You are on page 1of 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study Judul Topik : : : System endokrin Kecemasan, terjadi akromegali Kecemasan sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit akromegali Sub topik : Memberikan informasi tentang penyakit akromegali dan cara menggurangi rasa cemas sehubungan dengan adanya penyakit akromegali Sasaran Tempat Hari/Tanggal Waktu : : : : pada klien STIKes Mega Rezky Makassar selasa, 07 mei 2013 1 x 30 menit

Dx Kep

kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit akromegali

Intervensi

berikan pengetahuan atau informasi tentang apa itu akromegali serta gejala dan penyebab dari penyakit akromegali

Tujuan

diharapkan klien mengerti tentang penyakit akromegali

Kriteria

klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan tentang apa itu akromegali serta mampu mengungkapkan gejala dan penyebab dari akromegali

I.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Klien mengetahui definis, penyebab, gejala, dan terapi pengobatan pada penyakit akromegali.

II.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan pada klien dapat ` - klien dapat menjelaskan tentang defenisi penyakit Akromegali - klien dapat menyebutkan 3 penyebab dari penyakit akromegali - klien dapat menjelaskan gejala penyakit akromegali - klien dapat menjelaskan uji diagnostik dari penyakit akromegali - klien dapat menjelaskan pengobatan pada penyakit akromegali

III.

SASARAN - Pada klien MATERI 1. (terlampir)

IV.

METODE 1. Ceramah 2. Tanya Jawab

V.

MEDIA 1. Llip cart

VI.

KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur - klien dapat menjelaskan tentang defenisi penyakit akromegali - klien dapat menjelaskan penyebab dari penyakit akromegali - klien dapat menjelaskan gejala penyakit akromegali - klien dapat menjelaskan pengobatan pada penyakit akromegali

2. Evaluasi Proses Peserta antusias terhadap materi penyuluhan Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil Peserta mengetahui tentang cara mengatasi dari penyakit akromegali

VII.

KEGIATAN PENYULUHAN

No . 1.

WAKTU 3 menit

KEGIATAN PENYULUH Pembukaan : Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam. Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Menyebutkan materi yang akan diberikan Pelaksanaan : Menjelaskan tentang pengertian akromegali Menjelaskan penyakit akromegali agar klien dapat mengenal penyakitnya Menjelaskan tentang dan penyebab dari penyakit akromegali Menjelaskan gejala penyakit akromegali Menjelesakan terapi pengobatan penyakit akromegali Evaluasi : Menanyakan defenisi dari akromegali Menanyakan penyebab dari penyakit akromegali Menanyakan gejala penyakit akromegali Dan menanyakan terapi pengobatan pada penyakit akromegali Terminasi : Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta. Mengucapkan salam penutup

KEGIATAN PESERTA Menjawab salam Mendengarkan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Mengikuti Latihan dan memperagakan sendiri

2.

15 menit

3.

10 menit

Menjawab

4.

2 menit

Mendengarkan Menjawab salam

VIII.

PENGORGANISASIAN

Pemateri

Rusnawati Sri Rahayu Ingriany Sarina Alim Riskawati Hanan Riskawati

Moderator : Notulen Anggota : :

