You are on page 1of 8

Explore

KATA PENGANTAR Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan.Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan memasukitahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak penggunaanenergi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para mahasiswa, umum dankhususnya pada saya sendiri agar kira nya bisa menambah wawasan dan membukacakrawala kita akan peliknya permasalahan lingkungan hidup yang harus di hadapidi jaman sekarang

BAB ILATAR BELAKANGA. Krisis Energi Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumimemaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satualternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir. Meskidampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwaenergi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak diperhitungkan.Isu energi nuklir yang berkembang saat ini memang berkisar tentang penggunaanenergi nuklir dalam bentuk bom nuklir dan bayangan buruk tentang musibahhancurnya reaktor nuklir di Chernobyl. Isu-isu ini telah membentuk bayangan buruk dan menakutkan tentang nuklir dan pengembangannya. Padahal, pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali atas energi nuklir dapat meningkatkantaraf hidup sekaligus memberikan solusi atas masalah kelangkaan energi. B. Sejarah PLTN di Indonesia BATAN adalah sebagai Lembaga Pemerintah yang mempunyai tugas dan fungsiuntuk: membuat kebijakan di bidang teknologi nuklir serta sebagai lembaga promotor dan pelaksana Kegiatan Litbangyasa teknologi nuklir di Indonesia.Energi nuklir diperlukan dalam mendukung terwujudnya keamanan pasokan energinasional jangka panjang (longterm energy security of supply).Sebenarnya langkah untuk Persiapan pembangunan PLTN di Indonesia sudahdilakukan sejak tahun 1972. Studi CADES (Comprehensive Assessment for Different Energy Sources for Electricity Generation) telah dilakukan pada tahun2001-2002. Dalam kajian tersebut, dipergunakan harga energi pada tahun 2000yaitu sekitar US $ 25 per

barrel. Dengan faktor-faktor pertimbangan lingkungan, pengurangan C02 dan dengan eksternalitas, kajian ini menunjukkan bahwa PLTNsecara tekno-ekonomis layak untuk digunakan di jaringan Jawa-Madura-Bali padatahun 20162017.Pemilihan tapak (sites) dimana PLTN akan ditempatkan telah dilakukan melaluiserangkaian proses seleksi sesuai dengan ketentuan dan prosedur standar yangdikeluarkan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic EnergyAgency). Dari 14 kandidat calon tapak, akhirnya setelah melalui berbagai proses,dapat ditetapkan 3 calon tapak yang paling baik. Untuk selanjutnya, pada calontapak yang terbaik (Ujung Lemah Abang, Kab Jepara), dilakukan pemantauanterhadap berbagai parameter tapak secara terus menerus. BAB IIENERGI NUKLIR, PENGERTIAN DAN PEMANFAATANNYA

Reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana duanukleiatau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan,tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakandan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalamlevel energi), proses ini disebuttabrakandan bukan sebuah reaksi. A. Energi Nuklir Dua reaksi nuklir yang di kenal adalah, yaitu reaksifusi nuklir dan reaksifisi nuklir. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisinuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, danmenghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasielektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gammayang sagat berbahaya bagi manusiaUntuk memahami energi nuklir, kita perlu memahami reaksi fisi nuklir. Energinuklir memiliki sejarah panjang dan semuanya dimulai dengan penemuan zatradioaktif pada akhir abad ke-19. unsur kimia tertentu seperti Uranium, Plutonium,Radium dan Polonium ditemukan untuk memancarkan radiasi pengion tertentu,yang kemudian diklasifikasikan menjadi sinar Alpha (inti Helium), sinar Beta(elektron kecepatan tinggi) dan sinar Gamma (gelombang elektromagnetik energitinggi).Inti radioaktif tidak stabil. Proses transformasi unsur radioaktif dikenal sangat peluruhan radioaktif. Ketika unsur radioaktif tertentu dipertemukan dengan neutron(partikel subatomik netral), Para Fisikawan menemukan fenomena baru dari 'fisinuklir', yang dimanfaatkan untuk menciptakan energi nuklir sebagai alternatif sumber daya. Ketika neutron dileburkan ke radioaktif terfissi seperti Uranium-235,kemudian diserap dan elemen

stabil baru dibuat, yang kemudian terurai menjadidua inti yang stabil, bersama dengan pelepasan energi yang luar biasa. Ini adalahreaksi fisi nuklir. Fisi Nuklir Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi.Di sini akan dibahas salah satu mekanisme produksi energi nuklir, yaitu reaksi fisinuklir.Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelahmenjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam

ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium yangditumbuk (atau menyerap) neutron lambat.Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atomyang lebih ringan. Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uraniumuntuk membentuk reaksi fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktuyang sangat cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini yang terjadi didalam bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapatmembentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi daya ledak yangdahsyat dan dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir.reaksi fisi berantai (sumber: www.scienceclarified.com) Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang dihasilkanmelalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk halhal yang lebih berguna. Untuk itu,reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali dapatdiusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin keamanannya dan energiyang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnyauntuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik.reaksi fisi berantai terkendali (sumber:www.atomicarchive.com)Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi sehingga hanya satuneutron saja yang akan diserap untuk pembelahan inti berikutnya. Dengan

mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai terkendali yang energi yang dihasilkannyadapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna. Contoh Reaksi Fusi Dan Fisi Nuklir

Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti bintang dialam semesta. Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali. Sedangkan Contoh reaksi fisi adalah ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir. B. Pemanfaatan Energi Nuklir1. Reaktor Nuklir Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk keperluanyang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali di dalamsebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat komponendasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali, dan perisai beton.skema reaktor nuklir (sumber: http://personales.alc.upv.es) Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami fusinuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U. elemen bahan bakar dapat berbentuk batang yang ditempatkan di dalam teras reaktor. Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam kelajuan yangcukup tinggi. Adapun, neutron yang memungkinkan terjadinya fisi nuklir adalahneutron lambat sehingga diperlukan material yang dapat memperlambat kelajuanneutron ini. Fungsi ini dijalankan oleh moderator neutron yang umumnya berupaair. Jadi, di dalam teras reaktor terdapat air sebagai moderator yang berfungsimemperlambat kelajuan neutron karena neutron akan kehilangan sebagianenerginya saat bertumbukan dengan molekul-molekul air.Fungsi pengendalian jumlah neutron yang dapat menghasilkan fisi nuklir dalamreaksi berantai dilakukan oleh batang-batang kendali. Agar reaksi berantai yangterjadi terkendali dimana hanya satu neutron saja yang diserap untuk memicu fisinuklir berikutnya, digunakan bahan yang dapat menyerap neutron-neutron di dalam Dalam fisika nuklir dan kimia nuklir, fisi nuklir adalah reaksi nuklir saat nukleus atom terbagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (nuklei yang lebih ringan), yang seringkali menghasilkan foton dan neutron bebas (dalam bentuk sinar gamma), dan melepaskan energi yang sangat besar. Dua nuklei yang dihasilkan biasanya ukurannya sebanding, dengan rasio massa sekitar 3:2 untuk isotop fisil.[1] [2] Fisi yang biasanya terjadi adalah fisi biner, namun kadang-kadang (2 hingga 4 kali per 1000 peristiwa), tiga pecahan bermuatan positif dihasilkan dalam fisi ternari. Bagian terkecil dari ketiga nuklei ini ukurannya bervariasi antara sebesar proton hingga nukleus argon.

Reaksi nuklir energetik ini biasanya dipicu oleh neutron, meskipun kadang-kadang fisi juga dianggap sebagai salah satu bentuk peluruhan radioaktif spontan, terutama dalam isotop dengan nomor massa yang sangat besar. Komposisi hasil yang tak dapat diprediksi (yang bervariasi dalam kemungkinan yang beragam dan ketidakberaturan) membedakan fisi dari proses penerowongan kuantum murni

seperti emisi proton, peluruhan alfa, dan peluruhan kluster, yang menghasilkan produk yang sama setiap saat.

Fisi elemen berat merupakan reaksi eksotermik yang dapat melepaskan energi yang besar, baik sebagai radiasi elektromagnetik maupun energi kinetik pecahan. Agar fisi dapat menghasilkan energi, jumlah energi pengikat dari unsur yang dihasilkan harus lebih besar daripada unsur awal. Fisi merupakan salah satu bentuk transmutasi nuklir karena pecahan yang dihasilkan tidak sama dengan unsur atom awalnya.

Fisi nuklir menghasilkan energi listrik dan dimanfaatkan sebagai senjata. Pemanfaatan tersebut mungkin dilakukan karena substansi tertentu yang disebut bahan nuklir mengalami fisi saat terkena neutron fisi, dan lalu menghasilkan neutron saat mereka terbagi. Hal ini memungkinkan reaksi berantai yang melepaskan energi dalam tingkat yang terkontrol di reaktor nuklir atau dalam tingkat yang sangat cepat dan tak terkontrol dalam senjata nuklir.

Jumlah energi bebas yang dikandung dalam bahan bakar nuklir adalah jutaan kali jumlah energi bebas dalam bahan bakar kimia dengan massa yang sama (contohnya bensin), sehingga fisi nuklir merupakan sumber energi yang sangat padat. Akan tetapi, hasil dari fisi nuklir memiliki sifat radioaktif yang jauh lebih besar, sehingga menimbulkan masalah limbah nuklir. Kekhawatiran akan limbah nuklir dan daya hancur senjata nuklir telah memicu perdebatan. Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron lambat. Reaksi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut

Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih ringan. Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini yang terjadi di

dalam bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat membentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi daya ledak yang dahsyat dan dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir.

Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang dihasilkan melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik.

Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi sehingga hanya satu neutron saja yang akan diserap untuk pembelahan inti berikutnya. Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai terkendali dimana energi yang dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna.

