You are on page 1of 12

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala anugerah dan kekuatan

dari-Nya sehingga paper ini dapat diselesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Lilik Setyobudi selaku dosen mata kuliah kewirausahaan yang telah menerangkan dalam pengerjaan tugas ini. Dalam paper ini penyusun membahas mengenai entrepreneurship. Namun dalam pembuatan paper ini penyusun menyadari masih banyak kekurangan yang ada dalam paper ini. Oleh karena itu, penyusun meminta maaf apabila ada kesalahan yang ada dalam paper ini. Penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar paper ini dapat bermanfaat.

Malang, Oktober 2012

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii I.PENDAHULUAN......................................................................................................... 1 II.ISI............................................................................................................................. 3 2.1 Resiko didalam Enterpreneurship......................................................................3 III.KESIMPULAN........................................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 9

ii

iii

I.

PENDAHULUAN

Entrepreneur dan entrepreneurship sama-sama berasal dari kata dasar enterprise yang berarti keberanian memulai usaha. Bahasa spanyol menyebutnya empresa, sedangkan kita seringkali menyebut dengan istilah di atas, selain juga wiraswasta atau pengusaha. Istilah entrepreneur baik yang dijumput dari bahasa Inggris maupun Prancis berasal dari bahasa Latin In prehendo-endi-ensum, yang bisa diartikan sebagai: menemukan (to discover), mengamati (to see), merasakan (to perceive), menyadari (to realize), menangkap (to capture). Apabila ditelisik dari sejarah munculnya istilah tersebut, yaitu kembali ke sekitar abad pertengahan di Prancis, kata tersebut berkaitan dengan orang-orang yang ditunjuk untuk mengerjakan proyek bangunan katredal (de Soto, 2008:16). Dalam pengertian yang luas, seorang entrepreneur adalah setiap orang yang bertindak untuk mengubah atau memanipulasi kondisi sekarang dan meraih tujuan di masa depan dalam bidang kewirausahaan. Konsepsi tentang usaha (enterprise) berkait erat dengan persoalan sikap yang secara terus menerus ingin mencari, menemukan dan menciptakan tujuan-tujuan dan caracara yang baru. Dalam pengertian yang sempit, entrepreneurship berarti upaya untuk menemukan dan mendapatkan peluang untuk mencapai tujuan, atau memperoleh keuntungan, dan berusaha bertindak agar mendapatkan keuntungan dari peluang yang tersedia di dalam lingkungannya. Definisi di atas menyiratkan bahwa ciri terpenting dari entrepreneurship usaha mencari atau menciptakan pengetahuan atau informasi baru. Artinya, kendala terbesar entrepreneurship bukanlah terletak pada hal-hal yang berkaitan secara materiilwalaupun seringkali berawal dari kondisi persoalan materiilmelainkan justru pada bagaimana menciptakan pengetahuan yang non materiilyang dianggap mampu untuk digunakan dalam usaha memperoleh barangbarang atau hal yang materiil guna memenuhi tujuan atau hasrat seseorang. Dengan kata lain, hal-hal materiil sebenarnya hanyalah sekadar efek samping dari terciptanya pengetahuan atau informasi entrepreneurship. Namun, pengetahuan entrepreneurship tidaklah seperti jenis pengetahuan ilmiah yang bersifat akademis, teoritis, statis, atau seperti rumus-rumus dalam ilmu fisika ataupun matematika. Jenis pengetahuan terkait entrepreneurship merupakan jenis pengetahuan praktis. Bahkan seringkali, dari berbagai pengalaman, seorang entrepreneur biasanya ialah orang-orang yang tidak cukup sukses prestasinya di kelas-kelas formal. Seseorang tidak harus cerdas
1

dalam pengertian akademik agar dapat menjadi seorang entrepreneur, tapi dia harus cerdas dalam pengertian yang lebih luas.

