You are on page 1of 4

pH pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu

larutan. pH didefinisikan sebagai aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25C ditetapkan sebesar 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut larutan yang bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, dan pertanian. pH air yang sesuai baku mutu dan aman bagi lingkungan adalah 6,5-8,5.

Phospat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan kandungan P2O5. Phospat adalah sebuah ion poliatomik atau radikal terdiri dari satu atom fosforus dan empat oksigen. Dalam bentuk ionik, phospat membawa sebuah -3 muatan formal, dan dinotasikan PO43. Phospat merupakan satu -satunya bahan galian (diluar air) yang mempunyai siklus, unsur fosfor di alam diserap oleh mahluk hidup, senyawa phospat pada jaringan mahluk hidup yang telah mati terurai, kemudian terakumulasi dan terendapkan di lautan. Proses terbentuknya endapan phospat ada tiga: 1.Phospat primer terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit dan takhit, mengandung mineral phospat apatit, terutama fluor apatit {Ca5 (PO4)3 F}dalam keadaan murni mengandung 42 % P2 O5 dan 3,8 % F2.

2.Phospat sedimenter (marin), merupakan endapan phospat sedimen yang terendapkan di laut dalam, pada lingkungan alkali dan suasana tenang, mineral phospat yang terbentuk terutama frankolit. 3.Phospat guano, merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar yang terlarut dan bereaksi dengan batugamping karena pengaruh air hujan dan air tanah. Berdasarkan tempatnya endapan phospat guano terdiri dari endapan permukaan, bawah permukaan dan gua.

Unsur P dalam phospat sangat berguna bagi tumbuhan karena berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar terutama pada awal-awal pertumbuhan, mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan buah. Pada tanaman jika terjadi kekurangan unsur ini, maka gejala yang tampak pada tanaman adalah daun berubah tua agak kemerahan, pada cabang, batang, dan tepi daun berwarna merah ungun yang lambat laun berubah menjadi kuning. pada buah tampak kecil dan cepat matang. Para ahli kimia menemukan fakta bahwa phospat sangat diperlukan untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Perubahan pola industri pertanian yang mengarah pada pola Organik membuat pupuk berbahan phospat kini mulai dicari.

Pemanfaatan Phospat Lebih dari 90% produksi phospat di Indonesia, khususnya kalsiumphospat Ca3(PO4)2, digunakan untuk keperluan industri pupuk, baik pupuk alam maupun pupuk buatan. Sisanya dikonsumsi oleh berbagai industri seperti kaca lembaran, karet, industri kimia, dan lain-lain. Untuk pemupukan tanah, phospat dapat langsung digunakan setelah terlebih dahulu dihaluskan (sebagai pupuk alam). Akan tetapi untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, dan lainlain, pupuk alam ini tidak cocok, karena daya larutnya yang sangat kecil di dalam air sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan tersebut. Untuk itu sebagai pupuk tanaman pangan, phospat perlu diolah menjadi pupuk buatan. Variabel yang sangat menentukan bagi phospat sebagai pupuk alam adalah nilai kelarutannya terutama kelarutan dalam asam sitrat 2 %, kelarutan pada asam tersebut mencerminkan seberapa besar phospat yang dapat diserap oleh akar tanaman. Nilai kelarutan phospat dalam air ditentukan oleh jenis mineral phospat, mineral hidroksiapatit merupakan mineral phospat yang mempunyai kelarutan tinggi, dengan demikian idealnya untuk pupuk alam digunakan endapan phospat yang kandungan mineral hidroksiapatitnya cukup tinggi. DAFTAR PUSTAKA 1. F.H. Westheimer, Science, 1987, 235(4793), 1173-1178. 2. Pasek, M.A. PNAS, 22 Januari 2008, vol 105, no. 3, 853-858. 3. Makalah Endapan Phospat di Madura : Fatah Yusuf- Sub Dit. Eksplorasi Mineral Industri dan Batuan 4. Moersidi Sediyarso, 1998, P-Alam sebagai Pupuk P untuk Budidaya Pertanian.

Read more: PHOSPAT Keberadaan phospat yang berlebihan di badan air menyebabkan suatu fenomena yang disebut

eutrofikasi (pengkayaan nutrien). Untuk mencegah kejadian tersebut, air limbah yang akan dibuang harus diolah terlebih dahulu untuk mengurangi kandungan phospat sampai pada nilai tertentu (baku mutu efluen 2 mg/l). Dalam pengolahan air limbah, phospat dapat dipisahkan dengan proses fisika-kimia maupun biologis. Beberapa studi untuk membuat inovasi dalam memisahkan senyawa phospat telah banyak dilakukan. Pemisahan phospat secara presipitasi kimiawi dapat dilakukan dalam filter teraerasi secara biologis dengan menambahkan FeSO4.7H2O (Clark et al., 1997).

You might also like