You are on page 1of 14

Makalah Instrumensasi dan Kontrol

SENSOR TERMAL (SUHU) MENGGUNAKAN TERMOMETER BIMETAL

Di susun Oleh:

Nama NIM

: Sofia Rahmi : 1005105010056

FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang mana telah memberi saya kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat beriring salam tidak lupa pula kita limpahkan kepada Rasulullah Muhammad saw yang mana telah membimbing ummat dari alam kebodohan kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, seperti yang kita rasakan sekarang ini. Tujuan makalah ini dibuat adalah dalam rangka menggantikan ujian Mata Kuliah Instrumensasi dan Kontrol oleh dosen yang bersangkutan, yaitu Bapak Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini

Darussalam, 32 Maret 2013

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................. ii Daftar uisi..................................................................................................... i BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1 BAB II ISI......................................................................................................2 Sensor Termar (Suhu) Memggunakan Termometer Bimetal.........................2 A. Prinsip Pemuaian Dalam Teknologi..........................................................3 1. Bimetal...............................................................................................3 2. Alarm Kebakaran...............................................................................3 3. Termostat...........................................................................................4

4. Termometer Bimetal.................................................................................4 1. Fungsi Alat........................................................................................4 2. Elemet Alat........................................................................................4 3. Prinsip Kerja Alat..............................................................................5 4. Instalasi..............................................................................................5 5. Rangkaian Bimetal Secara Umum.....................................................5-6 6. Kelebihan dan Kekurangan...............................................................6 7. Aplikasi Bimetal Dalam Industri.......................................................6-7 BAB III PENUTUP.......................................................................................7 1. Kesimpulan........................................................................................7 LAMPIRAN...................................................................................................8

ii

BAB I PENDAHULUAN

Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama: a.sebagai alat pengukuran b.sebagai alat analisa c.sebagai alat kendali

Instrumentasi

sebagai

alat

pengukuran

meliputi

instrumentasi

survey/statistik, instrumentasi pengukuran suhu dan lain-lain. Instrumentasi sebagai alat analisa banyak dijumpai di bidang kimia dan kedokteran. Sedangkan instrumentasi sebagai alat kendali banyak ditemukan dalam bidang elektronika, industri dan pabrik-pabrik. Sistem pengukuran, analisa dan kendali dalam instrumentasi ini bisa dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan mengunakan komputer (sirkuit elektronik). Untuk jenis yang kedua ini, instrumentasi tidak bisa dipisahkan dengan bidang elektronika dan instrumentasi itu sendiri. Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali merupakan bagian awal dari bagian-bagian selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa berupa pengukur dari semua jenis besaran fisis, kimia, mekanis,maupun besaran listrik. Beberapa contoh di antaranya adalah pengukur: massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu, kelembaban,tekanan,aliran, pH (keasaman), level, radiasi, suara, cahaya,kecepatan, torque, sifat listrik (arus listrik, tegangan listrik, tahanan listrik), viskositas, densiti, dan lain-lain.

BAB II ISI
SENSOR THERMAL (SUHU) MENGGUNAKAN TERMOMETER BIMETAL

Sensor termal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan panas / temperatur / suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu. Menurut AC. Srivastava (1887) sensor termal merupakan salah satu dari empat besaran dasar yang diakui oleh Sistem Pengukuran Internasional ( The Internastional Measuring System ). Lord Kelvin pada tahun 1848 mengusulkan skala temperature termodinamika pada suatu titik tetap triple point, dimana fase padat, cair, dan uap berada bersama dalam equilibrium. Termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang artinya panas, dan meter, yang artinya untuk mengukur. Jadi, termometer adalah akat untuk mengukur panas atau suhu. Pada umumnya termometer terbuat dari tabung kaca yang diisi zat cair termometrik. Zat cair termometrik adalah zat cair yang mudah mengalami perubahan fisis jika di panaskan atau didinginkan, misalnya air raksa dan alkohol (Suartini,2010). Termometer dirancang berdasarkan berbagai sifat, diantaranya: pemuaian volume, perubahan hambatan dan radiasi benda. Contoh termometer yang mengunakan sifat pemuaian volume adalah termometer raksa dan termometer alkohol. Zat cair akan memuai jika suhunya naik dan menyusut jika suhunya turun. Sedangkan termometer yang menggunakan bahan padat seperti termometer bimetal, termometer hambatan, dan termokopel.Termometer yang menggunakan sifat optis, yaitu radiasi benda. Contohnya pirometer dan termometer inframerah (Damari,2009).