II. 2.1 Resiko didalam Enterpreneurship

ISI

Dalam bukunya Essentials Of Entrepreneurship And Small Business Management, Zimmerer, Scarborough dan Wilson mencatat setidaknya ada 7 resiko atau potensi kerugian yang mungkin dialami oleh seorang entrepreneur saat berkecimpung dalam dunia usaha. Diantaranya : 1. Ketidakpastian penghasilan Berbeda dengan karyawan yang bisa mengharapkan penghasilan tetap setiap bulannya, seorang entrepreneur justru menghadapi ketidakpastian penghasilan. Pendapatan seorang entrepreneur sangat dipengaruhi oleh perkembangan usaha. Mungkin disuatu saat untung besar, namun disaat lain harus mengalami masa-masa buruk. Terlebih lagi ketika baru memulai usaha, entrepreneur mungkin tidak bisa berharap mendapatkan keuntungan apaapa. 2. Menderita kerugian Bukan hanya penghasilan yang tidak pasti, seorang entrepreneur dapat menglami hal yang lebih buruk lagi yaitu merugi. Bahkan bisa saja ia kehilangan seluruh modal dan hartanya. Jika ia memodali usahanya dari hutang, maka bisa saja ia harus menangguang beban hutangnya tersebut secara pribadi. 3. Kerja keras Keuntungan bekerja sebagai karyawan adalah adanya jam kerja yang pasti. Jika harus bekerja melebihi jam kerja yang telah ditetapkan, seorang karyawan bisa memperoleh upah lembur. Tidak demikian halnya dnegan seorang entrepreneur yang harus bekerja tanpa jam kerja yang pasti. Entrepreneur dituntut bekerja keras demi memajukan bisnisnya. Ia bekerja ditempat usahanya, saat berada dirunah bahkan saat berlibur sekali pun. Dengan kata lain, entrepreneur bekerja 24 jam sehari 7 hari seminggu, dimana pun ia berada. 4. Mengorbankan kualitas hidup Tidak ada kata gengsi dalam kamus seorang entrepreneur. Jika seorang manajer perusahaan bisa bepergian naik pesawat kelas bisnis, seorang entrepreneur harus rela hanya naik bis jika usahanya masih belum maju. Seorang entrepreneur bahkan harus mau

mengorbankan waktu dengan keluarga, teman2 dan kesenangannya. Bisnis menuntut waktu dan tenaga lebih banyak dari seorang entrepreneur. 5. Tingkat stress tinggi Menjadi entrepreneur bukan pekerjaan yang mudah. Selalu ada persoalan dalam menjalankan bisnis, mulai dari kekurangan modal, karyawan yang lalai, menangani keluhan konsumen, kegagalan usaha,dll. Semua ini memberikan tekanan berat dan bisa menimbulkan stres. 6. Tanggung jawab penuh Entrepreneur bertanggung jawab penuh atas perusahaannya dan menanggung sendiri setiap beban atau kerugian yang terjadi. Entrepreneur tidak bisa mengalihkan begitu saja tanggung jawab dan bebannya pada orang lain. Ini berbeda dengan seorang karyawan yang hanya bertanggung jawab sebatas wewenang yang diberikan padanya. Sedangkan entrepreneur bahkan harus siap menghadapi resiko akibat kesalahan yang dilakukan oleh karyawannya. 7. Putus asa Semua beban berat dan kegagalan dapat memicu masalah pada kepribadian seorang entrepreneur. Salah satunya adalah putus asa. Kehilangan motivasi dan frustasi. Kegagalan dalam melakukan usaha dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:

Tidak memiliki kepercayaan diri. Tidak percaya pada kemampuan diri sendiri menyebabkan seorang pengusaha tidak berani mengambil resiko apapun, hal ini akan mendorongnya mengalami kegagalan. Terlalu percaya diri juga dapat menjadi masalah, karena menyebabkan mereka lupa untuk memperhatikan keadaan konsumennya, seperti melakukan riset pasar.

