You are on page 1of 8

Modul VII Konstruksi tes Definisi,tujuan, dan karakteristik aitem

Seorang peneliti atau pembuat alat tes/ukur harus mampu membuat aitem/butir yang baik. Aitem tidak asal dibuat namun pembuatnya harus mampu memahami tujuan dari pembuatan aitem dan teori apa yang mendasari pembuatan aitem tersebut. Suatu tes dibuat untuk tujuan tertentu atau untuk mengungkapkan sesuatu. Oleh karena itu dibutuhkan aitem yang tepat yang dapat mendukung fungsi tes tersebut. Dalam membuat aitem suatu tes, diperlukan format atau aturan tertentu. Baik secara kualitatif ataupun kuantitatif. Hal tersebut meliputi dari cara membuat, pengkalimatan, bentuk soal, sampai dengan menguji apakah aitem tersebut mengukur yang hendak diukur (validitas), ajeg (reliabilitas), apakah tes tersebut pada akhirnya dapat membedakan kelompok dengan kemampuan rendah dan yang berkemampuan tinggi, dan apakah tes tersebut termasuk sulit atau mudah, dan juga cara memberikan penilaian. Dengan mengetahui definisi, tujuan dan karakteristik dari suatu aitem tes, maka tes dapat dibuat dengan efektif. Definisi Aitem Osterlind (1990a) menefinisikan aitem tes sebagai atribut mental yang merupakan unit pengukuran dari suatu konstruk psikologis tertentu yang berisi stimulus atau pernyataan (dituliskan dalam sebuah form/lembar) dengan tujuan mendapatkan respon dari individu. (Seperti pengetahuan, kemampuan terrtentu, dll). Definisi dari Osterlind tersebut cukup komprehensif dan berlaku bagi aitem yang diperuntukkan untuk pemeriksaan psikologi ataupun pengukuran dalam bidang pendidikan. Namun definisi ini terbatas pada penggunaan aitem untuk tes prestasi, kemampuan. Untuk tes seperti kepribadian, data berupa data wawancara, bentuk essay, tidak termasuk dalam definisi aitem yang dijelaskan di atas.

11

Konstruksi Alat Ukur Psikologi Clara M.si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Memahami Definisi Aitem Aitem tes adalah suatu unit pengukuranhal ini berhubungan dengan dungsi aitem sebagai alat pengukuran, berupa data kuantitatif (subjektif atau objektif).(cf. Lord and Novick, 1968; Stevens, 1946; Torgerson, 1958; Weitzenhoffer, 1951; dll dikutip Osterlind 1990). Data kuantitaf tersebut dapat mengungkap proses psikologi seseorang atau emampuan seseorang. Aitem tes adalah stimulu yang memiliki suatu penilaian tertentudan akan mengungkap hal tertentu (aturan dalam meresponnya). Aitem-aitem tes adalah suatu stimulus yang menyebabkan respon tertentu dari individu tertentu. Bentuknya dapat berupa pilihan ganda, jawaban pendek, benar-salah, skala, dll. Respon dari individu akan menunjukkan suatu konstruk psikologis tertentu yang diukur. Contoh: kemampuan berhitung, motivasi, kemampuan membaca, dll

TEST AITEM NOMENCLATURE Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan aitem adalah sebagai berikut: constructed-response correct response dichotomously scored distractor examinee/testee graphic item format response alternative response selected-response stem stimulus test item test taker

11

Konstruksi Alat Ukur Psikologi Clara M.si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Aitem tes bukanlah suatu pertanyaan karena dapat memiliki banyak bentuk/format, bisa berupa pernyataan, instruksi, tugas yang harus direspon. Examinee/Testee Individu yang mengikuti suatu tes disebut testee/examinee. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan testee/examinee. Misalnya ruangan yang nyaman, tempat duduk yang ergonomis (terlebih bila tes dilakukan dalam kurun waktu yang lama), penerangan dan sirkulasi udara yang baik. Testee juga harus diberi kesempatan untuk bertanya bila tidak mengerti instruksi. Pada kenyataannya, pada pelaksanaan tes pelaksana tes kurang memperhatikan kenyamanan dari testee. Format aitem Aitem pilihan ganda 234+345 = A.579 B.569 C.589 D.599 Aitem Betul-Salah Bapak psikologi adalah Sigmund Freud (B/S) Aitem menjodohkan/mencocokkan Cocokkanlah pernyataan disebelah kiri dengan pernyataan di sebelah kanan anda. Psikoanalisa Maslow Leipzig Penglihatan Laboratorium psikologi Oksipital Freud Hierarki kebutuhan

11

Konstruksi Alat Ukur Psikologi Clara M.si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Contoh penggunaan: Pada tes seperti IST (intelligence Structure Test), format aitem berupa pilihan ganda, pertanyaan pendek. Pada tes lain seperti tes prestasi biasanya berupa tes berbentuk pilihan ganda, benar salah, isian singkat.

Sebutkan alat tes yang anda ketahui dan bagaimana formatnya?