A. PRINSIP PEMUAIAN DALAM TEKNOLOGI Tahukah kamu prinsip kerja dari alarm kebakaran? Alarm kebakaran merupakan salah satu alat yang menerapkan prinsip pemuaian zat. Selain alarm kebakaran, masih banyak lagi alat-alat yang prinsip kerjanya menerapkan prinsip pemuaian zat, seperti termometer bimetal dan termostat. 1. Bimetal Bimetal adalah gabungan dua jenis batang logam yang memiliki koefisien muai panjang yang berbeda dan digabungkan dengan cara dilas, kemudian dipanaskan. Logam yang memiliki koefisien yang lebih besar akan lebih cepat memuai. Sebagai contoh, batang tembaga dan besi yang di gabungkan untuk dijadikan bimetal. Lihat gambar Jika dipanaskan, gabungan logam tersebut melengkung kearah besi. Tembaga akan lebih cepat bertambah panjang daripada besi. Akibatnya pertambahan panjang tembaga mendorong logam besi hingga melengkung. Ketika didinginkan gabungan batang logam itu kembali lurus. Jika didinginkan lebih lanjut, gabunganlogam akan melengkung ke arah tembaga karena tembaga mengalami penyusutan panjang lebih cepat daripada besi. 2. Alarm Kebakaran Alarm kebakaran bekerja berdasarkan perubahan suhu. Jika di suatu ruangan terdapat api dan suhu ruangan memanas, bimetal akan bereaksi. Bimetal berfungsi sebagai kontak listrik atau sakelar. Ketika bimetal melengkung dan terjadi kontak listrik, arus akan mengalir dari sumber arus baterai ke bel sehingga berbunyi.

3. Termostat Termostat di jumpai pada setrika listrik otomatis, oven eletronika, lemari es, pemanas nasi dan lain-lain. Termostat adalah alat pengatur suhu dengan bimetal sebagai komponen utama yang berfungsi sebagai sakelar otomatis. Bahan yang digunakan adalah kuningan dan besi. B. TERMOMETER BIMETAL

Termometer bimetal terbuat dari dua lempeng logam berbeda yang dikatkan (dikeling) satu sama lain. Jika lempeng bimetal ini dipanaskan, salah satu logam akan memuai sehingga lempeng bimetal ini akan melengkung ke arah logam yang pemuaiannya lebih kecil. Lempeng bimetal untuk termometer umumnya dibuat dengan bentuk spiral dengan ujung luar dihubungkan dengan badan termometer dan ujun dalam dihubungkan dengan jarum penunjuk. Sebagai reaksi peubahan suhu, jarum penunjuk akan berputar.

Bimetal juga dapat digunakan sebagai termostat dalam peralatan listrik yang berhubungan dengan pemanas seperti setrika dan mesin penetas telur. Keping bimetal sebagai termostat akan menjaga suhu yang dihasilkan pada batas tertentu. Jika suhu yang pada elemen listrik melebihi harga tertentu, bimetal akan melengkung dan hubungan rangaian terputus, suhu element akan turun, lengkung bimetal akan kembali lurus seperti semula, dan rangkaian tersambung kembali. Jadi, termostat berfungsi mengendalikan suhu agar tetap berada pada jangkauan tertentu (Ruwanto,2002). 1. Fungsi Alat Untuk mengukur suhu liquid dan gas dalam proses industri dengan rangesuhu 70 ... 30 C hingga 0 ... 600C.

2. Elemen Alat Terdiri dari dua logam yang memiliki koefisien muai beda, sehingga berfungsi sebagai sensor Case Dial Pointer untuk menunjukkan nilai output suhu Window

3. Prinsip Kerja Alat

Dua jenis logam yang terdiri dari dua potongan logam yang berbeda, dengan koefisien ekspansi termal yang berbeda, dilekatkan satu sama lain. Ini strip spiral dengan salah satu ujungnya tetap dikontakkan dengan termometer, dan yang lain melekat pada sumbu dari pointer. Pengukuran suhu dilakukan dengan sistem bilogam di dalam sensor suhu. Variasi suhu mempengaruhi bi-strip logam untuk memutar pointer; rotasi ini diindikasikan pada dial.(Gambar.1.3 . dan 1.4. di Lampiran) 4. Instalasi Termometer harus dipasang pada setiap lokasi yang tepat dimana akan dikenakanvariasi suhu rata-rata yang akan ditunjukkan. Untuk mengencangkan termometer ke alat, gunakan kunci pas diterapkan pada kepala segi enam sambungan ulir yang terletak tepat di luar alat. Menempatkan sensor suhu setidaknya dua inci dari material yang akan diukur suhunya. ( http://hendristmt.wordpress.com/ )