Keterbatasan dana. Pada awal pendirian usaha, seorang wirausaha cenderung mengasumsikan bahwa perusahaannya akan memperoleh dana yang cukup dari penjualan bulan pertama, namun kenyataannya dibutuhkan waktu untuk membangun dan membesarkan suatu bisnis.

Kurangnya pengetahuan manajemen. Hal ini merupakan penyebab utama dalam dunia usaha. Seorang wirausaha beranggapan bahwa mereka akan memperoleh pengetahuan bisnis di lapangan, kenyataannya usaha mereka tidak berhasil.

II.2 Jalan Keluar untuk Mengatasi Resiko dalam Enterpreneurship Percaya diri Percaya kepada diri sendiri sangat penting untuk entrepreneur yang harus menghadapi banyak resiko ketika memulai bisnis dan mempertahankannya ketika mengalami kesulitan. Percaya diri untuk membuat keputusan secara cepat, mandiri ketika menghadapi tekanan. Integritas Orang-orang senang berbisnis dengan orang yang bias dipercaya. Untuk membangun integritas, coba jujur, dan dengarkan orang lain. Perlakukan orang-orang dengan hormat, jangan memberikan janji yang muluk-muluk. Serta akui jika anda melakukan sebuah kesalahan Energi tinggi Memulai dan menjalani bisnis bias menyenangkan, tetapi memerlukan banyak energy dan jam kerja yang panjang. Pastikan anda siap membuat komitmen fisik dan mental Pengalaman Paling baik memulai bisnis dibidang yang anda sukai dan punya pengalaman. Hal ini dapat meminimalisir setiap benturan pembelajaran Dukungan Apakah keluarga anda mendukung keputusan anda bekerja untuk diri sendiri? Sebagai pemilik bisnis baru, penting untuk menyadari bahwa hidup anda akan berubah dalam banyak hal dan tidak semuanya positif. Karena itu, paling baik jika semua orang punya harapan-harapan yang realistic tentang waktu dan uang yang diperlukan. Gairah yang berkobar-kobar Gairah adalah sifat yang paling sulit dikembangkan. Penting punya gairah pada bisnis sejak awal. Jika anda punya gairah, pekerjaan anda adalah permainan. Tuntutan menjalani bisnis bias melelahkan, tetapi gairah akan membantu anda mengatasi kelelahan ini. Sumber daya yang memadai

Menurut Dun & Bradstreet, salah satu dari 2 penyebab paling umum bisnis gagal adalah pemiliknya menganggap remeh jumlah uang yang diperlukan untuk membuat bisnis tinggal landas. Kemungkinan anda memerlukan lebih banyak uang dari pada yang anda bayangkan. Jadi pastikan untuk mengakses dana ekstra lewat tabungan anda atau sumber lainnya. Ketrampilan mengatur Sama seperti kebanyakan pemilik bisnis kecil lainnya, anda kemungkinan merangkap berbagai peran. Untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, anda harus mengatur dan memikirkan bidang apa saja yang bias anda delegasikan kepada orang lain. Sifat kompetitif Mulai dari hal pertama, anda dan bisnis anda akan mengahadapi persaingan dari sumber sumber yang tak terduga dan terduga. Agar bisnis bias bertahan, perlu semangat kompetitif. Pengambil resiko Memulai bisnis dapat memberikan resiko yang sangat besar kepada anda. Dan itu bukanlah yang pertama maupun yang terakhir yang akan anda hadapi. Para entrepreneur, tidak takut mengambil resiko yang diperhitungkan. Mereka belajar dari kegagalan. Dan orang yang bias mengambil resiko dengan nyaman, berkemungkinan lebih besar membuat keputusan-keputusan yang bias membuat bisnis anda menjadi tumbuh lebih besar. Fleksibel Seorang entrepreneur harus fleksibel karena segala sesuatu berubah dengan cepat. Seorang entrepreneur yang sukses akan tahu cara menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan dari bisnis yang tumbuh dan berkembang. Ia juga akan selalu berusaha untuk selalu mengembangkan ketrampilan-ketrampilan untuk menghadapi segala perubahan