Alat tes tersebut dapat beragam formatnya, dan bentuk penilainnya. Pada contoh di atas yaitu IST, aitem-aitem yang ada mengukur konstruk tertentu, seperti pemahaman verbal, penalaran ruang, penalaran angka, memori/daya ingat, dll. Pada tes tertentu seperti TOEFL yang merupakan tes kemampuan berbahasa inggris, meliputi kemampuan membaca, memahami bahasa, mendengarkan, struktur bahasa (grammar), dengan format aitem pilihan ganda aitem dengan soal cerita. Tes lain seperti CFIT (Culture Free Intelligence Test) berbentuk pilihan namun berupa penalaran abstrak (tidak menggunakan bahasa). Aitem semacam ini dimaksudkan agar tes bebas budaya. Bila dikerjakan oleh individu dengan budaya berbeda dan dengan bahasa yang berbeda maka ia akan tetap mampu menjawab aitem tersebut. Hal ini juga dilakukan untuk test anak seperti CPM (Children Progressive Matrices), yang aitemnya berupa gambar/pola tertentu. Aitem tes untuk tes Frostig pun berupa stimulus non verbal. Aitem dalam bentuk ini dimaksudkan agar bahasa tidak menjadi hal yang dapat mengurangi performansi seseorang; dalam hal ini anak. Pembuat tes harus sangat berhati-hati dalam membuat aitem non verbal, karena akan cenderung lebih rumit. Perlu mengetahui batasan kesulitan. Pada modul-modul berikutnya akan dibahas lebih lanjut bagaimana melakukan analisa terhadap suatu

11

Konstruksi Alat Ukur Psikologi Clara M.si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

aitem. Selain validitas (apakah tes mengukur yang ingin diukur) dan reliabilitas (konsistensi atau keajegan) suatu tes akan dibahas juga tingkat kesulitan tes dan apakah aitem tes tersebut dapat membedakan antara kelompok atas dan kelompok bawah.

Hal lain yang perlu diperhatikan berkenaan dengan aitem adalah penulisan aitem. Perlu diperhatikan bagaimana format penulisan yang baik. Aitem tidak harus berteletele atau ditulis dengan kalimat yang panjang. Yang terpenting adalah bagaimana suatu aitem dapat mengungkap suatu kemampuan tertentu. Pertanyaan yang panjang dan bertele-tele cenderung bisa sulit dipahami dan memakan waktu untuk membacanya (khususnya untuk tes yang menggunakan waktu/speed test).

Aitem menjadi kurang/tidak baik bila: 1. Penulisan terlalu panjang atau bertele-tele 2. Memiliki makna ganda/ambigu (menggunakan atau/dan) 3. Menggunakan bahasa asing atau bahasa yang sulit dimengerti oleh testee

11

Konstruksi Alat Ukur Psikologi Clara M.si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Di bawah ini adalah contoh aitem yang kurang baik: 1. Seseorang melakukan hitungan pecahan + 1/3. Berapakah hasilnya? a. 3 b. 2 c. 1 d. 5/6 Apabila kita telaah aitem untuk mengukur kemampuan numerikal ini tidak baik. Bukan hanya karena terlalu panjang/bertele-tele, namun karena pilihan jawaban yang bukan merupakan alternatif pilihan yang baik; khususnya pilihan a, b, dan c. (Walaupun untuk prateknya, sebaiknya dilakukan analisa apakah pilihan tersebut adalah pengecoh yang baik/tidak) Bila diperbaiki maka akan menjadi: + 1/3 = a. 1/6 b. 2/5 c. 2/3 d. 5/6 Jawaban a (1/6) adalah dengan mengalikan ke-2 pecahan, jawaban b (2/5) dilakukan dengan penambah langsung pembilang dan penyebut ke-2 pecahan, jawaban c (2/3) diperoleh dari perkalian silang ke-2 pecahan, sedangkan jawaban d (5/6), sebagai jawaban yang benar mengikuti aturan penjumlahan pecahan yang baku/benar. Maka dapat disimpulkan bahwa testee/peserta yang menjawab jawaban a,b,c tidak memahami konsep penjumlahan pecahan. Secara kualitatif (tanpa perhitungan) a,b,dan c pada soal revisi merupakan distraktor yang cukup baik. Sedangkan pada soal sebelum direvisi, orang akan cenderung memilih jawaban d, karena cenderung dianggap lebih logis dibandingkan dengan jawaban lain. Peserta yang tidak memahami penjumlahan pecahan pun akan bisa menjawab dengan mudah.

11

Konstruksi Alat Ukur Psikologi Clara M.si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Berdasarkan contoh di atas, terlihat pentingnya bagaimana kita menulis format aitem, dan bagaimana aitem itu harus dianalisa karena akan mempengaruhi hasil kemampuan peserta tes.

Tugas: 1. Carilah suatu tes (yang sudah dibuat oleh orang lain) mengukur kemampuan tertentu (misalnya verbal, numerikal, dll) 2. Secara kualitatif, bagaimana menurut anda aitem-aitem tes tersebut? Apakah cocok dengan maksud pengukuran dan peserta tes? Atau apakah terlalu panjang, pendek, tidak jelas? Jelaskan! 3. Lakukan revisi pada alat tes tersebut! 4. carilah pula tes yang baik menurut anda dan berikan alasan mengapa tes tersebut dianggap baik!

11

Konstruksi Alat Ukur Psikologi Clara M.si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Daftar Pustaka Anastasi, A. (1982). Psychological Testing. New York : MacMillan Azwar, Saifuddin (2007). Tes Prestasi. Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta : Pustaka pelajar Friedenberg, L. (1995). Psychological Testing : Design, Analysis and Use. Boston : Allyn & Bacon Osterlind, S.J. (2002). Constructing Test item: Multiple choice, Constructed response, Performance and other formats. New York: Kluwer Academics Publishers. Supratiknya, A. (1999). Reader Konstruksi Tes. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Bacaan Lanjut : http://www.cpsimoes.net/artigos/art_psycho_eng.html Psychological Testing or Psychometrics http://assets.cambridge.org/97805218/61816/excerpt/9780521861816_excerp t.pdf The Nature of Tests Aryana, Anton. (2008).Bab 2 Tes Psikologi. Madiun : Fakultas Psikologi Universitas Widya Mandala dalam www.antonaryana.wimamadiun.com/psikometri

11

Konstruksi Alat Ukur Psikologi Clara M.si

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

You might also like