MATERI PENYULUHAN
1. Definisi Akromegali adalah pertumbuhan atau penebalan tulangtulang dan jaringan lunak dari hipersekresi GH yang terjadi setelah pertumbuhan somatik selesai. Penderita akromegali memperlihatkan pembesaran tangan dan kaki. (Price, 2005) 2. Mengenal penyakit akromegali a. Akromegali merupakan penyakit kronis yang diakibatkan oleh kelebihan GH (Growth Hormone) / IGF-1 (Insulin Like Growth Factor-1) yang dapat mengganggu faal jantung dan pernapasan sehingga meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. b. kelebihan GH terjadi setelah dewasa, dimana lempeng epifisisnya sudah menutup maka yang terjadi adalah akromegali. c. Penyakit ini jarang sekali, insiden pasien baru adalah 3-4/1 juta penduduk / tahun. Usia rata-rata pada saat ditegakkannya diagnosis akromegali adalah 40-45 tahun. d. Peningkatan GH / IGF-1 biasanya akibat tumor hipofisis yang menghasilkan GH (somatotroph tumor). e. Timbulnya gambaran klinis berlangsung perlahan-lahan dimana waktu rata-rata antara mulai keluhan sampai terdiagnosis berkisar sekitar 12 tahun. f. Gambaran klinis akromegali dapat berupa akibat kelebihan GH / IGF-1 dan akibat massa tumor sendiri. g. Pengobatan pada kasus dini dengan pembedahan tumor, obatobatan dan penyinaran dapat memperbaiki kualitas hidup pasien 3. Penyebab a. Kelebihan GH (growth hormone) / IGF-1 (insulin like growth faktor 1) b. peningkatan GH /IGF-1 biasanya disebabkan oleh tumor hipofisis yang menghasilkan GH (somatotroph tumor).

c. Penyebab lainnya yang jarang peningkatan GHRH (growth hormone) yang dihasilkan oleh tumor hipotalamus dan GHRH / GH ektopikdari tumor-tumor non endokrin. 4. Tanda dan gejala a. Pelepasan hormon pertumbuhan yang berlebihan mulai terjadi usia 30-50 tahun. Karena itu tulang mengalami kelainan bentuk, bukan memanjang. b. Gambaran tulang wajah menjadi kasar, tangan dan kakinya membengkak, sehingga biasanya selama bertahun-tahun tidak disadari oleh penderita-nya. c. Ditemukan nyeri sendi. d. Gangguan dan kelemahan tungkai dan lengannya karena jaringan yang membesar dapat menekan persyarafan. e. Tumor hipofise dapat menyebabkan sakit kepala hebat. 5. Terapi pengobatan a. Terapi kelebihan GH biasanya adalah eksisi tumor penyekresi GH pembedahan. b. Terapi radialis juga dapat diberikan. c. Bromokriptin, suatu antagonis dopamin, dapat efektif untuk menurunkan kadar GH. Dalam hal ini dikenal 3 macam terapi, yaitu: a. Terapi pembedahan Terapi pembedahan adalah cara pengobatan utama. Dikenal 2 macam pembedahan tergantung dari besarnya tumor yaitu: Bedah makro dengan melakukan pembedahan pada batok kepala (TC atau Trans Cranial) Bedah mikro (TESH/ Trans Ethmoid Sphenoid Hypophysectomy). Cara terakhir TESH ini dilakukan dengan cara pembedahan melalui sudut antara celah intra orbita dan jembatan hidung antara kedua mata untuk mencapai tumor hipofisis. b. Terapi radialis Indikasi radiasi adalah sebagai terapi pilihan secara tunggal, kalau tindakan operasi tidak memungkinkan dan menyertai

tindakan pembedahan atau masih terdapat gejala aktif setelah terapi pembedahan dilakukan. Tindakan radiasi dapat dilaksanakan dalam 2 cara, yaitu: Radiasi secara konversional (Conventinal High Voltage radiation, 45 69 4500 RAD) Radiasi dengan energy tinggi partikel berat (High Energy Particles Radiation, 150 69 15000 RAD) c. Terapi medikamentosa 1. Agosis dopamine Pada orang normal dopamine atau agosis dopamine dapat meningkatkan kadar HP tetapi tidak demikian halnya pada pasien akromegali. Pada akromegali dopamine ataupun agosis dopamine menurunkan kadar HP dalam darah. Contoh agosis dopamine: Brokriptin Dianjurkan memberikan dosis 2,5 mg sesudah makan malam, dan dinaikkan secara berkala 2,5 mg setiap 2-4 hari. Perbaikan klinis yang dicapai antara lain adalah: 1. Ukuran tangan dan jari mengecil, serta 2. Terjadi perbaikan gangguan toleransi glukosa Efek samping yang terjadi adalah vaso spasme digital, hipotensi ortostatik, sesak nafas ringan, nausea, konstipasi, dll. Ocreotide (Long Acting Somatostatin Analogue)Cara pemberian melalui subkutan. Dosis: dosis rata-rata adalah 100-200. mikrogram diberikan setiap 8 jam.Perbaikan klinis yang dicapai: 1. Menurunkan kadar HP menjadi dibawah 5 mikrogram/ 1 pada 50 kasus 2. Menormalkan kadar IGF1/ SM-C pada 50% kasus 3. Penyusunan tumor `Efek samping:ringan dan mempunyai sifat sementara yaitu nyeri local/ di daerah suntikan dan kram perut.