III. Dewi Fajarwati (105040205111001) :

KESIMPULAN

Enterprenership merupakan suatu tindakan seseorang untuk merubah sesuatu yang lama agar menjadi sesuatu yang baru, sehingga mendapatkan keuntungan dan peluang dalam kewirausahaan di sekitar lingkungannya. Setiap pekerjaan pasti akan memiliki suatu resiko, sama halnya dengan yang terjadi pada seorang entrepreneur. Banyak resiko yang akan dialami oleh seorang enterprener, seperti : penghasilan yang tidak pasti, mengalami kerugian, mengorbankan kualitas hidup, dsb. Oleh karena itu, perlu adanya rasa tanggungjawab yang penuh serta keyakinan atas diri sendiri dan bekerja keras untuk mengatasi resiko yang terjadi. Jika segala sesuatu yang sudah menjadi pilihan kita jalankan dengan ikhlas dan penuh semangat, maka hal itu akan berjalan dengan baik. Namun apabila kita jalankan dengan perasaan penuh beban, maka hasil yang kita dapatkan tidak akan maksimal. Guntur Respyan (105040207111014) Banyak orang yang beranggapan bahwa menjadi seorang entrepreneur sangat susah dan memiliki banyak resiko, anggapan seperti itu hrus di hilangkan apabila ingin menjadi seorang entrepreneur. Memang menjadi seorang entrepreneur harus siap dengan segala resiko dan konsekuensinnya mulai dari ketidak pastian penghasilan, menderita kerugian, kerja keras, mengorbankan kualitas hidup, tingkat stress tinggi, tanggung jawab penuh, serta putus asa. Resiko-resiko tersebut selalu mengikuti dan membayangi dalam perjalanan seorang entrepreneur. Namun dibalik semua resiko tersebut pasti ada peluang dan cara untuk mengatasinya, bila kita telah menemukan cara yang tepat untuk mengatasinya maka yang akan kita temui adalah peluang untuk menjadi sukses. Untuk itu janganlah takut gagal dalam menjadi seorang entrepreneur, karena kegagalan adalah perjalanan menuju kesuksesan. Anis Wahyu N (105040207111021) Seorang entrepreneur harus dapat menanggung resiko yang diterima. Resiko atau potensi kerugian yang mungkin dialami oleh seorang entrepreneur antara lain : Ketidak pastian penghasilan, Menderita kerugian, Kerja keras, Mengorbankan kualitas hidup, Tingkat stress tinggi, Tanggung jawab penuh, dll. Jalan Keluar untuk Mengatasi Resiko dalam
7

Enterpreneurship diantaranya : Percaya diri untuk membuat keputusan secara cepat, mandiri ketika menghadapi tekanan. Pastikan untuk mengakses dana ekstra lewat tabungan anda atau sumber lainnya. Agar bisnis bias bertahan perlu semangat kompetitif. Para entrepreneur, tidak takut mengambil resiko yang diperhitungkan, Mereka belajar dari kegagalan. Nur Syamsi R J A (105040207111028) Tugas entrepreneur adalah memberi solusi, lalu memberikan nilai tambah dan inovasi yang membuat hidup orang menjadi lebih baik. Cara menjadi entrepreneur yaitu harus mengetahui masalahnya, menciptakan solusinya, beri nilai tambah dan inovasi. Namun dalam entrepreneur juga ada resikonya. Beberapa resiko yang dialami oleh entrepreneur yaitu ketidakpastian penghasilan, menderita kerugian, kerja keras, mengorbankan kualitas hidup, tingkat stress tinggi, tanggung jawab penuh, dan memicu putus asa.

DAFTAR PUSTAKA Anonymousa. 2012. Kegagalan dalam melakukan usaha. http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ ekma4111/kegagalan_wirausahawan.htm Wirausaha Indonesia. 2011. http://wirausahaindonesia.com/archives/resiko-menjadi-entrepreneur Zimmerer, Scarborough dan Wilson. Essentials Of Entrepreneurship And Small Business Management

You might also like