You are on page 1of 36

Igneous rocks

STRUKTUR BUMI

Partial melting terjadi karena: -Decompression -Dehydration -Minerals mix effect

Fractional Crystallization
Sebuah kondisi dimana kristal-kristal yang telah terbentuk, mengalami proses pemisahan dari magma asalnya. Kondisi ini akan tercapai jika magma telah mencapai keseimbangan. Fraksinasi crystal terjadi ketika kristal yang telah terbentuk akibat gaya gravitasi mengalami pemisahan dengan cairan magma, proses ini disebut gravity settling. Proses ini mengakibatkan terjadinya perubahan komposisi pada magma asal, hasil dari gravity settling adalah pseudostratification structure

Kembali

Liquid Immicibility
Kondisi dimana larutan magma yang memiliki komposisi kimia yang berbeda tidak dapat saling bercampur. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan tipe molekul antar larutan (polar dan tidak polar). Jika perbedaan spesifik gravitasi antar larutan terjadi, akan mengakibatkan salah satu larutannya muncul dan yang lainnya tenggelam.

Kembali

Gaseous Transfer
Kondisi dimana gelembung-gelembung gas dalam magma yang lebih ringan dari larutan magma itu sendiri naik keatas dan mengalami proses pemisahan dengan larutan magma induk. Akibatnya komposisi kimia induk berubah.

Kembali

Magma Assimilation
Kondisi dimana terjadi proses percampuran magma induk dengan batuan samping yang diterobosnya dengan syarat temperatur magma induk lebih tinggi. Bila temperatur batuan samping lebih tinggi, assimilasi tidak terjadi tapi menghasilkan fragmen asing (xenolith).

Kembali

Why should we care?


Igneous rocks make up bulk of Earths crust Earths mantle is basically one huge igneous rock Important rocks economically Striking landscape features

Chapter 3: Igneous rocks

2) Igneous textures

Fine-grained

Coarse-grained

Large crystals in matrix

Glassy

mainly silicate minerals


determined by composition of magma from

which it crystallized
magma mainly 8 elements:

Si, O, Al, Ca, Na, K, Mg, Fe


Most abundant constituents

Pengelompokkan batuan beku berdasarkan kelompok mineralnya :


Kelompok Mineral
Olivin Piroksen Plagioklas Olivin, piroksen Olivin, piroksen, plagioklas Olivin, plagioklas Piroksen, plagioklas Piroksen, hornblenda, plagioklas Hornblenda, plagioklas Hornblenda, biotit,plagioklas, <<< kuarsa Hornblenda, biotit, muskovit, kuarsa Biotit, muskovit, k-feldspar, kuarsa Biotit, muskovit, k-feldspar

Kelompok Batuan Beku


Ultramafik dan Ultramafitit

Gabroid dan Basaltoid

Dioritoid dan Andesitoid

Granitoid dan Dasitoid

Mineral Pembentuk Batuan


Mineral pembentuk batuan dapat dibagi atas 3 kelompok, yaitu :

1. Mineral Utama (essential minerals) : mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma, yang biasanya hadir dalam jumlah yang cukup banyak dan menentukan nama/sifat batuan. Contoh : olivin, piroksen, amfibol, biotit, plagioklas, k-feldspar, muskovit, kuarsa, feldspartoid. 2. Mineral tambahan (accessory minerals) : mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma, tetapi kehadirannya relatif sedikit (<5%) dan tidak menentukan nama/sifat batuan. Contoh : apatit, zirkon, magnetit, hematit, rutil dll 3. Mineral sekunder (secondary minerals) : mineral hasil ubahan dari mineral-mineral primer karena pelapukan, alterasi hidrothermal atau metamorfosa. Contoh : klorit, epidot, serisit, kaolin, aktinolit dll.

Tekstur Batuan Beku


Tekstur adalah kenampakan dari batuan yang dapat merefleksikan sejarah kejadiannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukkan tekstur batuan beku adalah derajat kristalinitas, granulitas/besar butir dan kemas/fabric.