Pengobatan Tujuan pengobatan adalah: 1. Menormalkan tubuh kembali kadar GH atau IGF1/SM-C 2. Memperkecil tumor atau menstabilkan besarnya tumor 3. Menormalkan fungsi hipofisis 4. Mencegah komplikasi akibat kelebihan kadar GH/IFG1 atau SMakibat pembesaran tumor. Pencegahan primer Yaitu pencegahan yang di lakukan pada seorang yang belum terkena penyakit. Deteksi dini adalah dimana timbulnya gejala dari penyakit tampa di ketahui penyebabnya Pemeriksaan dini adalah pemeriksaan yang dilakukan di badan kesehatan (rumah sakit) Setelah timbulnya 1-2 gejala tampa diketahui penyebabnya. Pencegahan sekunder Yaitu pencegahan yang dilakukan pada penyakit yang sudah terkena penyakit tetapi belum terlalu parah. Penyakit akromegali di sebabkaan karena sekresi hormon pertumbuhan yang berlebihan. Hormon pertumbuhan yang berlebihan dapat di tekan dengan pemberian agonis dopamin diketahui merangsaang sekresi hormon pertumbuhan pada orang normal,tetapi pada akromegali dopamine justru menghambat sekresi hormone tersebut bromokriptin,suatu agonis dopamine derivate ergot,dipakai untuk menekan sekresi hormone pertumbuhan pada penderita tumor hipofisisis Pencegahan tersier Yaitu pencegahan yang di lakukan tindakan lebih lanjut dari penyakit Memberikan beberapa terapi seperti: Tindakan pembedahan melalui sudut antara celah intra orbita dan jembatan hidung antara kedua mata untuk mencapai tumor hipofisis. Tindakan radiasi Tindakan radiasi dapat dilaksanakan dalam 2 cara, yaitu: Radiasi secara konversional (Conventinal High Voltage radiation, 45 69 4500 RAD) Radiasi dengan energy tinggi partikel berat (High Energy Particles Radiation, 150 69 15000 RAD)
9

DAFTAR PUSTAKA http://taufanarif1990.blogspot.com/2013/02/askep-gigantisme-danakromegali.html (diakses pada tanggal 20 februari 2013) http://www.scribd.com/doc/49942468/Power-Point-Akromegali (diakses pada tanggal 20 februari 2013) http://patofisiologipenatalaksanaan.blogspot.com/2011/04/gigantismedan-akromegali-pertumbuhan.html (diakses pada tanggal 20 februari 2013) W.A NewmanDorland.2010.Kamus Kedokteran Dorland.edisi 31.Jakarta:EGC Nursing.2011.memahami berbagai macam penyakit.Cetakan 2.Jakarta Barat:PT Indeks

10

TUGAS KELOMPOK II

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) AKROMEGALI

NAMA KELOMPOK : 1. 2. 3. 4. 5.

RUSNAWATI SRI RAHAYU INGRIANY SARINA ALIM RISKAWATI HANAN RISKAWATI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY MAKASSAR SULAWESI SELATAN 2012/2013

11

You might also like