukan
dalam bentuk duduk dengan gerakan tangan yang membuka (mejauh) dan
menutup (mendekat) secara berirama / bergantian (open/close rhythm).
Metode ini sangat berdaya dalam pengumpulan Qi, dan dapat digunakan
dengan aneka ragam visualisasi bergantung pada tujuannya.

Bentuk visualnya adalah seperti apa yang tampak pada Gambar 11 dibawah
ini:

Gambar 11: LA QI, GUAN QI

2.4.6. DUN QIANG FA

Tentang salah satu metode ZNQG ini, dapat dijelaskan bahwa ia merupakan
gerakan naik dan turun yang dilakukan secara pelan (slow motion) dengan
wajah menghadap dinding agar gerakan berputarnya benar. Metode ini dapat
mengatur tubuh secara keseluruhan, dan membantu reaksi Qi penyembuhan.

Bentuk visualnya dapat disimaklah pada Gambar 12 dibawah ini.

61
Gambar 12: DUN QIANG FA

2.4.7. CHEN QI

Chen Qi merupakan sub metode Peng Qi Guan Ding (PQGD), dan


dimaksudkan untuk merangsang dan menggerakkan aliran Qi (Prof. Pang
Ming menyebutnya “Hunyuan Qi”) terutama yang di dalam jantung dan paru-
paru dan menyatukannya ke dalam seluruh tubuh.

Prosedur pada tahap pembukaan dan tahap penutupannya sama dengan


yang dilakukan pada metode latihan PGGD, antara lain :

1. Pada tahap pembukaan, kedua kaki dari pangkal paha sampai dengan
telapak kaki dirapatkan; Tubuh tegak; Kerdua lengan di sisi tubuh dalam
kondisi rileks tanpa menempel di bagian ketiak dan jari-jari menempel di
jahitan celana; Kedua mata melihat jauh ke depan, lalu sorot mata ditarik
dan perlahan-lahan dipejamkan; Rilekskan seluruh tubuh mulai dari ubun-
ubun kepala (bai hui) sampai dengan bawah telapak kaki (yong qian);
Tempelkan lidah ke langit-langit di rongga mulut, dan pertahankan kondisi
ini selama latihan;

2. Dengan didahului pembacaan kedelapan syair “Ding Tian Li Di”


(sebagaimana dikemukakan di catatan kaki butir 2.4.1.) sambil dilakukan
visualisasi meditatif; lalu...

3. Kedua lengan dibentangkan disamping tubuh dalam posisi setinggi pusar


atau lebih sedikit, lalu kedua telapak tangan ditegakkan 45 derajat, dan
kemudian kedua pangkal telapak tangan (shen men) didorong ke bawah
secara berulang-ulang, dengan tulang belikat digerakkan secara “buka-
tutup”. Gerakan ini normalnya dilakukan paling sedikit selama 20 menit
dengan kira-kira 60-70 gerakan per menit, yang berfungsi untuk
menguatkan jantung dan paru-paru;

62
4. Sambil melakukan gerakan-gerakan tersebut, pikiran tetap focus ke pusat
energi bawah (xia dan tian); dan selanjutnya…

5. Pada tahap penutupan kedua telapak tangan meraup Qi alam semesta,


lalu memasukkannya ke dalam pusat energi bawah dengan menempelkan
kedua telapak tangan pada pusar (du qi). Untuk pria, telapak tangan kiri
menempel pada pusar dan telapak tangan kanan menumpang di
punggung tangan kiri tersebut, sedangkan untuk wanita sebaliknya
telapak tangan kanan menempel pada pusar dan telapak tangan kiri
menumpang di punggung tangan kanan (dalam bahasa Mandarin disebut
“nan zuo, nu you”).
Catatan kaki:

Semua metode dan bentuk gerakan dalam pelatihan ZNQG dipimpin atau dikendalikan
oleh kekuatan pikiran yang penuh niat dan terfokus (visualization) terutama ke dalam diri
atau tubuh sendiri. Dalam hal ini, tubuh, pikiran, perasaan, dan jiwa harus dalam kondisi
rileks, tenang, gembira, dan bebas sepenuhnya. Dan, wajah hendaknya selalu dalam
kondisi senyum.

Metode pelatihan, bentuk gerakan, dan kondisi tubuh pada ZNQG tersebut, sangat
berbeda dengan apa yang dilakukan pada olah raga sepak bola, misalnya. Dimana hampir
segenap otot tubuh mengeras, pikiran penuh ketegangan, perasaan penuh kegelisahan,
dan jiwa penuh target. Dan, semuanya tidak terfokus ke dalam tubuh para pemain,
melainkan berorientasi ke luar, yakni ke bola dan sasaran di luar tubuhnya. Dalam kondisi
ini tidak mungkin bisa memperlihatkan wajah senyum.

Dalam kondisi tubuh rileks, pikiran tenang, hati senang, jiwa bebas, dan disertai kekuatan
visualisasi yang kreatif dan terkendali itu maka semua gerakan tubuh dalam latihan
ZNQG akan bekerja dengan sendirinya. Dengan demikian maka vital-energi atau Qi akan
mengalir dengan lancar. Dan dengan kelancaran ini akan terjadi perbaikan dan
peningkatan dalam sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh yang sehat
akan semakin sehat, dan sebaliknya tubuh yang sakit akan menjadi sembuh dan sehat
kembali. Selanjutnya, untuk melengkapi teknik PQGD silakan membaca Bab 4, butir 4.4.

2.5. Target Utama adalah Kelancaran Aliran Qi di Dan Tian

Zhineng Qigong (ZNQG) pada dasarnya merupakan metode pelatihan yang


menggunakan kemampuan kecerdasan pikiran untuk mengkombinasikan dua
macam gaya (style) yaitu gerakan tubuh dan posisi tubuh dalam kondisi
meditatif. Gaya pertama merupakan meditasi gerak (moving / dinamic
meditation), yang dilakukan dengan gerakan tubuh sambil berimaginasi yang
terkendali atau bervisualisasi dengan kreatif. Sedangkan gaya kedua berupa
meditasi diam (contemplating / static meditattion), yang dilakukan dengan
posisi tubuh berdiri, duduk, atau berbaring dalam kondisi yang sama.

Semua metode, teknik, dan gaya dalam latihan ZNQG tersebut tertuju ke
pencapaian kelancaran aliran energi kehidupan (vital-energy) atau Qi di
dalam tubuh. Dan, kelancaran aliran Qi ini terutama diarahkan ke tiga pusat
energi yang disebut ‘dan tian’, yang masing-masing letaknya di tubuh bagian :

• atas

63
(shang dan tian),
• tengah
(zhong dan tian), dan
• bawah
(xia dan tian).