1. Derajat Kristalisasi
1. 2.
3.

Holokristalin : terdiri dari kristal seluruhnya Hipokristalin : terdiri dari sebagian kristal dan sebagian gelas Holohyalin : terdiri dari gelas seluruhnya

2. Granulitas / Besar Butir


Faneritik : kristal-kristalnya dapat dilihat dengan mata biasa Khusus untuk batuan bertekstur faneritik, ukuran butirnya dapat ditentukan sebagai berikut : - Halus : besar butir < 1mm - Sedang : besar butir 1mm 5mm - Kasar : besar butir 5mm 3cm - Sangat kasar : besar butir > 3cm Afanitik : kristal-kristalnya sangat halus atau amorf, hanya dapat dilihat dengan mikroskop Jika batuan bertekstur porfiritik, maka ukuran fenokris dan masadasar dipisah.

3. Kemas / Fabric
Equigranular : ukuran besar butir relatif sama Inequigranular : ukuran besar butir tidak sama - Porfiritik : kristal-kristal yang lebih besar (fenokris) tertanam dalam masadasar kristal yang lebih halus - Vitrofirik : kristal-kristal yang lebih besar (fenokris) tertanam dalam masadasar gelas/amorf.

Tekstur batuan beku berdasarkan bentuk geometri kristalnya :


Tabular (plagioklas, k-feldspar) Prismatik (piroksen, hornblenda) Berlembar (mika) Poligonal (kuarsa, olivin)

Struktur Batuan Beku


Struktur yang dimaksud adalah struktur primer, yang terjadi saat terbentuknya batuan beku tersebut. Struktur batuan beku sebagian besar hanya dilihat di lapangan (dimensinya sangat besar), tetapi kadang-kadang dapat dilihat juga dalam hand specimen.

Struktur yang berhubungan dengan aliran magma : Schlieren : struktur yang dibentuk mineral prismatik, pipih atau memanjang atau oleh xenolith akibat pergerakan magma. Segregasi : struktur pengelompokkan mineral (biasanya mineral mafik) yang mengakibatkan perbedaan komposisi mineral dengan batuan induknya. Lava bantal : struktur yang diakibatkan oleh pergerakkan lava akibat interaksi dengan lingkungan air, bentuknya menyerupai bantal, dimana bagian atas cembung dan bagian bawah cekung. Struktur yang berhubungan dengan pendinginan magma : Vesikuler : lubang-lubang bekas gas pada batuan beku (lava) Amigdaloidal : lubang-lubang bekas gas pada batuan beku (lava), yang telah diisi oleh mineral sekunder seperti zeolit, kalsit, kuarsa. Kekar kolom : kekar berbentuk tiang dimana sumbunya tegak lurus arah aliran. Kekar berlembar : kekar berbentuk lembaran, biasanya pada tepi/atap intrusi besar akibat hilangnya beban.

Kekar kolom terjadi pada intrusi dangkal atau batuan ekstrusif, karena pendinginan cepat sehingga terjadi tensional stress dan shrinkage cracks (rekahan susut) berbentuk hexagonal

Kekar lembar terjadi karena gaya yang terjadi secara horisontal Hipotesis lain menyatakan bahwa kekar lembar terbentuk karena berkurangnya tekanan pada bagian atas/batas intrusi, sehingga terjadi tensional stress

KLASIFIKASI BATUAN BEKU


Komposisi batuan : mineralogi dan kimiawi - mineralogi : mineral utama (olivin, piroksen, feldspar dll) mineral tambahan (apatit, rutil, mineral bijih dll) - Kimiawi : unsur utama (major elements) : unsur oksida SiO2, Al2O3 dll unsur jejak (trace elements) : Sr, Rb, Ba dll ppm unsur tanah jarang (rare earth minerals/REE) : ppb inner transition element grup lanthanids (57-71) La, Ce, Pr, , Lu

Klasifikasi berdasar indeks warna dan mineralogi

You might also like