Professional Documents
Culture Documents
STRUKTUR BUMI
Fractional Crystallization
Sebuah kondisi dimana kristal-kristal yang telah terbentuk, mengalami proses pemisahan dari magma asalnya. Kondisi ini akan tercapai jika magma telah mencapai keseimbangan. Fraksinasi crystal terjadi ketika kristal yang telah terbentuk akibat gaya gravitasi mengalami pemisahan dengan cairan magma, proses ini disebut gravity settling. Proses ini mengakibatkan terjadinya perubahan komposisi pada magma asal, hasil dari gravity settling adalah pseudostratification structure
Kembali
Liquid Immicibility
Kondisi dimana larutan magma yang memiliki komposisi kimia yang berbeda tidak dapat saling bercampur. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan tipe molekul antar larutan (polar dan tidak polar). Jika perbedaan spesifik gravitasi antar larutan terjadi, akan mengakibatkan salah satu larutannya muncul dan yang lainnya tenggelam.
Kembali
Gaseous Transfer
Kondisi dimana gelembung-gelembung gas dalam magma yang lebih ringan dari larutan magma itu sendiri naik keatas dan mengalami proses pemisahan dengan larutan magma induk. Akibatnya komposisi kimia induk berubah.
Kembali
Magma Assimilation
Kondisi dimana terjadi proses percampuran magma induk dengan batuan samping yang diterobosnya dengan syarat temperatur magma induk lebih tinggi. Bila temperatur batuan samping lebih tinggi, assimilasi tidak terjadi tapi menghasilkan fragmen asing (xenolith).
Kembali
2) Igneous textures
Fine-grained
Coarse-grained
Glassy
which it crystallized
magma mainly 8 elements:
1. Mineral Utama (essential minerals) : mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma, yang biasanya hadir dalam jumlah yang cukup banyak dan menentukan nama/sifat batuan. Contoh : olivin, piroksen, amfibol, biotit, plagioklas, k-feldspar, muskovit, kuarsa, feldspartoid. 2. Mineral tambahan (accessory minerals) : mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma, tetapi kehadirannya relatif sedikit (<5%) dan tidak menentukan nama/sifat batuan. Contoh : apatit, zirkon, magnetit, hematit, rutil dll 3. Mineral sekunder (secondary minerals) : mineral hasil ubahan dari mineral-mineral primer karena pelapukan, alterasi hidrothermal atau metamorfosa. Contoh : klorit, epidot, serisit, kaolin, aktinolit dll.
1. Derajat Kristalisasi
1. 2.
3.
Holokristalin : terdiri dari kristal seluruhnya Hipokristalin : terdiri dari sebagian kristal dan sebagian gelas Holohyalin : terdiri dari gelas seluruhnya
3. Kemas / Fabric
Equigranular : ukuran besar butir relatif sama Inequigranular : ukuran besar butir tidak sama - Porfiritik : kristal-kristal yang lebih besar (fenokris) tertanam dalam masadasar kristal yang lebih halus - Vitrofirik : kristal-kristal yang lebih besar (fenokris) tertanam dalam masadasar gelas/amorf.
Struktur yang berhubungan dengan aliran magma : Schlieren : struktur yang dibentuk mineral prismatik, pipih atau memanjang atau oleh xenolith akibat pergerakan magma. Segregasi : struktur pengelompokkan mineral (biasanya mineral mafik) yang mengakibatkan perbedaan komposisi mineral dengan batuan induknya. Lava bantal : struktur yang diakibatkan oleh pergerakkan lava akibat interaksi dengan lingkungan air, bentuknya menyerupai bantal, dimana bagian atas cembung dan bagian bawah cekung. Struktur yang berhubungan dengan pendinginan magma : Vesikuler : lubang-lubang bekas gas pada batuan beku (lava) Amigdaloidal : lubang-lubang bekas gas pada batuan beku (lava), yang telah diisi oleh mineral sekunder seperti zeolit, kalsit, kuarsa. Kekar kolom : kekar berbentuk tiang dimana sumbunya tegak lurus arah aliran. Kekar berlembar : kekar berbentuk lembaran, biasanya pada tepi/atap intrusi besar akibat hilangnya beban.
Kekar kolom terjadi pada intrusi dangkal atau batuan ekstrusif, karena pendinginan cepat sehingga terjadi tensional stress dan shrinkage cracks (rekahan susut) berbentuk hexagonal
Kekar lembar terjadi karena gaya yang terjadi secara horisontal Hipotesis lain menyatakan bahwa kekar lembar terbentuk karena berkurangnya tekanan pada bagian atas/batas intrusi, sehingga terjadi tensional stress