Reaksi fisi adalah pembelahan sebuah inti berat menjadi dua inti yang lebih ringan. Pembelahan ini dilakukan dengan cara inti berat ditumbuk oleh sebuah partikel, neutron. Dalam reaksi fisi, massa total produk lebih kecil daripada massa total reaktan. Selisih massa ini akan muncul sebagai energi. Pada umumnya, pembangkitan energi nuklir yang ada saat ini memanfaatkan reaksi fisi antara neutron dengan isotop uranium-235 atau menggunakan isotop plutonium-239 . Perlu diketahui, tidak setiap tumbukan antara neutron dan unsur radioaktif akan menghasilkan reaksi fisi. Hanya neutron dengan energi berkisar 0,025 eV atau sebanding dengan neutron berkecepatan 2200 m/s saja yang akan memiliki probabilitas sangat besar untuk bereaksi fisi dengan uranium-235 atau dengan plutonium-239.

Neutron merupakan produk fisi yang memiliki energi dalam kisaran 2 MeV. Agar neutron tersebut dapat beraksi fisi dengan uranium ataupun plutonium diperlukan suatu media untuk menurunkan energi neutron ke kisaran 0,025 eV, media ini dinamakan moderator. Neutron yang melewati moderator akan mendisipasikan energi yang dimilikinya kepada moderator, setelah neutron berinteraksi dengan atom-atom moderator, energi neutron akan berkisar pada 0,025 eV.

Pada pembelahan satu inti uranium menghasilkan rata-rata 2,5 neutron. Tiap neutron yang dibebaskan dapat diserap oleh inti uranium untuk menghasilkan pembelahan inti lainnya, yang selanjutnya menghasilkan lebih banyak pembelahan inti uranium. Sederetan pembelahan inti dimana beberapa neutron yang dihasilkan oleh tiap pembelahan inti menyebabkan pembelahan inti lainnya disebut reaksi berantai. Jika dalam satu pembelahan inti menghasilkan rata-rata energi 208 MeV, maka bisa dibayangkan betapa dahsyatnya energi yang akan dihasilkan pada suatu reaksi berantai yang tidak terkendali, seperti yang terjadi dalam suatu bom atom.

Suatu reaksi berantai bisa dikendalikan, yaitu dengan cara membatasi jumlah neutron yang membelah inti. Hal ini dilakukan dengan menetapkan suatu kondisi dimana tiap kejadian pembelahan inti menyumbang hanya satu neutron yang akan menyebabkan pembelahan satu inti lainnya. Reaksi berantai yang terkendali seperti ini adalah prinsip dasar dari reaktor atom yang digunakan dalam PLTN. Energi listrik yang dihasilkan PLTN jauh lebih tinggi dibandingkan dengan energi yang dihasilkan oleh batu bara ataupun minyak bumi. Sebagai ilustrasi, dalam 1 gram uranium dapat menghasilkan energi listrik sebesar 50.000 kWh bahkan dengan proses lebih lanjut dapat mencapai 3.500.000 kWh. Sementara 1 kg batu bara dan 1 kg minyak bumi hanya dapat menghasilkan energi sebesar 3 kWh dan 4 kWh. Pada sebuah pembangkit listrik non-nuklir berkapasitas 1000 MWe diperlukan 2.600.000 ton batu bara atau 2,000,000 ton minyak bumi sebagai bahan bakarnya. Sementara pada pembangkit listrik tenaga nuklir dengan kapasitas listrik yang sama hanya memerlukan 30 ton uranium dengan teras reaktor 10 m3, sebagai bahan bakarnya. Saat ini, kontribusi energi nuklir terhadap pasokan kebutuhan energi primer dunia sekitar 6% dan pasokan kebutuhan energi listrik global sekitar 17%.

Walaupun energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi pada reaktor atom ini sangat besar, tetapi masih ada kekurangannya. Salah satu yang paling dikhawatirkan dari reaktor atom adalah bahan bakar, unsur hasil reaksi, dan limbahnya bersifat radioaktif. Seperti kita ketahui bahan-bahan radioaktif ini sangat berbahaya bagi manusia, sehingga perlu penanganan khusus terutama limbahnya.

Limbah radioaktif adalah bahan radioaktif sisa atau yang sudah tidak terpakai, atau bahan yang terkontaminasi dengan sejumlah zat radioaktif pada kadar atau tingkat radioaktivitas yang melampaui nilai batas keselamatan yang ditetapkan. Yang termasuk limbah radioaktif, diantaranya pakaian kerja bekas, limbah kertas, potongan kain, bahan bekas, perkakas, cairan dan sebagainya. Limbah radioaktif secara volumetrik jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan limbah industri dan limbah perkotaan. Namun demikian cara penanganan limbah ini berbeda dengan cara penanganan jenis limbah non radioaktif. Limbah radioaktif ini sebelum

diamankan terlebih dahulu harus diolah atau didaur ulang, kemudian disimpan sementara di gudang penyimpanan limbah yang kedap air selama 10-50 tahun dan selanjutnya disimpan secara lestari. Tempat penyimpanan limbah lestari dipilih di tempat khusus, dengan kondisi geologi yang stabil. Penyimpanan limbah radioaktif bertujuan untuk mengisolasi tingkat radioaktivitas dari lingkungan sekitar kita pada jangka waktu tertentu.

You might also like