Ketiga pusat energi ini dianggap paling penting karena langsung


mempengaruhi kondisi kesehatan, baik yang bersifat fisik, psikis, emosional,
maupun yang spiritual. Karena di ketiga pusat energi ini terletak organ-organ
vital yang utama, yakni di:

• shang dan tian


ada organ-organ Otak, Jantung, Paru-paru, dan Sistem Pernapasan;
• zhong dan tian
ada organ-organ Limpa, Lambung, Hati, Kantung Empedu, dan Kelenjar
Ludah Perut; dan
• xia dan tian
ada organ-organ Ginjal, Usus Besar, Usus Kecil, Kandung Kemih, dan
organ reproduksi perempuan (Rahim + Indung Telur), serta organ
reproduksi laki-laki (Biji Kemaluan + Prostat).

Letak ketiga pusat energi tersebut dapat dilihat di Gambar 13 (1) dibawah ini:

Gambar 13: DAN TIAN (1)

Semula, penulis hanya percaya, rajin, dan patuh mengikuti semua aba-aba
yang diberikan, tanpa tahu maksud dan tujuannya. Baru setelah sekian lama
berlatih, dan sambil proses latihan terus berjalan, mulailah dijelaskan secara
bertahap inti sari ZNQG. Jadi, dengan berlalunya waktu maka mekanisme

64
kerja dan manfaat ZNQG (sebagaimana telah dikemukakan diatas) baru
penulis ketahui dan fahami, bahwa sistem dan metode ZNQG itu memang
terbukti sederhana, mudah diterapkan, dan efektif.

Tidak puas dengan jalannya pembelajaran yang diberikan ditengah pelatihan


tersebut, maka penulis mulai meminjam, membaca, dan mempelajari sendiri
dari buku-buku dan situs-situs tertentu di Internet, sambil sekali-sekali
bertanya kepada laoshi (guru) tentang hakikat ZNQG. Fokus pembelajaran
penulis terutama pada ilmu pengetahuan (science) tentang ZNQG itu sendiri.
ZNQG sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi ini ternyata mulai
dikembangkan pada tahun 1980 oleh tokoh pendiri dan pengembangnya,
yakni Prof. Pang Ming.

Prof. Pang Ming merupakan Guru dan Master dalam ilmu dan seni di banyak
cabang olah raga dan seni beladiri seperti Taijiguan, Wushu (kungfu),
Qigong, dan sebagainya. Unsur-unsur kebudayaan dan kebijaksanaan Timur
kuno, utamanya Tiongkok kuno seperti Daoisme (Taoisme) dan
Konfusianisme, disamping Buddhisme dan Hinduisme, pun dipelajarinya.
Bahkan ilmu-ilmu seperti I-Ching, Fengshui, dan sebagainya juga
dipelajarinya. Dan semuanya ini dijadikannya sebagai dasar ilmu
pengetahuan ZNQG.

Prof. Pang Ming disamping lulusan ilmu pengetahuan kedokteran ala Barat
modern, juga seorang pakar dalam seni pengobatan dan penyembuhan
Tiongkok kuno, yang dikenal sebagai Traditional Chinese Medicine (TCM).
Karenanya ilmu Akupunktur, dan ramu-ramuan herbal (yang telah ditekuninya
sejak usianya masih 6 tahun) juga dikuasainya.

Di Tiongkok, konon untuk dapat menguasai satu set metode latihan tertentu
tentang ZNQG dibutuhkan waktu sekitar 5 (lima) tahun, baru dianggap lulus
dan mahir. Maka dapat dibayangkan betapa sedikitnya ilmu pengetahuan
ZNQG yang penulis ketahui sejak tahun 2005. Sehingga apabila dalam hal isi
dan mutu bunga rampai tulisan ini dirasakan belum memenuhi harapan para
pembaca, sudi apalah kiranya untuk difahami dan dimaafkan adanya.

2.6. Tiga Dan Tian Fungsional

Dalam buku Power Healing tentang penyembuhan Qi dan penyembuhan


spiritual di Tiongkok kuno, disebutkan ada lima Dan Tian (pusat energi) dalam
tubuh manusia. Yakni (diurut dari atas ke bawah) :

1. Shang DanTian,
2. Zu Qiao,
3. Zhong Dan Tian,
4. Xia Dan Tian, dan
5. Area Gunung Salju,

65
sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 13 DAN TIAN (1) di butir 2.5. diatas.

Namun, dalam Zhineng Qigong (ZNQG), diantara kelima pusat energi itu,
yang dianggap paling dominan terhadap kesehatan manusia adalah tiga
pusat energi sebagaomana dapat dilihat pada Gambar 14 DAN TIAN (2),
yakni :

• Shang Dan Tian (U)


= tempat Jiwa (Shen) dan Pikiran (Thinking) manusia;
• Zhong Dan Tian (M)
= tempat Pernapasan (Qi / Chi) dan Perasaan (Feeling); dan
• Xia Dan Tian (L)
= tempat Kekuatan (Jing / Ching) dan Rangsangan Tubuh (Physical
Sensation)
.

Gambar 14: DAN TIAN (2)

Tiga pusat energi pilihan ZNQG versi TCM tersebut dijelaskan lebih rinci
sebagai berikut:

(1) Shang Dan Tian


Sebutan lain adalah Ni Wan Gong (Daois), Mata Ketiga atau Mata Batin
(Buddhis), atau Pineal Gland (Kedokteran Barat). Semuanya ini
berhubungan dengan kesadaran, jiwa (spirit, shen), dan otak. Letaknya
dibawah titik akupunktur Bai Hui. Tepatnya pada perpotongan dua garis,
yakni garis ditarik dari puncak hidung naik ke kepala sampai di belakang

66
kepala, sedangan garis lainnya ditarik dari puncak salah satu telinga naik
ke atas melewati kepala ke puncak telinga yang lain. Dan, dalam ilmu
aura ia ditandai dengan warna ungu.