5. Rangkaian Bimetal Secara Umum Bimetallic strip dikontakkan dengan object yang akan diukur perubahan suhunya. Kemudian bimetallic strip akan melengkung jika terjadi perubahan suhu. Sinyal yang berupa perubahan suhu tersebut akan disampaikan ke pointer melalui wire, sehingga pointer dapat menunjukkan output yang berupa besarnya suhu yang terjadi. (Gambar .1.2. di Lampiran)

Keterangan: Bentuk spiral menunjukkan keping bimetal yang dililitkan pada stem (batang).Untuk menyampaikan sinyal suhu kepada pointer maka stem dihubungkan dengan gir pointer (terbuat dari mercury), sehingga pointer dapat menunjukkan output yang berupa suhu.

6. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan *Biaya pengadaan awal rendah *Tidak mudah rusak *Mudah dipasang dan diperbaiki *Akurasi cukup baik *Range temperature cukup lebar Kekurangan *Terbatas pada pemasangan lokal *Hanya sebagai indikator *Kalibrasi dapat berubah jika ditangani dengan kasar.

8. Aplikasinya Dalam Industri Aplikasi Bimetal antara lain adalah digunakan di industri pada proses heating. Bimetal digabungkan dengan rangkaian PLC. Tugas PLC adalah sebagai controller on /off untuk pemanas dalam pengendalian suhu. Jadi, pada saat suhu berada di bawah suhu yang diharapkan maka sinyal

output beralih dari tinggi menjadi rendah.PLC kemudiandapat diprogram untuk menghasilkan sebuah output jika terjadi masukan rendah, dan output tersebut akan digunakan untuk mengaktifan pemanas. Sebaliknya, jika masukan tinggi maka output PLC digunakan untuk mematikan pemanas.

Aplikasi Industri Bimetallic selain pada rangkaian PLC, antara lain : Termometer serbaguna untuk mesin, tangki, konstruksi pipa dan aparat Pemanasan Industri kimia dan petrokimia Proses Rekayasa Industri makanan

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Sensor merupakan peralatan atau komponen yang memiliki peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis Sensor termal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan panas / temperatur / suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu. termometer adalah akat untuk mengukur panas atau suhu. Pada umumnya termometer terbuat dari tabung kaca yang diisi zat cair termometrik. Bimetal adalah gabungan dua jenis batang logam yang memiliki koefisien muai panjang yang berbeda dan digabungkan dengan cara dilas, kemudian dipanaskan.

DAFTAR PUSTAKA
Arisworo,Djoko,Yasa dan Nana Sutresna.2006.Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika, Biologi, Kimia.Grafindo Media Utama, Jakarta. Damari,A.S.Pd.2009.Konsep Jitu Fisika SMP Untuk Kelas 1, 2, dan 3. Wahyu Media, Jakarta. Suartini,Kinkin,M.Pd.2010.Rangkuman Fisika SMP.Gagas Media,Jakarta. http://damarupolines.blogspot.com/2011/12/makalah-transducer.html [Diakses 31 Maret 2013] http://www.scribd.com/doc/47084028/Mhs-p3-Hanifia-i-Tugas-1-BimetallicTemperatur-Rev [Diakses 31 Maret 2013] http://pdf.directindustry.com/pdf/tecsis/bimetal-thermometer/Show/926192535.html ).[Diakses 31 Maret 2013] (http://pdf.directindustry.com/pdf/tecsis/bimetal-thermometer/Show/926192535.html ).[Diakses 31 Maret 2013] Bimbingan Profesi Sarjana Teknik(BPTS).2007.Dasar Instrumen dan Proses Kontrol.Balongan.

LAMPIRAN 1. Termometer Bimetal

Gambar.1.1.

2.Rangkaian Bimetal Secara Umum.

Gambar. 1.2.

2. Prinsip Kerja Bimetal


10

Gambar 1.3. Diagram of a bimetallic strip showing how the difference in thermal expansion in the two metals leads to a much larger sideways displacement of the strip.

Gambar.1.4.

11

You might also like