Prof. Hembing Wijayakusuma menyebutkan bahwa Peneal Gland itu


sebagai kelenjar Pituitary, yang -- di dalam kamus Inggris-Indonesia oleh
John M. Echols dan Hassan Shadily – disebut sebagai kelenjar di bawah
otak. Letaknya di belakang tulang dahi di anatara kedua alis mata. Daerah
ini, dalam ilmu Yoga juga disebut sebagai Mata Ketiga atau intuisi (atau
terkadang disebut sebagai instinct atau naluri atau indera ke-6). Yakni,
suara hati nurani yang mampu mengetahui atau memahami sesuatu
tanpa dipikirkan atau dipelajari, namun dapat memecahkan aneka
masalah kehidupan manusia. Dengan demikian, bagi mereka yang
melakukan meditasi (atau kegiatan konsentrasi secara khusyuk atau
penuh penyerahan dan kebulatan hati berdoa dengan Tuhannya) akan
mampu merangsang intuisi aktif bekerja. Kelenjar Pineal ini merupakan
initi jiwa yang menghubungkan dunia fisik dan dunia batin (bawah sadar).
Dalam ilmu kedokteran, kelenjar Pineal ini berfungsi sebagai pengontrol
keseimbangan sekresi hormon di seluruh tubuh. Jika pengeluaran hormon
ini mencapai keseimbangan maka orang yang bersangkutan akan menjadi
sehat.

Pada kebanyakan orang, Mata Ketiga itu dalam kondisi tertutup, karena
selama pasca lahir kondisi kelenjar pineal mengalami penurunan fungsi
secara berangsur-angsur. Karenanya maka latihan ZNQG juga akan
memberikan rangsangan agar dapat meningkatkan kemampuan Shang
Dan Tian untuk dapat melihat bentuk-bentuk visual dunia spiritual. Justru
untuk alasan inilah maka Qigong ala Pang Ming itu dinamakan Zhineng
Qigong. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir
cerdas para praktisi ZNQG. Dan, dengan kecerdasan pikiran yang
terfokus melalui visualisasi itu menggerakkan / merangsang /
menggetarkan organ-organ utama tubuh bagian atas, yang meliputi Otak,
Jantung, Paru-paru, dan Saluran Pernapasan.

(2) Zhong Dan Tian / Middle Dan Tian


Sebutan lain adalah Pusat Pesan (Buddha Tibet). Letaknya di titik tengah
diantara dua puting susu. TCM menyebut titik akupunktur ini Shan Zhong.
Yakni, titik tempat berkumpulnya Zhong Qi atau inti Qi seluruh tubuh.

Untuk dapat meningkatkan aliran Qi dan darah diseluruh tubuh maka


aktivitas Zhong Dan Tian harus ditingkatkan, sehingga organ-organ utama
yang meliputi Limpa, Hati, Kantung Empedu, dan Pankreas, otomatis
akan terangsang untuk bergetar lebih aktif dan seimbang. Dengan
demkian, aliran Qi di pusat energi tengah akan lebih lancar, dengan
akibat sistem kekebalan tubuh akan meningkat. Akhirnya, tubuh dengan
sendirinya akan menjadi sembuh dan sehat kembali.

67
Pusat energi ini juga dipercaya sebagai sebagai daerah yang harus
ditingkatkan, apabila ingin berkomunikasi langsung dengan para
pembimbing spiritual di dunia arwah. Di Tibet, pusat energi tengah ini
dinamakan Pusat Pesan berdasarkan kepercayaan bahwa daerah
tersebut berfungsi sebagai pusat mengirim dan menerima pesan dari alam
semesta. Dan salah satu metode yang dianggap paling ampuh untuk
meningkatkan kemampuan Pusat Pesan ini oleh para pemeluk agama
Buddha Tibet adalah dengan mengucapkan mantra Ar Mi Tuo Fuo.

(3) Xia Dan Tian / Lower Dan Tian


Letaknya dibawah pusar di dalam tubuh, dan daerah ini dianggap sebagai
daerah pertengahan pusat energi. Daerah Xia Tan Tian ini harus
ditingkatkan kemampuannya. Karena merupakan dasar pusat energi di
dalam tubuh, dimana proses pencernaan dan penyerapan usus kecil
bekerja. Bahkan janin sebelum lahir pun memperoleh makanannya di
tempat ini. Cara meningkatkannya Xia Dan Tian itu adalah dengan
merangsang getarannya. Peningkatan kemampuan Xia Dan Tian ini
terutama untuk tiga hal pokok. Yakni, mendapatkan tambahan energi,
meningkatkan sistem kekebalam tubuh yang dapat menyembuhkan diri
sendiri, dan membangun stamina yang kuat untuk meningkatkan
kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa.

Tingkat energi yang rendah pada umumnya dapat dijumpai pada para
penderita kelelahan akut, tekanan darah, kanker, dan banyak penyakit
kronis, serta kondisi tidak sehat lainnya. Maka, bagi para penderita
penyakit yang ingin sehat kembali harus meningkatkan kemampuan Xia
Dan Tian. Karena, seperti telah disinggung sebelumnya, Xia Dan Tian
adalah dasar dari pusat energi.

Jadi, dalam menyembuhkan penyakit untuk dapat sehat kembali, pusat


energi yang disebut Xia Dan Tian ini harus mendapat prioritas utama. Di
pusat energi bawah ini terletak organ-organ vital meliputi Ginjal, Usus
Besar, Usus Kecil, Kandung Kemih, organ reproduksi perempuan (Rahim
dan Indung Telur), dan organ reproduksi laki-laki (Biji Kemaluan dan
Prostat).

Ada pula yang mengatakan bahwa Xia Dan Tian (Lower Dan Tian) ini ada
hubungannya dengan kekuatan tubuh (physical energy) dan kadang juga
perkelaminan (sexuality).

Catatan kaki:

1. Kata ‘Tan Dian’, merupakan sebuah ungkapan dengan pengertian yang sudah baku,
dan karenanya terkadang kata ini disatukan menjadi ‘dantian’;
2. Apabila kelancaran aliran Qi pada sistem dan metode ala TCM dan ZNQG diarahkan
ke tiga (atau ada pula yang diarahkan ke lima) pusat energi yang disebut Dan Tian,
maka pada sistem dan metode ala Yoga (ex India) kelancaran aliran Prana paling

68
sedikit diarahkam ke tujuh pusat energi yang disebut Cakra (Chakra). Vide gambar 14
dan gambar 15 dibawah ini.

Gambar 15: CAKRA (1) Gambar 16: CAKRA (2)

Ke tujuh cakra utama pada posisi meditasi berdiri dan meditasi duduk, seperti terlihat
pada Gambar 15 (1) dan Gambar 16 (2) adalah :

Cakra Mahkota (1),


Cakra Ajna (2),
Cakra Tenggorok (3),
Cakra Jantung (4),
Cakra Solar Plexus (5),
Cakra Seks (6),
Cakra Dasar (7).

2.7. Proses Self-Healing

Melalui tahap demi tahap pengenalan dan pendalaman ilmu pengetahuan


atau teori Zhineng Qigong (ZNQG) itu, pada akhirnya (sampai batas tertentu)
tercapailah tingkat pemahaman yang cukup memadai tentang apa dan
mengapa ZNQG bermanfaat untuk kesehatan. Pemahaman yang paling
pokok adalah bahwa pada prinsipnya kesehatan itu ditentukan oleh adanya
tiga faktor, yakni:

1. Keseimbangan dan keharmonisan hubungan antara unsur di dalam sel


dan energi diluar sel;
2. Kelancaran aliran Qi di ketiga pusat energi yang disebut dantian, yang
meliputi shang dantian ( letaknya di bai hui, di atas kepala), zhong dantian
(letaknya di ulu hati, di tengah antara dua puting susu), dan xia dantian
(letaknya di bawah pusar, di dalam tubuh).
3. Imunitas atau sistem kekebalan tubuh.

Ketiga faktor tersebut masing-masing tidak berdiri sendiri, melainkan saling


berhubungan. Tegasnya, faktor ke-3, yang menentukan adanya kesehatan

69
seseorang, ditentukan oleh adanya faktor ke-2, dan pada gilirannya
ditentukan oleh adanya faktor ke-1. Jadi, jelaslah bahwa kondisi seluler
dengan alirannya yang lancar itulah yang mempengaruhi kondisi kesehatan
tubuh, pikiran, perasaan, dan jiwanya seseorang.

Pada ZNQG, kelancaran yang ditandai oleh perilaku dan interaksi Qi tersebut
dipengaruhi dan ditentukan oleh cara, teknik, atau metode memanfaatkan
kemampuan dan keterampilan (neng) yang melekat pada kecerdasan dan
kearifan (zhi). Dan, kemampuan kecerdasan pikiran (zhineng) berupa niat
yang terpusat atau visualisasi pada saat latihan itulah salah satu ciri khas
ZNQG.

Pada hakikatnya, efektivitas ZNQG dalam penyembuhan diri sendiri itu


merupakan upaya untuk synergy (menghasilkan hubungan kerjasama yang
lebih baik), melalui synchronization (penyelarasan) dari Human Qi (energi
manusia) dan Cosmic Qi (energi alam semesta). Yang pada puncaknya dapat
self-generating and self-healing (memperbaharui dan menyembuhkan diri
sendiri) bagi siapa saja.

Namun, bagaimanapun, kesembuhan tersebut hanya akan terwujud setelah


berlatih ZNQG secara teratur, disiplin, dan penuh percaya diri bahwa ZNQG
memang bermanfaat dalam banyak dimensi kehidupan manusia, termasuk
kesehatannya. Terutama kesehatan tubuh, pikiran, emosi, dan jiwa-nya.
Apalagi, proses kerja ZNQG ternyata relatif sederhana, mudah dilaksanakan,
hasilnya nyata dan alami tanpa efek samping.

2.8. Konsep Super-intelligence

Untuk lebih memantapkan pemahaman tentang Zhineng Qigong (ZNQG)


tersebut, mungkin perlu ditambahkan disini bahwa berbeda dengan Qigong
(QG) – yang terdiri dari dua suku kata yang secara harfiah dapat diartikan
sebagai proses mengolah (Gong) energi yang disebut Qi (Chi) – maka
ZNQG pada dasarnya adalah sejenis QG tradisional yang disempurnakan
dengan sistem ilmiah dengan objek yang khas, yakni Hunyuan Qi..

Perbedaan lain dari ZNQG dibandingkan dengan QG adalah bahwa ZNQG


lebih menitik beratkan pada faktor ZN – yang secara harfiah diartikan sebagai
kecerdasan atau kebijaksanaan (Zhi) dan kemampuan atau keterampilan
(Neng). Dan justru faktor ZN inilah yang boleh dikatakan merupakan salah
satu diantara sekian banyak karakteristik atau ciri khas lainnya dari ZNQG
ciptaan Pang Ming. Karenanya, mungkin tidaklah salah apabila kita
beranggapan bahwa ZNQG adalah QG ala Pang Ming.

Mengapa Prof. Pang Ming lebih fokus ke ZN ? Karena dimensi pikiran dalam
konsep ZN itu pada hakikatnya merupakan faktor dominan yang mempunyai

70
kemampuan mengatur dan memerintah yang luar biasa dalam mekanisme
karja semua organ dalam tubuh manusia termasuk sel-selnya. Dan cara atau
tekniknya agar faktor ZN itu dapat berfungsi aktif adalah melalui visualization
(pembentukan bayangan atau gambaran dalam benak) saat semua gerakan
dilakukan dalam latihan ZNQG. Jadi, konsep Pang Ming laoshi tentang
ZNQG memang sangat strategis, mendasar, holistik, dan alami!

Maka tidak seperti pada QG yang dalam pengolahan Qi tersebut lebih terarah
pada Qi didalam tubuh manusia, pada ZNQG justru pengolahan Qi tersebut
secara sadar diararahkan ke sekaligus ke Qi alam semesta diluar tubuh
manusia dan Qi manusia didalam tubuhnya. Kedua jenis Qi ini saling
dipertukarkan melalui teknik gerakan Peng Qi Guan Ding, yang juga
merupakan salah satu ciri khas dalam metode berlatih ZNQG.

Jadi, jelas bahwa proses pertukaran Qi tubuh dan Qi alam semesta melalui
sinergi dan sinkronisasi, sebagaimana telah disebutkan di butir 2.7. diatas,
harus dilakukan dengan cara meditatif. Yakni, gerakan-gerakan dari bagian-
bagian tubuh tertentu itu harus disertai visualisasi secara sadar untuk dapat
masuk ke alam bawah sadar dengan gelombang alpha-nya. Dengan
gerakan-gerakan meditatif ini maka akan terjadi keseimbangan otak kiri dan
otak kanan, yang selanjutnya akan melancarkan aliran Qi, dan lebih lanjut
akan menyebabkan timbulnya sistem kekebalan tubuh. Dengan demikian,
hasilnya bukan hanya pada kesembuhan penyakit yang berdampak pada
kesehatan tubuh saja, tapi yang justru diutamakan oleh Prof. Pang Ming dan
menjadi target ZNQG adalah pada pembentukan kecerdasan dalam
pengertian intelektual pada umumnya (intelligence) dan bahkan kecerdasan
supra natural (super-intelligence), yang dengan sendirinya akan sangat
berpengaruh pada kesembuhan dan kesehatan itu sendiri.

2.9. Kasus Penyembuhan Lupus

Efektivitas Zhineng Qigong (ZNQG) mengingatkan kita pada adanya


pengalaman konkret seorang ibu atau isteri dari seorang profesor di salah
satu Universitas di Malang. Ibu ini berhasil sembuh oleh dirinya sendiri dari
penyakit Lupus yang dideritanya, setelah tekun berlatih ZNQG.

Berdasarkan artikel di majalah Smart Living yang diterbitkan oleh


Laboratorium Klinik Prodia edisi 11/Feb-Mar/2008, dan beberapa artikel di
Internet, penyakit Lupus dalam kedokteran sistem medis ala Barat
dimasukkan ke kelompok penyakit Autoimun. Yakni, penyakit yang timbul
ketika sistem imun (sering disebut sistem kekebalan/ketahanan tubuh atau
antibodi) tubuhnya sendiri menyerang sel, jaringan, serta organ tubuhnya
sendiri. Jadi, disini telah terjadi perubahan fungsi. Dari fungsi pengawal (diri
sendiri) menjadi fungsi penyerang (diri sendiri). Ibarat ‘pagar makan
tanaman’. Penyebab penyakit Lupus pada umumnya terdiri dari dua faktor

71
utama, yakni faktor kepekaan dan faktor pencetus, yaitu infeksi, obat-obatan,
paparan sinar matahari, pil KB, dan stress.

Sifat penyakit Lupus tersebut dapat diketahui dari etimologisnya. Dalam


medis Barat, penyakit Lupus itu (lengkapnya) disebut “systemic lupus
erythematosus” (erytomatosus = kemerahan, systemic = menyebar luas ke
berbagai organ tubuh, lupus <bahasa Latin> = anjing hutan). Penyakit Lupus
kadang disebut sebagai ‘Penyakit Misterius’ atau ‘Si Peniru Ulung’, karena
tidak memiliki gejala yang khas, melainkan memiliki banyak gejala penyakit
lain. Penyakit yang mulai dikenal sekitar 1 abad lalu ini tergolong penyakit
ganas yang bersifat mematikan, setara Kanker dan HIV/AIDS. Namun,
berbeda dengan HIV/AIDS yang bersifat menular, apabila bersentuhan
disertai penyatuan cairan tubuh si penderita dengan orang lain yang bukan
penderita, tidak demikian dengan Lupus.

Sasaran penyakit Lupus itu meliputi semua lapisan masyarakat, dan


penularannya bersifat genetik, dapat diturunkan. Terutama wanita usia
produktif 15-50 tahun, lebih sering menjadi sasaran daripada pria, dan
karenanya penyakit Lupus diduga ada hubungannya dengan hormon
estrogen. Pada wanita hamil, penyakit ini sering menyebabkan abortus
(keguguran), atau gangguan perkembangan janin, atau pun bayinya
meninggal saat lahir. Dan, gejala Lupus sering muncul saat kehamilan, atau
memperburuk gejala Lupus.

Hakikat penyakit Lupus itu akan lebih mudah dipahami, apabila dibandingkan
dengan penderita penyakit HIV/AIDS yang kehilangan atau kekurangan daya
imun tubuhnya (akibat serangan virus HIV), sebaliknya pada penderita Lupus
justru kelebihan daya imun tubuh. Seperti halnya dengan penyakit HIV/AIDS,
penyakit Lupus ini pun pada umumnya tergolong penyakit peradangan kronis.
Sebagai penyakit Autoimun, penyakit Lupus juga diibaratkan “Pengawal
makan Tuan”, karena jaringan organ tubuhnya sendiri dianggap benda asing.

Sel-sel darah putihnya kehilangan kemampuan untuk membedakan antara


sel-sel tubuh yang sehat dengan bakteri atau virus yang menyerang tubuh.
Akibatnya, sistem kekebalan tubuh si penderita penyakit sendiri justru
menyerang jaringan tubuh yang sehat, sehingga terjadi peradangan dan nyeri
sendi.

Organ-organ tubuh yang diserang penyakit Lupus, terutama adalah berbagai


sistem organ tubuh, baik jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf,
sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan paru-paru, hati, sistem
pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah. Dan,
karena banyaknya jenis organ yang menjadi sasaran penyakit Lupus, maka
penyakit Lupus juga disebut penyakit ‘Seribu Muka’ atau penyakit
‘Dasamuka’. Sedangkan penyebab sebenarnya dari berlebihnya antibodi

72
belum diketahui, sehingga sulit mengenal penyakit lupus secara dini. Karena
tidak ada gejala khusus.

Proses munculnya penyakit Lupus, dimulai dari antibodi yang berlebihan


yang masuk ke seluruh jaringan sel organ tubuh dengan 2 cara. Yang
pertama, secara langsung menyerang jaringan sel tubuh, misalnya sel-sel
darah merah, sehinga menyebabkan selnya akan hancur, dan
mengakibatkan penderitanya anemia, karena kekurangan sel darah merah.
Sedangkan yang kedua, secara tidak langsung dengan cara bergabung
dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), sehingga
membentuk suatu ikatan yang disebut kompleks imun. Dan, kompleks imun
ini mengalir bersama darah, yang kemudian tersangkut di pembuluh darah
kapiler, sehingga menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal,
kompleks imun tersebut dibatasi oleh sel-sel radang (fagosit). Sebaliknya,
dalam keadaan abnormal, kompleks imun ini tidak dapat dibatasi, bahkan
justru sel-sel radang makin bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim,
da menimbulkan peradangan di sekitar kompleks. Akibatnya, proses
peradangan menjadi berkepanjangan dan merusak organ tubuh serta dalam
jangka panjang mengganggu fungsi organ tubuh. Hal ini terlihat sebagai
gejala penyakit.

Gejala-gejala penyakit Lupus, pada umumnya meliputi:

1. Awalnya, dikira kelainan kulit, karena adanya bercak2 merah sekitar


hidung, pipi, dan wajah, akan tetapi kemudian ternyata serangan
penyakit
2. Lupus tidak hanya pada kulit, tetapi juga pada hampir seluruh organ
tubuh, antara lain:
3. Kulit mudah gosong akibat sinar matahari,
4. Gangguan pencernaan,
5. Rasa lemah dan lelah berlebihan / berkepanjangan,
6. Demam panas dan pegal-pegal pada masa aktif (pada masa remisi
atau nonaktif gejala ini akan menghilang),
7. Ruam merah di kulit kedua pipi (mirip kupu-kupu, disebut “butterfly
rash”) dan menyerupai cakram yang bisa muncul di kulit seluruh tubuh,
menonjol, dan kadang-kadang bersisik,
8. Anemia, diakibatkan sel-sel darah merah dihancurkan penyakit Lupus,
9. Rambut, sering rontok,
10. Persendian dan tulang sakit, seperti layaknya penyakit rematik,
11. Sariawan.
12. Gangguan ginjal,
13. Sakit kepala,
14. Sakit di dada, apabila menghirup udara dengan napas dalam,
15. Ujung jari berwarna kebiruan,
16. Berat badan turun,
17. Stroke, etc,et.

73
Kesembuhan total dari penyakit Lupus sampai sejauh ini boleh dikatakan sulit
sekali, kalau tidak boleh dikatakan tidak mungkin. Hasil pengobatan dokter
medis modern ala Barat hanya bersifat sementara. Sifatnya hanya preventif,
bukan kuratif. Karena semata untuk mencegah meluasnya penyakit, dan
terutama agar tidak menyerang organ vital tubuh. Maklumlah, sampai sejauh
ini sistem dan metode pengobatan medis Barat memang belum berhasil
menemukan obat khusus untuk Lupus yang mampu menyembuhkannya.

Namun, dengan latihan ZNQG secara rutin dan teratur dibawah bimbingan
Zhang laoshi bersama Ando Lu laoshi, terbukti bahwa ibu tersebut kini telah
sembuh dari penyakit Lupus yang dideritanya. Dan atas dasar kesadaranya
sendiri maka sang ibu sampai sekarang masih terus melanjutkan latihannya
secara mandiri.

Itulah salah satu bukti nyata tentang salah satu dari beberapa jenis
keunggulan ZNQG diatas kemampuan pengobatan dokter medis modern ala
Barat. Tentunya masih ada banyak contoh lainnya. Namun bukan maksud
dan tujuan buku ini untuk mengetengahkannya. Bagi yang berminat, nanti
dapat membacanya dalam buku khusus tentang testimoni yang bakal ditulis
dan akan diterbitkan oleh Ando Lu. Atau sebagai referensi dapat juga dibaca
buku karangan Luke Chan yang berjudul 101 Miracles of Natural Healing.

Dalam buku pengenalan ini dengan sadar penulis selalu berusaha untuk
tetap membedakan penggunaan konsep dan istilah ‘pengobatan’ dan
“penyembuhan”. Karena yang yang disebut pertama menggunakan ‘obat’
(medicine), sedangkan yang disebut kedua “tanpa” menggunakan obat
(medicineless).

2.10. Otak Barat vs Hati Timur

Sebagaimana telah disinggung dalam Bab 1, butir 1.8. buku ini, kini telah lahir
“Iptek Kedokteran Generasi III”. Ya, ibarat perjaka ganteng melirik gadis
cantik, kini dunia pengobatan Barat sudah mulai tertarik dan (pada beberapa
kesempatan tertentu) malah telah bermesrahan dengan dunia pengobatan &
penyembuhan Timur. Entah, siapa yang memulai affair ini. Tidak jelas,
apakah hati nurani Timur yang memulai dengan main mata sipitnya ataukah
otak cerdas Barat yang mencari gara-gara dengan kerlingan mata lebarnya.
Memang, Barat dikenal dengan pendekatan intellectualitas-rationalitas-nya,
sebaliknya Timur lebih dikenal dengan pendekatan emotionalitas-spiritualitas-
nya, yakni kepercayaan dan keyakinannya akan adanya energi kehidupan
yang disebut Qi.

Namun, dalam bukunya (Bab 4) yang berjudul Power Healing, Dr. Xiu Zang
Sha menyatakan bahwa sejak awal tahun 1949, pemerintah Tiongkok telah
meluncurkan program untuk menggabungkan pengobatan Barat yang

74
modern dengan pengobatan Tiongkok yang kuno -- yang lazim dikenal
sebagai Traditional Chinese Medicine (TCM) – dan selama lebih dari 40
tahun tanpa hasil.

Karena, tampaknya, sistem Barat dan Timur itu benar-benar sangat berbeda.
Adalah satu fakta, yang (hingga detik ini) tidak dapat disangkal, bahwa dunia
kedokteran Barat belum berhasil membuktikan secara ilmiah tentang rahasia
adanya unsur yang disebut Qi, padahal sangat diyakini adanya oleh dunia
TCM. Unsur vital Qi di dunia TCM diyakini sebagai syarat utama untuk
adanya kehidupan segala sesuatu di alam semesta, dengan kemampuan
dahsyatnya untuk dapat menyembuhkan diri sendiri secara alami, tanpa
pengobatan medis Barat.

Ketidakberhasilan upaya pemerintah Tiongkok selama lebih dari 40 tahun


tersebut seakan mulai sirna sejak tahum 1980 Prof. Pang Ming meluncurkan
karya fenomenalnya di bidang penyembuhan Qi yang disebut Zhineng
Qigong (ZNQG). Yakni, suatu metode penyembuhan diri sendiri yang
lazimya dikenal sebagai Qigong (QG) -- yang telah lebih dari 500 tahun
lampau dijalankan dengan efektif oleh TCM -- yang kini telah dijadikan
sebagai metode pengobatan dan penyembuhan kombinasi ala Barat dan ala
TCM.

ZNQG -- disamping pengobatan metode Akupunktur, Pijat Refleksi, Ramuan


Herbal yang sudah ada dan mulai digunakan di dunia pengobatan ala Barat --
memang merupakan metode penyembuhan diri sendiri berdasarkan
campuran sinergis dari metode berdasarkan filosofi dan kearifan
penyembuhan Tiongkok kuno dengan metode berdasarkan intelektualitas
dan rasionalitas pengobatan Barat modern.

2.11. Pengumpulan Bahan Bukti Keefektivan

Tidak merasa puas dengan apa yang telah diperoleh dalam semua upayanya
sebagaimana tersebut diatas, penulis pun ingin memperoleh data yang lebih
akurat perihal perkembangan Zhineng Qigong (ZNQG) di Indonesia. Dengan
maksud ini maka penulis telah mengikuti beberapa acara pertemuan ZNQG,
yakni :

* di kota Batu (Jatim), sebagai peserta atas ajakan Ando Lu laoshi yang
mengajak penulis untuk mengikuti acara Pelatihan & Peningkatan
Instruktur ZNQG Tingkat Nasional ke-1, yang diselenggarakan pada
tanggal 11-14 Mei 2006;

* di kota Purwokerto (Jateng), sebagai utusan sasana “Wu He” pada acara
Program Pelatihan Instruktur ZNQG Tingkat Nasional ke-2, yang diadakan
pada tanggal 18-21 Januari 2007 ;

75
* di kota Mojokerto (Jatim), sebagai utusan sasana “Wu He” pada acara HUT
ZNQG Mojokerto ke-5 pada tanggal 1 Mei 2007; dan

* di Bandungan (Ambarawa, Semarang – Jateng), sebagai utusan sasana


“Wu He” pada acara Musyawarah Nasional ke-2 ZNQG Indonesia, dan
sekaligus pada acara Pelatihan ZNQG Indonesia, serta acara Peringatan
11 tahun kedatangan Pang Ming laoshi ke Semarang-Indonesia, yang
selenggarakan pada tanggal 17 s/d 20 Agustus 2007.

Dalam semua pertemuan tersebut juga terungkap adanya cukup banyak


keanehan atau keajaiban berupa kesembuhan beragam penyakit. Cukup
banyak pengungkapan yang dinyatakan dalam banyak kesaksian atau
testimoni yang disampaikan oleh beberapa perserta latihan ZNQG. Padahal,
berdasarkan pengalaman emperisnya, para dokter ala sistem dan metode
pengobatan Barat, semuanya sudah angkat tangan.

2.12. Tiga Tahap Pengenalan atas Keefektivan

Sampai sejauh ini, penulis telah melewati tiga langkah dalam rangka
pengenalan Zhineng Qigong (ZNQG), sambil tetap fokus pada masalah
pokok. Yakni, masalah yang terkait dengan penelusuran atau pelacakan
tentang aspek “apa” sebenarnya kemampuan ZNQG itu, dan masalah aspek
“mengapa” ZNQG mampu menghasilkan kesembuhan diri sendiri, yang
seakan merupakan suatu keajaiban itu. Namun demikian, fokus ini tentu saja
tidak berarti bahwa samasekali mengabaikan aspek “bagaimana” nya,
sepanjang ada relevansinya.

Tentang apa yang disebut sebagai tiga langkah tersebut tidak lain darpada
upaya penulis untuk menjelaskan dengan cara memberikan gambaran sesuai
dengan proses / tahapan pelacakan yang telah penulis lalui :

Tahap audio:
Ketika menerima informasi tentang suatu keajaiban QG, sehingga terjadi
komunikasi dengan “teliga” melalui pendengaran;
Tahap visual:
Ketika melangkah dan memasuki dunia keajaiban ZNQG, sehingga terjadi
komunikasi dengan “mata” melalui pengelihatan; dan
Tahap audio-visual:
Ketika terjadi komunikasi gabungan antara pendengan (telinga) dengan
penglihatan (mata).

2.13. Peranan Dominan Kecerdasan Pikiran

76
Berdasarkan hasil akhir proses tiga tahapan dalam rangka pelacakan
keajaiban Zhineng Qigong (ZNQG) berupa komunikasi audio-visual tersebut,
untuk sementara secara hakiki dan prosedural dapat disimpulkan:

(1) bahwa pada prinsipnya, setiap jenis penyakit itu dapat disembuhkan
secara alami dan holistik oleh kemampuan yang sudah tersedia di dalam
diri / tubuh sendiri;
(2) bahwa pada hakikatnya, Qigong (QG), yang merupakan cikal bakal
ZNQG, merupakan bentuk kombinasi meditasi gerak dan meditasi diam;
(3) bahwa melalui metode atau teknik latihan ZNQG dengan gerakan tubuh
dan / atau posisi tubuh tertentu yang sepenuhnya rileks, ditambah dengan
imaginasi terkendali disertai visualisasi kreatif dalam pikiran (zhineng)
yang terfokus (dari para penderita sendiri), maka akan terjadi (seauai
dengan konsep filosofis Oneness dan Yin-Yang) keseimbangan (balance)
dan keselarasan antara gelombang getaran otak kanan dan otak kiri
(konsep Psikologi), dan antara unsur di dalam sel dan energi diluar sel
organ tubuh (konsep TCM);
(4) bahwa dengan adanya keseimbangan dan keselarasan tersebut maka
akan terjadi kelancaran aliran energi (Qi);
(5) bahwa dengan adanya aliran energi yang lancar tersebut maka tumpukan
energi yang tersumbat akan terurai;
(6) bahwa dengan hilangnya sumbatan tersebut, maka akan terjadi perbaikan
sistem metabolisme tubuh dan peningkatan sistem kekebalan tubuh; dan
(7) bahwa dengan dengan demikian maka akan terjadi kesembuhan diri
sendiri secara alami dan holistik, sehingga tubuh yang sakit akan menjadi
sehat kembali, dan yang tidak sakit akan menjadi semakin sehat secara
fisikal, mental, emosional, dan spiritual.

Atas dasar peranan zhineng (ZN) berupa kecerdasan-kearifan dan


kemampuan-kapasitas dari pikiran yang mampu mengendalikan mekanisme
segenap organ vital dalam tubuh itu, maka dengan sangat cermat dan
cerdas Prof. Pang Ming lebih menekankan faktor ZN pada Qigong (QG) dan
pada akhirnya QG tersebut dinamakannya sebagai Zhineng Qigong (ZNQG).

Itulah hasil sementara perjalanan batin dan pengalaman singkat penulis yang
mendasari jawabannya tentang mengapa penulis sampai jatuh cinta dan
menaruh harapan besar pada ZNQG. Terutama karena ZNQG dapat
dimanfaatkan secara efektif sebagai sarana.

Baik sebagai sarana kuratif untuk penyembuhan diri sendiri pasien penyakit
yang kronis, atau bahkan yang dalam kondisi yang dapat mengakibatkan
kematian seperti Kanker, HIV/AIDS, atau Lupus, padahal cara pengobatan
medis modern ala Barat sudah menjatuhkan vonis tidak akan bisa hidup lebih
panjang lagi. Maupun sebagai sarana preventif untuk dapat mempertahankan
dan meningkatkan hidup sehat dalam semua dimensinya yang meliputi tubuh,
pikiran, perasaan, dan jiwanya.

77
Jadi, kesimpulannya, kalau keunggulan dan kemanfaatan ZNQG memang
sudah nyata dan tidak terbantah lagi. Maka, timbul pertanyaan mengapa kita
tidak memilih, mencoba, dan membuktikan sendiri tentang apa, bagaimana,
dan untuk apa/siapa ZNQG itu? Bukankah metode penyembuhan ZNQG itu
utamanya bersifat efektif-alami-holistik, dan tanpa obat kimiawi, sehingga
tanpa efek samping, dan last but not least...tanpa biaya.

2.14. Dasar Kecintaan

Setelah mempelajari garis besar seluk-beluk ilmu pengetahuan Zhineng


Qigong (ZNQG) dalam tahap awal sebagaimana dikemukakan tersebut
diatas, maka kini dapat diambil kesimpulannya. Bahwa ZNQG terbukti
memang sangat ilmiah sekali, lengkap dengan prinsip-prinsip teoretisnya
yang objektif & sistematis dan teknik-teknik praktisnya yang metodologis.

Sifat dan karakteristik itulah yang memukau dan menantang, sehingga


penulis semakin tertarik untuk lebih mendalami dan memahami aspek-aspek
praktis ilmu pengetahuan ZNQG. Dan sejak semakin tahu dan kenal tentang
apa dan mengapanya itulah maka penulis jatuh cinta pada ZNQG.

Apalagi setelah penulis -- dengan mata kepala sendiri – berhasil melihat dan
menyaksikan manfaat dan efektivitas ZNQG. Beberapa testimoni yang
diberikan langsung oleh para aktivis ZNQG di beberapa cabang perkumpulan
ZNQG di seluruh Indonesia telah cukup dijadikan dasar pembuktian akan
kebenarannya.

Para aktivis yang mendirikan sasana pelatihan ZNQG di seluruh Indonesia


itu, ternyata dulunya pernah divonis oleh para dokter medis spesialis ala
kedokteran Barat yang mengobatinya sebagai calon-calon yang segera
menghadap ke kematian!

Pendirian atau dibangunnya sasana tersebut merupakan salah satu wujud


nyata tentang bagaimana orang-orang yang sudah divonis tidak ada harapan
hidup lagi itu -- atas dasar kesadaran kemanusiaannya – ingin pula
menyampaikan rasa balas budi atas kesembuhan ajaib yang telah
dialaminya, dan kesehatan yang telah didapatkannya kembali.

2.15. Kemanfaatan untuk Indonesia

Terutama atas dasar kesederhanaan metodenya, keefektivan atau


kemujaraban hasil akhirnya, dan keekonomisan atau keefisienan biayanya,
maka terpikir dalam benak penulis, mengapa aktivitas Zhineng Qigong
(ZNQG) itu tidak sebaiknya ditingkatkan peranannya dengan
menyebarluaskannya ke semua masyarakat Indonesia, dan bahkan untuk
segenap umat manusia.

78
Dengan demikian maka kemampuan dan kemanfaatan ZNQG dapat pula
dinikmati oleh masyarakat banyak di Indonesia sebagai suatu negeri yang
saat ini masih tergolong sebagai negara berpenghasilan rendah dengan
tingkat kemiskinan yang tinggi. Apalagi, setelah penulis mengetahui, bahwa
apa yang terpikirkan itu telah terealisasikan di beberapa negara. Yakni, di
negara-negara yang justru tergolong berpenghasilan tinggi dengan tingkat
kemiskinan yang rendah seperti Hongkong, Taiwan, Jepang, Singapura,
Malaysia, Thailand, Selandia Baru, Perancis, Swis, Inggris, Rusia, Spanyol,
Belanda, Norwegia, Amerika Serikat, dan lain-lain.

Justru untuk tujuan penyebarluasan pengetahuan dan kemanfaatan ZNQG


itulah maka buku pengetahuan umum dalam bentuk bunga rampai
pengenalan ZNQG ini ditulis. Dengan demikian diharapkan agar -- apa yang
sampai sejauh ini masih dianggap sebagai suatu keanehan atau keajaiban
yang bersifat rahasia atau misterius itu -- dapat diketahui, dikenal, dan
dimanfaatkan oleh publik di Indonesia, atau bahkan oleh umat manusia!.

Bayangkan, betapa tambah besarnya penderitaan masyarakat luas, ketika


suatu saat mengalami sakit kronis yang selalu kambuh kembali, dan harus
berobat dan dirawat di rumah sakit dengan biaya yang jauh di luar
kemampuannya. Bahkan, terasa sangat aneh, dan diluar akal sehat,
seandainya ada orang berduit yang masih meragukan sistem dan metode
penyembuhan alternatif. Dan, masih rela mengorbankan banyak uang untuk
biaya pengobatan dan perawatan penyakit di luar negeri daripada
memanfaatkannya untuk banyak tujuan produktif lainnya. Padahal, untuk
kasus tertentu, sistem dan metode penyembuhan alternatif yang tergolong
kuno itu telah terbukti lebih efektif dan efisien. Terutama, untuk peyembuhan
penyakit kronis seperti Kanker, atau yang bahkan sudah mengancam
jiwanya, yang sistem dan metode pengobatan medis modern ala Barat
sudah tidak sanggup lagi untuk mengobati dan menyembuhkannya.

Qigong (QG) sebagai sumber ZNQG dan peninggalan sejarah kebudayaan


dan peradaban Tiongkok kuno sejak 5000 tahun yang lampau sesungguhnya
sudah kokoh mengakar sebelum mewujud sebagai suatu ilmu pengetahuan
ZNQG seperti yang ada sekarang. Di era globalisasi pada dewasa ini, ZNQG
telah terbukti dapat memberikan banyak manfaat di banyak bidang, antara
lain dalam:

(1) pencegahan dan penyembuhan penyakit,


(2) peningkatan stamina dan kesehatan,
(3) peningkatan kualitas hidup,
(4) perpanjangan usia harapan hidup, dan
(5) peningkatan kecerdasan (intelligence) menjadi
kecerdasan luar biasa (super-intelligence) ;

79
Meskipun demikian -- sesuai dengan predikat ZN – justru di bidang terakhir,
yakni dalam pembentukan kecerdasan luar biasa itulah tujuan paling utama
ZNQG. Dan, untuk tujuan inilah maka metode ZNQG justru lebih banyak
diajarkan pada anak-anak sebagai tunas-tunas bangsa yang diharapkan akan
bertumbuh dan berkembang sehat menjadi bunga-bunga harapan bangsa!.

Karena, bukankah berdasarkan hasil penelitian ilmiah, terbukti bahwa sumber


penyakit itu bukan terletak pada kondisi fisik tubuh manusia, melainkan pada
kondisi jiwa atau pikirannya. Dan, bukankah dalam ilmu pengetahuan
pengobatan Barat dikenal adanya psikosomatik. Atau, placebo effect, temuan
seorang ahli farmasi Perancis yang bernama Emile Coue, sebagaimana
telah dikemukakan sebelumnya.

Ketidaktahuan atau ketidakkenalan akan eksistensi, dan segala kemanfaatan


yang telah terbuktikan secara ilmiah tentang ZNQG itu, sesungguhnya
merupakan suatu kerugian. Karena pengetahuan dan penerapan ZNQG itu
justru sangat relevan dengan situasi dan kondisi masyarakat luas di ndonesia
saat ini.

Bukankah saat ini rakyat Indonesia pada umumnya masih hidup dalam
suasana prihatin karena dilanda kemiskinan dengan income per capita yang
tidak sebanding dengan biaya-biaya pengobatan dan perawatan penyakit ala
kedokteran Barat ?

80

You might also like